Anda di halaman 1dari 29

KIMIA UNSUR Kelompok 6 :

Eric
Fachrozi Haiqal
Mahardika Angeli F
Revlitania Purba
Sifat Kimia Rizki Arsyila
Vania Laksmi
GAS MULIA ALKALI

UNSUR
PERIODE 3
HALOGEN

ALKALI
TRANSISI
TANAH
PERIODE 4
01
Gas mulia
UNSUR Jari-jari Energi keelektronegatifan Bilangan
Kovalen Ionisasi Oksidasi
(pm) (kj/mol)
Helium 50 2.640 - 0

Neon 71 2.080 - 0

Argon 98 1.520 - 0

Krepton 112 1.350 3,1 0;2

Xenon 131 1.170 2,4 0;2;4;6;8

Radon 145 1.040 2,1 0;4


Dari tabel di atas, terlihat jelas adanya suatu keteraturan sifat atomik gas
mulia dari Helium ke Radon.
a) Nilai jari-jari atom (jari-jari kovalen) bertambah dari He ke Rn
GAS MULIA
b) Nilai energi ionisasi berkurang dari He ke Rn
c) Nilai keelektronegatifan He,Ne, dan Ar tidak ada, sedangkan nilai
keelektronegatifan berkurang dari Kr ke Rn Nilai bilangan oksidasi He, Ne,
dan Ar adalah nol, sedangkan Kr, Xe, dan Rn memiliki beberapa bilangan
oksidasi.
Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari atomnya, jadi
kereaktifan gas mulia akan bertambah dari He ke Rn hal ini disebabkan
pertambahan jari-jari atom menyebabkan daya tarik inti terhadap elektron
kulit luar berkurang, sehingga semakin mudah ditarik oleh atom lain. Tetapi
gas mulia adalah unsur yang tidak reaktif karena memiliki konfigurasi
elektron yang sudah stabil, hal ini didukung kenyataan bahwa gas mulia
dialam selalu berada sebagai atom tunggal atau monoatomik. Tetapi
bukan berarti gas mulia tidak dapat bereaksi, hingga sekarang gas mulia
periode3 keatas (Ar, Kr, Xe, Rn) sudah dapat bereaksi dengan unsur yang
sangat elektronegatif seperti Flourin dan Oksigen.
HELIUM
•Tak berwarna, tak berbau, tak beracun,
hampir Inert
•Tidak bisa diubah bentuknya menjadi benda
padat hanya dengan menurunkan suhu
•Molekul-mengembang dengan cepat ketika
ketika dipanaskan di suhu ruangan.
•Tidak mudah bereaksi(inert),tak bewarna

NEON
•Dapat bersenyawa dengan Flour
•Dalam tabung vakum yang melepaskan
muatan listrik, Neon mengeluarkan nyala
oranye kemerahan.
•Memiliki kemampuan mendinginkan
refrigerator 40 kali lipat dari helium cair dan
3 kali lipat dari hidrogen cair.
•Argon larut dalam air 2,5 kali lebih cepat dari
nitrogen.

ARGON
•Memiliki kelarutan sama dengan oksigen
•Merupakan campuran dari 3 isotop
•Bukan gas yang mudah terbakar
•Molekul argon hanya terdiri dair satu atom
argon, yaitu Ar
•Mudah larut dalam air
•Tidak berbau, tidak berasa
•Argon tidak mudah bereaksi dengan elemen
lain.
KRIPTON
•Jenis gas mulia tanpa warna, bau, dan rasa
•Memiliki sifat Inert, dan stabil
•Saat Kripton bercampur dengan Argon,
ketika mengisi gas lampu hemat energi,
Kripton dapat mengurangi voltase dan
konsumsi pengeluaran dan mengehemat
daya dalam penerangan.
XENON
•Tidak berwarna
•Tidak berbau
•Tidak beracun
•Sifat oksidatornya sangat kuat
Berasal dari peluruhan panjang unsur
radioaktif uranium dan peluruhan langsung
radium. Rn bersifat radioaktif dan
mempunyai umur pendek sehingga setelah

RADON
terbentuk, Rn akan kembali meluruh menjadi
unsur lainnya. Rata-rata, satu bagian radon
terdapat dalam 1 x 1021 bagian udara. Pada
suhu biasa, radon tidak berwarna, tetapi
ketika didinginkan hingga mencapai titik
bekunya, radon memancarkan fosforesens
yang teerang, yang kemudian menjadi kuning
seiring menurunnya suhu. Radon berwarna
merah sindur pada suhu udara cair. Telah
dilaporkan bahwa fluor bereaksi dengan
radon, membentuk senyawa fluor
F

Cl
02
Br
HALOGEN

At
HALOGEN
1. Kereaktifan menurun. Kereaktifan unsur
nonlogam bergantung dengan afinitas elektron.
HALOGEN

2. Daya Oksidasi Halogen. Halogen merupakan


oksidator kuat. Daya oksidasi menurun ke
bawah. Berikut adalah potensial reduksi
halogen.

3. Reaksi Pendesakan Antarhalogen. Sesuai dengan


daya oksidasinya, halogen bagian atas dapat
mengoksidasi halida dibawahnya, tetapi tidak
sebaliknya.
03
ALKALI
TANAH

B Sr
Mg Ba

Ca Ra
•Daya reduksi semakin kuat dari
Berilium ke Barium
•Mudah membentuk ion-ion
positif
•Semua llogam alkali tanah

ALKALI
TANAH
bersifat reaktif, meskipun tidak
sereaktif unsur alkali
•Senyawa Be (OH)2 bersifat
amfoter. Artinya bisa bersifat
asam atau basa.
•Be tidak bereaksi dengan air, Mg
bereaksi dengan air panas. Ca,Sr,
dan Ba bereaksi dengan air dingin.
•Saat bereaksi dengan asam
encer, hanya Be yang bereaksi
lambat.
Sifat Kimia (reaksi-reaksi) unsur Alkali Tanah.

1. Reaksi dengan Air. Sifat reaksi dengan air dalam satu golongan dari
atas ke bawah makin reaktif dan eksotermis (spt.gol I-A).
Mg (s) + 2 H2O (l) → Mg(OH)2 (aq) + H2 (g) , reaksinya lambat.
Ca (s) + 2 H2O (l) → Ca(OH)2 (aq) + H2 (g) , reaksi lebih cepat.
Sr (s) + 2 H2O (l) → Sr(OH)2 (aq) + H2 (g) , reaksi cepat.
2. Reaksi dengan Asam.
Be (s) + HCl (aq) → BeCl2 (aq) + H2 (g)
Mg (s) + H2SO4 (aq) → MgSO4 (aq) + H2 (g)
Ca (s) + HBr (aq) → CaBr2 (aq) + H2 (g)
3. Reaksi dengan basa, hanya Be sebagai logam amphoter yaitu :
Be (s) + NaOH (aq) → Na2BeO2 (aq) + H2 (g)
04
ALKALI
• Sangat reaktif, mudah terbakar oleh O2 dari
Udara, sehingga harus disimpan dalam minyak
ALKALI

tanah. Pada pembakaran selalu terbentuk


peroksida.
• Kereaktifan meningkat dari atas ke bawah

• Mudah melepas elektron

• Hampir semua bersifat Ionik

• Mudah larut dalam air.


 Reaksi dengan air
Logam alkali bereaksi dengan air membentuk
senyawa hidroksida dan gas H2.
2Li(s) + H2O(l) --> 2LiOH(aq) + H2(g)
2Na(s) + H2O(l) --> 2NaOH(aq) + H2(g)

 Reaksi dengan Hidrogen


Logam alkali bereaksi dengan hidrogen membentuk
senyawa hidrida. Senyawa hidrida merupakan senyawa
ionic Kristal yang berwarna putih. Reaksi umumnya adalah
sebagai berikut:
2M(s) + H2(g) --> 2MH(s)
Contoh reaksi logam alkali dengan hidrogen:
2Na(s) + H2(g) --> 2NaH(s)

 Reaksi dengan Halogen


Logam alkali bereaksi dengan halogen membentuk senyawa
halida. Persamaan umum reaksi antara logam alkali (M)
dengan halogen (X) sebagai berikut:
2M(s) + X2(g) --> 2MX(s)
Contoh reaksi logam alkali dengan halogen:
2Li(s) + Cl2(g) --> 2LiCl(s) (Litium klorida)
 Reaksi dengan Oksigen

Logam alkali bereaksi dengan oksigen membentuk senyawa oksida,


senyawa peroksida, dan senyawa superoksida. Persamaan umumnya
adalah sebagai berikut:

Senyawa oksida (O2-)


4M(s) + O2(g) --> 2M2O(s)
Contoh reaksi logam alkali dengan oksigen menghasilkan oksida
4Na(s) + O2(g) --> 2NaO(s)
Senyawa peroksida (O22-)
2M(s) + O2(g) --> M2O2(s)
Contoh reaksi logam alkali dengan oksigen menghasilkan peroksida
2K(s) + O2(g) --> K2O2(s)
Senyawa superoksida (O2-)
M(s) + O2(g) --> MO2(s)
Contoh reaksi logam alkali dengan oksigen menghasilkan oksida
Rb(s) + O2(g) --> RbO2(s)

Senyawa oksida dihasilkan apabila reaksi melibatkan jumlah oksigen terbatas;


sedangkan senyawa peroksida dan superoksida diperoleh dari reaksi
dengan jumlah oksigen berlebih.
05
UNSUR
PERIODE 3
Tabel Potensial Reduksi standart Unsur-unsur Periode ketiga
dan Pengoksidasi
1. Sifat Pereduksi

Unsur Na Mg Al Si P S Cl
Periode
ke-3
Harga -2,711 -2,375 -1,706 -0,13 -0,276 -0,508 + 1,358
potensial
reduksi
standart

Harga potensial reduksi semakin bertambah sehingga semakin ke


kanan semakin posif sehingga semakin ke kanan semakin mudah
mengalami reduksi, oleh karenanya sifat oksidator juga akan
bertambah dan sifat reduktornya semakin berkurang.
2. Sifat Asam-Basa
Hidroksida
Hidroksida unsur periode tiga dapat dinyatakan M(OH)x ,
dengan M unsur periode tiga kecuali Ar, dan x nomor
golongan. Hidroksida unsur periode tiga terdiri atas
NaOH, Mg(OH)2, Al(OH)3, Si(OH)4, P(OH)5, S(OH)6, Cl(OH)7.
Namun untuk Si(OH)4, P(OH)5, S(OH)6, Cl(OH)7 tidak
stabil.
Hidroksida ini melepas 1, 2, atau 3 molekul air.
Si(OH)4 H2SiO3 + H2O
P(OH)5 H3PO4 + H2O
S(OH)6 H2SO4 + 2H2O
Cl(OH)7 HClO4 + 3H2O
KEELEKTRONEGATIFAN
0,9 1,5 2,1 3,0

Na Al P Cl
Mg Si S
1,2 1,8 2,5
SIFAT ASAM – BASA

Rumus Kimia NaOH Mg(OH)2 Al(OH)3 Si(OH)4 P(OH)5 S(OH)6 Cl(OH)7


hidroksida (H2SiO3) (H3PO4) (H2SO4) (HClO4)

Jenis ikatan Ionik Ionik Ionik- Kovalen Kovalen Kovalen Kovalen


Kovalen
Sifat Asam- Basa Basa Amfoter Asam Asam Asam kuat Asam
Basa kuat kuat sangat lemah sangat
lemah kuat
06
TRANSISI PERIODE 4
1. kereaktifan
Unsur-unsur transisi periode keempat
memiliki harga potensial elektroda
negatif kecuali Cu. Logam- logam
tersebut dapat larut dalam asam 2Fe(s) + 3O2(g) 2FeO3(s)
kecuali tembaga. Kebanyakan dapat
bereaksi dengan unsur-unsur
nonlogam, misal : Oksigen & halogen

2. Pembentukan ion kompleks


Semua unsur transisi dapat
membentuk ion kompleks, yaitu suatu
struktur dimana kation logam dikelilingi
oleh 2 atau lebih anion/ molekul netral
yang disebut ligan. Antara ion pusat
dengan ligan terjadi ikatan kovalen
koordinasi, dimana ligan berfungsi
sebagai basa lewis.
[Cu(H2O4)]2+; [Fe(Cn)6] 4+ ; [Cr(NH3)4Cl2]+
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai