Anda di halaman 1dari 23

ALKALI TANAH (GOLONGAN II A)

XII IPA 6
Disusun Oleh: Dewi Pujianti
Izhar Riqzi
Luthfiyyah Nur Dini
Najma Shafira
Suarman Sidik R
Wita Putri Nirwani
Sekilas Tentang Alkali Tanah

Dalam sistem periodik unsur, unsur – unsur dibedakan berdasarkan


golongan dan periodenya. Unsur – unsur yang terletak dalam satu golongan
berarti memiliki elektron valensi (elektron pada kulit terluar) yang sama.
Logam alkali tanah adalah nama lain dari logam-logam yang terdapat pada
golongan IIA, yaitu Berilium (Be), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Stronsium
(Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Logam-logam ini umumnya memiliki
reaktifitas yang tinggi dikarenakan kulit s merupakan kulit terluar dari logam
ini. Pemberian label “tanah” bukan tanpa makna, seluruh unsur-unsur ini
dapat ditemukan di tanah, baik dalam bentuk batuan atau dalam kerak bumi.
Berilium (Be)

Kalsium (Ca)

Magnesium (Mg)
Barium (Ba)

Stronsium (Sr) Radium (Ra)


Berilium terdapat di kerak bumi dengan konsentrasi dua sampai
enam bagain per juta (ppm),sebagian besar ada di tanah. Berilium
adalah salah satu unsur paling langka di dalam air laut. Magnesium
dan kalsium sangat banyak ditemukan di kerak bumi, dengan
kalsium merupakan unsur kelima yang paling melimpah, dan
magnesium kedelapan. Stronsium adalah unsur kelima belas yang
paling melimpah dalam kerak bumi. Barium sedikit kurang umum,
sebagian besar dalam mineral barit. Radium yang merupakan
produk peluruhan uranium, ditemukan di semua biji uranium.
Sifat Kimia
Logam alkali bersifat sangat reaktif, sebagaimana terlihat dari energi
ionisasinya yang relatif rendah. Kereaktifan logam alkali meningkat dari Li ke
Fr, begitu juga dengan sifat reduktor yang semakin kuat. Hampir senyawa
logam alkali bersifat ionik dan mudah larut dalam air.
1. Reaksi dengan air
Semua logam alkali bereaksi dengan air membentuk basa dan gas hidrogen. Li
bereaksi agak pelan; Na bereaksi hebat dengan percikan api; K, Rb, dan Cs
meledak jika dimasukkan dalam air. Oleh karena reaksi tersebut sangat
eksoterm, gas hidrogen yang terbentuk akan langsung terbakar.
2L(s) + 2H2O(l) → 2LOH(aq) + H2(g)           (L = logam alkali)
 2. Reaksii dengan hidrogen
Jika dipanaskan, logam alkali dapat bereaksi dengan gas hidrogen membentuk
senyawa ionik alkali hidrida.
2L(s) + 2H2(g) → 2LH(s)                                  (L = logam alkali).

3. Reaksii dengan oksigen


Logam alkali dapat bereaksi dengan oksigen membentuk oksida, peroksida,
ataupun superoksida. Dalam jumlah oksigen terbatas umumnya terbentuk oksida.
4L(s) + O2(g) → 2L2O(s)                                   (L = logam alkali)
Namun, jika oksigen berlebihan, Na dapat membentuk peroksida, sedangkan K,
Rb, dan Cs dapat membentuk superoksida.
2Na(s) + O2(g) → 2Na2O2(s)
K(s) + O2(g) → KO2(s)
4. Reaksi dengan halogen
Logam alkali bereaksi dengan halogen (F2, Cl2, Br2, I2) membentuk senyawa garam
halida.
2L(s) + X2 → 2LX(s)                          (L = logam alkali; X = halogen)
 
Warna nyala
Ketika dipanaskan dengan suhu tinggi, setiap unsur akan memancarkan radiasi
elektromagnetik yang khas. Hal ini terjadi akibat elektron pada atom unsur mengalami
eksitasi atau perpindahan ke tingkat energi yang lebih tinggi, dan ketika elektron
tersebut kembali ke tingkat energi semula diikuti pancaran foton. Keunikan spektrum
radiasi elektromagnetik tersebut dapat digunakan untuk mengenali suatu unsur.
Pada pembakaran unsur atau senyawa logam alkali pada nyala api, elektron pada
atom setiap unsur logam alkali akan tereksitasi dan menghasilkan warna nyala yang
khas.
Sifat Fisis Alkali Tanah
Beberapa Sifat Umum Logam Alkali Tanah
Sifat Umum Be Mg Ca Sr Ba
Nomor Atom 4 12 20 38 56
Konfigurasi Elektron [He] 2s2 [Ne] 3s2 [Ar] 4s2 [Kr] 5s2 [Xe] 6s2
Titik Leleh 1553 923 1111 1041 987
Titik Didih 3043 1383 1713 1653 1913
Jari-jari Atom (Angstrom) 1.12 1.60 1.97 2.15 2.22
Jari-jari Ion (Angstrom) 0.31 0.65 0.99 1.13 1.35
Energi Ionisasi I (KJ mol-1) 900 740 590 550 500
Energi Ionisasi II (KJ mol-1) 1800 1450 1150 1060 970
Elektronegativitas 1.57 1.31 1.00 0.95 0.89
Potensial Elektrode (V) -1.85 -2.37 -2.87 -2.89 -2.90
M2+ + 2e à M
Massa Jenis (g mL-1) 1.86 1.75 1.55 2.6 3.6
Sifat Fisis Alkali Tanah
• Jari-jari atom dari berilium (Be) ke Barium (Ba) semakin besar, sehingga energi
ionisasinya makin rendah, keelektronegatifan semakin kecil dan daya reduksi
semakin kuat
• Berdasarkan konfigurasi elektronnya, logam alkali tanah yang memiliki konfigurasi
elektro lebih kecil dibandingkan logam alkali mengakibatkan energi ionisasi logam
alkali tanah lebih tinggi daripada logam alkali.
• Energi ionisasi dari logam alkali tanah berupa energi hidrasi ion M 2+ yang lebih
besar jika dibandingkan dengan hidrasi ion M+ logam alkali. Hal ini menyebabkan
logam alkali tanah tetap mudah dalam melepaskan kedua elektron valensinya
sehingga lebih stabil
• Jari-jari atom yang kecil dan muatan inti yang besar menyebabkan logam alkali tanah
akan membentuk kristal dengan susunan yang lebih rapat, sehingga memiliki sifat
amorphous yang lebih kecil jika dibandingkan dengan logam alkali. Massa jenis dari
kristal logam alkali juga cenderung lebih besar
• Berilium (Be) merupakan logam alkali tanah yang memiliki energi ionisasi dan
kelektronegatifan yang sangat besar. Kedua alasan ini membuat Be cenderung akan
membentuk ikatan kovalen ketika membentuk ikatan.
• Reaksi logam alkali tanah dengan air berlangsung sangat lambat, sehingga dibutuhkan
katalis.
• Potensial elektrode (reduksi) dari logam alkali tanah ini memiliki nilai negatif. Artinya
logam alkali tanah merupakan reduktor yang sangat kuat, faktanya Sr, Br dan Ca memiliki
kemampuan reduksi yang lebih baik dibandingkan Na yang merupakan logam alkali
Pembuatan/Pengolahan

Ekstraksi adalah pemisahan suatu unsur dari suatu senyawa. Logam alkali
tanah dapat di ekstraksi dari senyawanya. Untuk mengekstraksinya kita dapat
menggunakan dua cara, yaitu metode reduksi dan metode elektrolisis.

Ekstraksi Berilium (Be)


Metode reduksi
Untuk mendapatkan Berilium, bisa didapatkan dengan mereduksi BeF 2.
Sebelum mendapatkan BeF2, kita harus memanaskan beril [Be3Al2(SiO6)3]
dengan Na2SiF­6 hingga 700 0C. Karena beril adalah sumber utama berilium.
BeF­2 + Mg à MgF2 + Be
Ekstraksi Magnesium (Mg)
Metode Reduksi
Untuk mendapatkan magnesium kita dapat mengekstraksinya dari dolomit
[MgCa(CO3)2] karena dolomite merupakan salah satu sumber yang dapat
menhasilkan magnesium. Dolomite dipanaskan sehingga terbentuk MgO.CaO.
lalu MgO.CaO. dipanaskan dengan FeSi sehingga menhasilkan Mg.
2[ MgO.CaO] + FeSi à 2Mg + Ca2SiO4 + Fe
Metode Elektrolisis
Selain dengan ekstraksi dolomite magnesium juga bisa didapatkan dengan
mereaksikan air alut dengan CaO. Reaksi yang terjadi :
CaO + H2O à Ca2+ + 2OH-
Mg2+ + 2OH- à Mg(OH)2
Selanjutnya Mg(OH)2 direaksikan dengan HCl Untuk membentuk MgCl2
Mg(OH)2 + 2HCl à MgCl2 + 2H2O
Setelah mendapatkan lelehan MgCl2 kita dapat mengelektrolisisnya untuk
mendapatkan magnesium
Katode : Mg2+ + 2e- à Mg
Anode : 2Cl- à Cl2 + 2e-
Ekstraksi Kalsium (Ca)
Metode Elektrolisis
Batu kapur (CaCO3) adalah sumber utama untuk mendapatkan kalsium (Ca).
Untuk mendapatkan kalsium, kita dapat mereaksikan CaCO 3 dengan HCl agar
terbentuk senyawa CaCl2. Reaksi yang terjadi :
CaCO3 + 2HCl à CaCl2 + H2O + CO2

Setelah mendapatkan CaCl2, kita dapat mengelektrolisisnya agar mendapatkan


kalsium (Ca). Reaksi yang terjadi :
Katoda ; Ca2+ + 2e- à Ca
Anoda ; 2Cl- à Cl2 + 2e-
Metode Reduksi

Logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO oleh Al atau
dengan mereduksi CaCl2­oleh Na. Reduksi CaO oleh Al
6CaO + 2Al à 3 Ca + Ca3Al2O6

Reduksi CaCl2 oleh Na
CaCl2 + 2 Na à Ca + 2NaCl
Ekstraksi Strontium (Sr)
Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan Strontium (Sr), Kita bisa mendapatkannya dengan elektrolisis
lelehan SrCl2­. Lelehan SrCl2 bisa didapatkan dari senyawa selesit [SrSO4]. Karena
Senyawa selesit merupakan sumber utama Strontium (Sr). Reaksi yang terjadi ;
katode ; Sr2+ +2e- à Sr
anoda ; 2Cl- à Cl2 + 2e-
Ekstraksi Barium (Ba)
Metode Elektrolisis
Barit (BaSO4) adalah sumber utama untuk memperoleh Barium (Ba). Setelah
diproses menjadi BaCl2 barium bisa diperoleh dari elektrolisis lelehan BaCl2. Reaksi
yang terjadi :
katode ; Ba2+ +2e- à Ba
- -
Metode Reduksi
Selain dengan elektrolisis, barium bisa kita peroleh dengan mereduksi BaO oleh
Al. Reaksi yang terjadi :
6BaO + 2Al à 3Ba + Ba3Al2O6.
Kegunaan Logam Alkali Tanah

1. Berilium
Berilium merupakan unsur kimia yang memiliki warna abu-abu, ringan, namun mudah
pecah. Logam ini digunakan sebagai bahan penguat pesawat jet. Selain itu, campuran berilium
dan tembaga digunakan pada peralatan listrik seperti komponen televisi. Berilium juga
digunakan pada kaca dari sinar X.

2. Magnesium
Magnesium berbentuk padatan yang berwarna abu-abu mengkilap. Unsur ini biasanya
digunakan dengan campuran-campuran untuk melapisi tungku. Magnesium digunakan karena
memiliki titik leleh yang cukup tinggi. Selain itu, campuran dalam pasta gigipun mengandung
magnesium yang digunakan untuk mengurangi asam yang ada di dalam mulut. Magnesium
juga digunakan untuk memberi warna putih terang pada kembang api dan lampu blitz.
3. Kalsium
kalsium memiliki ciri putih keperakan. Selain mengandung
susu, kalsium juga digunakan sebagai campuran untuk membuat
gips patah tulang. Batu karbit atau kalsium karbida merupakan
bahan pembuat gas asetilena untuk pengelasan.
4. Stronsium
Stronsium dalam senyawa Sr(NO3)2 memberikan warna merah
apabila digunakan untuk bahan kembang api. Stronsium juga digunakan
untuk memproduksi kaca (tabung sinar katoda) untuk televisi berwarna,
selain itu digunakan dalam memproduksi magnet keramik ferit dan
dalam pemurnian seng. Stronsium klorida digunakan dalam pasta gigi
untuk gigi sensitif. Stronsium oksida digunakan untuk meningkatkan
kualitas glasir tembikar.
5. Barium
Barium digunakan dalam pengeboran sumur minyak dan gas. Juga
digunakan dalam industri kaca.
Hampir semua senyawaan barium beracun, tetapi Barium Sulfat tidak.
Barium Sulfat digunakan sebagai obat untuk penderita gangguan
pencernaan. Barium Karbonat digunakan dalam racun tikus. sedangkan
Barium Nitrat digunakan sebagai pewarna kembang api.
6. Radium
Radium digunakan dalam memproduksi cat yang menyala dengan
sendirinya, sumber netron dan dalam kedokteran. Dalam dunia kedokteran,
radium digunakan dalam terapi kanker dan penyakit-penyakit lainnya.
Beberapa isotop yang baru saja ditemukan seperti 60Co juga digunakan
menggantikan radium dalam aplikasi-aplikasi tersebut. Beberapa sumber ini
sangat kuat dan yang lainnya sangat aman digunakan. Radium kehilangan
sekitar 1% dari aktifitasnya dalam 25 tahun, karena tertransformasikan menjadi
unsur-unsur yang lebih ringan. Timbal merupakan hasil akhir disentegrasi
radium. Radium harus disimpan di ruangan dengan ventilasi yang baik untuk
menghindari pembentukan radon.

Anda mungkin juga menyukai