Disusun Oleh:
1. AYU FADHILAH
2. ARI DHARMA
3. SEPTIANA
4. KHOIRUN NISA USWATUN HASANAH
5. YOANDA PUTRI SAHROH
6. FRANDI HARIANSYAH
Guru Pembimbing :
MUHAMMAD HARIR, S.pdI
XII MIPA 1
SMA NEGERI 2 TAPUNG HILIR
ALKALI & ALKALI TANAH
Alkali
Unsur logam alkali terletak pada golongan IA yaitu unsur
Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs),
Fransium (Fr) dan kecuali unsur Hidrogen (H). Karena :
1.Unsur hidrogen memiliki kecenderungan seperti golongan VIIA
yaitu: dapat menerima 1 elektron, berwujud gas dengan
membentuk senyawa diatomik yaitu H2.
2.Tidak memiliki sifat logam dan tidak seperti unsur dalam logam
alkali
Cara mudah untuk menghapal anggota logam alkali:
LiNa Kawin RoBi Cs Frustasi.
Kata alkali sendiri berasal dari arab yang berarti abu. Air abu
bersifat basa, oleh karena itu logam – logam golongan 1A
membentuk basa-basa kuat yang jika dilarutkan dalam air.
Logam alkali memiliki 1 elektron terluar dan supaya stabil
unsur-unsur logam alkali melepas 1 elektron membentuk ion
positif, sehingga logam ini mudah bereaksi dengan unsur lain
membentuk senyawa (reaktif)
Unsur alkali tergolong logam karena mempunyai sifat-sifat
logam seperti : permukaan mengkilap, merupakan konduktor
listrik dan panas yang baik
Alkali Tanah
Logam alkali tanah terdapat dalam unsur golongan IIA yaitu
Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calsium (Ca), Stronsium (Sr),
Barium (Ba) dan Radium(Ra) umumnya ditemukan dalam tanah
berupa senyawa tak larut, istilah “tanah” (earth) digunakan oleh
ahli kimia zaman dahulu untuk menyebutkan zat-zat yang agak
sukar larut dalam air serta tetap stabil pada suhu tinggi. Memang
demikianlah sifat-sifat sejumlah besar senyawa-senyawa golongan
IIA
Dan bersifat basa seperti logam alkali atau memiliki
kemiripan dengan golongan alkali (IA) maka lahirlah sebutan “alkali
tanah”.
Cara mudah menghapal anggota logam alkali tanah :
Bebek Mangan Cacing Seret Banget Rasane
1. Sejarah Alkali
Berilium (Br)
Unsur ini ditemukan oleh Leuis Vauquelin pada tahun 1798
dalam bentuk oksida dalam beril dan dalam zamrud. Nama
berilium berasal dari kata dalam bahasa Yunani beryllos, beril.
Berilium pernah dinamakan glucinium (dari Yunani glykys, manis)
karena rasa manis garamnya.
Logam – logam alkali tanah menunjukkan kecenderungan sifat
yang sama dengan yang terobservasi pada logam-logam alkali.
Akan tetapi berilium berbeda dari yang lainnya dalam golongan IIA,
berilium menunjukkan sifat kemiripan diagonal dengan aluminium
pada golongan 13 (IIIA) tetapi berilium tetap masuk ke golongan IIA
dan logam alkali.
Magnesium (Mg)
Magnesium ditemukan oleh Joseph Black pada 1755 di Inggris.
Asal nama dari bahasa Yunani kata “Magnesia”, distrik Thessalia.
Lalu diisolasi oleh Davy pada tahun 1808.
Calcium (Ca)
Nama “kalsium” berasal dari kata latin calx yang berarti
“kapur”. Pada tahun 1787, Antoine Lavosier menduga bahwa kapur
mungkin merupakan oksida dari kimia dasar. Hingga pada tahun
1808 Davy berhasil mengisolasi unsur ini walau bukan logam
kalsium murni.
Stronsium (Sr)
Stronsium pertama kali ditemukan sebagai batuan mineral
Strontianite (SrCO3) oleh penduduk Skotlandia di sebuah tambang
terpencil pada tahun 1787. Adair Crawford, seorang kimiawan
Irladia mengenali bahwa mineral tersebut berbeda dengan mineral-
mineral barium lainnya pada tahun 1790 dan akhirnya logam
stronsium berhasil dipisahkan/diisolasi oleh Humphry Davy pada
tahun 1808 menggunakan elektrolisis.
Barium (Ba)
Kata barium berasal dari bahasa Yunani yaitu bary yang berarti
“berat”. Pertama kali diidentifikasi pada tahum 1774 oleh Carl
Scheele dan berhasil diisolasi pada tahun 1808 oleh Humphry Davy
di Inggris.
Radium (Ra)
Radium ditemukan oleh Marie Sklodowska-Curie dan suaminya
Pierre, pada tahun 1898 dari bijih uranium. Hingga pada tahun
1902, Curie dan Andre-Louis Debeirne berhasil memisahkan
radium sebagai logam murni.
SIFAT FISIKA DAN KIMIA
Litium (Li)
Elektrolisis campuran lelehan LiCl dan KCl cair. Penambahan
KCl cair berfungsi untuk menurunkan titik leleh LiCl.
Sumber logam Li adalah mineral Spodumene [ LiAl(SiO)3]
Spodumene dipanaskan pada suhu 100℃ , lalu dicampur
dengan H2SO4 panas dan dilarutkan ke dalam air utk
memperoleh larutan Li2SO4
Natrium (Na)
Elektrolisis campuran lelehan NaCl dan CaCl2.
