Oleh
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulisan
makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Adapun makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
Genesa Bahan Galian semester IV Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Nusa Cendana
Kupang.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan sumbangan pikiran serta masukan dari berbagai pihak,
untuk menyempurnakan penulisan makalah ini di masa yang akan datang.
Akhir kata, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan dapat mencapai kriteria yang diharapkan dari dosen
pengasuh mata kuliah ini.
Penyusun
DESKRIPSI BATUAN
BALL CLAY
Ball clay adalah jenis lempung yang tersusun dari mineral kaolinit yang
bentuk kristalnya tidak sempurna, ilit, kuarsa dan mineral lain yang mengandung
karbon. Ball clay biasanya mengandung tiga mineral dominan: 20-80 kaolinit%, mika
10-25%, dan kuarsa 6-65%. Apabila sifat-sifat fisik ball clay tersebut lebih rendah
dari standart maka lempung tersebut disebut bond clay. Ball clay juga merupakan
mineral yang sangat jarang ditemukan, variasi yang luas, baik dalam komposisi
mineral dan ukuran hasil tanah liat partikel maupun dalam karakteristik yang berbeda
untuk lapisan tanah liat individu dalam deposit.
Sifat - Sifat
Termasuk jenis tanah liat sekunder yang mempunyai tingkat plastisitas
yang tinggi karena terdiri dari partikel yang sangat halus, mengandung kadar
silica dan alumina yang tinggi, mempunyai daya ikat dan daya alir yang sangat
baik, mempunyai titik lebur antara 1250OC s/d 1350OC, memiliki kekuatan
kering yang tinggi, penyusutan pada saat pengeringan dan pembakaran tinggi.
Karena sangat plastis, ball clay tidak dapat dibentuk sehingga hanya dapat
dipakai sebagai bahan campuran pembuatan massa tanah liat siap pakai. Ball
clay biasanya berwarna abu-abu tua karena adanya karbon.makin banyak
karbon yang dikandung ball clay makin bersifat plastis.
Pembentukan
Ball Clay dan Bond Clay termasuk tanah liat sekunder atau sedimen
yang merupakan jenis tanah liat hasil pelapukan batuan feldspatik yang
berpindah jauh dari batuan induknya karena tenaga eksogen, dan dalam
perjalanan bercampur dengan bahan-bahan organik maupun anorganik
sehingga merubah sifat-sifat kimia maupun fisika tanah liat tersebut.
Tempat Ditemukan
Ball Clay dapat ditemukan hampir diseluruh daerah di Indonesia,
diantaranya
o Sumatera Barat
o Sumatera Selatan
o Riau
o Jawa Tengah
o Jawa Barat
o Jawa Timur
o Kalimantan Barat
o Kalimantan Tengah
o Kalimantan Selatan
o Sulawesi Utara
Sistem Penambangan
Ball Clay dan Bond Clay merupakan bahan galian yang lunak dan
dapat dijumpai dekat permukaan atau agak dalam dari permukaan. Apabila
terdapat didekat permukaan, cara penambangan dilakukan dengan sistem
kuari, dan apabila jauh dari permukaan sistem penambangan dengan cara
gophering atau membuat sumur. Peralatan yang dipergunakan cukup
sederhana, walaupun demikian apabila dikehendaki dapat dilakukan dengan
alat mekanis.
Pengolahan serta Pemanfaatan
Ball clay dan Bond clay yang bersifat plastis dan tahan panas, banyak
digunakan untuk:
a. Campuran makanan ternak (pelet)
b. Dinding dan lantai keramik: Dikombinasikan dengan bedak, feldspar,
kuarsa / silika dan kaolin, tanah liat bola dimanfaatkan untuk plastisitas
dan sifat ikatan.
c. Tanah liat tahan api: Kemampuan untuk melawan efek dari temperatur
yang sangat tinggi membuat bola tanah liat yang ideal untuk digunakan
dalam produk tahan api seperti isolasi kiln dan furnitur.
d. Konstruksi keramik: Bahan bangunan seperti batu bata, pipa tanah liat
dan genteng semuanya mengandung tanah liat bola.
e. Isolator porselen Listrik: Anda akan menemukan tanah liat bola dalam
komponen porselen listrik yang memberikan isolasi dari arus tegangan
tinggi.
f. Non-keramik aplikasi: Ini termasuk industri konstruksi; hortikultura,
pertanian dan kemudahan industri; digunakan sebagai pengisi dan
extender dalam polimer, lem, plastik, sealant, pupuk dan insektisida.
Dalam pembuatan badan keramik Ball clay berfungsi sebagai penambah
plastis sedangkan dalam glasir sebagai pengikat. Ball clay biasanya digunakan
untuk pembuatan keramik putih yang memiliki plastisitas tinggi dan tegangan
patah yang baik.
ada awalnya istilah "spar" digunakan untuk menamakan setiap mineral selain
dari feldspar itu sendiri, seperti kepada barit, kalsit dan fluorit (Rogers dan Neal,
1975), sebagai contoh istilah barium feldspar. Dalam hal ini pengertian feldspar untuk
keperluan komersial hanya mengacu kepada 3 mineral silikat yang mempunyai
formula K3AlSi3O8 (ortoklas atau mikroklin), NaAlSi3O8 (albit) dan CaAl2Si2O8
(anortit). Dua yang terahir adalah mineral-mineral yang termasuk ke dalam kelompok
plagioklas. Di alam ketiganya hampir tidak ditemukan dalam bentuk murni tetapi
terdapat bersamaan secara melimpah.
Deskripsi Feldspar
Felspar adalah mineral alumina silikat anhidrat yang berasosiasi
dengan unsur unsur kalium (K), natrium(Na) dan kalsium (Ca) dalam
perbandingan yang beragam. Berdasarkan kandungan unsur - unsur tersebut,
secara mineralogy felspar dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok
mineral, yaitu:
o alkali feldspar;
o plagioklas.
Kelompok kelompok felspar tersebut dapat divisualisasikan dalam bentuk
segitiga hubungan antara K-Na-Ca. Kelompok alkali felspar adalah:
Lokasi Keterdapatannya
Hasil penyelidikan menunjukan bahwa lokasi endapan felspar yang
poternsial tersebar hamper di seluruh Indonesia. Bentuk endapannya berbeda
dari satu daerah dengan daerah yang lainnya. Seperti endapan berbentuk
batuan atau berbentuk pasir yang sebagian besar mengandung feldspar, kuarsa,
mika (muskovit, biotit), hematite dan lain lain. Beberapa lokasi telah
dipetakan, namun masih banyak juga lokasi yang belum dipetakan. Daerah
daerah lokasi endapan felspar yang telah diketahui antara lain : Kendawi,
Rikitgaib, Blangkejeran, Tapak tuan (Aceh), Pantai Timur, Prapat (Sumatra
Utara); Siberida indragiri Hulu, Kampar (Riau); Lundan Pasaman, Sulit
Air Solok (Sumatra Barat; Rejang Lebong (Bengkulu); Way porbian , Way
buha (Lampung); Sayan Sintang, Bonti Sangau (Kalimantan Barat);
Cikembar Sukabumi (Jawa Barat); Trenggelek, Blitar, Ponorogo (Jawa
Timur); Ae Bara Wolowaru (Flores Timur); Baidu Tapa _ gorontalo
(Sulawesi Utara); Donggala (Sulawesi Tenggara); Maros (Sulawesi Selatan);
Ponto Pulau Saparua (Maluku).
Cadangan
Menurut hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Direktorat
Sumberdaya Mineral, Indonesia mempunyai potensi dan cadangan felspar
yang cukup besar dan kemungkinan masih ada endapan felspar yang belum
ditemukan. Berdasarkan perkiraan kasar dari beberapa lokasi endapan,
cadangan felspar Indonesia adalah sekitar 271,7 juta ton (terukur/proved), 11,0
juta ton (tereka/probable), dan 57,56 juta ton (terindikasi/possible).
