Beberapa unsur logam dan nonlogam, baik dalam bentuk unsur ataupun
senyawanya, banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Penggunaan beberapa unsur logam dan nonlogam meningkat dengan
berkembang pesatnya industri, baik sebagai alat, bahan dasar, ataupun sumber
energi Pada umumnya unsur-unsur logam terkandung dalam batuan sebagai senyawa
yang disebut mineral bijih logam. Jumlah unsur di alam banyak sekali, baik yang
alamiah ataupun yang buatan. Unsur yang paling banyak terdapat di alam
ternyata yaitu helium (terdapat di matahari). Sedangkan unsur yang
paling banyak terdapat di bumi kita ini yaitu oksigen, silikon, alumunium, dan
besi. Unsur-unsur yang paling melimpah di kulit bumi adalah oksigen, silikon, dan
aluminium.
Gas mulia adalah unsur-unsur yang dalam sistem periodik terletak pada
golongan VIIIA, yang meliputi : Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton
(Kr), Xenon (Xe), dan Radon (Rn). Pada mulanya, unsur-unsur ini dikenal
dengan gas inert karena tidak bereaksi dengan unsur lain membentuk
senyawa , sehingga di alam dalam bentuk unsur bebas. Pada tahun 1962 Neil
Bartlett berhasil mensintesa senyawa gas mulia yang pertama, yaitu XePtF6 (xenon
heksa fluoro platinat IV) dengan mereaksikan unsur Xe
dengan PtF6 (platina fluorida). Sejak saat itu berbagai senyawa gas mulia
berhasil disintesis.
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA (18). Disebut mulia karena
unsur-unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi), dan memiliki
elektron valensi ns2 np6, kecuali Helium
• Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan sedikit larut dalam air.
• Titik didih dan titil leleh sangat rendah karena memiliki gaya London
sangat lemah
Gambar 2.1 warna Gas Mulia
(Sumber : https://seputarilmu.com/2020/07/gas-mulia)
Unsur halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA. Halogen itu berasal dari
bahasa Yunani halos berati garam dan genes berarti pembentuk, jadi
“pembentuk garam”, karena unsur- unsur tersebut dapat bereaksi
dengan logam membentuk garam. Unsur-unsur halogen mempunyai
7 elektron valensi pada subkulit ns2 np5 sehinggan unsur-unsur halogen bersifat
sangat reaktif. Halogen cenderung menyerap satu elektron sehingga membentuk ion
bermuatan negatif satu.
(Sumber https://docplayer.info/46309784)
• Wujud berupa gas, cair, padat dan berwarna (Fluorin berupa gas
berwarna kuning muda, klorin beruga gas berwarna hijau muda, Bromin
berupa zat cair merah kecoklatan dan Iodin padatan berwarna ungu
muda)
• Mudah larut dalam air kecuali I, kelarutan dalam air berkurang dari F ke
Br, Iodin larut dalam KI.
Sumber https://kimiarini.wordpress.com/
Contoh:
Urutan titik didih asam halida adalah HF > HI > HBr > HCl, karena gaya
antar molekul HF adalah ikatan hidrogen sedangkan lainnya gaya
dipol-dipol yang relatif lebih lemah.
Urutan kekuatan asam halida adalah HI > HBr > HCl > HF
Contoh:
2 F2(g) + 2 H2O(l) → 4 HF(aq) + O2(g)
Asam Fluorida
Cl2 + 2 H2O ⇌ HOCl + HCl
Kata alkali berasal dari bahasa arab Al- qaly yang bearti abu , yang dalam air
bersifat basa, sehingga logam-logam golongan IA membentuk basa-basa
kuat yang larut dalam air.
(Sumber https://www.studiobelajar.com/logam-alkali-dan-alkali-
tanah/)
• Titik leleh dan titik didihnya makin kebawah makin rendah, disebabkan kerapatan
delokalisasi elektron (ikatan logam) yang makin rendah sehingga atom–atomnya
mudah dipisahkan.
• Sifat kelogaman alkali lebih kuat dibanding sifat kelogaman alkali tanah
(Sumber : https://blog.ruangguru.com/alkali)
Reaksi: 2L(s) + X2 → 2LX(s)
garam halida
Reaksi: 2L(s) + H2(g) → 2LH(s)
alkali hidrida
Contoh:
Reaksi: 6Li(s) + N2(g) → 2Li3N(s)
Litium Nitrida
Contoh:
Reaksi:
Li bereaksi lambat ; Na bereaksi hebat dengan percikan api; K, Rb, dan Cs
akan meledak jika dimasukkan dalam air.
(Sumber http://iniblognyaromi.blogspot.com/)
(Sumber : https://tambahpinter.com/golongan-alkali-tanah/)
Reaksi:
Jika dipanaskan, logam alkali tanah bereaksi denga nitrogen dan oksigen
membentuk nitrida dan oksida
Reaksi:
Reaksi:
M(s)+ 2H2O(l) → M(OH)2(aq) + H2(g)
Mg tidak bereaksi dengan air dingin, tetapi dengan air panas diatas 100
0C.
