Sesuai dengan besarnya jari-jari atom, unsur alkali lebih mudah melepaskan elektron
terluarnya untuk membentuk ion positip dibandingkan dengan atom unsur lain yang terletak
dalam satu perioda dan dari Li ke Fr karena ukurannya semakin besar maka makin mudah
melepaskan elektron terluarnya sehingga besarnya potensial ionisasi dari Li ke Fr semakin
menurun. Unsur alkali dapat memancarkan elektronnya bila dikenai radiasi cahaya sehingga
lithium sering digunakan sebagai sel fotolistrik.
Semua ion unsur alkali mempunyai konfigurasi elektron gas mulia yakni semua
elektronnya berpasangan sehingga bersifat diamagnetic dan tak berwarna, hal ini dapat
ditunjukkan oleh fakta bahwa semua senyawa alkali berwarna putih, kecuali senyawanya
dengan radikal asam seperti kromat dan permanganat.
Elektronegatifitas unsur-unsur alkali lebih rendah dari unsur-unsur lain yang terletak
dalam satu perioda dan dari Li ke Fr elektronegatifitasnya semakin menurun sehingga bila
logam alkali membentuk ikatan dengan unsur lain yang elektro-negatifitasnya jauh lebih
tinggi akan terbentuk senyawa ionik.
Titik lebur dan titik leleh unsur-unsur alkali relatif sangat rendah dan semakin menurun
dengan meningkatnya ukuran atom,(hal ini sesuai dengan sifat logam alkali yang lunak)
kecuali litium yang mempunyai titik lebur yang berbeda dibandingkan unsur alkali yang lain,
beberapa sifat fisik unsur alkali diberikan pada tabel 2.
Tetapan hidrolisis
Tingkat hidrolisis ion logam berkurang dengan meningkatnya nomer atom untuk
unsur-unsur satu golongan, hal ini dikarenakan pengaruh rasio muatan terhadap
ukuran (rapat muatan) dari kation, makin besar rapat muatan suatu kation akan makin
besar kemampuannya untuk mengikat air.
Reaktifitas relatif
Semua logam bebas dari unsur golongan 1 reaktif terhadap reaktan kimia kecuali N2,
reaktifitasnya meningkat dengan berkurangnya harga potensial ionisasi unsur-unsur
tersebut.
Litium dengan gas N2 akan bereaksi membentuk nitrida litium kristal yang berwarna
merah-ruby, pada 25 oC reaksinya berjalan lambat tetapi reaksi cukup cepat pada 400 oC,
karenanya litium dapat digunakan untuk menghilangkan nitrogen dari gas-gas yang lain.
Logam bebas bila direaksikan dengan air akan menghasilkan gas H2 dengan reaksi sebagai
berikut
M + H2O MOH + H2 (g) ............................. (2.18)
Litium bereaksi sangat lambat dengan air pada suhu kamar, natrium (Na) bila
dimasukkan dalam air akan terdengar bunyi desis pada permukaan airnya, hal ini terjadi
karena timbulnya gas H2 sedangkan reaksi kalium (K) dengan air akan menimbulkan panas
yang cukup karena gas H2 yang terbentuk tiba-tiba menyala, sementara untuk Rb dan Cs gas
yang terbentuk teroksidasi seketika. Basa M(OH) yang terbentuk mudah larut dalam air
kecuali Li(OH).
Litium atau natrium dengan karbon dapat bereaksi membentuk asetilida-asetilida Li2
C2 dan Na2C2 sedangkan logam alkali yang lebih berat juga dapat bereaksi dengan karbon
tetapi menghasilkan senyawa intersisial yang non stoikiometris.
Hidrida litium dapat bereaksi dengan aluminium klorida dalam medium eter
membentuk litium aluminium kloorida yang merupakan reduktor yang banyak digunakan
dalam dalam reaksi-reaksi organik.
Titik leleh logam alkali tanah lebih tinggi dari titik leleh logam alkali yang sesuai hal ini
disebabkan karena jari-jari logam alkali tanah lebih kecil dari jari-jari logam alkali yang
sesuai sedangkan muatan intinya lebih besar dan banyaknya eklektron ikatan pada logam
alkali tanah lebih banyak akibatnya logam alkali tanah mempunyai titik leleh, titik didih dan
kerapatan yang lebih tinggi disbanding logam alkali yang sesuai.Titik leleh logam alkali
tanah cenderung menurun dengan meningkatnya ukuran atom unsur.
Logam alkali tanah bersifat elektropositip yang ditunjukkan oleh besarnya entalpi
ionisasi serta besarnya potensial ionisasi standar dari unsur-unsur tersebut karenanya
senyawa-senyawanya lebih cenderung bersifat ionic. Semua ion-ion M2+ mempunyai ukuran
yang lebih kecil dari pada ion M+ yang iso elektronik dan kurang mampu mempolarisasi,
sehingga pengaruh polarisasi kation terhadap penyimpangan ionisasi sempurna garam-
garamnya sangat kecil. Ada perkecualian untuk Mg2+ dan Be2+, polarisasi anion oleh kation
mengakibatkan timbulnya derajad kovalensi pada senyawa-senyawa magnesium dan karakter
kovalen pada senyawa-senyawa berilium.
Sifat keelektropositipan unsur-unsur alkali tanah semakin meningkat dengan
meningkatnya ukuran atom, sehingga radium merupakan unsur yang paling elektropositif dan
senyawanya bersifat paling ionic diantara unsur-unsur alkali tanah.
Berilium mempunyai sifat yang berbeda dengan dengan logam-logam alkali tanah yang
lain tetapi mempunyai sifat yang mirip dengan Al (hubungan diagonal) hal ini disebabkan
karena adanya perbedaan rasio muatan terhadap jari-jari ionik dari masing-masing logam
alkali tanah sedangkan Be mempunyai rasio muatan terhadap jari-jari ionik yang mendekati
nilai rasio muatan terhadap jari-jari ionic logam Al sehingga Be mempunyai sifat-sifat yang
mirip dengan sifat-sifat Al.