Sifat Fisis :
Titik didih dan titik leleh sangat rendah, karena : gas mulia terdapat sebagai molekul monoatomik, gaya
tarik menarik antar molekulnya hanyalah gaya London (gaya dispersi ) yang lemah,sehingga untuk
mencair dan menjadi padat membutuhkan energi yg sangat rendah.
Sifat Kimia :
Unsur gas mulia hanya akan bereaksi dengan unsur-unsur yang mempunyai daya tarik electron besar,
seperti F dan O. Kereaktifannya semakin ke bawah (dalam satu golongan) semakin besar karena jari-jari
atomnya semakin besar sehingga daya tarik inti terhadap electron valensi makin melemah.
Page 1 of 8
II. Halogen (VII A) → 9F, 17Cl, 35Br, 53I, 85At
Disebut halogen (pembentuk garam) karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam
membentuk garam, misalnya NaCl garam dapur. Mempunyai elektron valensi = 7, sehingga cenderung
menyerap satu elektron membentuk ion X-. Maka dari itu halogen bersifat sangat reaktif.
Unsur Warna
F2 Kuning muda
Cl2 Hijau muda
Br2 Merah tua
I2 Hitam(padat), ungu(gas)
Reaksi-reaksi :
a. dengan logam, menghasilkan halida logam
c/ 2Al + 3Br2 → 2AlBr3
Sifat Kimia :
1. Merupakan logam yang paling reaktif
Kereaktifan tergantung pada kemudahannya melepas elektron
2. bersifat ionik dan mudah larut dalam air
Cenderung membentuk ion L+ → Na+ , K+ , Li+ Karena mempunyai elektron valensi 1
3. Reaksi-reaksi :
a. dengan H2O, membentuk basa dan H2
2L + 2H2O → 2LOH + H2
(H2 yang terbentuk segera terbakar /meledak karena reaksinya sangat eksoterm)
Jangan sekali-kali memegang logam alkali dengan tangan karena logam akan bereaksi
Jangan sekali-kali memegang logam alkali dengan tangan karena logam akan bereaksi
dengan air pada tangan dan menimbulkan api dan ledakan karena reaksinya sangat
dengan air pada tangan dan menimbulkan api dan ledakan karena reaksinya sangat
eksoterm. Oleh karena itu alkali selalu disimpan di dalam cairan inert seperti minyak tanah.
eksoterm. Oleh karena itu alkali selalu disimpan di dalam cairan inert seperti minyak tanah.
IV. Logam Alkali Tanah (II A) → Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra
Juga membentuk basa dalam air, tapi lebih lemah dibanding logam alkali. Banyak yang sukar larut
dalam air sehingga disebut alkali tanah.
Sifat Fisis:
Kereaktifan, titik leleh, kekerasan logam alkali tanah lebih besar dibanding logam alkali seperiode,
karena alkali tanah mempunyai 2 elektron valensi sehingga ikatannya lebih kuat.
Sifat Kimia :
1. Merupakan logam yang reaktif, tapi kurang reaktif dibanding gol IA
Karena melepaskan 2 elektron untuk menjadi ionnya
2. bersifat ionik dan umumnya sukar larut dalam air
Cenderung membentuk ion M2+ → Be2+ , Mg2+ , Ca2+ Karena mempunyai elektron valensi 2
Kelarutan dalam air :
OH- SO42- CrO42- CO32- C2O42-
2+
Be Sukar Mudah Mudah Sukar Sukar
Mg2+ Sukar Mudah Mudah Sukar Sedikit
Ca2+ Sedikit Sedikit Mudah Sukar Sukar
Sr2+ Mudah Sukar Sedikit Sukar Sukar
2+
Ba mudah sukar sukar sukar Sukar
3. Reaksi-reaksi :
a. dengan H2O, membentuk basa dan H2 kecuali Be
M + 2H2O → M(OH)2 + H2
Be + H2O →
Page 4 of 8
Semua logam alkali tanah terkorosi terus menerus di udara kecuali Mg dan Be karena
lapisan oksida yang terbentuk akan melekat kuat dipermukaan logam Mg dan Be sehingga
menghambat korosi.
Air Sadah
Air Sadah (hard water) adalah : air yang mengandung ion Ca 2+ dan Mg2+ dalam jumlah yang cukup
banyak
Air Lunak (soft water) adalah : air yang mengandung sedikit ion Ca2+ dan Mg2+ .
Dikatakan air sadah karena membuat sabun sukar berbuih. Penyebab utama kesadahan adalah
calsium hidrogenkarbonat atau magnesium hidrogenkarbonat Ca(HCO3)2 atau Mg(HCO3)2.