(Sumber https://quizizz.com/)
Semua unsur gas mulia diperoleh melalui proses distilasi bertingkat udara cair,
kecuali helium dan radon, Dengan perbedaan titik didih yang tinggi, maka
memungkinkan gas-gas mulia di udara dapat dipisahkan.
Untuk memperoleh gas Helium dari gas alam ini diembunkan sehingga
diperoleh produk yang berupa campuran Helium (He), gas Nitrogen (N2) dan
pengotor. Agar diperoleh gas Helium yang murni dilakukan proses kriogenik
dan adsorbsi. Kriogenik adalah pemberian tekanan pada gas alam,
kemudian didinginkan dengan cepat agar N2 mengembun sehingga bisa
dipisahkan. Setelah itu dilakukan pemurnian dengan adsorpsi,, sehingga pengotor
dapat diserap.
Pada tahap awal CO2 dan uap air dipisahkan dari udara, kemudian udara
diembunkan dengan pemberian tekanan 200 atm dan diikuti dengan
pendinginan cepat. Dari proses ini dihasilkan sebagian besar udara
membentuk fase cair dengan kandungan gas mulia lebih banyak yaitu
60% gas mulia (Ar, Kr, Xe) dan sisanya adalah He dan Ne yang tidak mengembun
karena titik didihnya sangat rendah. Selanjutnya Ar, Kr, dan Xe
dipisahkan dengan menggunakan proses adsorbsi dan destilasi bertingkat
Radon diperoleh dari peluruhan unsur radioaktif U-238 dan peluruhan langsung
Ra-226. Radon cepat meluruh menjadi unsur lain, Radon mempunyai waktu
paruh 3,8 hari.
Gas fluorin (F2) merupakan oksidator kuat, sehingga diperoleh melalui proses
elektrolisis garamnya hidrogen fluorida, KHF2 yang dilarutkan dalam HF
cair, kemudian ditambahkan LiF 3% (agar suhu turun sampai ±100 oC).
Elektrolisis dilakukan pada tempat terbuat dari baja, di mana baja sebagai
katode dan karbon (grafit)sebagai anoda
Reaksi:
Katoda : 2H+ + 2e → H2
Klorin dapat dibuat dengan proses deacon (oksidasi), elektrolisis larutan NaCl
menggunakan diafragma, elektrolisis lelehan NaCl. Secara komersial klorin
dibuat dari elektrolisis leburan NaCl, yaitu Proses Down
Elektrolisis leburan
Katoda (besi) : Na+ + e → Na
Bromin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion bromide dalam air laut
dengan klorin.
Reaksi:
Secara komersial iodin dapat dibuat dengan mengoksidasi ion iodida yang
terdapat di air laut dengan klorin
Iodin juga dapat dibuat dengan reduksi ion iodat dengan mengalirkan natrium
hidrogensulfit kedalam garam Chili (NaIO3).
Katoda : Li+(l) + e → Li
(Sumber https://kimiarini.wordpress.com/kimia-unsur/)
Reaksi:
BeF2 + Mg → MgF2 + Be
(sumber https://kimiarini.wordpress.com/kimia-unsur/)
Helium
Dalam bentuk gas sebagai pengisi kapal udara dan balon udara, karena sukar
bereaksi, tidak mudah terbakar dan ringan
Dalam bentuk cair digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang
sangat rendah
Neon
Pengisi lampu neon
Argon
Pengisi lampu pijar karena tidak bereaksi dengan kawat wolfram yang panas
Sebagai atmosfer inert pada pengelasan logam terbuat dari stainless steal, titanium,
magnesium dan aluminium.
Kripton
Xenon
Radon
Fluorin
Asam fluoride (HF) untuk membuat tulisan, lukisan, atau sketsa di atas kaca, karena
melarutkan kaca
Klorin
Bromin
Iodin
Litium
Ion litium digunakan untuk baterai smartphone, laptop dan lain – lain
Natrium
Natrium dalam tubuh berfungsi untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh,
menjaga tekanan darah
Kalium
Kalium dalam tubuh berfungsi membantu meredakan tegangan di dinding pembuluh
darah, mencegah penyempitan pembuluh arteri
Rubidium
Garam rubidium (Rb) digunakan dalam gelas, keramik, dan kembang api untuk
memberikan warna ungu
Cesium
Berilium
Paduan logam berilium dan tembaga banyak dipakai pada alat listrik
Magnesium
Magnalium, paduan dari Mg, Al, dan Cu untuk konstruksi pesawat terbang
Kalsium
CaO (kapur tohor) untuk penyerap air karena sifatnya yang higroskopis
Stornsium nitrat (Sr(NO3)2) sebagai zat pemberi warna merah pada kembang api
Barium
BaSO4 untuk memeriksa saluran pencernaan, bahan cat berwarna putih, pewarna plastic
Radium