Anda di halaman 1dari 26

KIMIA UNSUR

GOLONGAN UTAMA
GOLONGAN IA

Kelompok 2
1. Helda Anggraini (06101281823072)
2. Leni Dwi Apriani (06101181823062)
3. Lussi Widya Ningsih (06101281823063)
4. Melita Julita (06101181823009)
5. Sakinah Aprilia (06101381823035)

Dosen Pengampuh : Drs.M. Hadeli L,M.Si.


Latar Belakang
Pada tabel periodik unsur, terdapat Sembilan puluh macam unsur alam dan beberapa unsur buatan.
Unsur memiliki karakteristik yang berbeda dengan unsur lainnya. Beberapa unsur berwujud padat, cair, dan gas.
Seperti yang telah diketahui dalam sistem periodik unsur terdapat delapan bagian, namun yang akan dibahas
saat ini adalah unsur-unsur pada golongan IA (alkali).

Unsur-unsur alkali (golongan IA) terdiri atas logam Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb),
Cesium (Cs), dan Fransium (Fr). Logam-logam alkali ini memiliki sifat fisik dan sifat kimia yang berbeda pada
setiap unsurnya. Logam-logam pada golongan IA sulit ditemukan dalam keadaan bebas di alam, tetapi biasanya
ditemui sebagai ion positif dalam senyawa ion.
Struktur Unsur Golongan IA
1. Litium (Li)
Litium berasal dari bahasa Yunani: lithos, yang berarti
"batu". Ini adalah logam alkali lunak berwarna putih keperakan.
Di bawah kondisi standar, ini adalah logam paling ringan
sekaligus unsur padat yang paling ringan. Litium sangat reaktif
dan mudah terbakar, serta disimpan dalam minyak mineral.
Ketika dipotong sehingga bagian dalamnya terbuka, ia
menunjukkan kilau logam, tetapi udara lembab menodainya
dengan cepat menjadi kusam abu-abu keperakan, lalu
membentuk noda hitam.
Inti atom litium bergetar pada ketidakstabilan, karena
dua isotop litium stabil yang ditemukan di alam memiliki energi
ikatan paling rendah per nukleon dari semua nuklida stabil.
Struktur Unsur Golongan IA
2. Natrium (Na)
Natrium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik
yang memiliki lambang Na dan nomor atom 11. Ini adalah
logam lunak, putih keperakan, dan sangat reaktif. Natrium
adalah logam alkali, berada pada golongan 1 tabel periodik,
karena memiliki satu elektron di kulit terluarnya yang mudah
disumbangkannya, menciptakan atom bermuatan positif—
kation Na+. Satu-satunya isotop stabil adalah 23Na.
Struktur Unsur Golongan IA
3. Kalium (K)
Kalium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik
yang memiliki lambang K dan nomor atom 19. Dari bahasa Neo-
Latin kalium. Ia pertama kali diisolasi dari potas (abu tanaman).
Dalam tabel periodik, semua logam alkali memiliki satu elektron
valensi di kelopak elektron terluarnya, yang mudah dilepaskan
untuk membentuk ion bermuatan positif – sebuah kation, yang
jika bergabung dengan anion membentuk garam. Kalium di
alam hanya terdapat pada garam ionik.
Kalium secara kimiawi sangat mirip dengan natrium,
memiliki energi ionisasi pertama yang hampir sama, yang
memungkinkan setiap atom melepaskan satu-satunya elektron
terluarnya. Kalium alami terdiri dari tiga isotop, yang salah
satunya, 40K bersifat radioaktif.
Struktur Unsur Golongan IA
4. Rubidium (Rb)
Rubidium adalah logam urutan kedua yang paling
reaktif dan sangat lembut, dengan kilau putih keperakan.
Rubidium ditemukan (1861) secara spectroscopically oleh
ilmuwan Jerman Robert Bunsen dan Gustav Kirchhoff dan
dinamai sesuai dengan dua garis merah yang menonjol dari
spektrumnya.
Ada 24 isotop rubidium. Isotop rubidium yang
ditemukan secara alami ada dua, 85Rb dan 87Rb. Rb-87
terkandung sebanyak 27.85% dalam rubidium alami dan isotop
ini merupakan pemancar beta dengan paruh waktu 4.9 x 1010
tahun. Rubidium cukup radioaktif sehingga ia dapat
mengekspos photographic film dalam 30 sampai 60 hari.
Rubidium membentuk empat oksida: Rb2O, Rb2O2, Rb2O3,
Rb2O4.
Struktur Unsur Golongan IA
5. Cesium (Cs)
Cesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki simbol Cs dan nomor atom 55. Unsur kimia ini
merupakan logam lunak dan berwarna putih keemasan, yang
adalah salah satu dari lima unsur logam berwujud cair pada
atau sekitar suhu ruangan.
Penemuan unsur ini dilakukan oleh Robert Bunsen dan Fustov
Kirchhoff tahun 1859. Mereka melakukan penelitian terhadap
sampel mineral dari sumber mata air. Mereka berhasil
menemukan dua garis biru dari spektrum sinar yang belum
diketahui sebelumnya, dan memberi nama unsur tersebut
dengan Cesium yang dalam bahasa Latin berarti “langit biru”.
Dalam kristalografi, sistem kristal kubik adalah sistem
kristal di mana sel satuan berada dalam sebuah bentuk kubus.
Sistem ini merupakan sistem yang paling sederhana dan paling
umum yang ditemukan pada kristal dan mineral. Struktur kristal
dari Cesium adalah kubus perpusat badan.
Struktur Unsur Golongan IA
6. Fransium (Fr)
Fransium adalah logam radioaktif yang berat dan tidak
stabil dengan waktu paruh maksimal hanya 22 menit. Fransium
adalah unsur terlangka kedua di kerak bumi selain astatine.
Kurang dari tiga puluh gram Fransium ada di Bumi pada waktu
tertentu.
Fransium adalah yang paling tidak elektronegatif dari
semua unsur, oleh karena itu logam alkali paling reaktif secara
kimia. Unsur ini dibuat dalam jumlah kecil dalam akselerator
partikel. Isotop Fransium, dengan jumlah massa berkisar antara
200 sampai 232, paling sering mengalami peluruhan alfa atau
beta. Fransium-223 adalah isotop terpanjang yang pernah ada.
Unsur ini memiliki waktu paruh 22 menit. Fransium-221
memiliki waktu paruh 5 menit. Fransium-216 memiliki waktu
paruh 0,7 mikrodetik. Fransium-212 memiliki waktu paruh 19
menit.
Sifat Fisika dan Kimia Litium

a. Sifat Fisika b. Sifat Kimia


Simbol : Li Litium dapat mengapung dipermukaan air
Penampilan : Putih perak dan kemudian bereaksi dengan cepat membentuk
Fase : padat larutan basa kuat LiOH dan melepaskan gas hidrogen.
No. Atom :3 Litium merupakan satu-satunya unsur logam alkali
Golongan :1 yang tidak membentuk ion negatif Li-, baik dalam
Blok :s larutan maupun dalam keadaan padatan.
Periode :2 Litium bersifat reaktif, dapat dengan mudah
Konfigurasi elektron : [He]2𝑠1 kehilangan satu dari tiga buah elektron yang
Titik lebur : 453,69 K dimilikinya, membentuk senyawa-senyawa yang
Titik didih : 1615 K mengandung Li+. Terdapat perbedaan kelarutan
Kalor peleburan : 3,00 kJ/mol litium dibanding logam alkali lain seperti litium
Bilangan oksidasi : +1 karbonat {Li2CO3} jauh lebih larut di dalam air dingin
Densitas : 0,808 g/𝑐𝑚3 dibandingkan air panas, hal ini berbanding terbalik
Kerapatan : 0,534 g/𝑐𝑚3 dengan natrium yang justru sebaliknya.
Sifat Fisika dan Kimia Natrium

a. Sifat Fisika b. Sifat Kimia


Simbol : Na 1) Reaktif
Volume Atom : 23.7 cm3/mol 2) Bereaksi dengan air
Massa Atom : 22.9898 3) Bereaksi dengan hidrogen
Titik Didih : 1156 K 4) Bereaksi dengan oksigen
Massa Jenis : 0.91 g/cm3
Konduktivitas Listrik : 20.1 x 106 ohm-1cm-1
Elektronegativitas : 0.93
Konfigurasi Elektron : [Ne]3s1
Konduktivitas Panas : 141 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi : 5.139 V
Titik Lebur : 371 K
Bilangan Oksidasi :1
Kapasitas Panas : 1.23 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan : 98.01 kJ/mol
Sifat Fisika dan Kimia Kalium

