Anda di halaman 1dari 23

SISTEM PERIODIK UNSUR

Mirna Rahmah Lubis


Konfigurasi Elektron Kation dan Anion Unsur-unsur
Utama

Na [Ne] 3s1 Na+ [Ne] Atom kehilangan elektron


Ca [Ar] 4s2 sehingga memiliki
Ca2+ [Ar]
konfigurasi elektron terluar
Al [Ne] 3s23p1 Al3+ [Ne] gas mulia.

H 1s1 H- 1s2 or [He]


Atom memperoleh
elektron sehingga anion F 1s 2
2s 2
2p5
F- 1s22s22p6 or [Ne]
memiliki konfigurasi
O 1s22s22p4 O2- 1s22s22p6 or [Ne]
elektron gas mulia.
N 1s22s22p3 N3- 1s22s22p6 or [Ne]
2
JARI-JARI ATOM

Jarak dari inti atom sampai kulit elektron terluar yang


ditempati elektron

r
+
ENERGI IONISASI (kJ/mol)
Energi minimum yang dibutuhkan suatu atom untuk
melepaskan satu elektron valensinya dalam wujud
gas sehingga membentuk ion positif
AFINITAS ELEKTRON (kJ/mol)

Energi yang dihasilkan oleh suatu atom apabila suatu


atom menerima elektron valensi dari atom lain
sehingga terbentuk ion negatif
KEELEKTRONEGATIFAN

Kecenderungan suatu
atom untuk menarik
elektron valensi dari atom
lain dalam membentuk
ikatan
Periode

Sifat nonlogam bertambah


Golongan

Sifat logam bertambah


KEREAKTIFAN

Bergantung pada kecenderungan melepas atau menerima elektron

Periode
Golongan

Kereaktifan menurun kemudian bertambah.


Golongan VIIIA (gas mulia) tidak reaktif

Kereaktifan bertambah
GOLONGAN UNSUR DALAM SISTEM
PERIODIK UNSUR
Golongan IA (logam Alkali)
Semua logam Alkali tergolong logam yang lunak kira-kira sekeras karet
penghapus, dapat diiris dengan pisau dan ringan (massa jenis Li, Na, dan K
kurang dari 1 g/cm3).
Logam Alkali memiliki 1 elektron valensi yang mudah lepas, sehingga
merupakan kelompok logam yang paling reaktif, dapat terbakar di udara,
dan bereaksi hebat dengan air.
Dari Litium ke Sesium reaksi dengan air bertambah dahsyat. Litium bereaksi
agak pelan, tetapi natrium bereaksi dengan disertai terbentuknya api dan
ledakan, sementara yang lainnya bereaksi dengan lebih dahsyat lagi.
Oleh karena kereaktifannya dengan air dan udara, logam alkali biasa
disimpan dalam kerosin (minyak tanah).
Seperti halnya logam alkali,
logam alkali tanah juga Warna yang dihasilkan oleh unsur-unsur golongan IIA
memberikan warna nyala
yang khas.
Warna nyala senyawa logam
alkali tanah ini dapat
digunakan untuk identifikasi
awal adanya logam alkali
tanah dalam suatu bahan.
Warna Nyala Unsur Logam Alkali Tanah

Unsur Warna Nyala


Karena warna nyala logam
alkali tanah yang terang dan Berelium Putih
berwarna warni, garam-garam Magnesium Putih Cemerlang
alkali tanah sering dipakai Kalsium Merah Bata
sebagai bahan kembang api. Stronsium Merah Crimson
Barium Hijau Apel
Sifat Unsur Golongan IIIA (Gol. Boron-Aluminium)
Unsur aluminium memiliki konfigurasi elektron 2, 8, 3.
Oleh karena memiliki 3 elektron valensi maka aluminium dapat membentnuk
kation bermuatan +3.

Sifat Fisika dan Kimia Unsur Aluminium

Titik Leleh (oC) Titik Didih (oC) Massa Jenis (g/cm3) Keeletronegatifan

660 2450 2,70 1,6

Aluminium dapat bereaksi dengan gas klorin membentnuk aluminium klorida,


AlCl3.

Aluminium klorida dapat membentuk polimer yang disebut polialuminium


klorida (PAC).

Senyawa ini dapat dipakai untuk menjernihkan air.


Sifat Unsur Golongan IVA (Go. Karbon)

Contoh unsur golongan IVA adalah karbon dan silikon yang memiliki
konfigurasi elektron yaitu C = 2, 4 dan Si = 2, 8, 4. Kedua unsur ini
cenderung membentuk ikatan kovalen.

- Karbon membentuk kristal (grafit dan intan) nonkristal atau


disebut amorf.

- Grafit bersifat lunak, bewarna hitam mengkilap dengan struktur berlapis


dan dapat menghantarkan listrik (konduktor).

- Intan merupakan padatan berikatan kovalen paling keras, tidak bewarna


dan transparan terhadap cahaya.

- Tetapi intan tidak dapat menghantarkan arus listrik (isolator).


GOLONGAN UNSUR DALAM SISTEM
PERIODIK UNSUR
Kegunaan unsur golongan VIIA
Beberapa kegunaan unsur golongan VII A, diantaranya:
• Fluorin
Fluorin digunakan untuk membuat freon (zat pendingin pada kulkas atau AC)
dan teflon. Fluorin dibuat melalui elektrolisis garam kalium hidrogen fluorida
yang dilarutkan dalam cairan hidrogen flourida. Elektrolisis menghasilkan gas
hidrogen pada katode dan gas fluorin pada anoda.
• Klorin
Klorin dibuat melalui dua proses yaitu Proses Dawns dan Proses Gibbs. Klorin
digunakan untuk rumah tangga (garam dapur atau NaCI), membuat peptisida,
seperti DDT, aldrin, dan dieldrin, dan PVC (industri plastik). NaCIO (natrium
hipoklorit) dan Ca(OCI)2 (kaporit) digunakan sebagai zat pembersih. Klorofom
(CHCI3) digunakan sebagai pelarut dan obat bius.
• Bromin
Bromin terdapat dalam senyawa etilen dibromida (C 2H4Br2), yaitu zat aditif
pada bensin. Bromin diperoleh melalui oksidasi ion bromin dalam larutan
oksidator gas CI2 dan dengan cara elektrolisis.
• Iodin
Iodin terdapat dalam senyawa iodoform (CHI 3) untuk disinfektan dan untuk
mengobati penyakit borok.
GOLONGAN UNSUR DALAM SISTEM
PERIODIK UNSUR
Golongan VIIIA (Gas Mulia)
Unsur-unsur golongan VIIIA, yaitu helium, Neon, Argon, Kripton, Xenon, dan Radon,
disebut gas mulia karena semuanya berupa gas yang sangat stabil, sangat sukar
bereaksi dengan unsur lain. Tidak ditemukan satu pun senyawa alami dari unsur-unsur
tersebut. Unsur gas mulia terdapat di alam sebagai gas monoatomik (atom-atomnya
berdiri sendiri). Menurut para ahli, hal itu disebabkan kulit terluarnya yang sudah terisi
penuh. Kuli terluar yang terisi penuh menjadikan unsur tidak reaktif. Namun demikian,
Kripton, Xenon dan Radon ternyata dapat ‘dipaksa’ bereaksi dengan beberapa unsur,
sedangkan Helium, Neon dan Argon sehingga sekarang belum berhasil direaksikan
1. Sifat Atomik
Pada sifat atomik, molekul-molekul gas mulia terdiri atas satu atom
(monoatom). Unsur-unsur gas mulia memiliki jari-jari atom yang semakin besar
apabila dilihat dari atas ke bawah (helium ke radon). Tapi, energi ionisasinya
semakin kecil seiring dengan bertambahnya jari-jari atom, sehingga semakin
mudah melepaskan elektron. Unsur-unsur golongan ini memiliki elektron valensi
2 dan 8 yang menandakan semua elektron pada kulitnya sudah stabil dan
berpasangan.
2. Sifat Fisis
Berdasarkan sifat fisisnya, gas mulia memiliki titik leleh dan titik didih yang
sangat rendah. Titik didih dan titik leleh unsur-unsur gas mulia lebih kecil dari
suhu kamar (25°C), sehingga seluruh unsur gas mulia berwujud gas. Titik leleh
dan titik didih unsur-unsur gas mulia dari atas ke bawah (helium ke radon) akan
semakin bertambah seiring dengan bertambahnya massa atom dan jari-jari
atom. Kerapatan (densitas) unsur-unsur gas mulia juga akan semakin
Unsur transisi adalah unsur yang telah mengisi sebagian orbital (juga
dikenal sebagai logam transisi).

IUPAC mendefinisikan unsur transisi sebagai unsur yang memiliki


subkulit d yang sebagian diisi dengan elektron, atau unsur yang memiliki
kemampuan untuk membentuk kation yang stabil dengan orbital yang
tidak terisi penuh.
Kegunaan dan Keutamaan Unsur Transisi (Logam Transisi):

- Skandium digunakan di Lampu Intensitas Tinggi.

- Besi digunakan di Perangkat Elektronik.

- Nikel digunakan untuk membuat Aliansi pada Logam.

- Seng digunakan sebagai Bahan Cat Putih.

- Tembaga digunakan untuk Alat-alat Elektronik maupun Perhiasan


dan masih banyak lagi kegunaan unsur transisi ini.

Unsur-unsur transisi di dalam sistem periodik unsur dinyatakan


sebagai unsur golongan B.

Berdasarkan konfigurasi elektronnya, unsur-unsur transisi dalam


sistem periodik unsur terletak pada blok d
Bersifat Logam.
Semua unsur transisi bersifat logam karena semua unsurnya cenderung
melepaskan elektron menjadi ion positif.

Logam-logam transisi membentuk ikatan logam yang kuat antara atom-


atomnya sehingga logm-logam ini dapat ditempa dan kuat.

Logam-logam transisi mempunyai titik leleh lebih tinggi, titik didih lebih
tinggi, densitas lebih tinggi, dan panas penguapan yang lebih tinggi pula .

Logam-logam transisi kurang elektropositif.


- Logam transisi memiliki konfigurasi elektron yang berbeda dengan
logam utama.

- Hal ini menyebabkan kecenderungan perbedaan sifat periodik dengan


logam utama.

- Pada logam transisi, sifat unsur ditentukan oleh elektron di subkulit


terluar ns dan sub kulit sebelumnya (n-1)d.

Konfigurasi elektron yang menyatakan unsur transisi adalah


Sc (21): 2 8 9 2 atau (1s2 ; 2s2 2p6 ; 3s2 3p6 3d1 ; 4s2)

₂₁Sc : [Ar] 4s² 3d¹ - satu elektron tidak berpasangan (paramagnetik)


[Ar] 4s² 3d¹ :
Gol = 2 + 1 = 3 B
⇵ ↑ _____
4s² 3d¹

Periode 4
Rumus Senyawa Ionik
2 x +3 = +6 3 x -2 = -6

Al2O3
Al3+ O2-

1 x +2 = +2 2 x -1 = -2

CaBr2
Ca2+ Br-

1 x +2 = +2 1 x -2 = -2

Na2CO3
Na+ CO32-
2.6
Penamaan Senyawa

Senyawa Ionik
Biasanya logam + non-logam.
Anion (non-logam), menambahkan “ida” pada nama
senyawa.

BaCl2 barium klorida


K2O kalium oksida
Mg(OH)2 magnesium hidroksida

KNO3 kalium nitrat

2.7
Senyawa Ionik logam transisi
Menunjukkan kation-kation berbeda dari unsur yang
sama dengan menggunakan angka Romawi.

FeCl2 2 Cl- -2 maka Fe adalah +2 besi(II) klorida

FeCl3 3 Cl- -3 maka Fe adalah +3 besi(III) klorida

Cr2S3 3 S-2 -6 maka Cr adalah +3 (6/2)


kromium(III) sulfida

2.7
Senyawa molekular
• Non-logam atau non-logam + metalloid.

• Istilah umum
H2O, NH3, CH4, C60

• Unsur di tabel periodik yang berada


lebih ke kiri ditempatkan di depan.

• Unsur terdekat dengan golongan


terbawah ditempatkan di depan.

• Jika lebih dari satu senyawa dapat


dibentuk dari unsur yang sama, gunakan
awalan untuk mengindikasikan nomor
dari masing-masing atom.
2.7
Terima Kasih

23

Anda mungkin juga menyukai