Kata alkali berasal dari bahasa arab yang berarti abu, air abu bersifat basa.Kata alkali
ini menunjukkan bahwa kecenderungan sifat logam alkali adalah membentuk basa. Alkali
merupakan unsure logam yang sangat reaktif. Logam alkali adalah logam golongan IA yang
terdiri dari Litium (Li), Natrium (Na), Kalium(K), Rubidium (Rb), Sesium (Cs), dan
Fransium (Fr).
Logam-logam alkali memiliki sifat-sifat yang sangat mirip, semuanya berkilau, lunak,
sangat reaktif pada suhu dan tekanan standar dan mudah kehilangan elektron terluarnya serta
dapat membentuk kation dengan muatan +1. Semua logam alkali mudah dipotong
menggunakan pisau karena lunaknya, dan kenampakan kilau permukaannya yang cepat
memudar di udara karena oksidasi oleh uap air dan oksigen (dan nitrogen khusus untuk
lithium). Mengingat reaktivitasnya yang tinggi, lagam alkali harus disimpan di dalam minyak
untuk mencegah reaksi dengan udara, dan hanya dijumpai secara alami sebagai garam dan
tidak pernah sebagai unsur bebas. Cesium merupakan logam alkali kelima yang paling reaktif
di antara semua logam. Dalam tata nama IUPAC modern, logam alkali mencakup logam-
logam golongan 1 kecuali hidrogen (H). Hidrogen dicantumkan sebagai unsur golongan 1
tetapi tidak dianggap sebagai suatu logam alkali karena perilakunya yang menyimpang jauh
dari perilaku logam alkali. Semua logam alkali bereaksi dengan air. Logam alkali yang lebih
berat bereaksi lebih hebat daripada yang ringan.
Seluruh logam alkali yang ditemukan di alam berada sesuai urutan kelimpahannya,
natrium adalah yang paling melimpah, diikuti oleh kalium, litium, rubidium, sesium, dan
terakhir adalah fransium. Fransium sangat jarang ditemukan karena radioaktivitasnya yang
sangat tinggi, fransium hanya terjadi dalam jumlah renik. Telah dilakukan sejumlah
eksperimen untuk mencoba mensintesis ununennium (Uue), yang merupakan anggota
berikutnya dari golongan ini, tetapi selalu menemui kegagalan. Namun, ununennium
mungkin bukan suatu logam alkali mengingat efek relativistik yang diprediksi memiliki
pengaruh besar terhadap sifat kimia unsur superberat, kalaupun ternyata Uue adalah logam
alkali, diprediksi akan mempunyai perbedaan sifat fisika dan kimia dengan homolognya yang
lebih ringan.
1. Berilium (Be)
Berilium adalah unsur kimia yang mempunyai simbol Be dan nomor atom 4.
Unsur ini beracun, bervalensi 2, berwarna abu-abu baja, kukuh, ringan tetapi mudah
pecah. Berilium adalah logam alkali tanah, yang kegunaan utamanya adalah sebagai
bahan penguat dalam alloy (khususnya, tembaga berilium).
Sifat berilium (Be)
Berilium mempunyai titik lebur tertinggi di kalangan logam-logam ringan.
Modulus kekenyalan berilium kurang lebih 1/3 lebih besar daripada besi baja.
Berilium mempunyai konduktivitas panas yang sangat baik, tak magnetik dan tahan
karat asam nitrat.
Manfaat dan kegunaan
Berilium digunakan sebagai agen aloy di dalam pembuatan tembaga berilium.
(Be dapat menyerap panas yang banyak). Aloy tembaga-berilium digunakan dalam
berbagai kegunaan karena konduktivitas listrik dan konduktivitas panas, kekuatan
tinggi dan kekerasan, sifat yang nonmagnetik, dan juga tahan karat serta tahan fatig
(logam). Kegunaan-kegunaan ini termasuk pembuatan: mold, elektroda pengelasan
bintik, pegas, peralatan elektronik tanpa bunga api dan penyambung listrik. Karena
ketegaran, ringan, dan kestabilan dimensi pada jangkauan suhu yang lebar, Alloy
tembaga-berilium digunakan dalam industri angkasa-antariksa dan pertahanan sebagai
bahan penstrukturan ringan dalam pesawat berkecepatan tinggi, peluru berpandu,
kapal terbang dan satelit komunikasi.
2. Magnesium (Mg)
Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol
Mg dan nomor atom 12 serta berat atom 24,31. Magnesium adalah elemen terbanyak
kedelapan yang membentuk 2% berat kulit bumi, serta merupakan unsur terlarut
ketiga terbanyak pada air laut. Logam alkali tanah ini terutama digunakan sebagai zat
campuran (alloy) untuk membuat campuran alumunium-magnesium yang sering
disebut magnalium atau magnelium.
Sifat magnesium
Magnesium adalah logam yang kuat, putih keperakan, ringan (satu pertiga
lebih ringan daripada aluminium) dan akan menjadi kusam jika dibiarkan pada udara.
Dalam bentuk serbuk, logam ini sangat reaktif dan bisa terbakar dengan nyala putih
apabila udaranya lembab. Rapat massa magnesium adalah 1,738 gram/cm3. Massa
atom relatimya adalah 24, dan nomor atomnya 12. Magnesium meleleh pada suhu
111C.
Manfaat dan kegunaan magnesium (Mg)
Logam magnesium digunakan dalam pembuatan logam paduan ( alloy) untuk
membuat campuran logam yang ringan dan liat yang dapat digunakan pada pembuatn
alat-alat ringan, seperti suku cadang pesawat atau alat-alat rumah tangga, magnesium
hidroksida {Mg(OH)2} sebagai obat maag, serta bahan pasta gigi.
3. Kalsium (Ca)
Kalsium adalah unsure kimia dengan nomor atom 20 dan massa atom 40,08.
Berupa logam, dengan titik lebur 842C dan titik didih 1480 C. Kalsium adalah
mineral yang amat penting bagi manusia, antara lain bagi metabolisme tubuh,
penghubung antar saraf, kerja jantung, dan pergerakan otot.
Sifat kalsium (Ca)
Kalsium adalah logam putih perak, yang agak lunak. Kalsium merupakan
salah satu senyawa alkali tanah yang banyakterdapat di alam selain magnesium.
Kalsium melebur pada 845C dan menghasilkan spektrum warna merah bata.
Manfaat dan kegunaan kalsium (Ca)
Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat Gips yang berfungsi untuk
membalut tulang yang patah.
Senyawa CaCO3 biasa digunakan untuk bahan bangunan seperti komponen
semen dan cat tembok.Selain itu digunakan untuk membuat kapur tulis dan
gelas.
Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat air pada Etanol karena bersifat
dehidrator,dapat juga mengeringkan gas dan mengikat Karbondioksida pada
cerobong asap.
Ca(OH)2 digunakan sebagai pengatur pH air limbah dan juga sebagai sumber
basa yang harganya relatif murah
Kalsium Karbida (CaC2) disaebut juga batu karbit merupakan bahan untuk
pembuatan gas asetilena (C2H2) yang digunakan untuk pengelasan.
Kalsium banyak terdapat pada susu dan ikan teri yang berfungsi sebagai
pembentuk tulang dan gigi.
4. Stronsium (Sr)
Stronsium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Sr
dan nomor atomnya 28 serta berat atom 87,62. Stronsium melebur pada 771C.
Strontium lebih lunak dibanding kalsium dan terdekomposisi dalam air secara cepat.
Ia tidak menyerap nitrogen dibawah suhu 380 derajat Celcius. Elemen ini harus
direndam dalam minyak tanah (kerosene) untuk menghindari oksidasi. Logam
strontium yang baru terbelah memiliki warna keperak-perakan, tapi dapat dengan
cepat menjadi kuning jika teroksidasi. Logam ini jika terbelah secara halus dapat
terbakar di udara secara spontan. Garam-garam strontium memberikan warna yang
indah pada lidah api dan digunakan di pertunjukan kembang api dan produksi flares.
Strontium alami merupakan campuran dari 4 isotop yang stabil.
6. Radium (Ra)
Radium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ra dan
nomor atomnya 88 serta berat atom 226. Radium diproduksi secara komersil sebagai
bromida dan klorida. Sangat jarang unsur ini tersendiri tersedia dalam jumlah banyak.
Logam murni unsur ini berwarna putih menyala ketika baru saja dipersiapkan, tetapi
menjadi hitam jika diekspos ke udara. Kemungkinan besar karena formasi nitrida.
Elemen ini terdekomposisi di dalam air dan lebih reaktif ketimbang barium. Radium
memberikan warna merah menyala pada lidah api. Unsur ini memancarkan sinar
alpha, beta, dan gamma. Unsur ini bersifat radioaktif, yang kekuatan radioaktifnya
akan berupa sulfat. Radium dalam bentuk garam harus disimpan dalam tabung kaca
tertutup dan diberi pelindung timah hitam.
Logam Transisi
Logam transisi adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan 3 sampai 12 (IB
sampai VIIIB pada sistem lama). Kelompok ini terdiri dari 38 unsur. Semua logam transisi
adalah unsur blok-d yang berarti bahwa elektronnya terisi sampai orbit d. Dalam ilmu kimia,
logam transisi mempunyai dua pengertian:
Definisi dari IUPAC mendefinisikan logam transisi sebagai "sebuah unsur yang
mempunyai subkulit d yang tidak terisi penuh atau dapat membentuk kation dengan
subkulit d yang tidak terisi penuh"
Sebagian besar ilmuwan mendefinisikan "logam transisi" sebagai semua elemen yang
berada pada blok-''d'' pada tabel periodik (semuanya adalah logam) yang memasukkan
golongan 3 hingga 12 pada tabel periodik. Dalam kenyataan, barisan blok-f lantanida
dan aktinida juga sering dianggap sebagai logam transisi dan disebut "logam transisi
dalam"
Aktinium (Ac)
Aktinium berwarna perak, bersifat radioaktif yang cukup berbahaya dan merupakan
unsur logam. Aktinium adalah unsur radioaktif yang cukup kuat, bersinar di
kegelapan dengan warna biru terang. Ditemukan hanya dalam peluruhan bijih
uranium sebagai 227Ac, peluruhan sinar dan dengan waktu paruh 21.772 tahun.
Satu tonbijih uranium mengandung sekitar 10 gram aktinium.
a) Sifat Fisika
Densitas : -
Titik leleh : 1323,2 K
Titik didih : 2743 K
Bentuk (25C) : padat
Warna : putih perak
b) Sifat Atomik
Nomor atom : 89
Nomor massa : 227,03
Konfigurasi elektron : [Rn] 6d1 7s2
Volume atom : -
Afinitas elektron : -
Keelektronegatifitasan : 1,1
Energi ionisasi : - pertama : 499 kJ/mol
- kedua : 1170 kJ/mol
Bilangan oksidasi utama : +3
Bilangan oksidai lainnya : -
Struktur Kristal : Face Centered Cubic Unit Cell
c) Sifat Kimia
Reaksi dengan oksigen
Aktinium mudah terbakar membentukaktinium (III)
oksida
4Ac(s)+3O2(g) 2Ac2O3(s)
Thorium (Th)
Jumlah thorium di kulit bumi diperkirakan sekitar empat kali lebih banyak dari
uranium. Saat ini Thorium biasanya digunakan sebagai elemen dalam bola lampu dan
sebagai bahan campuran logam. Thorium dapat terbakar lebih lama dan suhu lebih
tinggi untuk mendapatkan efisiensi lebih banyak dibanding bahan bakar konvensional
lainnya, termasuk penggunaan bahan bakar, tidak perlu mengemas limbah, dan secara
signifikan mengurangi isotop radioaktif yang memiliki waktu paruh yang lama.
Protaktinium
Nama Protaktium berasal dari kata Yunani Protos yang berarti pertama.
Protaktinium memiliki kilau logam yang terang yang bisa bertahan beberapa waktu di
udara. Sejumlah senyawa protaktinium telah dikenali, bahkan beberapa di antaranya
berwarna. Logam ini bersifat superkonduktif pada suhu di bawah 1.4K. Ia merupakan
unsur yang berbahaya dan membutuhkan kewaspadaan seperti ketika menangani
plutonium. Pada tahun1959 dan 1961, telah diumumkan bahwa Badan Otoritas Energi
Atom Inggris Raya berhasil mengekstrak 125 gram protactinium dengan kemurnian
99.9% setelah melewati 12 langkah, sehingga ini merupakan satu-satunya simpanan
cadangan protaktinium untuk kebutuhan dunia untuk beberapa tahun yang akan
dating. Protaktinium termasuk unsure yang paling langka dan paling mahal yang
tersedia di alam. ORNL (Badan Energi milik Dephan Amerika Serikat) menyuplai
231Pa dengan biaya $280/gram. Unsur ini adalah pemancar partikel alfa (5.0 MeV)
dan memiliki bahaya radioaktif yang sama dengan polonium.
Uranium
Uranium adalah mineral yang memancarkan radiasi nuklir atau bersifat radioaktif,
digunakan dalam berbagai bidang salah satunya adalah sebagai bahan bakar nuklir.
Uranium merupakan suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang
U dan nomor atom 92. Sebuah logam berat, beracun, berwarna putih keperakan dan
radioaktif alami, uranium termasuk ke seri aktinida (actinide series). Uranium
biasanya terdapat dalam jumlah kecil di bebatuan, tanah, air, tumbuhan, dan hewan
(termasuk manusia).
Neptunium
Logam neptunium memiliki penampakan seperti perak, reaktif secara kimiawi, dan
berada dalam sedikitnya tiga modifikasi struktur: alfa-neptunium, ortorombik
dengan kerapatan 20.25 g/cm3; beta-neptunium (di atas 280oC), tetragonal, kerapatan
(313oC) 19.36 g/cm3; gamma-neptunium ( di atas 577oC), kubus, kerapatan (600oC)
18.0 g/cm3. Neptunium memiliki empat bilangan oksidasi dalam larutan : Np+3
(berwarna ungu pucat) yang analog dengan ion Pm+3, Np+4 (hijau kuning); NpO2+
(biru hijau); dan NpO2++ (merah muda seulas). Tiga ion terakhir, sebagai ion
teroksigenasi adalah bersifat radioaktif yang hanya menunjukkan ion sederhana dari
bilangan oksidasi (II), (III) dan (IV)dalam larutan berdasar air. Neptunium
membentuk tri- dan tetrahalida seperti NpF3, NpF4, NpCl4, NpBr3, NpI3 dan oksida
dengan komposisi bervariasi seperti yang ditemukan dalam sistem uranium-oksigen,
termasuk Np3O dan NpO2.
Plutonium
Plutonium merupakan logam berat dengan nomor atom 94 dan densitas dua kali lipat
dari timbal. Secara alami plutonium sangat jarang dijumpai di kerak bumi. Di
samping itu, di alam bisa ditemukan plutonium yang berasal dari sisa-sisa jatuhan
(fallout) uji coba senjata nuklir yang berlangsung sekitar tahun 1950-60an.
Sebagian besar plutonium dihasilkan dari reaktor nuklir. Terdapat 15 jenis isotop
plutonium dan semuanya bersifat radioaktif. Plutonium pertama kali "diketemukan"
pada tahun 1941 oleh Glenn Seaborg (kimiawan nuklir Amerika, keturunan Swedia)
sebagai bagian dari Manhattan Project.
7. Amerisium
Amerisium adalah unsur transuranium yang ditemukan ke-empat. Amerisium yang
baru dibuat berkilau putih dan dan lebih keperak-perakan daripada plutonium atau
neptunium yang dibuat dengan cara yang sama. Lebih mudah ditempa daripada
uranium, uranium dan mengusam perlahan-lahan pada udara kering pada suhu kamar.
Amerisium harus ditangani dengan hati-hati untuk menghindari kontaminasi.
Aktivitas alfa dari 241Am tiga kali lebih banyak daripada radium. Bila menangani
sejumlah gram 241Am, intensitas aktivitas gamma dapat membuat bahaya akibat
paparan yang serius. 241Am telah digunakan sebagai sumber radiografi sinar gamma
yang bisa dibawa ke mana-mana. Juga telah digunakan sebagai alat pengukur
ketebalan kaca yang radioaktif untuk industri kaca datar dan sebagai sumber ionisasi
detektor asap.
Kurium
Kurium adalah unsur transuranium yang ditemukan ketiga. Diidentifikasi oleh
Seaborg, James, dan Ghiorso pada tahun 1944 ketika terjadi masa perang
laboratorium metalurgi di Universitas Chicago dalam siklotron 60 inch. Sejumlah
Kurium dalam intensitas menit, kemungkinan terdapat di dalam mineral uranium,
sebagai hasil dari penangkapan neutron dan peluruhan partikel beta secara terus
menerus oleh aliran neutron yang terdapat alami pada bijih uranium. Keberadaan
Kurium alamiah pernah dideteksi. 242Cm dan 244Cm tersedia dalam jumlah
bervariasi. 248Cm dihasilkan dalam jumlah miligram. Kelangkaan Kurium
menyerupai gadolinium, dengan struktur kristal yang lebih rumit. Kurium berwarna
perak, reaktf secara kimiawi, dan lebih elektropositif dariada aluminum. Kebanyakan
senyawa Kurium bervalensi 3 memiliki warna sedikit kuning. 242Cm menghasilkan 3
watt energi termal per gramnya. Hal ini sebanding dengan setengah watt per gram
238Pu, yang memungkinkan Kurium bisa digunakan sebagai sumber energi. Kurium
diserap ke tubuh dan terakumulasi di tulang, dan karenanya sangat beracun karena
radiasinya menghancurkan mekanisme pembentukan sel darah merah. Kandungan
244Cm yang masih diizinkan terdapat dalam tubuh manusia adalah maksimal 0.3
mikrocurie.
Berkelium
Berkelium, anggota ke delapan seri transisi aktinida, yang ditemukan pada bulan
Desember 1949 oleh Thompson, Ghiorso, dan Seaborg, dan merupakan unsur sintesis
transuranium yang kelima. Dihasilkan dengan penembakan sejumlah
miligram 241Am dengan ion Helium dalam siklotron di Berkeley, Kalifornia. Isotop
pertama yang dihasilkan memiliki masa 243 dan meluruh dengan waktu paruh 4.5
jam. Sepuluh isotop lainnya sekarang telah diketahui dan telah disintesis. Bukti
adanya 249Bk dengan masa paruh waktu 314 hari, membuatnya sangat
memungkinkan untuk mengisolasi berkeium dalam jumlah yang bisa diamati,
sehingga sifat-sifatnya bisa diselidiki secara makroskopik.
Californium
Californium merupakan logam radioaktif yang merupakan memeber dari kelompok
aktinida dari tabel periodik. Sebuah contoh dari logam itu sendiri belum diproduksi
namun karena senyawanya menolak reduksi. Hal ini diharapkan akan mudah diserang
oleh udara, uap dan asam dan bukan oleh basa. Californium, unsur transuranium
keenam untuk ditemukan, diproduksi oleh Thompson, Jalan, Ghioirso, dan Seaborg
pada tahun 1950 dengan membombardir sejumlah mikrogram 242Cm dengan 35 MeV
helium ion dalam siklotron 60-inci Berkeley.
Einsteinium
Eisntenium masuk dalam periode ketujuh dalam elemen transuranik dan termasuk
aktinida. Einsteinium berwarna keperakan dan merupakan paramagnetik logam.
Radioakitivitas tinggi Einstenium-253 dapat menghasilkan cahaya yang terlihat sangat
cepat dan dapat merusak kisi logam kristal dengan panas yang dilepaskan sekitar 1000
Watt tiap gramnya. Kesulitan dalam mempelajari sifat-sifatnya adalah karena
konversi Einstenium-253 untuk Berkelium dan Californium dengan laju reaksi sekitar
tiga persen tiap hari.
Fermium
Fermium adalah sebuah unsur logam yang diklasifikasikan sebagai aktinida pada
tabel periodik unsur. Fermium juga dikenal sebagai elemen transuranic, artinya
memiliki nomor atom lebih tinggi dari uranium. Elemen transuranic berbagi sejumlah
ciri-ciri menarik, tapi sifat yang paling menonjol adalah ketidakstabilan ekstrim
mereka.Elemen ini sangat reaktif dan memiliki waktu paruh amat pendek sehingga
membuatnya jarang atau bahkan tidak pernah ditemukan di alam. Sifat-sifat kimia
fermium belum sepenuhnya diketahui, meskipun dianggap memiliki kemiripan
dengan aktinida lainnya. Para ilmuwan hanya berhasil menciptakan jumlah yang
sangat kecil fermium di laboratorium, sehingga sulit untuk mengetahui
karakteristiknya.Namun yang pasti, fermium bersifat sangat radioaktif, dan 10 isotop
telah teridentifikasi dengan membombardir plutonium dengan neutron.
Mendelevium
Mendelevium, unsur transuranium seri aktinida yang ditemukan kesembilan, dikenali
oleh Ghiorso, Harvey, Choppin, Thompson, dan Seaborg diawal tahun 1955, selama
penembakan isotop 253Es dengan ion helium dalam siklotron Berkeley berukuran 60
inch. Isotop yang dihasilkan adalah 256Md, dengan masa paruh waktu 76 menit.
Identifikasi ini bisa dicatat ketika 256Md disintesis satu atom per waktu. Ada 14
isotop telah dikenali. 258Md memiliki masa paruh waktu 2 bulan. Isotop ini telah
dihasilkan dengan menembak isotop einsteinium dengan ion helium.
Akhirnya, 258Md bisa dibuat cukup untuk menetapkan sifat-sifat fisiknya.
Nobelium
Nobelium telah ditemukan dan dikenali dengan jelas pada bulan April 1958 di
Berkeley oleh A. Ghiorso, T. Sikkeland, J.R. Walton, dan G.T. Seaborg,, yang
menggunakan tekhnik rekoil ganda yang baru. Sebuah akselerator ion berat linear
(HILAC) digunakan untuk menembak sebuah lempeng tipis curium (95% 244Cm and
4.5%246Cm) dengan ion 12C untuk menghasilkan 102No sesuai
reaksi246Cm(12C,4n). Pada tahun 1957, para peneliti di Amerika Serikat, Inggris,
dan Swedia mengumumkan penemuan isotop unsur bernomor atom 102 dengan masa
paruh waktu 10 menit pada kekuatan 8.5MeV, sebagai hasil penembakan 244Cm
dengan inti atom 13C. Berdasarkan percobaan ini, penamaan nobelium didaftarkan
dan diterima oleh Komisi Nomor Atom IUPAC (International Union of Pure and
Applied Chemistry)
Lawrensium
Unsur transisi 5f yang termasuk seri aktinida ini ditemukan pada bulan Maret 1961
oleh A. Ghiorso, T. Sikkeland, A.E. Larsh dan R.M Latimer. Sebuah lempeng
kalifornium seberat 3 mg, terdiri dari campuran isotop bernomor masa 249,250,251,
dan 252 ditembak oleh 10B atau 11B. Inti atom transmutasi bermuatan listrik ini di-
rekoil dengan udara helium dan dikumpulkan pada sebuah pita konveyor tembaga
yang kemudian dipindahkan ke tempat berkumpulnya atom-atom di hadapan
rangkaian detektor solid state. Isotop unsur bernomor atom 103 yang dihasilkan
dengan cara ini meluruh dengan memancarkan partkel alfa berkekuatan 8.6 MeV
dengan masa paruh waktu 8 detik. Lawrensium memiliki sifat yang berbeda dari
nobelium dipositif dan cenderung menyerupai unsur tripositif dalam seri aktinida.
Gas Mulia
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA dalam tabel periodik. Gas mulia terdiri
dari Helium, Neon, Argon, Kripton, Xenon, serta Radon. Disebut mulia karena unsur-unsur
ini sangat stabil. Menurut Lewis, kestabilan gas mulia tersebut disebabkan konfigurasi
elektronnya yang terisi penuh, yaitu konfigurasi oktet (duplet untuk Helium). Kestabilan gas
mulia dicerminkan oleh energi ionisasinya yang sangat besar, dan afinitas elektronnya yang
sangat rendah. Para ahli zaman dahulu yakin bahwa unsur-unsur gas mulia benar-benar inert.
Pendapat ini dipatahkan, setelah pada tahun 1962, Neil Bartlett, seorang ahli kimia dari
Kanada berhasil membuat senyawa xenon, yaitu XePtF6. Sejak itu, berbagai senyawa gas
mulia berhasil dibuat.
Energi Ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari suatu atom
netral dalam keadaan gas.
Afinitas adalah kecenderungan suatu unsur atau senyawa untuk membentuk ikatan kimia
dengan unsur atau senyawa lain.
Inert berarti sangat stabil dan sukar bereaksi dengan unsur lain.
Sifat Fisika dan Kimia
1. Sifat Fisika
Gas-gas mulia memiliki gaya interatomik yang lemah, sehingga membuat gas mulia
memiliki leleh dan titik didih sangat rendah. Seluruh unsur gas mulia bersifat monoatomik
dalam kondisi standar, termasuk unsur-unsur yang mempunyai masa atom lebih besar dari
unsur padat.
Helium memiliki beberapa sifat yang unik bila dibandingkan dengan unsur gas mulia
lainnya. Yang pertama adalah helium mempunyai titik didih dan titik leleh yang lebih rendah
daripada unsur lain. Sifat itu dikenal sebagai superfluiditas. Helium adalah satu-satunya unsur
yang tidak bisa dipadatkan dengan pendinginan di bawah standar.
Helium, neon, argon, kripton, dan xenon mempunyai beberapa isotop stabil. Radon tidak
mempunyai isotop stabil. Isotop yang paling lama waktu hidupnya adalah 222Rn yang
mempunyai waktu paruh 3,8 hari kemudian meluruh membentuk helium dan polonium, yang
akhirnya meluruh membentuk timah.
Monoatomik adalah unsur selain hidrogen H2, nitrogen N2, oksigen O2, fluor F2, klor Cl2,
iod I2, brom Br2, fosfor P4, belerang S8 dan selenium Se8.
Isotop adalah unsur-unsur sejenis yang memiliki nomor atom sama, tetapi memiliki massa
atom berbeda atau unsur-unsur sejenis yang memiliki jumlah proton sama, tetapi jumlah
neutron berbeda.
Atom-atom gas mulia mempunyai jari-jari atom yang meningkat ke periode yang lebih
tinggi meningkatnya jumlah elektron. Ukuran atom berhubungan dengan beberapa sifat.
Misalnya, energi ionisasi menurun seiring meningkatnya jari-jari atom karena elektron
valensi gas mulia yang lebih besar akan lebih jauh dari inti. Maka dari itu, ikatan inti atom ke
elektron valensi menjadi lemah. Gas mulia memiliki energi ionisasi terbesar di antara unsur-
unsur dari setiap periode, yang mencerminkan stabilitas konfigurasi elektron dan
berhubungan dengan kurang reaktifnya gas mulia. Gas mulia tidak dapat menerima elektron
untuk membentuk anion stabil. Itulah mengapa gas mulia memiliki afinitas elektron negatif.
No. Sifat Fisika
2. Sifat Kimia
a. Kereaktifan gas mulia sangat rendah
Gas mulia bersifat inert (lembam) di alam tidak ditemukan satupun senyawa dari gas
mulia. Sifat inert yang dimiliki ini berhubungan dengan konfigurasi electron yang
dimilikinya. Electron valensi gas mulia adalah 8 (kecuali 2 untuk Helium) dan merupakan
konfigurasi yang paling stabil. Gas mulia memiliki energy pengionan yang besar dan afinitas
yang kecil. Energy pengionan yang besar memperlihatkan sukarnya unsure-unsur gas mulia
melepaskan electron sedangkan afinitas electron yang rendah menunjukkan kecilnya
kecendrungan untuk menyerap electron.
Oleh karena itu, gas mulia tidak memiliki kecendrungan untuk melepas ataupun
menyerap electron. Jadi, unsure-unsur dalam gas mulia sukar untuk bereaksi. Namun, untuk
unsure gas mulia yang mempunyai energy ionisasi yang kecil dan afinitas electron yang besar
mempunyai kecenderungan untuk membentuk ikatan kimia contohnya Xe dapat membentuk
senyawa XeF2, XeF4 dan XeF6.
Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari atomnya. Jadi,
kereaktifan gas mulia akan bertambah dari He ke Rn. Hal ini disebabkan pertambahan jari-
jari atom menyebabkan daya tarik inti terhadap electron kulit terluar berkurang, sehingga
semakin mudah ditarik oleh atom lain. Walaupun, demikian unsure gas mulia hanya dapat
berikatan dengan unsure yang sangat elektronegatif seperti fluorin dan oksigen.
b. Makin besar jari-jari atom maka kereaktifan gas mulia semakin bertambah.
Pada tahun 1962, Neil Bartlet berhasil membuat senyawa stabil dari Xenon yaitu XePtF6.
Penemuan ini membuktikan bahwa gass mulia dapat bereaksi dengan unsure lain, meskipun
dalam reaksi yang sangat terbatas dan harus memenuhi criteria berikut :
1) Harga energy ionisasi gas mulia yang akan bereakssi haruslah cukup rendah (terletak
dibagian bawah pada SPU). Oleh karena itu, sampai sekarang gas mulia yang sudah dapat
dibuat senyawanya barulah Kripton, Xenon dan Radon.
2) Reaksi hanya akan terjadi apabila gas mulia direaksikan dengan unsure-unsur yang sangat
elektronegatif seperti fluorin dan oksigen.
Dari He ke Rn energy ionisasinya semakin kecil. Artinya semakin besar nomor atom gas
mulia, maka jari-jari atomnya semakin besar pula dan kereaktifannya semakin bertambah
besar. Jika jari-jari atom bertambah besar maka gaya tarik inti atom terhadap electron terluar
makin lemah sehingga electron lebih mudah tertarik ke zat lain. Hal tersebut terbukti karena
sampai saat ini belum ada senyawa gas mulia dari Helium, Neon dan Argon. Senyawa gas
mulia yang berhasil dibuat adalah senyawa dari xenon, krypton dan radon karena memang
helium, neon dan argon sangat stabil sedangkan xenon, krypton dan radon lebih reaktif. Di
dalam gas mulia senyawa xenon merupakan senyawa yang paling banyak dibuat.
Sifat kereaktifan unsure-unsur gas mulia berurut Ne > He > Ar > Kr > Xe. Radon
radioaktif. Konfigurasi electron gas mulia dijadikan sebagai acuan bagi unsure-unsur lain
dalam system periodik.
No. Sifat Kimia
1 Kereaktifan rendah
2 Tidak cenderung melepas atau menyerap elektron
3 Jari-jari atom berpengaruh pada kereaktia gas
4 Tidak berwarna
5 Tidak berbau
6 Tidak berasa
7 Mudah terbakar dalam keadaan normal
c. Keberadaan di Bumi
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang memiliki
kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik.
unsur-unsur yang terdapat dalam gas mulia yaitu Helium (He), Neon (Ne), Argon(Ar),
Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn). Gas-gas ini pun sangat sedikit kandungannya di bumi.
Dalam udara kering maka akan ditemukan kandungan gas mulia sebagai berikut :
Helium = 0,00052 %
Neon = 0,00182 %
Argon = 0,934 %
Kripton = 0,00011 %
Xenon = 0,000008
Radon = Radioaktif*
Tapi di alam semesta kandungan Helium paling banyak diantara gas mulia yang lain
karena Helium meupakan bahan bakar dari matahari. Radon amat sedikit jumlahnya di
atmosfer atau udara. Dan sekalipun ditemukan akan cepat berubah menjadi unsur lain, karena
radon bersifat radioaktif. Dan karena jumlahnya yang sangat sedikit pula radon disebut juga
sebagi gas jarang.
Semua unsure gas mulia terdapat di udara. Unsure gas mulia yang paling banyak
terdapat di udara adalah argon, sedangkan unsure gas mulia yang paling sedikit adalah radon
yang bersifat radioaktif dengan waktu paruh yang pendek ( 4 hari ) dan meluruh menjadi
unsure lain. Gas mulia kecuali radon diperoleh dengan cara destilasi bertingkat udara cair.
Sedangkan radon hanya dapat diperoleh dari peluruhan radioaktif unsure radium, berdasarkan
reaksi inti berikut :
226 222
88Ra 86Rn + 42He
Helium merupakan komponen (unsure) terbanyak di alam semesta yang diproses dari
gas alam, karena banyak gas alam yang mengandung helium. Secara spektoskopik helium
telah terdeteksi keberadaanya di bintang-bintang, terutama di bintang yang panas ( seperti
matahari). Helium juga merupakan komponen penting dalam reaksi protonproton dan siklus
karbon yang merupakan bahan bakar matahari dan bintang lainnya.