Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

OLEH :

CUT SITI RIDHA ZAHARA

ELYA SALSABILLA

GHIFARI SEFTI JUSYA

INTAN WAHYUNI

NADIA SOURAYA

NADIYA SADINI

PRINSISTARI FILDZAH

PUTRI MULYA RAHMI

SHAFIRA ISNAROZA

ZURATUL AINI
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Di dalam sistem periodik modern, Halogen terdapat pada golongan VIIA. Halogen berasal
dari bahasa Yunani, yang terdiri dari kata halos yang berarti garam dan kata genes yang berarti
pembentuk. Jadi halogen merupakan pembentuk garam. Hal ini didasarkan pada sejarah
penemuan unsur unsur halogen yang selalu didapatkan dari garam. Unsur unsur yang
termasuk golongan halogen adalah Fluor ( F ), Klor ( Cl ), Brom ( Br ), Iod ( I ), dan Astatin (
At ). Halogen memiliki 7 elektron valensi, sehingga sangat reaktif karena mudah menerima 1
elektron. Karena kereaktifannya unsur unsur halogen tidak dijumpai dalam keadaan bebas.
Halogen banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan di dalam tubuh manusia beberapa
unsur halogen berperan dalam metabolism tubuh. Misalnya, ion klorida yang mengatur osmosis
pada jaringan sel dan plasma darah. Iodin terdapat pada kelenjar tiroid sebagai hormon tiroksin
(C15H11O4NI4 ). Natrium klorida ( NaCl ) digunakan sebagai garam dapur. Dan masih banyak
lagi kegunaan unsur unsur halogen.
Melihat banyaknya kegunaan dari unsur unsur halogen, maka diperlukan berbagai pengetahuan
mengenai golongan tersebut seperti sumber, kelimpahan, sifat sifat fisika dan kimia, serta cara
mengisolasi atau pembuatan unsur unsur halogen. Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk
memberikan informasi tentang unsur unsur halogen.

2. Rumusan Masalah
1) Apakah yang dimaksud dengan Unsur Halogen itu?
2) Apa saja sifat-sifat fisis dan kimia yang dimiliki masing-masing unsur halogen?

3. Tujuan Masalah
1) Memberikan penjelasan secara rinci mengenai bentuk, dan sifat Unsur-unsur Halogen
kepada pembaca
2) Digunakan sebagai bahan presentasi materi kimia unsur mata pelajaran Kimia
BAB II

PEMBAHASAN

1. Sejarah dan pengertian unsur halogen

Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan 17 (VII atau VIIA pada
sistem lama) di tabel periodik. Kelompok ini terdiri
dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br),yodium (I), astatin (At), dan unsur unun-septium (Uus) yang
belum ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi
dengan logam. Istilah ini berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang
diadaptasi dari bahasa Yunani. Halogen juga merupakan golongan dengan keelektronegatifan
tertinggi, jadi ia juga merupakan golongan paling non-logam.Ahli kimia Swedia Baron Jns
Jakob Berzelius mengistilahkan halogen yang dibentuk dari kata-kata Yunani (hls),
garam atau laut, dan - (gen-), dari (ggnomai), membentuk sehingga berarti
unsur yang membentuk garam. Halogen akan membentuk garam jika direaksikan
dengan logam. Unsur-unsur halogen secara alamiah berbentuk molekul diatom (misalnya Br2 dan
Cl2). Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya,
sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida,
dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida. Unsure halogen tidak pernah ditemukan
dalam bentuk bebasnya dialam karena sangat reaktif sehingga hanya dapat ditemukan dalam
bentuk garam-garamnya
2. Macam unsur halogen

1. Fluor (F)
Fluor merupakan unsur paling elektronegatif dan reaktif. Pertam akali diisolasi pada tahun 1886
oleh Maisson. Fluor adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang F dan nomor atom 9. Ditemukan dalam mineral fluorspar atau fluorit CaF2, Kristal
transparan : yang tidak berwarna, akan berwarna kebiruan jika terkena sinar, sifat ini juga disebut
fluoresen. Fluospar digambarkan sebagai fluor ( yang berati mengalir ), karena zat ini melebur
dan bergerak pada suhu 1330c. mineral lain yang mengandung fluor adalah klorit Na3AlF6 dan
apatit 3Ca3(PO4)2.CaF2. Unsur ini merupakan gas halogen univalen beracun berwarna kuning-
hijau yang dalam bentuk murninya, unsur ini sangat berbahaya, dapat menyebabkan pembakaran
kimia parah begitu berhubungan dengan kulit.

