Anda di halaman 1dari 13

Lain kali jangan begitu yahh wtf

A. Logam Alkali
Logam alkali adalah kelompok unsur-unsur yang berada di golongan I A pada
tabel periodik unsur, yaitu Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb),
Sesium (Cs), dan Fransium (Fr). Logam pada golongan I A disebut sebagai logam alkali
disebabkan oksida-oksida logam pada golongan tersebut cepat larut dalam air dan
menghasilkan larutan yang bersifat basa kuat (alkali).

Logam alkali mempunyai konfigurasi elektron np6 (n+1)s1. Konfigurasi electron


ini berlaku untuk semua logam alkali kecuali Litium (Li). Terdapat pengecualian pada
Litium karena sesuai dengan nomor atom Litium, hanya ada 3 elektron yang
mengelilingi inti atomnya, sehingga hanya mengisi subkulit s. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan perbandingan konfigurasi Litium dengan Natrium berikut ini:

3Li : 1s2 2s1

11Na : 1s2 2s2 2p6 3s1 (memenuhi rumus np6 (n+1)s1).

Dari konfigurasi elektron logam alkali juga dapat dilihat bahwa logam alkali
hanya memiliki 1 elektron pada kulit terluarnya atau dikatakan mempunyai valensi 1.
Layaknya unsur-unsur logam lainnya, logam alkali juga cenderung melepaskan
electron pada kulit terluarnya (bersifat elektropositif) sehingga membentuk ion
bermuatan +1 atau dapat juga dikatakan bertindak sebagai kation.

B. Sifat Fisis dan Sifat Kimia Unsur

Sifat Fisis dan Sifat Kimia Unsur-Unsur Golongan IA (Alkali)

Alkali merupakan unsur-unsur golongan IA kecuali hidrogen, yang meliputi


litium(Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr).

a. Sifat Fisis
Secara umum sifat fisis unsur-unsur alkali seperti yang tertera pada tabel
berikut:
Unsur Li Na K Rb Cs Fr
2 1 1 1 1
Konfigurasi 1s , (Ne) 3s (Ar) 4s (Kr) 5s (Xe) 6s (Rn) 7s1
electron 2s1
Massa atom 6,939 22,989 39,102 85,47 132,91 223
Jari-jari atom 0,155 0,190 0,235 0,248 0,267 _
(nm)
Potensial 519 494 418 402 376 381
ionisasi(KJ/mol)
Potensial 3,02 2,71 2,93 2,99 3,02 _
oksidasi
Titik leleh (oC) 181 97,8 63,6 38,9 28,4 -
Titik didih (oC) 1347 883 774 688 678 -

1) Wujud Alkali
Alkali merupakan unsure logam yang lunak dan dapat diiris. Dari data
kekerasan (skalaMohs) terlihat dari atas ke bawah semakin berkurang,
hal ini berarti makin ke bawah semakin lunak.
2) Titik didih dan Titik Cair
Logam-logam alkali memiliki titik didih dan titik cair yang rendah dan cukup
lunak. Hal ini disebabkan karena atom-atom logam alkali mempunyai satu electron
valensi sehingga gaya yang mengikat partikel-partikel terjejal relative lemah.
3) Energi Ionisasi (Energi Pengion)
Energi ionisasi logam-logam alkali relative rendah dibanding energi
Ionisasi logam-logam lain. Hal ini menunjukkan bahwa logam alkali lebih mudah
melepaskan electron dari pada logam lainnya. Energi ionisasi logam alkali dari atas ke
bawah makin rendah, sehingga dari litium sampai sesium semakinreaktif.
4) Potensial Reduksi Standar
Harga potensial reduksi standar kecuali litium dari atas ke bawah semakin
negatif. Hal ini menunjukkan semakin mudahnya melepas electron (sifat reduktor
semakin kuat dari Na sampai Cs). Penyimpangan harga potensial reduksi (E°) pada
litium disebabkan karena energy hidrasi Li jauh lebih besar daripada alkali yang lain
sehingga potensial reduksi Li paling negatif.

