Anda di halaman 1dari 15

HUKUM COULOMB (MAGNETIC)

1.1 sejarah ditemukan hukum coulomb

Charles-Augustin de Coulomb berasal dari keluarga bangsawan yang berpengaruh


hingga pendidikannya terjamin. Ia berbakat besar dalam bidang matematika dan belajar
teknik untuk menjadi Korps Ahli Teknik Kerajaan. Setelah bertugas di Martinique
selama beberapa tahun, ia kembali ke Paris dan pada tahun 1779 terpilih menjadi
anggota Akademi Ilmiah pada tahun 1781. Pada waktu Revolusi Perancis pecah, ia
terpaksa meninggalkan Paris tinggal di Blois dengan sahabatnya yang juga ilmuwan,
Jean-Charles de Borda (1733-1799). Ia meneruskan berbagai percobaannya dan
akhirnya diangkat menjadi inspektur pendidikan pada tahun 1802.

Percobaan awal Coulomb meliputi tekanan yang bisa memecahkan suatu benda
(1773) dan ini adalah awal ilmu modern tentang kekuatan benda-benda. Karyanya di
bidang listrik dan magnet yang membuatnya begitu terkenal, baru diterbitkan dalam
serangkaian makalah antara tahun 1785 dan 1789.
Melakukan percobaan dengan magnet kompas, ia langsung melihat bahwa
gesekan pada sumbu jarum menyebabkan kesalahan. Ia membuat kompas dengan jarum
tergantung pada benang lembut. Dan ia menarik kesimpulan; besarnya puntiran pada
benang haruslah sama dengan kekuatan yang mengenai jarum dari medan magnetik
bumi. Ini mengawali penemuan Timbangan Puntir, untuk menimbang benda-benda
yang sangat ringan. Timbangan puntir tadi membawa Coulomb ke penemuannya yang
paling penting. Dengan menggerakkan dua bulatan bermuatan listrik di dekat timbangan
puntir, ia menunjukkan bahwa kekuatan di antara kedua benda itu berbeda-beda jika
kedua benda itu saling menjauh. Ia mempelajari akibat gesekan pada mesin-mesin dan
menampilkan teori tentang pelumasan. Semua ini, bersama pandangannya tentang
magnet, diterbitkan di Teori tentang Mesin Sederhana pada tahun 1779.
Dari tahun 1784 sampai 1789, saat bekerja di berbagai departemen pemerintah,
ia terus meneliti elektrostatika dan magnet. Tahun 1785 keluarlah hukum Coulomb;
daya tarik dan daya tolak kelistrikan antara dua benda yang bermuatan listrik adalah
perkalian muatannya dengan kuadrat terbalik dari jaraknya, yang kemudian hukum
coulomb dirumuskan sebagai berikut:

Di Blois, Coulomb meneliti sifat muatan listrik pada benda dan diketemukannya
bahwa muatan tersebut hanya ada pada permukaan benda. Didapatkannya pula bahwa
daya magnet juga mengikuti hukum kuadrat terbalik seperti daya listrik statis. Beberapa
karyanya ditemukan juga oleh Henry Cavendish tetapi karya Cavendish baru terbit
tahun pada tahun 1879. Penemuan Coulomb yang memastikan adanya hubungan antara
kelistrikan dan magnetisme kelak dibuktikan oleh Hans Christian rsted serta Simon
Poisson. Dan ini menjadi dasar penelitian elektrodinamika oleh Andre-Marie Ampere.
Semua karyanya menunjukkan orisinalitas dan penelitian yang teliti serta tekun.
Dengan kata lain
Pengertian Magnet, Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu
medan magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magntis lthos yang
berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa
lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung
batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut. Pada saat ini, suatu
magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut bisa
dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ini ada
hampir semuanya adalah magnet buatan. Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub
utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong,
potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub.Magnet dapat menarik
benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam.
Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan
baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet.
Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah
oleh magnet. Penggolongan Benda Berdasarkan Sifat Magnetnya Berdasarkan sifat
magnetnya benda dibagi menjadi 2 macam yaitu ferromagnetik (benda yang dapat
diterik kuat oleh magnet), parramagnetik (benda yang dapat ditarik magnet dengan
lemah) dan diamagnetik (benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet). Contoh
ferromagnetik adalah besi, baja, nikel dan kobalt. Contoh parramagnetik adalah platina
dan aluminium. Contoh diamagnetik adalah seng, dan bismut. Ciri-Ciri Magnet Setiap
magnet mempunyai sifat (ciri) sebagai berikut :
1. dapat menarik benda logam tertentu.
2. gaya tarik terbesar berada di kutubnya.
3. selalu menunjukkan arah utara dan selatan bila digantung bebas.
4. memiliki dua kutub.
5. tarik menarik bila tak sejenis.
6. tolak menolak bila sejenis.
Cara Membuat Magnet Untuk membuat magnet dapat dilakukan dengan
menggunakan 3 cara yaitu penggosokan, mengaliri dengan arus, dan cara induksi.Saat
membuat magnet dengan cara menggosok maka hal yang perlu diperhatikan adalah
penggosokan harus searah (teratur) tidak boleh bolak-balik. Magnet dapat menarik
benda logam tertentu karena susunan magnet elementer didalam magnet itu tersusun
teratur. Bila kita bisa membuat susunan magnet elementer teratur maka kita bisa
membuat magnet. Teori Kemagnetan Bumi Kutub utara magnet bumi berada di sekitar
kutub selatan bumi, sedangkan kutub selatan magnet bumi berada disekitar kutub utara
bumi. Antara kutub utara magnet bumi dengan kutub selatan bumi tidak berimpit, ini
juga terjadi pada kutub selatan magnet bumi. Akibat hal tersebut maka bila kita melihat
kompas menunjukka arah selatan ini berarti tidak menunjukkan persis arah selatan
tetapi mengalami penyimpangan sedikit dari kutub selatan bumi. Penyimpangan ini
membentuk sudut yang disebut dengan sudut deklinasi. Apabila kita membawa kompas
dari katulistiwa menuju kutub bumi maka kompas itu akan condong ke bawah atau ke
atas. Kecondongan ini karena tertatik oleh kutub magnet bumi. Sudut yang dibentuk
dari kecondongan kompas terhadap arah horisontal disebut dengan sudut inklinasi
Berdasarkan sifat medan magnet atomis, bahan dibagi menjadi tiga golongan,
yaitu diamagnetik, paramagnetik dan ferromagnetik.Berikut akan djelaskan tentang
ketiga sifat dari kemagnetan. a. Diamagnetik. Bahan diamagnetik adalah bahan yang
resultan medan magnet atomis masing-masing atom atau molekulnya nol, tetapi orbit
dan spinnya tidak nol (Halliday & Resnick, 1989). Bahan diamagnetik tidak mempunyai
momen dipol magnet permanen. Jika bahan diamagnetik diberi medan magnet luar,
maka elektron-elektron dalam atom akan berubah gerakannya sedemikian hingga
menghasilkan resultan medan magnet atomis yang arahnya berlawanan. Sifat
diamagnetik bahan ditimbulkan oleh gerak orbital elektron sehingga semua bahan
bersifat diamagnetik karena atomnya mempunyai elektron orbital. Bahan dapat bersifat
magnet apabila susunan atom dalam bahan tersebut mempunyai spin elektron yang tidak
berpasangan. Dalam bahan diamagnetik hampir semua spin elektron berpasangan,
akibatnya bahan ini tidak menarik garis gaya. Permeabilitas bahan diamagnetik adalah
0. Contoh bahan diamagnetik yaitu: bismut, perak, emas, tembaga dan seng. Bahan
diamagnetic memiliki negatif, kerentanan lemah untuk medan magnet. bahan
Diamagnetic sedikit ditolak oleh medan magnet dan materi tidak mempertahankan sifat
magnetik ketika bidang eksternal dihapus. Dalam bahan diamagnetic semua elektron
dipasangkan sehingga tidak ada magnet permanen saat bersih per atom. sifat
Diamagnetic timbul dari penataan kembali dari orbit elektron di bawah pengaruh medan
magnet luar. Sebagian besar unsur dalam tabel periodik, termasuk tembaga, perak, dan
emas, adalah diamagnetic. Diamagnetisme adalah sifat suatu benda untuk menciptakan
suatu medan magnet ketika dikenai medan magnet. Sifat ini menyebabkan efek tolak
menolak. Diamagnetik adalah salah satu bentuk magnet yang cukup lemah, dengan
pengecualian superkonduktor yang memiliki kekuatan magnet yang kuat. Semua
material menunjukkan peristiwa diamagnetik ketika berada dalam medan magnet. Oleh
karena itu, diamagnetik adalah peristiwa yang umum terjadi karena pasangan elektron,
termasuk elektron inti di atom, selalu menghasilkan peristiwa diamagnetik yang lemah.
Namun demikian, kekuatan magnet material diamagnetik jauh lebih lemah
dibandingkan kekuatan magnet material feromagnetik ataupun paramagnetik. Material
yang disebut diamagnetik umumnya berupa benda yang disebut 'non-magnetik',
termasuk di antaranya air, kayu, senyawa organik seperti minyak bumi dan beberapa
jenis plastik, serta beberapa logam seperti tembaga, merkuri, emas dan bismut. Super
konduktor adalah contoh diamagnetik sempurna. Contoh: Bismuth, tembaga, emas,
