PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam kehidupan, kita tidak terlepas dari adanya unsur-unsur. Salah satu
unsur yang berupa mineral dan dikonsumsi sehari-sehari oleh manusia ialah
Kalsium. Kalsium (Ca) merupakan salah satu logam alkali tanah yang termasuk
ke dalam golongan IIA pada table periodik. Logam alkali tanah ialah unsur-unsur
yang terletak pada golongan IIA pada sistem periodik unsur, yang terdiri atas
berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), serta
Radium (Ra).
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dan sifat-sifat unsur-unsur golongan IIA dan IIB.
2. Untuk mengetahui proses ekstraksi yang terjadi pada unsur-unsur golongan
IIA dan unsur-unsur golongan IIB.
3. Untuk mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi pada unsur-unsur golongan IIA
dan unsur-unsur golongan IIB.
4. Untuk mengetahui kegunaan dari unsur-unsur golongan IIA dan unsur-unsur
golongan IIB.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Layaknya logam alkali, logam alkali tanah tidak terdapat bebas di alam.
Unsur-unsur alkali tanah bersifat basa dan banyak ditemukan di mineral tanah.
Unsur ini mempunyai elektron valensi 2, yang cenderung melepaskan eletron.
Karena elektron valensinya mudah terlepas, unsur alkali tanah bersifat mudah
teroksidasi, walaupun tidak semudah golongan alkali. Jadi, unsur golongan
alkali tanah merupakan reduktor yang kuat.
a. Berilium (Be)
Berilium ditemukan oleh Nicholaus Louis Vauquelin pada tahun 1797.
Berasal dari bahasa Yunani, "Beryllo". Berilium terdapat dalam mineral
beryl, Be3Al2(SiO3)6, yang sangat beracun jika terhirup, dan senyawanya
yang larut dapat menyebabkan penyakit kulit jika mengenai kulit.
Berilium banyak diproduksi karena stabil di udara.
Berilium, karena bersifat ringan, dapat digunakan sebagai kerangka
rudal dan pesawat ruang angkasa. Selain itu, berilium bersifat transparan
terhadap sinar-sinar X sehingga bisa digunakan sebagai jendela tabung
sinar-X.
b. Magnesium (Mg)
c. Kalsium (Ca)
Kalsium ditemukan oleh Humphy Davy pada tahun 1808. Berasal dari
bahasa latin, "Calx". Kalsium jarang ditemukan dalam bentuk unsur,
namun banyak ditemukan di kerak bumi dalam bentuk mineral
padat/batuan. Kadar kalsium dalam air laut adalah 0,026% (0,011 molar).
Kalsium menghasilkan spektrum warna merah bata. Kalsium sebagai
penyusun tulang dan gigi terdapat juga pada batu kapur, pualam (CaCO 3),
dan ahasa (CaSO4.2H2O).
d. Stronsium (Sr)
Stronsium ditemukan oleh Adair Crawford pada tahun 1790. Asal kata
Stronsium berasal dari salah satu kota di Skotlandia, yaitu “Strontian”.
Stronsium menghasilkan spektrum warna merah tua. Stronsium ditemukan
di alam dalam batuan stronsianit (SrSO 4), terdapat dalam jumlah kecil
pada batu kapur. Dalam tubuh manusia, merupakan bagian dari senyawa
hidroksiapatit yang membuat tulang dan gigi menjadi keras. Terdapat juga
dalam makanan, seperti jagung (0,4 ppm), kubis (45 ppm), dan bawang
(50 ppm).
e. Barium (Ba)
f. Radium (Ra)
Radium ditemukan oleh Pierre dan Marie Curie pada tahun 1898.
Radium berasal dari ahasa latin “Ray”. Radium merupakan unsur yang
hanya sedikit dijumpai di alam. Unsur ini bersifat radioaktif, yang
kekuatan radioaktifnya akan menurun 1% tiap 25 tahun. Sifat kimia
radium mirip dengan barium, yakni jika diendapkan akan berupa sulfat.
Radium dalam bentuk garam harus disimpan dalam tabung kaca tertutup
dan diberi pelindung timah hitam. Radium kadang tidak dianggap sebagai
alkali tanah karena sifat radioaktif yang dimilikinya.
2. Sifat Kimia
- Kereaktifan
- Metode elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium juga kita dapat mengekstraksi dari
lelehan BeCl2 yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat
mengahantarkan listrik dengan baik, sehingga ditambahkan NaCl.
Reaksi yang terjadi adalah :
Katoda : Be2+ + 2e- Be
b. Magnesium (Mg)
- Metode reduksi
Untuk mendapatkan magnesium kita dapat mengekstraksinya dari
dolomit [MgCa(CO3)2] karena dolomite merupakan salah satu sumber
yang dapat menhasilkan magnesium. Dolomite dipanaskan sehingga
terbentuk MgO.CaO. lalu MgO.CaO. dipanaskan dengan FeSi sehingga
menghasilkan Mg.
- Metode elektrolisis
Mg dapat diperoleh dari air laut melalui proses Downs sebagai berikut.
Magnesium diendapkan sebagai magnesium hidroksida dengan
menambahkan Ca(OH)2 ke dalam air laut.
Mg2+ + Ca(OH)2 (s) Mg(OH)2 (s) + Ca2+
Tambahkan asam klorida untuk mendapatkan kloridanya, yang
kemudian diperoleh MgCl2.6H2O (kristal magnesium klorida).
Mg(OH)2 (s) + 2H+ + Cl- MgCl2.6H2O
Untuk memperoleh logam Mg, lakukan elektrolosis leburan kristal
dengan terlebih dahulu menambahkan magnesium klorida yang
mengalami hidrolisis sebagian ke campuran leburan natrium dan
kalsium klorida. Hal ini untuk menghindari terbentuknya MgO saat
kristal magnesium klorida dipanaskan. Kemudian magnesium akan
terbentuk pada katoda.
Katoda : Mg2+ + 2e Mg
c. Kalsium (Ca)
- Metode reduksi
Logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO
oleh
Al atau dengan mereduksi CaCl2 oleh Na.
Reduksi CaO oleh Al
6CaO + 2Al 3Ca + Ca3Al2O6
Reduksi CaCl2 oleh Na
- Metode elektrolisis
Batu kapur (CaCO3) adalah sumber utama untuk mendapatkan kalsium
(Ca). Untuk mendapatkan kalsium, kita dapat mereaksikan CaCO3
dengan HCl agar terbentuk senyawa CaCl2. Reaksi yang terjadi ialah:
CaCO3 + 2HCl CaCl2 + H2O + CO2
Setelah mendapatkan CaCl2, kita dapat mengelektrolisisnya agar
mendapatkan kalsium (Ca). Reaksi yang terjadi:
Katoda : Ca2+ + 2e- Ca
Anoda : 2Cl- Cl2 + 2e-
d. Stronsium (Sr)
Untuk mendapatkan Stronsium (Sr), dapat dilakukan dengan
elektrolisis lelehan SrCl2. Lelehan SrCl2 dapat ditemukan dari senyawa
selesit [SrSO4]. Karena senyawa selesit merupakan sumber utama
Strontium (Sr). Reaksi yang terjadi ialah:
Katoda : Sr2+ +2e- Sr
e. Barium (Ba)
- Metode reduksi
Barium dapat diperoleh dengan mereduksi BaO oleh Al.
6BaO + 2Al 3Ba + Ba3Al2O6
- Metode elektrolisis
Barit (BaSO4) adalah sumber utama untuk memperoleh Barium (Ba).
Setelah diproses menjadi BaCl2, barium bisa diperoleh dari elektrolisis
lelehan BaCl2.
Katoda : Ba2+ +2e- Ba
Mg + H2 MgH2
b. Magnesium (Mg)
- Mg(OH)2, dalam bidang farmasi, dapat digunakan sebagai obat maag.
Selain itu, Mg(OH)2 juga digunakan dalam pasta gigi untuk mengurangi
asam yang terdapat di dalam mulut.
- Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku, karena senyawa
MgO memiliki titik leleh yang tinggi.
- Magnesium dapat digunakan sebagai pencegah korosi pipa besi di tanah
dan dinding kapal laut.
c. Kalsium (Ca)
- Sebagai salah satu bahan baku pembuatan semen dan cat tembok.
- Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat gips yang berfungsi untuk
membalut tulang yang patah.
- CaCO3 murni dapat digunakan sebagai pasta gigi serta kapur tulis.
- Karbit (CaC2) merupakan bahan untuk pembuatan gas asetilena (C 2H2)
yang digunakan untuk pengelasan.
d. Stronsium (Sr)
- Sr dalam senyawa Sr(NO3)2 memberikan warna merah apabila
digunakan sebagai bahan kembang api.
- Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam pembuatan
kaca televisi berwarna dan computer.
e. Barium (Ba)
- BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastik karena mempunyai
kerapatan yang tinggri serta warna terang.
f. Radium (Ra)
- Di Indonesia, banyak menggunakan Radium-226 sebagai sumber radiasi
yang dipakai dalam brachyteraphy, yaitu suatu radioterapi dengan zat
radioaktif sebagai sumber radiasinya.