A. Gas Mulia
Unsur-unsur gas mulia terletak pada golongan VIIIA, yang meliputi Helium (He), Neon
(Ne), Argon (Ar), Kripton (Kr), Xenon (Xe), dan Radon (Rn). Unsur gas mulia di alam tidak
ditemukan dalam bentuk senyawa, tetapi dalam bentuk atom-atomnya.
Sifat-sifat gas mulia, antara lain :
1. Mempunyai 8 elektron valensi (kecuali He mrempunyai 2 elektron valensi)
2. Konfigurasi ekelktron sangat stabil.
3. Energi ionisasinya besar.
4. Keelegtronegatifannya berharga 0 karena gas mulia sudah stabil sehingga tidak
melepas/menangkap electron.
5. Di alam ditemukan dalam keadaan bebas (gas monoatomic).
6. Sangat sukar bereaksi (inert).
Helium merupakan unsur gas mulia yang paling banyak di alam semesta karena helium
merupakan komponen utama penyusun matahari damn bintang. Helium juga terkandung
dalam gas di alam sebagai hasil peluruhan zat radioaktif. Argon merupakan unsur gas
mulia yang paling banyak di alam. Unsur radon sangat sedikit terdapat di alam karena
bersifat radioaktif (mudah berubah menjadi atom unsur lain). Unsur gas mulia sudah
dapat disintesis, yaitu Niels Bartlett orang telah berhasil mensintesis senyawa gas mulia
yang pertama, yaitu XePtF6 (Xenon heksa fluoro platinat IV)dengan mereaksikan unsur Xe
dengan XePtF6.
D. Unsur Periode 3
Sifat – sifat periode tiga :
1. Energi ionisasi, keelegtronegatifan, biloks maksimum, sifat asam, dan sifat reduktor,
makin ke kanan makin bertambah
2. Jari-jari atom, daya hantar, sifat logam, sifat basa, dan sifat oksidator, makin ke kanan
makin berkurang
3. Li dan Mg mudah bereaksi dengan gas N2 di udara
4. Hasil pembakaran Li, Li2O, dan Li3N
5. Hasil pembakaran Mg, MgO, dan Mg3N2
6. Be dan Al bersifat amfoter
a. Be(OH)2
b. H2BeO2
c. Al(OH)3
d. HAIO2
7. B dan Si bersifat maetalloid, meskipun bukan loga, mereka memiliki beberapa sifat
logam seperti mengkilap, menghantarkan arus listrik, dan dapat ditempa
Ion kompleks
Ion yang terbentuk dari kation logam transisi (atom pusat) yang mengikat molekul atau
anion (ligan-ligan) melalui ikatan kovalen koordinasi. Jumlha lingan yang diikat oleh atom
pusat disebut bilangan koordinasi, harganya 2,4 atau 6.
Tata Nama Ion Kompleks
1. Nama lingan dituliskan terlebih dahulu kemudian diikuti nama atom pusat
2. Jumlah lingan ditandai dengan awalan mono (1), di (2), tri (3), tetra (4), penta (5),
heksa (6)
3. Lingan- lingan yang lebih dari sejenis dituliskan dengan urutan menurut alfabet
4. Di belakang nama atom pusat harus di tuliskan nama muatannya (bilangan
oksidasinya) dengan angka romawi dalam tanda kurung