b. Sifat Kimia
Unsur-unsur alkali merupakan golongan logam yang paling reaktif.
Kereaktifan logam alkali dari atas ke bawah semakin bertambah, hal ini disebabkan
energy ionisasinya dari atas ke bawah semakin rendah sehingga semakin mudah
melepaskan elektron. Kereaktifan logam alkali dapat dibuktikan dengan kemampuan
bereaksinya dengan berbagai unsur lain dan senyawa. Berikut ini dipaparkan
mengenai sifat-sifat kimia unsur-unsur alkali dalam table berikut:
REAKSI Li Na K Rb dan Cs
Dengan udara Dengan Cepat Cepat Cepar terbakar
lambat terbentuk terbentuk menjadi Rb2O dan
terbentuk Na2O dan K2O Cs2O
Li2O Na2O2
Dengan air Lambat Cepat Terbakar Terbakar hebat
2L+2H2O→2LOH+H2
Dengan asam Cepat Cepat Terbakar Cepat terbakar
Dengan gas halogen Bereaksi pada permukaan Meletus dengan hebat
2L + X2 → 2LX
Warna nyala api Merah Kuning Ungu Merah-biru
Garam-garam sukar CO32- ; F- ; ClO4-dan Co(NO3)63-
larut OH- ; PO43-

1) Unsur Alkali dapat Bereaksi dengan Air


Reaksi unsur alkali dengan air menghasilkan basa dan gas hidrogen.
Secara umum dapat dituliskan sebagai berikut:
2M(s) + 2H O(l) 2MOH(aq) + H (g)
2 2

Reaksi natrium dengan air sangat hebat, sehingga bila mereaksikan logam
natrium dengan air logam natrium harus dipotong sekecil mungkin agar tidak terjadi
ledakan dan jangan sekali-kali memegang logam natrium karena dapat bereaksi
dengan air/keringat pada tangan Anda.

2) Reaksi dengan Oksigen.


Logam alkali dapat bereaksi dengan oksigen membentuk oksidanya. Bila
oksigen yang direaksikan berlebihan, natrium dapat membentuk peroksida, kalium,
rubidium dan sesium membentuk superoksida.
4M(s) + O (g) 2M O(s) (M = Li, Na, K, Rb, Cs)
2 2
(terbatas) (oksida)
2Na(s) + O Na O (s)
2 2 2
(berlebihan) (natriumperoksida)
M(s) + O2 MO2 (M = K, Rb, Cs)
(berlebihan) (superoksida)

Untuk menghindari reaksi dengan uap air dan gas oksigen di udara,maka
logam alkali disimpan dalam minyak tanah.

3) Reaksi dengan Unsur Non logam Lainnya (Halogen, Nitrogen, Belerang dan
Fosfor)
2M(s) + X (g) 2MX(s) (X = F, Cl, Br, I)
2
6M(s) + N (g) 2M N(s)
2 3
2M(s) + S(s) M S(s)
2
3M(s) + P(s) 2M P(s)
3
C. Kelimpahan Unsur

1. Kelimpahan unsur logam alkali di alam


Sumber utama logam alkali adalah air laut. Air laut merupakan larutan garam
– garam alkali dan alkali tanah dengan NaCL sebagai zat terlarut utamanya. Jika air
lauit di luapkan, garam – garam yang terlarut akan membentuk Kristal.
Selain air laut, sumber utama logam natrium dan kalium adalah deposit mineral yang
di tambang dari dalam tanah, seperti halit ( NaCL), silvit (KCLl), dan karnalit ( KCl,
MgCl,H2O). Mineral- mineral ini banyak di temukan di berbagai belahan bumi.

Mineral Utama Logam Alkali


Unsur SumberUtama
Litium Spodumen, LiA l(Si2O6)
Natrium NaCl
Kalium KCl
Rubidium Lepidolit,Rb2(FOH)2Al2(SiO3)3
Sesium Pollusit, Cs4Al4Si9O26H2O
Pembentukan mineral tersebut melalui proses yang lama. Mineral berasal dari
air laut yang menguap dan garam – garam terlarut mengendap sebagaio mineral.
Kemudian, secara perlahan mineral tersebut tertimbun oleh debu dan tanah
sehingga banyak di temukan tidak jauh dari pantai.
Logam alkali lain di peroleh dari mineral aluminosilikat.Litiumterdapat dalam bentuk
spodumen, LiA I(SiO3)2 .Rubidium terdapat dalam mineral lepidolit. Sesium diperoleh
dari pollusit yang sangat jarang, CsA I(SiO3)2H2O.Fransium Bersifat radioaktif.

Unsur-unsur Golongan Alkali


1. Litium (Li)
a) Tempat ditemukan
Litium tidak ditemukan sebagai unsur tersendiri di alam; ia selalu terkombinasi
dalam unit-unit kecil pada batu-batuan berapi dan pada sumber-sumber mata air.
Mineral-mineral yang mengandung litium contohnya: lepidolite, spodumeme,
petalite, dan amblygonite.
Di Amerika Serikat, litium diambil dari air asin di danau Searles Lake, di negara
bagian California dan Nevada. Deposit quadramene dalam jumlah besar ditemukan
di California Utara. Logam ini diproduksi secara elektrolisis dari fusi klorida
b) Fungsi
Litium seringkali digunakan pada aplikasi transfer panas. Logam ini sangat
mudah aus atau korosif dan perlu penanganan tertentu. Litium digunakan sebagai
bahan campuran logam, sintesis senyawa organik dan aplikasi nuklir.
Unsur ini juga digunakan sebagai bahan anoda pada baterai karena memiliki
potensial elektrokimia yang tinggi. Elemen litium digunakan pula untuk pembuatan
kaca dan keramik spesial. Kaca pada teleskop di gunung Palomar mengandung litium.
Bersama dengan litium bromida, keduanya digunakan pada sistem pendingin dan
penghangat ruangan. Litium stearat digunakan untuk sebagai lubrikasi suhu tinggi.
Senyawa Li2CO3 digunakan sebagai bahan campuran pengolahan aluminium dan
senyawa-senyawa litium lainnya digunakan pada sel-sel kering dan baterai. Paduan
antara litium, magnesium, dan alu minium digunakan sebaagai bahan untuk
membuat komponen pesawat terbang.
c) Cara Isolasi
Sumber logam litium adalah spodumene (LiAl(SO)3). Spodumene dipanaskan
pada suhu 100 oC kemudian ditambah H2SO4 pekat panas sehingga diperoleh Li2SO4.
Campuran yang terbentuk dilarutkan ke dalam air. Larutan Li 2SO4 ini kemudian
direaksikan dengan Na2CO3. Dari reaksi ini terbentuk endapan Li2CO3.
