Halogen memiliki energi ionisasi yang tinggi dan afinitas elektron yang
bernilai positif besar.anion yang diturunkan dari halogen (F, Cl, Br dan I)
disebut halida. Kebanyakan halida logam alkali dan halida logam alkali tanah
adalah senyawa ionik. Haolgen juga membentuk senyawa molekul diantara
sesama halogen (seperti NF₁, PC1; dan SF6). Energi ionisasi adalah energi
minum yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron dari atom berwujud
gas pada keadaan dasarnya. Semakin besar energi ionisasi makin sukar untuk
melepaskan elektronnya (Chang, 2004: 239).Semua karakteristik halogen dapat
dikaitkan terjadi karena kesamaan sifat fisika dan kimia bawaan yang dimiliki
unsur-unsur dari kelompok ini.
Sifat fisika Sifat kimia
Halogen ada di semua tiga keadaan Semua halogen memiliki
klasik materi padat, cair dan gas elektronegatifitas. Mereka
mendapatkan electron sangat cepat
membuat mereka yang paling reaktif
Halogen diatomic ketika disimpan Halogen mudah terdiosiasi menjadi
dibawah kamar. partikel atom dan dapat
menggabungkan dengan unsur
sekitarnya untuk membentuk senyawa.
Halogen seperti flour, brom dan klor Ketika dikombinasikan dengan
beracun di alam, masing masing hydrogen, halogen menghasilkan
memiliki tingkat toksisitas. halide yang merupakan senyawa asam
yang kuat.
Tidak ada halogen yang benar benar Umumnya untuk non-logam, halogen
berwarna memiliki titik leleh dan titik didih yang
sangat rendah
Dalam bentuk padat mereka semua Halogen adalah konduktor panas dan
halogen memiliki tekstur yang listrik yang buruk, terlepas dari kedaan
rapuh. fisik mereka.
Sifat atomik
Unsur-unsur golongan IIA yang dikenal sebagai logam alkali tanah terdiri
berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba),
dan radium (Ra).
Sifat atomik
Konfigurasi elektron valensi logam alkali tanah adalah ns2. Atom logam
alkali tanah juga cenderung mudah melepaskan sepasang elektron membentuk
ion bermuatan +2 dengan konfigurasi elektron stabil gas mulia. Namun,
energi ionisasinya lebih tinggi dibanding logam alkali karena jari-jari atomnya
lebih kecil dan elektron valensinya lebih banyak. Secara umum, keteraturan
sifat dari Be ke Ba, yaitu:
jari-jari atom bertambah
energi ionisasi berkurang
keelektronegatifan berkurang
Sifat kimia
Sifat kimia logam alkali tanah hampir sama dengan logam alkali,
tetapi logam alkali tanah tidak sereaktif logam alkali seperiode. Kereaktifan
logam alkali tanah meningkat dari Be ke Ba. Nilai potensial standar logam
alkali tanah menunjukkan bahwa logam alkali tanah merupakan reduktor
yang cukup kuat, bahkan Ca, Sr, dan Ba mempunyai daya reduksi yang lebih
kuat dari Na.
Reaksi dengan air Ca, Sr, dan Ba bereaksi dengan air membentuk basa dan
gas hidrogen. Magnesium bereaksi sangat lambat dengan air dingin. Berilium
tidak bereaksi dengan air.
M(s) + 2H2O(l) → M(OH)2(aq) + H2(g) (M = Mg, Ca, Sr, Ba)
Logam alkali tanah juga mempunyai warna nyala yang khas sebagaimana
logam-logam alkali.
BAB II
METODE KERJA
3.2 Bahan
NO Bahan
1 Larutan iod
2 Logam Na, Mg, Ca
3 Larutan kanji
4 NaCl pekat
5 Hcl pekat
6 Ca(NO3)2
7 Ba(NO3)2
8 (NH4)2C2O2
9 K2CrO4
10 Fenolftalein
11 Larutan metil
merah
12 BaCl2
13 MgCl2
b. Pengenalan Halogen
Di tambahkan beberapa tetes larutan kanji ke dalam larutan iod, catat warna yang
terjadi
BAB III
HASIL PRAKTIKUM
V. HASIL PENGAMATAN
N REAKSI PERLAKUAN HASIL PENGAMATAN
O
1 Reaksi dengan air. Logam Natrium Logam natrium memutar di
Reaksi antara Na diletakkan diatas kertas atas permukaan air dan
dengan air. saring yang disimpan menghasilkan asap. Lalu
diatas permukaan air. Natrium menimbulkan api
dan gas. Setelah di tetesi
metil merah, air berubah
warna menjadi warna
kuning.
