Anda di halaman 1dari 7

TUGAS FINAL

MANAJEMEN KUANTITATIF

“REVIEW JURNAL NASIONAL DAN


JURNAL INTERNASIONAL”

DI
S
U
S
U
N

OLEH:

MURNIATI
P20010055

KELAS I A-20
COST ANALYSIS

I. Pendahuluan
Analisis Biaya adalah suatu analisa yang menggambarkan bagaimana perubahan
biaya variabel, biaya tetap, harga jual, volume penjualan dan bauran penjualan akan
mempengaruhi laba perusahaan. Analisis ini merupakan instrumen yang lazim dipakai
untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi manajemen untuk pengambilan
keputusan, misal dalam menetapkan harga jual produk dan proses informasi biaya yang
akan direncanakan. Break Even Point (BEP) dan analisa hubungan biaya-volume-laba
merupakan teknik perecanaan laba dalam jangka pendek dengan mendasarkan analisanya
pada variabilitas penghasilan penjualan maupun biaya terhadap volume kegiatan sehingga
teknik-teknik tersebut akan dapat digunakan dengan baik sebagai alat perencanaan laba
dalam jangka pendek (Sofjan Assauri, 2008).
Analisis biaya, volume, laba merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk
perencanaan dan pengambilan keputusan. Karena analisis biaya volume laba (CVP)
menekankan keterkaitan antara biaya, kuantitas yang terjual, dan harga, semua informasi
keuangan perusahaan terkandung di dalamnya. Analisis CVP dapat menjadi suatu alat
yang bermanfaat untuk mengidentifikasi cakupan dan besarnya kesulitan ekonomi yang
dihadapisuatu divisi dan membantu mencari pemecahannya. Analisis CVP juga dapat
mengatasi banyak isu lainnya seperti jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai
impas, dampak pengurangan biaya tetap terhadap titik impas, dan dampak kenaikan harga
terhadap laba. Selain itu analisis CVP memungkinkan para manajeruntuk melakukan
analisis sensitivitas dengan menguji dampak dari berbagai tingkat harga atau biaya
terhadap laba.
Analisis biaya-volume-laba sangat membantu manajer suatu perusahaan untuk
membuat keputusan berkaitan dengan fungsinya. Analisis ini membantu manajer untuk
melihat hubungan antara 5 elemen, yaitu:
1. Harga produk yaitu harga yang ditetapkan di dalam suatu periode tertentu secara
konstan;
2. Volume atau tingkat aktivitas yaitu besarnya produk yang dihasilkan dan
direncanakan akan dijual di dalam suatu periode tertentu;
3. Biaya variabel per unit yaitu besarnya biaya produk yang dibebankan secara langsung
pada setiap unit barang yang diproduksi;
4. Total biaya tetap yaitu keseluruhan biaya periodik di dalam suatu periode tertentu;
5. Bauran produk yang dijual yaitu proporsi relatif produk- produk perusahaan yang
akan dijual.

II. Permasalahan dan Solusi dalam Hal Menentukan Analisis Biaya


Analisis biaya merupakan salah satu dari empat jenis penilaian ekonomi (selain
analisis biaya manfaat, analisis efektivitas biaya, dan analisis utilitas biaya). Sesuai
namanya, analisis biaya berfokus pada biaya penerapan program tanpa memedulikan hasil
utamanya. Analisis biaya merupakan langkah penting pertama sebelum melakukan
penilaian ekonomi lainnya untuk menentukan kesesuaian atau keandalan suatu proyek.
 Bagian 1 - Menentukan Tujuan dan Ruang Lingkup
a. Ketahui alasan dibutuhkannya analisis biaya.
o Ruang lingkup analisis biaya akan bergantung pada alasan ini sehingga sebelum
mempertimbangkan besar cakupan analisis, Anda perlu memastikan bahwa hasil
analisis biaya akan menjawab pertanyaan utama Anda.
o Kalau Anda melakukan analisis biaya hanya untuk menyusun anggaran atau
perencanaan demi masa mendatang, ruang lingkupnya biasanya hanya pada
level organisasi.
o Pada sisi lain, untuk tujuan yang lebih sempit dan spesifik, misalnya
menentukan kelayakan dan besar biaya suatu jasa tertentu, mungkin
membutuhkan analisis biaya yang lebih sempit dan hanya ditujukan pada jasa
tertentu.
b. Identifikasi sudut pandang analisis biaya Anda.
o Selain alasan dibutuhkannya analisis biaya, Anda juga perlu mengetahui biaya
“milik siapa” yang perlu dianalisis. Hal ini menentukan data yang akan
dikumpulkan dan cara menggolongkannya.
o Sebagai contoh, mungkin Anda ingin menghitung biaya penawaran jasa tertentu
kepada klien. Kalau demikian, lihatlah biaya dari sudut pandangnya, dan
mempertimbangkan besar biaya jasa yang ditagihkan (atau akan ditagihkan),
transportasi ke lokasi, dan biaya lainnya.
o Kalau Anda hanya ingin mengetahui biaya suatu program, secara umum Anda
akan melihat beban-beban perusahaan. Anda mungkin juga akan mencari biaya
peluang, misalnya apakah menawarkan satu program membuat Anda tidak bisa
menawarkan program lain.

c. Ragamkan program yang ditawarkan.


o Cara Anda menggambarkan program akan menentukan cara alokasi biaya untuk
dianalisis. Kalau organisasi menjalankan program yang mudah dibedakan,
pembagiannya dapat tampak jelas. Untuk program yang saling bertumpang
tindih atau program-program yang memiliki sumber daya yang sama, tentukan
cara memisahkannya.
o Program-program yang bertumpang tindih dapat disatukan sampai pada tingkat
tertentu, alih-alih dinilai secara terpisah. Pilihlah cara yang paling logis sesuai
operasional organisasi, dan usahakan bekerja seefisien mungkin.
o Untuk menentukan apakah program perlu dipisahkan, lihat jasa yang ditawarkan
oleh setiap program, sumber daya yang diperlukan untuk menghasilkan jasa, dan
kepada siapa jasa diberikan. Kalau 2 dari 3 dari faktor tersebut sama pada kedua
program terkait, Anda bisa menyatukannya dalam analisis biaya.
d. Tentukan periode waktu yang ingin dinilai.
o Cara Anda menggolongkan dan menghitung biaya bergantung pada jangka
waktu biaya yang dianalisis, misalnya jangka panjang (beberapa bulan atau
tahun) atau jangka pendek (beberapa minggu atau hanya sekali).
o Sebagai contoh, jika Anda mencoba menentukan kelayakan suatu jasa tertentu,
pertama-tama tentukan besar biaya untuk menghasilkan jasa tersebut. Anda akan
melakukan biaya analisis jangka panjang untuk menentukan apakah organisasi
bisa menyokong kerugian dari jasa tersebut.
o Biasanya lebih baik pilih periode waktu yang memungkinkan Anda memperoleh
data pendapatan yang akurat, alih-alih sekadar estimasi. Hal ini membantu jika
Anda berencana menggunakan analisis biaya sebagai dasar evaluasi ekonomi
lebih lanjut.
 Bagian 2 - Menggolongkan Biaya
a. Kaji ulang laporan analisis biaya sebelumnya, kalau memungkinkan.
o Jika organisasi sudah pernah melakukan analisis biaya, terapkan cara yang sama
atau serupa untuk menggolongkan biaya. Dengan demikian, kedua laporan bisa
dibandingkan sehingga lebih berguna seiring waktu.
o Anda juga bisa mencoba melihat analisis biaya yang dilakukan organisasi serupa
atau menawarkan jasa yang sama.

b. Daftarkan semua biaya langsung dari program yang dievaluasi.


o Biaya langsung meliputi gaji dan manfaat bagi anggota tim, bahan baku dan
perlengkapan, dan semua perabot atau peralatan yang dibutuhkan. Bergantung
pada tipe program atau jasa yang ditawarkan, Anda mungkin juga dikenakan
biaya kontrak, lisensi, atau asuransi.
o Biaya langsung adalah biaya yang khusus dikeluarkan untuk program atau jasa
yang dievaluasi dalam analisis biaya. Biaya ini tidak dibagikan dengan program
lain.
o Biaya overhead, misalnya utilitas (termasuk air dan listrik), dapat menjadi biaya
langsung jika program atau jasa memiliki lokasinya tersendiri.
c. Biaya tidak langsung.
o Biaya tidak langsung meliputi beban administrasi umum atau gaji dan tunjangan
manajemen, fasilitas, perlengkapan, dan apa pun yang turut digunakan beberapa
program atau jasa lain. Apa yang digolongkan sebagai biaya tidak langsung
akan bergantung pada cara Anda memisahkan program atau jasa yang
ditawarkan organisasi.
o Utamanya, ketika menghitung biasa program atau jasa tersendiri, Anda perlu
mengalokasikan biaya-biaya tidak langsung ini.
d. Susun biaya untuk mencerminkan tujuan analisis.
o Laporan analisis biaya pada akhirnya harus berguna bagi organisasi. Alih-alih
mengandalkan kategori keuangan yang sifatnya luas, pilihlah kategori yang
mencerminkan tujuan analisis biaya secara akurat.
o Kategori standar dapat berupa biaya personel, biaya operasi, dan biaya start-up
(perintisan). Dalam setiap kategori, identifikasi biaya apa saja yang tergolong
biaya langsung dan tidak langsung.
 Bagian 3 - Menghitung Biaya
a. Kumpulkan laporan dan informasi keuangan.
o Untuk setiap jenis biaya yang rencananya disertakan dalam analisis, catat
sumber-sumber data yang dibutuhkan untuk dapat menghitung biaya terkait.
Kalau Anda ingin memperkirakan biaya, buat daftar laporan-laporan yang
memuat informasi yang dibutuhkan sehingga Anda bisa membuat estimasi yang
andal.
o Gunakan informasi biaya aktual sebanyak mungkin. Hal ini akan meningkatkan
keandalan dan kegunaan analisis biaya Anda.
o Untuk estimasi, carilah sumber tepercaya yang bisa diterapkan sesempit
mungkin. Sebagai contoh, jika Anda perlu memperkirakan pembayaran,
gunakan tingkat rata-rata untuk karyawan di satu kota, dan bukan dalam lingkup
nasional.
b. Totalkan biaya langsung program.
o Menggunakan informasi yang telah dikumpulkan, jumlahkan beban gaji,
perlengkapan, bahan baku, dan biaya lainnya yang berkaitan langsung dengan
program yang dikaji. Perpanjang biaya ini sesuai periode waktu yang dianalisis.
o Jika Anda mengerjakan analisis biaya jangka panjang, hitung biaya langsung
terlebih dahulu dalam basis mingguan atau bulanan, baru kemudian
diperpanjang.
o Ketika Anda menghitung biaya personel, pastikan untuk menyertakan biaya
(atau nilai) tunjangan yang diberikan kepada karyawan yang bekerja di program
terkait.
c. Alokasikan biaya tidak langsung pada program yang dianalisis.
o Untuk mengalokasikan biaya tidak langsung, tentukan bagaimana setiap biaya
bisa dibagi antara beberapa program. Lalu, hitung proporsi biaya pada program
terkait.
o Sebagai contoh, katakan Anda mengalokasikan gaji direktur SDM. Oleh karena
direktur ini bertanggung jawab terhadap personel program, wajar jika gajinya
dibagi sesuai jumlah karyawan dalam staf. Kalau Anda total memiliki 10
karyawan, dan 2 orang didelegasikan pada program atau jasa yang dikaji, Anda
bisa mengalokasikan 20 persen gaji direktur pada program dalam analisis biaya.
d. Hitung penyusutan aset.
o Kalau aset modal organisasi, termasuk perabot atau peralatan, harus digunakan
untuk menerapkan program atau memberikan jasa yang dievaluasi, penyusutan
aset harus disertakan dalam biaya total untuk program atau jasa.
o Menghitung penyusutan bisa sulit dilakukan. Jika Anda tidak berpengalaman
menyusutkan aset, sebaiknya gunakan jasa akuntan.
e. Pertimbangkan biaya tersembunyi (hidden cost).
o Bergantung pada organisasi dan program yang dievaluasi, mungkin ada biaya
tambahan yang tidak muncul pada anggaran atau riwayat keuangan. Sertakan
perkiraan biaya ini dalam analisis sehingga hasilnya lebih kredibel.
o Sebagai contoh, jika Anda melakukan analisis biaya program untuk yayasan,
biaya tersembunyinya dapat termasuk nilai perkiraan jam kerja sukarelawan,
bahan baku yang disumbangkan, atau ruang yang disumbangkan.
o Biaya tersembunyi juga bisa meliputi biaya peluang (opportunity cost). Sebagai
contoh, meluncurkan satu program dapat memengaruhi kemampuan organisasi
untuk menawarkan program lain.
f. Buat kesimpulan berdasarkan temuan Anda.
o Kembalilah ke tujuan Anda melakukan analisis biaya dan tentukan tindakan
yang perlu diambil. Anda juga dapat menyertakan proyeksi atau perkiraan biaya
di masa depan terkait program atau jasa.
o Minimal, analisis biaya Anda akan memberikan angka biaya asli dalam
menjalankan program atau memberikan jasa tertentu.
o Analisis biaya Anda juga bisa memunculkan pertanyaan baru, yang menandakan
analisis lebih lanjut diperlukan sebelum membuat keputusan akhir.

III.Kesimpulan
a. Analisis Biaya adalah suatu analisa yang menggambarkan bagaimana perubahan
biaya variabel, biaya tetap, harga jual, volume penjualan dan bauran penjualan akan
mempengaruhi laba perusahaan.
b. Analisis biaya merupakan langkah penting pertama sebelum melakukan penilaian
ekonomi lainnya untuk menentukan kesesuaian atau keandalan suatu proyek.
c. Analisis ini merupakan instrumen yang lazim dipakai untuk menyediakan informasi
yang bermanfaat bagi manajemen untuk pengambilan keputusan, misal dalam
menetapkan harga jual produk dan proses informasi biaya yang akan direncanakan.

Anda mungkin juga menyukai