Li2SO4(aq) + Na2CO3(aq) ―→ Li2CO3(s) + Na2SO4(aq)
Setelah dilakukan pemisahan Li2CO3 yang diperoleh direaksikan dengan HCl
sehingga diperoleh garam LiCl.
Li2CO3(s) + 2HCl(aq) ―→ 2LiCl + H2O + CO2
Garam LiCl ini yang akan digunakan sebagain bahan dasar elektrolisis litium.
Namun karena titik lebur LiCl yang sangat tinggi sekitar 600 °C maka ditambahkan KCl
dengan perbandingan volume 55% LiCl dan 45% KCl. Penambahan KCl ini bertujuan
untuk menurunkan titik lebur LiCl menjadi 430 ºC. Reaksi yang terjadi pada proses
elektrolisis Li adalah sebagai berikut
Katoda : Li+ + e ―→ Li
Anoda : 2Cl‾ ―→ Cl2 + 2e
Selama elektrolisis berlangsung ion Li+ dari leburan garam klorida akan
bergerak menuju katoda. Ketika tiba dikatoda ion-ion litium akan mengalami reaksi
reduksi menjadi padatan Li yang menempel pada permukaan katoda. Padatan yang
terbentuk dapat diambil secara periodik, dicuci kemudian digunakan untuk proses
selanjutnya sesuai keperluan. Sedangkan ion Cl‾ akan bergerak menuju anoda yang
kemudian direduksi menjadi gas Cl2.
d) Sifat-sifat
Lithium adalah unsur alkali pertama dalam tabel periodik. Di alam, lithium
ditemukan dalam campuran isotop Li6 dan Li7.
Unsur ini merupakan logam padat paling ringan, lunak, berwarna putih
keperakan, dengan titik leleh rendah serta bersifat reaktif.
Banyak sifat fisik dan kimia lithium lebih mirip dengan logam alkali tanah
daripada dengan kelompoknya sendiri. Sifat terpenting lithium diantaranya adalah
kapasitas kalor tinggi, interval suhu besar dalam keadaan cair, konduktivitas termik
tinggi, viskositas rendah, dan kepadatan yang sangat rendah.
Logam lithium larut dalam amina alifatik rantai pendek, seperti etilamine,
namun tidak larut dalam hidrokarbon. Lithium dapat bereaksi dengan reaktan
organik serta dengan reaktan anorganik.
Logam ini bereaksi dengan oksigen membentuk monoksida dan peroksida.
Lithium merupakan satu-satunya logam alkali yang bereaksi dengan nitrogen pada
suhu kamar untuk menghasilkan nitrure hitam. Unsur ini bereaksi dengan hidrogen
pada suhu hampir 500 ºC untuk membentuk lithium hidrida. Reaksi logam lithium
dengan air terjadi amat kuat.
Seperti semua logam alkali, lithium mudah bereaksi dengan air dan tidak
terdapat bebas di alam karena sifat reaktifnya. Lithium merupakan unsur yang
terdapat cukup melimpah di kerak bumi (sekitar 65 ppm). Ini menempatkan lithium
bawah nikel, tembaga, dan tungsten dan diatas cerium dan timah, mengacu pada
kelimpahannya.
2. Natrium (Na)
a) Tempat ditemukan

Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spektrum


matahari sangat jelas. Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi,
terkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi. Unsur ini merupakan unsur terbanyak
dalam grup logam alkali.

b) Fungsi

Logam natrium sangat penting dalam fabrikasi senyawa ester dan dalam
persiapan senyawa-senyawa organik. Logam ini dapat digunakan untuk memperbaiki
struktur beberapa campuran logam, dan untuk memurnikan logam cair, juga untuk
mereduksi bijih lain. Campuran logam Na dan K yaitu NaK, juga merupakan agen heat
transfer (transfusi panas) yang penting. Logam Natrium juga dapat digunakan sebagi
pendingin pada reaktor nuklir, dan dapat juga digunakan pada industri pembuatan
bahan anti ketukan pada bensin yaitu TEL (tetraetilead). Uap Na dapat digunakan
sebagai lampu Natrium yang dapat menembus kabut.
Senyawa Natrium yang paling banyak ditemukan yaitu Natrium Klorida (garam
dapur), tapi juga terkandung di dalam mineral-mineral lainnya seperti soda niter,
amphibole, zeolite, dsb. Senyawa Natrium juga penting untuk industri-industri
kertas, kaca, sabun, tekstil, minyak, kimia dan logam. Sabun biasanya merupakan
garam Natrium yang mengandung asam lemak tertentu. Di antara banyak senyawa-
senyawa natrium yang memiliki kepentingan industrial yaitu:
· Garam dapur (NaCl): untuk pengawet dan penyedap rasa.
· Soda abu (Na2CO3): untuk pelunak kesadahan air, zat pembersih peralatan
rumah tangga, dan industri gelas.
· Baking soda (NaHCO3): untuk bahan pembuatkue, campuran pada minuman
dalam botol, bahan pemadam kebakaran, dan obat-obatan.
· Kaustik soda (NaOH): bahan utama dalamindustri sabun, kertas dan tekstil,
pemurnian bauksit, serta ekstraksi senyawa-senyawa aromatik dari batu bara.
· Chile salpeter (NaNO3): digunakan sebagai komposisi bahan pupuk, peledak
dan dalam bahan bakar padat roket, juga pada kaca dan pelapis tembikar.
· di- dan tri-natrium fosfat (Na2HPO4& Na3PO4): untuk pengawet daging, sebagai
alternatif natrium nitrit.
· natrium tiosulfat (hypo, Na2S2O3 .5H20)
· boraks (Na2B4O7.10H2O): untuk bahan pembuatan detergen, mengurangi
kesadahan air, dan bersifat antiseptik.
· Garam glauber (Na2SO4): untuk obat pencahar (obat pencuci perut) dan zat
pengering senyawa organik.
· Na2S2O3: sebagai larutan pencuci dalam fotografi.
· NaOCl: sebagai zat pengalantang (bleaching) untuk kain.
· Na3AlF6: sebagai pelarut dalam sintesis logam aluminium.
· Natrium benzoat: sebagai zat pengawet makanan dalam kaleng dan obat
rematik.
· Natrium glutamat: sebagai penyedap masakan (vetsin).
· Natrium salisilat: sebagai obat penurun panas.
c) Cara Isolasi
Natrium dapat diperoleh dari elektrolisis leburan NaCl dengan menambahkan
CaCl2 menggunakan proses downs cell. Penambahan CaCl2 bertujuan menurunkan
titih leleh NaCl dari 801ºC menjadi 580 ºC. Proses ini dilakukan dalam sel silinder
meggunakan anoda dari grafit dan katoda dari besi atau tembaga. Selama proses
elektrolisis berlangsung, ion-ion Na+ bergerak menuju katoda kemudian mengendap
dan menempel pada katoda, sedangkan ion Cl‾ memebntuk gas Cl 2 pada anoda.
Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis natrium dari lelehan NaCl:
Peleburan NaCl ―→ Na+ + Cl‾
Katoda : Na+ + e ―→ Na
Anoda : 2Cl‾ ―→ Cl2 + 2e
Reaksi elektrolisis: Na+ + Cl‾―→ Na + Cl2
d) Sifat-sifat
Natrium, seperti unsur radioaktif lainnya, tidak pernah ditemukan tersendiri di
alam. Natrium adalah logam keperak-perakan yang lembut dan mengapung di atas
air. Tergantung pada jumlah oksida dan logam yang terkekspos pada air, natrium
