Anda di halaman 1dari 8

KIMIA UNSUR

Keberadaan Unsur-unsur di Alam


Dapat dalam bentuk unsur, senyawa dan campuran. Unsur logam dapat dalam bentuk bijih logam.
Bijih logam adalah : campuran mineral yang mengandung unsur kimia dan pengotornya.
Mineral adalah : senyawa yang terbentuk secara alami di alam melalui proses geologi.
Contoh : dolomit, siderit, magnesit, hematit, bauksit, gipsum, kuartz, pirit, kalkosit dll.

Pengelompokkan dan Sifat-sifat Unsur


1. Berdasarkan sifat logam, unsur dikelompokkan menjadi : logam, non logam, metaloid
 Logam (……………………………………………………………………….)
 Non logam (……………………………………………………………………….)
 Metaloid (……………………………………………………………………….)
2. Berdasarkan elektron valensinya, unsur dikelompokkan menjadi :
 gol A (gol Utama) : (…………………………………………………………………)
 gol B (gol Transisi) : gol. Transisi dalam (………………………………….……)
gol. Transisi luar yaitu Aktinida (gol. Periode ) dan
Lantanida (gol. Periode )
3. Berdasarkan kulit atomnya, unsur dikelompokkan menjadi 7 periode yaitu periode 1 s.d 7.

I. Gas Mulia (VIII A) → 2He, 10Ne, 18Ar, 36Kr, 54Xe, 86Rn


Disebut gas mulia karena unsur-unsurnya sangat stabil (elektron valensinya terisi penuh yaitu 2 dan 8),
sangat sukar bereaksi. Tidak ditemukan satupun senyawa alami dari gas mulia. Senyawa buatan
pertama kali adalah XePtF6, disusul kemudian senyawa-senyawa Rn dn Kr. Sementara itu senyawa dari
He, Ne dan Ar belum berhasil dibuat.

Sifat Fisis :
Titik didih dan titik leleh sangat rendah, karena : gas mulia terdapat sebagai molekul monoatomik, gaya
tarik menarik antar molekulnya hanyalah gaya London (gaya dispersi ) yang lemah,sehingga untuk
mencair dan menjadi padat membutuhkan energi yg sangat rendah.

Jari-jari atom Energi Ionisasi


Kereaktifan
Massa jenis
Titik didih, titik leleh

Sifat Kimia :
Unsur gas mulia hanya akan bereaksi dengan unsur-unsur yang mempunyai daya tarik electron besar,
seperti F dan O. Kereaktifannya semakin ke bawah (dalam satu golongan) semakin besar karena jari-jari
atomnya semakin besar sehingga daya tarik inti terhadap electron valensi makin melemah.

Page 1 of 8
II. Halogen (VII A) → 9F, 17Cl, 35Br, 53I, 85At
Disebut halogen (pembentuk garam) karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam
membentuk garam, misalnya NaCl garam dapur. Mempunyai elektron valensi = 7, sehingga cenderung
menyerap satu elektron membentuk ion X-. Maka dari itu halogen bersifat sangat reaktif.

Sifat Fisis dan Kimia:


Semua halogen berbau rangsang dan menusuk serta bersifat racun (karsinogen)

Jari-jari atom titik leleh, titik didih


Massa jenis Energi Ionisasi
keelektronegatifan
Kereaktifan

 Kestabilan dan afinitas elektron : Cl2 > F2 > Br2 > I2


Kestabilan tergantung pada besar kecilnya energi ikatan X-X. Energi ikatan F-F lebih kecil dari Cl-Cl,
karena jari-jari atom F jauh lebih kecil sehingga tolak menolak antar inti atom maupun pasangan
elektron bebas pada F2 menjadi cukup besar. Hal ini juga mengakibatkan unsur F paling reaktif dari
Cl, Br dan I.
 Dalam bentuk unsur, halogen berupa molekul diatomik X2 (bersifat nonpolar).
 Wujud pada suhu kamar :
- Fluorin - Bromin : cair yang mudah menguap
Gas - Iodin : padat yang mudah menyublim
- Klorin
Perbedaan wujud ini disebabkan karena dengan bertambahnya Mr, maka gaya dispersinya semakin
besar.

Unsur Warna

F2 Kuning muda
Cl2 Hijau muda
Br2 Merah tua
I2 Hitam(padat), ungu(gas)

 Mudah larut dalam pelarut non polar dari pada polar.


