Anda di halaman 1dari 10

Nama : Ria Maghdalena Agustina

Nim : 2113071029
Kelas : 2A
LEMBAR KERJA MAHASISWA
(Pertemuan 11)

Pokok Bahasan : Kimia Unsur


Sub-Pokok Bahasan : Gas Mulia, Halogen, Alkali, dan Alkali Tanah
Tujuan :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan sifat-sifat fisika unsur gas mulia, halogen,
alkali, dan alkali tanah,
2. Mahasiswa mampu menjelaskan sifat-sifat kimia unsur gas mulia, halogen,
alkali, dan alkali tanah
3. Mahasiswa mampu menjelaskan pembuatan unsur gas mulia, halogen, alkali,
dan alkali tanah
4. Mahasiswa dapat menjelaskan kegunaan unsur gas mulia, halogen, alkali, dan
alkali tanah

Gas Mulia, Halogen, Alkali, dan Alkali Tanah

Dalam kehidupan sehari hari, unsur di alam jarang ditemukan dalam keadaan
murni. Salah satu golongan unsur yang sulit bereaksi dengan unsur lain adalah unsur-
unsur golongan gas mulia. Dalam sistem periodik, unsur-unsur yang posisinya dekat
dengan unsur golongan gas mulia cenderung bersifat sangat reaksi seperti unsur halogen
dan unsur alkali. Unsur halogen merupakan unsur sangat elektronegatif, sementara
unsur alkali merupakan unsur yang sangat elektropostif. Unsur alkali merupakan unsur
logam yang memilik reaktivitas lebih tinggi dibandingkan unsur logam lain, seperti
logam alkali tanah. Unsur gas mulia, halogan, alkali, dan alkali tanah dapat dibuat
dengan tujuan tertentu sesuai dengan kegunaannya atau kebermanfaatannya.

Bacalah teks di atas dan tuliskan konsep/informasi penting yang anda diperoleh!
 Unsur halogen merupakan unsur sangat elektronegatif.
 Unsur alkali merupakan unsur yang sangat elektropositif.
 Unsur alkali merupakan unsur logam yang memilik reaktivitas lebih tinggi
dibandingkan unsurlogam lain,seperti logam alkali tanah.
 Unsur gas mulia, halogan, alkali, dan alkali tanah dapat dibuat dengan tujuan
tertentu sesuai dengan kegunaannya atau kebermanfaatannya.
Menanya
Tulislah Pertanyaan/Rumusan Masalah berdasarkan bacaan di atas yang mengacu pada
pencapain tujuan pembelajaran!
1. Apa saja sifat-sifat fisika dan kimia dari unsur gas mulia, halogen, alkal, dan alkali
tanah?
2. Bagaimana pembuatan unsur gas mulia, halogen, alkali, dan alkali tanah?
3. Apa saja kegunaan unsur gas mulia, halogen, alkali, dan alkali tanah?
Mengumpulkan Informasi
Untuk menjawab permasalahan yang anda temui, bacalah buku teks kimia dasar dan
diskusikan dengan teman-temanmu dalam kelompok belajar masing-masing

Menganalisis/Mengolah Informasi
1. Bagaimana sifat-sifat fisika unsur gas mulia, halogen, alkali, dan alkali tanah?
Jawaban :
 Sifat fisika unsur gas mulia:
- Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan sedikit larut dalam air.
- Sebagai gas monoatomik.
- Bersifat non-polar.
- Gas mulia memiliki titik leleh dan titik didih yang sangat rendah. Titik
didih dan titik leleh unsur-unsur gas mulia lebih kecil dari suhu kamar
(25°C), sehingga seluruh unsur gas mulia berwujud gas.
 Sifat fisika halogen:
- Memiliki aroma yang menyengat.
- Titik leleh dan titik didihnya meningkat seiring dengan kenaikan nomor
atom.
- Pada suhu ruangan fluorin dan klorin berwujud gas.
- Pada suhu ruangan bromin berwujud cair yang mudah menguap dan
iodin berupa padatan yang mudah menyublim.
 Sifat fisika alkali:
- Sifatnya yang lunak dan ringan.
- Memiliki titik leleh dan titik didih yang cukup rendah.
- Energi ionisasi kecil, semakin ke bawah semakin kecil.
- Dapat larut dalam cairan amoniak, larutannya berwarna biru dan
merupakan penghantar listrik yang lebih baik dari larutan garam.
- Memebrikan spektrum warna yang khas: lithium (merah karmin),
natrium (kuning), kalium (ungu), dan rubidium (merah).
- Jika disinari cahaya dapat memancarkan electron (sifat ini digunakan
pada efek fotolistrik).
 Sifat fisika alkali tanah:
- Bersifat keras dan memiliki titik leleh yang lebih tinggi dibandingkan
unsur alkali.
- Logam alkali tanah relative lunak dan dapat mengahantarkan panas dan
listrik dengan baik kecuali Berilium.
- Kelarutan hidroksida bertambah dari Be ke Ba:
Be(OH)2<Mg(OH)2<Ca(OH)2<Sr(OH)2<CaF2<SrF2<SrSO4<CaSO4
<MgCO3<CaCO3<SrCO3
- Kelarutan fluoride bertambah dari Mg ke Ba:
MgF2<CaF2<SrF2
- Kelarutan sulfat berkurang dari Mg ke Ba:
BaSO4<SrSO4<CaSO4<MgSO4
- Kestabilan karbonat terhadap pemanasan bertambah dari Be ke Ba:
BeCO3<MgCO3<CaCO3<SrCO3
- Memberikan warna spektrum yang khas: kalsium (merah karmin),
stronsium (kuning), dan barium (ungu).
2. Mengapa unsur gas mulia memiliki titik didih rendah?
Jawaban :
Karena gas mulia merupakan golongan VIIIA, semua unsur pada gas mulia
berwujud gas dan memiliki konfigurasi elektron yang sangat stabil, sehingga akan
sangat sulit untuk bereaksi dengan unsur lainnya. adalah unsur yang sangat stabil,
sehingga jarang berikatan dengan atom lain. Gas mulia berada di alam sebagai
molekul monoatomik dan pada ikatan antar atomnya hanya terdapat gaya London
yang sangat lemah. Sehingga gas mulia dapat dilemahkan oleh suhu yang sangat
rendah. Itulah kenapa titik didih gas mulia sangat rendah.
3. Pada suhu kamar, unsur flour dan klor berupa gas, unur brom berupa cair, dan
unsur ion berupa padatan. Jelaskan fenomena ini!
Jawaban :
Fenomena ini termasuk kedalam salah satu sifat fisika Halogen yaitu sifat
wujudnya. Sifat fisis dari unsur halogen adalah titik leleh dan titik didihnya
meningkat seiring dengan kenaikan nomor atom, sehingga pada suhu ruangan
fluorin dan klorin akan berwujud gas. Sementara itu, bromin berwujud cair yang
mudah menguap dan iodin berupa padatan yang mudah menyublim. Fluorin
memiliki warna kuning muda, klorin berwarna kuning kehijauan, dan bromin
berwarna merah kecoklatan. Ketika berupa padatan, iodin berwarna hitam tetapi
uapnya berwana ungu. Semua unsur halogen memiliki bau yang menusuk.
4. Mana yang memiliki titik didh dan titik leleh lebih tinggi antara unsur alkali dan
alkali tanah? Mengapa?
Jawaban :
Alkali tanah memiliki titik leleh dan titik didih lebih tinggi, lebih keras, lebih kuat
dan lebih padat dibandingkan dengan alkali. Hal ini disebabkan karena terdapat
dua delokalisas elektron per ion dalm kristal yang memberikan gaya elektronik
lebih besar dengan muoatan ion M2+ yang lebih tinggi. Selain itu, titik didih dan
titik leleh logam alkali tanah lebih besar daripada logam alkali karena kerapatan
logam alkali tanah lebih besar akibat dari adanya dua elektron valensi dan jari-jari
yang lebih kecil dibandingkan logam alkali. Adanya dua elektron valensi dan jari-
jari ion yang lebih kecil daripada golongan alkali mengakibatkan kristal dari
unsur-unsur golongan alkali tanah kerapataannya lebih besar.
5. Bagaimana sifat-sifat kimia unsur gas mulia, halogen, alkali, dan alkali tanah?
Jawaban :
 Sifat kimia unsur gas mulia:
- Senyawa yang dapat dibentuk, Senyawa tersebut adalah XeF2, XeF4 dan
XeF6.
- Unsur gas mulia memiliki konfigurasi elektron yang stabil karena
semua elektron sudah berpasangan/penuh.
- Gas mulia cenderung sulit bereaksi dengan unsur lainnya.
- Ada beberapa unsur gas mulia yang dapat bereaksi dengan unsur lain
yang sangat elektronegatif, yaitu xenon dan kripton.
- Konfigurasi elektron yang stabil menyebabkan gas mulia digunakan
sebagai penyingkatan konfigurasi elektron bagi unsur lain.
- Contohnya: Ne = 1s22s2 2p6 dan Ar = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 . Konfigurasi
elektron Ar disingkat: Ar = [Ne] 3s2 3p6 , sedangkan Na = 1s2 2s2 2p6
3s1 disingkat: Na = [Ne] 3s1 .
 Sifat kimia halogen:
- Memiliki reaktivitasnya yang tinggi sebagai unsur non logam.
- Halogen dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk asam halogenide.
- Jika bereaksi dengan basa halogen akan membentuk garam
- Jika bereaksi dengan logam halogen akan menghasilkan logam
halogenida yang memiliki bilangan oksidasi tinggi.
- Dapat larut dalam air, membentuk asam halogenide dan asam hipohalit.
- Larutan halogen disebut juga sebagai halogenide dan bersifat oksidator.
 Sifat kimia alkali:
- Mempunyai elektron valensi= 1 dengan konfiguasi elektron n= 1.
- Mudah membentuk ion-ion positif.
- Bersifat reduktor kuat. Sangat reaktif dan dapat bereaksi dengan air.
- Mudah terbakar oleh oksigen di udara, sehingga harus disimpan dalam
minyak tanah.
- Hasil pembakarannya selalu berbentuk peroksida.
 Sifat kimia alkali tanah:
- Logam alkali tanah memiliki jari-jari atom yang besar dan harga
ionisasi yang kecil.
- Semua logam alkali tanah juga mempunyai kecenderungan teratur daya
reduksi yang semakin kuat dari Berilium ke Barium.
- Mudah membentuk ion-ion positif.
- Semua logam alkali tanah merupakan logam yang tergolong reaktif,
meskipun kurang reaktif dibandingkan dengan unsur alkali.
- Senyawa Be (OH)2 bersifat amfoter yang artinya dapat bersifat asam
ataupun basa.
- Be tidak bereaksi dengan air, Mg bereaksi dengan air panas, Ca, Sr dan
Ba bereaksi dengan air dingin.
- Saat bereaksi dengan asam encer hanya Be yang bereaksi lambat.
- Logam alkali tanah dibuat melalui proses elektrolisis klorida dan f
lorida cair dan juga reduksi dengan karbon atau aluminium.
6. Mengapa unsur gas mulia sulit bereaksi dengan unsur lain?
Jawaban :
Unsur gas mulia dalam sistem periodic menempati golongan VIIIA. Gas mulia
terdiri dari unsur helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe),
dan radon (Rn). Unsur-unsur gas mulia memiliki konfigurasi elektron valensi yang
octet yaitu ns2 np6 , kecuali He dengan konfigurasi duplet 1s 2 . Jari-jari atom dari
He ke Rn bertambah sebagaimana bertambahnya jumlah kulit elektron.
Konfigurasi elektron dengan kulit valensi terisi penuh/sudah berpasangan. Hal ini
menyebabkan gas mulia cenderung sulit bereaksi dengan unsur lainnya.
7. Mengapa unsur halogen dan alkali sangat reaktif?
Jawaban :
Unsur halogen (golongan VIIA) terdiri dari unsur-unsur yaitu fluorin (F), klorin
(Cl), bromin (Br), yodium (I), dan astatin (At). Unsur halogen dinamakan
demikian karena unsur ini mudah bereaksi membentuk garam. Semua halogen
memiliki elektron valensi sebanyak 7. Karena golongan VIIA memiliki 7 elektron
terluar atau elektron valensi, maka elektron valensi ini sangat mudah untuk
menarik 1 lagi elektron agar penuh seperti aturan oktet dan afinitas elektronnya
sangat tinggi. Ketika elektron masuk ke atom halogen, atom halogen akan
membentuk ion negatif (-1), dan akan bereaksi dengan unsur lain atau senyawa. Ini
membuat golongan VIIIA (atom halogen) sangat reaktif dan memiliki afinitas
elektron tinggi dan keelektronegatifan tinggi pula. Unsur Halogen karenanya
mudah menjadi oksidator. Contohnya ketika kita mereakskan gas klorin (Cl2)
dengan sodium (Na) ke dalam air, akan timbul reaksi sangat cepat menghasilkan
garam dapur atau natrium klorida (NaCl).
8. Bagaimana pembuatan unsur gas mulia, halogen alkali, dan alkali tanah?
Jawaban :
Pembuatan unsur gas mulia:
Semua unsur gas mulia diperoleh melalui proses distilasi bertingkat udara cair,
kecuali helium dan radon. Dengan perbedaan titik didih yang tinggi, maka
memungkinkan gas-gas mulia di udara dapat dipisahkan.
1. Pengambilan Helium (He) dari gas alam
Untuk memperoleh gas Helium dari gas ala mini diembunkan sehingga
diperoleh produk yang berupa campuran Helium (He), gas nitrogen (N2) dan
pengotor. Agar diperoleh gas Helium yang murni dilakukan proses kriogenik
dan adsorbs. Kriogenik adalah pemberian tekanan pada gas alam, kemudian
didinginkan dengan cepat agar N2 mengembun sehingga bisa dipisahkan.
Setelah itu, dilakukan pemurnian dengan adsorpsi sehingga pengotor dapat
diserap.
2. Pengambilan Ne, Ar, Kr, Xe dari udara
Pada tahap awal CO2 dan uap air dipisahkan dari udara, kemudian udara
diembunkan dengan pemberian tekanan 200 atm dan diikuti dengan
pendinginan cepat. Dari proses ini dihasilkan Sebagian besar udara membentuk
fase cair dengan kandungan gas mulia lebih banyak yaitu 60% gas mulia (Ar,
Kr, Xe) dan sisanya adalah He dan Ne yang tidak mengembun karena titik
didihnya sangat rendah. Selanjutnya Ar, Kr, dan Xe dipisahkan dengan
menggunakan proses adsorbs dan destilasi bertingkat.
- Proses adsorbsi
Mula-mula gas oksigen dan nitrogen dipisahkan dahulu dengan cara
mereaksikan gas oksigen dengan Cu panas, sedangkan gas nitrogen
direaksikan dengan Mg. Hasil dari pemisahan ini (Ar, Xe, dan Kr)
diadsorpsi oleh arang teraktivasi. Saat arang dipanaskan perlahan, gas
akan keluar dari arang. Akhirnya diperoleh Ar pada suhu ±-80C,
sementara Kr dan Xe diperoleh pada suhu yang lebih tinggi.
- Proses destilasi bertingkat
Proses destilasi bertingkat adalah proses pemisahan zat berdasarkan
perbedaan titik didih zat. Oleh karena itu, titik didih N2 paling rendah
sehingga dapat dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian Ar dan O2
dipisahkan, sedangkan Xe dan Kr dipisahkan pada tahapan destilasi
selanjutnya.
3. Perolehan Radon (Rn) Radon diperoleh dari peluruhan unsur radioaktif U-238
dan peluruhan langsung Ra-226. Radon cepat meluruh menjadi unsur lain,
Radon mempunyai waktu paruh 3,8 hari.
Pembuatan halogen:
1) Pembuatan Fluorin
Gas fluorin (F2) merupakan oksidator kuat, sehingga diperoleh melalui proses
elektrolisis garamnya hidrogen fluorida, KHF2 yang dilarutkan dalam HF cair,
kemudian ditambahkan LiF 3% (agar suhu turun sampai ±100 oC). Elektrolisis
dilakukan pada tempat terbuat dari baja, dimana baja sebagai katode dan karbon
(grafit) sebagai anoda.
Reaksi:
KHF2 → K+ + HF2-
HF2- → H+ + 2F
Katoda: 2H+ + 2e → H2
Anoda: 2F- → F2 + 2e
2) Pembuatan Klorin
Klorin dapat dibuat dengan proses deacon (oksidasi), elektrolisis larutan NaCl
menggunakan diafragma, elektrolisis lelehan NaCl. Secara komersial klorin
dibuat dari elektrolisis leburan NaCl, yaitu Proses Down.