dapat terbakar secara spontanitas. Lazimnya unsur ini tidak terbakar pada suhu
dibawah 115 derajat Celcius.
3. Kalium
a) Tempat ditemukan
Logam ini merupakan logam ketujuh paling banyak dan terkandung sebanyak
2.4% (berat) di dalam kerak bumi. Kebanyakan mineral kalium tidak terlarut dalam
air dan unsur kalium sangat sulit diambil dari mineral-mineral tersebut.
Mineral-mineral tertentu, seperti sylvite, carnalite, langbeinite, dan polyhalite
ditemukan di danau purba dan dasar laut yang membentuk deposit dimana kalium
dan garam-garamnya dengan mudah dapat diambil. Kalium ditambang di Jerman,
negara bagian-negara bagian New Mexico, California, dan Utah. Deposit besar yang
ditemukan pada kedalaman 3000 kaki di Saskatchewan, Kanada diharapkan menjadi
tambang penting di tahun-tahun depan.
Kalium juga ditemukan di samudra, tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit ketimbang
natrium
b) Fungsi
Kalium, dalam bentuk kalium klorida (KCl) banyak digunakan untuk pupuk.
Kalium merupakan bahan penting untuk pertumbuhan tanaman dan ditemukan di
banyak tanah. Kaliun hidroksida (KOH) digunakan sebagai bahan dalam pembuatan
sabun lunak, dan KNO3 di gunakan sebagai bahan pupuk, mesiu, dan kembang api.
Campuran logam natrium dan kalium (NaK) digunakan sebagai media perpindahan
panas. Banyak garam-garam kalium seperti hidroksida, nitrat, karbonat, klorida,
klorat, bromida, ioda, sianida, sulfat, kromat dan dikromat sangat penting untuk
banyak kegunaan.
c) Cara Isolasi
Kalium tidak ditemukan tersendiri di alam, tetapi diambil melalui proses
elektrolisis hidroksida. Metoda panas juga lazim digunakan untuk memproduksi
kalium dari senyawa-senyawa kalium dengan CaC2, C, Si, atau Na.
Kalium dan logam alkali lainnya dibuat dengan mereduksi lelehan garam garam
kloridanya. Contoh, kalium dibuat dad reaksi antara KCl dengan logam natrium.
KCI(l) + Na(l) NaCl(l) + K(g)
Walaupun reaksi di atas mempunyai potensial bertanda negatif, tetapi karena
logam yang terbentuk menguap, maka kesetimbangan akan terus-menerus bergeser
ke kanan. KCl ( Kalium Klorida ) dan K2SO4 ( Kalium Sulfat ) digunakan sebagai pupuk.
Ekstraksi logam kalium dalam sel elektrolitik akan sangat berbahaya karena
sifatnya yang sangat reaktif. Anion heksanitritokobaltat (III), [Co9NO2)6]3- dengan
litium maupun dengan nitrium menghasilkan garam larut dalam air, tetapi dengan
kalium, rubidium, maupun sesium membentuk garam-garam yang sukar larut.
d) Sifat-sifat
Unsur ini sangat reaktif dan yang paling elektropositif di antara logam-logam.
Kecuali litium, kalium juga logam yang sangat ringan. Kalium sangat lunak, dan
mudah dipotong dengan pisau dan tampak keperak-perakan pada permukaan
barunya. Elemen ini cepat sekali teroksida dengan udara dan harus disimpan dalam
kerosene (minyak tanah). Seperti halnya dengan logam-logam lain dalam grup alkali,
kalium mendekomposisi air dan menghasilkan gas hidrogen. Unsur ini juga mudah
terbakar pada air. Kalium dan garam-garamnya memberikan warna ungu pada lidah
api.
4. Rubidium
a) Tempat Ditemukan
Unsur ini ternyata ditemukan lebih banyak dari yang diperkirakan beberapa
tahun lalu. Sekarang ini, rubidium dianggap sebagai elemen ke-16 yang paling banyak
ditemukan di kerak bumi. Rubidium ada di pollucite, leucite dan zinnwaldite, yang
terkandung sekitar 1% dan dalam bentuk oksida. Ia ditemukan di lepidolite sebanyak
1.5% dan diproduksi secara komersil dari bahan ini. Mineral-mineral kalium, seperti
yang ditemukan pada danau Searles, California, dan kalium klorida yang diambil dari
air asin di Michigan juga mengandung rubidium dan sukses diproduksi secara
komersil. Elemen ini juga ditemukan bersamaan dengan sesium di dalam deposit
pollucite di danau Bernic, Manitoba.
b) Fungsi
Rubidium sangat mudah diionasi, unsur ini pernah dipikirkan sebagai bahan
bakar mesin ion untuk pesawat antariksa. Hanya saja, Sesium sedikit lebih efisien
untuk hal ini. Unsur ini juga pernah diajukan untuk digunakan sebagai fluida
penggerak turbin uap dan untuk generator elektro-panas menggunakan prinsip kerja
magnetohydrodynamic, yaitu ion-ion Rubidium terbentuk oleh energi panas pada
suhu yang tinggi dan melewati medan magnet. Ion-ion ini kemudian akan
mengantarkan listrik dan bekerja seperti amature sebuah generator sehingga dapat
memproduksi aliran listrik.
Rubidium juga digunakan sebagai getter dalam tabung-tabung vakum dan
sebagai komponen fotosel. Ia juga telah digunakan dalam pembuatan kaca spesial.
RbAg4I5 sangat penting karena memiliki suhu ruangan tertinggi sebagai konduktor di
antara kristal-kristal ion. Pada suhu 200C, konduktivitasnya sama dengan larutan
asam sulfur. Sifat ini memungkinkan Rubidium digunakan pada aplikasi untuk baterai
super tipis dan aplikasi lainnya.
c) Cara Isolasi
Rubidium tidak dapat diperoleh dengan proses elektrolis karena logam-logam
yang terbentuk pada anoda akan segera larut kembali dalam larutan garam yang
digunakan. Oleh sebab itu untuk memperoleh rubidium dilakukan melalui metode
reduksi.
Proses yang dilakukan untuk memperoleh ketiga logam ini serupa yaitu
dengan mereaksikan lelehan garamnya dengan natrium.
Na + LCl ―→ L + NaCl (L= rubidium)
Dari reaksi di atas L dalam bentuk gas yang dialirkan keluar. Gas yang keluar
kemudian dipadatkan dengan menurunkan tekanan atau suhu sehingga terbentuk
padatan logam L. Karena jumlah produk berkurang maka reaksi akan bergeser ke
arah produk. Demikian seterusnya hingga semua logam L habis bereaksi.
d) Sifat-sifat
Rubidium dapat menjelma dalam bentuk cair pada suhu ruangan. Ia
merupakan logam akali yang lembut, keperak-perakan dan unsur akali kedua yang
paling elektropositif. Ia terbakar secara spontan di udara dan bereaksi keras di dalam
air, membakar hidrogen yang terlepaskan. Dengan logam-logam alkali yang lain,
rubidium membentuk amalgam dengan raksa dan campuran logam dengan emas,
sesium dan kalium. Ia membuat lidah api bewarna ungu kekuning-kuningan. Logam
rubidium juga dapat dibuat dengan cara mereduksi rubidium klorida dengan kalsium
dan dengan beberapa metoda lainnya. Unsur ini harus disimpan dalam minyak
mineral yang kering, di dalam vakum atau diselubungi gas mulia.
5. Sesium
a) Tempat ditemukan
Sesium merupakan logam alkali yang terdapat di lepidolite, pollucte (silikat
aluminum dan Sesium basah) dan di sumber-sumber lainnya. Salah satu sumber
terkaya yang mengandung Sesium terdapat di danau Bernic di Manitoba, Kanada.
Deposit di danau tersebut diperkirakan mengandung 300.000 ton pollucite yang
mengandung 20% Sesium. Unsur ini juga dapat diisolasi dengan cara elektrolisis fusi
sianida dan dengan beberapa metoda lainnya. Sesium murni yang bebas gas dapat
dipersiapkan dengan cara dekomposisi panas Sesium azida.
Sifat-sifat
b) Fungsi
Sesium digunakan pada jam atom dengan akurasi sebesar 5 detik dalam 300
tahun. Senyawa-senyawanya yang penting adalah klorida dan nitrat. Sesium
digunakan dalam sel-sel fotoelektrik, dan sebagai katalis dihidrogenasi senyawa-
senyawa. Sesium digunakan sebagai propelan dalam mesin ion awal dirancang untuk
propulsi pesawat ruang angkasa pada antarplanet yang sangat panjang atau misi
extraplanetary.