 Kelarutan dalam air : F 2 > Cl 2 > Br2 > I2
 Daya oksidasi :
Halogen merupakan oksidator kuat, daya oksidasi menurun dari atas ke bawah. Jadi I - merupakan
reduktor kuat dan F- reduktor terlemah, I2 merupakan oksidator lemah dan F2 oksidator terkuat.
 Reaksi pendesakkan antar halogen :
Halogen yang bagian atas dapat mendesak / mengusir halogen yang bagian bawah dari senyawanya.
c/ Cl2 + 2NaBr → 2NaCl + Br2 Cl2 + 2Br - → 2Cl - + Br2
Br2 + 2NaCl → (tidak ada reaksi) Br2 + 2Cl - → (tidak ada reaksi)

 Reaksi-reaksi :
a. dengan logam, menghasilkan halida logam
c/ 2Al + 3Br2 → 2AlBr3

b. dengan hidrogen, menghasilkan hidrogen halida


H2 + X2 → 2HX
c/ H2 + Cl2 → 2HCl
Page 2 of 8
c. dengan non logam dan metaloid
c/ Si + 2F2 → SiF4
d. dengan hidrokarbon (kecuali Iodin)
c/ CH4 + Cl2 → CH3Cl + HCl

e. dengan air (kecuali iodin)


c/ H2O + F2 → 2HF + ½ O2
f. dengan basa , merupakan reaksi disproporsionasi (redoks)

g. reaksi antar halogen

III. Logam Alkali (I A) → 3Li, 11Na, 19K, 37Rb, 55Cs, 87Fr


Logam alkali membentuk basa kuat di air sehingga disebut logam alkali (alkali : basa)
Sifat Fisis:

Jari-jari atom kekerasan


Kereaktifan titik leleh, titik didih
Massa jenis Energi Ionisasi
keelektronegatifan

Sifat Li mirip dengan Mg


Be mirip dengan Al
B mirip dengan Si

Unsur Warna Nyala


Li Merah
Na Kuning
K Ungu
Rb Merah
Cs Biru

Sifat Kimia :
1. Merupakan logam yang paling reaktif
Kereaktifan tergantung pada kemudahannya melepas elektron
2. bersifat ionik dan mudah larut dalam air
Cenderung membentuk ion L+ → Na+ , K+ , Li+ Karena mempunyai elektron valensi 1
3. Reaksi-reaksi :
a. dengan H2O, membentuk basa dan H2
2L + 2H2O → 2LOH + H2
(H2 yang terbentuk segera terbakar /meledak karena reaksinya sangat eksoterm)

Jangan sekali-kali memegang logam alkali dengan tangan karena logam akan bereaksi
Jangan sekali-kali memegang logam alkali dengan tangan karena logam akan bereaksi
dengan air pada tangan dan menimbulkan api dan ledakan karena reaksinya sangat
dengan air pada tangan dan menimbulkan api dan ledakan karena reaksinya sangat
eksoterm. Oleh karena itu alkali selalu disimpan di dalam cairan inert seperti minyak tanah.
eksoterm. Oleh karena itu alkali selalu disimpan di dalam cairan inert seperti minyak tanah.

b. dengan H2, membentuk hidrida


2L + H2 → 2LH
Page 3 of 8
c. dengan O2, membentuk oksida.
4L + O2 → 2L2O
Bila O2 nya berlebihan, maka akan membentuk peroksida L 2O2 ( untk Na) dan superoksida
LO2 (untuk K,Rb, Cs)

d. dengan Halogen (X2), memebentuk garam halida


L + X2 → 2LX

IV. Logam Alkali Tanah (II A) → Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra
Juga membentuk basa dalam air, tapi lebih lemah dibanding logam alkali. Banyak yang sukar larut
dalam air sehingga disebut alkali tanah.
Sifat Fisis:

Jari-jari atom kekerasan


Kereaktifan titik leleh, titik didih
Massa jenis Energi Ionisasi
keelektronegatifan

Kereaktifan, titik leleh, kekerasan logam alkali tanah lebih besar dibanding logam alkali seperiode,
karena alkali tanah mempunyai 2 elektron valensi sehingga ikatannya lebih kuat.

Unsur Warna Nyala


Be Putih
Mg Putih
Ca Jingga-merah
Sr Merah
Ba hijau

Sifat Kimia :
1. Merupakan logam yang reaktif, tapi kurang reaktif dibanding gol IA
Karena melepaskan 2 elektron untuk menjadi ionnya
2. bersifat ionik dan umumnya sukar larut dalam air
Cenderung membentuk ion M2+ → Be2+ , Mg2+ , Ca2+ Karena mempunyai elektron valensi 2
Kelarutan dalam air :
OH- SO42- CrO42- CO32- C2O42-
2+
Be Sukar Mudah Mudah Sukar Sukar
Mg2+ Sukar Mudah Mudah Sukar Sedikit
Ca2+ Sedikit Sedikit Mudah Sukar Sukar
Sr2+ Mudah Sukar Sedikit Sukar Sukar
2+
Ba mudah sukar sukar sukar Sukar

3. Reaksi-reaksi :
a. dengan H2O, membentuk basa dan H2 kecuali Be
M + 2H2O → M(OH)2 + H2
Be + H2O →

b. dengan O2, membentuk oksida.


M + O2 → 2MO

Page 4 of 8
Semua logam alkali tanah terkorosi terus menerus di udara kecuali Mg dan Be karena
lapisan oksida yang terbentuk akan melekat kuat dipermukaan logam Mg dan Be sehingga
menghambat korosi.

c. dengan Halogen (X2), memebentuk garam halida


M + X2 → 2MX2

d. dengan asam dan basa


semua bereaksi dengan asam kuat (c/ HCl)
M + HCl → MCl2 + H2
Be bereaksi dengan basa kuat (c/ NaOH)
Be + NaOH + H2O → Na2Be(OH)4 + H2
Jadi Be bersifat amfoter (dapat bereaksi dengan asam maupun basa)

Air Sadah
Air Sadah (hard water) adalah : air yang mengandung ion Ca 2+ dan Mg2+ dalam jumlah yang cukup
banyak
Air Lunak (soft water) adalah : air yang mengandung sedikit ion Ca2+ dan Mg2+ .
Dikatakan air sadah karena membuat sabun sukar berbuih. Penyebab utama kesadahan adalah
calsium hidrogenkarbonat atau magnesium hidrogenkarbonat Ca(HCO3)2 atau Mg(HCO3)2.
Jenis kesadahan :
a. kesadahan sementara
kesadahan yang hilang karena pemanasan, biasanya disebabkan oleh garam-garam kalsium
dan magnesium hidrogenkarbonat
b. kesadahan tetap
kesadahan yang tidak hilang karena pemanasan, biasanya disebabkan oleh garam-garam
kalsium dan magnesium lainnya seperti kalsium sulfat atau magnesium sulfat.

Keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan oleh air sadah :


Keuntungan :
1. air sadah menyediakan kalsium yang diperlukan oleh tubuh
2. air sadah memiliki rasa yang lebih baik dari air lunak
3. senyawa Pb (dari pipa air) lebih sukar larut dalam air sadah, (timbal merupakan racun bagi
tubuh)
Kerugian :
2. air sadah memboroskan sabun karena menggumpalkan sabun membentuk scum
3. scum dapat meninggalkan noda pada pakaian sehingga pakaian menjadi kusam.
4. air sadah membentuk karang pada ketel, pipa air dan pipa rad. Karang tersebut penghantar
panas yang buruk dan menyumbat pipa.

Menghilangkan kesadahan :
1. Dipanaskan (untuk kesadahan sementara)
2. distilasi (penyulingan)
3. penambahan natrium karbonat Na2CO3 atau soda pencuci (untuk kesadahan sementara dan
tetap)
4. penggunaan resin penukar ion
apabila air sadah dilewatkan kedalam kolom yang berisi resin penukar ion, maka ion-ion kalsium
dan magnesium akan ditahan oleh resin tersebut (resin mengandung ion natrium)

Page 5 of 8
V. Unsur-unsur Periode Ketiga → 11Na, 12Mg, 13Al, 14Si, 15P, 16S, 17Cl, 18Ar
Logam Metaloid Nonlogam Gas Mulia
Na – Mg – Al Si P – S – Cl Ar

a. Titik Leleh dan Titik Didih

 Na, Mg, Al mempunyai ikatan logam. Seiring bertambahnya jumlah elektron valensi, kekuatan
ikatan logam meningkat dari Na > Mg > Al. Krn itu titik didih dan lelehnya meningkat.
 Si mempunyai struktur kovalen raksasa (seperti intan), setiap satu atom Si terikat kovalen pada
empat atom Si yg lain, sehingga titik leleh dan didihnya tinggi.
 P, S, Cl, Ar, terdiri dari molekul nonpolar yang hanya dikukuhkan oleh ikatan Van der Waals yg
lemah. Karena itu titik leleh dan didihnya rendah. Dan semakin besar Mr, titik didih semakin
besar sehingga titik didih Ar < Cl2 < P4 < S8.

b. Energi Ionisasi

Semakin ke kanan semakin besar (Na > Ar), karena jumlah elektron valensi semakin ke kanan
semakin besar jg. Namun terjadi penyimpangan : Energi ionisasi Mg > Al, dan P > S. Hal ini
disebabkan oleh konfigurasi elektronnya :
Mg 1s2 2s2 2p6 3s2 konfigurasi penuh → ikatan kuat
Al 2 2 6
1s 2s 2p 3s 3p 2 1
konfigurasi tidak penuh → ikatan lemah
P 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 konfigurasi setengah penuh → ikatan kuat
S 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 konfigurasi tidak penuh → ikatan lemah

c. Daya reduksi dan oksidasi :


Oksidator terkuat : klorin
Reduktor terkuat : Natrium

Page 6 of 8
d. Sifat asam-Basa dari hidroksida unsur perioda ketiga
Dari natrium ke klorin, energi ionisasi bertambah sehingga sifat basa berkurang dan asam
bertambah. Sedangkan Al(OH)3 bersifat amfoter.

VI. Unsur-unsur Transisi (Periode 4)


→ 20Ca, 21Sc, 22Ti, 23V, 24Cr, 25Mn, 26Fe, 27Co, 28Ni, 29Cu, 30Zn, 31Ga
Adalah unsur golongan B, yang elektron valensinya mengisi sub kulit d (unsur blok d) atau f (unsur
blok f atau unsur transisi dalam).

Sifat umum :
1. bersifat logam
2. bersifat paramagnetik (sedikit tertarik ke dalam medan magnet, karena pada konfigurasi
elektronnya ada beberapa elektron yang tidak berpasangan).
Catt :
Berdasarkan perilakunya dalam medan magnet, zat diklasifikasikan sebagai diamagnetik (tidak
ditarik medan magnet, konfigurasi elektronnya penuh), paramagentik dan feromagnetik (tertarik
sangat kuat ke dalam medan magnet, pada konfigurasi elektronnya, semua elektron tidak
berpasangan)
3. membentuk senyawa-senyawa yang berwarna
karena adanya subkulit d yang belum terisi penuh, sehingga pemindahan e nya akan
menghasilkan spektrum warna yang berbeda-beda.
4. mempunyai beberapa tingkat oksidasi, kecuali Zn
5. membentuk berbagai macam ion kompleks
6. berdaya katalis (katalisator).

Zn mempunyai sifat yang berbeda dari yg lainnya karena Zn dan Zn 2+ mempunyai konfigurasi elektron
yang stabil.

Ion Kompleks
Adalah : ion yang terdiri dari suatu ion atau atom pusat (biasanya ion unsur transisi) dan beberapa anion
atau molekul netral (disebut ligan) yang terikat langsung pada ion atau atom pusat melalui ikatan
kovalen koordinat.
Jadi ion kompleks terdiri dari : satu atom pusat dan beberapa ligan
c/ [Fe(CN)6]4- Fe sebagai ion pusat, CN sebagai ligan. Penulisan ion kompleks ditandai dengan [ ]

Ligan yang menyumbang satu pasang elektron disebut : monodentat


Ligan yang menyumbang dua pasang elektron disebut : bidentat
Ligan yang menyumbang lebih dari dua pasang elektron disebut : polidentat

Beberapa contoh ligan :

Page 7 of 8
Bilangan koordinasi
Adalah : jumlah ligan atau jumlah ikatan koordinasi yang terbentuk oleh satu ion pusat.
c/ bilangan koordinasi 4 : [Cu(NH3)4]2+

Muatan ion kompleks


Jumlah muatan ion pusat dan muatan ligan-ligannya.
c/ yg di atas, muatan ion kompleksnya = +2

Tata nama ion Kompleks


1. Nama ion kompleks, baik kation maupun anion, terdiri dari dua bagian yang ditulis dalam satu
kata. Bagian pertama menyatakan jumlah dan nama ligan, bagian kedua menyatakan nama ion
pusat dan bil. Koordinasinya. Bil. Koordinasi ditulis dengan angka romawi dalam tanda kurung.
2. jumlah ligan dinyatakan dengan awalan angka :
1 = mono ; 2 = di ; 3 = tri ; 4 = tetra ; 5 = penta ; 6 = heksa.
3. nama ligan yang berupa anion mendapat akhiran “o” sedang ligan molekul netral tidak
mempunyai aturan khusus, jadi dihafalkan saja.
4. Nama ion pusat pada kation kompleks sama dengan nama biasa dari ion pusat itu
5. nama ion pusat pada anion kompleks harus menggunakan nama IUPACnya dan diberi akhiran
“at”
6. Bila terdapat lebih dari sejenis ligan, maka urutan penulisannya adalah berdasarkan urutan abjad
dari nama ligan tersebut.
contoh :

Page 8 of 8

Anda mungkin juga menyukai