Anda di halaman 1dari 27

XII MIPA 2

HALOGEN
GOLONGAN VII A
KELOMPOK 4
01 Nama Kelompok

1. Citra Adelia (08)


2. Fahmi Sobby Adinata (12)
3. Farida Cindy Nabila (15)
4. M. Daffa Rizky (22)
5. Putri Rahayu (28)
6. Rachmad Dewa Satria (29)
ICON PACK: PERIODIC TABLE
Pembahasan Materi

01
Keberadaan di alam
04
Sifat Keperiodikan
02
Sifat Fisika
05
03 kegunaan
Sifat Kimia
01 Keberadaan di Alam
Halogen Golongan VII A
Keberadaan di Alam
1. Fluorin
Unur fluorin (F) ditemukan dalam mineral-mineral di alam. fluor yang
memiliki senyawa fluorspan (CaF2), klorit, fluorapatit / Ca5(PO4)3F
terdapat dalam gigi manusia dan hewan. Adanya komponen fluorin dalam air
minum melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.
Pada suhu kamar fluor berbentuk gas.
Rumus: Naf.

2. Klorin
Klorin (Cl) banyak ditemukan bersenyawa dengan unsur natrium membentuk
garam dapur (NaCl) di lautan, serta ditemukan dalam karnalit dan silvit.
Senyawa NaCl, KC, MgCl2, CaCl2 berada dalam air laut dan kerak bumi.
Klorin dalam suhu kamar berbentuk gas dengan bau tajam serta warna hijau
kekuningan.
Rumus klorin: C2OH16N4.
Keberadaan di Alam
3. Bromin
Senyawa ini juga ditemukan di air laut, endapan garam, dan air mineral.
Dalam kerak bumi, brom sebagai mineral bromoargirit, AgBr. Ditemukan di
perairan laut Mati dengan kadar 4500 - 5000 ppm. Garam-garam bromine
juga diperoleh dari Arkansas. Bromin berbentuk cairan kemerahan pada
suhu kamar dan memiliki bau yang kuat.
Rumus: Br2

4. Iodium
Di alam ditemukan dalam air laut (air asin) garam chili, dll. Kristal iodin dapat
melukai kulit,sedangkan uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir. Terdapat
dalam senyawa natrium iodat NaIO3, yang ditemukan dalam jumlah kecil pada
deposit NaNO3 di Chili. Gaya tarik iodium cukup kuat sehingga dalam suhu kamar
dapat membentuk padatan.
Rumus: I2CI6
Keberadaan di Alam
5. Astatin
Unsur astatin dapat ditemukan dialam dalam jumlah yang sangat sedikit
bahkan terkadang dikatakan tidak dijumpai di alam, sebab unsur ini bersifat
radioaktif sehingga mudah berubah menjadi unsur lain yang lebih stabil
(bahasa Yunani : astatos = tidak tetap). Jumlah astatin di kerak bumi sangat
sedikit kurang dari 30 gram. Sebagai senyawa yang memiliki titik didih dan
titik leleh yang tinggi, pada suhu kamar astatin berbentuk padat.
Rumus: NaAt
Sifat Fisika
02
Halogen Gologan VII A
Sifat Fisika
03
Sifat Kimia (reaksi-reaksi)
Halogen Golongan VII A
1. Reaksi Halogen dengan Hidrogen
Hidrogen bereaksi dengan halogen membentuk senyawa hidrogen halide (Hx) yang semuanya adalah gas tidak
berwarna. Persamaan reaksi halogen (X) dengan hidrogen adalah sebagai berikut:

H2 + X2 2HX
Halogen dapat bereaksi dengan hampir semua unsur, baik unsur logam maupun nonlogam. dengan sesama
halogen dapat membentuk senyawa antarhalogen.
Contoh:
1). Reaksi antara Hidrogen dan Fluor : reaksi berlangsung hebat.
H2 + F2 2Hf
2). Reaksi antara hidrogen dan klor : reaksi berlangsung lambat di tempat gelap. Tetapi, jika di
bawah sinar matahari, akan terjadi ledakan.
H2 + Cl2 2HCl
3). Reaksi antara Hidrogen dan Brom : reaksi berlangsung pada suhu 300˚C dan menggunakan
katalis Pt.
H2 + Br2 2HBr
2. Reaksi Halogen dengan Logam
Reaksi halogen dengan logam menghasilkan senyawa ionik. Halogen bersifat sebagai oksidator dan unsur
yang bereaksi dengan halogen bersifat reduktor.
Contoh:

2Na(s) + Br2(l) 2NaBr(s)


2Fe(s) + 3Cl2(l) 2FeCl2(l)
3. Reaksi Halogen dengan Nonlogam
Kereaktifannya berkurang dari fluorin sampai iodin. Fluorin bereaksi langsung dengan semua unsur
nonlogam kecuali nitrogen, helium, neon, dan argon. Fluorin dapat juga bereaksi dengan kaca, kuarsa,
dan silica. Klorin dan Bromin tidak dapat bereaksi langsung dengan gas mulia, karbon, nitrogen dan
oksigen. Iodin tidak bisa bereaksi dengan unsur-unsur tersebut, tetapi dapat bereaksi langsung dengan
fosfat.