Elektrolisis leburan
Katoda (besi) : Na+ + e → Na
Anoda (karbon) : 2Cl- → Cl2 + 2e
Pada proses tersebut sebelum NaCl dicairkan, NaCl dicampurkan dengan
sedikit NaF agar titik lebur turun dari 800C menjadi 600C.
3) Pembuatan Bromin
Bromin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion bromide dalam air laut
dengan klorin.
Reaksi:
Cl2(g) + 2Br– (aq) → 2Cl- (aq) + Br2(g)
Dari proses tersebut Br2 dalam air dapat mengalami hidrolisis, maka perlu
ditambahkan H2SO4 pada air laut hingga pHnya 3,5, kemudian dialiri gas Cl2
dan udara. Setelah itu Cl2 dimurnikan dengan destilasi. Selain dengan cara di
atas bromin dapat dibuat dengan elektrolisis llarutan garam MgBr2.
4) Pembuatan Iodin
Secara komersial iodin dapat dibuat dengan mengoksidasi ion iodida yang
terdapat di air laut dengan klorin Cl2(g) + 2I– (aq) → 2Cl- (aq) + I2(g) Iodin
juga dapat dibuat dengan reduksi ion iodat dengan mengalirkan natrium
hidrogensulfit kedalam garam Chili (NaIO3).
5) Pembuatan Astatin (At)
Astatin merupakan unsur radioaktif, untuk memperolehnya dari penembakan Bi
dengan partikel α (He).
Pembuatan alkali :
Pembuatan unsur dan senyawa natrium dapat dilakukan dengan proses Downs,
yaitu elektrolisis lelehan NaCl. Air asin yang mengandung NaCl diuapkan sampai
kering kemudian padatan yang terbentuk dihancurkan, dan dilelehkan. Sedangkan
untuk mengurangi biaya pemanasan, NaCl (titik lebur 801C) dicampur dengan 1
bagian CaC12 untuk menurunkan suhu lebur hingga 580C.
Pembuatan alkali tanah:
Pembuatan unsur dan senyawa magnesium ini dapat diperoleh melalui proses
Downs. Dimana, magnesium diendapkan sebagai magnesium hidroksida dengan
menambahkan Ca(OH)2 ke dalam air laut. Setelah itu, tambahkan asam klorida
untuk mendapatkan kloridanya, yang kemudian diperoleh kristal magnesium
klorida (MgCl.6H2O). Setelah itu, elektrolisis leburan kristal magnesium dengan
terlebih dahulu menambahkan magnesium klorida yang mengalami hidrolisis
sebagaian ke campuran leburan natrium dan kalsium klorida. Hal ini dilakukan
untuk menghindari terbentuknya MgO saat kristal MgCl.6H2O dipanaskan. Maka
magnesium tersebut akan terbentuk pada katode.
9. Bagaimana kegunaan unsur gas mulia, halogen alkali, dan alkali tanah?
Jawaban :
a. Kegunaan gas mulia:
1. Helium (He) merupakan gas mulia yang memiliki nomor atom dua. Alam
semesta ini tersusun dari 23% helium, menjadikannya gas paling berlimpah
kedua di alam semesta setelah hydrogen
- Balon Helium sangatlah ringan dan tidak reaktif, sehingga ia dapat
mengapung di udara tanpa takut terbakar oleh panas. Hal ini membuat
helium digunakan sebagai gas pengisi balon. Selain mengisi balon,
helium juga digunakan untuk mengisi air bag mobil ketika terjadi
benturan pada mobil.
- Zat pendingin Helium memiliki titik didih yang rendah dan sifat yang
stabil sehingga digunakan sebagai zat pendingin. Helium digunakan
untuk pendinginan rektor nuklir, penelitian kriogenik, magnet
superkonduktor, satelit, dan peluncuran kendaraan ruang angkasa
seperti roket.
- Atmosfer buatan Helium digunakan sebagai atmosfer buatan pada
pengelasan logam, pemberian tekanan pada roket juga untuk pernafasan
para penyelam (campuran 80% helium dan 20% oksigen).
2. Neon (Ne) Neon adalah gas mulia bernomor atom 10.
- Lampu Gas mulia dapat bersinar ketika dilalui arus listrik. Neon dapat
memancarkan sinar yang terang sehingga digunakan sebagai lampu.
- Laser pemindai Bersama helium, neon menjadi laser untuk pemindaian
kode benda.
- Zat pendingin Titik didih yang rendah membuat neon digunakan
sebagai zat pendingin kriogenik. Neon memiliki kapasitas pendinginan
40 kali lebih banyak daripada helium cair dan tiga kali lipat lebih
banyak dari hidrogen cair.
3. Argon (Ar) Argon adalah unsur gas mulia yang memiliki nomor atom 18.
- Pencetakan tiga dimensi Argon digunakan dalam pencetakan tiga
dimensi. Argon mencegah oksidasi logam dan reaksi lainnya yang tidak
diinginkan selama pemanasan dan pendinginan bahan cetak.
- Penanggalan radioisotop Argon bersama kalium digunakan dalam
penggalan radioisotope untuk memperkirakan objek yang berusia
miliaran tahun.
- Atmosfer buatan Argon juga digunakan untuk membentuk atmosfer
buatan pada pengelasan logam, pengaturan oksigen dan nitrogen dan
sintetis logam yang reaktif.
4. Xenon (Xe) Xenon adalah unsur gas mulia dengan nomor atom 54. Xenon
digunakan sebagai penghasil sinar ultraviolet, laser, lampu kilat berkecepatan
tinggi pada fotografi, menjaga propulsi pesawat, dan mengobati kanker.
5. Radon (Rn) Radon adalah unsur gas mulia dengan nomor atom 84. Radon
dimanfaatkan sebagai terapi untuk mengobati tumor dan kanker.
b. Kegunaan halogen:
1. Fluorin (F)
- Membentuk senyawa CFC, dan juga CFC yang kemudian di gunakan
sebagai bahan cairan pendingin kulkas dan ac).
- Pada Garam fluorida ditambahkan kedalam pasta gigi atau air minum
yang berguna agar dapat mencegah dari terjadinya kerusakan gigi.
- Dapat digunakan sebagai bahan pembuatan Teflon.
2. Klorin (Cl)
- Klorinasi hidrokarbon = Dapat dimanfaatkan sebagai bahan utama
dalam sebauh industri plastik dan juga karet sintesis.
- Dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat tetrakloro metana
(CCl4).
- Dapat dimanfaatkan dalam membuat etil klorida (C2H3Cl) yang
biasanya dipakai dalam pembuatan TEL (tetra etillead), yakni
merupakan bahan aditif yang terkandung pada bensin.
- Dapat dimanfaatkan dalam industri dari berbagai jenis pestisida.
- Dimanafaatkan sebagai bahan desinfektans yang biasanya
dicampurkan kedalam air minum dan kolam renang.
- Dapat dimanfaatkan sebagai bahan pemutih di dalam industri pulp (atau
digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan kertas) dan tekstil.
- Gas klorin bisa dimanfaatkan/digunakan untuk dijadikan sebagai
sebauh zat oksidator dalam pembuatan bromin
3. Bromin (Br)
- Dapat digunakan dalam pembuatan Etil bromida (C2H4Br2), yakni
merupakan suatu zat yang biasanya kerang dicampurkan ke dalam
bensin bertimbal (TEL) yang mana hal tersebut berfungsi untuk
mengikat timbal, sehingga membuatnya tidak melekat pada bagian
silinder atau piston kendaraan.
- Dimanfaatkan dalam pembuatan AgBr, yakni merupakan suatu jenis
bahan yang sangat sensitif akan cahaya dan biasanya kerap digunakan
dalam film fotografi.
- Dapat dimanfaatkan dalam pembentukan senyawa organik, seperti
misalnya zat warna dan pestisida.
4. Iodin (I)
- Sering dimanfaatkan untuk dijdikan sebagai bahan campuran dari obat
luka (larutan iodin yang biasanya dikenal dengan sebutan
iodiumtingtur).
- Dimanafaatkan sebagai bahan dalam pembentukan perak iodida (AgI).
- Dapat Dimanafatan dalam melakukan uji coba adanya amilum dalam
tepung tapioka.
c. Kegunaan alkali:
- Hidrogen (H), Hidrogen digunakan untuk membuat amonia, metanol,
sebagai pemurnian minyak bumi, untuk menghilangkan ikatan rangkap
karbon-karbon, dan sebagai pengolahan pangan untuk mengkonversi
minyak nabati yang berwujud cair menjadi padat.
- Litium (Li), Litium digunakan dalam baterai kalkulator, baterai jam,
baterai kamera, alat pacu jantung, bahan campuran logam, sintesis
senyawa organik dan aplikasi nuklir.
- Natrium (Na), Natrium digunakan sebagai bahan pendingin pada
reaktor nuklir, lampu penerangan di jalan raya atau pada kendaraan.
- Kalium (K), Kalium digunakan untuk pembuatan kalium superoksida
(KO2) yang dapat bereaksi dengan air membentuk oksigen yang dapat
digunakan sebagai bahan cadangan oksigen dalam tambang, dan
digunakan untuk memulihkan seseorang yang keracunan gas.
- Rubidium (Rb) Rubidium digunakan pada filamen sel fotolistrik yang
mengubah energi cahaya menjadi energi listrik.
- Cesium (Cs), Cesium digunakan sebagai katode pada lampu-lampu
elektronik.
- Fransium (Fr), Fransium belum banyak diketahui kegunaannya.
d. Kegunaan alkali tanah:
- Berilium (Be), Berilium digunakan untuk mencegah korosi logam,
membuat alloy tembaga dan nikel dengan kekuatan yang tinggi,
campuran bahan-bahan bagian pesawat supersonic.
- Magnesium(Mg), Magnesium sitrat digunakan sebagai bahan obat-
obatan dan minuman bersoda, MgSO4 dan MgO digunakan pada
pembuatan kosmetik, kertas, obat cuci perut, dan konstruksi bangunan
karena ringan.
- Kalsium (Ca), Kalsium digunakan sebagai katalis, mengendalikan
kadar karbon grafitik pada peleburan besi, sebagai deoxidizer dalam
pembuatan berbagai baja, paduan yang digunakan dalam produksi
aluminium, berilium, tembaga, timah, timbal, dan magnesium.
- Strontium (Sr), Strontium memiliki penggunaan mirip dengan kalsium
dan barium, tetapi jarang digunakan karena biaya produksi yang tinggi.
- Barium (Ba), Barium digunakan dalam pengeboran sumur minyak dan
gas. Juga digunakan dalam industri kaca.
- Radium (Ra), Radium digunakan dalam cat yang dapat bercahaya,
switch pesawat, jam, panel nuklir, dan instrumen cepat
Menyimpulkan
Tuliskan kesimpulan yang anda peroleh dari kegiatan ini!
Dalam kehidupan sehari hari, unsur di alam jarang ditemukan dalam keadaan murni. Salah
satu golongan unsur yang sulit bereaksi dengan unsur lain adalah unsur- unsur golongan
gas mulia. Dalam sistem periodik, unsur-unsur yang posisinya dekat dengan unsur
golongan gas mulia cenderung bersifat sangat reaksi seperti unsur halogen dan unsur
alkali. Unsur halogen merupakan unsur sangat elektronegatif, sementara unsur alkali
merupakan unsur yang sangat elektropostif. Unsur alkali merupakan unsur logam yang
memilik reaktivitaslebih tinggi dibandingkan unsurlogam lain,seperti logam alkali tanah.
Unsur gas mulia, halogan, alkali, dan alkali tanah dapat dibuat dengan tujuan tertentu
sesuai dengan kegunaannya atau kebermanfaatannya. Unsur-unsur tersebut memiliki sif at
fisika dan sifat kimia yang berbeda antara satu sama lainnya.
Merefleksikan
Tuliskan hasil refleksi dari kegiatan pembelajaran yang anda lakukan!
Dari kegiatan pembelajaran ini, saya dapat merefleksikan bahwa mempelajari
tentang kimia unsur dengan mengerjakan latihan soal-soal lembar kerja
mahasiswa sangat membantu melatih kita membaca dari berbagai sumber-
sumber untuk mendapatkan suatu infomasi dan kita dapat memperdalam lagi
materi dari kimia unsur

Anda mungkin juga menyukai