Anda di halaman 1dari 33

BAB 3 KELIMPAHAN UNSUR DI ALAM 1.

Kelimpahan Unsur-Unsur Di Alam

Unsur-unsur di alam lebih banyak berupa senyawa dibandingkan dalam keadaan bebas sesuai bentuk unsurnya. Unsur gas mulia terdapat dalam bentuk bebas dan unsur gas mulia ditemukan dalam bentuk senyawa alami di alam. Unsur-unsur gas mulia (helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon) termasuk dalam 90 jenis unsur yang terdapat di alam, sedangkan sisanya merupakan unsur buatan seperti plutonium dan amerisium. Beberapa unsur logam dapat ditemukan dalam keadaan bebas maupun dalam bentuk senyawa seperti emas, perak, platina, dan tembaga. Unsur nonlogam juga ada yang dalam keadaan bebas dan dalam bentuk senyawa seperti oksigen, belerang, nitrogen, dan karbon. Unsur atau senyawa yang banyak terdapat dalam bahanbahan alam disebut mineral. Mineral diolah untuk diambil unsurnya, sehingga dapat digunakan dalam kehidupan seharihari. Tidak semua mineral dilakukan pengolahan, tergantung besarnya kandungan unsur di dalamnya dan tingkat kesukaran proses pengolahannya. Dewasa ini orang lebih memilih mendaur ulang aluminium bekas daripada mengambil dari bijihnya karena biayanya lebih murah. Tabel 1 : Kelimpahan Unsur Di Alam

1. Komposisi alkali dalam kerak bumi Logam alkali termasuk logam yang sangat reaktif. Di alam tidak terdapat dalam keadaan bebas, melainkan dalam keadaan terikat dalam bentuk senyawaUnsur yang paling banyak adalah Na dan K. Kedua unsur ini banyak terdapat dalam air laut dalam bentuk senyawa NaCl dan KCl. 2. Unsur-unsur alkali tanah tidak terdapat bebas di alam, tetapi terdapat dalam bentuk senyawanya a. Berilium terdapat dalam bijih beril (Be3Al2(SiO3)6). b. Magnesium sebagai dolomit (MgCO3.CaCO3), karnalit (KCl.MgCl2.6H2O). c. Kalsium sebagai CaCO3 pada batu kapur dan pualam, batu tahu/gipsum (CaSO4.2H2O). d. Stronsium sebagai stronsianit (SrCO3) dan galestin (SrSO4). e. Barium sebagai bijih barit (BaSO4). 3. Unsur-unsur periode ketiga di alam

4. Unsur-unsur transisi periode keempat di alam Di alam unsur-unsur transisi periode keempat terdapat dalam senyawa/mineral berupa oksida, sulfida, atau karbonat. Berikut ini tabel beberapa mineral terpenting dari unsur-unsur transisi periode keempat.

Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang termasuk ke dalam golongan II A yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki sifat sifat seperti logam. Disebut alkali karena mempunyai sifat alkalin atau basa jika direaksikan dengan air. Dan istilah tanah karena oksidasinya sukar larut dalam air, dan banyak ditemukan dalam bebatuan di kerk bumi. Oleh sebab itu, istilah alkali tanah biasa digunakan untuk menggambarkan kelompok unsur golongan II A. Tiap logam memiliki kofigurasi elektron sama seperti gas mulia atau golongan VIII A, setelah di tambah 2 elektron pada lapisan kulit S paling luar. Contohnya konfigurasi elektron pada Magnesium (Mg) yaitu : 1s22s22p63s2 atau (Ne) 3s2. Ikatan yang dimiliki kebanyakan senyawa logam alkali tanah adalah ikatan ionik. Karena, elektron paling luarnya telah siap untuk di lepaskan, agar mencapai kestabilan. Unsur alkali tanah memiliki reaktifitas tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam bentuk monoatomik , unsur ini

mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam murni yang ada di udara, membentuk lapisan luar pada Reaksi-reaksi Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Air oksigen.

Berilium tidak bereaksi dengan air, sedangkan logam Magnesium bereaksi sangat lambat dan hanya dapat bereaksi dengan air panas. Logam Kalsium, Stronsium, Barium, dan Radium bereaksi sangat cepat dan dapat bereaksi dengan air dingin. Contoh reaksi logam alkali tanah dan air berlangsung sebagai berikut, Ca(s) + 2H2O(l) Ca(OH)2(aq) + H2(g) Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan Oksigen

Dengan pemanasan, Berilium dan Magnesium dapat bereaksi dengan oksigen. Oksida Berilium dan Magnesium yang terbentuk akan menjadi lapisan pelindung pada permukaan logam.Barium dapat membentuk senyawa

peroksida 2Mg(s) Ba(s) + + O2 O2(g) (g) (berlebihan)

(BaO2) 2MgO(s) BaO2(s)

Pembakaran Magnesium di udara dengan Oksigen terbatas pada suhu tinggi akan dapat menghasilkan Magnesium

