Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam kehidupan, kita tidak terlepas dari adanya unsur-unsur. Salah satu
unsur yang berupa mineral dan dikonsumsi sehari-sehari oleh manusia ialah
Kalsium. Kalsium (Ca) merupakan salah satu logam alkali tanah yang termasuk
ke dalam golongan IIA pada table periodik. Logam alkali tanah ialah unsur-unsur
yang terletak pada golongan IIA pada sistem periodik unsur, yang terdiri atas
berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), serta
Radium (Ra).

Selain unsur-unsur pada golongan IIA, juga terdapat unsur-unsur pada


golongan IIB. Seng (Zn), Kadmium (Cd), Merkuri (Hg), dan Ununbium (Uub)
merupakan unsur golongan IIB. Unsur-unsur yang berada pada golongan IIB
yaitu Zn, Cd, Hg, dan Uub mempunyai kelimpahan yang sangat rendah dialam.
Untuk membahas lebih lanjut mengenai unsur-unsur pada golongan IIA dan
unsur-unsur pada golongan IIB, maka dibuatlah makalah ini untuk memberikan
pemahaman yang lebih jauh lagi.

B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dan sifat-sifat unsur-unsur golongan IIA dan IIB.
2. Untuk mengetahui proses ekstraksi yang terjadi pada unsur-unsur golongan
IIA dan unsur-unsur golongan IIB.
3. Untuk mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi pada unsur-unsur golongan IIA
dan unsur-unsur golongan IIB.
4. Untuk mengetahui kegunaan dari unsur-unsur golongan IIA dan unsur-unsur
golongan IIB.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Unsur-Unsur Golongan IIA (Alkali Tanah)


1. Definisi Unsur-Unsur Golongan IIA (Alkali Tanah)
Logam alkali tanah merupakan unsur-unsur yang terdapat pada golongan
IIA, yang terdiri atas berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca),
stronsium (Sr), barium (Ba), serta Radium (Ra). Unsur-unsur golongan IIA
umumnya ditemukan di dalam tanah berupa senyawa tak larut, sehingga
disebut logam alkali tanah (alkaline earth metal).

Layaknya logam alkali, logam alkali tanah tidak terdapat bebas di alam.
Unsur-unsur alkali tanah bersifat basa dan banyak ditemukan di mineral tanah.
Unsur ini mempunyai elektron valensi 2, yang cenderung melepaskan eletron.
Karena elektron valensinya mudah terlepas, unsur alkali tanah bersifat mudah
teroksidasi, walaupun tidak semudah golongan alkali. Jadi, unsur golongan
alkali tanah merupakan reduktor yang kuat.

a. Berilium (Be)
Berilium ditemukan oleh Nicholaus Louis Vauquelin pada tahun 1797.
Berasal dari bahasa Yunani, "Beryllo". Berilium terdapat dalam mineral
beryl, Be3Al2(SiO3)6, yang sangat beracun jika terhirup, dan senyawanya
yang larut dapat menyebabkan penyakit kulit jika mengenai kulit.
Berilium banyak diproduksi karena stabil di udara.
Berilium, karena bersifat ringan, dapat digunakan sebagai kerangka
rudal dan pesawat ruang angkasa. Selain itu, berilium bersifat transparan
terhadap sinar-sinar X sehingga bisa digunakan sebagai jendela tabung
sinar-X.

b. Magnesium (Mg)

Magnesium ditemukan oleh Joseph Black pada tahun 1755. Berasal


dari bahasa Yunani, "Magnesia". Magnesium merupakan salah satu
senyawa alkali tanah yang banyak terdapat di alam. Sumber magnesium
adalah air laut, dengan kadar Mg sekitar 0,13%. Magnesium terdapat pada
MgCO3, MgSO4, dolomit (campuran CaCO3 dan MgCO3), dan mika (K-
Mg-Al-silikat). Magnesium bermanfaat sebagai penyusun klorofil pada
tumbuh-tumbuhan. Magnesium banyak diproduksi karena stabil di udara
terbuka.

c. Kalsium (Ca)
Kalsium ditemukan oleh Humphy Davy pada tahun 1808. Berasal dari
bahasa latin, "Calx". Kalsium jarang ditemukan dalam bentuk unsur,
namun banyak ditemukan di kerak bumi dalam bentuk mineral
padat/batuan. Kadar kalsium dalam air laut adalah 0,026% (0,011 molar).
Kalsium menghasilkan spektrum warna merah bata. Kalsium sebagai
penyusun tulang dan gigi terdapat juga pada batu kapur, pualam (CaCO 3),
dan ahasa (CaSO4.2H2O).

Senyawa kalsium merupakan senyawa yang mudah didapat dan


melimpah di alam, dapat digunakan sebagai bahan bangunan, seperti
sebagai salah satu bahan baku pembuatan semen. Selain itu, unsur alkali
tanah kalsium, yang membentuk senyawa CaCO 3 murni, dapat digunakan
untuk pasta gigi dan kapur tulis.

d. Stronsium (Sr)
Stronsium ditemukan oleh Adair Crawford pada tahun 1790. Asal kata
Stronsium berasal dari salah satu kota di Skotlandia, yaitu “Strontian”.
Stronsium menghasilkan spektrum warna merah tua. Stronsium ditemukan
di alam dalam batuan stronsianit (SrSO 4), terdapat dalam jumlah kecil
pada batu kapur. Dalam tubuh manusia, merupakan bagian dari senyawa
hidroksiapatit yang membuat tulang dan gigi menjadi keras. Terdapat juga
dalam makanan, seperti jagung (0,4 ppm), kubis (45 ppm), dan bawang
(50 ppm).

e. Barium (Ba)

Barium ditemukan oleh Humphry Davy tahun 1808. Barium berasal


dari Bahasa Yunani, “barys”. Barium dapat ditemukan di alam dalam
mineral barit (BaSO4) dan barium hidroksida (Ba(OH)2). Barium
merupakan logam berat dan kebanyakan mengandung racun. Barium
menghasilkan spektrum warna hijau kekuningan.

f. Radium (Ra)

Radium ditemukan oleh Pierre dan Marie Curie pada tahun 1898.
Radium berasal dari ahasa latin “Ray”. Radium merupakan unsur yang
hanya sedikit dijumpai di alam. Unsur ini bersifat radioaktif, yang
kekuatan radioaktifnya akan menurun 1% tiap 25 tahun. Sifat kimia
radium mirip dengan barium, yakni jika diendapkan akan berupa sulfat.
Radium dalam bentuk garam harus disimpan dalam tabung kaca tertutup
dan diberi pelindung timah hitam. Radium kadang tidak dianggap sebagai
alkali tanah karena sifat radioaktif yang dimilikinya.

2. Sifat-Sifat Unsur-Unsur Golongan IIA (Alkali Tanah)


1. Sifat Fisika
Sifat-sifat fisika logam alkali tanah (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra)
ditunjukkan oleh tabel berikut.

No Sifat Fisika 4Be 12Mg 20Ca 38Sr 56Ba 88Ra


1. Elektron valensi 2s2 3s2
4s 2
5s2 6s2 7s2
2. Titik leleh (oC) 1278 649 839 769 725 700
3. Titik didih (oC) 2970 1090 1484 1384 1640 1737
4. Energi ionisasi 900 740 590 548 503 509
(kJ/mol)
5. Elektronegativitas 1,5 1,2 1,0 1,0 0,9 0,89
6. Kerapatan(g/cm3) 1,86 1,74 1,55 2,54 3,59 5,5
7. Potensial elektrode - -2,34 -2,87 - - -
standar (V) 1,70 2,89 2,90
8. Jari-jari ionik M2+ 0,31 0,65 0,99 1,13 1,35 1,40

Dalam golongan alkali tanah, nomor atom betambah dari atas


kebawah, faktor yang mempengaruhi ukuran atom adalah jumlah kulit
atom yang terisi elektron. Semakin banyak kulit atom, semakin banyak
ruang yang dibutuhkan atom, mengingat elektron saling tolak-menolak.
Dari atas ke bawah dalam satu golongan, dapat di amati bahwa jari-jari
atom bertambah dengan bertambahnya nomor atom. Untuk logam alkali
tanah elektron terluar menempati orbital ns. Karena ukuran orbital
bertambah dengan meningkatnya bilangankuantum utama n, ukuran atom
logam bertambah dari Be ke Ra.
Dari berilium ke barium jari-jari atom bertambah besar sehingga
energi ionisasi serta keelektronegatifan berkurang. Potensial elektrode
standar logam alkali tanah menunjukkan harga yang rendah (negatif). Hal
ini menunjukkan bahwa logam alkali tanah merupakan reduktor yang
cukup kuat, bahkan kalsium, stronsium,dan barium mempunyai daya
reduksi yang lebih kuat daripada natrium.
Titik didih dan titik leleh logam alkali tanah lebih tinggi daripada suhu
ruangan. Oleh karena itu, unsur-unsur logam alkali tanah berwujud padat
pada suhu ruangan.

2. Sifat Kimia
- Kereaktifan

Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari berilium ke barium.


Dari berilium ke barium jari-jari atom bertambah besar sehingga energi
ionisasi serta keelektronegatifan berkurang. Akibatnya, kecenderungan
untuk melepas elektron membentuk senyawa ion makin besar. Semua
senyawa dari kalsium, strontium, dan barium, yaitu logam alkali tanah
yang bagian bawah, berbentuk senyawa ion, tetapi magnesium
membentuk beberapa senyawa kovalen sedangkan senyawa-senyawa
berilium bersifat kovalen. Sifat kimia logam alkali tanah berkemiripan
dengan logam alkali, tetapi logam alkali tanah kurang reaktif dari logam
alkali seperiode. Jadi, berilium kurang reaktif dibandingkan litium,
magnesium kurang reaktif dibandingkan natrium, dan seterusnya. Hal itu
disebabkan jari-jari atom logam alkali tanah lebih kecil sehingga energi
pengionan lebih besar. Kereaktifan kalsium, stronsium, dan barium dan
tidak terlalu berbeda dari logam alkali, tetapi berilium dan magnesium
jauh kurang aktif. Unsur golongan ini bersifat basa, sama seperti unsur
golongan alkali, namun tingkat kebasaannya lebih lemah. Senyawa
Be(OH)2 bersifat amfoter. Artinya bisa bersifat asam atau pun basa.
Sedangkan unsur Ra bersifat Radioaktif.

3. Ekstraksi Unsur-Unsur Golongan IIA (Alkali Tanah)


a. Berilium (Be)
- Metode reduksi
Sumber utama berilium diperoleh dari beril [Be3Al2(SiO6)3]. Untuk
mendapatkan berilium, terlebih dahulu memanaskan beril dengan
Na2SIF6 hingga 700 oC. Hal ini dilakukan untuk memperoleh BeF2.

BeF2 (s) + Mg (l)  Be (s) + MgF2 (s)

- Metode elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium juga kita dapat mengekstraksi dari
lelehan BeCl2 yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat
mengahantarkan listrik dengan baik, sehingga ditambahkan NaCl.
Reaksi yang terjadi adalah :
Katoda : Be2+ + 2e-  Be

Anode : 2Cl-  Cl2 + 2e-

b. Magnesium (Mg)
- Metode reduksi
Untuk mendapatkan magnesium kita dapat mengekstraksinya dari
dolomit [MgCa(CO3)2] karena dolomite merupakan salah satu sumber
yang dapat menhasilkan magnesium. Dolomite dipanaskan sehingga
terbentuk MgO.CaO. lalu MgO.CaO. dipanaskan dengan FeSi sehingga
menghasilkan Mg.

2[MgO.CaO] + FeSi  2Mg + Ca2SiO4 + Fe

- Metode elektrolisis
Mg dapat diperoleh dari air laut melalui proses Downs sebagai berikut.
Magnesium diendapkan sebagai magnesium hidroksida dengan
menambahkan Ca(OH)2 ke dalam air laut.
Mg2+ + Ca(OH)2 (s)  Mg(OH)2 (s) + Ca2+
Tambahkan asam klorida untuk mendapatkan kloridanya, yang
kemudian diperoleh MgCl2.6H2O (kristal magnesium klorida).
Mg(OH)2 (s) + 2H+ + Cl-  MgCl2.6H2O
Untuk memperoleh logam Mg, lakukan elektrolosis leburan kristal
dengan terlebih dahulu menambahkan magnesium klorida yang
mengalami hidrolisis sebagian ke campuran leburan natrium dan
kalsium klorida. Hal ini untuk menghindari terbentuknya MgO saat
kristal magnesium klorida dipanaskan. Kemudian magnesium akan
terbentuk pada katoda.
Katoda : Mg2+ + 2e  Mg

Anoda : 2Cl-  Cl2 (g) + 2e

c. Kalsium (Ca)
- Metode reduksi
Logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO
oleh
Al atau dengan mereduksi CaCl2 oleh Na.
 Reduksi CaO oleh Al
6CaO + 2Al  3Ca + Ca3Al2O6
 Reduksi CaCl2 oleh Na

CaCl2 + 2Na  Ca + 2NaCl

- Metode elektrolisis
Batu kapur (CaCO3) adalah sumber utama untuk mendapatkan kalsium
(Ca). Untuk mendapatkan kalsium, kita dapat mereaksikan CaCO3
dengan HCl agar terbentuk senyawa CaCl2. Reaksi yang terjadi ialah:
CaCO3 + 2HCl  CaCl2 + H2O + CO2
Setelah mendapatkan CaCl2, kita dapat mengelektrolisisnya agar
mendapatkan kalsium (Ca). Reaksi yang terjadi:
Katoda : Ca2+ + 2e-  Ca
Anoda : 2Cl-  Cl2 + 2e-

d. Stronsium (Sr)
Untuk mendapatkan Stronsium (Sr), dapat dilakukan dengan
elektrolisis lelehan SrCl2. Lelehan SrCl2 dapat ditemukan dari senyawa
selesit [SrSO4]. Karena senyawa selesit merupakan sumber utama
Strontium (Sr). Reaksi yang terjadi ialah:
Katoda : Sr2+ +2e-  Sr

Anoda : 2Cl-  Cl2 + 2e-

e. Barium (Ba)
- Metode reduksi
Barium dapat diperoleh dengan mereduksi BaO oleh Al.
6BaO + 2Al  3Ba + Ba3Al2O6
- Metode elektrolisis
Barit (BaSO4) adalah sumber utama untuk memperoleh Barium (Ba).
Setelah diproses menjadi BaCl2, barium bisa diperoleh dari elektrolisis
lelehan BaCl2.
Katoda : Ba2+ +2e-  Ba

Anoda : 2Cl-  Cl2 + 2e-

4. Reaksi Unsur-Unsur Golongan IIA (Alkali Tanah)


Logam alkali tanah merupakan zat pereduksi yang kuat, karena begitu
mudah kehilangan elektron. Logam ini mudah bergabung dengan unsur non
logam membentuk senyawa ion seperti halida, hidrida, oksida, dan sulfida.

Reaksi secara umum Keterangan


- Be tidak bereaksi dengan air
2L (s) + O2 (g)  2MO (s) - Mg bereaksi lambat dan perlu
pemanasan.
L (s) + O2 (g)  LO2 (s) - Ba mudah bereaksi,
- Sr bereaksi dengan tekanan tinggi,
- Be, Mg, Ca tidak bereaksi.
L (s) + X2 (g)  LX2 (s) X2 = halogen (F, Cl, Br, I)
L (s) + S (g)  LS (s) S = Sulfur (belerang)
- Be tidak bereaksi,
L (s) + 2H2O (l)  L(OH)2 (aq)
- Mg perlu pemanasan.
- Reaksi berlangsung pada suhu tinggi,
3L (s) + N2 (g)  L3N2 (s)
- Be tidak bereaksi.
L (s) + 2H+ (aq)  L2+(aq) + H2 (g) Reaksi cepat berlangsung.
- Perlu pemanasan,
L (s) + H2 (g)  LH2 (s)
- Be dan Mg tidak bereaksi
Keterangan  L = Unsur-unsur golongan IIA
a. Reaksi logam alkali tanah dengan oksigen
Ca (s) + 2H2O (l)  Ca(OH)2 (aq) + H2 (g)
b. Reaksi logam alkali tanah dengan oksigen
Ba (s) + O2 (g)  BaO2 (s)
Pembakaran magnesium di udara dengan oksigen terbatas pada suhu
tinggi akan menghasilkan magnesium nitrida (Mg3N2).
1
4Mg (s) + O2 (g) + N2 (g)  MgO (s) + Mg3N2 (s)
2
c. Reaksi logam alkali tanah dengan halogen
Ca (s) + F2 (g)  CaF2 (s)
d. Reaksi logam alkali tanah dengan belerang
Mg + S  MgS
e. Reaksi logam alkali tanah dengan nitrogen
3Mg (s) + N2 (g)  Mg3N2
f. Reaksi logam alkali tanah dengan hydrogen

Mg + H2  MgH2

5. Kegunaan Unsur-Unsur Golongan IIA (Alkali Tanah)


a. Berilium (Be)
- Berilium, karena bersifat ringan, dapat digunakan sebagai kerangka
rudal dan pesawat ruang angkasa.

- Berilium bersifat transparan terhadap sinar-X, sehingga dapat digunakan


sebagai jendela tabung sinar-X.

b. Magnesium (Mg)
- Mg(OH)2, dalam bidang farmasi, dapat digunakan sebagai obat maag.
Selain itu, Mg(OH)2 juga digunakan dalam pasta gigi untuk mengurangi
asam yang terdapat di dalam mulut.
- Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku, karena senyawa
MgO memiliki titik leleh yang tinggi.
- Magnesium dapat digunakan sebagai pencegah korosi pipa besi di tanah
dan dinding kapal laut.

- Paduan magnesium 10% dan aluminium 90 % (magnalinum) digunakan


untuk konstruksi pesawat udara, karena sifat bahan paduan ini adalah
kuat dan ringan.

c. Kalsium (Ca)
- Sebagai salah satu bahan baku pembuatan semen dan cat tembok.
- Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat gips yang berfungsi untuk
membalut tulang yang patah.
- CaCO3 murni dapat digunakan sebagai pasta gigi serta kapur tulis.
- Karbit (CaC2) merupakan bahan untuk pembuatan gas asetilena (C 2H2)
yang digunakan untuk pengelasan.

- Kalsium banyak terdapat pada susu yang berfungsi sebagai pembentuk


tulang dan gigi.

d. Stronsium (Sr)
- Sr dalam senyawa Sr(NO3)2 memberikan warna merah apabila
digunakan sebagai bahan kembang api.
- Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam pembuatan
kaca televisi berwarna dan computer.

e. Barium (Ba)
- BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastik karena mempunyai
kerapatan yang tinggri serta warna terang.

- Ba(NO3)2 memberikan warna hijau pada nyala kembang api.

f. Radium (Ra)
- Di Indonesia, banyak menggunakan Radium-226 sebagai sumber radiasi
yang dipakai dalam brachyteraphy, yaitu suatu radioterapi dengan zat
radioaktif sebagai sumber radiasinya.

- Aplikasi radium dalam medis dan industri biasanya terbungkus dalam


platina, platina-iridium atau paduan lainnya dan bahkan kadang-kadang
dalam emas.

B. Unsur-Unsur Golongan IIB

Anda mungkin juga menyukai