Anda di halaman 1dari 52

KUIS

KELOMPOK MATERI INTERAKTI


V
1. ARLIN TRISA M

2. MIA NURROHIMAH

3. MUHAMMAD FARHAN AIMAN

4. PRATIKA AGUSTIEN

5. RAMADHAN EKA PERMANA

6. ZENITHA LIEZTIYAWASE
Halogen adalah unsur-unsur golongan
VIIA atau sekarang lebih dikenal dengan
golongan 17 dalam tabel sistem periodik
unsur, yang mempunyai elektron valensi 7
pada subkulit
ns²np⁵. Istilah halogen berasal dari istilah
ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang
diadaptasi dari bahasa Yunani, yaituhalo
genes yang artinya ‘pembentuk garam’
karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi
dengan logam membentuk garam. Halogen
merupakan sekumpulan unsur
nonlogam yang saling berkaitan erat, lincah,
dan berwarna terang. Dan secara alamiah
bentuk molekulnya diatomik.
UNSUR-UNSUR HALOGEN

Unsur halogen terletak pada golongan VII A pada sistem


periodik yang mempunyai elektron valensi 7 pada subkulit
ns²np⁵. Semua unsur halogen memiliki warna dan pada suhu
kamar mempunyai wujud yang berbeda-beda.
Unsur-unsur halogen terdiri dari:

HALOGEN

Fluorin (F2) Klorin (Cl2) Bromin (Br2) Iodium (I2) Astatin (At2)
FLUORIN

Ditemukan dalam mineral-mineral pada kulit bumi : Flourspar


(CaF2) dan kriolit (Na3AlF6) oleh Schwandhard pada tahun 1670 dan
baru pada tahun 1886 Maisson berhasil mengisolasinya. Merupakan
unsur paling elektronegatif dan paling reaktif. Dalam bentuk gas
merupakan molekul diatom (F2), berbau pedas, berwarna kuning muda
dan bersifat sangat korosif. Serbuk logam, glass, keramik, bahkan air
terbakar dalam fluorin dengan nyala terang. Adanya komponen
fluorindalam air minum melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan
kehitaman pada gigi.
KLORIN

Ditemukan oleh Scheele pada tahun 1774 dan dinamai


oleh Davy pada tahun1810. Klor ditemukan di alam dalam
keadaan kombinasi sebagai gas Cl2, senyawa dan mineral
seperti kamalit dan silvit. Gas klor berwarna kuning
kehijauan, dapat larut dalam air, mudah bereaksi dengan
unsur lain. Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak
selaput lender dan dalam wujud cahaya dapat membakar kulit.
BROMIN

Ditemukan oleh Balard pada tahun 1826. merupakan zat


cair berwarna coklatkemerahan, agak mudah menguap pada
temperature kamar, uapnya berwarna merah, berbau tidak
enak dan dapat menimbulkan efek iritasi pada mata dan
kerongkongan.Bromin mudah larut dalam air dan CS2,
membentuk larutan berwarna merah, bersifatkurang aktif
dibandingkan dengan klor tetapi lebih reaktif dari iodium.
IODIN

Ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811.


Merupakan unsur nonlogam. Padatan mengkilap berwarna
hitam kebiruan. Dapat menguap pada temperature
biasamembentuk gas berwarna ungu-biru berbau tidak enak
(perih). Di alam ditemukandalam air laut (air asin) garam
chili, dll. Unsur halogen ini larut baik dalam CHCl3, CCl4,
dan CS2 tetapi sedikit sekali larut dalam air. Dikenal ada 23
isotop dan hanyasatu yang stabil yaitu 127I yang ditemukan di
alam. Kristal iodin dapat melukai kulit,sedangkan uapnya
dapat melukai mata dan selaput lendir.
AUTISIN

Merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai


hasil pemboman Bismuth dengan partikel-partikel alfa (hasil
sintesa tahun 1940) oleh DR. Corson, K.R. Mackenzie dan E.
Segre. Dikenal ada 20 isotop dari astatin, dan isotop At(210)
mempunyai waktu paruh 8,3 jam (terpanjang). Astatin lebih
logam diband ingiodium. Sifat kimianya mirip iodium, dapat
membentuk senyawa antar halogen (AtI, AtBr, AtCl), tetapi
belum bisa diketahui apakah At dapat membentuk molekul
diatom seperti unsur halogen lainnya. Senyawa yang berhasil
dideteksi adalah HAt dan CH3At.
SIFAT HALOGEN

WUJUD,
SIFAT UNSUR
WARNA DAN
HALOGEN
AROMA
1. Halogen merupakan elektron yang sangat
elektronegatif, karena mempunyai 7 elektron valensi
(ns² np⁵) sehingga cenderung menarik 1 elektron dan
menjadi ion negatif dalam rangka membentuk
susunan elektron gas mulia (ns² np⁶) .
2. Titik didih dan titik leleh
fluorin sampai iodin
bertambah besar
disebabkan semakin
besarnya gaya Van der
Walls antara molekul-
molekul halogen. Hal ini
disebabkan
bertambahnya jumlah
elektron, brtambah berat
dan ukuran dari fluorin
hingga iodin.
F2 0,64 Å 3. Kereaktifan halogen sangat
besar, dikarenakan jari-jari
0,99 Å atom halogen sangat kecil
Cl2
dibandingkan unsur golongan
lain, sehingga mudah menarik
elektron. Dalam satu golongan
Br2 1,14 Å jari-jari atom halogen
bertambar dari fluorin sampai
astatin. Makin besar jari-jari
I2 1,33 Å atom makin kurang reaktif,
sehingga dari fluorin sampai
astatin kereaktifan makin
berkurang.
At2 1,40 Å
4. Halogen merupakan oksidator kuat, oleh karena unsur halogen
mudah mengikat elektron atau mudah tereduksi.
F₂(g) + 2é → 2Fˉ(aq) E°= +2,87 volt Daya pengoksidasi
Cl₂(g) + 2é → 2Clˉ(aq) E°= +1,36 volt (oksidator) dari fluor
Br₂(g) + 2é → 2Brˉ(aq) E°= +1,07 volt hingga astatin makin
I₂(g) + 2é → 2Iˉ(aq) E°= +0,51 volt berkurang
F₂ > Cl₂ > Br₂ > I₂

Apabila direkasikan, halogen yang lebih kuat kereaktifannya dapat


mengusir atau mendesak halida yang lebih lemah dari senyawanya.

F₂ Fluorin dapat mendesak klorida, bromida dan iodida.


Klorin dapat mendesak bromida dan iodida
Cl₂ Bromida dapat mendesak iodida
Reaksi sebaliknya tidak berlangsung
Br₂ F₂ + 2Cl ˉ → 2Fˉ + 2 Cl₂ (reaksi berlangsung)
I₂ Cl₂ + 2Fˉ → (reaksi tidak berlangsung)
Wujud Halogen
Pada suhu kamar, flourin dan klorin berupa gas,
bromin berupa zat cair yang mudah menguap,
sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah
menyublim. Pemanasan iodin padat pada tekanan
atmosfer tidak membuat unsur itu meleleh, tetapi
langsung menyublim. Hal ini terjadi karena
tekanan uap iodin padat pada suhu kamar lebih
besar dari 1 atm.
Warna dan Aroma Halogen
Halogen mempunyai warna dan aroma
tertentu. Flourin berwarna kuning muda,
klorin berwarna hijau muda, bromin
berwarna merah tua, iodin padat berwarna
hitam, sedangkan uap iodin berwarna ungu.
Semua halogen berbau rangsang dan
menusuk, serta bersifat racun.
SENYAWA HALOGEN
Unsur halogen adalah unsur yang sangat reaktif, sehingga halogen
ditemukan di alam dalam bentuk senyawanya, yakni
1. Bentuk Garam
Garam dapat dibentuk dari:
a. Halogen + Unsur Garam
Contoh:
Br₂ + 2Na(s) → 2NaBr (s)
3Cl ₂ + 2Fe(s) → 2FeCl₃ (l)
b. Asam Halida + Basa Garam Halida + Air
Contoh:
HCl + NaOH → NaCl + H₂O
HBr + NaOH → NaBr + H₂O
2. Bentuk Asam
a. Asam Halida (HX)
Terbentuk dari halogen yang bereaksi dengan hidrogen
membentuk hidrogen hilida.
H₂ + X₂ → 2HX
Contoh: Fluorin dan klorin bereaksi dengan
H₂ + Cl₂ → 2HCl cepat disertai ledakan, tetapi bromin
H₂ + I₂ → 2HCI dan iodin bereaksi dengan lambat

Data sifat hidrogen


halida
Asam Halida % Disosiasi Dari data % disosiasi hidrogen halida
HF₂ Sangat kecil dapat diketahui urutan kesamaan
HCl₂ 0,0014 hidrogen halida adalah HF₂ < HCl₂ <
HBr₂ 0,5 HBr₂ < HI₂
HI₂ 33
b. Asam Oksihalida (HXO)
Terbentuk hanya pada halogen yang mempunyai bilangan oksidasi
positif yang bereaksi dengan air.
Contoh reaksi oksida dengan air:
Cl₂O + H₂O → 2HClO Cl₂O₅ + H₂O → 2HClO₃
Cl₂O₃ + H₂O → 2HClO₂ Cl₂O₇ + H₂O → 2HClO₄
Kekuatan asam oksi bertambah dengan bertambahnya oksigen pada
asam tersebut: HClO < 2HClO₂ < 2HClO₃ < 2HClO₄
Bilangan oksidasi halogen, oksi halogen dan asam oksi halogen
Bilangan Oksida Halogen Asam Oksi Halogen
Nama Umum
Oksidasi F₂ Cl₂ Br₂ I₂ Cl₂ Br₂ I₂
+1 - Cl₂O Br₂O I₂O HClO* HBrO* HIO* Aam hipohalit
+3 - Cl₂O₃ Br₂O₃ I₂O₃ HClO₂* HBrO₂* HIO₂* Asam halit
+5 - Cl₂O₅ Br₂O₅ I₂O₅ HClO₃* HBrO₃* HIO₃* Asam halat
+7 - Cl₂O₇ Br₂O₇ I₂O₇ HClO₄* HBrO₄* HIO₄* Asam perhalat
*) hanya terdapat sebagai larutan encer dan tidak stabil
3. Senyawa Antar Halogen

Halogen dengan + Halogen dengan


Keelektronegatifan besar Keelektronegatifan kecil

Contoh senyawa antar halogen:


Fluor lebih negatif dibandingkan dengan iodium
Fˉ + I⁺ → IF
3Fˉ + I³⁺ → IF₃

Contoh lain:
IF₅, BrCl, BrCl₃, ClF₃, ClF, IF₇
REAKSI HALOGEN
REAKSI
PENDESAKAN
Dalam halogen terdapat istilah reaksi pendesakan, reaksi pendesakkan ini terjadi
jika halogen yang terletak lebih atas dalam golongan VII A dalam keadaan
diatomik mampu mendesak ion halogen dari garamnya yang terletak
dibawahnya. Dan berlangsung atau tidaknya suatu reaksi dapat dilihat dari reaksi
pendesakkan halogen.
Contoh:
F2 + 2KCl → 2KF +Cl2
Br- + Cl2 → Br2 + Cl-
Br2 + 2I- → Br- + I2
REAKSI
Br2 + Cl- → (tidak bereaksi) HALOGEN
I2 + Br- → (tidak bereaksi)

DENGAN
DENGAN DENGAN DENGAN ANTAR
NON
LOGAM AIR BASA HALOGEN
LOGAM
1. Reaksi Halogen dengan Non Logam
Halogen bereaksi dengan hampir semua non logam. Jenis senyawa yang
terbentuk sebagian besar adalah senyawa kovalen. Beberapa contoh reaksi
halogen yang banyak ditemukan senyawanya adalah hydrogen halida atau
biasa disebut asam halida jika dilarutkan dalam air dan non logam halida
(reaksi halogen dengan unsur-unsur penting seperti O, P, C, maupun S).