a. Sifat Fisika b. Sifat Kimia


Simbol :K
Massa atom : 39,0983 Kalium adalah logam lunak
Wujud : padat berwarna keperakan ketika pertama
Titik leleh : 63,4 oC, 336,5 K kali dipotong, tetapi dengan cepat
Titik didih : 765,6 oC, 1038,7 K akan teroksidasi sehingga berwarna
Elektron : 19 kusam. Untuk menghindari oksidasi,
Proton : 19 kalium biasanya disimpan dalam
Neutron pada isotop yang paling minyak atau gemuk.
melimpah : 20 Kalium cukup ringan sehingga
Konfigurasi electron : 2,8,8,1 mengapung dalam air. Saat terkena air,
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 unsur ini akan bereaksi dengan
Densitas pada 20oC : 0,862 g / cm3 melepaskan hidrogen disertai api
berwarna ungu.
Sifat Fisika dan Kimia Rubidium

a. Sifat Fisika b. Sifat Kimia


Simbol : Rb
Nomor atom : 37 Rubidium adalah unsur logam dari
Bilangan Oksidasi : +1 kelompok alkali yang bersifat lunak dan
Warna : Putih Keperakan berwarna putih keperakan.
Konfigurasi elektron : (Kr) 5s1 Pada saat tes nyala akan memberikan
Massa atom relatif (Ar) : 85,47 warna nyala yang berwarna biru. Rubidium
Jari-jari atom : 2,47 merupakan logam yang termasuk ke dalam
Kerapatan (g/mL) : 1,532 logam yang paling reakif
Titik Didih (°C) : 688°C
Titik Leleh (°C) : 38,89°C
Energi Ionisasi (kJ/mol) : 403,0
Keelektronegatifan : 0,82
Potensial reduksi (Volt) : -2,925
Sifat Fisika dan Kimia Cesium

a. Sifat Fisika b. Sifat Kimia


1) Memiliki massa atom yang lebih tinggi
Simbol : Cs dan lebih elektropositif dari yang lain
Fase : padat (non-radioaktif).
Titik leleh : 301.59 K (24.44°C, 83.19°F) 2) Cesium adalah unsur kimia yang paling
Titik didih : 944 K (671°C, 1240°F) elektropositif stabil.
Titik kritis : 1938 K, 9.4 mPa 3) Daya oksidasi sangat besar dalam
Kalor peleburan : 2.09 kJ/mol golongan alkali. Itu disebabkan jari-jari
Kalor penguapan : 63.9 kJ/mol atom cesium sangat besar sehingga
Kapasitas kalor molar : 210 mol/K) sangat mudah melepaskan elektron.
4) Merupakan reduktor (pereduksi) sangat
kuat.
5) Atom cesium sangat mudah melepaskan
elektron karena itu cesium sangat mudah
teroksidasi.
Sifat Fisika dan Kimia Fransium

a. Sifat Fisika b. Sifat Kimia


Simbol : Fr 1)Merupakan unsur yang sangat
Penampilan : Putih keperakan (dugaan) elektropositif
Fase : padat 2) Daya oksidasi sangat besar
Massa atom : 223 3)Merupakan reduktor (pereduksi)
Kulit elektron : 2,8,18,32,18,8,1 sangat kuat
Konfigurasi electron : [Rn] 7s1 4) Dalam suhu kamar tidak berwujud
Titik leleh : 27 oC , 300 K padatan
Titik didih : 677 oC, 950 K 5) Mudah bereaksi dengan air dan
Elektron : 87 udara
Proton : 87
Neutron : 136
Massa jenis 20oC : 1,873 g/cm
1. Reaksi dengan air
Reaksi dan
Senyawa Semua logam alkali bereaksi dengan air membentuk basa dan gas
hidrogen. Litium bereaksi dengan lambat, sedangkan natrium bereaksi
lebih hebat disertai panas yang tinggi. Kalium, rubidium, dan sesium
bereaksi semakin hebat disertai ledakan, jika dimasukkan dalam air.
Reaksi secara umum dapat dituliskan sebagai berikut.
2M(s) + 2H2O(l) → 2MOH(aq) + H2(g) (M = logam alkali)
Gas hidrogen yang terbentuk dalam reaksi di atas akan segera terbakar
karena reaksinya sangat eksoterm.
Reaksi berlangsung semakin hebat dengan pertambahan nomor
atom dari Li ke Cs. Hal ini disebabkan dalam satu golongan dari atas ke
bawah jumlah kulit semakin banyak sehingga semakin mudah
melepaskan electron terluar yang nantinya digunakan untuk berikatan
dengan unsur atau senyawa lain.
Contoh reaksi logam alkali dengan air:
2Na(s) + H2O(l) --> 2NaOH(aq) + H2(g)
Reaksi dan 2. Reaksi dengan oksigen
Senyawa Reaksi antara logam alkali dengan oksigen menghasilkan oksida (L2O),
peroksida (L2O2), dan superoksida (LO2).
Jika oksigen berlebih natrium akan membentuk peroksida, sedangkan
kalium, rubidium, dan sesium akan membentuk superoksida.

Senyawa Oksida
4M(s) + O2(g) → 2M2O (s).
Contoh reaksi logam alkali dengan oksigen menghasilkan oksida
4Na(s) + O2(g)  2Na2O(s)

Senyawa peroksida (O22- )


2M(s) + O2(g)  M2O2(s)
Contoh reaksi logam alkali dengan oksigen menghasilkan peroksida
2K(s) + O2(g)  K2O2(s)
Reaksi dan Senyawa superoksida (O2-)
Senyawa M(s) + O2(g)  MO2(s)
Contoh reaksi logam alkali dengan oksigen menghasilkan oksida
Rb(s) + O2(g)  RbO2(s)

Senyawa oksida dihasilkan apabila reaksi melibatkan jumlah oksigen


terbatas; sedangkan senyawa peroksida dan superoksida diperoleh dari
reaksi dengan jumlah oksigen berlebih.

3. Reaksi dengan hydrogen


Logam alkali akan bereaksi dengan hidrogen ketika dipanaskan dan
menghasilkan senyawa hidrida. Hidrida merupakan senyawa ion yang
hidrogennya mempunyai bilangan oksidasi –1.
Reaksi secara umum dapat dituliskan sebagai berikut.
2M(s) + H2(g) → 2MH(s)
Contoh 2Na(s) + H2(g) → 2NaH(s).
Reaksi dan
Senyawa 4. Reaksi dengan halogen
Logam alkali bereaksi dengan halogen membentuk senyawa halida.
Persamaan umum reaksi antara logam alkali (M) dengan halogen (X)
sebagai berikut:
2M(s) + X2(g)  2MX(s)
Contoh reaksi logam alkali dengan halogen:
2Li(s) + Cl2(g)  2LiCl(s) (Litium klorida)

5. Reaksi dengan asam encer


Reaksi secara umum dapat dituliskan sebagai berikut.
2L + 2H+ → 2L+ + H2
Reaksi logam alkali dengan asam encer akan menimbulkan gas hidogen
disertai ledakan.
Contoh 2Na(s) + H2SO4(aq) → Na2SO4(aq) + H2(g).
Cara Pembuatan Unsur

1. Litium
Melalui Ekstraksi
Garam litium diekstraksi dari air di mata air mineral, kolam air asin, dan deposit air garam. Litium hadir
dalam air laut, namun metode ekstraksi yang layak secara komersial belum dikembangkan. Sumber litium potensial
lainnya adalah lindi dari sumur geotermal, yang dibawa ke permukaan. litium dipisahkan dengan filtrasi sederhana
Penambahan asam klorida {HCl} kepada litium karbonat akan menghasilkan litium klorida {LiCl}. Senyawa ini
digunakan untuk memproduksi logam litium menggunakan teknik elektrolisis. Litium klorida akan dicampur dengan
kalium klorida sehingga menghasilkan titik leleh yang rendah yaitu sekitar 400 – 420 oC. Dengan metode ini, akan
dihasilkan logam litium dengan kemurnian sekitar 97 persen. Litium murni yang terbentuk di katoda akan
mengambang di permukaan elektrolit yang digunakan.
Litium ini tidak akan bereaksi dengan udara luar karena permukaan logam dilindungi oleh lapisan tipis
elektrolit. Kemudian, logam litium tersebut akan dipisahkan dari sel elektrolisis dan kemudian dituangkan ke dalam
cetakan pada suhu yang lebih tinggi sedikit dari titik lelehnya, sehingga ia akan terpisah dari elektrolit. Padatan logam
litium kemudian dilelehkan kembali sehingga zat-zat tak terlarut di dalam lelehan akan mengapung di permukaan atau
mengendap di dasar cetakan. Dengan begitu, mereka bisa dipisahkan.
Pelelehan kembali logam litium ini akan mengurangi jumlah kalium sebagai pengotor yang terdapat dalam
logam sehingga jumlahnya kurang dari 100 ppm. Logam litium yang dihasilkan bisa di buat menjadi kawat atau
lembaran untuk kemudian disimpan. Logam ini lebih lunak dibandingkan timbal, tetapi lebih keras dibandingkan
logam-logam unsur alkali lainnya.
Cara Pembuatan Unsur
2. Natrium
Proses pembuatan natrium memiliki bahan dasar logam alkali yang diperoleh dari hasil elektrolisis
lelehan garam klorida dan pembuatan elektrolisis logam natrium dihasilkan dari campuran lelehan NaCl
dengan CaCl2, dalam hal ini CaCl2 memiliki kegunaan untuk menurunkan titik leleh Nacl. Pada saat NaCl
dengan CaCl2 cair disatukan dalam sel down, kemudian diberi aliran listrik dan Ion Na+ akan direduksi
menjadi sebuah natrium yang sifatnya cair. Ion Cl- kemudian dioksidasi pada anoda yang kemudian
menghasilkan gas Cl2.

3. Kalium
Di alam Kalium/potasium tidak ditemukan dalam bentuk unsur bebas karena, melainkan dalam bentuk
senyawa karena terlalu reaktif. Kalium/potasium diperoleh secara komersial dengan elektrolisis dari kalium
hidroksida atau kalium klorida. Logam kalium dibuat dengan elektrolisis campuran KCl dan CaCl2 cair.
Reaksi terjadi :
Katode : K+(l) + e  K(l)
Anode : 2Cl-(l)  Cl2(g) + 2e
Dapat juga dengan cara reduksi lelehan KCl dengan logam Na pada suhu 850°C.
KCl(l) + Na(s)  K(s) + NaCl(s)
Reaksi reduksi di atas merupakan kesetimbangan. Kalium yang terbentuk mudah menguap. Sehingga dapat
dikeluarkan dari sistem akibatnya kesetimbangan akan bergeser kekanan sehingga pembentukan kalium
berlangsung terus.
Cara Pembuatan Unsur
4. Rubidium
Pembuatan unsur Rubidium dengan cara mengolah lelehan kloridanya dengan uap Na pada suhu
tinggi, kemudian logamnya dimurnikan dengan destilasi. Rubidium tidak dapat diperoleh dengan proses
elektrolisis karena logam-logam yang terbentuk pada anoda akan segera larut kembali dalam larutan
garam yang digunakan. Oleh sebab itu, untuk memperoleh Rubidium dilakukan melalui metode reduksi.

5. Cesium
Cesium tidak dibuat secara normal di laboratorium seperti seolah-olah siap tersedia secara
komersial. Semua sintesa membutuhkan tahapan elektrolitik dan merupakan sebuah proses yang sulit
untuk menambahkan sebuah elektron pada ion lithium Cs yang memiliki elektro negative yang sangat
sedikit. Metoda pembuatan cesium tidaklah sama seperti proses pembuatan sodium ataupun logam-
logam alkali lainnya. Hal ini dikarenakan logam cesium, sesaat terbentuk secara elektrolisis dari liquid
cesium klorida (CsCl) dapat dengan mudah terlarut ke dalam molten salt (garam cairnya).
Katoda: Cs- (l) + e → Cs (l)
Anode: Cl- (l) → ½ Cl2 (g) + e
Reaksi ini dibuat dengan mereaksikan logam sodium dengan cesium klorida panas cair.
Na + CsCl → Cs + NaCl
Ini merupakan reaksi kesetimbangan dan pada kondisi ini cesium sangat mudah menguap dan hilang dari
sistem dalam wujud relatif bebas dari pengotor, mengakibatkan reaksi terus berlanjut. Cesium dapat
dimurnikan dengan destilasi.
Cara Pembuatan Unsur

