Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KIMIA

HALOGEN

GURU PEBIMBING
Bambang Setiaji, S. Pd.

DISUSUN OLEH
Daffa Adzra
Hilman Hermawan
Jasmine N. Zain
Rio Putra
Sefina Amalia

SMA BPI 1 BANDUNG


2022/2023

1
Kata Pengantar
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga Makalah Halogen ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan
salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan
kepada kita selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
Makalah Kimia yang berjudul Makalah Halogen ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan
sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang
akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat
dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
Makalah Halogen ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena
kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita
sebagai manusia. Semoga Makalah Halogen ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4

BAB II PEMBAHASAN
A. Halogen 5
B. Kelimpahan Halogen 6
C. Sifat fisika & kimia 8
D. Manfaat 10
E. Proses pembuatan 12

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan 13
B. Saran 13

DAFTAR PUSTAKA 14

3
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A ditabel periodik.
Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I), astatin (At), dan unsur
ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur yang
menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam. Unsur golongan VIIA ini merupakan unsur
non logam paling reaktif. Unsur-unsur ini tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas,
melainkan dalam bentuk garamnya. Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk
mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan
satu.

Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Keberadaan unsur-unsur halogen unsur-unsur halogen di alam, semuanya ditemukan dalam
keadaan diatomik. Hal ini terjadi karena unsur-unsur halogen tidak stabil jika berdiri sendiri.
Oleh karena itu, unsur halogen harus berikatan agar stabil. Unsur-unsur halogen dapat
ditemukan di beberapa tempat. Fluorin dapat ditemukan di atas permukaan tanah. Klorin
dapat ditemukan di dalam air laut. Bromin juga dapat ditemukan di dalam air laut. Begitu
juga dengan iodin, yang dapat ditemukan di dalam air laut. Astatin dapat ditemukan dari
pemboman bismut dengan partikel alfa.

B.RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan dalam makalah ini adalah:

 Apa yang dimaksud dengan halogen?


 Bagaimana kelimpahan halogen di alam semesta?
 Bagaimana sifat fisika & kimia dari unsur-unsur halogen?
 Apa saja manfaat dari unsur unsur halogen?
 Bagaimana proses pembuatan unsur unsur halogen?

4
BAB II
PEMBAHASAN
A.HALOGEN
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A di table periodik.
Kelompok ini terdiro dari: Fluor (F), Klor (Cl), Brom (Br), Yodium (I), dan Astatin (At).
Struktur electron masing masing unsur tersebut adalah sebagai berikut :

9F (He) 2S^2 2P^5


17CL (Ne) 3S^2 3P^5
35Br (Ar) 4S^2 4P^5
53I (Kr) 5S^2 5P^5
85At (Xe) 6S^2 6P^5

Halogen menandakan unsur unsur yang menghasilkan garam jika beraksi dengan logam. Istilah
halogen ini berasal dari istilah ilmiah bahasa perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari
bahasa Yunan yaitu halo genes yang artinya “pembentuk garam”. Halogen juga merupakan
golongan dengan keelektronegatifan tertinggi, jadi ia juga merupakan golongan paling non-
logam.

Unsur unsur halogen secara alamiah berbentuk molekul dwiatom (misalnya Cl2). Mereks
membutuhhkan suatu tambahan electron untuk mengisi orbit electron teralurnya, sehingga
cenderung membentuk ion negative bermuatan satu. Ion negative ini disebut ion halide, dan
garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halidar.

5
B.KELIMPAHAN UNSUR HALOGEN DI ALAM
SEMESTA
1. Flourin (F)
Di antara semua unsur, fluorin menempati urutan ke-24 dalam kelimpahan universal
dan ke-13 dalam kelimpahan terestrial.
Fluorin ditemukan dalam fluorspar oleh Schwandhard pada tahun 1670 dan baru pada
tahun 1886 Maisson berhasil mengisolasinya. Merupakan unsur paling elektronegatif
dan paling reaktif. Dalam bentuk gas merupakan molekul diatom (F2), berbau pedas,
berwarna kuning muda dan bersifat sangat korosif. Serbuk logam, gelas, keramik,
bahkan air terbakar dalam fluorin dengan nyala terang. Adanya komponen fluorin
dalam air minum melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.

