0%(1)0% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
1K tayangan18 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang masa pemerintahan Herman Willem Daendels sebagai gubernur jenderal Belanda di Indonesia pada tahun 1808-1811. Daendels melakukan berbagai reformasi di bidang pertahanan, pemerintahan, peradilan, dan sosial ekonomi seperti membangun jalan raya Anyer-Panarukan dan memperkenalkan sistem kerja rodi. Namun, gaya kepemimpinannya yang otoriter menyebabkan Napoleon memanggilnya pulang ke Bel
Dokumen tersebut membahas tentang masa pemerintahan Herman Willem Daendels sebagai gubernur jenderal Belanda di Indonesia pada tahun 1808-1811. Daendels melakukan berbagai reformasi di bidang pertahanan, pemerintahan, peradilan, dan sosial ekonomi seperti membangun jalan raya Anyer-Panarukan dan memperkenalkan sistem kerja rodi. Namun, gaya kepemimpinannya yang otoriter menyebabkan Napoleon memanggilnya pulang ke Bel
Dokumen tersebut membahas tentang masa pemerintahan Herman Willem Daendels sebagai gubernur jenderal Belanda di Indonesia pada tahun 1808-1811. Daendels melakukan berbagai reformasi di bidang pertahanan, pemerintahan, peradilan, dan sosial ekonomi seperti membangun jalan raya Anyer-Panarukan dan memperkenalkan sistem kerja rodi. Namun, gaya kepemimpinannya yang otoriter menyebabkan Napoleon memanggilnya pulang ke Bel
membentuk Koninkrijk Holland (Kerajaan Belanda). Louis Napoleon diangkat menjadi raja Kerajaan Belanda. Saat itu Indonesia berada di bawah ancaman Inggris yang berkuasa di India, Napoleon membutuhkan orang yang kuat dan berpengalaman militer untuk mempertahankan jajahannya di Indonesia. Napoleon Bonaparte Lalu diangkatlah Herman Willem Daendels sebagai (1769 – 1821) gubernur jenderal di Indonesia. Mempertahankan pulau Jawa dari kekuasaan Inggris. Mengatur dan menata kembali kolonial Belanda di Indonesia. Memperbaiki masalah keuangan Belanda di Indonesia. Herman Willem Daendels (1762 – 1818) • Dalam rangka memperlancar tugasnya, Daendels menerapkan berbagai kebijakan, baik di bidang pertahanan dan keamanan, bidang pemerintahan, bidang peradilan, serta bidang sosial ekonomi. Membangun banyak benteng pertahanan baru. Membangun pangkalan angkatan laut di Anyer dan Ujungkulon. (Ujungkulon gagal, sehingga berpindah ke Anyer). Meningkatkan jumlah tentara, dengan cara Peta Anyer-Panarukan mengambil masyarakat pribumi. Membangun jalan raya yang dimulai dari Anyer (Banten) sampai Panarukan (Jawa Timur) sejauh kurang lebih 1.100 km. Melakukan sistem kerja rodi kepada rakyat miskin. Kerja Rodi pada Rakyat Melakukan ikut campur dalam tata cara dan adat istiadat di dalam kerajaan-kerajaan di Jawa. Membatasi secara ketat kekuasaan raja-raja di Nusantara. Membagi Pulau Jawa menjadi sembilan daerah prefectuur/prefektur (wilayah yang memiliki otoritas). Kedudukan bupati sebagai penguasa tradisional diubah menjadi kolonial yang digaji. Kerajaan Banten & Cirebon dihapuskan dan Ilustrasi Daendels daerahnya dinyatakan sebagai wilayah pemerintahan bersama pengawalnya kolonial. Daendels berusaha memberantas berbagai penyelewengan dengan mengeluarkan berbagai peraturan: Membentuk tiga jenis peradilan Untuk orang Eropa Untuk orang Timur Asing Untuk orang Pribumi
Peraturan untuk pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu.
Memaksakan perjanjian dengan penguasa Surakarta dan Yogyakarta untuk melakukan penggabungan wilayah. Penanaman tanaman. Pemungutan pajak. Penyerahan wajib terhadap hasil pertanian rakyat. Penjualan tanah kepada pihak swasta. Daendels memerintah pada tahun 1808 dan berakhir pada bulan Mei 1811, Daendels dipanggil pulang ke negerinya oleh Napoleon, dengan alasan: Napoleon menilai bahwa Daendels selama memerintah bersikap otoriter atau otokratis. Daendels melanggar peraturan perundang-undangan karena menjual tanah milik negara kepada pengusaha swasta asing. Daendels sendiri korupsi dan memperkaya diri BYE! sendiri. Pemanggilan pulang ada hubungannya dengan penyerbuan ke Rusia. Pada tahun 1811, Daendels digantikan oleh Janssens. Janssens ternyata lemah dibandingkan dengan Daendels. Agustus 1811, Inggris pimpinan Lord Minto mengalahkan Belanda, dan memaksa melakukan perundingan Kapitulasi Tuntang (September 1811). Indonesia jatuh ke tangan Inggris. Inggris menunjuk Thomas Stamford Raffles untuk menjadi Letnan Gubernur di Indonesia. Janssens Lord Minto (1762 – 1838) (1751 – 1814) Thomas Stamford Bingley Raffles (1781 – 1826) Pulau Jawa dibagi menjadi 16 Karisidenan. Mengubah sistem pemerintahan menjadi sistem kolonial yang bercocok barat. Melepaskan kedudukan bupati dan penguasa pribumi yang sudah turun-temurun. • Petani diberikan kebebasan untuk menanam tanaman eksport. • Penghapusan pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem peyerahan wajib (Verplichte Laverantie). • Menetapkan sistem sewa tanah (landren). • Pemungutan pajak pada awalnya secara perorangan. Sistem penyerahan wajib • Mengadakan monopoli garam dan minuman saat dahulu keras. Pemerintahan Raffles berorientasi kepada besar kecilnya kesalahan. Badan-badan penegak hukum yang ada pada masa Raffles , yaitu: Court of Justice, terdapat pada setiap residen. Court of Request, terdapat pada setiap divisi. Police of Magistrace. Penghapusan kerja rodi (kerja paksa). Penghapusan perbudakan. Peniadaan pynbank (disakiti). Kerja Rodi pada Rakyat • Ditulisnya buku berjudul History Of Java. • Memberikan bantuan kepada John Crawfurd (residen Yogyakarta). • Mendukung Bataviaach Genootschap. • Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi • Dirintisnya Kebun Raya Bogor.
Buku “History Of Java”
Tahun 1814 Napoleon Bonaparte kalah melawan raja–raja di Eropa dalam perang koalisi. Sehingga, diadakan konggres Wina 1814 dan menghasilkan Convention of London, yang berisi: • Belanda menerima kembali jajahan yang di serahkan kepada inggris dalam perjanjian kapitulasi tuntang. • Inggris memperoleh tanjung harapan dan srilangka dari inggris Tahun 1824 Inggris dan Belanda kembali berunding menghasilkan Treaty of London, yang berisi: • Belanda memberikan Malaka kepada Inggris dan Inggris memberikan Bengkulu kepada Belanda. • Belanda dapat berkuasa di sebelah selatan garis paralel Singapura sedangkan Inggis di sebelah utaranya.