2. Klor (Cl)
Klor adalah unsur kimia dengan simbol Cl dan nomor atom 17 ditemukan oleh Schecle pada
tahun 1774 sebagai senyawa asam klorida dan dinamai oleh Davi pada tahun 1810 sesuai dengan
warnanya ( cloros: kuning hijau ) yang menyatakan bahwa klorin benar-benar unsur baru, bukan
senyawa asam yang mengandung oksigen. Dalam bentuk gas, klorin berwarna kuning kehijauan,
dan sangat beracun. Dalam bentuk cair atau padat, klor sering digunakan sebagai oksidan,
pemutih, atau desinfektan. Dalam bentuk ion klorida, unsur ini adalah pembentuk garam dan
senyawa lain yang tersedia di alam dalam jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk
pembentukan hampir semua bentuk kehidupan, termasuk manusia. Klor ditemukan dalam kerak
bumi sebagai mineral ion-ion klorida seperti batu garam NaCl, karnalit KCl.MgCl2.6H2O, dan
kloroargirit AgCl, juga terdapat dalam air laut.

3. Brom (Br)
Brom adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki symbol Br dan nomor atom 35
ditemukan oleh Ballard pada tahun 1826 ( bromos : berbau busuk ). Brom terdapat sebagai
bromide, sebagai garam magnesium dan garam logam alkali dalam air laut. Unsur dari deret
kimia halogen ini berbentuk cairan berwarna merah pada suhu kamar dan memiliki reaktivitas di
antara klor dan yodium. Dalam bentuk cairan, zat ini bersifat korosif terhadap jaringan
sel manusia dan uapnya menyebabkan iritasi pada mata dan tenggorokan. Dalam bentuk gas,
bromin bersifat toksik. Dalam kerak bumi, brom sebagai mineral bromoargirit AgBr.

4. Iodium (I)
Iodium (bahasa Yunani: Iodes ungu), ditemukan oleh Courtois pada tahun 1812 adalah unsur
kimia pada tabel periodik yang memiliki symbol I dan nomor atom 53. Yodium adalah
halogen yang reaktivitasnya paling rendah dan paling bersifat elektropositif. Yodium terutama
digunakan dalam medis, fotografi, dan sebagai pewarna. Seperti halnya semua unsur halogen
lain, yodium ditemukan dalam bentuk molekul diatomik. Di alam ditemukan sebagai iodide
dalam air laut ( air asin ), ganggang laut, dan 23 isotop dan hanya satu yang stabil yaitu 127I
yang ditemukan dialam. Padatan mengkilap berwarna hitam kebiruan. Dapat menguap pada
temperature biasa membentuk gas berwarna ungu-biru berbau tidak enak (perih). Unsur halogen
ini larut baik dalam CHCl3, CCl4, dan CS2 tetapi sedikit sekali larut dalam air.Kristal iodin dapat
melukai kulit, sedangkan uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir. Namun Iodin adalah
unsure yang dibutuhkan oleh hampir semua mahluk hidup.