Na diperoleh dengan menggunakan sel Down, yaitu
elektrolisis lelehan NaCl yang dicampur dengan CaCl2
Penambahan CaCl2 bertujuan untuk menurunkan titik
lelehnya, yaitu dari 800°C menjadi 580° C
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
NaCl(l) → Na+¿¿(l) + Cl−¿¿(l)
+ ¿¿
Katode : 2 Na (l) 2é →2Na(l)
Anode : 2Cl−¿¿(l) →Cl2(g) + é
+ ¿¿ −¿¿
2 Na (l) + 2Cl (l) →2Na(l) + Cl2(g)
↓
Na cair
Kalium (K)
Mereduksi lelehan KCl dengan Na
Sumber utama logam K adalah Silvit (KCI) yg didapatkan
dengan mereduksi lelehan KCI
Reaksi : Na(g) + KCl(l) → NaCl(s) + K(g)
Reaksi ini berada dalam kesetimbangan. Karena K mudah
menguap, maka K dapat dikeluarkan dari sistem, dan
kesetimbangan akan bergeser ke kanan untuk memproduksi
K.
Rubidium (Rb)
Mereduksi lelehan garam halidanya dengan logam Na
Metode pembuatan Rb tidak sama dengan proses pembuatan
logam alkali lainnya, Karena cairan RbCl dapat mudah larut
ke dalam garam cairnya
Reaksi ini dibuat dengan mereaksikan logam Na dengan RbCl
panas cair
Na + RbCl → Rb + NaCl.
Reaksi ini merupakan kesetimbangan, dan Rb sangat mudah
menguap dan hilang dari sistem dalam wujud yang relatif bebas
dari pengotor dan mengakibatkan reaksi terjadi berlanjut.
Cesium (Cr)
Mereduksi lelehan garam halidanya dengan logam Na.
Di bidang industri, CsCl dibuat dari mineral polusit, yang
ekstraknya direaksikan dengan SbCl3.
CaCl + SbCl3 → CsSbCl4
↓
Garam yang sukar larut
Magnesium (Mg)
Mereduksi lelehan MgO.CaO dengan FeSi.
Mineral dotomik [MgCa(Co3)2] dipanaskan sehingga terbentuk
MgO.CaO. Lalu dipanaskan dengan F2Si sehingga menghasilkan
Mg.
2(MgO.CaO) + FeSi → 2Mg + Ca2SiO4 +Fe
Calsium (Ca)
Mereduksi CaCl2 dengan Na.
CaCl2 + 2Na → Ca + 2NaCl
Stronsium (Sr)
Elektrolisis lelehan SrCl2
Ekstraksi Strontium Dengan cara elektrolisis. Selesit yang
dipanaskan dihasilkan lelehan SrCl2 yang kemudian
dielektrolisis.
Reaksi yang terjadi :
Katode : Sr 2+¿¿ + 2é → Sr
Anode : 2Cl¯ → Cl2 + 2é
Barium (Ba)
Mereduksi BaO dengan Al, menghasilkan logam Ba.
6BaO + 2Al → 3Ba + Ba3Al2O6
Radium (Ra)
Radium merupakan logam yg bersifat radioaktif. Ditemukan
pertama kali oleh Marie Curie Pada tahun 1911 dengan cara
elektrolisis lelehan garam radium klorida.
Pada elektroda negatif , radium akan membentuk amalgam
dengan raksa. Kemudian dengan cara memanaskan amalgam
dalam tabung silika yg dialiri gas nitrogen akan menguapkan
raksa dan meninggalkan radium yg berwarna putih.
KEGUNAAN & DAMPAK
1. Logam Alkali
Unsur Kegunaan
Litium Li digunakan pada baterai untuk alat pacu jantung,
(Li) kalkulator, jam, kamera, hp, laptop, dll
Li digunakan dalam paduan Mg dan Al. Paduan ini
bersifat sangat ringan tetapi kuat sehingga dimanfaatkan
untuk komponen pesawat terbang
Senyawaan litium dipakai sebagai zat pewarna pada
kembang api karena menghasilkan warna merah terang.
Natrium Uap Na digunakan pada lampu jalanan untuk
(Na) memberikan warna kuning
Natrium dalam tubuh berfungsi untuk menjaga tekanan
darah
Bahan penyedap dan pengawet makanan (NaCl)
Bahan soda api (NaOH)
Bahan pengembang adonan pada pembuatan kue
(NaHCO3)
Kalium Kalium dalam tubuh berfungsi untuk mencegah
(K) penyempitan pembulu arteri
Sebagai bahan (peledak, korek api dan kembang
api/petasan (KCLO3)
Sebagai bahan pupuk (KNO3, KCL)
Bahan pembuat sabun cair dan deterjen (KOH)
Rubidiu Sebagai osilator untuk aplikasi seperti navigasi dan
m (Rb) komunikasi di militer
Digunakan dalam gelas, keramik dan kembang api untuk
memberikan warna ungu.
Cesium Garam sesium untuk memperkuat ketahanan berbagai
(Cs) jenis kaca
Sesium nitrat untuk membuat gelas optic
Sebagai permukaan peka cahaya dalam sel fotolistrik
yang dapat mengubah energi cahaya menjadi energi listrik
Fransiu Untuk mengukur kadar aktinum (Ac)
m (Fr) Untuk mempelajari organ tubuh tikus.