Hydrogen Halida
Hydrogen bereaksi dengan halogen membentuk senyawa hydrogen halida
yang semuanya adalah gas tidak berwarna. Persamaan reaksi halogen
(x) dengan hydrogen adalah sebagai berikut:
H2(g) + X2(g) --> 2HX(g)

Contoh reaksi hydrogen dan halida adalah sebagai berikut:


• Reaksi antara hydrogen dan Fluor : reaksi berlangsung hebat.
H2 + F2 --> 2HF
• Reaksi antara hydrogen dan Clor : reaksi berlangsung lambat di tempat
gelap. Tetapi, jika di bawah sinar matahari, akan terjadi ledakan.
H2 + Cl2 --> 2HCl
• Reaksi antara hydrogen dan Brom : reaksi berlangsung pada suhu 300oC dan
menggunakan katalis Pt.
H2 + Br2 --> 2HBr
• Reaksi kesetimbangan antara hydrogen dan Iod : reaksi berlangsung lambat
pada suhu 300oC menggunakan katalis Pt. reaksi bersifat dapat balik dan hanya
sebagian yang bereaksi.
H2 + I2 --> 2HI

Non Logam Halida


Halogen bereaksi dengan unsur-unsur non logam seperti C, P, O, dan S
membentuk senyawa non logam halida. Contoh non logam halida adalah CCl4,
PCl3, PF3, OF2, SCl2, dan S2Cl2.
Contoh reaksi non logam dengan halida adalah sebagai berikut:
• Reaksi karbon dengan Clor : reaksi memerlukan panas (bersifat endotermik)
C(s) + 2Cl2(g) --> CCl4(l)
• Reaksi fosfor dengan clor : pemanasan bertahap fosfor dalam aliran lambat
klorin menghasilkan PCl3.
2P(s) + 3Cl2(g) --> 2PCl3(l)
Jika klorin yang direaksikan berlebih, maka akan dihasilkan padatan
PCl5 dengan warna kuning pucat.
2P(s) + 5Cl2(g) --> 2PCl5(s)
2. Reaksi Halogen dengan Logam
Reaksi halogen dengan logam menghasilkan senyawa ionic.
Contoh reaksi halogendengan logam adalah sebagai berikut:
2Na(s) + Cl2(g) --> 2NaCl(s)
Ca(s) + F2(g) --> CaF2(s)
Mg(s) + Cl2(g) --> MgCl2(s)
3. Reaksi Halogen dengan Air
Fluorin bereaksi dengan air membentuk asam fluoride dengan
reaksi sebagai berikut:
2F2(g) + H2O(g) <--> 4HF(g) + O2(g)
Reaksi air dan fluorin berlangsung hebat karena air terbakar di
dalam fluorin. Sementara halogen lainnya bereaksi dengan air melalui
reaksi disproporsionasi membentuk asam halide dan senyawa
oksihalogen dengan reaksi sebagai berikut:
X2 + H2O <--> HOX + HX
Contoh reaksi halogen (kecuali F2) dengan air adalah sebagai
berikut:
Cl2 + H2O --> HOCl + HCl
Br2 + H2O --> HOBr + HBr
I2 + H2O --> HOI + HI
4. Reaksi Halogen dengan Basa

Halogen bereaksi dengan basa membentuk senyawa halida yang kemudian


mengalami reaksi disproporsionasi membentuk senyawa oksihalogen.
Berikut contoh reaksi halogen dengan basa:
Fluorin bereaksi dengan basa membentuk oksigen difluorida OF2 dan ion
fluoride F-, dengan reaksi sebagai berikut:
2F2(g) + OH-(aq) --> OF2(g) + 2F-(aq) + H2O(l)

Sedangkan klorin, bromine, dan iodine bereaksi dengan basa membentuk


ion hipohalit OX- dan ion halida X- dengan reaksi sebagai berikut:
X2(g) + 2OH-(aq) --> OX-(aq) + X-(aq) + H2O(l)
Ion OX- yang terbentuk mengalami reaksi disproporsionasi membentuk ion
halat XO3- dan ion halida X-, dengan reaksi sebagai berikut:
3OX-(aq) --> XO3-(aq) + 2X-(aq)
Contoh reaksi halogen dengan basa adalah sebagai berikut:
Chlorine dan basa : ion OCl- yang stabil pada suhu ruang akan
terdisproporsionasi menjadi ClO3- jika dipanaskan, reaksinya adalah sebagai
berikut:
Cl2(g) + 2OH-(aq) --> OCl-(aq) + Cl-(aq) + H2O(l)
3OCl-(aq) --> ClO3-(aq) + 2Cl-(aq)

Bromine dan basa : ion OBr- terdisproporsionasi dengan cepat pada suhu
ruang, reaksinya adalah sebagai berikut:
Br2(g) + 2OH-(aq) --> OBr-(aq) + Br-(aq) + H2O(l)
3OBr-(aq) --> BrO3-(aq) + 2Br-(aq)

Iodine dan basa : ion OI- bereaksi sangat cepat, sehingga sulit untuk
diamati, reaksinya adalah sebagai berikut:
I2(g) + 2OH-(aq) --> OI-(aq) + I-(aq) + H2O(l)
3OI-(aq) --> IO3-(aq) + 2I-(aq)
5. Reaksi Antar Halogen
Reaksi antar halogen termasuk reaksi substitusi, membentuk
senyawa antar halogen, dengan reaksi sebagai berikut:
X2 + Y2 --> 2XY
Contoh reaksi antar halogen adalah sebagai berikut:
Cl2 + F2 --> 2ClF
I2 + Cl2 --> 2ICl
At2 + Br2 --> 2AtBr
Unsur halogen dengan periode 3 ke atas (Cl, Br, I, At) dapat
bereaksi menurut persamaan reaksi berikut: X2 + nY2 --> 2XYn
Reaksi ini menghasilkan senyawa halogen dengan beberapa
bilangan oksidasi. Contoh reaksinya adalah sebagai berikut:
Biloks +3 Cl2 + 3F2 --> 2ClF3
Biloks +5 Br2 + 5F2 --> 2BrF5
Biloks +7 I2 + 7F2 --> 2IF7
FLUOR

Fluor Untuk mendapat unsur fluor yang murni sangat sulit, hal ini
dikarenakan unsur flour ini adalah unsure yang bebas dan sangat
reaktif. Namun tetap saja gas fluor dapat dibuat dengan cara elektrolisis
dari leburan garam kalium florida (KF), dan asam flourida (HF).
Sedangkan untuk memperoleh fluor cair dapat dilakukan dengan cara
melewatkan gas fluor tersebut melalui sebuah tabung logam atau karet
yang dikelilingi oleh udara cair. Asam hirofluorida juga dapat
diperoleh dari pengolahan fluorit dengan asam belerang dan dipakai
untuk mengelektrolitkan gas fluor.
- Proses Downs
Proses Downs dilakukan untuk menurunlf titik lebur dari 800 °C
menjadi 600 or Caranya, dengan mengelektrolisis leburan NaCI dengan
sedikit NaF.
Ingat! Leburan "tanpa air".
Katoda (besi) Na + e ——> Na
Anoda (karbon) 2CI ——>Cl2 + 2e
- Proses Gibbs
Proses Gibbs dilakukan dengan caro mengelektrolisis larutan NaCI.
Katoda (besi): H2O + 2e ——> OH- + H2
Anoda (karbon): Cl- ——>Cl2 + e
1. Fluorin

