Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH HALOGEN

OLEH KELOMPOK 3

1. FARHAN SYUKRI
2. FITRIA HANDAYANI
3. MUTIARA SUKMA
4. RIDHA UTAMI
5. VIORA ALIFAH
6. WELDI FEBRIAN Z

GURU PEMBIMBING : DINA SRI MULYANI

SMA N 4 BUKITTINGGI

0
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan Makalah Halogen ini. Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan
kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga
kini. Dan Semoga kita termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah ini. Harapan kami
semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun
pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya saya
dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan, baik dari
aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang dipaparkan. Semua ini murni
didasari oleh keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan
saran kepada segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas di
kemudian hari.
Bukittinggi, 13 November 2021

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................... 1

DAFTAR ISI ................................................................................... 2

PENDAHULUAN ...........................................................................3

a. Latar belakang ......................................................................3


b. Rumusan masalah .................................................................3

PEMBAHASAN ............................................................................. 4

a. Kelimpahan unsur halogen ................................................. 4


b. Sifat fisik halogen ................................................................. 5
c. Kegunaan dan dampak halogen .......................................... 6
d. Proses pembuatan halogen.................................................... 9

PENUTUP ..................................................................................... 10

a. Kesimpulan .........................................................................10
b. Saran ...................................................................................10

2
BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A ditabel periodik.
Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I), astatin (At), dan unsur
ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur yang
menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam. Unsur golongan VIIA ini merupakan unsur
non logam paling reaktif. Unsur-unsur ini tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas,
melainkan dalam bentuk garamnya. Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk
mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu.
Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Keberadaan unsur-unsur halogen unsur-unsur halogen di alam, semuanya ditemukan dalam
keadaan diatomik. Hal ini terjadi karena unsur-unsur halogen tidak stabil jika berdiri sendiri.
Oleh karena itu, unsur halogen harus berikatan agar stabil. Unsur-unsur halogen dapat ditemukan
di beberapa tempat. Fluorin dapat ditemukan di atas permukaan tanah. Klorin dapat ditemukan di
dalam air laut. Bromin juga dapat ditemukan di dalam air laut. Begitu juga dengan iodin, yang
dapat ditemukan di dalam air laut. Astatin dapat ditemukan dari pemboman bismut dengan
partikel alfa.

B. Rumusan Masalah
1. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan dalam makalah ini adalah:
2. Apa saja kelimpahan unsur halogen?
3. Apa saja sifat fisik halogen?
4. Apa saja kegunaan dan dampak halogen?
5. Bagaimana proses pembuatan halogen?

