Anda di halaman 1dari 22

1.

Logam Alkali

Secara bahasa, alkali berasal dari bahasa "arab" yang berarti “abu”. Bukan, bukan karena ini
kembang api bisa terbakar. Penyebutan ini terjadi karena abu bersifat basa dan semua logam
alkali juga bersifat basa.

Kalau melihat dari tabel periodik, logam alkali termasuk ke dalam golongan IA:

Logam alkali di golongan IA (sumber 7activestudio via Youtube)

Nah, semua unsur yang ada di golongan IA termasuk ke dalam logam alkali, kecuali
hidrogen.Kenapa hidrogen tidak termasuk? Gampangnya, karena karakter yang dimiliki oleh
hidrogen ini “berbeda” dan tidak sesuai dengan karakter logam alkali yang lain. Iya, hidrogen
anaknya antimainstream.

Unsur-unsur yang ada di logam alkali ini tentu punya manfaatnya sendiri-sendiri. Kalium,
misalnya. Senyawa kalium nitrat merupakan campuran yang digunakan dalam pembuatan bubuk
mesiu. Bubuk mesiu (black powder), nantinya akan dimasukkan ke dalam kembang api. inilah
yang bikin kembang api meledak ketika dibakar.

Bubuk mesiu yang terbakar akan menyebabkan ledakan (sumber:kaskus.co.id)

Sekarang, sudah tahu, kan, kenapa logam alkali berpengaruh dalam kembang api yang kamu
pakai saat Ramadan atau tahun baru?
Selain kalium, banyak manfaat logam alkali yang lain, lho. Biar mudah, mari lihat gambar
berikut ya:

Setelah mengetahui manfaat dari tiap unsur logam alkali, kita lanjut yuk membahas mengenai
sifat-sifat logam alkali.

Secara fisik, semua logam alkali berwarna putih mengilap (keperakan), kecuali cesium yang
berwarna kuning keemasan. Yah, bisa dibilang logam alkali ini bule yang kulitnya putih
gitu, lah. Sementara cesium orang Indonesia yang sawo matang.
Kalau kamu menemukan logam alkali di alam, kamu bakalan bisa mengirisnya dengan pisau.
Soalnya, tekstur logam ini cenderung lunak. Mirip kayak penghapus karet. Ya…
beda emang sama hati dia yang keras itu. Udah salah, suka nggak mau ngaku lagi! Belajar dong
kayak alkali! Walaupun gampang diiris tapi banyak manfaatnya! Hih! Sebentar… ini kenapa jadi
curhat ya?

Lanjut. Setelah ngomongin warna dan tekstur, kita bahas bentuk. Sebesar dan sepadat apa logam
alkali?

Tentu, karena unsurnya berbeda, jari-jari dan kerapatannya pun bervariasi. Meski begitu, kalau
dilihat dari tabel periodik, jari-jari dan kerapatannya akan semakin besar dari atas ke
bawah(contoh: jari-jari Natrium lebih kecil daripada Kalium).

Selain ketiga hal tadi, ada ciri lain yang khas dari logam alkali. Kalau kamu mencoba membakar
logam ini, api yang dihasilkan akan berbeda-beda.

Litium (merah), natrium (kuning), kalium (ungu), Rubidium (merah), cesium (biru). (sumber:
jussayn.info)

Gimana, sudah mulai terbayang kan, seperti apa bentuk dan sifat-sifat dari logam alkali ini?

Dari sifat kimia, logam alkali merupakan golongan logam yang paling reaktif. Maksudnya apa
tuh? Artinya, semakin reaktif suatu logam, maka semakin mudah logam itu melepaskan elektron.
Selain itu, jika kita urutkan dari atas ke bawah pada tabel periodik, maka sifat
keelektronegatifan, energi ionisasi, titik leleh, dan titik didihnya akan semakin kecil.

Contoh: Sifat keelektronegatifan Litium lebih besar daripada Rubidium.

Tabel 7. Kelimpahan unsur-unsur alkali di alam


UNSUR KELIMPAHAN MINERAL/SENYAWA LOGAM ALKALI DI ALAM
Litium Sebagai mineral silikat, spodumen {LiAl(SiO3)2}
dan lepidolit{Li2Al2(SiO3)3FeOH2}
Natrium Sebagai NaCl banyak terdapat dalam air
laut, borak (Na2B4O7.10H2O), trona(Na2CO3.NaHCO3.2H2O), saltpeter (NaNO3)
dan mirabilit (Na2SO4).
Kalium Sebagai sylvit (KCl), sylvinite (campuran KCl dan NaCl), karnalit (garam rangkap
KCl.MgCl2.6H2O).
Rubidium Sebagai pengotor dalam lepidolit (Rb2(FOH)2Al2(SiO3)3)
Sesium Sebagai pollusit (Cs4Al4Si9O26.H2O)
Fransium Sedikit sekali, berasal dari peluruhan Aktinium (Ac). Bersifat radioaktif dengan
waktu paruh 21.8 menit.

2. Alkali Tanah
Logam alkali tanah adalah enam unsur kimia dalam kolom (golongan) 2 pada Tabel periodik.
Mereka adalah berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), dan
radium (Ra) Unsur-unsurnya memiliki sifat yang sangat mirip: mereka semua adalah logam
berkilau, putih keperakan, agak reaktif pada suhu dan tekanan standar.

Secara struktural, mereka memiliki kesamaan yaitu kelopak elektron s terisi penuh artinya,
orbital ini lengkap berisi dua elektron, sehingga unsur-unsur ini mudah kehilangan kedua
elektron terluarnya untuk membentuk kation dengan muatan +2, dan tingkat oksidasi (bilangan
oksidasi) +2.

Sifat Fisika Unsur Golongan Alkali Tanah

Dari Berilium ke Barium jari-jari atom meningkat secara beraturan . Pertambahan jari-jari
menyebabkan penurunan energi ionisasi dan keelektronegatifan. Potensial elektroda juga
meningkat dari Kalsium ke Barium, akan tetapi Berilium menunjukan penyimpangan (potensial
elektrodanya kecil). Hal ini disebabkan oleh energi ionisasi Berilium relatif besar. Titik lebur dan
titik didih cenderung menurun dari atas ke bawah. Sifat-sifat fisis logam seperti titik lebur, titik
didih, massa jenis, dan kekerasan, logam alkali tanah lebih besar dibandingkan dengan logam
alkali seperiode. Hal ini disebabkan logam alkali tanah mempunyai dua elektron di kulit terluar
(2 elektron valensi) sehingga ikatan logamnya lebih kuat.