Nitrida 4Mg(s) Bila + Mg3N2 O2(g) + dengan N2 air (g) maka akan MgO(s) +

(Mg3N2) Mg3N2(s) gas NH3

direaksikan

didapatkan

Mg3N2(s) + 6H2O(l) 3Mg(OH)2(s) + 2NH3(g) Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan Nitrogen Logam alkali tanah yang terbakar di udara akan membentuk senyawa oksida dan senyawa Nitrida dengan demikian Nitrogen yang ada di udara bereaksi juga dengan Alkali Tanah. Contoh, 3Mg(s) + N2(g) Mg3N2(s) Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan Halogen Semua logam Alkali Tanah bereaksi dengan halogen dengan cepat membentuk garam Halida, kecuali Berilium. Oleh karena daya polarisasi ion Be2+ terhadap pasangan elektron Halogen kecuali F-, maka BeCl2 berikatan kovalen. Sedangkan alkali tanah yang lain berikatan ion. Contoh, Ca(s) + Cl2(g) CaCl2(s) APLIKASI LOGAM ALKALI TANAH Berilium (Be)

1. Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuat, akan tetapi bermasa lebih ringan. Biasanya paduan

ini 2. 3.

digunakan Berilium Berilium digunakan

pada pada mengontrol

kemudi kaca reaksi fisi

pesawat dari pada sinar reaktor

Zet. X. nuklir

digunakan

untuk

4. Campuran berilium dan tembaga banyak dipakai pada alat listrik, maka Berilium sangat penting sebagai komponen televisi.

Magnesium

(Mg)

1. Magnesium digunakan untuk memberi warna putih terang pada kembang api dan pada lampu Blitz. 2. Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku, karena senyawa MgO memiliki titik leleh yang tinggi.

3. Senyawa Mg(OH)2 digunakan dalam pasta gigi untuk mengurangi asam yang terdapat di mulut dan mencagah terjadinnya kerusakan gigi, sekaligus sebagai pencegah maag 4. Mirip dengan Berilium yang membuat campuran logam semakin kuat dan ringan sehingga biasa digunakan pada alat alat rumah tangga.

Kalsium 1. Kalsium digunakan pada obat obatan, bubuk pengembang kue dan

(Ca) plastik.

2. Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat Gips yang berfungsi untuk membalut tulang yang patah. 3. Senyawa CaCO3 biasa digunakan untuk bahan bangunan seperti komponen semen dan cat tembok.Selain itu digunakan untuk membuat kapur tulis dan gelas. 4. Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat air pada Etanol karena bersifat dehidrator,dapat juga mengeringkan gas

dan

mengikat

Karbondioksida

pada

cerobong

asap.

5. Ca(OH)2 digunakan sebagai pengatur pH air limbah dan juga sebagai sumber basa yang harganya relatif murah

6. Kalsium Karbida (CaC2) disaebut juga batu karbit merupakan bahan untuk pembuatan gas asetilena (C2H2) yang digunakan untuk pengelasan. 7. Kalsium banyak terdapat pada susu dan ikan teri yang berfungsi sebagai pembentuk tulang dan gigi.

Stronsium

(Sr)

1. Stronsium dalam senyawa Sr(no3)2 memberikan warna merah apabila digunakan untuk bahan kembang api.

2. Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam pembuatan kaca televisi berwarna dan komputer.

3. Untuk pengoperasian mercusuar yang mengubah energi panas menjadi listrik dalam baterai nuklir RTG

(Radiisotop Thermoelectric Generator).

Barium

(Ba)

1. BaSO4 digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan karena mampu menyerap sinar X meskipun beracun.

2. BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastic karena memiliki kerapatan yang tinggi dan warna 3. G. Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan warna hijau pada terang. kembang api. Ketiga

Unsur-Unsur

Perioda

Unsur-unsur periode ketiga terdiri atas11Na,12Mg,13Al,14Si,15P,16S,17Cl dan18Ar. Terdiri dari golongan IA sampai VIIIA yang mempunyai keperiodikan sifat secara teratur. Sifat atom Pada periode 3 dalam tabel periodik, orbital 3s dan 3p terisi oleh elektron. hanya sekerar meningkatkan, berikut versi singkat konfigurasi elektron untuk delapan unsur periode 3 adalah: 11Na [Ne] 3s1 21Mg [Ne] 3s2 13Al [Ne] 3s2 3p1 14Si [Ne] 3s2 3p

15P [Ne] 3s2 3p 16S [Ne] 3s2 3p4 17Cl [Ne] 3s2 3p5 18Ar [Ne] 3s2 3p6 Dalam tiap kasus, [Ne] menunjukkan struktur elektronik yang lengkap dari atom neon. 1. EnErgi ionisasi pertama EnErgi ionisasi pertama adalah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu elektron yang terkait paling lemah dari satu mol atom dalam keadaan gas menjdi satu mol ion dalam keadaan gas dengan muatan +1. Dari kiri kekanan umumnya energi ionisasi cenderung meningkat hal ini disebabkan karena jumlah kulit yang terisi pada unsur unsur periode tiga tetap sedangkan jumlah electron valensi yang mengisi kulit terluar semakin banyak sehingga gaya tarik inti semakin kuat.jika gaya tarik semakin kuat energi yang dibutuhkan untuk

melepas satu electron semakin besar. Pada unsur Al dan S terjadi penyimpangan energi ionisasi yang disebabkan karena konfigurasi electron Al dan S kurang stabil sehingga mudah untuk melepas satu elektron. 2. Elektronegativitas / keelektronegatifan Keelektronegatifan adalah ukuran kecenderungan atom untuk menarik pasangan elektron ikatan. Na < Mg < Al < Si < P < S < Cl < Ar 0,93 1,31 1,61 1,90 2,19 2,58 3,16 3. Sifat jari jari Diagram di bawah ini menunjukkan bagaimana perubahan jari-jari atom pada unsur-unsur periode 3. Jari jari adalah jarak dari inti atom sampai kulit atom terluar.Dari Na sampai Cl jari jari atom semakin berkurang dikarenakan jumlah kulit tetap, tapi jumlah elektron semakin bertambah sehingga gaya tarik inti semakin kuat akibatnya jari-jari semakin mengecil. 4. Afinitas electron

Afinitas electron adalah energi yang dibebaskan oleh suatu atom saat menerima satu electron. Energi afinitas dari kiri kekanan semakin besar karena dipengaruhi oleh kestabilan unsur-unsur tersebut. Na Mg Al Si P S Cl Ar -52.8 0 -42.5 -134 -72 -200 -349 0 Nilai afinitas electron dari unsur Mg sama dengan nol karena pada kulit terahirnya sudah terisi penuh(stabil) begitu pula unsur Ar. 5. Sifat Logan dan Nonlogam

Na, Mg, Al (unsur logam), Si( unsur semilogam), P,S, Cl (unsur-unsur nonlogam), Ar (gas mulia dan merupakan gas radioaktif). Sifat logam unsur-unsur periode 3 dari kiri ke kanan semakin berkurang karena harga keelektronegatifannya semakin besar sehingga semakin mudah membentuk ion negatif. 6. Sifat Oksidator dan Reduktor Unsur periode 3 dari kiri ke kanan sifat reduktornya semakin berkurang karena energi ionisasinya semakin besar sehingga sukar melepas elektron. Mg mempunyai sifat reduktor yang lebih lemah daripada Na yang merupakan reduktor terkuat, dapat bereaksi dengan air panas. air. Si merupakan unsur semi-logam yang sangat sulit melepaskan elektron. Al mempunyai sifat reduktor yang lebih lemah daripada Mg, tidak dapat bereaksi dengan

P memiliki sifat oksidator yang lemah. Tidak dapat bereaksi dengan air tetapi dapat

bereaksi dengan oksidator kuat dan logam. S memiliki sifat reduktor yang lemah dari fosfor, dapat bereaksi dengan air dan logam. Cl merupakan oksidator terkuat, dapat bereaksi dengan air, logam, dan nonlogam. 7. Sifat Asam dan Basa Jika energi ionisasinya kecil, maka mudah untuk melepas elektron sehingga larutan tersebut bersifat basa. Unsur Hidroksida Nama Hidroksida Sifat Na NaOH Natrium hidroksida Basa kuat Mg Mg(OH)2 Magnesium hidroksida Basa lemah Al Al(OH)3 atau HAlO2 Alumunium hidroksida atau asam aluminat Amfoter Si

H2SiO3 Asam silikat Asam sangat lemah P H3PO3 Asam fosfit Asam lemah H3PO4 Asam fosfat Asam lemah S H2SO3 Asam sulfit Asam lemah H2SO4 Asam sulfat Asam kuat Cl HClO Asam hipoklorit Asam kuat HClO2 Asam klorit Asam kuat HClO3 Asam klorat Asam kuat HClO4 Asam perklorat / asam sangat kuat Asam sangat kuat 8. Sifat Hidroksida

BAB 4

Pembuatan , kegunaan , dan dampak unsur dan senyawa

Pengertian unsur, senyawa, dan campuran dalam kimia Lambang unsur Setiap dalam suatu unsur pasti akan diberi lambang sesuai dengan aturan penulisan dalam internasional. Berikut ini adalah aturan penulisan dalam suatu unsur. a. Untuk lambang unsur yang hanya terdiri atas satu huruf, penulisannya itu menggunakan huruf kapital. Contoh seperti :

Karbon dinotasikan C. Unsur Hidrogen dinotasikan H. Unsur Oksigen dinotasikan 0.

b. Untuk lambang unsur yang terdiri dari dua huruf, penulisan huruf pertama menggunakan huruf kapital dan huruf kedua dengan mengunakan huruf kecil. Contohnya seperti :

Unsur Natrium dinotasikan Na. Unsur Kalsium dinotasikan Ca.

Berikut ini lambang unsur logam dan nonlogam Unsur Logam Nama Unsur Lambang Aluminium Al Antimon Sb Barium Ba Besi Fe Bismut Bi Emas Au Kalium K Kalsium Ca Kobalt Co Kromium Cr Mangan Mn Magnesium Mg Natrium Na Nikel Ni Unsur Nonlogam i Nama Unsur Lambang Argon Ar Arsen As Belerang S Boron B Bromin Br Flourin F Fosforus P Helium He Hidrogen H lodin 1 Karbon C Klorin CI Neon Ne Nitrogen N

Perak Raksa Seng Tembaga Timah Timbal

Ag Hg Zn Cu Sn Pb

Oksigen Silikon Kripton Xenon Selenium Radon

0 Si Kr X Se Rn

Tabel periodik unsur

Untuk dapat dengan mudah mempelajari serta mengamati suatu unsur, dibuatlah sebuah table yang dinamakan tabel periodik unsur. Tabel periodik unsur ini ialah suatu tabel yang menggambarkan tentang unsur-unsur yang ada dalam kimia yang dibuat dalam bentuk tabel. Unsur tersebut diatur berdasarkan struktur elektronnya yang bersifat kimia unsur tersebut berubah-ubah secara beraturan di sepanjang tabel. Setiap unsur itu didaftarkan berdasarkan nomor atom serta lambang unsurnya. Dalam tabel periodik unsur, unsur dikelompokkan ke dalam golongan dan periode berdasarkan kesamaan sifat. Golongan dalam tabel periodik disusun secara vertikal (dari atas ke bawah), sedangkan periode unsur disusun secara horizontal (dari kiri ke kanan). Definisi Senyawa Definisi dari Senyawa itu ialah suatu gabungan yang terdiri dari dua unsur atau lebih yang bergabung secara kimia dengan perbandingan tertentu dalam setiap molekulnya. Senyawa itu

dapat dituliskan dalam rumus kimia. Rumus kimia dari suatu senyawa dapat berupa rumus molekul dan rumus empiris. Ada yang tau nggak rumus molekul dan rumus empires itu pa ??? Kalua Rumus molekul itu adalah suatu molekul yang ada dalam rumus kimia yang menyatakan suatu jenis serta jumlah atom yang dapat menyusun zat. Sedangkan Rumus empiris adalah rumus kimia yang menyatakan suatu perbandingan terkecil atau jumlah dari atom-atom pembentuk senyawa. Contohnya seperti n-heksana memiliki rumus yang molekulnya terdiri dari CH3CH2CH2CH2CH2CH3, yang menyatakan bahwa senyawa ini pasti punya struktur rantai lurus yang terdri dari masing-masing 6 atom karbon, dan 14 atom hidrogen. Dengan rumus molekul tersebut maka dapat disimpulkan bahwa formula kimia heksana adalah C6H14, sedangkan rumus empirisnya adalah C3H7 yang menunjukkan rasio C:H sebesar 3 : 7. 1. Sifat-sifat yang ada dalam senyawa senyawa itu ternyata mempunyai sifat-sifat tersendiri, berikut ini adalah sifat-sifat dari senyawa : a. Senyawa itu dapat terbentuk apabila melalui suatu proses dari reaksi kimia b. Komponen penyusun yang ada pada suatu senyawa pasti mempunyai suatu perbandingan tertentu yang sifatnya tentu saja itu tetap. (hukum Proust) c. Senyawa itu nggak bakal bisa dipisahkan dengan komponen penyusunnya kembali dengan melalui reaksi fisika. d. Senyawa itu dapat dikategorikan sebagai senyawa zat tunggal. e. Mempunyai sifat-sifat tertentu yang berbeda dengan unsur-unsur pembentuknya.perbandingan dua hidrogen dan satu oksigen 2.. Penamaan dalam senyawa a. Senyawa yang terdiri dari unsur logam dan unsur nonlogam Nama dalam suatu unsur logam menjadi nama depan atau boleh dikatakan dengan duluan dan unsur nonlogam menjadi nama belakang. Contoh: Unsur logam unsur nonlogam rumus kimia nama senyawa Magnesium oksigen MgO Magnesium oksida Kalium Brom KBr Kalsium Bromida b. Senyawa yang hanya terdiri dari unsur nonlogamnya saja Senyawa yang terdiri atas dua unsur nonlogam, nama belakangnya pasti akan diberi akhiran/cta. Apabila ada pasangan dalam suatu unsur yang bersenyawa lebih dari satu, maka penamaan senyawa tersebut dibedakan dengan menyebutkan angka indeksnya, yang dinyatakan dalam bahasa yunani sebagai berikut. 1 = mono 6 = heksa 2 = di 7 = hepta 3 = tri 8 = okta 4 = tetra 9 = nona 5 = penta 10 = deka Contoh: CO = Karbon monoksida C02 = Karbon dioksida c. Senyawa yang terdiri atas unsur hidrogen dan nonlogam Terdapat dua aturan dalam pemberian penamaan untuk senyawa yang, tersusun atas unsur

hidrogen dan nonlogam, yaitu: 1) Kata hidrogen itu dapat dijadikan nama depan dan nama unsur nonlogam sebagai nama belakang dengan akhiran kata Ida. Contohny seperti HF = Hidrogen fluorida 2) Menggunakan kata asam sebagai nama depan dan nama unsur nonlogam sebagai nama belakang ditambah akhiran ida Contohnya seperti HF = Asam fluorida d. Senyawa yang terdiri atas unsur logam, oksigen, dan unsur hidrogen apabila dalam suatu unsur oksigen merupakan unsur kedua yang diikuti dengan unsur hidrogen maka penamaan senyawa dapat menggunakan suatu nama unsur logam sebagai nama depan. Kata hidroksida yang merupakan gabungan nama unsur hidrogen dan oksigen, sebagai nama belakangnya. Contoh: NaOH: Natrium hidroksida KOH: Kalium hidroksida C. Campuran Campuran merupakan suatu gabungan yang terjadi atas beberapa zat dengan perbandingannya yang tidak tetap dan tanpa melakukan reaksi kimia. Sifat asli dalam suatu zat pembentuk campuran yaitu ada yang masih dapat dibedakan satu sama lain. Berdasarkan homogenitasnya, campuran itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu sebagai berikut. 1. Campuran homogen Campuran homogen ialah campuran yang tediri diantara dua zat atau lebih yang apabila partikelpartikel penyusunnya itu tidak bisa lagi dibedakan. Campuran homogen itu punya suatu bagianbagian penyusun yang sama. Larutan merupakan campuran yang ada dalam suatu homogen. Oleh karenanya, campuran homogen itu kerap sekali disebut juga dengan larutan. Dalam larutan, zat itu dapat terlarut dan itu disebut dengan solute, sedangkan zat pelarut dinamkan solvent. Berikut ini adalah sifat dari larutan. a. dalam larutan itu Terdiri atas dua zat atau lebih yang setiap partikelnya itu penyusunnya menyebar dan merata di seluruh larutan. b. dalam larutan Ukuran partikel larutan itu kurang dari 10 nm. c. Setiap partikel penyusun larutan menyebar merata di seluruh larutan.

2. Campuran heterogen meruakan Campuran antara dua macam zat atau lebih yang partikelpartikel penyusunnya masih dapat dibedakan satu sama lainnya. Campuran Heterogen itu dapat dibedakan menjadi 2 yaitu sebagi beikut :

a. Koloid Partikel-partikel yang ada dalam koloid hanya dapat terlihat dengan menggunakan suatu alat jenis mikroskop yang dinamakan mikroskop ultra. Ukuran partikel yang terdapat dalam larutan kira-kira antara 10 sampai dengan 1000 nm. Partikelnya pun menyebar, tetapi nggak bisa mengendap, serta tidak dapat menghamburkan cahaya. Contohnya seperti susu, asap, kabut, agar-agar, kuningtelur dll. b. Suspensi Obat batuk cair merupakan contoh larutan heterogen (www. flickr.com) Partikel-partikel yang terdapat pada suspensi dapat dilihat hanya dengan mikroskop biasa. Ukuran partikelnya pun lebih besar yaitu kira-kira sampai 1.000 nm. Suspensi nggak bisa ditembus cahaya. Contohnya seperti minyak dengan air, air keruh, dan air kapur.

Berikut ini adalah hal-hal yang dapat mempengaruhi proses kelarutan dalam suatu zat. 1. Suhu Suatu zat akan dapat semakin mudah terlarut dalam zat pelarut apabiila suhunya itu semakin tinggi. Hal ini dapat terjadi dikarenakan adanya suatu partikel-partiklel dalam suatu zat pada suhu yang lebih tinggi dan dapat bergerak lebih cepat sehingga kemungkinan dapat terjadinya suatu tumbukan yang lebih sering dan efektif. Ini membuat zat semakin mudah terlarut. 2. Ukuran zat terlarut . * Secara umum, makin besar luas permukaan pada suatu zat maka pelarutannya pun akan makin lebih cepat. Hal ini dsebabkan karena dengan semakin besar luas permukaan suatu zat, berarti semakin banyak pula partikel yang bertumbukan dan akan mempercepat proses terbentuknya larutan. 3. Volume dalam pelarut

Volume pelarut ternyata dapat mempengaruhi proses kelarutanjuga lho??? . Semakin banyak volume pelarut yang digunakan, maka akan makin cepat suatu zat akan melarut. 4. Pengadukan Proses pengadukan dapat mempengaruhi suatu proses dalam kelarutan. Dengan adanya proses dalam pengadukan, pada suatu zat akan semakin lebih cepat terlarutnya dalam suatu pelarut. D. Pemisahan Campuran Berikut adalahcontoh pemisahan pada campuran : Proses industri yang melibatkan proses pemisahan, antara lain pengolahan minyak bumi, pemisahan logam dari mineralnya, penjernihan air, pengolahan limbah industri. Pemisahan campuran dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut. 1. Penyaringan atau lebih dikenal dengan filtrasi Dalam suatu proses Penyaringan dilakukannya berdasarkan perbedaan ukuran partikenyal. Dalam Proses penyaringan menggunakan suatu penyaring contohnyanya seperti kertas saring, sehingga partikel-partikel yang sangat kecil dapat melewati penyaring tersebut. Hasil penyaringan pada partikel-partikel disebut dengan filtrat, sedangkan partikel-partikel yang lebih besar dan tertahan pada kertas saring disebu dengan residu. 2. Penyulingan (destilasi) Penyulingan ialah suatu teknik dalam suatu pemisahan campuran yang terjadi berdasarkan pada perbedaan suatu titik didih yang terdiri dari masing-masing komponen yang ada dalam suatu campuran. Proses pemisahan campuran ini dilakukan dengan caradengan cara penyulingan dilakukan dengan dua cara, yaitu yang pertama adalah dengan cara penguapan pengembunan. Campuran itu mula-mula dipanaskan sampai di atas titik didih zat yang akan dipisahkan. Karena titik didih zat yang akan dipisahkan lebih rendah dari titik didih campuran maka zat tersebut akan menguap lebih dahulu. Uap yang terbentu: selanjutnya didinginkan sehingga menjadi cairan.

3. Kristalisasi Zat padat itu nggak bakal dapat dipisahkan dari larutan dengan cara disaring. Zat padat dipisahkan dari larutan meialui proses kristalisasi. Kristalisasi dapat terbentuk jika uap dari

partikel yang sudah mengalami sublimasi menjadi dingin. Pada kristalisasi, bahan-bahan lain yang tidak diinginkan, tetapi terdapat dalam campuran, akan tetap berwujud cair. 4. Sublimasi Sublimasi merupakan perubahan dari wujud zat padat menjadi gas, atau sebaliknya. Tetpai Untuk dapat dipisahkan melalui metode sublimasi ini zat terlarut harus dapat memiliki perbedaan titik didih yang tinggi sehingga dapat menghasilkan suatu uap dengan tingkat kemurniannya yang tinggi. Zat yang dapat menyublim, antara lain kapur barus, iodium, dan kafein.

5. Kromatografi Kromatografi merupakan suatu tekniik dalam pemisahan suatu campuran dengan cara menguraikan partikel yang berwarna. Dalam campuran tersebut penguraian partikel tersebut berubah menjadi komponen-komponen penyusunnya. Kromatografi biasa digunakan dalam industri makanan yang berguna untuk mengetahui suatu pewarna makanan berbahaya atau tidak bagi kesehatan. 6. Ekstraksi Ekstraksi ialah pemisahan dalam suatu zat dari campurannya dengan cara melarutkan zat tersebut pada pelarut yang sesuai. Ekstraksi biasanya dilakukan pada industri teh botol. 7. Adsorbsi Adsorbsi merupakan penarikan yang dilakukan dengan kuat sehingga zat tersebut dapat menempel pada permukaan absorben atau yang lebih dikenal dengan zat penyerap. Zat yang biasa digunakan sebagai penyerap itu seperti karbon aktif yang gunanya itu mampu menyerap gas, zat warna, dan bahkan mikroorganisme. Adsorbsi ini biasa dilakukan pada industri gula yang bertujuan untuk dapat memutihkan gula yang kotor. 8. Penguapan Penguapan merupakan suatu teknik untuk dapat bisa memisahkan suatu campuran, dengan zat terlarut dalam campuran tersebut adalah zat padat dan pelarutnya adalah zat cair. Penguapan

yang terjadi inidapat dilakukan dengan cara memanaskan larutan hingga suhu tertentu. Jika suatu larutan dipanaskan melebihi titik didih pelarutnya maka partikel pelarutanya pun akan semakin menguap, sedangkan padatan yang terlarut akan tertinggal.

Kegunaan Halogenalkana Kata Kunci: alkil halida, haloalkana, halogenalkana, klorofluorokarbon Ditulis oleh Jim Clark pada 21-10-2007 Halaman ini menjelaskan beberapa kegunaan halogenalkana (haloalkana atau alkil halida) CFC dan zat-zat pengganti sejenis Pengertian CFC CFC adalah klorofluorokarbon, yaitu senyawa-senyawa yang mengandung atom karbon dengan klorin dan fluorin terikat padanya. Dua CFC yang umum adalah:

CFC-11 CFC-12

CCl3F CCl2F2

Kegunaan CFC CFC merupakan zat-zat yang tidak mudah terbakar dan tidak terlalu toksik. Dengan demikian zat ini memiliki banyak kegunaan. CFC digunakan sebagai pendingin, bahan bakar untuk aerosol, untuk menghasilkan plastik busa seperti busa polistirena atau poliuretana yang memuai, dan sebagai pelarut untuk pembersihkeringan dan untuk tujuan-tujuan pengeringan minyak. Sayangnya, CFC dapat merusak lapisan ozon. Pada lapisan atmosfir yang tinggi, ikatan C-Cl akan terputus menghasilkan radikal-radikal bebas klorin. Radikal-radikal inilah yang merusak ozon. CFC sekarang ini telah digantikan oleh senyawa-senyawa yang lebih ramah lingkungan. CFC juga bisa menyebabkan pemanasan global. Satu molekul CFC-11 misalnya, memiliki potensi pemanasan global sekitar 5000 kali lebih besar ketimbang sebuah molekul karbon dioksida.

Di sisi lain, terdapat jauh lebih banyak karbon dioksida di udara ketimbang CFC, sehingga pemanasan global bukanlah sebuah masalah utama yang terkait dengan penggunaan CFC. Zat pengganti CFC Zat-zat yang digunakan untuk menggantikan CFC ini masih sebagian besar halogenalkana, walaupun alkana-alkana sederhana seperti butana bisa digunakan untuk beberapa tujuan (misalnya, sebagai bahan bakar aerosol). Hidroklorofluorokarbon, HCFC Senyawa-senyawa ini adalah senyawa-senyawa karbon yang mengandung hidrogen serta atomatom halogen. Sebagai contoh:

HCFC-22

CHClF2

Formula ini bisa ditentukan berdasarkan angka yang terdapat pada namanya persis seperti penentua formula untuk CFC. Senyawa-senyawa ini memiliki masa aktif yang lebih singkat di atmosfir dibanding CFC, dan banyak diantaranya yang menjadi rusak pada lapisan atmosfir bawah sehingga tidak bereaksi dengan lapisan ozon. HFC-22 hanya memiliki sekitar seperdua puluh dari pengaruh CFC biasa terhadap lapisan ozon. Hidrofluorokarbon, HFC Senyawa-senyawa ini adalah senyawa-senyawa yang hanya mengandung hidrogen dan fluorin yang terikat pada atom karbon. Sebagai contoh:

HFC-134a

CH2F-CF3

Karena HCFC tidak mengandung klorida, maka senyawa-senyawa ini tidak memiliki pengaruh terhadap lapisan ozon. HFC-134a saat ini banyak digunakan pada pendingin, untuk Because these HCFCs dont contain any chlorine, they have zero effect on the ozone layer. HFC-134a is now widely used in refrigerants, for mengembangkan plastik yang memuai dan sebagai bahan bakar dalam aerosol. Hidrokarbon Senyawa-senyawa ini juga tidak memiliki pengaruh terhadap lapisan ozon, tetapi memiliki sebuah kekurangan. Senyawa-senyawa ini sangat mudah terbakar dan terlibat dalam masalahmasalah lingkungan seperti pembentukan kabut fotokimia.

Kegunaan lain dari senyawa-senyawa halogen organik Dalam pembuatan plastik Pada dasarnya, senyawa-senyawa yang kita bicarakan disini adalah senyawa-senyawa halogenalkena, bukan halogenalkana. Kloroetena, CH2=CHCl, digunakan untuk membuat poli(kloroetea) biasa disebut PVC. Tetrafluoroetena, CF2=CF2, digunakan untuk membuat poli (tetrafluoroetena) PTFE. Kegunaan halogenalkana dalam laboratorium Jika anda mencermati pembahasan-pembahasan tentang halogenalkana, maka anda akan menemukan bahwa senyawa-senyawa halogenalkana ini bereaksi dengan banyak senyawa lain menghasilkan bermacam-macam produk orgaik. Dengan demikian, halogenalkana bermanfaat dalam laboratorium sebagai intermediet dalam pembuatan bahan-bahan kimia organik yang lain.

Manfaat dan Dampak Unsur Serta Senyawa 1. Unsur dan senyawa aluminium (Al) Unsur aluminium (Al) Logam Al dengan Ar=27 merupakan logam yang ringan kuat, tahan korosi dengan daya hantar listrik dan panas yang baik, keras, dan awet serta tidak reaktif sehingga logam ini banyak digunakan dalam pembuatan alat-alat sebagai berikut: -. Alat-alat dapur, badan pesawat terbang, rangka bangunan dan velg ban mobil. - Lembaran tipis aluminium (aluminium foil) yang banyak digunakan untuk kemasan makanan dan alat-alat bantu dilaboratorium. - Jarinngan transmisi tegangan tinggi, karena aluminium memiliki daya hantar listrik yang baik. Senyawa Aluminium (Al) - Senyawa aluminium yang dikenal luas adalah tawas KA2SO4. Al2(SO4) 24H2O yang jika dilarutkan dalam air digunakan untuk menjernihkan air. - Senyawa aluminium hidroksida (Al COH3) digunakan sebagai obat mag yang dapat menetralkan kelebihan asam lambung.