Terdapat dalam senyawa fluorspar CaF2, kriolit Na3AlF6, dan fluorapatit


Ca(PO4)3F. dengan penambahan asam sulfat ke dalam fluorspar maka akan diperoleh
HF dan garam kalsium sulfat. Selanjutnya lelehan asam klorida di elektrolisis untuk
menghasilkan gas F2.
CaF2 + H2SO4 –> CaSO4 + 2HF
2. Klorin (Cl)
Unsur ini merupakan elemen paling melimpah ke-20 di kerak bumi dan jumlahnya
mencapai 126 bagian per juta.
Klor ditemukan oleh Scheele pada tahu 1774 dan dinamai oleh Davy pada tahun
1810. Klor ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi sebagai gas Cl2, senyawa
dan mineral seperti kamalit dan silvit. Gas klor berwarna kuning kehijauan, dapat
larut dalam air, mudah bereaksi dengan unsur lain. Klor dapat mengganggu
pernafasan, merusak selaput lendir dan dalam wujud cahaya dapat membakar kulit.

Terdapat dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2. Senyawa klorida ditemukan
di air laut dan garam batu/endapan garam yang terbentuk akibat penguapan air laut di
masa lalu. Setiap 1 kg air laut mengandung sekitar 30 gram NaCl. Proses untuk
mendapatkan unsur klorin adalah melalui elektrolisis larutan NaCl pekat (brine) akan
menghasilkan Cl2 pada anode dan gas H2, dan NaOH pada katode.

6
3. Bromin (Br)
Bromin (Br) memiliki kelimpahan yang kurang, secara umum bromin terdapat dalam
bentuk ion Br yang terdapat pada air laut. dalam senyawa logam bromida ditemukan
di air laut mati, mempunyai kadar 4.500 - 5.000 ppm.
Brom ditemukan oleh Balard pada tahun 1826, merupakan zat cair berwarna coklat
kemerahan, agak mudah menguap pada temperatur kamar, uapnya berwarna merah,
berbau tidak enak dan dapat menimbulkan efek iritasi pada mata dan kerongkongan.
Bromin mudah larut dalam air dan CS2 membentuk larutan berwarna merah, bersifat
kurang aktif dibandingkan dengan klor tetapi lebih reaktif dari iodium.bTerdapat
dalam senyawa logam bromide. Senyawa ini juga ditemukan di air laut, endapan
garam, dan air mineral. Ditemukan di perairan laut Mati dengan kadar 4500-5000
ppm. Garam-garam bromin juga diperoleh dari Arkansas.

4. Iodine (I)
Yodium terjadi di kerak bumi dengan konsentrasi 0,14 ppm, sedangkan di air laut
kelimpahannya adalah 0,052 ppm.

Yodium diperoleh dari iodida, I-, hadir dalam air laut dan ganggang, atau dalam
bentuk iodat, IO3– dari nitrat dalam sendawa (sebelumnya memisahkan mereka dari
ini). Metode pertama untuk memisahkan yodium dari sendawa ditemukan oleh Chili
Pedro Gamboni, di kantor saltpeter Sevastopol, yang terletak di Wilayah Tarapacá.

5. Astatine (At)
Astatin adalah sebuah unsur kimia dengan lambang At dan nomor atom 85. Ia adalah
unsur alami yang paling langka di kerak Bumi, hanya terjadi sebagai produk
peluruhan dari berbagai unsur yang lebih berat. Semua isotop astatin berumur pendek;
yang paling stabil adalah astatin-210, dengan waktu paruh 8,1 jam. Sebuah sampel
astatin murni tidak pernah dibuat, karena setiap spesimen makroskopisnya akan
segera diuapkan oleh panas radioaktivitasnya sendiri.