2 Reaksi dengan air. Sepotong Magnesium Timbul gelembung
Reaksi antara dimasukkan ke dalam gelembung halus di
Magnesium dengan gelas kimia yang berisi potongan magnesium dan
air. air. pada air tidak terjadi
perubahan warna. Setelah di
tetesi metil merah, ternyata
terjadi perubahan warna
pada air menjadi
kekuningan.
3 Reaksi nyala. Sebuah kawat di Ketika kawat dimasukkan
Kawat nikrom bersihkan dahulu dengan kedalam NaCl pekat lalu
dimasukkan ke dalam cara mencelupkan ke kawat dipanaskan, terjadi
larutan NaCl pekat dalam larutan HCl lalu di perubahan warna pada nyala
lalu di bakar. panaskan. Setelah kawat api menjadi warna kuning.
dibersihkan, kawat
dimasukkan kedalam
larutan NaCl pekat lalu
kawat dipanaskan.
4 Reaksi nyala. Sebuah kawat di Ketika kawat dimasukkan
Kawat nikrom bersihkan dahulu dengan kedalam NaCl pekat lalu
dimasukkan ke dalam cara mencelupkan ke kawat dipanaskan, terjadi
larutan MgCl2 pekat dalam larutan HCl lalu di perubahan warna pada nyala
lalu di bakar. panaskan. Setelah kawat api menjadi warna putih.
dibersihkan, kawat
dimasukkan kedalam
larutan MgCl2 pekat lalu
kawat dipanaskan.
5 Reaksi nyala. Sebuah kawat di Ketika kawat dimasukkan
Kawat nikrom bersihkan dahulu dengan kedalam NaCl pekat lalu
dimasukkan ke dalam cara mencelupkan ke kawat dipanaskan, terjadi
larutan BaCl2 pekat dalam larutan HCl lalu di perubahan warna pada nyala
lalu di bakar. panaskan. Setelah kawat api menjadi warna hijau.
dibersihkan, kawat
dimasukk0an kedalam
larutan BaCl2 pekat lalu
kawat dipanaskan.
6 Larutan Ba(NO3)2 Masukkan 1mL larutan Ketika Ba(NO3)2 ditambah
ditambah larutan Ba(NO3)2 ke dalam (NH4)2C2O4 menghasilkan
(NH4)2C2O4 tabung reaksi, lalu endapan putih yang terjadi
larutan tersebut ditetesi pada saat 10 kali penetesan
larutan (NH4)2C2O4. (NH4)2C2O4
7 Larutan CaCl2 Masukkan 1mL larutan Ketika CaCl2 ditambah
ditambah larutan CaCl2 ke dalam tabung (NH4)2C2O4 tidak
(NH4)2C2O4 reaksi, lalu larutan menghasilkan endapan,
tersebut ditetesi larutan namun warna larutan
(NH4)2C2O4. berwarna putih.
8 Larutan BaCl2 Masukkan 1mL larutan Ketika BaCl2 ditambah
ditambah larutan BaCl2 ke dalam tabung (NH4)2C2O4 menghasilkan
(NH4)2C2O4 reaksi, lalu larutan endapan putih kekuningan
tersebut ditetesi larutan setelah 10 kali penetesan
(NH4)2C2O4. (NH4)2C2O4.
9 Larutan Ba(NO3)2 Masukkan 1mL larutan Ketika Ba(NO3)2 ditambah
ditambah larutan Ba(NO3)2 ke dalam (NH4)2SO4 menghasilkan
(NH4)2SO4 tabung reaksi, lalu endapan putih setelah 8 kali
larutan tersebut ditetesi penetesan (NH4)2SO4.
larutan (NH4)2SO4.
10 Larutan BaCl2 Masukkan 1mL larutan Ketika BaCl2 ditambah
ditambah larutan BaCl2 ke dalam tabung (NH4)2SO4 tidak
(NH4)2SO4 reaksi, lalu larutan menghasilkan endapan
tersebut ditetesi larutan walaupun telah 20 kali
(NH4)2SO4. penetesan.
11 Larutan CaCl2 Masukkan 1mL larutan Ketika CaCl2 ditambah
ditambah larutan CaCl2 ke dalam tabung (NH4)2SO4 tidak
(NH4)2SO4 reaksi, lalu larutan menghasilkan endapan
tersebut ditetesi larutan walaupun telah 20 kali
(NH4)2SO4. penetesan.
12 Larutan Ba(NO3)2 Masukkan 1mL larutan Ketika Ba(NO3)2 ditambah
ditambah larutan Ba(NO3)2 ke dalam K2CrO4 menghasilkan
K2CrO4. tabung reaksi, lalu endapan berwarna kuning
larutan tersebut ditetesi setelah 10 kali penetesan
larutan K2CrO4. K2CrO4.
13 Larutan BaCl2 Masukkan 1mL larutan Ketika BaCl2 ditambah
ditambah larutan BaCl2 ke dalam tabung K2CrO4 menghasilkan
K2CrO4. reaksi, lalu larutan endapan berwarna kuning
tersebut ditetesi larutan setelah 8 kali penetesan.
K2CrO4.
14 Larutan CaCl2 Masukkan 1mL larutan Ketika CaCl2 ditambah
ditambah larutan CaCl2 ke dalam tabung K2CrO4 menghasilkan
K2CrO4. reaksi, lalu larutan endapan berwarna kuning
tersebut ditetesi larutan setelah 10 kali penetesan.
K2CrO4.
15 Reaksi pengenalan Yodium sebanyak 2 mL Larutan iod berubah warna
halogen. ditetesi larutan amilum. menjadi warna hitam atau
Iod ditambah larutan ungu tua setelah ditetesi
kanji. amilum sebanyak 5 tetes.
BAB IV
PEMBAHASAN
VI. PEMBAHASAN
Reaksi antara logam natrium dengan air menghasilkan basa dan gas
hidrogen. Untuk menguji kandungan basanya, maka larutan hasil reaksi ditetesi
dengan metil merah. Setelah ditetesi metil merah larutannya berubah menjadi
warna kuning yang menandakan bahwa larutan tersebut adalah larutan basa.
Kereaktifan logam alkali terhadap air sangat kuat. Dari reaksi itu, melibatkan
pergantian hidrogen dari air oleh logam Na untuk membentuk suatu basa kuat dan
disertai dengan pelepasan gas hidrogen.
Pada reaksi antara logam Mg dengan air maka terbentuk gelembung-
gelembung kecil pada batang Mg. Reaksi ini menghasilkan basa karena pada saat
ditetesi metil merah, warna larutan berubah menjadi warna kekuningan.
Gelembung- gelembung yang dihasilkan dari reaksi Mg dengan air disebabkan
oleh pelepasan gas hidrogen. Magnesium agak lambat apabila bereaksi dengan air
dingin dan sedikit lebih baik dengan air panas menghasilkan larutan basa dan gas
hidrogen, hal itu disebabkan jari-jari atom logam alkali tanah lebih kecil sehingga
energi pengionan lebih besar. Hal ini yang menyebabkan logam magnesium
membentuk gelembung-gelembung kecil dalam air.
Untuk reaksi antara logam Na dengan air, logam alkali (contoh disini Na)
mempunyai massa jenis lebih rendah dari air. Akibatnya, logam tersebut
mengapung di atas permukaan air. Logam Na bergerak diatas permukaana air
karena pengaruh tekanan gas hidrogen yang dilepaskan pada saat reaksi. Logam
alkali sangat reaktif terhadap air dan reaksinya bersifat eksplosif disertai nyala,
itulah sebabnya pada percobaan yang dilakukan, natriu bergerak memutar dan
menghasilkan api serta asap.
Reaksi nyala
NiCr (s) + 4NaCl (aq) + 2O2 (g) → NiCl (s) + CrCl2 (s) + 4NaO (aq)
NiCr(s) + 2MgCl2(aq) + 2O2(g) → NiCl (s) + CrCl2 (s) + 2MgO (aq)
NiCr (s) + 2BaCl2 (aq) + 2O2 (g) → NiCl (s) + CrCl2 (s)+2BaO (aq)
Pada percobaan reaksi nyala, digunakan senyawa yang mengandung unsur
alkali dan alkali tanah yaitu NaCl, MgCl 2, dan BaCl2. Pada saat kawat nikrom
(NaCr) dimasukkan kedalam NaCl lalu dibakar, nyala ali yang dihasilkan menjadi
warna kuning. Hal ini sesuai berdasarkan teori bahwa logam Na berwarna kuning.
Ketika kawat Nikrom (NaCr) dimasukkan ke dalam MgCl2 lalu dibakar, nyala api
yang dihasilkan berwarna putih. Hal ini sesuai berdasarkan teori bahwa logam Mg
berwarna putih. Ketika kawat nikom dimasukkan kedalam larutan BaCl 2 lalu
dibakar, nyala api yang dihasilkan menjadi warna hijau. Hal ini sesuai berdasarkan
teori bahwa logam Ba berwarna hijau.
Suatu unsur ketika di lakukan uji nyala bisa menghasilkan warna tertentu,
hal ini disebabkan karena apabila suatu senyawa dipanaskan akan terurai
menghasilkan unsur unsur penyusunnya dalam wujud gas atau uap. Warna nyala
yang dihasilkan dari pergerakan elektron-elektron dalam ion-ion logam yang
terdapat dalam senyawa. Masing-masing perpindahan elektron ini, melibatkan
sejumlah senyawa energi tertentu yang dilepaskan sebagai energi cahaya, dan
masing masing memiliki warna tertentu.
Kelarutan senyawa logam alkali tanah
Ba(NO3)2 (aq) + (NH4)2C 2 O 4 (aq) → BaC 2 O 4 (s)+2NH4C 2 O4
(aq)
SO42-
Ketika BaCl2 dan CaCl2 direaksikan dengan (NH4)2 SO4 seharusnya menghasilkan
endapan, namun pada percobaan tidak menghasilkan endapan. Hal tersebut bisa
terjadi mungkin karena praktikan melakukan kesalahan dalam penglihatan.
Senyawa Ba2+ dan Ca2+ akan menghasilkan endapan berwarna kuning jika
direaksikan dengan CrO4-, karena senyawa kromat adalah senyawa yang sukar
larut, kecuali dengan logam alkali dan amonia.
Reaksi pengenalan halogen
I2 (aq) + amilum (aq) → senyawa kompleks berwarna hitam (aq)
Pada percobaan larutan Iod ditetesi larutan kanji terjadi perubahan warna larutan
dari coklat menjadi ungu tua. Warna ungu tersebut berasal dari amilum. Larutan Iod
adalah unsur halogen, karena cara kerja dari larutan kanji/amilum adalah apabila
suatu larutan ditetesi larutan kanji/amilum, warna larutan berubah menjadi ungu tua
maka larutan tersebut adalah unsur halogen.
BAB V
PENUTUP
VII. KESIMPULAN
Keperiodikan sifat-sifat logam-logam alkali dan alkali tanah dapat diuji dengan reaksi
nyala yang akan menimbulkan warna khas dari unsur-unsur tersebut. Seperti Na
berearna orange, Mg berwarna putih/transparan, dan Ba berwarna kuning kehijauan.
Pada percobaan larutan iod pula bila ditetesi dengan larutan kanji terjadi perubahan
warna warna larutan dari coklat menjadi ungu tua maka dari situ kita dapat
mengetahui bahwa larutan tersebut adalah unsur halogen.
Azhari. (2012). Laporan kimia pembakaran Mg diudara dan reaksi Na dengan air. Retrieved
from https://id.scribd.com/document/330278496/Laporan-Kimia-pembakaran-mg-di-
udara-reaksi-na-dengan-air
Azhari. (2012). Laporan kImia pembakaran Mg diudara dan reaksi Na dengan air.
Chang, R. (2005). Kimia dasar. jakarta : Erlangga.
Chang, R. (2005). konsep konsep inti. Jakarta: Erlangga.
Rahman, M. (n.d.). Laporan uji nyala. Retrieved from
https://www.scribd.com/document/361551329/Laporan-Lengkap-Uji-Nyala
Rizky. (2015). Laporan sistem periodik unsur. Retrieved from
https://www.scribd.com/document/362852038/laporan-SPU
zuma, s. (2010). Laporan uji nyala. Retrieved from
https://www.scribd.com/doc/146060074/Laporan-Praktikum-1-Uji-Nyala