1. Asam flourida digunakan untuk mengukir (mengetsa) gelas.


Reaksi : CaSiO3 + 8HF → H2SiF6 + CaF2 + 3H2O
2. Natrium heksafluoroksilikat ( Na2SiF6 ) digunakan untuk
bahan campuran pasta gigi.
3. Natrium fluorida ( NaF ) untuk mengawetkan kayu.
4. Belerang hexafluorida ( SF6 ) sebagai insulator.
5. Kriolit ( Na3AlF6 ) sebagai bahan pelarut dalam pengolahan
bahan alumunium.
6. Freon-12 ( CF2Cl2 ) sebagai zat pendingin pada kulkas dan
AC.
7. Teflon digunakan sebagai pada peralatan mesin.
2. Klorin
1. Asam klorida ( HCl ) digunakan pada industri logam. Untuk
mengekstrasi logam tersebut.
2. Natrium klorida ( NaCl ) digunakan sebagai garam dapur.
3. Kalium klorida ( KCl ) sebagai pupuk tanaman.
4. Amoniumklorida ( NH4Cl ) sebagai bahan pengisi batu
baterai.
5. Natrium hipoklorit ( NaClO ) digunakan sebagai
pengelontang (breaching agent ) untuk kain dan
kertas. ClO- + zat pewarna → Cl- + zat tak berwarna
6. CaOCl2/( Ca2+ )( Cl- )( ClO- ) sebagai serbuk pengelontang
atau kapur klor.
7. Kalsium hipoklorit ([Ca( OCl2 )2 ] sebagai zat disenfekton
pada air ledeng.
8. Kalium klorat (KCl) bahan pembuat mercon dan korek api.
9. Seng klorida (ZnCl2) sebagai bahan pematri (solder).
3. Bromin

1. Natrium bromide (NaBr) sebagai obat penenang saraf


2. Perak bromide (AgBr) disuspensikan dalam gelatin untuk
film fotografi
3. Metil bromide (CH3Br) zat pemadam kebakaran
4. Etilen dibromida (C2H4Br2) ditambahkan pada bensin untuk
mengubah Pb menjadi PbBr2.
4. Iodin

1. Sebagai obat antiseptic


2. Mengidentifikasi amilum
3. Kalium Iodat(KIO3)ditambahkan pada garam dapur
4. Iodoform(CHI3)merupakan zat organic
5. Perak Iodida(AgI)digunakan dalam film fotografi.
KUIS INTERAKT V …
1. Pada tahun …… Maisson berhasil mengisolasi Fluorin
a. 1670 b. 1774 c. 1886 d. 1826 e. 1811

2. Pada tahun 1811 Courtois berhasil menemukan salah satu unsur


Halogen yang bernama …..
a. Fluorin b. Klorin c. Bromin d. Iodin e. Autisin

3. Titik didih unsur Halogen Bromin adalah …….


a. 337 b. 58,78 c. 113,50 d. -7,25 e. -34,60

4. Berapakah E° dari Cl₂(g) + 2é → 2Clˉ(aq)?


a. +0,51 b. +1,07 c. +1,36 d. +2,87 e. +1,23

5. Berwarna apakah bromin?


a. kuning b. Merah c. Hijau d. hitam e. Ungu
tua muda kehitaman
Anda kurang beruntung
Ihhh… kok tau seeeh
Kenapa mesti salaaaaah …..
Au ah gelaaaap
OHHH NOOO !!!
Sip deeeh ;)
YEHEEEEEEEE……
Tidak nyonya puffff 
Ini baru sahabat raja hutan, selamat yaaaaa
TIDAAAAAAKKKK
MAKANNYA
PERHATIIN
DOOONG !!!!
HMMMM… SALAH SALAH SALAH

Anda mungkin juga menyukai