Contoh:

C(s) + 2F2(g) CF4(s)


Xe(g) + 2F2(g) XeF4(s)
SiO2(g) + 2F2(g) SiF4(s) + O2(g)
4. Reaksi Halogen dengan Air
Semua halogen larut dalam air.Unsur halogen yang dapat mengoksidasi air adalah fluorin dan klorin
(berlangsung lambat).
Fluorin bereaksi dengan air membentuk asam fluorida dengan reaksi sebagai berikut:
2F2(g) + H2O(g) 4HF(g) + O2(g)
Reaksi air dan fluorin berlangsung hebat karena air terbakar di dalam fluorin. Sementara halogen
lainnya bereaksi dengan air melalui reaksi disproporsionasi membentuk asam halida dan senyawa
oksihalogen dengan reaksi sebagai berikut:
X2 + H2O HOX + HX
Contoh reaksi halogen (kecuali F2) dengan air adalah sebagai berikut:
Cl2 + H2O HOCl + HCl
Br2 + H2O HOBr + HBr
I2 + H2O HOI + HI
5. Reaksi Halogen dengan Basa
Halogen bereaksi dengan basa membentuk senyawa halida yang kemudian mengalami reaksi disproporsionasi
membentuk senyawa oksihalogen. Klorin, bromin, dan iodin dapat bereaksi dengan basa. Pada temperature 15˚C,
halogen (X2) dengan basa membentuk campuran halide (X-) dan hipohalit (XO-).
Contoh:
1). Fluorin bereaksi dengan basa membentuk oksigen difluorida OF2 dan ion fluoride F–, dengan reaksi sebagai
berikut:
2F2(g) + OH–(aq) OF2(g) + 2F–(aq) + H2O(l)
2). Klorin dan basa : ion OCl– yang stabil pada suhu ruang akan terdisproporsionasi menjadi ClO3– jika
dipanaskan, reaksinya sebagai berikut:
Cl2(g) + 2OH–(aq) OCl–(aq) + Cl–(aq) + H2O(l)
3OCl–(aq) ClO3–(aq) + 2Cl–(aq)
3). Bromine dan basa : ion OBr– terdisproporsionasi dengan cepat pada suhu ruang, reaksinya adalah
sebagai berikut:
Br2(g) + 2OH–(aq) OBr–(aq) + Br–(aq) + H2O(l)
3OBr–(aq) BrO3–(aq) + 2Br–(aq)
4). Iodine dan basa : ion OI– bereaksi sangat cepat, sehingga sulit untuk diamati, reaksinya adalah sebagai
berikut:
6. Reaksi antar Halogen
Reaksi antar halogen termasuk reaksi substitusi, membentuk senyawa antar halogen. Reaksi ini disebut reaksi
pendesakan. Unsur yang lebih reaktif merupakan oksidator, sedangkan unsur yang kurang reaktif merupakan
reduktor. dengan reaksi sebagai berikut:
X2 + Y2 2XY
Contoh:
F2 + 2KCl 2Kf + Cl2

2Br- + Cl2 Br2 + Cl-

Br2 + Cl- 2Br- + I2

Br2 + Cl- (tidak bereaksi)

I2 + Br- (tidak bereaksi)


7. Reaksi halogen dengan Hidrokarbon
Reaksi ini ikenal dengan halogenisasi. Daya reduksi halogen berkurang dari fluorin ke iodin. Fluorin
bereaksi dahsyat, sedangkan iodin tidak bereaksi. Reaksi klorin dan bromin dapat berlangsung
karena pemanasan atau pengaruh sinar matahari.
Reaksi subsitusi (penggantian gugus H)
C₂H6 + Cl₂ → C ₂H5Cl + HCI
Reaksi adisi (pemecahan ikatan rangkap)
C₂H4 + Br₂ → C2H4Br₂
Sifat Keperiodikan
04
Halogen Gologan VII A
Kesimpulan
Jari-jantara dua inti atom dalam bentuk padatan. Kecenderungan jari-jari atom dalam satu golongan (dari atas
ke bawah) adalah dengan semakin bertambahnya nomor atom, maka jari-jari atom akan semakin besar. Hal ini
karena semakin banyak jumlah kulit atom dari atas ke bawah.Maka, jari-jari atom unsur halogen dari atas ke
bawah akan semakin besar.F < Cl < Br < Ijadi, jari-jari atom paling besar adalah I.ari atomJari-jari atom adalah
A. Jari - Jari Atom
jarak paling pendek
Jari-jari atomJari-jari atom adalah jarak paling pendek antara dua inti atom dalam bentuk padatan.
Kecenderungan jari-jari atom dalam satu golongan (dari atas ke bawah) adalah dengan semakin bertambahnya
nomor atom, maka jari-jari atom akan semakin besar. Hal ini karena semakin banyak jumlah kulit atom dari atas
ke bawah. Maka, jari-jari atom unsur halogen dari atas ke bawah akan semakin besar. F < Cl < Br < I
jadi, jari-jari atom paling besar adalah I.