5. Astatin (At)
Astatin dari bahasa Yunani (astatos) yang berarti tak stabil. adalah suatu unsur
kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang At dan nomor atom 85. Merupakan unsur
radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil pemboman Bismuth dengan partikel-partikel alfa
(hasil sintesa tahun 1940) oleh DR. Corson, K.R. Mackenzie dan E. Segre. Dikenal ada 20 isotop
dari astatin, dan isotop At(210) mempunyai waktu paruh 8,3 jam (terpanjang). Astatin lebih
logam disbanding iodium. Sifat kimianya mirip iodium, tetapi belum bisa diketahui apakah At
dapat membentuk molekul diatom seperti unsur halogen lainnya. Unsur ini termasuk
golongan halogen dan merupakan unsure radioaktif yang terbentuk secara alami melalui
peluruhan uranium-235 and uranium-238. Astatin memiliki waktu hidup di bumi sangat
singkat. Setelah astatin mengalami peluruhan, maka produk yang terbentuk adalah isotop timbal
(isotope lead). Dalam sebuah essay karya Isaac Asimov, Astatin terletak di dalam kerak bumi
dan jumlah totalnya diperkirakan hanya 1 0z/28 g pada waktu tertentu. Jumlah itu bahkan kurang
dari 1 sendok teh dan terjadi secara alami. Astatin telah masuk ke Guinness World Records
sebagai unsur yang paling langka di bumi. Senyawa yang berhasil dideteksi adalah HAt dan
CH3At.

3. Sifat Fisis Unsur Halogen

Berikut sifat-sifat fisis (fisika) unsur-unsur halogen. Khusus untuk unsur Astatin (At) belum
semua sifat-sifatnya dapat diidentifikasi akibat kelangkaan unsur tersebut. Diantara sifat fisik
golongan halogen dapat dijelaskan bahwa titik didih dan titik didih molekul diatomik halogen
naik secara perlahan dan hal ini berkaitan dengan sifat polarisabilitas molekul-molekul yang
bersangkutan. Sifat polarisabilitas molekul diatomik halogen naik secara perlahan disebabkan
dengan naiknya nomor atom disebabkan oleh naiknya jari-jari atau volume atom dan jumlah total
elektron sehingga posisi elektron makin mudah terdistribusi secara tak homogeni sepanjang
waktunya. Dengan demikian berakibat pada naiknya gaya dispersi atau gaya London dan pada
gilirannya mengakibatkan naiknya titik didih dan titik leleh molekulnya.

4. Sifat kimia unsur halogen

1. Kereaktifan
Unsur halogen adalah unsur-unsur yang reaktif, hal ini terbukti keberadaan halogen di alam
sebagai senyawa. Kereaktifan halogen dipengaruhi oleh keelektronegatifannya. Semakin tinggi
keelektronegatifan maka semakin reaktif unsur halogen karena semakin mudah menarik elektron.
Kereaktifan halogen juga di pengaruhi oleh energi ikatan halogen.semakin kecil energi ikatan
halogen, semakin mudah di putuskan ikatan tersebut sehingga semakin reaktif halogen.

2. Daya oksidasi
Halogen merupakan pengoksidasi kuat. Sifat oksidator dari atas kebawah semakin lemah,
sehingga halogen-halogen dapat mengoksidasi ion halida di bawahnya. Sedangkan sifat reduktor
ion halida makin ke bawah semakin kuat.

3. Membentuk molekul diatomik


Unsur halogen selalu dalam bentuk molekul diatomik yang sangat reaktif terhadap unsur logam
maupun nonlogam.

4. Asam Halogen
Urutan kekuatan asam halida:HF<HCL<HBr

5. Kelarutan dalam air


Fluor, klor, dan brom larut dalam air sedangkan iod sukar larut. Iod lebih mudah larut dalam KI
dan pelarut organic seperti alkohol, eter, CHCl3, CCl4

6. Daya oksidasi halogen


Semua halogen mempunyai potensial reduksi standar positif. Hal ini menunjukkan bahwa semua
halogen merupakan oksidator dan mempunyai kecenderungan daya oksidasi semakin lemah dari
F ke I (F2 > Cl2 > Br2> I2).
Menurunnya daya oksidasi halogen, berarti menunjukkan semakin kuatnya daya reduksi halida
dengan kecenderungan daya reduksi I > Br > Cl > F.
Dengan memperhatikan harga potensial elektroda dari masing-masing halogen, maka halida akan
dapat dioksidasi oleh halogen yang mempunyai daya oksidasi lebih tinggi. Harga potensial
reduksi standar halogen adalah sebagai berikut:

F2(g) + 2e 2F(aq) Eo = + 2,87 V


Cl2(g) + 2e 2 Cl (aq) Eo = +1,36 V
Br2(l) + 2e 2 Br(aq) Eo = + 1,07 V
I2(s) + 2e 2 I(aq) Eo = +0,58 V

Dari harga potensial reduksi standar di atas, maka :

2Cl(aq) + F2(g) 2 F(aq) + Cl2(g) Eo = +1,51 V (reaksi spontan)


2Cl(aq) + Br2(g) Cl2(g) + 2Br(aq) Eo = -0,03 V ( reaksi tidak spontan)
Dari reaksi tersebut dapat disimpulkan dalam sistem periodik unsur, halogen dapat mendesak
halida di bawahnya dari suatu senyawa.

Asam halida (HX), Pada suhu kamar semua asam halida (HX) berupa gas, tidak berwarna dan
berbau menusuk. Asam halida terdiri dari asam fluorida (HF), asam klorida (HCl), asam bromida
(HBr), dan asam iodida (HI). Kekuatan asam halida bergantung pada kekuatan ikatan antara HX
atau kemudahan senyawa halida untuk memutuskan ikatan antara HX.

Dalam golongan VII A, semakin keatas ikatan antara atom HX semakin kuat. Urutan kekuatan
asam :

HF < HCl < HBr < HI

Titik didih asam halida dipengaruhi oleh massa atom relative (Mr) dan ikatan antar molekul :

Semakin besar Mr maka titik didih semakin tinggi.


Semakin kuat ikatan antarmolekul maka titik didih semakin tinggi.
Pengurutan titik didih asam halida:
HF > HI > HBr > HCl

Pada senyawa HF, walaupun memiliki Mr terkecil tetapi memiliki ikatan antar molekul yang
sangat kuat ikatan hydrogen sehingga titik didihnya paling tinggi.

Asam oksihalida adalah asam yang mengandung oksigen. Halogennya memiliki bilangan
oksidasi ( +1, +3, dan +7 ) untuk Cl, Br, I karena oksigen lebih
elektronegatifan. Pembentukannya :
X2O + H2O 2HXO
X2O3 + H2O 2HXO2
X2O5 + H2O 2HXO3
X2O7 + H2O 2HXO4
Semakin banyak atom oksigen pada asam oksilhalida maka sifat asam akan semakin kuat. Hal
tersebut akibat atom O disekitar Cl yang menyebabkan O pada O-H sangat polar sehingga ion
H+mudah lepas. Urutan kekuatan asam oksilhalida:
HClO > HBrO > HIO

asam terkuat dalam asam oksil halida adalah senyawa HClO4 (asam perklorat).

5. Reaksi reaksi Pembentukan Senyawa Halogen

1. Reaksi Dengan Logam


Halogen bereaksi dengan sebagian besar logam menghasilkan senyawa garam/halida logam.

Na + Cl2 NaCl

2Fe + 3Cl2 2FeCl3

Sn + 2Cl2 SnCl4
Mg + Cl2 MgCl2
2Al + 3Cl2 2AlCl3
2B +3Cl2 2BCl3
2Si + 2Cl2 SiCl4
Halida logam yang terbentuk bersifat ionik jika energi ionisasina rendah dan logamnya memiliki
biloks rendah. Hamper semua halide bersifat ionik. Contoh Na+, Mg2+, Al3+. Sedangkan yang
bersifat semi ionok adalah AlCl3.

2. Dengan Hidrogen
Halogen berikatan dengan hidrogen untuk membentuk hidrogen halida.
H2 + X2 2HX (X mewakili satu-satu halogen)

Kereaktifan ikatan berkurang apabila semakin menurun kerana ukuran atom yang semakin besar.
Hidrogen klorida meletup jika terkena sinaran ultraviolet tetapi H dan Br hanya akan berikatan
dengan perlahan . Iodin juga akan berikatan dengan H jika diberikan energi, namun ikatan ini
tidak lengkap.

F2 + H2 2HF (bereaksi kuat di tempat gelap)


Cl2 + H2 2HCl (bereaksi di tempat terang)
Br2 + H2 2HBr (bereaksi pada suhu 500oC)
I2 + H2 2HI (bereaksi dengan pemanasan katalis Pt )
Corak kereaktifan ini dapat diterangkan dengan dua cara. Pertama, melalui ukuran atom halogen.
Oleh kerana semua halogen berikatan dengan hidrogen, maka ukuran hidrogen adalah tetap.
Semakin kebawah, ukuran atom semakin besar dengan pertambahan petala. Hal ini menyusahkan
inti hidrogen berinteraksi dengan inti halogen untuk membentuk ikatan kovalen.

3. Reaksi dengan Non Logam


Halogen bereaksi dengan non-logam membentuk asam halida/senyawa halide. Halogen dapat
bereaksi dengan oksigen,fosfor, dan beberapa unsur lain. Contoh :

Xe + F2 XeF2

2Kr + 2F2 KrF4

2P + 3Cl2 2PCl3
4. Reaksi halogen dalam larutan air
Semua halogen larut dalam air dan membentuk asam halida dan asam hipohalida. Fluor bereaksi
sempurna dengan air. Berbeda dari Cl2, Br2, dan I2, fluor sangat cepat bereaksi dengan air
menghasilkan O2 dan HF, dengan reaksi sebagai berikut:
2F2 (g ) + 2 H2O (l) 4 HF (aq) + O2 (g)
Salah satu sifat HF yang paling penting adalah HF dalam bentuk larutan akan bereaksi dengan
SiO2sehingga dalam penyimpanannya harus disimpan dalam plastik teflon dan tidak dalam kaca.
4 HF + SiO2 SiF4 + 2H2O
Sedangkan halogen lainnya selain larut juga membentuk senyawa asam hipohalit yaitu suatu
asam lemah dan asam halida.

Air Khlor : Cl2 + H2O HCL + HClO


Air Brom : Br2 + H2O HBr + HbrO
Iodine tidak dapat larut dalam air sehingga tidak bereaksi.

I2 + H2O > (tidak bereaksi)


Tetapi I2 larut dalam larutan KI
I2 + KI > KI3
Brom dan iod dapat larut dalam pelarut non polar, seperti alcohol CCl4, CHCl3, dan CS2.

5. Reaksi dengan basa


Reaksi halogen dengan basa enser dingin menghasilkan halida (X) dan hipohalida (XO),
sedangkan reaksi halogen dengan basa pekat panas menghasilkan halida (X) dan halat (XO3).
Contoh :
X2 + 2NaOH ( aq, encer) NaX +NaXO + H2O ( X = Cl, Br, I )
X2 + 2NaOH ( aq, pekat) NaX +NaXO + H2O ( X = Cl, Br, I )
2F2 + 2NaOH ( encer, dingin ) 2NaF + OF2 + H2O
2F2 + 2NaOH ( pekat, panas ) NaX + O2 + H2O

6. Reaksi Halogen dengan unsur golongan IV A


Semua unsur golongan IV A kecuali karbon, dapat bereaksi langsung dengan Halogen
membentuk senyawa Halida.

Contoh:
Si(s) + 2Cl2(g) SiCl4
7. Reaksi Halogen dengan unsur golongan V A
Unsur unsur Halogen dengan unsur golongan V A, kecuali N2 dapat bereaksi langsung pada
suhu kamar.
Contoh: P4(s) + 6 Cl2(g) 4PCl3(g)

8. Reaksi Halogen dengan Halogen


Unsur unsur Halogen dengan unsur halogen yang lain dapat membentuk senyawa antar
halogen dengan rumus molekul XXn dengan X elektronegatif daripada X dan n merupakan
bilangan gasal.
Contoh:
I2(g) + 3F2(g) 2IF3(g)
I2(g) + 5F2(g) 2IF5(g)
Br2(g) + Cl2(g) BrCl(g)

9. Reaksi Halogen dengan Halida


Dengan memperhatikan harga potensial elektron dari masing masing halogen, maka halida
akan dapat dioksidasi oleh halogen yang mempunyai daya oksidasi lebih tinggi. Harga potensial
elektrode halogen sebagai berikut:

Fe2(g) + 2e 2F(aq) E = +2,87 V


Cl2(g) + 2e Cl(aq) E = +1,36 V
Br2(l) + 2e 2Br(aq) E = +1,07 V
I2(s) + 2e 2I(aq) E = +0,54 V
Perhatikan reaksi berikut:

2Cl(aq) + Fe(g) 2F(aq) + Cl2 E = +1,51 V (reaksi spontan)


2Cl(aq) + Br2(g) Cl2(g) + 2Br(aq) E = +0,03 V (reaksi tak spontan)
Dari dua reaksi tersebut dapat disimpulkan tentang reaksi antara halida dan halogen sebagai
berikut.
Bila halida direaksikan dengan halogen yang terletak diatas nya dalam sistem periodik unsur,
maka halida tersebut akan mengalami oksidasi menghasilkan halogen . sebalik nya, halogen akan
mengalami reduksi menjadi halida.

Akan tetapi hal yang sebalik nya tidak dapat terjadi, sebab reaksi akan mempunyai potensial
reaksi negatif.

6. Kegunaan dan bahaya Unsur halogen


Kegunaan
1.Flour

Na2SiF6 dicampur dengan pasta gigi yang berfungsi sebagai penguat gigi
NaF sebagai pengawet kayu dari serangga
Gas F2dalam proses pengolahan isotop uranium sebagai bahan bakar reaksi nuklir
CF2Cl (freon-12) sebagai pendingin kulkas dan AC
Teflon sebagai plastik tahan panas
2. Chlor
Cl2 sebagai desinfektan / DDT (Dikloro Difenil Trikloro) pembunuh kuman yang dapat
menyebabkan penyakit atau sebagai insektisida.
NaCl sebagai garam dapur
KCl untuk pupuk
NH4Cl sebagai elektrolit pengisi batu baterai
NaClO sebagai bleaching agent (pemutih), yakni pengoksidasi zat warna
Ca(OCl)2 atau kaporit sebagai desinfektan pada air
ZnCl2sebagai bahan pematri atau solder
PVC (Polivinil klorida) digunakan sebagai plastik untuk pipa pralon.
KClO3digunakan dalam industri korek api.
3. Brom
NaBr digunakan dalam kedokteran sebagai obat penenang saraAgBr untuk film fotografi,
karena AgBr memiliki kepekaan terhadap cahaya
CH3Br sebagai bahan campuran zat pemadam kebakaran
C2H4Br2ditambahkan pada bensin agar timbal dalam bensin tidak mengendap, karena diubah
menjadi PbBr2
4. Yodium
I2dalam alkohol sebagai anti septik luka agar tidak terkena infeksi
KIO3sebagai tambahan yodium dalam garam dapur
I2digunakan untuk mengetes amilum dalam industri tepung
NaI ditambahkan garam dapur untuk mengurangi kekurangan yodium
Bahaya

1. Flour
Fluorida memiliki racun yang bersifat kumulatif dan sangat beracun, jika dalam bentuk
murni dia sangat berbahaya, dapat menyebabkan pembakaran kimia parah bila bersentuhan
langsung dengan kulit.
Adanya komponen fluorin dalam air minum yang melebihi 2 ppm dapat menimbulkan
lapisan kehitaman pada gigi.
Dalam bentuk fluorine, zat ini tidak langsung dihisap tanah tapi langsung masuk ke dalam
daun-daun sehingga menyebabkan daun berwarna kuning kecoklatan. Jika daun tersebut
dimakan oleh binatang maka bisa menyebabkan penyakit gigi rontok.
2. Klor
Menurut para ahli, kalau klorin bersenyawa dengan zat organik, seperti air seni atau
keringat, maka akan menghasilkan senyawa sejenis nitrogen triklorin yang dapat
mengakibatkan iritasi hebat. Senyawa organik tersebut selanjutnya dapat bereaksi menjadi
gas di kolam tertutup dan membawa dampak terhadap sel-sel tubuh yang melindungi paru-
paru.
Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lendir dan dapat membakar kulit dan
bersifat sangat beracun.
CFC (Chloro Fluoro Carbon), yang terlepas ke udara dapat menimbulkan kerusakan pada
lapisan ozon.
Kloramina, NH4Cl zat ini sangat beracun terhadap kerang-kerang dan binatang air lainnya.
Kloroform CHCl3, yang ditemukan dalam air terklorinasi, yang dianggap , mutagenik (dapat
menimbulkan mutasi), tetraogenik (menimbulkan kerusakan pada kelahiran) atau
karsiogenik (menimbulkan kangker).
3. Brom
Dalam bentuk gas, brom bersifat toksik
Dalam bentuk cairan zat ini bersifat korosifterhadap jaringan sel manusia dan uapnya
menyebabkan iritasi pada mata dan tenggorokan.
Ketika brom tumpah ke kulit, akan menimbulkan rasa yang amat pedih. Brom
mengakibatkan bahaya kesehatan yang serius, dan peralatan keselamatan kerja harus
diperhatikan selama menanganinya.
Timbal bromida yang terbentuk dalam mesin cenderung merusak mesin, serta sifatnya yang
mudah menguap yang lolos bersama gas-gas buangan yang dapat mencemari atmosfer.
4. Iodin
Kristal iodin dapat melukai kulit
Uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir
Pada saat ini dikenal suatu jenis penyakit yang disebabkan dari kekurangan yodium yaitu
Gaky Gangguan Akibat Kekurangan Yodium merupakan penyakit yang dapat
menyebabkan retardasi mental. Penyakit ini bisa disebut defisiensi yodium atau kekurangan
yodium. Saat ini diperkirakan 1,6 miliar penduduk dunia mempunyai risiko kekurangan
yodium, dan 300 juta menderita gangguan mental akibat kekurangan yodium. Kira-kira
30.000 bayi lahir mati setiap tahun, dan lebih dari 120.000 bayi kretin, yakni retardasi
mental, tubuh pendek, bisu tuli atau lumpuh.Diantara mereka yang lahir normal, dengan
konsumsi diet rendah yodium akan menjadi anak yang kurang intelegensinya, bodoh, lesu
dan apatis dalam kehidupannya.
Efek yang sangat dikenal orang akibat kekurangan yodium adalah gondok, yakni
pembesaran kelenjar tiroid di daerah leher.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Dalam Sistem Periodik Unsur, halogen merupakan golongan yang berada pada golongan VII
A, yang mempunyai elektron valensi 7 pada subkulit nsnp. Kelompok ini terdiri dari: fluor
(F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I),astatin (At), dan unsur ununseptium (Uus) yang belum
ditemukan. Golongan halogen merupakan golongan yang sangat reaktif menangkap elektron
(oksidator). Pada umumnya golongan halogen menangkap satu elektron untuk memenuhi
kulit terluarnya, karena kereaktifannya sangat tinggi sehingga halogen tidak mungkin ada
dalam keadaan bebas dialam, karena sifatnya yang sangat reaktif sehingga halogen selalu
bersenyawa dengan unsur-unsur yang lain. Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron
gas mulia) atom-atom ini cenderung menerima satu elektron dari atom lain atau dengan
menggunakan pasangan elektron secara bersama hingga membentuk ikatan kovalen. Atom
unsur halogen sangat mudah menerima elektron dan membentuk ion bermuatan negatif
satu. Ion negatif disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Golongan halogen terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin (Br),
Iodin (I), Astatin (At) dan unsur Ununseptium yang belum diketahui dengan jelas atau dalam
bahasa lainnya yaitu Film CharLes Bronson Idaman ATi . Sifat keelektronegatifan
halogen senantiasa berkurang seiring dengan bertambahnya jari-jari atomnya. Cheap Offers:
http://bit.ly/gadgets_cheap

Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap


2. Saran
Bagi para pembaca makalah ini, sebaiknya mendapat referensi dari sumber lain karna masih
banyak materi tentang halogen yang bisa dicari di berbagai sumber. Pentingnya mendapat
referensi dari berbagai sumber akan memperdalam ilmu pengetahuan. Dan juga para pembaca
bisa mempelajari unsure-unsur kimia yang lain dalam tabel periodik.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Halogen

http://www.academia.edu/5760593/Makalah_Halogen

http://www.kamusq.com/2012/11/unsur-halogen-adalah-pengertian-dan.html?m=1

http://semogabermanfaat8.blogspot.co.id/2014/09/makalah-halogen-pengertian-
halogen.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai