Anda di halaman 1dari 16

Nilai

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR


IDENTIFIKASI REAKSI KIMIA

Nama : Ditha Putri Nabila


Mahasiswa
NIM : 21.71.024256
Kelas : Farmasi B
Dosen Pengampu : Rezqi Handayani,
S.Farm.,M.PH.,Apt

LABORATORIUM KIMIA FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
I. TUJUAN
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah
1. Mengenal unsur halogen dan halide
2. Mempelajarai kekuatan oksidasi relatif unsur-unsur
3. Mempelajarai keperiodikan sifat logam-logam alkali dan alkali tanah
II. TEORI
A. Unsur halogen dan halide dan Kekuatan oksidasi relatif unsur-unsur
Unsur halogen disebut halogen (Yunani; halogen = garam), karenaumumnya
ditemukan dalam bentuk garam anorganik Halogen berasal dari kata “halos” dan “genes”,
halos berarti garam dan genes berarti pembentuk atau pencipta. Berdasarkan arti suku
kata tersebut, maka secara umum halogen itu merupakan unsur-unsur pembentuk garam.
Hal dalam bentuk bebas selalu berupa diatomik, karena tiap atom memerlukan 1 elektron
untukmembentuk ikatan kovalen. Yang termasuk unsur Halogen adalah lima unsur yang
berada pada deret ketujuh table periodic unsur kimia. Masing-masing Fluor,Chlor, Brom,
Iod, dan Astatin.
Halida adalah senyawa biner, di mana salah satu bagiannya adalah salah satu atom
halogen dan bagian lainnya adalah elemen lainnya atau radikal yang mempunyai tingkat
keelektronegatifan lebih kecil daripada atom halogen, untuk membentuk senyawa
fluorida, klorida, bromida, iodida, atau astatin. Kebanyakan garam merupakan halida.
Semua logam pada elemen grup 1 akan membentuk halida yang berbentuk padatan putih
dalam suhu ruangan.

Elektronegativitas memberikan kemampuan suatu atom dalam bersaing


mendapatkan electron, dengan atom lain yang berkaitan electronnegativitas
berikatan dengan energy ionisasi dan afinitas electron karena besaran ini
memcerminkan kemampuan atom melepaskan atau memperoleh sebuah
elektron. Sebagai patokan kasar, logam mempunai electron negativitas kurang
dari 2, metalloid kira-kira sama dengan 2 dan bukan logam lebih besar dari 2.
(Petrucci,1987: 258).

Halogen memiliki energi ionisasi yang tinggi dan afinitas elektron yang
bernilai positif besar.anion yang diturunkan dari halogen (F, Cl, Br dan I)
disebut halida. Kebanyakan halida logam alkali dan halida logam alkali tanah
adalah senyawa ionik. Haolgen juga membentuk senyawa molekul diantara
sesama halogen (seperti NF₁, PC1; dan SF6). Energi ionisasi adalah energi
minum yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron dari atom berwujud
gas pada keadaan dasarnya. Semakin besar energi ionisasi makin sukar untuk
melepaskan elektronnya (Chang, 2004: 239).Semua karakteristik halogen dapat
dikaitkan terjadi karena kesamaan sifat fisika dan kimia bawaan yang dimiliki
unsur-unsur dari kelompok ini.
Sifat fisika Sifat kimia
Halogen ada di semua tiga keadaan Semua halogen memiliki
klasik materi padat, cair dan gas elektronegatifitas. Mereka
mendapatkan electron sangat cepat
membuat mereka yang paling reaktif
Halogen diatomic ketika disimpan Halogen mudah terdiosiasi menjadi
dibawah kamar. partikel atom dan dapat
menggabungkan dengan unsur
sekitarnya untuk membentuk senyawa.
Halogen seperti flour, brom dan klor Ketika dikombinasikan dengan
beracun di alam, masing masing hydrogen, halogen menghasilkan
memiliki tingkat toksisitas. halide yang merupakan senyawa asam
yang kuat.
Tidak ada halogen yang benar benar Umumnya untuk non-logam, halogen
berwarna memiliki titik leleh dan titik didih yang
sangat rendah
Dalam bentuk padat mereka semua Halogen adalah konduktor panas dan
halogen memiliki tekstur yang listrik yang buruk, terlepas dari kedaan
rapuh. fisik mereka.

Baiklah diingat kembali bahwa oksidasi adalah hilangnya satu elektron


atau lebih dari suatu atom. ion atau molekul. Dalam sistem-sistem kimia yang
biasa tak terdapat elektron bebas, mka hilangnya elektron dari satu spesies kimia
selalu dengan perolehan elektron oleh suatu spesies lain (R.A. Day Jr. 1986: 246).

Dari sejarahnya istilah oksidasi diterapkan untuk proses-proses dimana,


oksigen diambil oleh suatu zat. Maka reduksi dianggap sebagai proses dimana
oksigen diambil dari dalam suatu zat. Kemudian penangkapan hidrogen harus
disebut reduksi, sehingga kehilangan hidrogen harus disebut oksidasi. Sekali lagi
reaksi-reaksi lain dimana baik oksigen maupun hidrogen tidak diambil bagian
belum dapat dikelompokkan sebagai oksidasi atau reduksi sebelum definisi
oksidasi atau reduksi yang paling umum, yang didasarkan pada pelepasan dan
pengambilan elektron, disusun orang. (Svehla.. 1985:107).

B. Sifat logam-logam alkali dan alkali tanah


Unsur-unsur golongan IA (kecuali hidrogen) disebut logam alkali. Unsur-
unsur golongan IIA disebut logam alkali tanah. Kata “alkali” berasal dari bahasa
Arab, al-qaly, yaitu abu yang dalam air bersifat basa. Oleh karena logam-logam
golongan IA dan IIA umumnya jika dilarutkan dalam air membentuk larutan basa,
maka disebut logam alkali dan alkali tanah.
Sebutan alkali tanah untuk logam golongan IIA dikarenakan logam-logam
tersebut umumnya ditemukan dalam bentuk senyawa sukar larut di dalam tanah.
Logam alkali dan alkali tanah bersifat sangat reaktif sehingga selalu ditemukan di
alam dalam bentuk senyawanya, meskipun logam alkali tanah tidak sereaktif
logam alkali.
1. Logam Alkali
Unsur-unsur golongan IA terdiri dari hidrogen (H), litium (Li),
natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr).
Unsur-unsur ini kecuali hidrogen, dikenal sebagai logam alkali.

Sifat atomik

Konfigurasi elektron valensi logam alkali adalah ns1. Oleh karena itu,


atom logam alkali cenderung mudah melepaskan sebuah elektron membentuk
ion bermuatan +1 dengan konfigurasi elektron stabil gas mulia. Hal tersebut
juga dapat dilihat dari energi ionisasinya yang relatif rendah. Selain itu,
perbedaan energi ionisasi pertama dan kedua juga sangat besar. Secara umum,
keteraturan sifat dari Li ke Fr, yaitu:
 jari-jari atom bertambah
 energi ionisasi berkurang
 keelektronegatifan berkurang
 nilai bilangan oksidasi +1 pada keadaan paling stabil
Sifat kimia

Logam alkali bersifat sangat reaktif, sebagaimana terlihat dari energi


ionisasinya yang relatif rendah. Kereaktifan logam alkali meningkat dari Li
ke Fr, begitu juga dengan sifat reduktor yang semakin kuat. Hampir senyawa
logam alkali bersifat ionik dan mudah larut dalam air. Semua logam alkali
bereaksi dengan air membentuk basa dan gas hidrogen. Li bereaksi agak
pelan; Na bereaksi hebat dengan percikan api; K, Rb, dan Cs meledak jika
dimasukkan dalam air. Oleh karena reaksi tersebut sangat eksoterm, gas
hidrogen yang terbentuk akan langsung terbakar.

2L(s) + 2H2O(l) → 2LOH(aq) + H2(g)           (L = logam alkali)


Warna nyala

Ketika dipanaskan dengan suhu tinggi, setiap unsur akan


memancarkan radiasi elektromagnetik yang khas. Hal ini terjadi akibat
elektron pada atom unsur mengalami eksitasi atau perpindahan ke tingkat
energi yang lebih tinggi, dan ketika elektron tersebut kembali ke tingkat
energi semula diikuti pancaran foton. Keunikan spektrum radiasi
elektromagnetik tersebut dapat digunakan untuk mengenali suatu unsur.
Pada pembakaran unsur atau senyawa logam alkali pada nyala api, elektron
pada atom setiap unsur logam alkali akan tereksitasi dan menghasilkan
warna nyala yang khas.

2. Logam Alkali Tanah

Unsur-unsur golongan IIA yang dikenal sebagai logam alkali tanah terdiri
berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba),
dan radium (Ra).

Sifat atomik

Konfigurasi elektron valensi logam alkali tanah adalah ns2. Atom logam
alkali tanah juga cenderung mudah melepaskan sepasang elektron membentuk
ion bermuatan +2 dengan konfigurasi elektron stabil gas mulia. Namun,
energi ionisasinya lebih tinggi dibanding logam alkali karena jari-jari atomnya
lebih kecil dan elektron valensinya lebih banyak. Secara umum, keteraturan
sifat dari Be ke Ba, yaitu:
 jari-jari atom bertambah
 energi ionisasi berkurang
 keelektronegatifan berkurang
Sifat kimia

Sifat kimia logam alkali tanah hampir sama dengan logam alkali,
tetapi logam alkali tanah tidak sereaktif logam alkali seperiode. Kereaktifan
logam alkali tanah meningkat dari Be ke Ba. Nilai potensial standar logam
alkali tanah menunjukkan bahwa logam alkali tanah merupakan reduktor
yang cukup kuat, bahkan Ca, Sr, dan Ba mempunyai daya reduksi yang lebih
kuat dari Na.
Reaksi dengan air Ca, Sr, dan Ba bereaksi dengan air membentuk basa dan
gas hidrogen. Magnesium bereaksi sangat lambat dengan air dingin. Berilium
tidak bereaksi dengan air.
M(s) + 2H2O(l) → M(OH)2(aq) + H2(g)         (M = Mg, Ca, Sr, Ba)
Logam alkali tanah juga mempunyai warna nyala yang khas sebagaimana
logam-logam alkali.
BAB II
METODE KERJA

III. ALAT DAN BAHAN


3.1. Alat
NO Nama Alat
1 Kertas Saring
2 Gelas kimia
3 Tabung reaksi
4 Kawat nikrom
5 Rak tabung reaksi
6 Pipet tetes
7 Gelas ukur
8 Pinggan penguap

3.2 Bahan
NO Bahan
1 Larutan iod
2 Logam Na, Mg, Ca
3 Larutan kanji
4 NaCl pekat
5 Hcl pekat
6 Ca(NO3)2
7 Ba(NO3)2 
8 (NH4)2C2O2 
9 K2CrO4
10 Fenolftalein
11 Larutan metil
merah
12 BaCl2
13 MgCl2

IV. CARA KERJA


a. Pengenalan golongan alkali dan alkali tanah
 Reaksi dengan air
 Secarik kertas saring diapungkan diatas permukaan air dalam pinggan
penguapan. Lalu sepotong kecil logam Natrium dijepit dan diletakkan di
atas kertas itu. Harus diperhatikan bahwa logam Natrium tidak dipegang
dengan tangan dan tidak dekat dengan tempat reaksi. Setelah reaksi selesai,
air di dalam pinggan tersebut diperiksa dengan satu tetes fenolftalein dan
dicatan perubahannya yang terjadi.
 Sepotong logam Magnesium dibersihkan dengan amplas. Kemudian logam
Magnesium tersenut dimasukkan ke dalam air. Lalu ditunggu beebrapa
menit dan airnya diperiksa dengan fenolftalein. Lalu dicatat perubahan
yang terjadi.
 Reaksi nyala
 Kawat nikrom dibersihkan dengan cara mencelupkannya ke dalam larutan
HCl pekat, kemudia kawat nikrom tersebut dipanaskan dalam nyla api.
Pekerjaan tersebut diulangi sampai tampak warna lain dalam nyla (kawat
yang bersih tidak mengubah warna nyala). Kemudian kawat nikrom
dicelupkan ke dalam larutan NaCl pekat dan warnanya diperiksa dalam
nyala. Dengan cara yang sama warna nyala MgCl2, dan BaCl2, diperiksa.
 Kelarutan senyawa logam alkali tanah
 Ke dalam tabung reaksi berturut-turut dimasukkan 1 mL larutan
Ca(NO3)2 0,1 M dan 1 mL larutan Ba(NO3)2 0,1 M. ke dalam masing-
masing tabung reaksi tersebut ditetesi larutan (NH4)2C2O2 sampai terbentuk
endapan. Jumlah tetes endapan dicatat sampai terbentuk endapan.
 Seperti pada langkah di atas, dilakukan pekerjaan tetapi larutan
(NH4)2C2O2 dengan larutan K2CrO4 0,1 M

b. Pengenalan Halogen
Di tambahkan beberapa tetes larutan kanji ke dalam larutan iod, catat warna yang
terjadi

BAB III
HASIL PRAKTIKUM
V. HASIL PENGAMATAN
N REAKSI PERLAKUAN HASIL PENGAMATAN
O
1 Reaksi dengan air. Logam Natrium Logam natrium memutar di
Reaksi antara Na diletakkan diatas kertas atas permukaan air dan
dengan air. saring yang disimpan menghasilkan asap. Lalu
diatas permukaan air. Natrium menimbulkan api
dan gas. Setelah di tetesi
metil merah, air berubah
warna menjadi warna
kuning.
2 Reaksi dengan air. Sepotong Magnesium Timbul gelembung
Reaksi antara dimasukkan ke dalam gelembung halus di
Magnesium dengan gelas kimia yang berisi potongan magnesium dan
air. air. pada air tidak terjadi
perubahan warna. Setelah di
tetesi metil merah, ternyata
terjadi perubahan warna
pada air menjadi
kekuningan.
3 Reaksi nyala. Sebuah kawat di Ketika kawat dimasukkan
Kawat nikrom bersihkan dahulu dengan kedalam NaCl pekat lalu
dimasukkan ke dalam cara mencelupkan ke kawat dipanaskan, terjadi
larutan NaCl pekat dalam larutan HCl lalu di perubahan warna pada nyala
lalu di bakar. panaskan. Setelah kawat api menjadi warna kuning.
dibersihkan, kawat
dimasukkan kedalam
larutan NaCl pekat lalu
kawat dipanaskan.
4 Reaksi nyala. Sebuah kawat di Ketika kawat dimasukkan
Kawat nikrom bersihkan dahulu dengan kedalam NaCl pekat lalu
dimasukkan ke dalam cara mencelupkan ke kawat dipanaskan, terjadi
larutan MgCl2 pekat dalam larutan HCl lalu di perubahan warna pada nyala
lalu di bakar. panaskan. Setelah kawat api menjadi warna putih.
dibersihkan, kawat
dimasukkan kedalam
larutan MgCl2 pekat lalu
kawat dipanaskan.
5 Reaksi nyala. Sebuah kawat di Ketika kawat dimasukkan
Kawat nikrom bersihkan dahulu dengan kedalam NaCl pekat lalu
dimasukkan ke dalam cara mencelupkan ke kawat dipanaskan, terjadi
larutan BaCl2 pekat dalam larutan HCl lalu di perubahan warna pada nyala
lalu di bakar. panaskan. Setelah kawat api menjadi warna hijau.
dibersihkan, kawat
dimasukk0an kedalam
larutan BaCl2 pekat lalu
kawat dipanaskan.
6 Larutan Ba(NO3)2 Masukkan 1mL larutan Ketika Ba(NO3)2 ditambah
ditambah larutan Ba(NO3)2 ke dalam (NH4)2C2O4 menghasilkan
(NH4)2C2O4 tabung reaksi, lalu endapan putih yang terjadi
larutan tersebut ditetesi pada saat 10 kali penetesan
larutan (NH4)2C2O4. (NH4)2C2O4
7 Larutan CaCl2 Masukkan 1mL larutan Ketika CaCl2 ditambah
ditambah larutan CaCl2 ke dalam tabung (NH4)2C2O4  tidak
(NH4)2C2O4 reaksi, lalu larutan menghasilkan endapan,
tersebut ditetesi larutan namun warna larutan
(NH4)2C2O4. berwarna putih.
8 Larutan BaCl2 Masukkan 1mL larutan Ketika BaCl2 ditambah
ditambah larutan BaCl2 ke dalam tabung (NH4)2C2O4 menghasilkan
(NH4)2C2O4 reaksi, lalu larutan endapan putih kekuningan
tersebut ditetesi larutan setelah 10 kali penetesan
(NH4)2C2O4. (NH4)2C2O4.
9 Larutan Ba(NO3)2 Masukkan 1mL larutan Ketika Ba(NO3)2  ditambah
ditambah larutan Ba(NO3)2 ke dalam (NH4)2SO4 menghasilkan
(NH4)2SO4 tabung reaksi, lalu endapan putih setelah 8 kali
larutan tersebut ditetesi penetesan (NH4)2SO4.
larutan (NH4)2SO4.
10 Larutan BaCl2 Masukkan 1mL larutan Ketika BaCl2  ditambah
ditambah larutan BaCl2 ke dalam tabung (NH4)2SO4  tidak
(NH4)2SO4 reaksi, lalu larutan menghasilkan endapan
tersebut ditetesi larutan walaupun telah 20 kali
(NH4)2SO4. penetesan.
11 Larutan CaCl2 Masukkan 1mL larutan Ketika CaCl2  ditambah
ditambah larutan CaCl2 ke dalam tabung (NH4)2SO4  tidak
(NH4)2SO4 reaksi, lalu larutan menghasilkan endapan
tersebut ditetesi larutan walaupun telah 20 kali
(NH4)2SO4. penetesan.
12 Larutan Ba(NO3)2 Masukkan 1mL larutan Ketika Ba(NO3)2  ditambah
ditambah larutan Ba(NO3)2 ke dalam K2CrO4 menghasilkan
K2CrO4. tabung reaksi, lalu endapan berwarna kuning
larutan tersebut ditetesi setelah 10 kali penetesan
larutan K2CrO4. K2CrO4.
13 Larutan BaCl2 Masukkan 1mL larutan Ketika BaCl2  ditambah
ditambah larutan BaCl2 ke dalam tabung K2CrO4 menghasilkan
K2CrO4. reaksi, lalu larutan endapan berwarna kuning
tersebut ditetesi larutan setelah 8 kali penetesan.
K2CrO4.
14 Larutan CaCl2 Masukkan 1mL larutan Ketika CaCl2  ditambah
ditambah larutan CaCl2 ke dalam tabung K2CrO4 menghasilkan
K2CrO4. reaksi, lalu larutan endapan berwarna kuning
tersebut ditetesi larutan setelah 10 kali penetesan.
K2CrO4.
15 Reaksi pengenalan Yodium sebanyak 2 mL Larutan iod berubah warna
halogen. ditetesi larutan amilum. menjadi warna hitam atau
Iod ditambah larutan ungu tua setelah ditetesi
kanji. amilum sebanyak 5 tetes.

BAB IV
PEMBAHASAN

VI. PEMBAHASAN

Persamaan reaksi yang mungkin terjadi:


 Natrium dengan Air
2Na (s) + 2H2O (l) → 2NaOH (aq) + H2 (g)

 Magnesium dengan air


Mg (s) + 2H2O (l) → Mg(OH)2 (aq) + H2 (g)

Reaksi antara logam natrium dengan air menghasilkan basa dan gas
hidrogen. Untuk menguji kandungan basanya, maka larutan hasil reaksi ditetesi
dengan metil merah. Setelah ditetesi metil merah larutannya berubah menjadi
warna kuning yang menandakan bahwa larutan tersebut adalah larutan basa.
Kereaktifan logam alkali terhadap air sangat kuat. Dari reaksi itu, melibatkan
pergantian hidrogen dari air oleh logam Na untuk membentuk suatu basa kuat dan
disertai dengan pelepasan gas hidrogen.
Pada reaksi antara logam Mg dengan air maka terbentuk gelembung-
gelembung kecil pada batang Mg. Reaksi ini menghasilkan basa karena pada saat
ditetesi metil merah, warna larutan berubah menjadi warna kekuningan.
Gelembung- gelembung yang dihasilkan dari reaksi Mg dengan air disebabkan
oleh pelepasan gas hidrogen. Magnesium agak lambat apabila bereaksi dengan air
dingin dan sedikit lebih baik dengan air panas menghasilkan larutan basa dan gas
hidrogen, hal itu disebabkan jari-jari atom logam alkali tanah lebih kecil sehingga
energi pengionan lebih besar. Hal ini yang menyebabkan logam magnesium
membentuk gelembung-gelembung kecil dalam air.
Untuk reaksi antara logam Na dengan air, logam alkali (contoh disini Na)
mempunyai massa jenis lebih rendah dari air. Akibatnya, logam tersebut
mengapung di atas permukaan air. Logam Na bergerak diatas permukaana air
karena pengaruh tekanan gas hidrogen yang dilepaskan pada saat reaksi. Logam
alkali sangat reaktif terhadap air dan reaksinya bersifat eksplosif disertai nyala,
itulah sebabnya pada percobaan yang dilakukan, natriu bergerak memutar dan
menghasilkan api serta asap.
 Reaksi nyala
NiCr (s) + 4NaCl (aq) + 2O2 (g) → NiCl (s) + CrCl2 (s) + 4NaO (aq)
NiCr(s) + 2MgCl2(aq) + 2O2(g) → NiCl (s) + CrCl2 (s) + 2MgO (aq)
NiCr (s) + 2BaCl2 (aq) + 2O2 (g) → NiCl (s) + CrCl2 (s)+2BaO (aq)
Pada percobaan reaksi nyala, digunakan senyawa yang mengandung unsur
alkali dan alkali tanah yaitu NaCl, MgCl 2, dan BaCl2. Pada saat kawat nikrom
(NaCr) dimasukkan kedalam NaCl lalu dibakar, nyala ali yang dihasilkan menjadi
warna kuning. Hal ini sesuai berdasarkan teori bahwa logam Na berwarna kuning.
Ketika kawat Nikrom (NaCr) dimasukkan ke dalam MgCl2 lalu dibakar, nyala api
yang dihasilkan berwarna putih. Hal ini sesuai berdasarkan teori bahwa logam Mg
berwarna putih. Ketika kawat nikom dimasukkan kedalam larutan BaCl 2 lalu
dibakar, nyala api yang dihasilkan menjadi warna hijau. Hal ini sesuai berdasarkan
teori bahwa logam Ba berwarna hijau.
Suatu unsur ketika di lakukan uji nyala bisa menghasilkan warna tertentu,
hal ini disebabkan karena apabila suatu senyawa dipanaskan akan terurai
menghasilkan unsur unsur penyusunnya dalam wujud gas atau uap. Warna nyala
yang dihasilkan dari pergerakan elektron-elektron dalam ion-ion logam yang
terdapat dalam senyawa. Masing-masing perpindahan elektron ini, melibatkan
sejumlah senyawa energi tertentu yang dilepaskan sebagai energi cahaya, dan
masing masing memiliki warna tertentu.
 Kelarutan senyawa logam alkali tanah
Ba(NO3)2 (aq) + (NH4)2C 2 O 4 (aq) → BaC 2 O 4 (s)+2NH4C 2 O4
(aq)

CaCl2 (aq) + (NH4)2C 2 O4 (aq) → 2N H 4 Cl(aq) + CaC 2 O4 (s)

BaCl2(aq) + (NH4)2C2O4(aq) → 2NH4Cl(aq) + BaC2O4(s)

Ba(NO3)2 (aq) + (NH4)2SO4 (aq) → BaSO4 (s) + 2NH4NO3 (aq)

BaCl2 (aq) + (NH4)2SO4 (aq) → 2NH4Cl (aq) + BaSO4 (s)

CaCl2 (aq) + (NH4)2SO4 (aq) → 2NH4Cl (aq) + CaSO4 (s)

Ba(NO3)2 (aq) + K2CrO4 (aq) → BaCrO4 (s) + 2KNO3 (aq)

BaCl2 (aq) + K2CrO4 (aq) → 2KCl(aq) + BaCrO4 (s)

CaCl2 (aq) + K2CrO4 (aq) → 2KCl(aq) + CaCrO4 (s)

Pada percobaan kelarutan senyawa logam alkali tanah, ketika Ba(NO3)2


ditambahkan dengan (NH4)2C2O4 menghasilkan endapan putih, karena dikromat
sukar larut dengan Ba2+. Ketika CaCl2 ditambahkan (NH4)2C2O4 seharusnya
menghasilkan
endapan, tetapi mungkin terdapat kesalahan penglihatan oleh praktikan sehingga
dalam percobaan tidak menghasilkan endapan.
Senyawa Ba2+ dan Ca2+ akan menghasilkan endapan ketika bereaksi dengan

SO42-

Ketika BaCl2 dan CaCl2 direaksikan dengan (NH4)2 SO4 seharusnya menghasilkan
endapan, namun pada percobaan tidak menghasilkan endapan. Hal tersebut bisa
terjadi mungkin karena praktikan melakukan kesalahan dalam penglihatan.
Senyawa Ba2+ dan Ca2+ akan menghasilkan endapan berwarna kuning jika
direaksikan dengan CrO4-, karena senyawa kromat adalah senyawa yang sukar
larut, kecuali dengan logam alkali dan amonia.
 Reaksi pengenalan halogen
I2 (aq) + amilum (aq) → senyawa kompleks berwarna hitam (aq)

Pada percobaan larutan Iod ditetesi larutan kanji terjadi perubahan warna larutan
dari coklat menjadi ungu tua. Warna ungu tersebut berasal dari amilum. Larutan Iod
adalah unsur halogen, karena cara kerja dari larutan kanji/amilum adalah apabila
suatu larutan ditetesi larutan kanji/amilum, warna larutan berubah menjadi ungu tua
maka larutan tersebut adalah unsur halogen.
BAB V
PENUTUP

VII. KESIMPULAN
Keperiodikan sifat-sifat logam-logam alkali dan alkali tanah dapat diuji dengan reaksi
nyala yang akan menimbulkan warna khas dari unsur-unsur tersebut. Seperti Na
berearna orange, Mg berwarna putih/transparan, dan Ba berwarna kuning kehijauan.
Pada percobaan larutan iod pula bila ditetesi dengan larutan kanji terjadi perubahan
warna warna larutan dari coklat menjadi ungu tua maka dari situ kita dapat
mengetahui bahwa larutan tersebut adalah unsur halogen.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Azhari. (2012). Laporan kimia pembakaran Mg diudara dan reaksi Na dengan air. Retrieved
from https://id.scribd.com/document/330278496/Laporan-Kimia-pembakaran-mg-di-
udara-reaksi-na-dengan-air
Azhari. (2012). Laporan kImia pembakaran Mg diudara dan reaksi Na dengan air.
Chang, R. (2005). Kimia dasar. jakarta : Erlangga.
Chang, R. (2005). konsep konsep inti. Jakarta: Erlangga.
Rahman, M. (n.d.). Laporan uji nyala. Retrieved from
https://www.scribd.com/document/361551329/Laporan-Lengkap-Uji-Nyala
Rizky. (2015). Laporan sistem periodik unsur. Retrieved from
https://www.scribd.com/document/362852038/laporan-SPU
zuma, s. (2010). Laporan uji nyala. Retrieved from
https://www.scribd.com/doc/146060074/Laporan-Praktikum-1-Uji-Nyala

Anda mungkin juga menyukai