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kelimpahan Unsur Halogen


1. Fluorin
Fluorin ditemukan dalam fluorspar oleh Schwandhard pada tahun 1670 dan baru pada
tahun 1886 Maisson berhasil mengisolasinya. Merupakan unsur paling elektronegatif dan paling
reaktif. Dalam bentuk gas merupakan molekul diatom (F2), berbau pedas, berwarna kuning
muda dan bersifat sangat korosif. Serbuk logam, gelas, keramik, bahkan air terbakar dalam
fluorin dengan nyala terang. Adanya komponen fluorin dalam air minum melebihi 2 ppm dapat
menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.
Terdapat dalam senyawa fluorspar CaF2, kriolit Na3AlF6, dan fluorapatit Ca(PO4)3F.
dengan penambahan asam sulfat ke dalam fluorspar maka akan diperoleh HF dan garam kalsium
sulfat. Selanjutnya lelehan asam klorida di elektrolisis untuk menghasilkan gas F2.
CaF2 + H2SO4 –> CaSO4 + 2HF
2. Klorin
Klor ditemukan oleh Scheele pada tahu 1774 dan dinamai oleh Davy pada tahun 1810.
Klor ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi sebagai gas Cl2, senyawa dan mineral seperti
kamalit dan silvit. Gas klor berwarna kuning kehijauan, dapat larut dalam air, mudah bereaksi
dengan unsur lain. Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lendir dan dalam wujud
cahaya dapat membakar kulit.
Terdapat dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2. Senyawa klorida ditemukan di
air laut dan garam batu/endapan garam yang terbentuk akibat penguapan air laut di masa lalu.
Setiap 1 kg air laut mengandung sekitar 30 gram NaCl. Proses untuk mendapatkan unsur klorin
adalah melalui elektrolisis larutan NaCl pekat (brine) akan menghasilkan Cl2 pada anode dan gas
H2, dan NaOH pada katode.
3. Bromin
Brom ditemukan oleh Balard pada tahun 1826, merupakan zat cair berwarna coklat
kemerahan, agak mudah menguap pada temperatur kamar, uapnya berwarna merah, berbau tidak
enak dan dapat menimbulkan efek iritasi pada mata dan kerongkongan. Bromin mudah larut
4
dalam air dan CS2 membentuk larutan berwarna merah, bersifat kurang aktif dibandingkan
dengan klor tetapi lebih reaktif dari iodium.bTerdapat dalam senyawa logam bromide. Senyawa
ini juga ditemukan di air laut, endapan garam, dan air mineral. Ditemukan di perairan laut Mati
dengan kadar 4500-5000 ppm. Garam-garam bromin juga diperoleh dari Arkansas.
4. Iodine
Iodium ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Merupakan unsur non logam. Padatan
mengkilap berwarna hitam kebiruan. Dapat menguap pada temperatur biasa membentuk gas
berwarna ungu-biru berbau tidak enak (perih). Di alam ditemukan dalam air laut (air asin) garam
chili, dll. Unsur halogen ini larut baik dalam CHCl3,CCl4, dan CS2 tetapi sedikit sekali larut
dalam air. Dikenal ada 23 isotop dan hanya satu yang stabil yaitu 127I yang ditemukan di alam.
Kristal iodin dapat melukai kulit, sedangkan uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir.
Terdapat dalam senyawa natrium iodat NaIO3, yang ditemukan dalam jumlah kecil pada
deposit NaNO3 di Chili. Juga dalam larutan bawah tanah di Jepang dan Amerika dengan kadar
sampai 100 ppm. Untuk memperoleh iodine dari natrium iodat, dilakukan penambahan zat
pereduksi natrium bisulfit NaHSO3 dengan reaksi sebagai berikut :
2IO3- + 5HSO3- –> I2 + 3HSO4- + 2SO42- + H2O
5. Astatine
Astatin merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil pemboman bismut
dengan partikel-partikel alfa (hasil sintesis tahun 1940) oleh Dr. Corson K.R. Mackenzie dan E.
Segre. Dikenal ada 20 isotop dari astatin, dan isotop At (210)mempunyai waktu paruh 8,3 jam
(terpanjang). Astatin lebih logam dibanding iodium. Sifat kimianya mirip iodium, dapat
membentuk senyawa antar halogen (AtI, AtBr, AtCl), tetapi belum bisa diketahui apakah At
dapat membentuk molekul diatom seperti unsur halogen lainnya. Senyawa yang berhasil
dideteksi adalah HAt dan CH 3At.6. Jumlah astatine di kerak bumi sangat sedikit kurang dari 30
gram.

B. Sifat Fisik Halogen


1. Wujud halogen
Wujud halogen pada suhu kamar, fluorin dan klorin berupa gas, bromin berupa zat cair
yang mudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah menyublim. Pemanasan

5
iodin padat pada tekanan atmosfer tidak membuat unsur itu meleleh, tetapi langsung menyublim.
Hal ini terjadi karena tekanan uap iodin padat pada suhu kamar lebih besar dari 1 atm.
2. Titik cair dan titik didih
Kecenderungan titik leleh dan titik didih halogen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
Molekul halogen (X2) bersifat non polar, dengan demikian gaya tarik-menarik antarmolekul
halogen merupakan gaya dispersi. Sebagaimana diketahui, gaya dispersi bertambah besar sesuai
dengan pertambahan massa molekul (Mr ). Itulah sebabnya mengapa titik leleh dan titik didih
halogen meningkat dari atas ke bawah dalam tabel periodik unsur.
3. Warna dan aroma
Halogen mempunyai warna dan aroma tertentu. Fluorin berwarna kuning muda, klorin
berwarna hijau muda, bromin berwarna merah tua, iodin padat berwarna hitam, sedangkan uap
iodin berwarna ungu. Semua halogen berbau rangsang dan menusuk, serta bersifat racun.
4. Kelarutan
Kelarutan halogen dari fluor sampai yod dalam air semakin berkurang. Fluor selain larut
dalam air juga mengalami reaksi.

