Anda di halaman 1dari 23

HALOGEN

Disusun Oleh:

1. Romaito Pardosi
2. Kesya Pardosi
3. Saulina Pardosi
4. lussak Siagian
5. Joan simangunsong
1. Pengertian halogen
Halogen berasal dari kata halos dan genes, halos = garam;
genes = pembentuk atau pencipta. Jadi halogen berarti
pembentuk garam.

Berdasarkan konfigurasi elektronnya, halogen menempati


golongan VIIA dalam tabel periodik. Atom-atom unsur
halogen memiliki afinitas elektron tinggi sehingga mudah
menerima elektron dan berikatan dengan unsur lain. Oleh
sebab itu, unsur-unsur halogen tidak pernah ditemukan dalam
keadaan unsur bebas di alam.

Halogen adalah unsur yang ditemukan di alam dalam bentuk


diatomik (F2, Cl2, Br2, dan I2).
2. Kelimpahan di alam
• Fluorin terdapat dalam mineral fluorapatit, 3Ca3(PO4)2.CaF2
dan mineral fluorit, CaF2.
• Di alam klorin terdapat banyak sebagai klorida, misalnya
NaCl dalam air laut, sebagai mineral halit (NaCl), sylvit
(KCl), dan karnalit (KCl.MgCl2.6H2O).
• Bromin kurang melimpah, terdapat sebagai ion Br dalam air
laut.
• Iodin terdapat dalam jumlah sedikit sebagai NaI dalam air laut
dan sebagai NaIO3 bersama-sama garam nitrat.
• Unsur astatin tidak dijumpai di alam sebab bersifat radioaktif
sehingga mudah berubah menjadi unsur lain yang lebih stabil.
3. Pembuatan unsur halogen
Halogen dapat dibuat dengan cara eletrolisis lelehan maupun
larutan garamnya.
1. Pembuatan fluorin
2HF(aq) → 2H+(aq) + 2F-(aq)
katode(-) : 2H+(aq) + 2e- → H2(g)
anode(+) : 2F-(aq) → F2(g) + 2e-
2HF(aq) → H2(g) + F2(g)

2. Pembuatan klorin
a. NaCl(l) → Na + Cl-
Katode : Na+ + e- → Na(s) x 2
Anode : 2Cl- → Cl2 + 2e- x 1
2Na+ + 2Cl- → 2Na + Cl2
b. NaCl(aq) → Na+ + Cl-
Katode : 2H2O + 2e → 2OH- + H2
Anode : 2Cl- → Cl2 + 2e
2H2O +2Cl- → 2OH- +H2 + Cl2
3. Pembutan bromin
Bromin dapat dibuat dari reaksi suatu bromida dengan klorin.
Contoh : larutan NaBr dengan gas klorin.
Reaksi : 2NaBr(aq) + Cl2(g) → 2NaCl(aq) + Br2(l)
4. Pembuatan iodin
Iodin dapat dibuat dari suatu iodida dengan gas klorin.
Contoh : larutan KI dengan campuran MnO2 dan asam sulfat
pekat.
Reaksi : 2KI(aq) + MnO2(s) + H2SO4(aq) → K2SO4(s) + MnSO4(s) +
H2O(l) + I2(s)
Sifat fisika Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin
Nomor atom
9 17 35 53 85

Masa atom
relative 18,99 35,5 79,90 126,90 (210)

