Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah Halogen ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan
salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan
kepada kita selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah Kimia yang berjudul Makalah Halogen ini. Dan kami juga menyadari
pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan
informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
Makalah Halogen ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik
kita sebagai manusia. Semoga Makalah Halogen ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Awang Cenrana ,29Oktober 2023

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A ditabel periodik.
Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I), astatin (At), dan unsur
ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan
garam jika bereaksi dengan logam. Unsur golongan VIIA ini merupakan unsur non logam paling
reaktif. Unsur-unsur ini tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas, melainkan dalam bentuk
garamnya. Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya,
sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu.

Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Keberadaan unsur-unsur halogen unsur-unsur halogen di alam, semuanya ditemukan dalam keadaan
diatomik. Hal ini terjadi karena unsur-unsur halogen tidak stabil jika berdiri sendiri. Oleh karena itu,
unsur halogen harus berikatan agar stabil. Unsur-unsur halogen dapat ditemukan di beberapa tempat.
Fluorin dapat ditemukan di atas permukaan tanah. Klorin dapat ditemukan di dalam air laut. Bromin
juga dapat ditemukan di dalam air laut. Begitu juga dengan iodin, yang dapat ditemukan di dalam air
laut. Astatin dapat ditemukan dari pemboman bismut dengan partikel alfa.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan dalam makalah ini adalah:
1.Apa saja kelimpahan unsur halogen?
2.Apa saja sifat fisik halogen?
3.Apa saja kegunaan dan dampak halogen?
4.Bagaimana proses pembuatan halogen?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kelimpahan Unsur Halogen

1. Fluorin
Fluorin ditemukan dalam fluorspar oleh Schwandhard pada tahun 1670 dan baru pada tahun
1886 Maisson berhasil mengisolasinya. Merupakan unsur paling elektronegatif dan paling reaktif.
Dalam bentuk gas merupakan molekul diatom (F2), berbau pedas, berwarna kuning muda dan bersifat
sangat korosif. Serbuk logam, gelas, keramik, bahkan air terbakar dalam fluorin dengan nyala terang.
Adanya komponen fluorin dalam air minum melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman
pada gigi.
Terdapat dalam senyawa fluorspar CaF2, kriolit Na3AlF6, dan fluorapatit Ca(PO4)3F. dengan
penambahan asam sulfat ke dalam fluorspar maka akan diperoleh HF dan garam kalsium sulfat.
Selanjutnya lelehan asam klorida di elektrolisis untuk menghasilkan gas F2.
CaF2 + H2SO4 –> CaSO4 + 2HF
2. Klorin
Klor ditemukan oleh Scheele pada tahu 1774 dan dinamai oleh Davy pada tahun 1810. Klor
ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi sebagai gas Cl2, senyawa dan mineral seperti kamalit
dan silvit. Gas klor berwarna kuning kehijauan, dapat larut dalam air, mudah bereaksi dengan unsur
lain. Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lendir dan dalam wujud cahaya dapat
membakar kulit.
Terdapat dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2. Senyawa klorida ditemukan di air
laut dan garam batu/endapan garam yang terbentuk akibat penguapan air laut di masa lalu. Setiap 1 kg
air laut mengandung sekitar 30 gram NaCl. Proses untuk mendapatkan unsur klorin adalah melalui
elektrolisis larutan NaCl pekat (brine) akan menghasilkan Cl2 pada anode dan gas H2, dan NaOH
pada katode.
3. Bromin
Brom ditemukan oleh Balard pada tahun 1826, merupakan zat cair berwarna coklat
kemerahan, agak mudah menguap pada temperatur kamar, uapnya berwarna merah, berbau tidak enak
dan dapat menimbulkan efek iritasi pada mata dan kerongkongan. Bromin mudah larut dalam air dan
CS2 membentuk larutan berwarna merah, bersifat kurang aktif dibandingkan dengan klor tetapi lebih
reaktif dari iodium.bTerdapat dalam senyawa logam bromide. Senyawa ini juga ditemukan di air laut,
endapan garam, dan air mineral. Ditemukan di perairan laut Mati dengan kadar 4500-5000 ppm.
Garam-garam bromin juga diperoleh dari Arkansas.
4. Iodine
Iodium ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Merupakan unsur non logam. Padatan
mengkilap berwarna hitam kebiruan. Dapat menguap pada temperatur biasa membentuk gas berwarna
ungu-biru berbau tidak enak (perih). Di alam ditemukan dalam air laut (air asin) garam chili, dll.
Unsur halogen ini larut baik dalam CHCl3,CCl4, dan CS2 tetapi sedikit sekali larut dalam air. Dikenal
ada 23 isotop dan hanya satu yang stabil yaitu 127I yang ditemukan di alam. Kristal iodin dapat
melukai kulit, sedangkan uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir.
Terdapat dalam senyawa natrium iodat NaIO3, yang ditemukan dalam jumlah kecil pada
deposit NaNO3 di Chili. Juga dalam larutan bawah tanah di Jepang dan Amerika dengan kadar
sampai 100 ppm. Untuk memperoleh iodine dari natrium iodat, dilakukan penambahan zat pereduksi
natrium bisulfit NaHSO3 dengan reaksi sebagai berikut :
2IO3- + 5HSO3- –> I2 + 3HSO4- + 2SO42- + H2O
5. Astatine
Astatin merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil pemboman bismut
dengan partikel-partikel alfa (hasil sintesis tahun 1940) oleh Dr. Corson K.R. Mackenzie dan E.
Segre. Dikenal ada 20 isotop dari astatin, dan isotop At (210)mempunyai waktu paruh 8,3 jam
(terpanjang). Astatin lebih logam dibanding iodium. Sifat kimianya mirip iodium, dapat membentuk
senyawa antar halogen (AtI, AtBr, AtCl), tetapi belum bisa diketahui apakah At dapat membentuk
molekul diatom seperti unsur halogen lainnya. Senyawa yang berhasil dideteksi adalah HAt dan CH
3At.6. Jumlah astatine di kerak bumi sangat sedikit kurang dari 30 gram.

B. Sifat-Sifat Halogen
•Sifat Periodik Unsur Halogen
Secara umum biasanya unsur halogen dilambangkan dengan huruf XRumus kulit terluar dari halogen
ini adalah ns2 np5. Halogen memiliki 7e valensi (elektron padakulit terluar), sehingga sangat reaktif
karena mudah menerima 1e.

•Sifat Fisik

1. Wujud halogen
Wujud halogen pada suhu kamar, fluorin dan klorin berupa gas, bromin berupa zat cair yang
mudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah menyublim. Pemanasan iodin padat
pada tekanan atmosfer tidak membuat unsur itu meleleh, tetapi langsung menyublim. Hal ini terjadi
karena tekanan uap iodin padat pada suhu kamar lebih besar dari 1 atm.
2. Titik cair dan titik didih
Kecenderungan titik leleh dan titik didih halogen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
Molekul halogen (X2) bersifat non polar, dengan demikian gaya tarik-menarik antarmolekul halogen
merupakan gaya dispersi. Sebagaimana diketahui, gaya dispersi bertambah besar sesuai dengan
pertambahan massa molekul (Mr ). Itulah sebabnya mengapa titik leleh dan titik didih halogen
meningkat dari atas ke bawah dalam tabel periodik unsur.
3. Warna dan aroma
Halogen mempunyai warna dan aroma tertentu. Fluorin berwarna kuning muda, klorin
berwarna hijau muda, bromin berwarna merah tua, iodin padat berwarna hitam, sedangkan uap iodin
berwarna ungu. Semua halogen berbau rangsang dan menusuk, serta bersifat racun.
•Sifat Kimia Unsur Golongan Halogen
Sifat-sifat kimia unsur halogen dilihat dari kelarutan, daya oksidasi, dan kereaktifan
1.Kelarutan
Unsur unsur Halogen adalah unsur-unsur Yang reaktif, hal ini terbukti keberadaan halogen di
alamsebagai senyawa. Kereaktifan halogen dipengaruhi kelektronegatifannya. Semakin besa
rkelektronegatifan semakin reaktif karena semakin mudah menarik elektron. Selain
dipengaruhikeelektronegatifan, kereaktifan halogen juga dipengaruhi oleh energi ikatan halogen.
Semakinkecil energi ikatan halogen, semakin mudah diputuskan ikatan tersebut sehingga makin
reaktifhalogen. Dengan melihat data keelektronegatifan dan energi ikat halogen, dapat
disimpulkankereaktifan halogen dari atas ke bawah semakin berkurang.
2.Daya Oksidasi
. Daya OksidasiHalogen merupakan oksidator(pengoksidasi kuat).Unsur-unsur halogen mudah
mengikat elektronkarena itu halogen mudah terinduksi.
3. Kereaktifan
Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin menyebabkan gaya tarik
intidengan elektron valensi (pada kulit terluar) makin lemah sehingga keelektronegatifan(kemampuan
menarik elektron) semakin lemah dan kemampuan membentuk ion negatifnya jugasemakin berkurang.
Dengan kata lain dari fluorin sampai iodin kereaktifan halogen melemah.Halogen merupakan senyawa
yang sangat elektronegatif karena mempunyai 7 elektron valensi (ns2 Np5) dan mudah menarik satu
elektron menjadi ion negatif agar susunan elektronnya stabil sepertigas mulia (ns2 Np6).
4. Reaksi-reaksi Kimiaa.
a)Reaksi unsur Halogen dengan unsur Non Logam.Unsur halogen dapabereaksi dengan hampir semua
unsur non logam. Reaksi antara unsur halogendengan unsur non logam akan menghasilkan senyawa
kovalen. Contohnya hidrogen halida ataudikenal dengan sebutan asam halida.
b) Reaksi unsur Halogen dengan unsur LogamUnsur halogen juga dapat bereaksi dengan berbagai jenis
unsur logam. Reaksi unsur logam denganunsur halogen akan menghasilakan garam. Contohnya garam
Natrium Clorida (NaCL),magnesium clorida (MgCL), dll
c)Reaksi unsur Halogen dengan Unsur air
Halogen juga dapat bereaksi dengan air. Rumus molekul air adalah H2O. Dari hasil reaksiunsur
halogen dan senyawa air akan terbentuk Asam halida dan oksihalogen. Contoh asam halidaadalah Asam
Fluoride. Jika fluorin dimasukan kedalam air, maka akan berlangsung suatu reaksi.
Yang sangat hebat di mana air akan terbakar dalam fluorin sehingga membantuk asam fluorida
atauasam halida. Contoh Oksihalogen adalah oksifluorida yang juga merupakan hasil reaksi air
denganunsur halogen fluorin
d) Reaksi unsur halogen dengan basa
Jika unsur halogen bereaksi dengan basa maka akan tebentuk senyawa halida yang kemudian
akanmengalami reaksi disproporsionasi menjadi senyawa oksihalogen. Contohnya reaksi antara
fluorindengan basa akan membentuk oksigen difluoride dan ion fluorida. Kemudian senyawa
oksigendifluorida akan terdisproporionasi menjadi menjadi oksifluorida dan beberapa ion fluorida.
e) Reaksi unsur halogen dengan hidrokarbonReaksi unsur halogen dengan hidrokarbon disebut
halogenasi. Melalui reaksi halogenasi, unsurhalogen dapat menyusup pada suatu hidrokarbon dan
mengantikan salah satu atom hidrogen yangada disana. Contohnya reaksi halogenasi alkana. Alkana
dapat bereaksi dengan gas klor jikaterkena sinar atau suhu tinggi. Reaksinya merupakan reaksi
eksoterm. Raksi halogenasi alkanaterjadi dalam beberapa tahap melalui mekanisme radikal bebas
dimana pada salah satu tahapanreaksi dihasilkan alkil klorida
f) Reaksi antar sesama unsur halogen
Unsur halogen juga dapat bereaksi dengan unsur halogen lainnya. Seperti yang telah di
sebutkansebelumnya di artikel Pengertian dan definisi unsur halogen, bahwa yang termasuk unsur
halogenadalah unsur-unsur yang pada sistem periodik menempati posisi golongan VIIA, yaitu: F, Cl,
Br,I, At. Semua unsur halogen asalnya adalah unsur diatomik, oleh karena itu membutuhkantambahan
satu elektron untuk bisa membentuk konsfigurasi unsur stabil sepeti gas mulia. Reaksiantar halogen
merupakan reaksi substitusi dan membentuk senyawa antar halogen itu sendiri.Contohnya: Reaksi
antara Iodium dan Clorin akan menghasilkan iodium clorida, dan seterusnya.
C. Kegunaan Halogen
a.Fluorin
Gas F2 diproduksi secara komersial untuk bahan bakar nuklir uranium, berfungsi untuk memisahkan
U-235 dan U-238 dengan cara difusi. Logam uranium direaksikan dengan gas fluorin berlebih
menghasilkan uranium heksafluorida, UF6 (padatan berwarna putih dan mudah menguap). Adapun
senyawa-senyawa fluorin digunakan sebagai: Kegunaan senyawa fluorin, antara lain:
1) CCl2F2 (freon-12), digunakan sebagai zat pendingin pada lemari es dan AC.
2) Na2SiF6, bila dicampur dengan pasta gigi akan berfungsi untuk menguatkan gigi.
3) Teflon, bahan plastik tahan panas.
4) Asam fluoride (HF), digunakan untuk mengukir (menyeketsa) kaca karena dapat bereaksi dengan
kaca.
b. Klorin
Gas Cl2 digunakan sebagai bahan dasar industri plastik, seperti vinilklorida (CH2=CHCl) untuk
industri PVC (bahan untuk pipa plastik). Cl2 juga digunakan sebagai disinfektan untuk membunuh
kuman yang dapat menyebabkan berbagai penyakit. Adapun kegunaan senyawa klorin, antara lain:
1NaCl digunakan sebagai garam dapur yang digunakan untuk berbagai kegiatan sehari-hari
2) KCl, digunakan untuk pupuk.
3) NH4Cl, digunakan sebagai elektrolit pengisi batu baterai.
4) NaClO, dapat mengoksidasi zat warna (pemutih), sehingga dapat digunakan sebagai bleaching
agent, yaitu pengoksidasi zat warna.
5) Kaporit (Ca(OCl)2), digunakan sebagai disinfektan pada air.
6) ZnCl2, sebagai bahan pematri atau solder.
7) Kloroform (CHCl3), digunakan sebagai pelarut dan obat bius pada pembedahan.
c. Bromin
Bromin digunakan dalam industri untuk membuat senyawa metilbromida. Kegunaan senyawa-
senyawa bromin antara lain:
1) NaBr, sebagai obat penenang saraf.
2) AgBr, untuk film fotografi. AgBr dilarutkan dalam film gelatin, kemudian film dicuci dengan
larutan Na2S2O3 untuk menghilangkan kelebihan AgBr sehingga perak akan tertinggal pada film
sebagai bayangan hitam.
3) CH3Br, sebagai bahan campuran zat pemadam kebakaran.
4) C2H4Br2, ditambahkan pada bensin agar timbal (Pb) dalam bensin tidak mengendap karena diubah
menjadi PbBr2.
d. Iodin
1) Iodin digunakan untuk membuat senyawa AgI sebagai film fotografi dan KI sebagai nutrisi dan
makanan ternak.
2) I2 dalam alkohol, digunakan sebagai antiseptik luka agar tidak terkena infeksi.
3) KIO3, sebagai tambahan yodium dalam garam dapur.
4) NaI, bila ditambahkan pada garam dapur dapat digunakan untuk mengurangi kekurangan yodium
yang akan menyebabkan penyakit gondok.
5) Iodoform (CHI3), sebagai disinfektan untuk mengobati luka pada kepala
D. Proses Pembuatan Halogen
Halogen dibuat dari senyawa-senyawa yang ada di alam. Caranya ialah denganmengoksidasi ion-
ion halida. Prosesnya sangat beragam jadi yang diungkapkan di sini merupakancontoh dari berbagai
proses yang dapat terjadi.
1.Fluorin (F2)
Elektrolisis KHF2, dalam HF bebas air. Flourin diperoleh melalui proses elektrolisis garam
kaliumhydrogen flourida (KHF2) dilarutkan dalam HF cair, ditambahkan LiF 3% untuk menurunkan
suhu sampai 100°C. Elektrolisis dilaksanakan dalam wajan baja dengan katode baja dan anode
karbon.Campuran tersebut tidak boleh mengandung air karena F2Yang terbentukakan oksidasinya
.2.Klorin
Gas Cl2 dibuat melalui elektrolisis lelehan NaCl
3.Bromin
Gas Br2 dibuat dari air laut melalui oksidasi dengan gas Cl2 secara komersial, pembuatan gas Br
Sebagai berikut:
Air laut dipanaskan kemudian dialirkan ke tanki yang berada di puncak menara.
Uap air panas dan gas Cl2 dialirkan dari bawah menuju tanki. Setelah terjadi reaksi redoks, gas
Br2yang dihasilkan diembunkan hingga terbentuk lapisan yang terpisah. Bromin cair berada di
dasartangki, sedangkan air di atasnya.
Selanj utnya bromin dimurnikan melalui distilasi.
4.Iodin
Gas L2 diproduksi dari air laut melalui oksidasi ion iodida denganoksidator gas Cl2. Iodin jugadapat
diproduksi dari natrium iodat (suatu pengotor dalam garam (Chili, NaNO3) melalui reduksiion iodat
oleh NaHSO3. Endapan I2 yang didapat, disaring dan dimurnikan

BAB III
1ll PENUTUP
A. Kesimpulan
Halogen merupakan sekumpulan unsur non logam yang saling berkaitan erat, lincah, dan
berwarna terang. Dan secara alamiah bentuk molekulnya diatomik. Golongan halogen merupakan
golongan yang sangat reaktif menangkap elektron (oksidator). Pada umumnya golongan halogen
menangkap satu elektron untuk memenuhi kulit terluarnya, karena kereaktifannya sangat tinggi
sehingga halogen tidak mungkin ada dalam keadaan bebas dialam, karena sifatnya yang sangat
reaktif sehingga halogen selalu bersenyawa dengan unsur-unsur yang lain.
Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron gas mulia) atom-atom ini cenderung
menerima satu elektron dari atom lain atau dengan menggunakan pasangan elektron secara
bersama hingga membentuk ikatan kovalen. Atom unsur halogen sangat mudah menerima
elektron dan membentuk ion bermuatan negatif satu. Ion negatif disebut ion halida, dan garam
yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena kecenderungannya membentuk ion
negatif. Golongan halogen terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin (Br)
Iodin (I), Astatin (At) dan unsur Ununseptium yang belum diketahui dengan jelas. Sifat
keelektronegatifan halogen senantiasa berkurang seiring dengan bertambahnya jya.

Anda mungkin juga menyukai