Anda di halaman 1dari 15

HALOGEN

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1 :
Fharisti Kirana
Flara Febbyola
Hesti Rahmatia
Intan Fazira
Nadila Putri Ansani
Wistiqomah Indasari
Syairah Afrani
Nurul Fadhillah
Jesi MIlianty
1. PENGERTIAN HALOGEN
Halogen berasal dari kata halos dan genes, halos =
garam, genes = pembentuk atau pencipta. Jadi halogen
berarti pembentuk garam.

Berdasarkan konfigurasi elektronnya, halogen


menempati golongan VIIA dalam tabel periodik. Atom-atom
unsur halogen memiliki afinitas elektron tinggi sehingga
mudah menerima elektron dan berikatan dengan unsur lain.
Oleh sebab itu, unsur-unsur halogen tidak pernah
ditemukan dalam keadaan unsur bebas di alam.

Halogen adalah unsur yang ditemukan di alam dalam


bentuk diatomik (F2, Cl2, Br2, dan I2).
2. SIFAT-SIFAT HALOGEN

SIFAT-SIFAT HALOGEN

1. Sifat Fisika Halogen


Halogen ada di semua tiga keadaan klasik materi baik itu padat,
cair maupun  gas
Tidak ada halogen yang benar-benar berwarna
Halogen diatomik saat disimpan di bawah suhu kamar menjadi
gas berwarna ungu-biru
Halogen seperti brom, flour dan klor beracun di alam dan
masing-masing mempunyai berbagai tingkat toksisitas
Dalam bentuk padat, semua halogen mempunyai tekstur yang
rapuh.
2. Sifat Kimiawi Halogen
Semua halogen mempunyai elektronegatifitas.
Halogen ialah konduktor panas dan listrik yang amat buruk,
terlepas dari keadaan fisik mereka.
Mereka mendapatkan elektron sangat cepat yang membuat mereka
paling reaktif dari semua unsur kimia.
Halogen sangat mudah terdisosiasi menjadi partikel atom dan bisa
menggabungkan dengan unsur sekitarnya untuk membentuk
senyawa.
Saat dikombinasikan dengan hidrogen, halogen menghasilkan halida
yang merupakan senyawa asam yang begitu kuat.
Umumnya untuk non-logam, halogen mempunyai titik leleh dan titik
didih yang begitu rendah.
3. REAKSI HALOGEN

1) Reaksi dengan air


F2 + Air → Asam Halida + O2
Cl2/Br2/I2 + Air → Asam Halida + Asam Hipohalit
Fluorin sangat reaktif dengan air, sedangkan klorin dan bromin bereaksi
sedikit.

Contoh: 2F2(g) + 2H2O(l) → 4HF(aq) + O2(g)


Cl2(g) + H2O(l) → HCl(aq) + HClO(aq)

2) Reaksi dengan hidrogen


Halogen + H2 → Asam Halida

Contoh: F2(g) + H2(g) → 2HF(aq)


Br2(l) + H2(g) → 2HBr(aq)
3) Reaksi dengan oksigen
Halogen + O2 → Oksida Halogen
Oksida halogen yang dapat terbentuk:
Oksidasi halogen Biloks halogen X2 : O2
X2O +1 2:1
X2O3 +3 2:3
X2O5 +5 2:5
X2O7 +7 2:7
Fluorin hanya dapat membentuk oksida X2O dengan biloks -1 saja.
Contoh: 2F2(g) + O2(g) → 2F2O(g)
2Br2(g) + 3O2(g) → 2Br2O3(g)
2I2(s) + 5O2(g) → 2I2O5(g)
2Cl2(g) + 7O2(g) → 2Cl2O7(g)
4) Reaksi dengan halogen
Halogen 1 + Halogen 2 → Antarhalogen
A2 + nB2 → 2ABn
Nilai n yang memenuhi n = {1, 3, 5, 7}. Keelektronegatifan halogen 2 harus lebih besar dari
keelektronegatifan halogen 1.
Contoh: I2(s) + Cl2(g) → 2ICl(s)
Cl2(g) + 3F2(g) → 2ClF3(g)
Br2(l) + 5F2(g) → 2BrF5(g)
I2(s) + 7F2(g) → 2IF7(g)

5) Reaksi pendesakan antarhalogen


Halogen 1 + Ion Halogen 2 → Ion Halogen 1 + Halogen 2

Halogen 1 harus lebih kuat mendesak halogen 2. Halogen 1 harus berada di atas halogen 2
pada sistem periodik unsur.
Contoh: Br2(l) + 2KI(aq) → 2KBr(aq) + I2(s)
Br2(l) + 2I–(aq) → 2Br–(aq) + I2(s)
Br2(l) + 2NaCl(aq) →
Br2(l) + 2Cl–(aq) →

6) Reaksi dengan basa


F2 + Basa → Oksida Halogen + Garam Halida + Air
Cl2/Br2/I2 + Basa → Garam Halat + Garam Halida + Air
Reaksi halogen dengan basa tergolong reaksi disproporsionasi.
Pada klorin, basa harus dipanaskan agar reaksi tuntas.
Contoh: -Reaksi fluorin dengan NaOH
2F2(g) + 2NaOH(aq) → F2O(g) + 2NaF(aq) + H2O(l)
-Reaksi klorin dengan KOH
3Cl2(g) + 6KOH(aq) → KClO3(aq) + 5KCl(aq) + 3H2O(l)
7) Reaksi dengan non-logam dan metaloid
Non-Logam/Metaloid + Halogen → Non-Logam/Metaloid Halida
Contoh:
-Dengan gas mulia
Xe(g) + F2(g) → XeF2(g)
2Kr(g) + 2F2(g) → 2KrF4(g)
-Dengan unsur periode kedua
2B(s) + 3Cl2(g) → 2BCl3(g)
C(s) + 2Cl2(g) → CCl4(l)
N2(g) + 3Cl2(g) → 2NCl3(l)
-Dengan unsur golongan VA (kec. N)
Halogen cukup
P4(s) + 6Cl2(g) → 4PCl3(g)
2As(s) + 3Cl2(g) → 2AsCl3(l)
2Sb(s) + 3Cl2(g) → 2SbCl3(s)
Halogen berlebih
P4(s) + 10Cl2(g) → 4PCl5(l)
3As(s) + 5Cl2(g) → 3AsCl5(l)
3Sb(s) + 5Cl2(g) → 3SbCl5(l)
8) Reaksi dengan logam
Logam + Halogen → Garam Halida
Logam selain Pt dan Au akan membentuk kation
dengan biloks tertingginya.
Contoh: 2Na(s) + Cl2(g) → 2NaCl(aq)
2Fe(s) + 3Cl2(g) → 2FeCl3(aq)
4. UNSUR-UNSUR HALOGEN

1. Fluor
Fluor adalah suatu unsur kimia dalam tabel
periodik yang memiliki lambang F dan nomor atom 9.
Namanya berasal dari bahasa Latin fluere, berarti
"mengalir". Dia merupakan gas halogen univalen
beracun berwarna kuning-hijau yang paling reaktif
secara kimia dan elektronegatif dari seluruh unsur.
Dalam bentuk murninya, dia sangat berbahaya,
dapat menyebabkan pembakaran kimia parah begitu
berhubungan dengan kulit.
2. Klorin
Klorin adalah unsur kimia dengan simbol Cl dan
nomor atom 17. Senyawa ini adalah halogen kedua
paling ringan, berada diantara fluor dan bromin dalam
tabel periodik dan sifat-sifatnya sebagian besar di
antara mereka. Klorin berwujud gas berwarna kuning-
hijau pada suhu kamar. Unsur ini merupakan elemen
sangat reaktif dan oksidator kuat: klorin mempunyai
afinitas elektron tertinggi dan elektronegativitas
ketiga tertinggi di belakang oksigen dan fluor.
3. Brom
Brom Ditemukan oleh Balard pada tahun 1826.nerupakan zat cair
berwarna coklat kemerahan,mudah menguap pada temperature kamar,
uapnyaberwarna merah, berbau tidak enak dan dapatmenimbulkan
efek iritasi pada mata dan kerongkongan.Bromin mudah larut dalam
air dan CS2 membentuk larutanberwarna merah, bersifa tkurang
aktif dibandingkandengan klor tetapi lebih reaktif dari iodium.
Terdapat dalam senyawa logam bromide. Senyawa inijuga
ditemukan di air laut, endapan garam, dan airmineral. Ditemukan di
perairan laut Mati dengan kadar 4500 - 5000 ppm. Garam-garam
bromine juga diperolehdari Arkansas.
4. lodium
lodium Ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Merupakan unsurnlogam.
Padatan mengkilap berwarna hitam kebiruan. Dapatpada temperature biasa
membentuk gas berwamna ungu-biru berbau tidakenak (perih). Di alam
ditemukan dalam air laut (air asin) garam chili, dil.Unsur halogen ini larut baik
dalam CHCIs,CCly, dan Csz tetapi sedikit sekalirut dalam air. Dikenal ada 23
isotop dan hanya satu yang stabil yng ditemukan di alam. Kristal iodin dapat
melukai kulit,sedangkardapat melukai mata dan selaput lendir.
Terdapat dalam senyawa natrium iodat NalOg, yang ditemukan dalamjumlah
kecil pada deposit NaNO; di Chill. Juga dalam larutan bawah tanahdi Jepang
dan Amerika dengan kadar sampai 100 ppm. Untuk memperolehiodine dari
natrium iodat, dilakukan penambahan zat pereduksi natriumbisulft NaH SO3
dengan reaksi sebagai berikut :2IO3 + 5HSO3"-> I2+ 3HSO,' + 2SO2+ H2O
5. Astatin
Astatin merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuatsebagai
hasil pemboman Bismuth dengan partikel-partikellfa (hasil sintesa
tahun 1940) oleh DR. Corsonckenzie dan E. Segre. Dikenal ada 20
isotopastatin, dan isotop At(210)mempunyai waktu paruh 8,3
jam(terpanjang). Astatin lebih logam disbandingiodium. Sifatkimianya
mirip iodium, dapat membentuk senyawa antarhalogen (Atl, AtBr,
AtCl), tetapi belum bisa diketahui apakahAt dapat membentuk
molekul diatomseperti unsur halogenlainnya. Senyawa yang berhasil
dideteksi adalah HAt dan CH 3At.6
Jumlah astatine di kerak bumi sangat sedikit kurang dari 30 gram.

Anda mungkin juga menyukai