Titik leleh (°C) -219,62 -100,98 -7,25 113,5 302

Titik didih (°C) -188,14 -34,6 58,78 184,35 337

Rapatan pada 1,108 1,367 3,119 4,930 ¯


25°C (g/L)
Warna Kuning Kunung-Hijau Merah tua Ungu-hitam

Energi ionisasi 1681,0 1251,0 1139,9 1008,4 930


(kJ/mol)
Afinitas elektron
(kJ/mol) 328,0 349,0 324,7 295,2 270

Keelektronegatif 3,98 3,16 2,96 2,66 2,20


an
Jari-jari ion 1,33 1,81 1,96 2,20 2,27

jari-jari kovalen 0,64 0,99 1,14 1,33 1,40


• Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom semakin
bertambah. Oleh karena itu, daro fluorin sampai astatin jari-jari
atom semakin besar.
• Kenaikan titik leleh dan titik didih dari atas ke bawah dalam
tabel periodik disebabkan gaya London di antara molekul
halogen yang makin meningkat dengan bertambahnya panjang
ikatan.
• Kereaktifan halogen dapat dipelajari dari jari-jari atomnya. Dari
atas ke bawah, jari-jari atom meningkat sehingga gaya tarik inti
terhadap penerimaan (afinitas) elektron makin lemah.
Akibatnya, kereaktifan unsur-unsur halogen dari atas ke bawah
berkurang.
• Kereaktifan halogen dapat juga dipelajari dari afinitas elektron.
Makin besar afinitas elektron, makin reaktif unsur tersebut. Dari
atas ke bawah dalam tabel periodik, afinitas elektron unsur-
unsur halogen makin kecil sehingga kereaktifannya: F Cl Br I
5. Sifat kimia
a. Kereaktifan
• Beberapa hal yang mempengaruhi kereaktifan, diantaranya :
harga kereaktifan halogen F > Cl > Br > I, kereaktifan
halogen dipengaruhi kelektronegatifannya, ikatan halogen
dan jari-jari atom.
• Semakin besar kelektronegatifan semakin reaktif karena
semakin mudah menarik elektron. ( F > Cl > Br > I )
• Semakin kecil energi ikatan halogen, semakin mudah
diputuskan ikatan tersebut sehingga makin reaktif halogen.
( F < Cl < Br < I )
• Dalam satu golongan jari-jari atom dari unsur halogen
semakin bertambah dari flour sampai astatin makin besar jari
jari atom semakin kurang reaktif. ( F < Cl < Br < I )
b. Kelarutan
Kelarutan halogen dari fluor sampai iodin dalam air
semakin berkurang. Fluor selain larut juga bereaksi
dengan air, karena sangat reaktif membentuk asam florida
2F2(g) + 2H2O(l) → 4HF(aq) + O2(g)
Iodin sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam
larutan yang mengandung ion I- karena membentuk ion
poliiodida I3-, misalnya I2 larut dalam larutan KI.
I2(s) + KI(aq) → KI3(aq)
Karena molekul halogen nonpolar sehingga lebih mudah
larut dalam pelarut nonpolar, misalnya CCl4, aseton,
kloroform, dan sebagainya.
c. Daya oksidasi
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena
kecenderungannya mudah mengikat elektron atau mudah tereduksi.
Data potensial reduksi:
• F2 + 2e- → 2F- Eo = +2,87 Volt
• Br2 + 2e- →2Br- Eo = +1,06 Volt
• Cl2 + 2e- → 2Cl- Eo = +1,36 Volt
• I2 + 2e- → 2I- Eo = +0,54 Volt
Potensial reduksi F2 paling besar sehingga akan mudah mengalami reduksi
dan disebut oksidator terkuat. Sedangkan terlemah adalah I 2 karena
memiliki potensial reduksi terkecil.
Sifat oksidator: F2 > Cl2 > Br2 > I2
Sifat reduktor : I- > Br- > Cl- > F-
Reduktor terkuat akan mudah mengalami oksidasi mudah melepas elektron
ion iodida paling mudah melepas electron sehingga bertindak sebagai
reduktor kuat
d. Sifat asam
Dalam golongan VII A, semakin keatas ikatan antara atom HX
semakin kuat. Urutan kekuatan asam :
HF < HCl < HBr < HI
Titik didih asam halida dipengaruhi oleh massa atom relative
(Mr) dan ikatan antar molekul :
• · Semakin besar Mr maka titik didih semakin tinggi.
• · Semakin kuat ikatan antarmolekul maka titik didih
semakin tinggi.
• · Pengurutan titik didih asam halida:
HF > HI > HBr > HCl
• Pada senyawa HF, walaupun memiliki Mr terkecil tetapi
memiliki ikatan antar molekul yang sangat kuat “ikatan
hydrogen” sehingga titik didihnya paling tinggi.
6. Reaksi-reaksi pada unsur halogen

1) Reaksi dengan air


F2 + Air → Asam Halida + O2
Cl2/Br2/I2 + Air → Asam Halida + Asam Hipohalit
Fluorin sangat reaktif dengan air, sedangkan klorin dan bromin
bereaksi sedikit.