perak, seng, garam dapur. b. Paramagnetik. Bahan paramagnetik adalah bahan yang
resultan medan magnet atomis masing-masing atom/molekulnya tidak nol, tetapi
resultan medan magnet atomis total seluruh atom/molekul dalam bahan nol (Halliday &
Resnick, 1989). Hal ini disebabkan karena gerakan atom/molekul acak, sehingga
resultan medan magnet atomis masing-masing atom saling meniadakan. Bahan ini jika
diberi medan magnet luar, maka elektron-elektronnya akan berusaha sedemikian rupa
sehingga resultan medan magnet atomisnya searah dengan medan magnet luar. Sifat
paramagnetik ditimbulkan oleh momen magnetik spin yang menjadi terarah oleh medan
magnet luar. Pada bahan ini, efek diamagnetik (efek timbulnya medan magnet yang
melawan medan magnet penyebabnya) dapat timbul, tetapi pengaruhnya sangat kecil.
Permeabilitas bahan paramagnetik adalah 0, dan suseptibilitas magnetik bahannya
contoh bahan paramagnetik: alumunium, magnesium, wolfram dan sebagainya. Bahan
diamagnetik dan paramagnetik mempunyai sifat kemagnetan yang lemah. Perubahan
medan magnet dengan adanya bahan tersebut tidaklah besar apabila digunakan sebagai
pengisi kumparan toroida. Bahan paramagnetik ada yang positif, kerentanan kecil untuk
medan magnet.. Bahan-bahan ini sedikit tertarik oleh medan magnet dan materi yang
tidak mempertahankan sifat magnetik ketika bidang eksternal dihapus. sifat
paramagnetik adalah karena adanya beberapa elektron tidak berpasangan, dan dari
penataan kembali elektron orbit disebabkan oleh medan magnet eksternal. bahan
paramagnetik termasuk Magnesium, molybdenum, lithium, dan tantalum
Paramagnetisme adalah suatu bentuk magnetisme yang hanya terjadi karena adanya
medan magnet eksternal. Material paramagnetik tertarik oleh medan magnet, dan
karenanya memiliki permeabilitas magnetis relatif lebih besar dari satu (atau, dengan
kata lain, suseptibilitas magnetik positif). Meskipun demikian, tidak seperti ferromagnet
yang juga tertarik oleh medan magnet, paramagnet tidak mempertahankan
magnetismenya sewaktu medan magnet eksternal tak lagi diterapkan. Contoh:
aluminium, magnesium, wolfram, platina, kayu c. Ferromagnetik Bahan ferromagnetik
adalah bahan yang mempunyai resultan medan atomis besar (Halliday & Resnick,
1989). Hal ini terutama disebabkan oleh momen magnetik spin elektron. Pada bahan
ferromagnetik banyak spin elektron yang tidak berpasangan, misalnya pada atom besi
terdapat empat buah spin elektron yang tidak berpasangan. Masing-masing spin elektron
yang tidak berpasangan ini akan memberikan medan magnetik, sehingga total medan
magnetik yang dihasilkan oleh suatu atom lebih besar. Medan magnet dari masing-
masing atom dalam bahan ferromagnetik sangat kuat, sehingga interaksi diantara atom-
atom tetangganya menyebabkan sebagian besar atom akan mensejajarkan diri
membentuk kelompok-kelompok. Kelompok atom yang mensejajarkan dirinya dalam
suatu daerah dinamakan domain. Bahan feromagnetik sebelum diberi medan magnet
luar mempunyai domain yang momen magnetiknya kuat, tetapi momen magnetik ini
mempunyai arah yang berbeda-beda dari satu domain ke domain yang lain sehingga
medan magnet yang dihasilkan tiap domain saling meniadakan. Bahan ini jika diberi
medan magnet dari luar, maka domain-domain ini akan mensejajarkan diri searah
dengan medan magnet dari luar. Semakin kuat medan magnetnya semakin banyak
domain-domain yang mensejajarkan dirinya. Akibatnya medan magnet dalam bahan
ferromagnetik akan semakin kuat. Setelah seluruh domain terarahkan, penambahan
medan magnet luar tidak memberi pengaruh apa-apa karena tidak ada lagi domain yang
disearahkan. Keadaan ini dinamakan jenuh atau keadaan saturasi. Bahan ferromagnetik
ada yang positif, kerentanan besar untuk medan magnet luar. Mereka menunjukkan
daya tarik yang kuat untuk medan magnet dan mampu mempertahankan sifat magnetik
mereka setelah bidang eksternal telah dihapus bahan. Ferromagnetik memiliki elektron
tidak berpasangan sehingga atom mereka memiliki momen magnet bersih. Mereka
mendapatkan magnet yang kuat sifat mereka karena keberadaan domain magnetik.
Dalam domain ini, sejumlah besar di saat-saat atom (1012 sampai 1015) adalah sejajar
paralel sehingga gaya magnet dalam domain yang kuat. Ketika bahan feromagnetik
dalam keadaan unmagnitized, wilayah hampir secara acak terorganisir dan medan
magnet bersih untuk bagian yang secara keseluruhan adalah nol.. Ketika kekuatan
magnetizing diberikan, domain menjadi selaras untuk menghasilkan medan magnet
yang kuat dalam bagian.. Besi, nikel, dan kobalt adalah contoh bahan feromagnetik..
Komponen dengan materi-materi ini biasanya diperiksa dengan menggunakan metode
partikel magnetik. Ferromagnetisme adalah sebuah fenomena dimana sebuah material
dapat mengalami magnetisasi secara spontan, dan merupakan satu dari bentuk
kemagnetan yang paling kuat. Fenomena inilah yang dapat menjelaskan kelakuan
magnet yang kita jumpai sehari-hari. Ferromagnetisme dan Ferromagnetisme
merupakan dasar untuk menjelaskan fenomena magnet permanen. Contoh: besi, baja,
besi silikon, nikel, kobalt. ARUS BOLAK-BALIK Arus bolak-balik (AC/alternating
current) adalah arus listrik dimana besarnya dan arahnya arus berubah-ubah secara
bolak-balik. Berbeda dengan arus searah dimana arah arus yang mengalir tidak berubah-
ubah dengan waktu. Bentuk gelombang dari listrik arus bolak-balik biasanya berbentuk
gelombang sinusoida, karena ini yang memungkinkan pengaliran energi yang paling
efisien. Namun dalam aplikasi-aplikasi spesifik yang lain, bentuk gelombang lain pun
dapat digunakan, misalnya bentuk gelombang segitiga (triangular wave) atau bentuk
gelombang segi empat (square wave). Secara umum, listrik bolak-balik berarti
penyaluran listrik dari sumbernya (misalnya PLN) ke kantor-kantor atau rumah-rumah
penduduk. Namun ada pula contoh lain seperti sinyal-sinyal radio atau audio yang
disalurkan melalui kabel, yang juga merupakan listrik arus bolak-balik. Di dalam
aplikasi-aplikasi ini, tujuan utama yang paling penting adalah pengambilan informasi
yang termodulasi atau terkode di dalam sinyal arus bolak-balik tersebut
1.2 Aplikasi hukum coulomb (magnetic) dalam kehidupan sehari-hari
Fungsi hukum coloumb (magnetic) dalam kehidupan sehari-hari sering digunakan
untuk:
1. Mengambil Benda-Benda dari Logam

Benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet adalah bahan yang terbuat dari logam
seperti besi, baja, dan nikel. Dengan adanya sifat itu, magnet digunakan pada beberapa
peralatan untuk mempermudah mengambil benda dari logam. Peralatan tersebut antara
lain gunting, obeng, tang, dan alai pengangkut besi tua.
Tahukah kamu bahwa beberapa gunting, obeng, dan tang memiliki magnet pada bagian
ujungnya? Ujung-ujung gunting dibuat bermagnet agar mudah mengambil dan mencari
jarum. Ujung obeng dibuat bermagnet agar sekrup yang akan dipasangkan menempel
pada ujung obeng sehingga mudah memasangnya.
Alat pengangkut besi tua menggunakan elektromagnet yang dialiri arus listrik kuat
untuk mengangkut besi tua. Besi tua akan menempel pada alas pengangkut selama arus
listrik terns mengalir. Bila arus listrik dimatikan, besi tua akan berjatuhan.
Alat tersebut juga berfungsi memisahkan besi dan baja tua dengan benda-benda lain
yang bukan logam. Besi dan baja tua yang telah an akan dilebur untuk dibentuk
menjadi besi clan baja yang bars.
2. Penunjuk Arah

Magnet dapat digunakan untuk menunjukkan arah karena kutub-kutub magnet selalu
menunjukkan arah utara dan selatan. Alat yang memanfaatkan sifat magnet tersebut
adalah kompas. Kompas adalah alat penunjuk arah mata angin. Di dalam kompas
terdapat magnet berbentuk jarum yang selalu menunjukkan arah utara dan selatan.
Sehingga dapat digunakan untuk menunjukkan arah mata angin. Kompas digunakan
oleh pelaut, pendaki gunung, dan pilot untuk membantu menunjukkan jalan.
3. Membantu dalam Perubahan Energi

Dalam hal ini magnet digunakan pada peralatan listrik seperti televises yang biasanya
berada pada bagian pengeras suara (speaker). Fungsi magnet pada speaker adalah
mengubah energi listrik menjadi energi bunyi.

4. Menghasilkan Listrik

Magnet dapat menghasilkan listrik dalam jumlah besar dan kecil. Salah satu alat
yang menggunakan magnet untuk menghasilkan listrik adalah dinamo sepeda.
Pada dinamo sepeda, magnet menghasilkan energi listrik dalam jumlah kecil yang
digunakan untuk menyalakan lampu sepeda.
5. Merapatkan Dua Benda

Contoh yang dapat kita lihat yaitu lemari es. Mengapa pintu lemari es dapat
menutup dengan kuat dan rapat? Hal tersebut dikarenakan di sekeliling sisi pintu lemari
es terdapat magnet. Sebuah magnet yang panjang diletakkan di dalam karet sepanjang
pintu lemari es. Lemari es terbuat dari baja, jadi magnet akan membuat pintu lemari es
menutup dengan rapat ketika kamu menutupnya. Pintu lemari es yang tertutup rapat
dapat menjaga suhu di dalam tetap dingin sehingga makanan dan minuman di dalamnya
tetap segar.
Beberapa benda lain yang menggunakan magnet adalah kotak pensil dan tas. Magnet
dapat menjaga kotak pensil dan tas menutup dengan rapat sehingga berbagai benda di
dalamnya tidak mudah jatuh.
Beberapa pintu menggunakan magnet agar pintu tidak mudah menutup jika tertiup
angin. Magnet tersebut diletakkan di balik pintu dengan besi atau baja menempel pada
belakang pintu.
6. Menggantikan Roda pada Kereta Api Maglev

Kereta api jenis maglev adalah kereta api modern yang bergerak tidak
menggunakan roda tetapi menggunakan magnet. Kereta api maglev bergerak melayang
di atas rel yang terbuat dari magnet. Oleh karena itu kereta api ini disebut maglev,
singkatan dari magnetic levitation yang artinya mengapung di atas magnet.

1.3 Aplikasi hukum coulomb (magnetic) dalam bidang fisika


Medan magnet dalam ilmu Fisika, adalah suatu medan yang dibentuk dengan
menggerakan muatan listrik yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang
bergerak lainnya. Yang dalam kehidupan sehari-hari banyak dipergunakan manusia
untuk mempermudah kehidupan antara lain untuk Mengambil Benda-Benda dari
Logam, Penunjuk Arah, Membantu dalam Perubahan Energi, Menghasilkan Listrik,
Merapatkan Dua Benda, Menggantikan Roda pada Kereta Api Maglev, dan lain-lain.
Listrik adalah salah satu bentuk energi, pembahasan listrik dikelompokan menjadi dua
terdiri dari listrik statis dan listrik dinamis. Dan dalam listrik statis pun banyak
digunakan di kehidupan sehari-hari contohnya petir, mesin foto copy, permukaan layar
vertikal televisi sangat berdebu dan lain-lain.

1.4 Aplikasi hukum coulomb (magnetic) dalam bidang geologi


Setiap peristiwa keluarnya magma dari Gunung yang membentuk anak gunung
adalah meru- pakan deformasi dari tubuh gunungapi. Peristiwa deformasi ini dapat
berupa inflasi ataupun deflasi. Deformasi yang berupa inflasi umumnya terjadi karena
proses gerakan magma ke permukaan yang menekan permukaan tanah di atasnya.
Dalam hal ini deformasi yang maksimal biasanya teramati tidak lama sebelum letusan
gunung api berlangsung. Sedangkan deformasi berupa deflasi umumnya terjadi selama
atau sesudah masa letusan. Perubahan struktur di bawah permukaan bumi terjadi akibat
perubahan beban massa tanah dan batuan baik di permukaan bumi maupun di dalam
bumi, dalam peristiwa keluarnya magma seperti yang terjadi pada Gunung Kelud.
Untuk mengidentifikasi struktur bawah permu-kaan akibat peristiwa tersebut, dapat
digunakan beberapa metode geofisika.
Metode geofisika yang sering digunakan untuk menyelidiki struktur bawah permukaan
antara lain: metode geolistrik, metode gaya berat, metode seismik dan metode
geomagnet atau magnetik. Penelitian ini menggunakan metode magnetik karena telah
banyak digunakan dalam eksplorasi mineral dan batuan.Metode magnetik dapat
digunakan untuk menentukan struktur geologi besar bawah permukaan seperti sesar,
lipatan, intrusi batuan beku atau kubah garam dan reservoir geothermal. Menurut
metode magnetik dapat digunakan untuk mengetahui kedalaman dan
struktur permukaan, pengukuran dapat diperoleh dengan mudah untuk studi lokal dan
regional. Metode magnetik bekerja didasarkan pada pengukuran variasi kecil intensitas
medan magnetik di permukaan bumi. Variasi ini disebabkan oleh kontras sifat
kemagnetan antar batuan di dalam kerak bumi, sehingga menimbulkan medan magnet
bumi yang tidak homogen, bisa disebut juga sebagai suatu anomaly magnetik.
Metoda geomagnetic sendiri adalah salah satu metoda eksplorasi geofisika yang
memanfaatkan fenomena kemagnetan bumi untuk memperkirakan struktur atau kondisi
geologi bawah-permukaan (subsurface). Medan magnet utama bumi menginduksi
mineral-mineral yang bersifat magnetik yang terdapat pada formasi batuan tertentu.
Hasil pengukuran variasi medan magnet bumi sebagai fungsi dari posisi (variasi spasial)
dapat digunakan memperkirakan daerah-daerah dimana terdapat formasi batuan yang
mengalami induksi magnetik atau magnetisasi.
Survey geomagnetik mungkin tidak menunjukkan langsung bentuk objeknya(biji
besi,mangan,andesit,fluida dan lainya), namun dapat memberikan informasi mengenai
keberadaan, distribusi dan struktur dari formasi batuan yang terkait. Di samping itu,
survey ini memberikan gambaran mengenai kontinuitas formasi di antara singkapan.
Berdasarkan tujuan dari eksplorasi yaitu untuk mendapatkan suatu nilai ekonomis dari
deposit, maka pemodelan 2D dan 3D data magnetik dapat merekonstruksi dan
memberikan informasi perhitungan cadangan awal dari andesit di daerah survey.Medan
magnet bumi secara global berorientasi / memiliki arah Utara Selatan. Kemagnetan
batuan secara umum diasumsikan sebagai hasil proses induksi dengan arah yang sama
dengan medan magnet utama bumi.
Pada survey geomagnet dilakukan pengukuran medan magnet total yang merupakan
superposisi antara medan magnet bumi dan induksi pada batuan. Titik-titik pengamatan
terletak pada lintasan yang ber-arah Utara Selatan. Jarak antar titik pengukuran dalam
satu lintasan harus cukup rapat untuk mendeteksi adanya anomali,kemenerusan
kemagnetan, sedangkan jarak antar lintasan dapat dibuat relatif lebih jarang.s

1.5 Aplikasi hukum coulomb (magnetic) dalam bidang pertambangan


Aplikasi geomagnet banyak digunakan di bidang pertambangan dan
perminyakan dan gas bumi ini karena pendekatan yang dilakukan adalah kerentanan
batuan di bawah permukaan,dengan adanya referensi batuan terhadap nilai
kerentanannya maka pemodelan dan interpretasi dapat dilakukan.
Dalam bidang pertambangan seperti batubara pendekatan yang sering dilakukan adalah
dengan mengidentifikasi sebaran sedimen(khusus untuk daerah batubara dengan formasi
dominan batuan keras/andesit dan vulkanik),hampir sebagian besar keterdapatan
batubara di daerah sedimen tersebut,namun ada sebagian kecil batubara yang terhimpit
antara batuan beku(andesit dan vulkanik) dan ada juga posisi batubara di atas atau di
bawah batuan beku. Kondisi yang berbeda-berbeda tersebut diakibatkan oleh adanya
peran struktur dari bawah permukaan seperti banyak terjadi di daerah sumatera yang
mempunyai sesar aktif dan di bagian selatan relatif didominasi oleh batuan beku
sehingga pemisahan antara sebaran batuan sedimen dan batuan beku relatif lebih
mudah.
Untuk aplikasi eksplorasi mineral relatif lebih mudah jika jika mineral-mineral tersebut
dibentuk di batuan yang kerentanannya berbeda jauh dengan batuan sekitar yang bukan
pembawa mineral tetapi beberapa mineral lebih sulit karena batuan pembawa mineral
tersebut justru nilai kerentananya tidak dominan dibandingkan dengan batuan sekitar
atau dengan kata lain hampir seragam, misalnya untuk eksplorasi mineral
mangan(manganese) yang pada umumnya batuan pembawanya atau asosiasi di lokasi
dengan batuan lempung. Batuan lempung sendiri mempunyai nilai kemagnetan yang
relatif rendah ke menengah dan biasanya batuan lempung di lapangan tidak terlalu
dominan karena proses geologinya yang berbentuk lapisan atau endapan.

Anda mungkin juga menyukai