7
C.SIFAT FISIKA & KIMIA UNSUR HALOGEN
1. SIFAT FISIKA

2. SIFAT KIMIA
Unsur golongan halogen termasuk unsur yang memiliki sifat sangat reaktif. Hal itu
disebabkan karena konfigurasi elektron pada unsur halogen memilik elektron valensi
+7 sehingga memiliki kecenderungan untuk menarik elektron atau membentuk ion
halida (X–).
Potensial elektroda unsur halogen mengalami penurunan dari F menuju At dengan
rician persamaan reaksi berikut:
F2 + 2e → 2F– E0 = +2,87 volt

Cl2 + 2e → 2Cl– E0 = +1,36 volt

Br2 + 2e → 2Br– E0 = +1,07 volt

I2 + 2e → 2I– E0 = +0,54 volt


Berdasarkan data potensial sel standar pada unsur golongan halogen tersebut
dapat disimpukan bahwa sifat reduktor mengalami kenaikan dari F2 menuju I2 dan
sebaliknya sifat oksidator mengalami kenaikan dari I2 menuju F2.

8
D.MANFAAT UNSUR UNSUR HALOGEN
1. Flourin (F)
 Unsur Florin sebagai F2 digunakan sebagai pembuat UF dalam pengolahan
uranium.
 Unsur Florin dalam HF dimanfaatkan untuk ukiran gelas.
 Unsur Florin dalam Na4PO4F digunakan sebagai campuran zat aditif dalam
pasta gigi.
 Unsur Florin dalam SF6 sebagai gas isolator.
 Unsur Florin dalam CCl2F2 merupakan freon sebagai zat yang digunakan
dalam kulkas dan AC.
 Unsur Florin dalam pilimer (C2F4)n yang merupakan zat pembentuk pada
polimer plastik tahan panas.

2. Klorin (Cl)
 Unsur Clorin pada KCl banyak terdapat pada pupuk.
 Unsur Clorin pada NaCl banyak digunakan sebagai bahan penyedap rasa.
 Unsur Clorin pada NaClO merupakan zat yang digunakan pada pemutih
pakaian.
 Unsur Clorin pada KClO3 banyak digunakan sebagai bahan peledak dan
bahan baku korek api.
 Unsur Clorin pada HCl digunakan sebagai pecuci permukaan logam.
 Unsur Clorin pada NH4Cl digunakan sebagai zat elektrolit pada baterai.

3. Bromin (Br)
 Unsur Bromin pada NaBr merupakan obat penenang syaraf.
 Unsur Bromin dalam AgBr digunakan sebagai zat yang disuspensikan dalam
gelatin untuk digunakan dalam film fotografi.
 Unsur Bromin pada CH3Br digunakan sebagai zat campuran pada pemadam
kebakaran.
 Unsur Bromin dalam etilen dibromida digunakan sebagai zat tambahan pada
bensin untuk mengurangi jumlah ketukan.

9
4. Iodine (I)
 Unsur Iodin pada I2 digunakan sebagai reagen dalam uji amilum pada
makanan.
 Unsur iodin pada NaIO3 merupakan campuran pada garam dapur untuk
mencegah penyakit gondok.
 berperan penting dalam membantu pembentukan hormon tiroid. Hormon ini
mengatur metabolisme dan kesehatan jantung. Tanpa yodium, produksi
hormon tiroid akan menurun dan menyebabkan hipotiroidisme.

5. Astatine (At)
 Astatin adalah suplemen yang mengandung Natural Astaxanthin yang dapat
digunakan untuk menjaga kekebalan sistem imun, sebagai penangkal radikal
bebas dan melindungi kesehatan jantung.

10
E.PROSES PEMBUATAN UNSUR HALOGEN
1. Flourin (F)
 Laboratorium
Fluorin secara laboratorium bisa dibuat dengan mengelektrolisis asam kalium
fluorida pada suhu 378 degK dalam bejana tembaga menggunakan elektroda
garfit.
 Industri
Fluorin dibuat dalam skala industri juga menggunakan asam kalium fluorida
yang dielektrisis pada tabung berbentuk V, namun jumlahnya sangat besar
tentunya. Arus listrik yang digunakan adalah 2000 ampere dan elektroda
grafitnya punya efisiensi sekitar 95%.
Fluorin diperoleh melalui proses elektrolisis garam hidrogen fluorida, KHF2
dilarutkan dalam HF cair, kemudian ditambahkan LiF 3% (agar suhu turun sampai
±100oC). Elektrolisis dilakukan pada tempat terbuat dari baja, di mana sebagai katode
baja dan sebagai anoda karbon (grafit).