Contoh: 2F2(g) + 2H2O(l) → 4HF(aq) + O2(g)


Cl2(g) + H2O(l) → HCl(aq) + HClO(aq)
2) Reaksi dengan hidrogen
Halogen + H2 → Asam Halida
Contoh: F2(g) + H2(g) → 2HF(aq)
Br2(l) + H2(g) → 2HBr(aq)
3) Reaksi dengan oksigen
Halogen + O2 → Oksida Halogen
Oksida halogen yang dapat terbentuk:
Oksida halogen Biloks halogen X2 : O2
X2O +1 2:1
X2O3 +3 2:3
X2O5 +5 2:5
X2O7 +7 2:7
Fluorin hanya dapat membentuk oksida X2O dengan
biloks -1 saja.
Contoh: 2F2(g) + O2(g) → 2F2O(g)
2Br2(g) + 3O2(g) → 2Br2O3(g)
2I2(s) + 5O2(g) → 2I2O5(g)
2Cl2(g) + 7O2(g) → 2Cl2O7(g)
4) Reaksi dengan halogen
Halogen 1 + Halogen 2 → Antarhalogen
A2 + nB2 → 2ABn
Nilai n yang memenuhi n = {1, 3, 5, 7}. Keelektronegatifan
halogen 2 harus lebih besar dari keelektronegatifan halogen 1.
Contoh: I2(s) + Cl2(g) → 2ICl(s)
Cl2(g) + 3F2(g) → 2ClF3(g)
Br2(l) + 5F2(g) → 2BrF5(g)
I2(s) + 7F2(g) → 2IF7(g)
5) Reaksi pendesakan antarhalogen
Halogen 1 + Ion Halogen 2 → Ion Halogen 1 + Halogen 2

Halogen 1 harus lebih kuat mendesak halogen 2. Halogen 1


harus berada di atas halogen 2 pada sistem periodik unsur.
Contoh: Br2(l) + 2KI(aq) → 2KBr(aq) + I2(s)
Br2(l) + 2I–(aq) → 2Br–(aq) + I2(s)
Br2(l) + 2NaCl(aq) →
Br2(l) + 2Cl–(aq) →
6) Reaksi dengan basa
F2 + Basa → Oksida Halogen + Garam Halida + Air
Cl2/Br2/I2 + Basa → Garam Halat + Garam Halida + Air
Reaksi halogen dengan basa tergolong reaksi disproporsionasi.
Pada klorin, basa harus dipanaskan agar reaksi tuntas.
Contoh: -Reaksi fluorin dengan NaOH
2F2(g) + 2NaOH(aq) → F2O(g) + 2NaF(aq) +
H2O(l) -Reaksi klorin dengan KOH
3Cl2(g) + 6KOH(aq) → KClO3(aq) + 5KCl(aq) +
3H2O(l)
7) Reaksi dengan non-logam dan metaloid
Non-Logam/Metaloid + Halogen → Non-Logam/Metaloid Halida
Contoh:
-Dengan gas mulia
Xe(g) + F2(g) → XeF2(g)
2Kr(g) + 2F2(g) → 2KrF4(g)
-Dengan unsur periode kedua
2B(s) + 3Cl2(g) → 2BCl3(g)
C(s) + 2Cl2(g) → CCl4(l)
N2(g) + 3Cl2(g) → 2NCl3(l)
-Dengan unsur golongan VA (kec. N)
Halogen cukup
P4(s) + 6Cl2(g) → 4PCl3(g)
2As(s) + 3Cl2(g) → 2AsCl3(l)
2Sb(s) + 3Cl2(g) → 2SbCl3(s)
Halogen berlebih
P4(s) + 10Cl2(g) → 4PCl5(l)
3As(s) + 5Cl2(g) → 3AsCl5(l)
8) Reaksi dengan logam
Logam + Halogen → Garam Halida
Logam selain Pt dan Au akan membentuk kation
dengan biloks tertingginya.

Contoh: 2Na(s) + Cl2(g) → 2NaCl(aq)


2Fe(s) + 3Cl2(g) → 2FeCl3(aq)
7. Manfaat unsur halogen
1) Fluorin (F)
- NaF sebagai pengawet kayu.
- Na2SiF6 untuk campuran pasta gigi.
- HF untuk sketsa pada kaca.
2) Klorin (Cl)
- NaCl untuk garam dapur, pengawet makanan, dan pencair
salju di jalan raya.
- ZnCl2 untuk bahan pematri/solder.
- NH4Cl sebagai pengisi baterai kering.
- HCl sebagai pembersih permukaan logam.
- NaClO sebagai pemutih pakaian.
- KCl sebagai campuran pupuk, bahan peledak, dan korek api.
3) Bromin (Br)
- NaBr sebagai obat penenang.
- AgBr sebagai bahan pembuat negatif film.
- CH3Br sebagai bahan pemadam kebakaran.
4) Iodin (I)
- AgI sebagai garam untuk fotografi.
- NH4I untuk lensa polaroid.
- Identifikasi amilum.
8. Dampak Negatif
Flour
• Fluorida memiliki racun yang bersifat kumulatif dan
sangat beracun, jika dalam bentuk murni dia sangat
berbahaya, dapat menyebabkan pembakaran kimia parah
bila bersentuhan langsung dengan kulit.
• Adanya komponen fluorin dalam air minum yang melebihi
2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.
• Dalam bentuk fluorine, zat ini tidak langsung dihisap
tanah tapi langsung masuk ke dalam daun-daun sehingga
menyebabkan daun berwarna kuning kecoklatan. Jika daun
tersebut dimakan oleh binatang maka bisa menyebabkan
penyakit gigi rontok
Klor
• Menurut para ahli, kalau klorin bersenyawa dengan zat organik, seperti
air seni atau keringat, maka akan menghasilkan senyawa sejenis nitrogen
triklorin yang dapat mengakibatkan iritasi hebat. Senyawa organik
tersebut selanjutnya dapat bereaksi menjadi gas di kolam tertutup dan
membawa dampak terhadap sel-sel tubuh yang melindungi paru-paru.
• Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lendir dan dalam
wujud cahaya dapat membakar kulit dan bersifat sangat beracun.
• CFC (Chloro Fluoro Carbon), yang terlepas ke udara dapat
menimbulkan kerusakan pada lapisan ozon.
• Kloramina, NH4Cl zat ini sangat beracun terhadap kerang-kerang dan
binatang air lainnya.
• Kloroform CHCl3, yang ditemukan dalam air terklorinasi, yang
dianggap , mutagenik (dapat menimbulkan mutasi), tetraogenik
(menimbulkan kerusakan pada kelahiran) atau karsiogenik
(menimbulkan kangker).
Brom
• Dalam bentuk gas, brom bersifat toksik
• Dalam bentuk cairan zat ini
bersifat korosif terhadap jaringan sel manusia dan
uapnya menyebabkan iritasi pada mata dan
tenggorokan.
• Ketika brom tumpah ke kulit, akan menimbulkan rasa
yang amat pedih. Brom mengakibatkan bahaya
kesehatan yang serius, dan peralatan keselamatan kerja
harus diperhatikan selama menanganinya.
• Timbal bromida yang terbentuk dalam mesin cenderung
merusak mesin, serta sifatnya yang mudah menguap
yang lolos bersama gas-gas buangan yang dapat
mencemari atmosfer.
Iodin
• Kristal iodin dapat melukai kulit

• Uapnya dapat melukai mata dan selaput lender

• Pada saat ini dikenal suatu jenis penyakit yang disebabkan dari kekurangan
yodium yaitu Gaky “ Gangguan Akibat Kekurangan Yodium” merupakan
penyakit yang dapat menyebabkan retardasi mental. Penyakit ini bisa disebut
defisiensi yodium atau kekurangan yodium. Saat ini diperkirakan 1,6 miliar
penduduk dunia mempunyai risiko kekurangan yodium, dan 300 juta
menderita gangguan mental akibat kekurangan yodium. Kira-kira 30.000
bayi lahir mati setiap tahun, dan lebih dari 120.000 bayi kretin, yakni
retardasi mental, tubuh pendek, bisu tuli atau lumpuh.Di antara mereka yang
lahir normal, dengan konsumsi diet rendah yodium akan menjadi anak yang
kurang intelegensinya, bodoh, lesu dan apatis dalam kehidupannya.

• Efek yang sangat dikenal orang akibat kekurangan yodium adalah gondok,
yakni pembesaran kelenjar tiroid di daerah leher.

Anda mungkin juga menyukai