Kegunaan
Keberadaan feldspar dalam kerak bumi cukup melimpah. Walaupun
demikian untuk keperluan komersial dibutuhkan feldspar yang memiliki
kandungan (K2O + Na2O) lebih dari 10%. Selain itu, material pengotor oksida
besi, kuarsa, oksida titanium dan pengotor lain yang berasosiasi dengan
feldspar diusahakan sesedikit mungkin. Feldspar dari alam setelah diolah
dapat dimanfaatkan untuk batu gurinda dan feldspar olahan untuk keperluan
industri tertentu. Mineral ikutannya dapat dimanfaatkan untuk keperluan
industri lain sesuai spesifikasi yang ditentukan. Industri keramik halus dan
kaca/gelas merupakan dua industri yang paling banyak mengkonsumsi
feldspar olahan, terutama yang memiliki kandungan K2O tinggi dan CaO
rendah. Sebagai industri yang banyak mengkonsumsi feldspar, industri
keramik mensyaratkan beberapa hal untuk feldspar olahan agar bisa
digunakan. Untuk pembuatan glasir dengan bahan feldspar, tergantung
kelasnya yang mengharuskan memiliki kandungan oksida natrium dan besi
dalam jumlah tertentu. Industri kaca/gelas, gelas amber dan kaca lembaran
mempunyai spesifikasi tertentu pula yang harus dipenuhi agar produk yang
dihasilkan sesuai dengan keinginan pasar. Sebagai komponen batuan granit
bersama kuarsa, mika dan mineral aksesori, keindahan mineral feldspar
dimanfaatkan untuk batu hias (ornament stone).
KAOLIN
Istilah kaolin diambil dari nama sebuah pegunungan di Cina, yaitu kauling
yang artinya pegunungan tinggi. Kauling kemudian populer dikalangan para
penambang Cina yang menambang tanah lempung untuk pembuatan keramik, patung,
guci, dan berbagai perkakas lainnya seperti piring, teko, dan cangkir. Beberapa negara
lainnya menyebut kaolin dengan istilah Cina Clay.
Kaolin merupakan masa batuan yang tersusun dari material lempung dengan
kandungan besi yang rendah, dan umumnya berwarna putih atau agak keputihan.
Kaolin mempunyai komposisi hidrous alumunium silikat (2H2O.Al2O3.2SiO2),
dengan disertai beberapa mineral penyerta. Proses pembentukan kaolin (kaolinisasi)
dapat terjadi melalui proses pelapukan dan proses hidrotermal alterasi pada batuan
beku felspartik, mineral-mineral potas aluminium silka dan feldspar diubah menjadi
kaolin. Endapan kaolin ada dua macam, yaitu: endapan residual dan sedimentasi.
Mineral yang termasuk dalam kelompok kaolin adalah kaolinit, nakrit, dikrit,
dan halloysit (Al2(OH)4SiO5.2H2O), yang mempunyai kandungan air lebih besar dan
umumnya membentuk endapan tersendiri.
Genesa
Kaolin merupakan salah satu anggota dari beberapa kelompok mineral
lempung. Grim (1953) menyebutkan bahwa kaolin merupakan kelompok
kristalin dalam mineral lempung berdasarkan struktur kimia mineralnya.
Kaolin dapat terbentuk oleh dua proses (Harben & Kuzvart, 1996), yaitu :
o Proses alterasi hidrotermal (Air panas dari dalam bumi naik ke
permukaan melalui celah dari batuan induk, mengubah feldspar, mika
menjadi kaolinit.
o Proses pelapukan (Proses penghancuran massa batuan baik yang terjadi
secara fisika, kimia maupun secara biologis)
Komposisi mineral pada altersai hidrotermal adalah montmorilonit dan
kaolinit dengan ciri : tubuh endapan membesar ke arah bawah, makin bawah
makin miskin kandungan mineral asal yang masih segar. Pada proses
pelapukan atau kaolin klimatik, mineral utamanya adalah holoysit, ciri tumbuh
endapan meluas ke arah samping, makin ke bawah makin banyak dijumpai
mineral asal yang masih segar. Dari tingkat kejadianya dibedakan:
o Kaolin residual Jenis ini diketemukan ditempat terbentuknya bersama
batuan induknya, belum mengalami perpindahan, kristal teratur,
jarang terjadi substitusi ion, mineral murni.
o Kaolin sedimenter Sudah mengalami perpindahan oleh air, angin,
gletser, diendapkan dalam cekungan, kristal tidak teratur, bercampur
dengan bahan lain (oksida besi, titan) lebih halus dan plastis.
Sifat Fisik Kaolin.
Kaolin mempunyai sifat yang khas, yaitu :Warna putih, Kekerasan (skala
Mohs) 2 2,5, Berat jenis 2,60 2,63, Daya hantar listrik dan panas rendah,
Belahan sempurna pada satu arah (001), Bersifat anisotropik. Struktur Kimia
Kaolin
Mineral lempung mempunyai dua struktur atom dasar, yaitu alumina-
magnesia octahedron dan silica tetrahedron.
Lokasi Keterdapatan
Potensi dan cadangan kaolin yang besar di Indonesia terdapat di
Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Pulau Bangka dan Belitung, serta
potensi lainnya tersebar di Pulau Sumatera, Pulau Jawa, dan Sulawesi Utara.
Kegunaan Kaolin
Kegunaan dan manfaat kaolin banyak dipakai sebagai bahan pengisi
(filler), pelapis (coater), barang-barang tahan api dan isolator. Kegunaan
kaolin sangat tergantung pada karakteristiknya karena karakteristik
berpengaruh terhadap kualitasnya.
Kaolin dipakai di keramik, obat, melapisi kertas, sebagai bahan tambahan
makanan, odol, sebagai bahan menyebarkan sinar di bola lampu pijar agar
putih, bahan kosmetik. Juga dipergunakan di cat dan mengubah tingkat
kilauan.
Kaolin Sebagai Bahan Galian Industri
Kaolin banyak dipakai sebagai bahan pembuatan beberapa produk
dalam berbagai industri, baik bahan baku utama maupun sebagai sebagai
bahan campuran. Kaolin banyak dipakai sebagai aplikasi dalam industri lama
dan industri baru (Murray, 1963 dalam Lefond, 1983).
Kaolin biasanya dipakai pada Industri kertas, Industri karet, Industri
keramik, Industri cat, Industri plastik.
KUARSIT
Kuarsit termasuk jenis batuan metamorfosa yang kaya akan mineral-mineral
kuarsa. Dapat terbentuk dari urat-urat kuarsa, batu pasir kuarsa atau batu pasir yang
tersemen oleh silika dan kemudian mengalami proses metamorfosa akibat tekanan dan
temperatur yang tinggi selama jangka waktu tertentu. Kuarsit bersifat sangat keras,
kompak, masif dan kristalin. Dapat juga mempunyai laminasi yang sangat halus
sampai kasar dan bahkan dapat berukuran kerikil. Warnanya bervariasi dari putih,
kelabu, hijau, kemerahan sampai kecoklatan atau campuran dari warna terang.
Sifatnya transparan sampai opak. Pecahnya tidak rata, konkoidal atau menyuban
(splintery).
Kuarsit lebih populer sebagai batu dimensi dalam industri konstruksi. Kuarsit
juga digunakan, untuk tingkat kecil, seperti batu hancur digunakan dalam konstruksi
jalan dan perbaikan. Batu hias dapat berasal dari batuan beku seperti granit yang
karena sifat-sifat fisiknya dapat dipotong dan dipoles maupun diukir.
Genesa
Sebagian besar kuarsit terbentuk selama aktivitas pembentukan
pegunungan di batas lempeng konvergen. Batupasir yang lebih awal
terdeposisi selanjut akan termetamorfosis membentuk kuarsit akibat aktivitas
di batas lempeng tersebut. Kuatnya tekanan pada batas lempeng akan
menghasilkan lipatan serta patahan (sesar) dan juga penebalan kerak, yang
selanjutnya membentuk pegunungan. Kuarsit merupakan jenis batuan yang
sangat penting pada pegunungan lipatan di seluruh dunia.
Kuarsit merupakan salah satu batuan yang paling resisiten di
permukaan bumi. Ketika suatu pegunungan mengalami pelapukan dan erosi,
batuan yang lainnya akan mudah hancur sedangkan kuarsit masih tetap
bertahan. Inilah sebabnya mengapa kuarsit sering ditemukan di puncak-
puncak sampai pada sisi-sisi pegunungan.
Tidak seperti feldspar yang mudah lapuk menjadi lempung (tanah),
kuarsit sangat jarang membentuk tanah. Apabila batuan ini pecah, kuarsit
masih akan tetap konsisten berbentuk kuarsa. Inilah yang membuat kuarsit
tidak dapat berkontribusi dalam hal pembentukan tanah (soil). Kuarsit sering
ditemukan sebagai batuan dasar yang terbuka dengan sedikit ataupun tanpa
lapisan penutup tanah.
Sifat Fisik Kuarsit
Kuarsit pada umumnya berwarna putih abu-abu. Akan tetapi beberapa
diantaranya dapat berwarna merah muda, merah, ataupun ungu karena adanya
element pengotor berupa oksida besi. Elemen pengotor lainnya juga dapat
menyebabkan batu kuarsit menjadi berwarna kuning, orange, coklat, hijau
ataupun biru.
Kuarsit yang dominan tersusun atas mineral kuarsa membuat batuan
tersebut mempunyai tingkat kekerasan sekitar 7 pada skala Mohs. Kekuatan
yang ekstrim membuat batuan tersebut pada masa lampau banyak digunakan
sebagai alat penumbuk. Pecahannya yang konkoidal memungkinkan kuarsit
bisa dibentuk menjadi alat pemotong seperti kapak dan mata tombak.
Deskripsi Kuarsit
Komposisi : Kuarsa
Papua Wamena
Kalimantan Barat Nanga Pinoh, Nanga Ella Hilir, Sungai Birang, Desa
Ambarang, Desa Meranti, Maengkok Sei Jotang, Desa
Pandan Sembuat, Desa Balai Sebut, Desa Tanap, Sei
Saeh, Sambas, Mandor, Kembayan, Tayan, Muko,
Binuang, Liang Anggang, Batahan, Takisung
Bengkulu Krui
PERLIT
Perlite (perlit) adalah salah satu batuan piroklastik, salah satu tipe dari
volkanik-glass, yang dapat mengembang dan menjadi sangat berpori ketika
dipanaskan. Berasal dari bahasa Perancis "Pearl", yang menunjukkan kilap mutiara
dari batuannya. Ketika dipanaskan, perlit dapat mengembang hingga 20x dari volume
sebenarnya. Prinsipnya sama seperti kita membuat pop corn, dimana volume akan
mengembang, namun menjadi lebih ringan. Perlit umumnya berwarna abu-abu hingga
hijau, namun bisa berwarna cokelat, biru, ataupun merah. Setelah dipanaskan, perlit
akan berwarna abu-abu hingga putih .
Genesa
Perlit terbentuk karena pembekuan magma asam yang tibi-tiba dengan
tekanan yang tinggi dengan suasana basah. Komposisi utama adalah mineral
silikat berbutir sangat halus, terbangun oleh steroida-steroida kecil, ringan.
Warnanya abu-abu muda hingga abu-abu kehitaman. Perlit terdapat pada hasil
letusan atau lelehan dibagian bawah atau tengah. Hal ini di interpretasikan
bahwa terjadinya perlit disebabkan oleh proses pertilisasi selama atau pada
waktu pembekuan. Proses tersebut berlangsung pada temperatur tertentu yang
disebabkan oleh berat lapisan diatasnya. Selama pertilisasi berlangsung terjadi
penambahan air yang berasal dari batuan sekitarnya atau post magmatic
hydration. Pecahan-pecahan perlit berbentuk kulit bawang (union skin
fracture), mungkin disebabkan oleh gaya tarikan (strain) pada waktu proses
pendinginan.
Tebal lapisannya mencapai ratusan meter. Umumnya batuan
pengandung tersebut adalah batuan piroklastik, sediment tufaan yang kadang-
kadang mengandung kerakal (pebbles) tersisipkan bersama-sama
dengan anglomerat amygdaloidal. Perlit yang terdapat pada batuan
intrusi didekat permukaan umumnya berbentuk kubah (dome), retas (dike),
dan sill
Kegunaan Perlit
o Dari data yang dikumpulkan, 75% perilit dimanfaatkan sebagai bahan
campuran konstruksi ringan dan sisanya dalam bidang industri dan
pertanian.
o Beton ringan dengan syarat kepadatan antara 3.4 6.8 Kg perkaki
kubik.
o Isolasi bangunan, biasa dicampur dengan bahan tahan api, digunakan
sebagai plester tembok, dengansyarat kepadatan perlit 2.3-3.6 Kg
perkaki kubik.
o Dalam industri bahan penggosok, pembersih, gurinda. Bahan pembawa
untuk insektisida, pestisida, weedisida, pupuk dan lain-lain. Bahan
saringan dalam industri gula, plastik, cat, kertas, tekstil.
o Isolator temperatur tinggi pada pengecoran besi atau logam lain. Perlit
sebagi pelapis permukaan, untuk kesetabilan temperatur (mencegah
yang hilang).
o Isolator temperatur rendah dalam penyimpanan gas cair(LNG, LPJ)
Persebaran Perlit
Sesuai dengan keterjadiannya, perlit selalu nerasosiasi dengan aktivitas
gunung berapi, sehingga banyak kemungkinan keterdapatannya di Indonesia
yang kaya akan gunung berapi. Dari berbagai studi dapat diinventarisasi
keberadaan, potensi dan hasil analisis kimia perlit di Indonesia adalah sebagai
berikut :
o Pansurnapitu, Sumatra Utara
Perlit ditemukan di daerah Pansurnapitu, kecamatan Silindung,
kabupaten Tapanuli Utara. Perlit berada dalam suatu endapan bersama
dengan obsidian sebagai bongkah-bongkah di dalam tufa, berwarna
keabu-abuan, dan keputihan agak lunak. Dari hasil pmeriksaan di
laboratorium contoh perlit ini pengembangannya sampai 153,3% dari
hasil crucible test.
o Bukit Sikaping, Sumatra Barat
Perlit di daerah ini ditemukan bersama dengan obsidian sebagai
bongkah-bongkah dalam tufa. Perlitnya agak keras, nerwarna keabu-
abuan, dengan faktor pengembangan 9,4% dari hasil crucible test.
Bukit Rasam Kec. Lubuk Sikaping Kab. Pasaman (prosentase nilai
ekspansi maksimum 51,51% H2O 0,03%, minimum 50,,00% H2O
2,83% terdapat sebagai bongkah dalam tufa); Bukit Sipinang Kec.
Sepuluh Koto, Singkarak Kab. Solok (prosentase nilai ekspansi 945
terdapat sebagai bongkah dalam tufa dan berasosiasi dengan obsidian);
Bukit Batu Kambing Kab. Solok (nilai ekspansi maksimum 63,15%
H2O 0,05%, minimum 8,50% H2O 1,12% terdapat dalam Formasi
Andesit)
o Mutaralam, Lampung
Perlit ditemukan sebagai aliran riolit dan berlokasi di daerah
Mutaralam, Kecamatan SumberJaya, Kabupaten Lampung Utara. Hasil
dari Laboratorium (crubble test) menunjukkan bahwa
pengembangannya sebesar 269 . Mutar Alam Kec. Sumberjaya Kab.
Lampung Utara (nilai ekspansi 16,21- 269% berasosiasi dengan tufa
riolit dan dasit dalam graben Gedongsurian); Gedong Surian, Kec.
Sumber Jaya Kab. Lampung Utara (berasosiasi dengan tufa riolit dan
dasit dalam graben Gedongsurian); Suwoh, Kec. Belalau, Kab.
Lampung Utara (nilai ekspansi maksimum 68,75%, berasosiasi dengan
dasit, tufa breksi, sebagai hasil erupsi Pilo-Pleistosen pada sesar
Semangko/Graben Suwoh); G. Asahan, desa Purnawiwitan, Kec.
Sumber Jaya, Kab. Lampung Utara (nilai ekspansi 100-200%); Antanai
(berwarna hitam perlitik kompak) Penaga/tepi pantai (berwarna hitam
keabuan perlitik kompak); G. Muhul Kec. Belalau, Kab. Lampung
Utara (nilai ekspansi maksimum329%, berasosiasi dengan tufa breksi,
lava riolit dan dasit sebagai erupsi celah pada Pilo-Plistosen)
o Jambi:
S. Tutung Kec. Air Hanga, Kab. Kerinci; G. Gantung S. Purgut
dan S. Penuh (nilai ekspansi 100% terdapat dalam satuan batuan lava
andesit)
o Bengkulu
bukit Naning, Kotadonok, Bengkulu (terdapat dalam bentuk
bongkah dialiran sungai terdiri breksi vulkanik)
o Sumatra Selatan
Gunung Batu dan Ula Danau, Kec. Pulau beringin, Kab. Ogan
Komering Ulu (nilai ekspansi maksimum 75% sebagai fragmen dalam
breksi tufa)
o Jawa Barat
Ciasmara, Kab. Bogor (nilai ekspansi 127% terdapat sebagai
fragmen dalam breksi lahar dan aliran lava gelas volkanik); G. Kiamis,
Kec. Semarang, Kab. Garut (nilai ekspansi 119% terdapat berselang-
seling dengan obsidian diatas breksi); Sentrijaya Kec. Karangnunggal,
Kab. Tasikmalaya (terdapat sebagai aliran gelas volkanik dalam tufa
dasit-andesit dan sebagai fragmen dalam breksi.
o Nusa Tenggara Barat
Dorodonggamasa, Kec. Sape Kab. Bima (nilai ekspansi 300%
sebagai gang dalam andesit)
o Sulawesi Utara
Tataran Kec. Tomohon kab. Minahasa (nilai ekspansi 176%
terdapat sebagai sisipan dalam aliran lava gelas volkanik riolitik)
o Pnomchat hill, Thailand
Merupakan tambang perlit, di Pnomchat hill, di Provinsi
Lopburi. Provinsi berjarak 200 km dari Bangkok
PYROPHYLLITE
Pyrophyllite (Piropilit) adalah material dengan kandungan silika yang tinggi dan
memiliki ketersediaan cukup banyak (jutaan ton) dan berada pada kawasan luas (ratusan
hektar) di Indonesia.
Pyrophyllite adalah paduan dari alumunium silikat, yang mempunyai rumus kimia
Al2O3.4SiO2H2O.Mineral yang termasuk pyrophyllite adalah kianit, andalusit, dan diaspor.
Bentuk kristal pyrophyllite adalah monoklin serta mempunyai sifat fisik dan kimia yang
mirip dengan talk. Pyrophyllite terbentuk umumnya berkaitan dengan formasi andesit tua
yang memiliki kontrol struktur dan intensitas ubahan hidrotermal yang kuat. Pyrophyllite
terbentuk pada zone ubahan argilik lanjut (hipogen), seperti kaolin, namun terbentuk pada
temperatur tinggi dan pH asam.
Deskripsi Pyrophylite
Roger Weller, seorang kurator yang sekaligus sebagai pengajar pada Cochise
College, AS pada http://skywalker.cochise.edu memerinci sifat-sifta dari
piropilit sebagai berikut:
Grup mineral: silikat
Susunan kimia: Al2Si4O10(OH)2
Sistem kristal: monoklin
Belahan: sempurna, belahan dalam satu arah
Kekerasan: 1 sampai 1,5
Berat jenis: 2,84
Kilap: mutiara di atas permukaan belahan, lemak atau kusam
Warna: putih, kuning pucat, coklat kemerahan
Gores/cerat: putih
Terdapatnya: dalam formasi andesit tua yang memiliki kontrol struktur
dan intensitas ubahan hidrotermal kuat. Piropilit terbentuk pada zone
ubahan argilik lanjut (hipogen) seperti kaolin, namun terbentuk pada
temperatur tinggi dan pH asam
Kegunaan
Kegunaan pyrophyllite adalah untuk pakan ternak, industri kertas sebagai
pengganti talk dan lain-lain .
Pesebaran Di Indonesia
Pulau Sumatera, Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat
(NTB), dan pulau Sulawesi. Untuk Provinsi Jawa Timur, salah satu tempat
persebarannya adalah di Kecamatan Sumbermanjing Kabupaten Malang.
TOSEKI
Nama mineral ini relatif baru, sehingga belum banyak dikenal. Toseki atau
batuan kuarsa-serisit terbentuk pada zona ubahan filik, yakni pada suhu 220 C, dan
kondisi PH netral. Endapan toseki biasanya berasosiasi dengan batuan vulkanik yang
berkomposisi asam dan terbentuk sebagai endapan ubahan hidrithermal batuan
vulkanik jenis tufariolitik ataupun dasitik. Komposisi utama dari toseki adalah
mineral kuarsa 59-70%, serisit 15-30%, feldspar 1-3%. Berdasarkan atas kandungan
mineral utama toseki dibagi menjadi 3 tipe, yaitu tipe serisit, tipe kaolinit, dan tipe
feldspar, sedang berdasar atas kandungan Fe2O3 nya toseki dikelompokkan menjadi 4
kelas yaitu kelas 1 dengan kandungan Fe2O3=(0,4-0,5%), kelas 2 dengan kandungan
Fe2O3 (0,5-0,7%); kelas 3 dengan kandungan Fe2O3=(0,7-0,9%); kelas 4 dengan
kandungan TiO2 kurang dari 0.004% dan MgO kurang dari 0,15. Sifat umum dari
toseki hampir sama dengan sifat roseki khususnya pada sifat fisiknya.
Pengolahan dan Pemanfaatan
Pengolahan toseki dapat dilakukan seperti pengolahan pirofilit.
Kegunaan toseki umumnya dikaitan dengan kadar Fe2O3. Toseki terutama
untuk bahan baku keramik, refraktori, isolator. Sebagai bahan keramik toseki
mudah dikerjakan dan tidak memerlukan bahan campuran lain.
Lokasi Keterdapatannya
o Sumatra Barat : Barangan, Kab. Padang Pariaman
o Bengkulu : tambang Sawah : Muaraaman (warna putih keabuan, keras)
o Kalimantan Barat : Lumar, kab. Bengkoyang (hasil ubahan
hydrothermal dari batuan tufa dasitik, mutu kurang baik)
o Sulawesi Selatan : Sadang Malibong, Kec. Sesean, Kab. Tator (hasil
ubahan hydrothermal dalam batuan tufa dasit)
TRAKHIT
http://rembang.dosen.unimus.ac.id/?page_id=93
http://jumajuma27.blogspot.co.id/2014/03/ball-clay-and-bond-clay.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembicaraan:Keramik
http://rembang.dosen.unimus.ac.id/?page_id=93
http://pustakatambang.blogspot.co.id/2012/03/kaolin.htmlhttp://repository.usu.ac.id/bitstream
/handle/123456789/15929/sti-nov2005-
%20%2815%29.pdf?sequence=1http://enenkq.blogspot.co.id/2012/05/mineral-tambang-
1.html
https://id.wiktionary.org/wiki/kaolin
http://www.baloary.com/2016/05/kaolin.html
http://bantenminning.wordpress.com
http://bapesdalh.papua.go.id/content.php?id=39
http://Bkpmd.kalselprov.go.id
http://borneotribune.com/pdf/edisi-khusus/11-potensi-kabupaten-pontianak.pdf
http://bpdas-baturasa.sim-reps.dephut.go.id/index.php?option...
http://civilhighway.files.wordpress.com/2011107/2-bab-i-batu-alam.pdf
http://elevenmillion.blogspot.comhttp://tambang.net
http://esdm-blora.blogspot.com/2011102/potensibahan-galian-pertambangan.html
Http://Esdm.jabarprov.go.id
http://kotaluwuk.wordpress.com/catagory/potensi/
http://minerals.usgs.gov/minerals/http://galleries.com/minerals/phosphat/monazite/monazite.h
tm
http://nasional.vivanews.com/news/read/6469-provinsi-bali
http://Potensidaerah.ugm.ac.id/dataprov.
http://apaitu.web.id/magnesit/https://glosar.id/index.php/term/pengetahuan,76263-magnesit-
adalah.xhtmlhttp://www.tekmira.esdm.go.id/data/Magnesit/ulasan.asp?xdir=Magnesit&com
mId=21&comm=Magnesithttp://kiarasosweet.blogspot.co.id/2014/02/makalah-
magnesit.htmlhttps://lasonearth.wordpress.com/geology/mineralogi/mineral/magnesit/
http://rizkimartarozi.blogspot.co.id/2011/01/geologi-perlit.html
http://www.andyyahya.com/2013/01/share-perlite-produk-letusan-gunung.html
http://miner-padang.blogspot.co.id/2011/12/bahan-galian-industri-yang-berkaitan.html
http://mentarigeologi.blogspot.co.id/2016/01/mineral-perlit-sebagai-nutrisi-mikro-
tumbuhan.html
http://iftahal-muttaqin.blogspot.co.id/2016/04/batu-perlit-by-nur-
yaumil.htmlhttp://www.andyyahya.com/2013/01/share-perlite-produk-letusan-gunung.html
http://rizkimartarozi.blogspot.co.id/2011/01/geologi-perlit.html
http://www.tekmira. esdm.go.id
http://budidarma.com/2011/06/piropilit-al2si4o10oh2.html
http://guardianofbishope.blogspot.co.id/2012/01/batuan-beku-trachyte-trakit-bagi-
miners.html
https://www.slideshare.net/mobile/085753889956/kbg-batu-trakhit