6. Fransium
Fransium merupakan unsur logam alkali yang bersifat radioaktif. Fransium dihasilkan ketika unsur
radioaktif actinium meluruh melalui reaksi. Logam fransium dihasilkan dari unsur aktinum dengan
pemancaran sinar alpha (α). Logam fransium juga bisa dibuat secara buatan dengan membombardir
thorium dengan proton-proton.
Fransium dapat disintesa melalui reaksi nuklir:
197Au + 18O → 210Fr + 5n

Proses ini dikembangkan oleh Stony Brook Physics, menghasilkan isotop fransium dengan massa 209, 210,
dan 211, kemudian diisolasi dengan magneto-optical trap (MOT). Kecepatan produksi sebuah isotop
tertentu bergantung dari energi sinar oksigen. Sebuah sinar 18O dari Stony Brook LINAC menghasilkan
210Fr pada target emas dengan reaksi nuklir 197Au + 18O → 210Fr + 5n.
Kegunaan Dalam
Kehidupan Manusia
dan Lingkungan
1. Litium 2. Natrium
a. Keramik dan kaca a. menyeimbangkan cairan didalam tubuh
b. Listrik dan elektronikListrik dan elektronik b. menyeimbangkan otot jantung
c. Sabun litium atau gemuk litium c. menyeimbangkan kondisi tubuh dan metabolisme dalam tubuh
d. Metalurgi dapat berjalan dengan baik, dan
e. Pengelasan nano silikon d. memperbaiki kerja saraf.
f. Penggunaan kimia dan industri lainnya Logam natrium sangat penting dalam fabrikasi senyawa ester dan
1) Piroteknik dalam persiapan senyawa-senyawa organik. Logam ini dapat di
2) Pemurnian udara gunakan untuk memperbaiki struktur beberapa campuran logam,
3) Optik dan untuk memurnikan logam cair.
4) Kimia organik dan polimer Campuran logam natrium dan kalium, NaK, juga merupakan agen
5) Aplikasi militer heat transfer (transfusi panas) yang penting.
6) Nuklir
7) Kedokteran
3. Kalium 4. Rubidium

a. sebagai pupuk a. fotomultipuler, untuk mengubah energi cahaya


b. kalium karbonat (K2CO3) untuk membuat kaca menjadi energi listrik.
terutama kaca televisi b. sebagai osilator untuk aplikasi seperti navigasi dan
c. kalium hidroksida digunakan untuk membuat sabun komunikasi militer.
cair dan deterjen. c. industri pembuatan kembang api, gelas, dan keramik
d. membuat KO2 yang digunakan dalam masker gas. untuk memberi warna ungu pada produk tersebut
e. Garam kalium lain digunakan dalam pembuatan roti, d. digunakan pada kondensasi Bose-Einstein, cairan
f. Fotografi bekerja di tabung vakum. Kemudian dapat
g. penyamakan kulit, serta mendeteksi tumor otak karena radioaktivitas kecil.
h. untuk membuat garam iodize. e. bahan untuk jenis kaca khusus.
K bersama Na diperlukan oleh sel saraf untuk mengirim f. Studi tentang saluran ion potassium dalam biologi.
sinyal – sinyal listrik di dalam tubuh. g. Uap rubidium digunakan untuk membuat
Gerakan ion natrium dan Kalium dalam sel otak ini magnetometer atom.
digunakan untuk mengukur gelombang otak. Saat ini, 87Rb digunakan bersamaan dengan logam alkali
kalium klorida digunakan dalam obat-obatan serta cairan lainnya dalam pengembangan magnetometer rotasi radial
infus saline. bebas (SERF). Penggunaan potensial rubidium berada
pada area mesin ion untuk kendaraan ruang angkasa dan
sebagai fluida dalam turbin uap.
5. Cesium 6. Fransium

Secara komersial, tidak ada penggunaan untuk Fransium,


a. Minyak Eksplorasi
b. Jam Atom karena kelangkaan dan ketidakstabilannya. Unsur ini
c. Tenaga Listrik dan Elektronik
hanya digunakan untuk tujuan penelitian dibidang
d. Cairan Sentrifugasi
e. Dalam Bidang Kimia dan Penggunaan Medis biologi, kimia dan struktur atom. Fransium juga
f. Prognostications
digunakan sebagai alat bantu diagnosa potensial untuk
macam kanker, namun hal ini dinilai tidak praktis.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai