Anda di halaman 1dari 20

LOGAM ALKALI TANAH

(Kelimpahan Di alam, Sifat-Sifat, Pembuatan Logan Alkali Tanah,


Senyawa-Senyawa, dan Reaksi – Reaksi Logam Alkali Tanah, Serta
Kegunaan).

Disusun Oleh:
Kelompok 2
Iin Satya Nastiti (E1M013017)
Muhammad Iksan (E1M013031)
Nasiraturrahmi (E1M013034)

S-1 PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2014/2015

Kelompok 2
LOGAM-LOGAM ALKALI TANAH ( GOLONGAN IIA)
Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA.
Unsur-unsur yang termasuk ke dalam golongan II A yaitu: Berilium (Be),
Magnesium (Mg), Calsium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium
(Ra). Di sebut logam karena memiliki sifat-sifat seperti logam. Disebut alkali
karena mempunyai sifat alkalin atau basa jika direaksikan dengan air. Dan
istilah tanah karena oksidasinya sukar larut dalam air, dan banyak ditemukan
dalam bebatuan/ dalam bentuk mineral di kerak bumi. Dimana unsur-unsur
dalam golongan alkali tanah memiliki konfigurasi elektron pada kulit terluar
adalah ns2. Ikatan yang dimiliki kebanyakan senyawa logam alkali tanah adalah
ikatan ionik. Hal ini disebabkan karena elektron paling luarnya telah siap untuk
di lepaskan, agar mencapai kestabilan. Unsur alkali tanah memiliki reaktifitas
tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam bentuk monoatomik, unsur ini mudah
bereaksi dengan oksigen, dan logam murni yang ada di udara, membentuk
lapisan luar pada oksigen.

A. KEBERADAAN/KELIMPAHAN DI ALAM
Logam alkali tanah memilii sifat yang reaktif sehingga di alam hanya
ditemukan dalam bentuk senyawanya. Berikut keberadaan senyawa yang
mengandung logam alkali tanah, antara lain :
1. Berilium (Be)
Berilium tidak begitu banyak terdapat di kerak bumi, bahkan hampir
bisa dikatakan tidak ada. Berilium terdapat hanya sekitar 0,0006 % dalam
kerak bumi sebagai mineral silikat dan beril Be3Al2Si6O18 yang memiliki
2 jenis warna yaitu biru-hijau muda (aquamarin) dan hijau tua (permata
emerald).
2. Kalsium (Ca)
Kalsium adalah logam alkali yang paling banyak terdapat di kerak
bumi. Bahkan kalsium menjadi nomor 5 terbanyak yang terdapat di kerak
bumi, dengan 3,4 % keberadaanya. Di alam kalsium dapat membentuk
senyawa karbonat [CaCO3], senyawa fosfat [Ca3(PO4)2], senyawa sulfat
[CaSO4], dan senyawa fourida [CaF].
3. Magnesium
Magnesium berperingkat ke-7 terbanyak yang terdapat di kerak
bumi, dengan 1,9 % keberadaannya. Di alam magnesium bisa
bersenyawa menjadi magnesium klorida [MgCl2], senyawa karbonat
[MgCO3], dolomit [MgCa(CO3)2], dan senyawa epsomit [MgSO4.7H2O].

Kelompok 2
4. Barium
Barium berada di kerak bumi sebanyak 0,04%. Di alam barium dapat
membentuk senyawa mineral baritin [BaSO4], dan mineral witerit
[BaCO3].
5. Stronsium
Stronsium berada di kerak bumi dengan jumlah 0,03%. Di alam
strontium dapat membuntuk senyawa mineral selesit [SrSO4], dan
Strontianit.
6. Radium
Radium merupakan unsur radioaktif. Radium sangat jarang sekali,
tetapi keberadaannya dapat dideteksi dengan mudah oleh sinar radioaktif
karena intinya membelah dengan spontan, mengemisi partikel α
sehingga terbentuk Radon, Rn. Sumber Ra adalah bijih uranium (U3O8).
Kelimpahan Ra rata-rata dalam kerak bumi kurang dari 1 0 - 4 .

B. SIFAT-SIFAT
Unsur-unsur pada golongan alkali tanah adalah berelium (Be),
magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), dan unsur
radioaktif radium (Ra). Di antara unsur-unsur ini Mg dan Ca yang terbanyak
terdapat di kerak bumi. Atom-atom golongan ini memiliki konfigurasi
elektron np6 (n+1)s2 kecuali Be. Kerapatan unsur-unsur golongan ini lebih
besar dari unsur alkali dalam satu periode. Unsur-unsur ini mempunyai dua
elektron valensi yang terlibat dalam ikatan logam. Oleh karena itu,
dibandingkan dengan unsur golongan IA, unsur-unsur ini lebih keras, energi
kohesinya lebih besar, dan titik lelehnya lebih tinggi.
Titik leleh unsur-unsur alkali tanah tidak berubah secara teratur karena
mempunyai struktur kristal yang berbeda. Misalnya unsur Be dan Mg
memiliki struktur kristal heksagonal terjejal, sedangkan struktur kristal unsur
Sr berbentuk kubus berpusat muka dan struktur kristal unsur Ba berbentuk
kubus berpusat badan.
1. Sifat Kimia
Sifat kimia unsur alkali tanah sama dengan sifat kimia unsur alkali.
Unsur alkali tanah terdapat dalam alam sebagai ion dipositif (positif dua).
Kalsium, stronsium, dan barium memiliki sifat yang serupa, namun
magnesium dan berelium berbeda dengan ketiga unsur tersebut yaitu
kurang aktif. Semua unsur alkali tanah merupakan penyumbang elektron.
Unsur alkali tanah tergolong reduktor yang kuat. Unsur alkali tanah

Kelompok 2
mudah bereaksi dengan unsur nonlogam membentuk senyawa ion misal
halida, hidrida, oksida, dan sulfida.

2. Sifat Fisis

Beberapa Sifat Umum Logam Alkali Tanah


Sifat Umum Be Mg Ca Sr Ba
Nomor Atom 4 12 20 38 56
Konfigurasi Elektron [He] 2s2 [Ne] 3s2 [Ar] 4s2 [Kr] 5s2 [Xe] 6s2
Titik Leleh 1553 923 1111 1041 987
Titik Didih 3043 1383 1713 1653 1913
Jari-jari Atom ( Å ) 1.12 1.60 1.97 2.15 2.22
Jari-jari Ion ( Å ) 0.31 0.65 0.99 1.13 1.35
Energi Ionisasi I (kj/mol) 900 740 590 550 500
Energi Ionisasi II (kj/mol) 1800 1450 1150 1060 970
Elektronegativitas 1.57 1.31 1.00 0.95 0.89
Potensial Elektrode (V)
-1.85 -2.37 -2.87 -2.89 -2.90
M2+ + 2e- → M
Massa Jenis (g/ml) 1.86 1.75 1.55 2.6 3.6

Berdasarkan Tabel diatas dapat diamati juga hal-hal sebagai berikut,


1. Konfigurasi elektronnya menunjukan bahwa logam alkali tanah
mempunyai elektron valensi ns2. Selain jari-jari atomnya yang lebih kecil
dibandingkan logam alkali, kedua elektron valensinya yang telah
berpasangan mengakibatkan energi ionisasi logam alkali tanah lebih
tinggi dari alkali.
2. Meskipun energi ionisasinya tinggi, tetapi karena energi hidrasi dari ion
M2+ dari alkali tanah lebih besar daripada energi hidrasi ion M+ dari alkali,
mengakibatkan logam alkali tetap mudah melepaskan kedua elektron
valensinya, sehingga lebih stabil sebagai ion M2+.
3. Jari-jari atomnya yang lebih kecil dan muatan intinya yang lebih besar
mengakibatkan logam alkali tanah membentuk kristal dengan susunan
yang lebih rapat, sehingga mempunyai sifat yang lebih keras daripada
logam alkali dan massa jenisnya lebih tinggi.
4. Berilium mempunyai energi ionisasi yang sangat tinggi dan
keelektronegatifan yang cukup besar, kedua hal ini menyebabkan berilium
dalam berikatan cenderung membentuk ikatan kovalen.

Kelompok 2
5. Potensial elektrode (reduksi) standar logam alkali tanah menunjukkan
harga yang rendah (negatif). Hal ini menunjukkan bahwa logam alkali
tanah merupakan reduktor yang cukup kuat, bahkan kalsium, stronsium,
dan barium mempunyai daya reduksi yang lebih kuat daripada natrium.
6. Titik didih dan titik leleh logam alkali tanah lebih tinggi daripada suhu
ruangan. Oleh karena itu, unsur-unsur logam alkali tanah berwujud padat
pada suhu ruangan.

C. PEMBUATAN LOGAM ALKALI TANAH


Pembuatan logam alkali tanah dapat dilakukan dengan cara ekstraksi.
Ekstraksi adalah pemisahan suatu unsur dari suatu senyawa. Logam alkali
tanah dapat diekstraksi dari senyawanya. Senyawa alkali tanah tersebar dalam
jumlah yang banyak di air laut dan mineral (batuan) dalam keadaan sebagai
senyawa dengan bilangan oksidasi +2. Batuan dan mineral yang mengandung
unsur alkali tanah umumnya sebagai senyawa karbonat, silikat atau sulfat,
sebab kelarutan senyawa tersebut sangat kecil. Berilium terdapat sebagai
mineral beril (Be3Al2(SiO3)6). Magnesium terdapat sebagai mineral magnesit
(MgCO3), Dolomit (CaCO3.MgCO3) dan asbestos (CaMg3(SiO3)4). Kalsium
terdapat pada dolomit, gips (CaSO4.2H2O), dan kalsium fosfat (Ca3(PO4)2).
Stronsium terdapat sebagai mineral selestit (SrSO4) dan barium terdapat
sebagai barit BaSO4 dan BaCO3. Radium merupakan unsur radioaktif alam
pitchblende mengandung 0.37 Ra per ton biji. Untuk mengekstraksi logam
alkali tanah dapat menggunakan dua cara, yaitu:metode reduksi dan metode
elektrolisis.
1. Ekstraksi Berillium (Be)
Berillium dibuat dengan mengelektrolisis BeCl cair yang
ditambahkan NaCl sebagai penghantar arus listrik karena berikatan
kovalen. Sumber berilium diperoleh dari batu permata beril Be 3Al2(SiO3)6
yang mempunyai berbagai warna tergantung pada jumlah kelumit
pengotornya. Warna biru-hijau muda beril disebut akuamarin, hijau tua
beril disebut emerald. Warna hijau disebabkan oleh adanya 2 % ion Cr
(III) dalam struktur kristalnya. Tentu saja emerald tidak digunakan untuk
produksi logam berilium, dan sebagai gantinya yaitu Kristal-kristal tidak
sempurna dari beril tidak berwarna atau beril coklat. Berilium murni dapat
diperoleh dengan mengubah biji beril menjadi oksidanya BeO, kemudian
diubah menjadi flouridanya. Pemanasan flourida dengan magnesium
dalam tungku pada suhu 100 0C diperoleh berilium:

Kelompok 2
Be F 2 + Mg(l) → Be(S) + Mg F 2
(S) (S)

2. Ekstraksi magnesium (Mg)


Magnesium dihasilkan dengan beberapa cara. Sumber yang
terpenting adalah batuan dalam dan air laut, yang mengandung 0.13 %
magnesium.
 Metode reduksi
Untuk mendapatkan magnesium dapat mengekstraksinya dari
Dolomit (CaCO3.MgCO3) karena dolomit merupakan salah satu
sumber yang dapat menghasilkan magnesium. Dolomit dipanaskan
sehingga terbentuk MgO.CaO. Lalu dipanaskan dengan FeSi
sehingga menghasilkan Mg.
2 ( MgO .CaO )+ FeSi →2 Mg+Ca 2 Si O 4 + Fe
 Metode elektrolisis
Dari logam-logam alkali tanah, magnesium yang paling banyak
diproduksi. Proses pengolahan magnesium dari air laut disebut proses
Dow. “dalam proses Dow, magnesium diendapkan dari air laut dalam
bentuk hidroksida”.
Proses pengolahan magnesium dari air laut secara proses Dow,
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Magnesium diendapkan sebagai Mg(OH)2 dengan menambahkan
Ca(OH)2 ke dalam air laut
2. Kemudian Mg(OH)2 diubah menjadi MgCl2 dengan menambah HCl
3. Selanjutnya MgCl2 dikristalkan sebagai MgCl2.6H2O
4. Untuk mendapatkan logam magnesium, harus dilakukan elektrolisis
terhadap leburan MgCl2.6H2O. Hal ini dapat di atasi dengan
menambahkan MgCl2 yang mengalami dehidrasi sebagian ke dalam
campuran leburan natrium dan kalsium klorida. Magnesium klorida
meleleh dan kehilangan air tetapi tidak mengalami hidrolisis.
Campuran leburan itu kemudian dielektrolisis dan magnesium akan
terbentuk di katoda.

c. Ekstraksi kalsium (Ca)


Batu kapur (CaCO3) adalah sumber utama untuk mendapatkan
kalsium (Ca). untuk mendapatkan kalsium, dapat mereaksikan CaCO 3
dengan HCl agar terbentuk senyawa CaCl2. Reaksi yang terjadi:
CaCO 3 +2 HCl→ CaCl 2+ H 2 O+CO 2

Kelompok 2
Setelah mendapatkan CaCl2, dapat mengelektrolisisnya agar
mendapatkan kalsium (Ca). Reaksi yang terjadi:
Katoda: Ca2+ + 2e- → Ca
−¿ ¿
Anoda: 2 Cl →Cl 2 +2 e
 Metode reduksi
Logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO
oleh Al atau dengan mereduksi CaCl 2oleh Na.
Reduksi CaO oleh Al:
6 CaO+ 2 Al → 3Ca+Ca3 Al 2 O6
Reduksi CaCl2 oleh Na:
6 CaCl 2 +2 Na →Ca+2 NaCl

d. Ekstraksi stronsium (Sr)


Stronsium ditemukan pada biji strontianit (SrCO3) dan selestit
(SrO4). Stronsium dapat dibuat dengan mereduksi oksidanya dengan
logam pengoksida.
 Metode elektrolisis
Untuk mendapatkan stronsium (Sr), dapat dilakukan dengan
elektrolisis lelehan SrCl2. Lelehan SrCl2, bisa didapatkan dari senyawa
selestit (SrO4). Karena senyawa selestit merupakan sumber utama
stronsium (Sr). reaksi yang terjadi:
Katode: Sr 2+¿+2 e ¿
−¿→Sr ¿

−¿ ¿
Anode: 2 Cl →Cl 2 +2 e

e. Ekstraksi barium (Ba)


 Metode elektrolisis
Barit (BaSO4) adalah sumber utama untuk memperoleh barium
(Ba). Setelah diproses menjadi BaCl2. Barium bisa diperoleh dari
elektrolisis lelehan BaCl2. Reaksi yang terjadi:
Katode: Ba2+¿+2 e ¿
−¿→Ba ¿

−¿ ¿
Anode: 2 Cl →Cl 2 +2 e
 Metode reduksi
Selain dengan elektrolisis, barium dapat diperoleh dengan
mereduksi BaO oleh Al. Reaksi yang terjadi:
BaO+2 Al →3 Ba+Ba3 Al2 O6

f. Pembuatan radium (Ra)

Kelompok 2
Radium-226, isotop yang paling umum, adalah pemancar alfa,
dengan disertai radiasi gamma, dan memiliki waktu paruh sekitar 1600
tahun. Radium-228, pada dasarnya merupakan emitor beta dan memiliki
paruh 5,76 tahun. Radium-224, sebuah pemancar alfa, memiliki
kehidupan setengah dari 3,66 hari. Radium meluruh untuk membentuk
isotop dari gas radon radioaktif, yang tidak reaktif secara kimia,
menghasilkan produk akhir yang stabil dari rangkaian panjang peluruhan
radioaktif. Berbagai isotop radium berasal dari peluruhan radioaktif
uranium atau thorium. Radium-226 ditemukan dalam seri uranium-238
busuk, dan radium-228 dan -224 ditemukan dalam seri peluruhan
thorium-232.
Peluruhan isotop radium untuk membentuk isotop radon yang
berbeda. Misalnya, radium-226 meluruh untuk Radon-222, dan radium-
228 berjalan melalui beberapa peluruhan radium-224 sebelum membentuk
Radon-220.

D. SENYAWA-SENYAWA
Diantara unsur-unsur alkali tanah kalsium, stronsium, dan barium
membentuk senyawa yang sangat serupa satu dengan yang lainnya.
Magnesium, dan lebih khusus lagi berilium, membentuk senyawa yang yang
berbeda dari senyawa ketiga unsur lainnya.
Senyawa berilium cenderung terhidrolisis dalam air, sebagian karena
pembentuk hidroksida, Be(OH)2 yang tidak larut. Rapatan muatan yang
tinggi dari ion Be2+ yang kecil itu memungkinkan bereaksi dengan air. Ion
dari unsur alkali tanah, tidak berwarna dan cukup tidak reaktif. Banyak
garam-garamnya yang sederhana seperti MgSO4, CaCl2, Ba(NO3)2, dan
BeSO4 dapat larut. Namun sulfat, karbonat, dan fosfat dari kalsium,
stronsium, dan barium hanya sedikit larut.

 Oksida
Oksida-oksida IIA yang umum, mempunyai rumus seperti MO. Baik
kapur (CaO) maupun magnesia (MgO), dibuat dengan menguraikan pada
suhu tinggi, batu-batuan karbonat yang terdapat dialam di dalam tanur
kapur. Magnesium dipakai untuk batu tahan api, dan sebagai isolator untuk
pipa-pipa uap. Kapur digunakan untuk membuat lepa (mortal), dan adukan
plester, serta untuk menetralkan tanah yang asam, juga merupakan sumber

Kelompok 2
ion hidroksida yang paling murah bagi industri, Ca(OH) 2 yang terbentuk
oleh kapur dengan air.
Kalsium oksida digunakan untuk mendehidrasi (menghilangkan air) cairan
seperti etil alkohol dan untuk mengeringkan gas. Kalsium oksida semakin
bertambah penting dalam menghilangkan SO2 dari gas cerobong instalasi
pembangkit tenaga. Kalsium oksida juga digunakan untuk mengatur PH
limbah asam dari pabrik kertas dan instalasi pengolahan air limbah, dan
untuk menghilangkan ion fosfat dari air limbah.
Oksida dari golongan IIA merupakan zat padat putih dengan titik leleh
yang sangat tinggi. Oksida ini cenderung perlahan-lahan dengan air dan
karbon dioksida dalam udara, masing-masing membentuk hidroksida dan
karbonat.
BaO+ H 2 O→ Ba ¿
MgO+ H 2 O→ Mg¿
CaO+ H 2 O →CaC O 3
SrO+ H 2 O → SrC O 3
Reaksi antara suatu oksida dengan air adalah sebuah proses eksotermik
yang disebut dengan slaking (mencampurkan dengan air). Dalam hal panas,
barium oksida pada pencampuran dengan air yang begitu besar, walaupun
hanya sedikit air yang digunakan, maka bisa jadi kelihatan merah pija. Bila
kapur mati (CaSO4) digunakan dalam lepa (mortar) untuk menyusun batu
bara, proses pengerasannya melibatkan pengeringan dan kristalisasi, diikuti
dengan perubahan perlahan-lahan dari kapur mati menjadi kalsium
karbonat oleh kerja karbon dioksida dari atmosfer. Barium peroksida
terbentuk bila barium oksida dipanaskan dalam udara.
 Hidroksida
Magnesium hidroksida adalah susu (bubur) magnesia yaitu susensi
pekat (penetralan asam) yang sejak lama digunakan sebagai obat dalam
rumah tangga.
 Halida
Beberapa halida logam alkali tanah terdapat begitu melimpah dalam
alam, sehingga digunakan sebagai bahan mentah untuk membuat senyawa
lain dari logam dan halogen. Magnesium klorida diproduksi dari sumur-
sumur garam dan dari air laut sebagai satu tahap dalam produksi
magnesium. Kalsium klorida yang juga ditemukan dalam alam diproduksi
secara sintetik sebagai suatu produk samping yang relatif tidak berharga
dari proses Solvay untuk membuat natrium karbonat. Digunakan sebagai
zat pengering, kalsium klorida juga ditaruh diatas jalan yang berdebu,
Kelompok 2
karena kecenderungannya untuk berdelikesensi, yaitu menarik uap air dari
udara dan membentuk tetes-tetes halus larutan, juga digunakan untuk bahan
anti api dan semen.
 Karbonat
Karbonat adalah salah satu senyawa IIA alamiah yang paling
melimpah. Kalsium karbonat diendapkan pada dasar samudera sebagai
kulit tiram yang rendah, sebagai bunga karang yang seperti renda, dan
dalam bentuk-bentuk lain. Metamorfose (perubahan bentuk) geologi, lalu
menghasilkan lapisan-lapisan besar batu kapur atau batu pualam, atau
bahkan kristal kalsit yang indah, dan tidak berwarna. Meskipun berbeda-
beda semua bentuk ini pada hakekatnya adalah CaCO 3. Karbonat juga
digunakan untuk cat, tinta tulis, senyawa-senyawa anti api dan pengosok.

Beberapa senyawa-senyawa dari unsur-unsur alkali tanah, diantaranya:


1. Berilium (Be)
a. Berilium Oksida (BeO)
Berilium oksida berwujud bubuk putih yang dapat dibuat menjadi
berbagai bentuk. Hal ini diinginkan sebagai insulator listrik karena dapat
menghantarkan panas dengan baik, namun sangat buruk dalam
menghantarkan arus listrik. Hal ini digunakan dalam kecepatan tinggi
komputer, sistem otomatis pengapian, laser, oven microwave, dan sistem
yang dirancang untuk menyembunyikan dari sinyal radar.
2 Be (s )+O2 →2 Be O(S )
( g)

Berilium memiliki lapisan berilium oksida yang tipis tetapi kuat


pada permukaannya, yang mencegah oksigen baru untuk bereaksi
dengan berilium dibawah lapisan tersebut.

b. Berilium Klorida (BeCl2)


Ikatan antara berilium dengan klorida membentuk senyawa
berilium klorida (BeCl2). Berilium klorida juga merupakan molekul
linear dengan ketiga atom dalam garis lurus dengan pemakaian elektron
bersamaan (kovalen). Berilium klorida dikenal sebagai senyawa electron
kekurangan karena memiliki dua orbital kosong pada tingkat ikatan.
BeCl2 dapat membentuk senyawa polimer. Tanda panah pada rantai
panjang diatas menunjukkan ikatan koordinasi yang terbentuk antara Cl
pada molekul BeCl2 yang satu dengan Be pada molekul BeCl 2 yang lain.
Be ternyata masih mampu menarik pasangan elektron dari Cl yang

Kelompok 2
terikat pada molekul BeCl2 yang lain. Karena kemampuan itulah maka
BeCl2 tidak hanya mampu membentuk dimer, bahkan dapat juga
membentuk polimer. Hal ini disebabkan jari-jari atom Be lebih kecil
dibandingkan dengan unsur-unsur lain yang ada dalam satu golongan
IIA.
Jari-jari atom kecil menyebabkan jarak antara kulit elektron terluar
semakin dekat ke inti karena jarak antara kulit elektron terluar semakin
dekat ke inti. Be memiliki keelektronegatifan yang lebih besar
dibandingkan dengan unsur logam yang ada dalam satu golongan yang
sama sehingga Be mampu menarik sepasang elektron bebas yang
dimiliki oleh Cl untuk membentuk ikatan koordinasi (ikatan yang terjadi
karena adanya pemakaian sepasang elektron secara bersama).

c. Be(OH)42- (senyawa logam yang bersifat amfoter)


Berilium dan oksida logamnya bersifat amfoter. Keduanya larut
dengan asam dan basa. Sebagai contoh, dalam basa logam dan oksida
logamnya bereaksi sebagai berikut:
Be+2 H 2 O+O H −¿→ Be¿ ¿
BeO+ H 2 O+2O H −¿ →Be ¿¿
Logam alkali tanah lainnya dan oksida logamnya tidak bersifat
amfoter. Jadi, berilium secara kimia kurang bersifat logam dari logam-
logam lainnya dalam golongan ini. 
Bentuk lain dari berilium yang bersifat kurang logam daripada
unsur lainnya yang ada dalam golongan IIA adalah derajat kovalen dari
senyawa-senyawanya. Tidak ada bukti sama sekali bahwa berilium
terdapat dalam bentuk Be2+ atau dalam bentuk senyawa yang
mengandung ion tersebut, semua senyawa berilium memperlihatkan sifat
ikatan kovalen.

2. Magnesium (Mg)
Magnesium di alam terdapat sebagai senyawa-senyawa berikut :
a. Sebagai karbonat, magnesit (MgCO3), dolomit (MgCO3.CaCO3)

b. Sebagai sulfat, kiserit (MgSO4.H2O), kainit (KCl.MgSO4.3H2O), garam


Epsom (MgSO4. 7H2O) (disebut juga garam Inggris)

c. Sebagai silikat, olivine (Mg2SiO4), asbestos (CaMg2(SiO3)s)

3. Kalsium (Ca)
Kelompok 2
a. Kalsium yang dikombinasikan dengan fosfat untuk bentuk
hydroxylapatite, adalah bagian mineral tulang manusia dan hewan dan
gigi. Bagian mineral karang beberapa juga akan berubah menjadi
hydroxylapatite.
b. Kalsium hidroksida (kapur)
Kalsium hidroksida (kapur) digunakan dalam berbagai proses
kimia kilang dan dibuat oleh pemanasan kapur pada suhu tinggi (di atas
825 °C) dan kemudian dengan hati-hati menambahkan air untuk itu.
Ketika kapur dicampur dengan pasir, itu mengeras menjadi sebuah
mortir dan berubah menjadi plester oleh penyerapan karbon dioksida.
Dicampur dengan senyawa lainnya, kapur membentuk bagian penting
dari semen.
c. Kalsium karbonat (CaCO3)
Kalsium karbonat (CaCO3) adalah salah satu senyawa umum
kalsium. Dipanaskan untuk bentuk quicklime (CaO), yang kemudian
ditambahkan ke air (H2O). Ini membentuk bahan lain yang dikenal
sebagai kapur (Ca(OH)2), yang merupakan bahan dasar murah yang
digunakan di seluruh industri kimia. Kapur, marmer dan batu kapur
adalah semua bentuk kalsium karbonat.
Ketika air percolates melalui batu kapur atau karbonat larut lain
batu, melebur sebagian batu dan penyebab gua pembentukan dan
karakteristik stalaktit dan stalagmit dan juga bentuk air keras. Senyawa
kalsium penting lainnya adalah kalsium nitrat, kalsium sulfida, kalsium
klorida, kalsium karbida, kalsium cyanamide dan kalsium hipoklorit.

Beberapa senyawa kalsium dalam keadaan oksidasi + 1 telah juga


telah diselidiki baru-baru ini. Terbaik belajar ini proses adalah fractionation
massa tergantung kalsium isotop yang menyertai pengendapan kalsium
mineral, seperti calcite, aragonite dan apatit, dari solusi.

4. Stronsium (Sr)
Berikut adalah senyawa- senyawa strontium yang diketahui:
a. Strontium titanat
b. Strontium karbonat
c. Strontium nitrat
d. Strontium sulfat
e. Strontium aluminat

Kelompok 2
f. Strontium klorida
g. Strontium oksida
h. Strontium ranelat
5. Barium (Ba)
a. Barium sulfat (BaSO4)
Senyawa ini digunakan pada penggilingan minyak dalam bentuk
bubur, berfungsi sebagai perekat gurdi penggilingan. BaSO4 juga tidak
dapat di tembus sinar-X sehingga senyawa ini digunakan untuk
diagnosa sinar-X. Senyawa barium yang larut dalam air tidak dapat
digunakan sebab bersifat racun, tetapi suspensi BaSO4 yang terdapat
sebagai ion barium, racunnya dapat diabaikan, dan senyawa barium
selain barium sulfat adalah barit. Barit adalah suatu mineral yang terdiri
atas barium sulfat BaSO4. Pada umumnya berwarna putih seperti susu,
tetapi tergantung pada ketidakmurnian kristal selama formasi mereka.
Barit secara relatif lembut, mengukur 3-3.5 pada skala kekerasan
Mohs'. Untuk suatu mineral yang berat/lebat tidak metalik. Barit secara
kimiawi tidak dapat larut tanpa daya. Kegunaan utama Barit adalah
sebagai “ agen menimbang” dalam gas-alam dan minyak yang
mengebordil. Di dalam proses ini, barit dihancurkan dan bercampur
dengan air dan material lain.

6. Radium (Ra)
Karena waktu paruhnya yang pendek dan intensitas radioaktifitasnya
yang besar, senyawa radium cukup jarang ditemukan, kebanyakan
terdapat di dalam biji uranium. Adapun senyawa-senyawa radium antara
lain:
a. Radium fluorida (RaF2)
b. Radium klorida (RaCl2)
c. Radium bromide (RaBr2)
d. Radium iodide (RaI2)
e. Radium oksida (RaO)
f. Radium nitride (Ra3N2)

E. REAKSI – REAKSI LOGAM ALKALI TANAH

Kemiripan sifat logam alkali tanah disebabkan oleh kecenderungan


melepaskan dua elektron valensi. Oleh karena itu senyawanya mempunyai
bilangan oksidasi +2, sehingga logam alkali tanah diletakkan pada golongan

Kelompok 2
II A. Alkali tanah termasuk logam yang reaktif, namun berilium (Be) adalah
satu-satunya unsur alkali tanah yang kurang reaktif, bahkan tidak bereaksi
dengan air. Logam alkali tanah bersifat pereduksi kuat. Semakin ke bawah,
sifat pereduksi ini semakin kuat. Hal ini ditunjukkan oleh kemampuan
bereaksi dengan air yang semakin meningkat dari Berilium ke Barium.
Selain dengan air unsur logam alkali tanah juga bisa bereaksi dengan
Oksigen, Nitrogen, dan Halogen.

a. Reaksi dengan air


Berilium tidak bereaksi dengan air, sedangkan logam magnesium
bereaksi sangat lambat dan hanya dapat bereaksi dengan air panas.
Logam Kalsium, Stronsium, Barium, dan Radium bereaksi sangat cepat
dan dapat bereaksi dengan air dingin. Logam alkali tanah bereaksi
dengan Air membentuk logam hidroksida [M(OH)2].
M (s )+ 2 H 2 O(l) → M (OH )2 + H 2
(aq) (g)

Contoh reaksi logam alkali tanah dan air berlangsung sebagai berikut:
Ca(s) + 2H2O(l) → Ca(OH)2(aq) + H2(g)

b. Reaksi dengan Oksigen atau udara


Adanya pemanasan yang kuat menyebabkan logam alkali tanah
terbakar di udara membentuk oksida dan nitrida. Logam alkali tanah,
kecuali Be dan Mg dengan udara juga dapat berlangsung, tetapi
terjadinya korosi yang berlanjut dapat dihambat karena lapisan oksida
yang terbentuk melekat kuat pada permukaan logam. Dengan
pemanasan, berilium dan magnesium dapat bereaksi dengan oksigen.
Oksida berilium dan magnesium yang terbentuk akan menjadi lapisan
pelindung pada permukaan logam.
 Logam Alkali Tanah bereaksi dengan Oksigen membentuk Oksida
(O2-)
2 M (s) +O 2(g) →2 MO(s)
Contoh : 2Mg(s) + O2(g) →2MgO(s)
 Logam Alkali Tanah bereaksi dengan Oksigen membentuk Peroksida
(O22-)
M (s )+ O2(g ) → MO2 ( s)

Contoh : Ba(s) + O2(g) (berlebihan) → BaO2(s)


 Logam Alkali Tanah bereaksi dengan Oksigen membentuk
Superoksida (O2-)
M (s )+ O 2(g ) → M ¿ ¿

Kelompok 2
Contoh : Ra(s) + O2(g)  →  Ra(O2)2(s)

Pembakaran Magnesium di udara dengan Oksigen terbatas


pada suhu tinggi akan dapat menghasilkan Magnesium Nitrida
(Mg3N2).
4Mg(s) + ½ O2(g) + N2 (g) → MgO(s) + Mg3N2(s)
Bila Mg3N2 direaksikan dengan air maka akan didapatkan gas NH3
Mg3N2(s) + 6H2O(l) → 3Mg(OH)2(s) + 2NH3(g)

c. Reaksi dengan hidrogen


Adanya pemanasan menyebabkan logam alkali tanah dapat bereaksi
dengan hidrogen membentuk senyawa hidrogen. Logam Alkali Tanah
Bereaksi dengan hidrogen membentuk senyawa hidrida (MH2).
M (S ) + H 2 → M H 2(S)
( g)

d. Reaksi dengan Nitrogen


Logam alkali tanah yang terbakar di udara akan membentuk
senyawa oksida dan senyawa Nitrida dengan demikian Nitrogen yang
ada di udara bereaksi juga dengan Alkali Tanah. Logam Alkali Tanah
Bereaksi dengan Nitrogen membentuk senyawa nitrida (M3N2).
3 M (S ) + N 2 → M 3 N 2(S)
( g)

Contoh: 3Mg(s) + N2(g) → Mg3N2(s)

e. Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan Halogen


Semua logam Alkali Tanah bereaksi dengan halogen dengan cepat
membentuk garam halida, kecuali Berilium. Lelehan halida dari berilium
mempunyai daya hantar listrik yang buruk. Hal itu menunjukkan bahwa
halida berilium bersifat kovalen. Oleh karena daya polarisasi ion Be2+
terhadap pasangan elektron halogen kecuali F-, maka BeCl2 berikatan
kovalen. Sedangkan alkali tanah yang lain berikatan ion. Logam Alkali
Tanah bereaksi dengan halogen membentuk garam halida (MX2).
M (S ) + X 2 → M X 2(S)
(g)

Contoh: Ca(s) + Cl2(g) → CaCl2(s)

f. Reaksi dengan Asam dan Basa


 Semua logam dan alkali tanah bereaksi dengan asam kuat (seperti
HCl) membentuk garam dan gas hidrogen. Reaksi makin kuat dari
atas ke bawah.

Kelompok 2
M (s ) +2 HC l 2 → MC l 2 + H 2
(g ) ( aq ) (g )

Salah satu unsur logam alkali tanah yaitu Be, memiliki sifat
amfoter. Berilium selain dapat bereaksi dengan asam kuat juga dapat
bereaksi dengan basa kuat.
Contoh : Mg(s) + 2HCl(aq) →   MgCl (aq) + H2(g)

 Semua logam alkali tanah bereaksi dengan basa kuat (NaOH)


membentuk Na2M(OH)4 dan gas hidrogen.
M(s) + 2NaOHaq)  + 2H2O(l)   →   Na2M(OH)4 (aq) + H2(g)
Contoh:
Be(s) + 2NaOH (aq) + H2O(l) → Na2Be(OH)4 + H2 (g)
BeO(s) + 2NaOH(aq) + H2O(l) → Na2Be(OH)4(aq)
Be(OH)2( s)+ 2NaOH(aq) → Na2Be(OH)4(aq)

g. Reaksi dengan belerang


Reaksi logam alkali tanah dengan belerang menghasilkan senyawa
sulfida.
M(s) + S(s) → MS (s)

F. KEGUNAAN-KEGUNAAN
Adapun manfaat dan kegunaan logam alkali tanah dalam kehidupan yaitu:
1. Berilium (Be)
a. Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuat, akan
tetapi bermassa lebih ringan. Biasanya paduan ini digunakan pada
kemudi pesawat Zet
b. Berilium digunakan untuk mengontrol reaksi fisi pada reaktor nuklir
c. Campuran berilium dan tembaga banyak dipakai pada alat listrik,
maka berilium sangat penting sebagai komponen televisi.
d. Berilium digunakan sebagai agen alloy (campuran) di dalam
pembuatan tembaga berilium. (Be dapat menyerap panas yang
banyak). Campuran tembaga-berilium digunakan dalam berbagai
kegunaan karena konduktivitas listrik dan konduktivitas panas,
kekuatan tinggi dan kekerasan, sifat yang nonmagnetik, dan juga
tahan karat serta tahan fatig (logam). Kegunaan-kegunaan ini
termasuk pembuatan: mold, elektroda pengelasan bintik, pegas,
peralatan elektronik tanpa bunga api dan penyambung listrik.

Kelompok 2
e. Karena ketegaran, ringan, dan kestabilan dimensi pada jangkauan
suhu yang lebar, campuran tembaga-berilium digunakan dalam
industri angkasa-antariksa dan pertahanan sebagai bahan
penstrukturan ringan dalam pesawat berkecepatan tinggi, peluru
berpandu, kapal terbang dan satelit komunikasi.
f. Berilium digunakan pada kaca dari sinar X.
g. Kepingan tipis berilium digunakan bersama pemindaian sinar-X
untuk menepis cahaya tampak dan memperbolehkan hanya sinaran X
yang terdeteksi.
h. Dalam bidang litografi sinar X, berilium digunakan untuk pembuatan
litar bersepadu mikroskopik.
i. Karena penyerapan panas neutron yang rendah, industri tenaga nuklir
menggunakan logam ini dalam reaktor nuklir sebagai pemantul
neutron dan moderator.
j. Berilium oksida sangat berguna dalam berbagai kegunaan yang
memerlukan konduktor panas yang baik, dan kekuatan serta
kekerasan yang tinggi, dan juga titik lebur yang tinggi, seterusnya
bertindak sebagai perintang listrik.
k. Campuran berilium pernah pada satu ketika dahulu digunakan dalam
lampu floresens, tetapi penggunaan tersebut tidak dilanjutkan lagi
karena pekerja yang terpapar terancam bahaya beriliosis.

2. Magnesium (Mg)
a. Magnesium digunakan untuk memberi warna putih terang pada
kembang api dan pada lampu Blitz.
b. Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku, karena
senyawa MgO memiliki titik leleh yang tinggi.
c. Senyawa Mg(OH)2 digunakan dalam pasta gigi untuk mengurangi
asam yang terdapat di mulut dan mencegah terjadinya kerusakan
gigi, sekaligus sebagai pencegah maag.
d. Mirip dengan berilium yang membuat campuran logam semakin kuat
dan ringan sehingga biasa digunakan pada alat-alat rumah tangga.
e. Membuat logam campur, misalnya paduan Mg dan Al yang sering
disebut magnelium sebagai komponen pesawat terbang, rudal, baik
truk dan sebagainya.
f. Melapisi tanur dan pembakaran semen.
g. Untuk menghapus belerang dari besi dan baja.
h. Untuk memperbaiki titanium dalam proses Kroll.
Kelompok 2
i. Untuk photoengrave piring di industri percetakan.
j. Untuk menggabungkan di alloys, dimana logam ini sangat penting
untuk pesawat dan peluru konstruksi.
k. Dalam bentuk turnings atau kendali, untuk mempersiapkan Grignard
reagents, yang berguna dalam sintesis organik.
l. Alloying sebagai agen, meningkatkan mekanis, pemalsuan dan
welding karakteristik aluminium.

3. Kalsium (Ca)
a. Kalsium digunakan pada obat-obatan, bubuk pengembang kue dan
plastik.
b. Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat Gips yang berfungsi
untuk membalut tulang yang patah.
c. Senyawa CaCO3 biasa digunakan untuk bahan bangunan seperti
komponen semen dan cat tembok. Selain itu digunakan untuk
membuat kapur tulis dan gelas.
d. Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat air pada etanol karena
bersifat dehidrator, dapat juga mengeringkan gas dan mengikat
Karbondioksida pada cerobong asap.
e. Ca(OH)2 digunakan sebagai pengatur pH air limbah dan juga sebagai
sumber basa yang harganya relatif murah
f. Kalsium Karbida (CaC2) disebut juga batu karbit merupakan bahan
untuk pembuatan gas asetilena (C2H2) yang digunakan untuk
pengelasan.
g. Kalsium banyak terdapat pada susu dan ikan teri yang berfungsi
sebagai pembentuk tulang dan gigi.
h. Untuk mengaktifkan saraf, melancarkan peredaran darah,
melenturkan otot, menormalkan tekanan darah, menyeimbangkan
tingkat keasaman darah, menjaga keseimbangan cairan tubuh,
mencegah osteoporosis (keropos tulang ), serta membantu
mineralisasi gigi dan mencegah pendarahan akar gigi

4. Stronsium (Sr)
a. Stronsium dalam senyawa Sr(NO3)2 memberikan warna merah
apabila digunakan untuk bahan kembang api.
b. Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam
pembuatan kaca televisi berwarna dan komputer.

Kelompok 2
c. Untuk pengoperasian mercusuar yang mengubah energi panas
menjadi listrik dalam baterai nuklir RTG (Radiisotop Thermoelectric
Generator).
d. Strontium titanat memiliki indeks bias dan penyebaran optikal yang
jauh lebih baik dari pada berlian, membuatnya memiliki banyak
kegunaan dalam berbagai jenis alat-alat optik.
e. Strontium klorida biasanya digunakan dalam pasta gigi untuk gigi
sensitif.
f. Strontium oksida terkadang digunakan untuk menambah kualitas
lapisan keramik.
g. Strontium ranelat digunakan dalam penyembuhan osteoporosis.

5. Barium (Ba)
a. BaSO4 digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan karena
mampu menyerap sinar X meskipun beracun.
b. BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastik karena memiliki
kerapatan yang tinggi dan warna terang.
c. Senyawa barium, khususnya barit (BaSO4), memiliki peran yang
sangat penting dalam industri minyak bumi. Barit digunakan dalam
pengeboran sumur minyak. Barit juga digunakan secara ekstensif
dalam pembuatan karet.
d. Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang
api.
e. Barium karbonat dapat digunakan untuk racun tikus dan juga dapat
digunakan dalam pembuatan batu bata. Berbeda dengan sulfat,
karbonat akan melarut di dalam perut, sehingga menjadi racun bagi
tubuh.
f. Barium karbonat digunakan dalam pembuatan kaca. Karena
beratnya, barium dapat meningkatkan indeks bias dan kilau kaca.
g. Barium oksida digunakan untuk melapisi elektroda pada lampu
fluoresensi, yang dapat melepaskan elektron.

6. Radium (Ra)
a. Dimasa yang lampau Indonesia banyak menggunakan Radium-226
sebagai sumber radiasi yang dipakai dalam brachyteraphy.
Brachyteraphy adalah suatu radioterapi dengan zat radioaktif sebagai
sumber radiasinya. Brachyteraphy dilakukan dengan cara penyinaran
pada jarak sangat dekat bahkan pada kondisi tertentu sumber radiasi
Kelompok 2
dimasukkan kedalam tubuh pasien. Biasanya digunakan untuk terapi
kanker leher rahim.
b. Untuk keperluan medis, radium yang digunakan mempunyai
aktivitas maksimum 4 GBq (100 mg) dengan aktivitas rata-rata
sumber sekitar 200 MBq (5,6 mg) untuk yang berbentuk jarum dan
sekitar 260 MBq (7 mg) untuk yang berbentuk kapsul. Sedangkan
untuk pemakaian non medis, radium digunakan dalam aktivitas yang
lebih tinggi, misalnya sumber nuetron Ra-Be mempunyai aktivitas
sekitar 20 GBq (5000 mg) dan pemakaian lainnya sekitar 40 GBq
(1000 mg).
c. Selain dalam bidang kedokteran, Radium-226 juga dimanfaatkan
sebagai penangkal petir. Di negara maju sudah sejak sekitar tahun
1960-an pemakaian Ra-226 baik dalam bidang kedokteran maupun
dalam penangkal petir sudah dihentikan, namun demikian di
beberapa negara lain sumber Ra-226 hingga saat ini masih ada
dengan pemakaian yang sudah mulai berkurang.

Kelompok 2

Anda mungkin juga menyukai