2. Klorin (Cl)
 Deacon (oksidasi)
HCl dicampur dengan udara, kemudian dialirkan melalui CuCl2 yang
bertindak sebagai katalis dan reaksi terjadi pada suhu ± 4300C dan tekanan 20
atm
 elektrolisis larutan NaCl menggunakan diafragma
 elektrolisis lelehan NaCl.

3. Bromin (Br)
 mengoksidasi ion bromida yang terdapat dalam air laut
Br2 dalam air dapat mengalami hidrolisis. Reaksi hidrolisis dapat dicegah
dengan cara menambahkan H2SO4 pada air laut hingga pHnya 3,5. Setelah
pH air laut 3,5, baru dialiri gas Cl2 dan udara.
Cl2(g) + 2 Br–(aq) —> 2 Cl–(aq) + Br2(aq)

4. Iodine (I)
 Dengan menambah NaHSO3 ke dalam larutan NaIO3
IO3–(aq) + 5 HSO3 –(aq) —>3 HSO4 –(aq) +2 SO42–(aq) + H2O(l) + I2(aq)

11
5. Astatine (At)
 menembak bismut dengan partikel alfa. Astatin pertama kali disintesis pada
tahun 1940 oleh D.R. Corson, K.R. MacKenzie, dan E. Segre dengan
menembak bismut dengan partikel alfa.

12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Halogen merupakan sekumpulan unsur non logam yang saling berkaitan erat, lincah, dan
berwarna terang. Dan secara alamiah bentuk molekulnya diatomik. Golongan halogen
merupakan golongan yang sangat reaktif menangkap elektron (oksidator). Pada umumnya
golongan halogen menangkap satu elektron untuk memenuhi kulit terluarnya, karena
kereaktifannya sangat tinggi sehingga halogen tidak mungkin ada dalam keadaan bebas
dialam, karena sifatnya yang sangat reaktif sehingga halogen selalu bersenyawa dengan
unsur-unsur yang lain.

Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron gas mulia) atom-atom ini cenderung
menerima satu elektron dari atom lain atau dengan menggunakan pasangan elektron
secara bersama hingga membentuk ikatan kovalen. Atom unsur halogen sangat mudah
menerima elektron dan membentuk ion bermuatan negatif satu. Ion negatif disebut ion
halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.

Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena kecenderungannya membentuk


ion negatif. Golongan halogen terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin (F), Klorin (Cl),
Bromin (Br), Iodin (I), Astatin (At) dan unsur Ununseptium yang belum diketahui dengan
jelas. Sifat keelektronegatifan halogen senantiasa berkurang seiring dengan
bertambahnya jari-jari atomnya.

B.SARAN
Dari semua pembahasan materi yang telah kami sampaikan, kami berharap teman-teman
bias mengerti tentang halogen, dan semoga teman teman memperoleh manfaat yang ada
dalam materi tersebut. Jika terdapat kekurangan terhadap materi kami, kami mohon maaf
dan menerima saran sebagai masukan yang positif kedepannya serta terimakasih telah
memperhatikan sekaligus memahami materi kami.

13
DAFTAR PUSTAKA
Johari, J.M.C. dan M. Rachmawati. 2010. Chemistry 3B for Senior High School
Grade XII Semester 2. Jakarta: Erlangga.

Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Riandari, Heni. 2009. Teori dan Aplikasi Kimia. Solo: PT Tiga Serangkai.

Suharno. 2006. Kimia. Jakarta: Erlangga.

Syamsuri. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

https://id.wikipedia.org/wiki/Halogen

14

Anda mungkin juga menyukai