Sifat Kimia Unsur Golongan Alkali Tanah


1. Dapat bereaksi dengan air membentuk basa
Ca + 2 H2O → Ca(OH)2 + H2(g)
2. Bereaksi dengan oksigen membentuk oksida basa
Sr + O2 → 2 SrO
3. Dapat bereaksi dengan hydrogen membentuk senyawa hidrida
Mg + H2 → MgH2
4. Dapat bereaksi dengan Nitrogen membentuk senyawa Nitrida
Mg + N2 → Mg3N2
5. Warna nyala logam alkali tanah

KEBERADAAN DI ALAM (ALKALI TANAH)

Logam alkali tanah memiliki sifat yang reaktif sehingga di alam hanya ditemukan dalam bentuk
senyawanya. Berikut keberadaan senyawa yang mengandung logam alkali.
1. Berilium. Berilium tidak begitu banyak terdapat di kerak bumi, bahkan hampir bisa dikatakan
tidak ada. Sedangkan di alam berilium dapat bersenyawa menjadi Mineral beril [Be3Al2(SiO
6)3], dan Krisoberil [Al2BeO4].
2. Magnesium. Magnesium berperingkat nomor 7 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan
1,9% keberadaannya. Di alam magnesium bisa bersenyawa menjadi Magnesium Klorida
[MgCl2], Senyawa Karbonat [MgCO3], Dolomit [MgCa(CO3)2], dan Senyawa Epsomit
[MgSO4.7H2O].
3. Kalsium. Kalsium adalah logam alkali yang paling banyak terdapat di kerak bumi. Bahkan
kalsium menjadi nomor 5 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan 3,4% keberadaanya. Di
alam kalsium dapat membentuk senyawa karbonat [CaCO3], Senyawa Fospat [CaPO4],
Senyawa Sulfat [CaSO4], Senyawa Fourida [CaF].
4. Stronsium. Stronsium berada di kerak bumi dengan jumlah 0,03%. Di alam strontium dapat
membuntuk senyawa Mineral Selesit [SrSO4], dan Strontianit .
5. Barium. Barium berada di kerak bumi sebanyak 0,04%. Di alam barium dapat membentuk
senyawa : Mineral Baritin [BaSO4], dan Mineral Witerit [BaCO3]
7. APLIKASI LOGAM ALKALI TANAH
1. Berilium (Be)
a. Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuat, akan tetapi bermassa lebih
ringan. Biasanya paduan ini digunakan pada kemudi pesawat Jet.
b. Berilium digunakan pada kaca dari sinar X.
c. Berilium digunakan untuk mengontrol reaksi fisi pada reaktor nuklir.
d. Campuran berilium dan tembaga banyak dipakai pada alat listrik, maka Berilium sangat
penting sebagai komponen televisi.
2. Magnesium (Mg)
a. Magnesium digunakan untuk memberi warna putih terang pada kembang api dan pada lampu
blitz.
b. Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku, karena senyawa MgO memiliki titik
leleh yang tinggi.
c. Senyawa Mg(OH)2 digunakan dalam pasta gigi untuk mengurangi asam yang terdapat di
mulut dan mencegah terjadinnya kerusakan gigi, sekaligus sebagai pencegah maag.
d. Mirip dengan Berilium yang membuat campuran logam semakin kuat dan ringan sehingga
bisa digunakan pada alat alat rumah tangga.
3. Kalsium (Ca)
a. Kalsium digunakan pada obat obatan, bubuk pengembang kue dan plastik.
b. Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat gips yang berfungsi untuk membalut tulang yang
patah.
c. Senyawa CaCO3 biasa digunakan untuk bahan bangunan seperti komponen semen dan cat
tembok. Selain itu digunakan untuk membuat kapur tulis dan gelas.
d. Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat air pada Etanol karena bersifat dehidrator, dapat juga
mengeringkan gas dan mengikat Karbondioksida pada cerobong asap.
e. Ca(OH)2 digunakan sebagai pengatur pH air limbah dan juga sebagai sumber basa yang
harganya relatif murah.
f. Kalsium Karbida (CaC2) disaebut juga batu karbit merupakan bahan untuk pembuatan gas
asetilena (C2H2) yang digunakan untuk pengelasan.
g. Kalsium banyak terdapat pada susu dan ikan teri yang berfungsi sebagai pembentuk tulang
dan gigi.
4. Stronsium (Sr)
a. Stronsium dalam senyawa Sr(NO3)2 memberikan warna merah apabila digunakan untuk
bahan kembang api.
b. Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam pembuatan kaca televisi
berwarna dan komputer.
c. Untuk pengoperasian mercusuar yang mengubah energi panas menjadi listrik dalam baterai
nuklir RTG (Radiisotop Thermoelectric Generator).
5. Barium (Ba)
a. BaSO4 digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan karena mampu menyerap sinar X
meskipun beracun.
b. BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastik karena memiliki kerapatan yang tinggi dan
warna terang.
c. Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang api.

3. Unsur periode ke-3


Unsur periode 3 adalah unsur-unsur pada baris (atau periode) ketiga tabel periodik. Tabel
periodik disusun dalam baris-baris untuk menggambarkan keberulangan tren (periodik) sifat
kimia unsur-unsur seiring kenaikan nomor atom: baris baru dimulai ketika tabel periodik
melompati suatu baris dan perilaku kimia mulai berulang, artinya unsur-unsur dengan sifat yang
sama jatuh pada kolom yang sama. Periode ketiga terdiri dari delapan
unsur: natrium, magnesium, aluminium, silikon, fosfor, belerang, klor, dan argon. Dua
pertama, natrium dan magnesium, adalah anggota blok-s tabel periodik, sementara lainnya
adalah anggota blok-p. Perlu dicatat bahwa sudah ada subkulit 3d, tetapi belum terisi
hingga periode 4, hal semacam ini memberi bentuk karakteristik pada tabel periodik "dua baris
dalam satu waktu". Seluruh unsur periode 3 terdapat di alam dan memiliki setidaknya satu isotop
stabil.

Natrium Kristal magnesium Aluminium

Silicon Fosforus Balerang


Klor dalam ampul Tabung Pelepasan Argon

Unsur-unsur periode ketiga di alam


1. Cl → Kholor

Cl adalah unsur kimia yang bernomor atom 17. uinsur ini adalah pembentuk garam dan senyawa
lain yg tersedia di alam dalam jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan utk pembentukan
hampir semua bentuk kehidupan, termasuk manusia.

2. P → Fosfor

P adalah unsur kimia yang bernomor atom 15. fosfor merupakan zat yang dapat berpendar
karena mengalami fosforesens. Kegunaan fosfor umumnya adalah pada ragaan tabung sinar
katoda (CRT) dan lampu fluoresen.

3. S → Belerang

S adalah unsur kimia yang bernomor atom 16. bentuknya adalah non-metal yang tak dirasakan ,
tak dihirup/dibau dan multivalent. sebenarnya dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat
kristalin kuning.

4. Si → Silikon

adalah unsur kimia yang bernomor atom 14. Unsur ini terbanyak di peringkat kedua didunia.
senyawa ini bersifat paramagnetik. Silikon digunakan untuk membuat serat optik dan dalam
operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam bentuk silikone.

5. Al → Aluminium

Al adalah unsur kimia bernomor atom 13. aluminium adalah logam yang paling berlimpah di
bumi. aluminium merupakan konduktor listrik yang paling baik, terang dan kuat. igunakan dalam
kabel bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela dan badan pesawat
terbang.

6. Mg → Magnesium

Mg adalah unsur kimia bernomor atom 12. Magnesium adalah elemen terbanyak kedelapan yang
membentuk 2% berat kulit bumi dan serta merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak pada air
laut.
7. Na → Natrium

Na adalah unsur kimia yang bernomor 11. Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan,
dan seperti lilin, yang termasuk ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam
(terutama halite).

8. Ar → Argon

Argon telah diduga keberadaannya dalam udara, argon dihasilkan dari penyulingan bertingkat
udara cair karena atmosfer mengandung 0,49 % argon. Atmosfer mars mengandung 1,6 % isotop
argon.

Sifat Fisika Unsur-unsur Periode Ketiga


Unsur-unsur yang ada di dalam periode ketiga terdiri dari unsur logam (Na, Mg, Al), metaloid
(Si), nonlogam (P, S, Cl), dan gas mulia (Ar). Keelektronegatifan unsur-unsur periode ketiga
semakin ke kanan semakin besar diakibatkan oleh jari-jari atomnya yang semakin ke kanan
semakin kecil. Kekuatan ikatan antaratom dalam logam meningkat (dari Na ke Al). Hal ini
berkaitan dengan pertambahan elektron valensinya. Silikon merupakan semikonduktor/isolator
karena termasuk metaloid. Unsur ini mempunyai ikatan kovalen yang sangat besar, begitu juga
dengan fosfor, belerang, dan klorin yang merupakan isolator karena termasuk unsur nonlogam
(Sumber: http://www.chem-is-try.org).

Sifat Kimia Unsur-unsur Periode Ketiga


Natrium merupakan reduktor terkuat, sedangkan klorin merupakan oksidator terkuat. Meskipun
natrium, magnesium, dan aluminium merupakan reduktor kuat, tetapi kereaktifannya berkurang
dari Na ke Al. Sedangkan silikon merupakan reduktor yang sangat lemah, jadi hanya dapat
bereaksi dengan oksidator-oksidator kuat, misalnya klorin dan oksigen. Di lain pihak selain
sebagai reduktor, fosfor juga merupakan oksidator lemah yang dapat mengoksidasi reduktor
kuat, seperti logam aktif. Sedangkan belerang yang mempunyai daya reduksi lebih lemah
daripada fosfor ternyata mempunyai daya pengoksidasi lebih kuat daripada fosfor. Sementara
klorin dapat mengoksidasi hampir semua logam dan nonlogam karena klorin adalah
oksidator kuat.Unsur-unsurperiode ketiga, yaitu NaOH, Mg(OH)2, Al(OH)3, H2SiO3, H3PO4,
H2SO4, dan HClO4.
Natrium (Na)
Lelehan Na memiliki titik leleh yang rendah , sehinga dapat digunakan sebagai bahan pendingin
pada reaktor nuklir.
Na juga digunakan pada lampu penerangan di jalan raya atau pada kendaraan karena sinar
kuning dari natrium memiliki kemampuan untuk menembus kabut.

Magnesium(Mg)
Magnesium sitrat digunakan sebagai bahan obat-obatan dan minuman bersoda
MgSO4 dan MgO digunakan pada pembuatan kosmetik, kertas dan obat cuci perut
Digunakan untuk konstruksi bangunan karena ringan
Aluminium ( Al )
 Aluminium digunakan pada otomobil, pesawat terbang, truck, rel kreta api, kapal laut, sepeda
 Pengemasan ( kaleng, foil )
 Bidang kontruksi ( jendela, pintu, dll )
 Pada perlengkapan memasak
 Aliminum digunakan pada produksi jam tangan karena aluminium memberikan daya tahan
dan menahan pemudaran jalur.

Silikon ( Si )
silikon dapat digunakan untuk membuat bahan bangunana seperti batu bata
silikon juga berguna sebagai bahan tungku pemanas dan dalam bentuk silikat ia digunakan untuk
membuat enamels (tambalan gigi), pot-pot tanah liat.

Fosfor ( P )
Asam fosfor yang mengandung 70% – 75% P2O5. digunakan sebagai bahan pupuk pertanian.
Fosfat juga digunakan untuk produksi gelas spesial, seperti yang digunakan pada lampu sodium.
Kalsium fosfat digunakan untuk membuat perabotan China dan untuk memproduksi mono-
kalsium fosfat.
Fosfor juga digunakan dalam memproduksi baja, perunggu fosfor, dan produk-produk lainnya.

Belerang ( S )
Digunakan untuk membuat beberapa senyawa penting dalam industri, seperti asam sulfat, asam
sulfit, belerang dioksida, dan lain sebagainya.
Asam Sulfat (H2SO4) digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembersih logam, bahan baku
industri dan sebagai cairan pengisi akumulator
Digunakan dalam bidang kedokteran sebagai obat sulfa
Digunakan dalam industri korek api, vulkanisasi karet, obat celup, dan bubuk mesiu (bahan
peledak)
Dicampur dengan kapur digunakan sebagai fungsiida
Senyawa garam natrium tiosulfat (Na2S2O3.5H2O) yang sering disebut hypo digunakan dalam
fotografi
Digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya
Untuk mensterilkan alat pengasap
Untuk memutihkan buah kering.

Argon ( Ar )
 Pembuatan roket
 Las stainless steel
 Las titanium
 Pengisi bohlam pijar
 Tempat penyimpanan logam

Klorin ( Cl )
 Bahan pemutih dalam rumah tangga
 Disifektan (pembunuh bakteri) dalam kolam renang, air minum, dan dalam air limbah
kotoran
 Bahan untuk membuat zat warna, antiseptik, pestisida, herbisida, plastik, pelarut, dan asam
klorida.

4. Unsur periode ke 4 ( logamnya )

Unsur periode 4 adalah unsur-unsur kimia pada baris (atau periode) keempat tabel periodik.
Tabel periodik disusun berdasarkan baris untuk menggambarkan tren keberulangan (periodik)
perilaku kimia unsur-unsur seiring dengan kenaikan nomor atom: baris baru dimulai ketika
perilaku kimia mulai berulang, artinya bahwa unsur-unsur dengan perilaku yang sama jatuh pada
kolom yang sama. Periode keempat berisi 18 unsur, dimulai dengan kalium dan diakhiri
dengan kripton. Sesuai kaidah, unsur-unsur periode 4 mengisi terlebih dahulu kulit 4s, disusul
kulit 3d dan 4p, urutannya seperti itu. Namun, terdapat perkecualian, misalnya kromium.

Unsur-unsur transisi periode keempat di alam


Di alam unsur-unsur transisi periode keempat terdapat dalam senyawa/mineral berupa oksida,
sulfida, atau karbonat. Berikut ini tabel beberapa mineral terpenting dari unsur-unsur transisi
periode keempat.
Sifat-sifat unsur peralihan deret pertama dari Sc sampai Cu adalah mempunyai titik cair yang
tinggi, daya hantar listrik yang baik, dan kekerasan yang sedang sampai tinggi. Skandium dan
zink berwarna putih, tidak seperti senyawa unsur lain yang pada umumnya berwarna. Hal ini
karena skandium dan zink masing-masing mempunyai satu macam bilangan oksidasi yaitu +3
dan +2.
Unsur transisi pada periode 4, yang terdiri dari skandium (Sc), titanium (Ti), vanadium (V),
krom (Cr), mangan (Mn), besi (Fe), kobalt (Co), nikel (Ni), tembaga (Cu), dan seng (Zn).

1. Sifat Logam Transisi


Semua unsur transisi adalah logam, yang bersifat lunak, mengkilap, dan penghantar listrik dan
panas yang baik. Perak merupakan unsur transisi yang mempunyai konduktivitas listrik paling
tinggi pada suhu kamar dan tembaga di tempat kedua. Dibandingkan dengan golongan IA dan
IIA, unsur logam transisi lebih keras, punya titik leleh, titik didih, dan kerapatan lebih tinggi. Hal
ini disebabkan karena unsur transisi berbagi elektron pada kulit d dan s, sehingga ikatannya
semakin kuat.

2. Bilangan Oksidasi
Tidak seperti golongan IA dan IIA yang hanya mempunyai bilangan oksidasi +1 dan +2, unsur-
unsur logam transisi mempunyai beberapa bilangan oksidasi. Seperti vanadium yang punya
bilangan oksidasi +2, +3, dan +4.

3. Sifat Kemagnetan
Setiap atom dan molekul mempunyai sifat magnetik, yaitu paramagnetik, di mana atom,
molekul, atau ion sedikit dapat ditarik oleh medan magnet karena ada elektron yang tidak
berpasangan pada orbitalnya dan diamagnetik, di mana atom, molekul, atau ion dapat ditolak
oleh medan magnet karena seluruh elektron pada orbitnya berpasangan. Sedangkan pada
umumnya unsur-unsur transisi bersifat paramagnetik karena mempunyai elektron yang tidak
berpasangan pada orbital-orbital d-nya. Sifat paramagnetik ini akan semakin kuat jika jumlah
elektron yang tidak berpasangan pada orbitalnya semakin banyak. Logam Sc, Ti, V, Cr, dan Mn
bersifat paramagnetik, sedangkan Cu dan Zn bersifat diamagnetik. Untuk Fe, Co, dan Ni bersifat
feromagnetik, yaitu kondisi yang sama dengan paramagnetik hanya saja dalam keadaan padat.

4. Ion Berwarna
Tingkat energi elektron pada unsur-unsur transisi yang hampir sama menyebabkan timbulnya
warna pada ion-ion logam transisi. Hal ini terjadi karena elektron dapat bergerak ke tingkat yang
lebih tinggi dengan mengabsorpsi sinar tampak. Pada golongan transisi, subkulit 3d yang belum
terisi penuh menyebabkan elektron pada subkulit itu menyerap energi cahaya, sehingga
elektronnya tereksitasi dan memancarkan energi cahaya dengan warna yang sesuai dengan warna
cahaya yang dapat dipantulkan pada saat kembali ke keadaan dasar. Misalnya Ti2+ berwarna
ungu, Ti4+ tidak berwarna, Co2+ berwarna merah muda, Co3+ berwarna biru, dan lain
sebagainya.
Beberapa kegunaan unsur-unsur transisi
a. Skandium, digunakan pada lampu intensitas tinggi.
b. Titanium, digunakan pada industri pesawat terbang dan industri kimia (pemutih kertas, kaca,
keramik, dan kosmetik).
c. Vanadium, digunakan sebagai katalis pada pembuatan asam sulfat.
d. Kromium, digunakan sebagai plating logam-logam lainnya.
e. Mangan, digunakan pada produksi baja dan umumnya alloy manganbesi.
f. Besi, digunakan pada perangkat elektronik.
g. Kobalt, digunakan untuk membuat aliansi logam.
h. Nikel, digunakan untuk melapisi logam supaya tahan karat, membuat monel.
i. Tembaga, digunakan pada alat-alat elektronik dan perhiasan.
j. Seng, digunakan sebagai bahan cat putih, antioksidan pada pembuatan ban mobil, dan bahan
untuk melapisi tabung gambar televisi.

Warna Unsur Transisi Beserta Bilangan Oksidasi nya

5. Halogen
Unsur Halogen adalah suatu unsur yang sangat reaktif dan dapat bereaksi dengan semua jenis
unsur termasuk gas mulia. Unsur Halogen merupakan unsur-unsur yang terdapat pada golongan
VIIA pada tabel unsur periodik. Yang termasuk dalam Kelompok unsur halogen antara lain
yaitu: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), iodium (I), dan astatin (At).
KEBERADAAN HALOGEN DI ALAM
Halogen tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas, karena sangat reaktif. Unsur-unsur ini
terdapat di alam sebagai senyawa garam. Flourin terdapat dalam flourit (Ca F₂) dan Kriolit
(Na₃AlF6). Klorin terdapat dalam air laut sebagai NaCl. Dalam bentuk ion klorida, unsur ini
adalah pembentuk garam dan senyawa lain yang tersedia di alam dalam jumlah yang sangat
berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan hampir semua bentuk kehidupan, termasuk
manusia. Bromin terdapat sebagai garam-garam natrium dan magnesium. Diperoleh air garam
alamiah dari sumber mata air di Michigan dan Arkansas. Bromin juga diekstrak dari air laut,
dengan kandungan hanya sebesar 82 ppm. Iodin terdapat di alam dalam bentuk senyawa iodat
dan iodida dalam lumut-lumut laut. Terdapat juga dalam bentuk iodida dari air laut yang
terasimilasi dengan rumput laut, sendawa Chili, tanah kaya nitrat (dikenal sebagai kalis,
yakni batuan sedimen kalsium karbonat yang keras), air garam dari air laut yang disimpan, dan
di dalam air payau dari sumur minyak dan garam.
1. Sifat-sifat Fisika Halogen
Semua unsur halogen ada dalam bentuk molekul diatomik, yang berwujud gas, cair, dan padat.
F₂ berwujud gas dan berwarna kuning pucat, Cl₂ berwujud gas dan berwarna hijau kekuningan,
B r₂ berwujud cair dan berwarna merah coklat dan I₂ berwujud padat dan berwarna ungu hitam.
Tapi I₂ dapat berubah wujud pada suhu kamar menjadi gas berwarna ungu-biru.
2. Sifat-sifat Kimia Halogen
1. Semua unsur halogen dapat membentuk senyawa dengan penarikan satu elektron dari
luar, maupun secara kovalen.
2. Umumnya unsur-unsur halogen memiliki tingkat oksidasi -1, namun demikian halogen
dapat pula memiliki tingkat oksidasi +1, +3, +5 dan +7, kecuali flourin.
3. Semua unsur halogen merupakan oksidator yang sangat kuat. Kekuatan oksidator ini
berkurang dari fluorin ke iodin.
4. Semua unsur halogen dapat bereaksi dengan semua unsur logam dan beberapa unsur non
logam. Fluorin merupakan unsur yang paling reaktif dan kereaktifannya berkurang untuk
unsur-unsur halogen yang lain sesuai dengan kenaikan nomor atom.
5. Semua unsur halogen dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk asam halida (HX).
6. Kecuali fluorin, semua unsur halogen dapat membentuk asam oksi dengan rumus HXO,
HXO₂, HXO₃ dan HXO4 yang disebut sebagai asam hipohalit, asam halit, asam halat, dan
asam perhalat.
7. Unsur-unsur halogen dapat pula bergabung dengan sesama unsur halogen membenuk
senyawa antar halogen. Senyawa-senyawa ini dapat dibedakan ke dalam empat kelompok
senyawa yaitu :
1. Kelompok AX, contoh : ClF, BrCl, ICl
2. Kelompok AX3, contoh : ClF3, BrF3, IF3
3. Kelompok AX5, contoh : BrF5, IF5
4. Kelompok AX7, contoh : IF7

Manfaat dan Kegunaan Senyawa Halogen


Unsur halogen memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan
sehari-hari unsur halogen di temukan dalam keadaan terikat dan membentuk senyawa dengan
unsur-unsur lain. Baik itu unsur logam, non logam, air, basa ataupun antar sesama unsur halogen.

Manfaat dan kegunaan unsur halogen yang paling penting adalah dalam bentuk garam halida
NaCl (Natrium klorida) atau dikenal sebagai garam dapur. Garam halida yang satu ini banyak
sekali manfaat dan kegunaannya. Salah satunya adalah sebagai penyedap masakan, bahan
pengawet dan untuk menambah tingkat salinitas dalam suatu bahan. Selain unsur halogen klorin
yang bersenyawa dengan unsur natrium membentuk NaCL, masih banyak lagi jenis-jenis
senyawa unsur halogen yang bermanfaat dan berguna bagi kehidupan manusia. Berikut ini
adalah beberapa manfaat dan kegunaan Halogen beserta fungsinya.
Manfaat dan Kegunaan Senyawa Halogen
1. Senyawa Halogen dengan logam seperti NaCL (Natrium Klorida) berfungsi sebagai bahan
penyedap masakan, bahan pengawet dan untuk meningkatkan salinitas bahan.health-blog.asia
2. Senyawa Halogen yang berikatan dengan Alkana akan membentuk Alkil halida seperti CFC,
HCFC, HFC, dll yang berfungsi sebagai pendingin, bahan baku aerosol, pelarut dan
pembersih kering pada berbagai jenis pengeringan minyak.
3. Senyawa Halogen yang bereaksi dengan alkena membentuk senyawa halogenalkena seperti
Kloroetena dan Tetrafluoroetena yang berfungsi dalam pembuatan plastik PVC dan PTFE.
4. Senyawa Halogen yang bereaksi dengan hidrogen membentuk asam Halida seperti asam
klorida yang berfungsi untuk mengekstraksi logam.

6. Gas Mulia

Gas mulia adalah unsur-unsur yang berada di golongan VIIIA. Hal ini sebagaimana selain
berfase gas pada suhu ruang, unsur-unsur ini bersifat sangat stabil (sukar bereaksi). Pada
awalnya, unsur-unsur ini dikenal dengan istilah gas inert karena tidak ada satupun unsur yang
bereaksi dengan unsur lain membentuk senyawa. Barulah pada tahun 1962, Neil Bartlett, seorang
ahli kimia asal Kanada, berhasil mensintesis senyawa xenon XePtF6. Sejak saat itu, berbagai
senyawa gas mulia berhasil disintesis. Unsur-unsur gas mulia terdiri dari helium (He), neon (Ne),
argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), dan radon (Rn).

Keberadaan Gas Mulia di Alam


Oleh karena sifatnya yang stabil, di alam gas mulia ditemukan dalam bentuk monoatomik (atom
tunggal). Unsur-unsur gas mulia, kecuali radon, dapat ditemukan di udara pada atmosfer
meskipun dalam konsentrasi yang sangat kecil. Di antara gas mulia, argon merupakan yang
paling banyak terdapat di udara dengan kadar 0,93% dalam udara kering (bebas uap air). Helium
lebih banyak ditemukan dalam gas alam (dengan kadar ~1%) daripada dalam udara
(~0,00052%). Sementara radon berasal dari peluruhan radioaktif radium dan uranium. Radon
juga bersifat radioaktif dan memiliki waktu paro yang relatif pendek sehingga radon akan
kembali meluruh menjadi unsur lainnya.

Sifat-sifat Gas Mulia


Sifat atomik
Unsur-unsur gas mulia memiliki konfigurasi elektron valensi yang oktet, yaitu ns2np6, kecuali
pada He dengan konfigurasi duplet 1s2. Jari-jari atom dari He ke Rn bertambah sebagaimana
bertambahnya jumlah kulit elektron. Konfigurasi elektron dengan kulit valensi terisi penuh
demikian menyebabkan gas mulia cenderung sangat stabil (sangat sukar bereaksi).
Selain itu, unsur-unsur gas mulia memiliki energi ionisasi yang sangat besar dan afinitas elektron
yang sangat rendah. Energi ionisasi dari He ke Rn semakin berkurang, sebagaimana
bertambahnya jari-jari atom sehingga gaya tarik inti terhadap elektron valensi semakin melemah
dan energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron semakin berkurang.
Sifat fisis
Unsur-unsur gas mulia memiliki titik leleh dan titik didih yang sangat rendah. Titik didihnya
hanya beberapa derajat Celcius di atas titik lelehnya. Titik leleh dan titik didih dari He ke Rn
bertambah sebagaimana kekuatan gaya London (gaya dispersi) bertambah seiring dengan
bertambahnya massa atom dan jari-jari atom.

Densitas (kerapatan) gas mulia juga cenderung bertambah dari He ke Rn. Densitas gas
dipengaruhi oleh massa atom, jari-jari atom, dan gaya London. Densitas gas akan bertambah
dengan bertambahnya massa atom dan kekuatan gaya London, namun akan berkurang dengan
bertambahnya jari-jari atom. Namun demikian, pengaruh massa atom dan gaya London lebih
signifikan dibanding pengaruh jari-jari atom dalam hal ini, sehingga densitas bertambah dari He
ke Rn.
Sifat kimia
Oleh karena konfigurasi elektron yang stabil, unsur-unsur gas mulia cenderung tidak reaktif
(sangat sulit bereaksi). Hal ini didukung oleh fakta bahwa di alam gas mulia selalu ditemukan
dalam bentuk monoatomik (atom tunggal). Namun demikian, para ahli telah berhasil mensintesis
senyawa gas mulia Ar, Kr, Xe, dan Rn. Kereaktifan unsur meningkat dari Ar ke Rn, di mana
dalam reaksi dengan fluorin, Rn dapat bereaksi spontan, Xe memerlukan pemanasan atau
penyinaran dengan sinar UV agar reaksi berlangsung, dan Kr hanya bereaksi jika diberi muatan
listrik atau sinar X pada suhu yang sangat rendah.

Unsur He dan Ne ditemukan tidak mengalami reaksi kimia dan membentuk senyawa. Unsur Ar
diketahui bereaksi dengan HF membentuk senyawa HArF pada suhu 18 K. Unsur Kr dapat
bereaksi dengan F2 membentuk senyawa KrF2 dalam kondisi didinginkan pada −196°C dan
diberi loncatan muatan listrik atau radiasi sinar X. Unsur Xe dapat bereaksi dengan
F2 membentuk tiga senyawa fluorida biner yang berbeda—XeF2, XeF4, dan XeF6—bergantung
pada kondisi reaksi dan jumlah reaktan. Unsur Rn bereaksi secara spontan dengan F2 membentuk
senyawa RnF2.

Kegunaan Gas Mulia dalam Kehidupan Sehari-hari


Helium
1. Helium digunakan sebagai gas pengisi balon udara menggantikan gas hidrogenkarena selain
ringan juga bersifat inert.
2. Helium cair digunakan untuk pendingin koil logam pada alat scanner tubuh (MRI) dan juga
pendingin dalam penelitian cryogenics dan superkonduktor sebagaimana titik didihnya yang
sangat rendah.
3. Helium digunakan sebagai pelarut gas oksigen dalam tabung oksigen penyelam ataupun
tabung oksigen rumah sakit. Helium dipilih menggantikan nitrogen karena selain sifatnya
inert, kelarutan gas helium dalam darah lebih kecil dibanding gas nitrogen.
Neon
Neon digunakan untuk lampu reklame. Hal ini sebagaimana gas neon dalam tabung bertekanan
rendah akan menghasilkan cahaya merah dengan intensitas tinggi jika diberi tegangan listrik.

Argon
1. Argon digunakan sebagai gas pengisi dalam beberapa jenis bola lampu karena sifatnya yang
tidak reaktif sehingga filamen wolfram tidak mudah putus.
2. Argon digunakan sebagai atmosfer inert pada pengelasan; sintesis kristal tunggal silikon
atau germanium dalam industri semikonduktor; dan eksperimen dalam glove box di
laboratorium.
Kripton
Kripton dapat menghasilkan cahaya putih dengan intensitas tinggi jika diberi muatan listrik
sehingga banyak digunakan pada lampu landasan pesawat dan lampu fotografi berkecepatan
tinggi.

Xenon
1. Xenon digunakan untuk lampu blitz fotografi dan beberapa jenis lampu mobil karena dapat
menghasilkan cahaya putih yang sangat terang dengan adanya muatan listrik.
2. Xenon dapat digunakan sebagai obat bius (anestetik). Namun, penggunaannya sangat
terbatas sehubungan dengan harganya yang sangat mahal.
Radon
1. Radon digunakan dalam radioterapi kanker (terapi radiasi) sebagaimana sifatnya yang
radioaktif.
2. Radon dapat menjadi indikator keberadaan mineral radioaktif seperti bijih uranium dalam
tanah, bebatuan, ataupun bahan bangunan.

7. Radio Aktif
Perkembangan Keradioaktifan
Pada tahun 1895 W.C. Rontgen melakukan percobaan dengan sinar katode Selanjutnya sinar itu
diberi nama sinar X. Sinar X tidak mengandung elektron, tetapi merupakan gelombang
elektromagnetik. Sinar X tidak dibelokkan oleh bidang magnet, serta memiliki panjang
gelombang yang lebih pendek daripada panjang gelombang cahaya. Berdasarkan hasil penelitian
W.C Rontgen tersebut, maka Henry Becquerel pada tahun 1896 bermaksud menyelidik sinar X,
tetapi secara kebetulan ia menemukan gejala keradioaktifan. Pada penelitiannya ia menemukan
bahwa garam-garam uranium dapat merusak film foto meskipun ditutup rapat dengan kertas
hitam. Menurut Becquerel, hal ini karena garam-garam uranium tersebut dapat memancarkan
suatu sinar dengan spontan. Peristiwa ini dinamakan radio aktivitas spontan.

Kelimpahan unsur dialam


Sebagian besar unsur, khususnya logam,terdapat sebagai deposit dibawah permukaan tanah.
Bijih logam biasanya di golongkan menurut jenis anoninnya.Logam pada umumnya terdapat di
alam (tambang) dalam bentuk bijih-bijih berupa batuan atau mineral. Bijih logam tersebut masih
terikat dengan unsur-unsur lain sebagai oksida, sulfida atau karbonat.

Logam radioaktif . misalnya : uranium dan radium. Dalam penggunaan dan pemakaian pada
umumnya, logam tidak merupakan logam murni melainkan logam paduan. Logam murni dalam
pengertian ini adalah logam yang tidak dicampur dengan unsur lainnya atau pengertian lain yaitu
yang diperoleh dari alam (hasil tambang) dalam keadaan murni dengan kadar kemurnian 99,99
%. Dengan memadukan dua logam atau lebih dapat diperoleh sifat-sifat yang lebih baik dari
pada logam aslinya. Memadukan dua logam yang lemah dapat diperoleh logam paduan yang
kuat dan keras. Misalnya tembaga dan timah, keduanya adalah logam yang lunak, bila dipadukan
menjadi logam yang keras dan kuat dengan nama perunggu. Besi murni adalah bahan yang lunak
sedangkan zat arang (bukan logam) adalah bahan yang rapuh, paduan besi dengan zat arang
menjadi baja yang keras dan liat.

Sifat – Sifat Sinar Radioaktif


Sifat-Sifat Fisik Unsur Radioaktif
Inti atom terdiriatas neutron. Massa suatu inti selalu lebih kecil dari jumlah massa proton dan
neutron. Selisih antara massa inti yang sebenarnya dan jumlah massa proton dan neutron
penyusunnya disebut defek massa

Sifat-Sifat Kimia Unsur Radioaktif


1) Mengalami Peluruhan Radioaktif
Unsur-unsur radioaktif dapat mengalami berbagai peluruhanya itu, sebagai berikut.
a) Peluruhan alfa
Peluruhan alfa atau radiasi alfa terdiri dari pancaran inti atom helium yang disebut partikel
alfa dinyatakan dengan (_2^4)He . Setelah terpancar di udara, partikel alfa bertabrakan
dengan molekul udara yang netral.Partikel alfa tidak dapat menembus kulit manusia, tetapi
dapat merusakkulit.
b) Peluruhan beta
Pada peluruhan ini, neutron berubah menjadi proton. Pada proses ini tidak terjadi perubahan
jumlah nukleon. Ada tiga macam peluruhan beta.
(1) Peluruhan negatron
Di sini terjadi perubahan neutron menjadi proton dengan memancarkan elektron negative
atau negatron.
(2) Peluruhan positron
(3) Penangkapan elektron. Proses ini jarang terjadi pada isotop alam, tetapi terjadi pada radio
nuklida buatan.
c) Peluruhan gamma
Proses ini sering kali disebut transisi isomer. Pada peluruhan sinar gamma tidak dihasilkan
unsur baru karena sinar gamma merupakan energi foton yang tidak bermassa dan tidak
bermuatan.

2) Pembelahan Spontan : Proses ini hanya terjadi pada nuklida-nuklida yang nomor atomnya
besar dan membelah secara spontan menjadi dua nuklida yang massa nya berbeda 5

3) Mengalami Transmutasi Inti


Padatahun 1919, Rutherford berhasil menembak gas nitrogen dengan partikel alfa dan
hydrogen dan oksigen.
Reaksi ini merupakan transmutasi buatan pertama yaitu perubahan suatu unsur menjadi unsur
lain. Pada tahun 1934, Irene Joliot Curie, putri Marie Curie, berhasil membuat atom fosfor
yang bersifat radioaktif dengan menembakkan aluminium dengan sinar alfa yang berasal dari
polonium
Kegunaan/Manfaat dari Unsur Radioaktif
Bidang Kedokteran

 Radioisiotop natrium-24, dapat digunakan untuk mengikuti peredaran darah dalam tubuh
manusia.
 Radioisotop fosfor dapat dipakai untuk menentukan tempat tumor di otak.
 Radioisotop 59 Fe dapat digunakan untuk mengukur laju pembentukan sel darah merah
dalam tubuh dan untuk menentukan apakah zat besi dalam makanan dapat digunakan
dengan baik oleh tubuh.
 Radiasi dari radium sudah lama diketahui dapat dipakai untuk pengobatan kanker.
 Radiasi gamma dapat membunuh organisme hidup termasuk bakteri. Oleh karena itu,
radiasi gamma digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran.

Bidang Pertanian
 Pembentukan bibit unggul
 Dalam bidang pertanian, radiasi gamma dapat digunakan untuk memperoleh bibit unggul.
Sinar gamma menyebabkan perubahan dalam struktur dan sifat kromosom sehingga
memungkinkan menghasilkan generasi yang lebih baik.
 Pemberantasan hama dengan teknik serangga/hama mandul.
Radiasi dapat mengakibatkan kemandulan pada serangga/hama. Hama mandul dapat
dilepas ke daerah yang terserang hama untuk menekan populasi hama.
 Pemuliaan Tanaman
Radiasi oleh radioisotop dapat digunakan untuk pemuliaan tanaman, yakni membuat
varietes tanaman pangan unggul.
 Pengawetan bahan makanan
Radioisotop dapat digunakan untuk mengawetkan bahan makanan dengan membunuh
mikroorganisme, menghambat proses pematangan buah, dan menghambat pertunasan
umbi-umbian.

Bidang Industri dan Energi

 Pemeriksaan tanpa merusak (Non-Destructive Testing,NDT)


Daya tembus sinar ƴ yang dihasilkan radioisotop dapat mendeteksi cacat tersembunyi
dalam logam. Pada bagian yang cacat, ketebalan logam akan berkurang. Akibatnya, lebih
banyak sinar ƴ yang dapat melewati materi dan ditangkap oleh detektor.
 Mengontrol ketebalan lembaran baja, alumunium,lapisan plastik, kertas,karet,dan tekstil.
Radiasi akan kehilangan energi sewaktu melewati materi atau produk. Dengan kata lain
intensitas radiasinya akan berkurang. Penurunan intensitas radiasi berbanding lurus
dengan ketebalan bahan.
 Pengawetan dan peningkatan kualitas.
Radiasi dapat mengubah karakteristik materi, seperti pada komposit kayu dan plastik.
Komposit ini digunakan untuk lantai mal dan bandara karena sifatnya yang tahan gores
dan mudah dirawat.
 Sebagai perunut untuk mempelajari pengaruh oli dan zat aditif laju aus komponen mesin,
yang merupakan isotop logam komponen mesin.
 Sebagai sumber energi.
Pemanfaatan radioisotop sebagai sumber energi pada reaktor nuklir. Reaksi inti terjadi
menghasilkan isotop-isotop ringan disertai pelepasan energi yang sangat besar. Dan
reaksi ini dikenal juga dengan sebagai reaksi fisi(pembelahan inti).

Bidang Hidrologi

 Mendeteksi kebocoran pipa air bawah tanah.


Radioisotop dimasukan ke dalam aliran air di pipa. Kemudian detektor digunakan untuk
mengukur intensitas radiasi. Intensitas yang tinggi menunjukkan adanya kemungkinan
terjadinya kebocoran.
 Menentukan kecepatan/debit air sungai
Radioisotop ditambahkan pada hulu sungai. Dengan menempatkan detektor di hilir
sungai, kecepatan/debit air diukur dengan mencatat waktu yang diperlukan radioisotop
untuk menempuh jarak dari hulu ke hilir.

Bidang Geologi

 Menentukan umur fosil berdasarkan C-14.


 Menentukan umur deposit geologi.

Bidang Kimia Dan Biologi

 Mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.


 Menunjukan kesetimbangan reaksi yang bersifat dinamis.
 Analisis radiometri,yakni penentuan kadar zat yang sangat rendah (sampai -1012 gram).

Bahaya Dan Dampak Unsur Radioisotop/Radioaktif


Bahaya Radioaktif antara lain :

 Radiasi zat radioaktif mempengaruhi kelenjar-kelenjar kelamin, sehingga bisa


menyebabkan kemandulan.
 Pekerja tambang uranium banyak menderita kanker paru-paru akibat menghirup gas Rn-
222 yang memancarkan sinar α dan ƴ. Rn-222 ini berasal dari peluruhan uranium dalam
bebatuan.

Dampak negatif dari radiasi zat radioaktif, antara lain:

1. Radiasi zat radioaktif dapat memperpendek umur manusia. Hal ini karena zat radioaktif
dapat menimbulkan kerusakan jaringan tubuh dan menurunkan
kekebalan tubuh.
2. Radiasi zat radioaktif terhadap kelenjar-kelenjar kelamin dapat mengakibatkan
kemandulan dan mutasi genetik pada keturunannya.
3. Radiasi zat radioaktif dapat mengakibatkan terjadinya pembelahan sel darah putih,
sehingga mengakibatkan penyakit leukimia.
4. Radiasi zat radioaktif dapat menyebabkan kerusakan somatis berbentuk lokal dengan
tanda kerusakan kulit, kerusakan sel pembentuk sel darah, dan kerusakan sistem saraf.
Daftar Pustaka
 https://www.academia.edu/10173158/UNSUR_RADIOAKTIF
 https://id.wikipedia.org/wiki/Logam_alkali
 https://blog.ruangguru.com/alkali
 https://id.wikipedia.org/wiki/Logam_alkali_tanah
 https://www.coursehero.com/file/p4141js/6-Titik-didih-dan-titik-leleh-logam-alkali-
tanah-lebih-tinggi-daripada-suhu/
 https://www.studiobelajar.com/gas-mulia/
 https://www.kamusq.com/2012/11/unsur-halogen-adalah-pengertian-dan.html
 https://samadaranta.wordpress.com/2011/10/29/halogen/
 https://id.wikipedia.org/wiki/Unsur_periode_4
 https://noviakimiapasca.wordpress.com/kelas-xii/kimia-unsur/materi/kelimpahan-
unsur-di-alam/
 https://id.wikipedia.org/wiki/Unsur_periode_3
 https://brainly.co.id/tugas/18173016
 https://noviakimiapasca.wordpress.com/kelas-xii/kimia-unsur/materi/sifat-sifat-
unsur/
 https://elviana09.wordpress.com/2013/10/19/manfaat-atau-kegunaan-unsur-unsur-
golongan-utama/comment-page-1/

Anda mungkin juga menyukai