C. Kegunaan dan dampak Halogen


1. Kegunaan halogen
a. Fluorin
Gas F2 diproduksi secara komersial untuk bahan bakar nuklir uranium, berfungsi untuk
memisahkan U-235 dan U-238 dengan cara difusi. Logam uranium direaksikan dengan gas
fluorin berlebih menghasilkan uranium heksafluorida, UF6 (padatan berwarna putih dan mudah
menguap). Adapun senyawa-senyawa fluorin digunakan sebagai: Kegunaan senyawa fluorin,
antara lain:
1) CCl2F2 (freon-12), digunakan sebagai zat pendingin pada lemari es dan AC.
2) Na2SiF6, bila dicampur dengan pasta gigi akan berfungsi untuk menguatkan gigi.
3) Teflon, bahan plastik tahan panas.
4) Asam fluoride (HF), digunakan untuk mengukir (menyeketsa) kaca karena dapat bereaksi
dengan kaca.

6
b. Klorin
Gas Cl2 digunakan sebagai bahan dasar industri plastik, seperti vinilklorida (CH2=CHCl)
untuk industri PVC (bahan untuk pipa plastik). Cl2 juga digunakan sebagai disinfektan untuk
membunuh kuman yang dapat menyebabkan berbagai penyakit. Adapun kegunaan senyawa
klorin, antara lain:
1)NaCl digunakan sebagai garam dapur.
2) KCl, digunakan untuk pupuk.
3) NH4Cl, digunakan sebagai elektrolit pengisi batu baterai.
4) NaClO, dapat mengoksidasi zat warna (pemutih), sehingga dapat digunakan sebagai bleaching
agent, yaitu pengoksidasi zat warna.
5) Kaporit (Ca(OCl)2), digunakan sebagai disinfektan pada air.
6) ZnCl2, sebagai bahan pematri atau solder.
7) Kloroform (CHCl3), digunakan sebagai pelarut dan obat bius pada pembedahan.
c. Bromin
Bromin digunakan dalam industri untuk membuat senyawa metilbromida. Kegunaan
senyawa-senyawa bromin antara lain:
1) NaBr, sebagai obat penenang saraf.
2) AgBr, untuk film fotografi. AgBr dilarutkan dalam film gelatin, kemudian film dicuci dengan
larutan Na2S2O3 untuk menghilangkan kelebihan AgBr sehingga perak akan tertinggal pada
film sebagai bayangan hitam.
3) CH3Br, sebagai bahan campuran zat pemadam kebakaran.
4) C2H4Br2, ditambahkan pada bensin agar timbal (Pb) dalam bensin tidak mengendap karena
diubah menjadi PbBr2.
d. Iodin
1) Iodin digunakan untuk membuat senyawa AgI sebagai film fotografi dan KI sebagai
nutrisi dan makanan ternak.
2) I2 dalam alkohol, digunakan sebagai antiseptik luka agar tidak terkena infeksi.
4) NaI, bila ditambahkan pada garam dapur dapat digunakan untuk mengurangi
kekurangan yodium yang akan menyebabkan penyakit gondok.
5) Iodoform (CHI3), sebagai disinfektan untuk mengobati luka pada kepala.

7
2. Dampak halogen
a. Flour
1) Florida memiliki racun yang bersifat kumulatif dan sangat beracun, jika dalam bentuk
murni dia sangat berbahaya, dapat menyebabkan pembakaran kimia parah bila bersentuhan
langsung dengan kulit.
2) Adanya komponen fluorin dalam air minum yang melebihi 2 ppm dapat menimbulkan
lapisan kehitaman pada gigi.
3) Dalam bentuk fluorin, zat ini tidak langsung dihisap tanah tapi langsung masuk ke
dalam daun-daun sehingga menyebabkan daun berwarna kuning kecokelatan. Jika daun tersebut
dimakan oleh binatang maka bisa menyebabkan penyakit gigi rontok.
b. Klor
1) Menurut para ahli, kalau klorin bersenyawa dengan zat organik, seperti air seni atau
keringat, maka akan menghasilkan senyawa sejenis nitrogen triklorin yang dapat mengakibatkan
iritasi hebat. Senyawa organik tersebut selanjutnya dapat bereaksi menjadi gas di kolam tertutup
dan membawa dampak terhadap sel-sel tubuh yang melindungi paru-paru.
2) Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lendir dan dalam wujud cahaya
dapat membakar kulit dan bersifat sangat beracun.
3) CFC (Chloro Fluoro Carbon), yang terlepas ke udara dapat menimbulkan kerusakan
pada lapisan ozon.
4) Kloramina, NH4Cl zat ini sangat beracun terhadap kerang-kerang dan binatang air
lainnya.
5) Kloroform CHCl3, yang ditemukan dalam air terklorinasi, yang dianggap, mutagenik
(dapat menimbulkan mutasi), tetraogenik (menimbulkan kerusakan pada kelahiran) atau
karsiogenik (menimbulkan kanker).
c. Brom
1) Dalam bentuk gas, brom bersifat toksik
2) Dalam bentuk cairan zat ini bersifat korosif terhadap jaringan sel manusia dan uapnya
menyebabkan iritasi pada mata dan tenggorokan.
3) Ketika brom tumpah ke kulit, akan menimbulkan rasa yang amat pedih. Brom
mengakibatkan bahaya kesehatan yang serius, dan peralatan keselamatan kerja harus
diperhatikan selama menanganinya.

8
4) Timbal bromida yang terbentuk dalam mesin cenderung merusak mesin, serta sifatnya
yang mudah menguap yang lolos bersama gas-gas buangan yang dapat mencemari atmosfer.
d. Iodin
1) Kristal iodin dapat melukai kulit
2) Uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir
3) Pada saat ini dikenal suatu jenis penyakit yang disebabkan dari kekurangan yodium
yaitu Gaky (gangguan akibat kekurangan yodium) merupakan penyakit yang dapat menyebabkan
retardasi mental. Penyakit ini bisa disebut defisiensi yodium atau kekurangan yodium. Saat ini
diperkirakan 1,6 miliar penduduk dunia mempunyai risiko kekurangan yodium, dan 300 juta
menderita gangguan mental akibat kekurangan yodium. Kira-kira 30.000 bayi lahir mati setiap
tahun, dan lebih dari 120.000 bayi kretin, yakni retardasi mental, tubuh pendek, bisu tuli atau
lumpuh. Di antara mereka yang lahir normal, dengan konsumsi diet rendah yodium akan menjadi
anak yang kurang intelegensinya, bodoh, lesu dan apatis dalam kehidupannya.
4) Efek yang sangat dikenal orang akibat kekurangan yodium adalah gondok, yakni
pembesaran kelenjar tiroid di daerah leher.

D. Proses Pembuatan Halogen


Unsur-unsur halogen dapat dibuat dengan jalan oksidasi, reduksi, dan elektrolisis.
1. Klor (Cl)
 Oksidasi, dengan memanaskan campuran MnO2, NaCl, dan H2SO4 pekat.
 Elektrolisis lebur NaCl menghasilkan gas klor di anode.
 Elektrolisis lebur NaCl, dihasilkan gas Cl2 pada anode dan Na pada katode.
 Elektrolisis larutan NaCl dengan menggunakan diafragma, dihasilkan gas Cl2 pada anode dan
NaOH pada katode.
2. Brom (Br)
Oksidasi, Dengan mengalirkan gas Cl2 ke dalam air laut.
Cl2(g) + 2 Br–(aq) —> 2 Cl–(aq) + Br2(aq)
3. Iodium (I)
Dengan menambah NaHSO3 ke dalam larutan NaIO3
IO3–(aq) + 5 HSO3 –(aq) —>3 HSO4 –(aq) +2 SO42–(aq) + H2O(l) + I2(aq)

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Halogen merupakan sekumpulan unsur non logam yang saling berkaitan erat, lincah, dan
berwarna terang. Dan secara alamiah bentuk molekulnya diatomik. Golongan halogen
merupakan golongan yang sangat reaktif menangkap elektron (oksidator). Pada umumnya
golongan halogen menangkap satu elektron untuk memenuhi kulit terluarnya, karena
kereaktifannya sangat tinggi sehingga halogen tidak mungkin ada dalam keadaan bebas dialam,
karena sifatnya yang sangat reaktif sehingga halogen selalu bersenyawa dengan unsur-unsur
yang lain.
Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron gas mulia) atom-atom ini cenderung
menerima satu elektron dari atom lain atau dengan menggunakan pasangan elektron secara
bersama hingga membentuk ikatan kovalen. Atom unsur halogen sangat mudah menerima
elektron dan membentuk ion bermuatan negatif satu. Ion negatif disebut ion halida, dan garam
yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena kecenderungannya membentuk
ion negatif. Golongan halogen terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin
(Br), Iodin (I), Astatin (At) dan unsur Ununseptium yang belum diketahui dengan jelas. Sifat
keelektronegatifan halogen senantiasa berkurang seiring dengan bertambahnya jari-jari atomnya.

B. Saran
Harus berhati-hati ketika menggunakan unsur halogen, karena unsur ini dapat
mengakibatkan pembakaran kimia parah jika bersentuhan langsung dengan kulit.

10

Anda mungkin juga menyukai