Jenis kesadahan :
a. kesadahan sementara
kesadahan yang hilang karena pemanasan, biasanya disebabkan oleh garam-garam kalsium
dan magnesium hidrogenkarbonat
b. kesadahan tetap
kesadahan yang tidak hilang karena pemanasan, biasanya disebabkan oleh garam-garam
kalsium dan magnesium lainnya seperti kalsium sulfat atau magnesium sulfat.
Menghilangkan kesadahan :
1. Dipanaskan (untuk kesadahan sementara)
2. distilasi (penyulingan)
3. penambahan natrium karbonat Na2CO3 atau soda pencuci (untuk kesadahan sementara dan
tetap)
4. penggunaan resin penukar ion
apabila air sadah dilewatkan kedalam kolom yang berisi resin penukar ion, maka ion-ion kalsium
dan magnesium akan ditahan oleh resin tersebut (resin mengandung ion natrium)
Page 5 of 8
V. Unsur-unsur Periode Ketiga → 11Na, 12Mg, 13Al, 14Si, 15P, 16S, 17Cl, 18Ar
Logam Metaloid Nonlogam Gas Mulia
Na – Mg – Al Si P – S – Cl Ar
Na, Mg, Al mempunyai ikatan logam. Seiring bertambahnya jumlah elektron valensi, kekuatan
ikatan logam meningkat dari Na > Mg > Al. Krn itu titik didih dan lelehnya meningkat.
Si mempunyai struktur kovalen raksasa (seperti intan), setiap satu atom Si terikat kovalen pada
empat atom Si yg lain, sehingga titik leleh dan didihnya tinggi.
P, S, Cl, Ar, terdiri dari molekul nonpolar yang hanya dikukuhkan oleh ikatan Van der Waals yg
lemah. Karena itu titik leleh dan didihnya rendah. Dan semakin besar Mr, titik didih semakin
besar sehingga titik didih Ar < Cl2 < P4 < S8.
b. Energi Ionisasi
Semakin ke kanan semakin besar (Na > Ar), karena jumlah elektron valensi semakin ke kanan
semakin besar jg. Namun terjadi penyimpangan : Energi ionisasi Mg > Al, dan P > S. Hal ini
disebabkan oleh konfigurasi elektronnya :
Mg 1s2 2s2 2p6 3s2 konfigurasi penuh → ikatan kuat
Al 2 2 6
1s 2s 2p 3s 3p 2 1
konfigurasi tidak penuh → ikatan lemah
P 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 konfigurasi setengah penuh → ikatan kuat
S 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 konfigurasi tidak penuh → ikatan lemah
Page 6 of 8
d. Sifat asam-Basa dari hidroksida unsur perioda ketiga
Dari natrium ke klorin, energi ionisasi bertambah sehingga sifat basa berkurang dan asam
bertambah. Sedangkan Al(OH)3 bersifat amfoter.
Sifat umum :
1. bersifat logam
2. bersifat paramagnetik (sedikit tertarik ke dalam medan magnet, karena pada konfigurasi
elektronnya ada beberapa elektron yang tidak berpasangan).
Catt :
Berdasarkan perilakunya dalam medan magnet, zat diklasifikasikan sebagai diamagnetik (tidak
ditarik medan magnet, konfigurasi elektronnya penuh), paramagentik dan feromagnetik (tertarik
sangat kuat ke dalam medan magnet, pada konfigurasi elektronnya, semua elektron tidak
berpasangan)
3. membentuk senyawa-senyawa yang berwarna
karena adanya subkulit d yang belum terisi penuh, sehingga pemindahan e nya akan
menghasilkan spektrum warna yang berbeda-beda.
4. mempunyai beberapa tingkat oksidasi, kecuali Zn
5. membentuk berbagai macam ion kompleks
6. berdaya katalis (katalisator).
Zn mempunyai sifat yang berbeda dari yg lainnya karena Zn dan Zn 2+ mempunyai konfigurasi elektron
yang stabil.
Ion Kompleks
Adalah : ion yang terdiri dari suatu ion atau atom pusat (biasanya ion unsur transisi) dan beberapa anion
atau molekul netral (disebut ligan) yang terikat langsung pada ion atau atom pusat melalui ikatan
kovalen koordinat.
Jadi ion kompleks terdiri dari : satu atom pusat dan beberapa ligan
c/ [Fe(CN)6]4- Fe sebagai ion pusat, CN sebagai ligan. Penulisan ion kompleks ditandai dengan [ ]
Page 7 of 8
Bilangan koordinasi
Adalah : jumlah ligan atau jumlah ikatan koordinasi yang terbentuk oleh satu ion pusat.
c/ bilangan koordinasi 4 : [Cu(NH3)4]2+
Page 8 of 8