KIMIA UNSUR
SMA
KELAS XII
SEMESTER 1
NAMA :__________________________________________
KELAS :__________________________________________
UNSUR ALKALI
Kelimpahan Unsur Alkali
Unsur-unsur alkali terdiri dari logam litium (Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium
(Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr). Unsur logam alkali dalam tabel periodik terdapat pada
golongan IA dan merupakan unsur blok s, disebabkan elektron terakhir unsur-unsur tersebut
mengisi subkulit s. Unsur alkali tergolong logam karena mempunyai sifat-sifat logam
seperti : permukaan mengkilap, mudah ditempa, dan merupakan konduktor listrik dan panas
yang baik. Golongan ini disebut alkali karena bereaksi dengan air dingin membentuk
senyawa yang bersifat alkalis (bersifat biasa).
Sifat fisik dan kimia unsur alkali
Sifat-sifat logam alkali yang meliputi : sifat atomik, sifat fisis, sifat kimia
(reaktivitas), dan sifat karakteristik melalui penafsiran data sifat periodik, keberadaannya di
alam, proses pembuatannya, serta penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sifat-Sifat Unsur Alkali
a.
Unsur
Sifat
Li Na K Rb Cs Fr
Elektronterluar 2s 1
3s1
4s 1
5s1
6s 1
7s1
Titik leleh(oC) 186 97,8 63,6 38,9 28,5 27
TitikDidih( C)
o
1347 904 774 688 678 677
Massajenis(g/cm 3) 0,534 0,971 0,862 1,53 1,87 -
Jari-jariatom (A ) o
1,52 1,86 2,27 2,48 2,65 -
Jari-jariIon,M+(Ao) 0,90 1,16 1,52 1,66 1,81 -
Keelektronegatifan 1,0 1,0 0,9 0,9 0,8 0,8
Eo(volt): M+(aq)+ e- →
-3.50 -2,71 -2,93 -2,93 -2,92 -
M(s)
EnergiIonisasi(kJ/mol)
M(g) → M+(g) + e_ 520 496 419 403 377 -
M+(g)→ M2+(g)+ e_ 7298 4562 3051 2632 2420 -
∆H0hydration(kJ/mol):
-544 -435 -351 -293 -264 -
M+(g)+xH2O → M+(aq)
Sifat atomik unsur alkali
1) Jari-jari atom
Dari litium ke fransium, jari-jari atom bertambah. Hal ini disebabkan semakin
bertambahnya jumlah kulit elektron.
2) Energi inonisasi
Dari litium ke faransium, energi ionisasi semakin berkurang. Penurunan
energi ionisasi disebabkan penambahan jari-jari atom, sehingga gaya tarik-
menarik inti dengan elektron valensi semakin lemah.
3) Keelektronegatifan
Dari litium ke fransium, keelektronegatifan semakin berkurang.
Kecendrungan ini juga disebabkan penambahan jari-jari atom, sehingga
melemahkan gaya tarik inti.
4) Tingkat oksidasi
Tingkat oksidasi logam-logam alkali hanya satu macam yaitu +1, yang
menunjukkan bahwa untuk mencapai kesetabilan, logam-logam alkali
melepas satu elektronnya.
b. Sifat fisis unsur alkali
1) Titik leleh
Dari litium ke fransium, titik lelehnya semakin menurun. Hal ini disebabkan
titik leleh ditentukan oleh jenis ikatan dan kekuatan ikatan logam yang
dimiliki unsur alkali (ikatan logam semakin lemah).
2) Titik didih
Dari litium ke fransium, titik didihnya semakin menurun. Hal ini disebabkan
titik didih juga ditentukan oleh jenis ikatan dan kekuatan ikatan logam yang
dimiliki unsur alkali (ikatan logam semakin lemah)
3) Daya hantar listrik dan panas
Dari litium ke fransium, daya hantar listrik dan panas semakin menurun,
kecuali pada logam natrium dan kalium yang semakin bertambah karena
elektron valensi pada ataom Na dan K mudah bergerak bebas.
Bila kita tinjau konfigurasi elektron unsur alkali, ketika bereaksi, atom unsur
alkali cenderung melepaskan satu elektron saja. Oleh karena itu, unsur alkali
tergolong logam yang sangat reaktif.
Unsur alkali dapat bereaksi dengan air. Di dalam air, loga kalium bereaksi
hebat, sehingga menimbulkan letupan sangat keras dan nyala api berwarna ungu
muda. Logam natrium juga bereaksi dengan air dan menimbulkan letupan api
berwarna kuning. Logam litium juga bereaksi dengan air, tetapi tidak sereaktif
loga kalium dan natrium.
Berdasarkan reaksinya dengan air, reaktivitas logam-logam alkali dari Li ke Fr
semakin bertambah. Hal ini dikarenakan bertambahnya jari-jari atom yang
menyebabkan gaya tarik-menarik antara inti atom dengan elektron valensi
semakin lemah sehingga semakin mudah melepas elektron valensi tersebut.
c. Sifat karakteristik
Logam alkali jika dibakar akan memberikan warna nyala yang khas satu sama
lainnya, hal ini terjadi karena pemanasan pada suhu tinggi mengakibatkan
senyawa terurai menjadi atom-atom bebas, lalu elektron pada atom bebas ini
tereksitasi atau pindah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Jika elektron tersebut
kembali ke tinggat energi semula, akan disertai pancaran cahaya foton denfan
warna yang sesuai dengan panjang gelombang dari energi yang dihasilkan.
Warna nyala untuk (a) Litium (merah muda), (b) Natrium (kuning), (c) Kalium (Violet)
larutan Li2SO4. kemudian, Li2SO4 direksikan dengan Na2CO3 membentuk Li2CO3 yang
sukar larut.
Li2SO4 + Na2CO3 → Li2CO3 + Na2SO4 Setelah itu, Li2CO3 direaksikan dengan HCl
untuk membentuk LiCl.
Li2CO3 + 2HCl→ 2LiCl + H2O+ CO2
Li dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan LiCl.
Katoda : Li+ + e- → Li
Anoda : 2Cl- → Cl2 + 2e-
Karena titik leleh LiCl tinggi (>600oC), biaya elektrolisis menjadi mahal. Namun,
biaya dapat ditekan dengan cara menambahkan KCl (55% LiCl dan 45% KCl) yang
dapat menurunkan titik leleh menjadi 430oC.
2. Natrium
Natrium dapat diperoleh dari elektrolisis leburan NaCl dengan menambahkan CaCl 2
menggunakan proses downs cell. Penambahan CaCl2 bertujuan menurunkan titih leleh
NaCl dari 801ºC menjadi 580 ºC. Proses ini dilakukan dalam sel silinder meggunakan
anoda dari grafit dan katoda dari besi atau tembaga. Selama proses elektrolisis
berlangsung, ion-ion Na+ bergerak menuju katoda kemudian mengendap dan
menempel pada katoda, sedangkan ion Cl‾ memebntuk gas Cl 2 pada anoda. Reaksi
yang terjadi pada proses elektrolisis natrium dari lelehan NaCl:
Peleburan NaCl → Na+ + Cl‾
Katoda : Na+ + e→ Na
Anoda : 2Cl‾→ Cl2 + 2e
Reaksi elektrolisis: Na+ + Cl‾ → Na + Cl2
3. Kalium
Logam alkali Kalium dapat dibuat melalui reduksi kimia Secara komersial, lelehan
KCl direaksikan dengan logam natrium pada 870°C, persamaan reaksinya:
Na(l) + KCl(l) NaCl(l) + K(g)
Uap kalium meninggalkan reaktor yang selanjutnya dikondensasi menjadi kalium
dalam bentuk cairan.
4. Rubidium
Metode yang dilakukan untuk mengekstraksi rubidium adalah dengan menggunakan
metode reduksi. logam rubidium dibuat dengan mereduksi lelehan senyawa RbCl
menurut reaksi:
Na + RbCl Rb + NaCl
Reaksi ini berada dalam kesetimbangan. Karena Rubidium mudah menguap, maka
rubidium dapat diproduksi terus-menerus dengan cara yang sama dengan proses
reduksi kalium
5. Sesium
Sesium tidak dibuat secara normal di laboratorum seolah-olah siap tersediah secara
komersial. Semua sintesa membutuhkan tahapan elektrolit dan merupakan sebuah
proses yang sulit untuk menambahkan sebuah elektron pada ion lithium Cs yang
memiliki elektronegatif yang sangat sedikit. Metode pembuatan Sesium tidaklah sama
seperti proses pembuatan sodium ataupun logam-logam alkali lainnya. Hal ini
dikarenakan logam sesium, sesaat terbentuk dari elektrolisis dari liquid sesium klorida
(CsCl) dapat dengan mudah terlarut dalam molten salt (garam cairnya).
Katode : Cs- (l) + e Cs (1)
Anode : Cl-(1) ½ Cl2(g) + e-
Reaksi ini dibuat dengan mereaksikan logam sodium dengan sesium klorida panas
cair
Na + CsClCs + NaCl
Ini merupakan reaksi kesetimbangan dan pada kondisi ini sesium sangat mudah
menguap dan hilang dan sistem dalam wujud relatif bebas dari pengotor
mengakibatkan reaksi terus berlanjut. Sesium dapat dimurnikan dengan destilasi.
Fransium
Fransium dapat disintesis dalam reaksi nuklir:
197Au + 18O → 210Fr + 5 n
Anggota unsur alkali tanah adalah berelium (Be), magnesium(Mg), kalsium (Ca),
stronsium(Sr), barium (Ba), dan unsureradioaktif radium (Ra). Di antara unsur-unsur ini Mg
dan Cayang terbanyak terdapat di kerak bumi.
Magnesium (Mg) Unsur nomor 7 terbanyak Sebagai senyawa MgCl2 di air laut dan deposit
: 1,9% garam. Ada juga dalam senyawa karbonat dalam
mineral magnesit (MgCO3) dan dolomit
(MgCa(CO3)2), serta dalam senyawa epsomit sulfat
(MgSO4.7H2O)
Kalsium (Ca) Unsur nomor 5 Dalam senyawa karbonat, fosfat, sulfat, dan
terbanyak: 3,4% fluorida. Senyawa karbonat CaCO 3 terdapat dalam
kapur, batu kapur, dan marmer
Barium (Ba) 0,04% Dalam mineral baritin (BaSO4) dan witerit (BaCO3)
Pasangan elektron berada dekat dengan klorin sehingga terjadi transfer satu
elektron kepada klorin, dan terbentuk ion. Gaya tarik dari inti atom klorin yang besar
adalah sebab mengapa klorin memiliki keelektronegatifan yang lebih besar dari magnesium.
Selanjutnya bandingkan dengan ikatan antara berilium dan klorin. Gaya tarik total
dari tiap atom sama dengan contoh pertama tadi. Tapi harus diingat,berilium memiliki
ukuran atom yang lebih kecil dibanding magnesium.Iniberartipasangan elektron akan
berada lebih dekat dengan muatan total2 + dari berilium, jadi lebih kuat terikat pada
berilium. Pada contoh inipasangan elektron tidak tertarik cukup dekat pada klorin untuk
membentukikatan ion.Karena ukurannya yang kecil, berilium membentuk ikatan
kovalenbukan ikatanion.Gaya tarik antara inti berilium dengan pasangan electron terlalu besar
untuk dapat membentuk ikatan ion.
Pembakaran Magnesium di udara dengan Oksigen terbatas pada suhu tinggi akandapat
menghasilkan Magnesium Nitrida (Mg3N2)
4Mg(s) + ½ O2(g) + N2 (g) → MgO(s) + Mg3N2(s)
Bila Mg3N2 direaksikan dengan air maka akan didapatkan gas NH 3
Mg3N2(s) + 6H2O(l) → 3Mg(OH)2(s) + 2NH3(g)
3. Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan Nitrogen
Logam alkali tanah yang terbakar di udara akan membentuk senyawa oksida dan
senyawa Nitrida dengan demikian Nitrogen yang ada di udara bereaksi juga dengan Alkali
Tanah. Contoh,
3Mg(s) + N2(g) → Mg3N2(s)
Ekstraksi adalah pemisahan suatu unsur dari suatu senyawa. Logam alkali
tanah dapat di ekstraksi dari senyawanya. Untuk mengekstraksinya kita dapat
menggunakan dua cara, yaitu metode reduksi dan metode elektrolisis.
b. Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium juga kita dapat mengekstraksi dari
lelehanBeCl2 yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl 2 tidak dapat
mengahantarkan listrik dengan baik, sehingga ditambahkan NaCl. Reaksi yang
terjadi adalah:
Katoda : Be2+ + 2e-→ Be
Anode : 2Cl- → Cl2 + 2e-
b. Metode Elektrolisis
Selain dengan ekstraksi dolomite magnesiumjuga bisa didapatkan dengan
mereaksikan air laut dengan CaO. Reaksi yang terjadi:
CaO + H2O → Ca2+ + 2OH-
Mg2++ 2OH- → Mg(OH)2
Selanjutnya Mg(OH)2direaksikan dengan HCl.Untuk membentuk MgCl2
Mg(OH)2 + 2HCl → MgCl2 + 2H2O
a. Berilium (Be)
Paduan tembaga dengan ±2% berilium digunakan untuk membuat pegas, klip, dan
sambungan listrik. Berilium juga digunakan untuk berbagai komponen reaktor
atom karena daya serap radiasinya sangat tinggi.
b. Magnesium (Mg)
Logam magnesium digunakan untuk membuat magnalium (paduan logam
magnesium-aluminium) yang bersifat kuat, ringan, dan tahan korosi. Sehingga
perpaduan ini cocok digunakan untuk komponen pesawat terbang dan sepeda
gunung. Magnesium juga digunakan untuk membuat kembang api dan blitz karena
menghasilkan cahaya sangat terang bila dibakar. Berikut senyawa magnesium yang
sering digunakan yaitu : MgO (magnesida) digunakan untuk bata keras tahan api,
suspensi pekat Mg(OH)2 (susu magnesida) digunakan sebagai obat maag untuk
menetralkan kelebihan asam lambung (HCl), MgSO 4.7H2O (garam epson)
digunakan sebagai obat pencahar.
c. Kalsium (Ca)
CaO (Kapur tohor) digunakan sebagai fluks pada industri baja untuk mengikat
pengotor membentuk terak. CaO juga digunakan untuk mengeringkan zat, karena
bersifat higroskopis. Ca(OH)2 (kapur mati atau slake lime) menetralkan asam pada
berbagai proses industri. CaSO4. 2H2O (gips) digunakan untuk membentuk gips
bakar yang digunakan sebagai pembalut bagi penderita patah tulang serta untuk
membuat cetakan gigi.
d. Stronsium (Sr)
Stronsium digunakan unguk membuat kembang api yang menghasilkan warna
merah terang.
GAS MULIA Neil Bartlet
Gas mulia bersifat inert (sukar
bereaksi dengan unsur) bukan
Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton (Kr), Xenon berarti tidak dapat bereaksi
(Xe), dan Radon (Rn) adalah unsur-unsur yang terdapat pada dengan unsur lain. Hal ini telah
golongan VIII A yang disebut gas mulia. Disebut mulia karena dibuktikan oleh Neil Bartlet,
unsur-unsur ini sangat stabil, berfasa gas pada suhu ruang dan seorang ahli kimia dari Kanada
bersifat inert (sukar bereaksi dengan unsur lain). Menurut Lewis, yang berhasil membuat senyawa
xenon, yaitu XePtF6 (1962). Sejak
kestabilan gas mulia tersebut disebabkan konfigurasi elektronnya
itu berbagai senyawa gas mulia
yang terisi penuh, yaitu konfigurasi oktet ( duplet untuk Helium).
berhasil dibuat.
Konfigurasi elektron unsur-unsur gas mulia adalah ns 2, np6,
kecuali He 1s2.
Unsur-unsur gas mulia banyak dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari, salah satu contohnya yaitu sebagai pengisi
balon udara. Helium digunakan sebagai bahan pengisi balon udara
pengganti hydrogen karena sifatnya yang tidak mudah terbakar
(tidak bereaksi dengan unsur lain, miisalnya okisgen) dan ringan.
Apakah unsur-unsur gas mulia yang lain dapat digunakan sebagai
pengisi balon udara? Mengapa? Kelimpahan Gas Mulia
Dari data di atas, kita dapat melihat adanya keteraturan sifat-sifat keperiodikan pada gas
mulia. Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), kecenderungan sifat-sifatnya semakin besar
kecuali energi ionisasinya.
Jari-jari atom yang kecil (dalam satu golongan, semakin ke atas semakin kecil)
mempunyai energi ionisasi besar, artinya elektronnya sangat sukar dilepaskan, elektron
terluar relatif lebih tertarik ke inti atom. Oleh sebab itu, atom-atom gas mulia sangat sukar
untuk bereaksi. Dari atas ke bawah, jari-jari atom makin besar, energi ionisasinya makin kecil
atau makin mudah melepaskan elektron, sehingga gas mulia dari atas ke bawah makin reaktif.
Kecenderungan kereaktifan gas mulia meningkat dari Kr ke Rn. Hal ini diperoleh dengan
membandingkan kondisi yang diperlukan agar ketiga unsur dapat bereaksi dengan F2.
Namun demikian, kereaktifan Ar tidak bisa dibandingkan langsung dengan ketiganya
karena unsur Ar masih belum dapat bereaksi langsung dengan fluorin (F) melainkan dengan
HF pada suhu yang sangat rendah. Akan tetapi, diduga Ar mempunyai kereaktifan mengikuti
kecenderungan Kr, Xe, dan Rn.
Unsure-unsur gas mulia (Ar, Kr, Xe, dan Rn) hanya dapat bereaksi dengan unsur-unsur
yang sangat elektronegatif seperti F dan O. Berikut disajikan beberapa reaksi gas mulia :
Tabel Reaksi-reaksi Gas Mulia
Gas Reaksi Gas Mulia Senyawa gas mulia
Mulia yang terbentuk
Di alam, gas mulia berada dalam bentuk monoatomik karena bersifat tidak reaktif. Oleh
karena itu, ekstraksi gas mulia umumnya menggunakan pemisahan secara fisis.
Perkecualian adalah radon yang diperoleh dari peluruhan unsur radioaktif.
1. Ekstraksi He dari gas alam
Gas alam mengandung hidrokarbon dan zat seperti CO 2, uap air, He, dan pengotor
lainnya. Untuk mengekstraksi He dari gas alam, digunakan proses pengembunan
(liquefaction). Pada tahap awal, CO2 dan uap air terlebih dahulu dipisahkan (hal ini
karena pada proses pengembunan, CO2 dan uap air dapat membentuk padatan yang
menyebabkan penyumbatan pipa). Kemudian, gas alam diembunkan pada suhu di
bawah suhu pengembunan hidrokarbon tetapi di atas suhu pengembunan He. Dengan
demikian, diperoleh produk berupa campuran gas yang mengandung ~50% He, N 2, dan
pengotor lainnya. Selanjutnya, He dimurnikan dengan proses antara lain :
- Proses kriogenik(kriogenik artinya menghasilkan dingin).
Campuran gas diberi tekanan, lalu didinginkan dengan cepat agar N2 mengembun
sehingga dapat dipisahkan. Sisa campuran dilewatkan melalui arang teraktivasi yang
akan menyerap pengotor sehingga diperoleh He yang sangat murni.
- Proses adsorpsi.
Campuran gas dilewatkan melalui bahan penyerap (adsorbent bed) yang secara
selektif menyerap pengotor. Proses ini menghasilkan He dengan kemurnian 99,997%
atau lebih.
2. Ekstraksi He, Ne, Ar, Kr , dan Xe dari udara
Proses yang digunakan disebut teknologi pemisahan udara. Pada tahap awal, CO 2
dan uap air dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian, udara diembunkan dengan
pemberian tekanan ~200 atm diikuti pendinginan cepat. Sebagian besar udara akan
membentuk fase cair dengan kandungan gas mulia yang lebih banyak, yakni ~60% gas
mulia (Ar, Kr, Xe) dan sisanya ~30% O2 dan 10% N2. Sisa udara yang mengandung
He dan Ne tidak mengembun karena titik didih kedua gas tersebut sangat rendah.
Selanjutnya, Ar, Kr dan Xe dalam udara cair dipisahkan menggunakan proses, antara
lain :
- Proses adsorpsi.
Pertama, O2 dan N2 dipisahkan terlebih dahulu menggunakan reaksi kimia. O2
direaksikan dengan Cu panas. Lalu N2 direaksikan dengan Mg. Sisa campuran (Ar, Kr,
dan Xe) kemudian akan diadsorpsi oleh arang teraktivasi. Sewaktu arang dipanaskan
perlahan, pada kisaran suhu tertentu setiap gas akan terdesorpsi atau keluar dari arang.
Ar diperoleh pada suhu sekitar -800C, sementara Kr dan Xe pada suhu yang lebih
tinggi.
- Proses destilasi fraksionalmenggunakan kolom destilasi fraksional bertekanan
tinggi.
Prinsip pemisahan adalah perbedaan titik didih zat. Karena titik didih N2 paling
rendah, maka N2 terlebih dahulu dipisahkan. Selanjutnya, Ar dan O2 dipisahkan. Fraksi
berkadar 10% Ar ini lalu dilewatkan melalui kolom destilasi terpisah, dimana diperoleh
Ar dengan kemurnian ~98% (Ar dengan kemurnian 99,9995% masih dapat diperoleh
dengan proses lebih lanjut). Sisa gas, yakni Xe dan Kr, dipisahkan pada tahapan
destilasi selanjutnya.
3. Ekstraksi Rn dari peluruhan unsure radioaktif
Radon diperoleh dari peluruhan panjang unsur radioaktif U-238 dan peluruhan
langsung Ra-226. Rn bersifat radioaktif dan mempunyai waktu paro yang pendek yaitu
3,8 hari sehingga cenderung cepat meluruh menjadi unsure lain. Radon belum
diproduksi secara komersial.
Dalam kehidupan sehari-hari, unsur-unsur gas mulia digunakan dalam rumah tangga
hingga teknologi modern.
H Helium merupakan gas yang ringan dan tidak mudah terbakar. Helium dapat
E digunakan sebagai:
L 1. pengisi balon udara.
I 2. zat pendingin (helium cair) karena memiliki titik uap yang sangat
U rendah.
M 3. pengganti nitrogen untuk membuat udara buatan untuk penyelaman
dasar laut. Para penyelam bekerja pada tekanan tinggi. Jika digunakan
campuran nitrogen dan oksigen untuk membuat udara buatan, nitrogen
yang terisap mudah terlarut dalam darah dan dapat menimbulkan
halusinasi pada penyelam. Oleh para penyelam, keadaan ini disebut
“pesona bawah laut”. Ketika penyelam kembali ke permukaan, (tekanan
atmosfer) gas nitrogen keluar dari darah dengan cepat. Terbentuknya
gelembung gas dalam darah dapat menimbulkan rasa sakit atau
kematian.
NEON Neon dapat digunakan untuk bola lampu neon. Neon digunakan juga sebagai
zat pendingin, indicator tegangan tinggi, penangkal petir, dan untuk
pengisian tabung televisi
ARGON Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang atau
roket. Argon juga digunakan dalam las stainless steel dan sebagai pengisi
bola lampu pijar karena argon tidak bereaksi dengan wolfram (tungsten)
yang panas.
UNSUR HALOGEN
Kelimpahan Unsur Halogen
Unsur-unsur halogen dalam sistem periodik menempati golongan VIIA yang terdiri
dari unsur Fluor (F), Klor (Cl), Brom (Br), iodin (I), dan Astatin (At). Unsur-unsur golongan
VIIA disebut unsur halogen artinya pembentuk garam. Pada bagian ini unsur Astatin tidak
dibahas karena bersifat radioaktif dengan waktu paruh pendek sehingga jarang ditentukan dan
sifat-sifatnya belum banyak diketahui.Halogen terdiri dari unsur fluor, klor, brom, dan iod,
yang tidak pernah ditemukan dalam keadaan bebas di alam karena tingkat reaktifitasnya yang
sangat tinggi. Halogen umumnya terdapat dalam bentuk garamnya. Oleh sebab itu dinamakan
halogen, artinya pembentukan garam. Flour dijumpai dalam batuan-batuan bumi terutama
dalam deposit flourspai, CaF2, mineral flourit, Na3AlF6, minerat flouratif. Klorin melimpah
dalam bentuk NaCl terlarut dalam air laut dan sejumlah besar deposit dibawah tanah yang
dianggap dari hasil penyuapan air laut. Brom dan iodium juga diperoleh jauh lebih sedikit
dari pada Cl- (air laut mengandung ion halida Cl- 0,53 M, Br- 8,1 x 10-4 M dan I- 5 x 10-7 M).
Iodin terdapat dalam jumlah sedikit sebagai NaI dalam air laut dan sebagai NaIO3 bersama-
sama garam nitrat.
Sifat fisik dan kimia unsur Halogen
I. Wujud halogen
Unsur halogen berupa molekul diatomik (X2) dengan energi ikatan X - X berkurang dari
Cl2 sampai I2, sesuai dengan pertambahan jari-jari atomnya. Semakin panjang jari-jari
atom semakin lemah ikatan antaratom sehingga semakin mudah diputuskan akibatnya
energi ikatan makin rendah. Energi ikatan F - F lebih kecil dibanding dengan energi
ikatan Cl - Cl dan Br - Br, hal ini berhubungan dengan kereaktifan F 2. Semakin reaktif
molekul X2 menyebabkan ikatan semakin mudah diputuskan sehingga energi ikatan
relatif kecil.
II. Titik Cair dan Titik Didih
Titik cair dan titik didih halogen meningkat dengan bertambahnya nomor atom. Hal ini
disebabkan semakin bertambahnya gaya dispersi antarmolekul halogen sesuai
bertambahnya massa molekul relatif (Mr). Sesuai titik cair dan titik didihnya, maka
wujud halogen pada suhu kamar bervariasi, F2 dan Cl2 berupa gas, Br2 cair, dan I2 padat.
III. Warna
Unsur-unsur halogen dapat dikenali dari bau dan warnanya karena berbau merangsang.
Fluor berwarna kuning muda, klor hijau kekuningan, Brom cokelat, dan iodin berwarna
ungu.
Pembuatan Halogen
Halogen dibuat dari senyawa-senyawa yang ada di alam. Caranya ialah dengan
mengoksidasi ion-ion halida. Prosesnya sangat beragam jadi yang diungkapkan di sini
merupakan contoh dari berbagai proses yang dapat terjadi.
Fluorin
Elektrolisis KHF2, dalam HF bebas air. Flourin diperoleh melalui proses elektrolisis garam
kalium hydrogen flourida (KHF2) dilarutkan dalam HF cair, ditambahkan LiF 3% untuk
menurunkan suhu sampai 100oC. Elektrolisis dilaksanakan dalam wajah baja dengan katode
baja dan anode karbon. Campuran tersebut tidak boleh mengandung air karena F 2 yang
terbentukakan oksidasinya.
Klorin
Gas Cl2 dibuat melalui elektrolisis lelehan NaCl, reaksinya :
Bromin
Gas Br2 dibuat dari air laut melalui oksidasi dengan gas Cl2. Secara komersial, pembuatan
gas Br2 sebagai berikut:
Air laut dipanaskan kemudian dialirkan ke tanki yang berada di puncak menara.
Uap air panas dan gas Cl2 dialirkan dari bawah menuju tanki. Setelah terjadi reaksi
redoks, gas Br2 yang dihasilkan diembunkan hingga terbentuk lapisan yang terpisah.
Bromin cair berada di dasar tangki, sedangkan air di atasnya.
Selanjutnya bromin dimurnikan melalui distilasi.
Iodin
Gas I2 diproduksi dari air laut melalui oksidasi ion iodida denganoksidator gas Cl2. Iodin
juga dapat diproduksi dari natrium iodat (suatu pengotor dalam garam (Chili, NaNO3)
melalui reduksi ion iodat oleh NaHSO3. Endapan I2 yang didapat, disaring dan dimurnikan.
Manfaat Halogen
1. Flourin
Gas flourin (F2) terutama digunakan dalam proses pengolahan isotop Uranium235 yang
merupakan bahan bakar reaksi nuklir. Fluor digunakan untuk membuat berbagai macam
senyawa fluorin organik. Ini yang termasuk gas Freon, seperti CCl 2F2 dan plastic yang tahan
panas, teflon C2F2untuk membuat Poli-PTFE jenis plastic tahan panas yang banyak
digunakan pada peralatan mesin. luorin juga dapat digunakan untuk mengukir gelas, yakni
asam fluoride (HF) yang dapat bereaksi dengan gelas (CaSiO 3). Natrium fluoride, untuk
mengawetkan kayu dari gangguan serangga. Belerang heksafluorida (SF6) yang dipakai
sebagai isolator. Kriolit (Na3AlF6), untuk pelarut dalam pengolahan logam aluminium secara
elektrolisis. CCl3F untuk insektisida, Freon -12 (CF 2Cl2), sebagai zat pendingin pada kulkas
dan AC, serta zat pendorong pada kosmetika aerosol (spray). Freon – 22 (CHClF 2) sebagai
zat pendingin rendah bahan makanan.
2. Klorin
Gas Cl2 sering digunakan sebagai desinfektan dan digunakan untuk menarik timah
dari kaleng bekas membentuk SnCl4 kemudian direduksi menjadi timah yang murni. Klor
merupakan halogen yang paling banyak dihasilkan dan jumlahnya jauh diatas yang lainnya.
Dapat digunakan, misalnya : Asam Klorida (HCl), merupakan asam peringkat ketiga yang
banyak diproduksi sesudah asam sulfat dan asam nitrat. HCl terutama digunakan pada
industri logam untuk membersihkan permukaan logam, serta mengekstraksi logam-logam
tertentu dari bijihnya.Sebagai garam dapur dan dipakai sebagai bahan baku pada berbagai
jenis industri kimia, digunakan Natrium Klorida (NaCl). Kalium Klorida (KCl) banyak
digunakan sebagai pupuk tanaman. Amonium Klorida (NH4Cl) sebagai elektrolit pengisi batu
baterai.
3. Bromin
Br2 merupakan bahan baku untuk membuat senyawa- senyawa bromine,misalnya
natrium bromide sebagai zat sedative/obat penenang saraf,Br dalam sejumlah besar
digunakan untuk membuat perak bromide,yang disuspensikan dengan gelatin untuk dipakai
sebagai film fotografi . AgBr pada film akan terurai menjadi perak (Ag) dan bromide
(Br),jika terkena sinar matahari.kemudian film dicuci dengan larutan hipo
natriumtiosilfat,Na2S2O3 untuk menghilangkan kelebihan AgBr.selanjutnya,AgBr diubah
menjadi ion kompleks Ag(S2O3)23- yang larut,sehingga perak (Ag) tertinggal pada film
sebagai bayangan hitam
4. Iodine
Larutan I2 dalam alcohol disebut tingtur iodium, merupakan obat anti septic bagi luka-
luka agar tidak kena infeksi. Dalam industry tapioca, maizena, dan terigu, larutan I 2 dengan
amilum akan memberikan warna biru.Senyawa-senyawa iodine yang penting dan dapat
dimanfaatkan, misalnya: Kalium Iodat (KIO3) yang ditambahkan kedalam garam dapur, agar
tubuh kita memperoleh iodine. Pembuatan emulasi fotografi sebagai AgI (perak Iodida).
Quartz-Iod untuk bola lampu. Ammonium Iodida (NH4I) untuk lensa Polaroid. Iodoform
(CHI3) untuk anseptik. Dalam laboratorium dapat digunakan untuk mentitrasi senyawa
pengoksida kuat.
DAFTAR PUSTAKA