Sesium nitrat digunakan sebagai oksidator dan pewarna piroteknik untuk membakar
silikon dalam flare inframerah seperti suar-19 Luu, karena memancarkan banyak
cahaya dalam spektrum inframerah dekat. Sesium bersama dengan rubidium, telah
ditambahkan sebagai karbonat untuk kaca karena mengurangi konduktivitas listrik
dan meningkatkan stabilitas dan daya tahan serat optik dan penglihatan pada
malam hari. Fluorida Sesium atau aluminium fluorida sesium digunakan dalam fluks
diformulasikan untuk mematri paduan aluminium yang mengandung magnesium.
8. Prognostications
Sesium juga telah dianggap sebagai fluida dalam suhu tinggi. Garam Sesium telah
dievaluasi sebagai reagen antishock. untuk digunakan setelah pemberian obat
arsenik. Karena efeknya pada irama jantung, namun logam ini kurang mungkin untuk
digunakan dibandingkan garam kalium atau rubidium. Garam sesium juga telah
digunakan untuk mengobati epilepsi.

c) Cara Isolasi
Sesium tidak dapat diperoleh dengan proses elektrolis karena logam-logam
yang terbentuk pada anoda akan segera larut kembali dalam larutan garam yang
digunakan. Oleh sebab itu untuk memperoleh sesium dilakukan melalui metode
reduksi.
Proses yang dilakukan untuk memperoleh ketiga logam ini serupa yaitu
dengan mereaksikan lelehan garamnya dengan natrium.

Na + LCl ―→ L + NaCl (L= sesium)

Dari reaksi di atas L dalam bentuk gas yang dialirkan keluar. Gas yang keluar
kemudian dipadatkan dengan menurunkan tekanan atau suhu sehingga terbentuk
padatan logam L. Karena jumlah produk berkurang maka reaksi akan bergeser ke
arah produk. Demikian seterusnya hingga semua logam L habis bereaksi.

d) Sifat-sifat
Karakteristik metal ini dapat dilihat pada spektrum yang memiliki dua garis
biru yang terang dan beberapa di bagian merah, kuning dan hijau. Elemen ini putih
keperak-perakan, lunak dan mudah dibentuk. Sesium merupakan elemen akalin yang
paling elektropositif.
Sesium, galium dan raksa adalah tiga logam yang berbentuk cair pada suhu ruangan.
Sesium bereaksi meletup-letup dengan air dingin, dan bereaksi dengan es pada suhu
di atas 116 derajat Celsius. Sesium hidroksida, basa paling keras yang diketahui,
bereaksi keras dengan kaca.
6. Fransium
a) Tempat ditemukan
Fransium yang merupakan unsur terberat seri logam-logam alkali, muncul
sebagai hasil disintegrasi unsur actinium. Ia juga bisa dibuat secara buatan dengan
membombardir thorium dengan proton-proton. Walau fransium secara alami dapat
ditemukan di mineral-mineral uranium, kandungan elemen ini di kerak bumi
mungkin hanya kurang dari satu ons
b) Fungsi
Tidak ada aplikasi komersial untuk Fransium. Fransium telah digunakan untuk
tujun penelitian dalam bidang biologi dan struktur atom. Penggunaannya sebagai
potensi bantuan diagostik untuk brebagai jenis kanker juga telah dieksplorasi.
c) Cara Isolasi
Fransium dihasilkanketika unsur radioaktif aktinium meluruh melalui reaksi
sebagai berikut:
_89 〖 Ac 〗 ^227→_87 〖 Fr 〗 ^223+_2 〖 He 〗 ^4
Selain itu fransium merupakan unsur logam berat yang angat elektropositif dan
merupakan unsur radioaktif alami yang isotop-isotopnya mempunyai massa atom
dalam rentang 204 sampai 224.
d) Sifat-sifat
Isotop-isotop fransium sangat labil, sifat-sifat fisik mereka diketahui dengan
cara teknik radiokimia. Sampai saat ini unsur belum pernah dipersiapkan dengan
berat yang memadai atau diisolasi. Fransium merupakan unsur logam alkali yang
bersifat radioaktif dan sifat-sifat kimianya sangat mirip dengan cesium.

Anda mungkin juga menyukai