B. Energi Ionisasi

Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron terluarnya. Kecenderungan energi
ionisasi dalam satu golongan (dari atas ke bawah) adalah dengan semakin bertambahnya nomor atom, maka
energi ionisasi akan semakin kecil. Hal ini karena semakin besar jari-jari atom dari atas ke bawah. Sehingga gaya
tarik inti terhadap elektron terluar semakin lemah maka atom akan semakin mudah untuk melepas
elektron.Maka, energi ionisasi unsur halogen dari atas ke bawah akan semakin kecil. Urutan energi ionisasi dari
yang terkecil ke besar adalah :I < Br < Cl < F
Kesimpulan
Jari-jantara dua inti atom dalam bentuk padatan. Kecenderungan jari-jari atom dalam satu golongan (dari atas
ke bawah) adalah dengan semakin bertambahnya nomor atom, maka jari-jari atom akan semakin besar. Hal ini
karena semakin
C. Afinitas banyak jumlah kulit atom dari atas ke bawah.Maka, jari-jari atom unsur halogen dari atas ke
Elektron
bawah akan semakin besar.F < Cl < Br < Ijadi, jari-jari atom paling besar adalah I.ari atomJari-jari atom adalah
jarak paling
Afinitas pendekadalah energi yang yang dilepaskan ketika suatu atom menerima elektron. Kecenderungan
elektron
afinitas elektron dalam satu golongan (dari atas ke bawah) adalah dengan semakin bertambahnya nomor atom,
maka afinitas elektron akan semakin kecil. Hal ini karena semakin besar jari-jari atom dari atas ke bawah.
Sehingga atom akan semakin mudah untuk menerima elektron.Maka, afinitas elektron unsur halogen dari atas ke
bawah akan semakin kecil. Urutan afinitas elektron dari yang terkecil ke besar adalah :
I < Br < Cl < F

D. Keelektronegatifan

Keelektronegatifan menyatakan kecenderungan suatu unsur untuk menarik elektron ke pihaknya alam suatu
ikatan kimia. Keelektronegatifan halogen berkurang dari atas ke bawah (dari fluorin ke iodin) sehingga unsur
dengan nilai keelektronegatifan paling besar adalah fluorin sedangkan yang memiliki keelektronegatifan paling
kecil adalah iodin. Unsur astatin terletak pada golongan VIIA paling bawah (dibawah iodin), namun semua
isotop astatin bersifat radioaktif dan berumur pendek, sehingga sifat-sifatnya belum banyak diketahui.
Jadi, unsur yang memiliki nilai keelektronegatifan terkecil adalah iodin.
05 Kegunaan
Halogen Golongan VII A
Kegunaan
1. Fluorin
• Fluorin digunakan untuk membuat senyawa klorofluorokarbon (CFC) yang
dikenal dengan nama dagang freon. Freon digunakan sebagai cairan pendingin
(refrigeran) pada mesin.
• Garam fluorida digunakan dalam pasta gigi dan air minum untuk mencegah
kerusakan gigi.
• Hidrogen fluorida (HF) digunakan untuk membuat tulisan/lukisan di atas kaca
(mengetsa) karena HF dapat melarutkan kaca.

2. Klorin
• Sebagai bahan disinfektan.
• Bahan baku pembuatan PVC, DDT, CHCl3, CCl4.
• Sebagai zat pengelantang/pemutih.
• Sebagai pengawet dan bahan baku pembuatan senyawa natrium dan
senyawa klorida.
Kegunaan
3. Bromin
• Sebagai obat penenang saraf.
• Digunakan dalam fotografi.
• Untuk menaikkan mutu bensin
• Untuk zat pemadam kebakaran
• Digunakan untuk membuat perak bromida (AgBr), senyawa yang peka
terhadap cahaya.

4. Iodium
• Sebagai obat luka.
• Ditambah pada garam dapur untuk mencegah penyakit gondok.
• Sebagai antiseptic.
• Sebagai pembasmi jamur
Kegunaan
5. Astatin
Astatin terlalu jarang untuk digunakan. Namun, beberapa penelitian
menunjukkan kemungkinan penggunaan medis. Astatin mirip dengan unsur-
unsur di atasnya dalam Golongan 17 (VIIA) dari tabel periodik, terutama
yodium. Beberapa peneliti berpikir bahwa astatin akan berperilaku seperti
yodium. Jika demikian, dapat digunakan untuk mengobati penyakit tiroid
tertentu, seperti kanker tiroid.
Sekian
Terima Kasih
Dari Kelompok
4

Anda mungkin juga menyukai