Dampak Pengunaan Aluminium (AL) Aluminium merupakan logam yang setabil, sehingga kaleng aluminium, pembungkus aluminium (aluminium foil), dan benda-benda lain yang dibuat dari aluminium dan sudah tidak digunkan lagi sangat berpotensi mencemari lingkungan. 2. Unsur Senyawa Karbon (C) Unsur Karbon (C) Unsur karbon merupakan golongan IV yang atom-atomnya memiliki 4 elektron valensi cendrung berikatan secara kovalen. Karbon dengan oksigen membentuk dua senyawa oksida yaitu : Karbin Monoksida (CO) dan karbon Dioksida (CO2). Karbon yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari merupakan karbon dalam bentuk : - Intan merupakakan Kristal karbon tetrahedral. Intan berwujud padatan yang sangat keras sehingga digunakan sebagai alat pemotong dan mata bor dalam tambang minyak. Selain itu intan yang sudah diasah yang dikenal sebagai berlian digunakan untuk berbagai jenis perhiasan. - Grafit yaitu Kristal karbon heksagonal simetris yang dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai pembuatan pensil, zat warna untuk cat hitam, pelumas kering electrode pada batrey, pembuatan baja dan batu-batu tahan api. - Bentuk Amorf (seperti arang, kokas, batu bara, dan karbon hitam) memiliki sifat rapuh. Karbon ini digunakan sebagai bahan bakar (batu bara), zat warna hitam, tinta cetak, dan pereduksi pada proses peleburan logam. Karbon amorf yang diaktifkan digunakan sebagai adsorben (penyerap) bau-bauan, gas beracun, mikroganisme dan kotoran dalam larutan. . Senyawa Karbon Senyawa karbon digolongkan menjadi dua yaitu karbon organik dan anorganik. Senyawa karbon organik diantaranya : Karbihidrat, protein, lemak, bahan bakar hidrokarbon, dan polimer. Senyawa karon anorganik diantaranya: kalsium karbonat untuk mengecat bangunan, kalsium kakrbida untuk mengelas logam, dan soda kue digunakan sebagai bahan pengebang. Dampak Penggunaan Karbon Tentu anda pernah melihat kepulan asap hitam yang keluar dari kenalpot kendaraan bermotor atau cerobong asap pabrik, selain asap hitam, pembakaran senyawa karbon juga menghasilkan gas monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2). Gas CO merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. Gas ini sangat berbahaya karena mudah berikatan dengan hemoglobin.

Akibatnnya tubuh menjadi kekurangan oksigen. 3 Unsur Senyawa Nitrogen (N) Unsur Nitrogen (N) Nitrogen dalam bentuk gas nitrogen (N2) bersifat inert (tidak aktif) dan dapat digunakan dalam industri farmasi untuk mengusir O2 dalam larutan injeksi dan makanan berlemak agar tidak cepat tengik, dan didalam roti agar tidak cepat berjamur serta digunakan untuk mengisi bola lampu. Senyawa Nitrogen (N) - Digunakan sebagai pereaksi dan bahan baku pembuatan pupuk nitrogen, seperti ammonium nitrat, ammonium sulfat, ammonium fosfat dan pupuk urea. - Ammonium nitrat (NH4)2 SO4 digunakan sebagai pupuk nitrogen dengan kadar N 33%, bahan peledak dalam dunia pertambangan. - Ammonium sulfat (NH4)2 SO4 digunakan sebagai pupuk nitrogen. - Ammonium fosfat (NH4)3 PO4 digunakan sebagai pupuk dan mencegah terbakarnya kayu dan kertas. Dampak Penggunaan Nitrogen Nitrogen merupakan komponen terbersar udara (78%) dan bersifat inert. Secara langsung, hampir tidak ada dampak negatip dari nitrogen bagi lingkungan. Namun, dengan adanya petir atau pada suhu tinggi, nitrogen akan beraksi dengan oksigen menghasilkan nitrogen dioksida (NO2). Gas nitrogen dioksida ini dapat memerihkan mata dan menimbulkan gangguan pada saluran pernapasan. Gas ini juga merupakan oksida asam di mana adanya air hujan dapat menyebabkan hujan asam. Batas maksimum NO2 di udara 0,001 bpj.

4 Unsur dan Senyawa Oksigen (O) Unsur Oksigen (O) Oksigen dapat ditemukan sekitar 46,7% sebagai unsur dengan kelimpahan terbesar dialam, yaitu sebagai unsur bebas sekitar 21% volume udara, penyusun gara-garam dalam kerak bumi dalam tubuh mahkluk hidup maupun dilaut. Reaksi dengan oksigen dikenal sebagai reaksi pembakaran.

Meskipun gas itu sendir secara umum tidak terbakar,. Gas oksigen digunakan dalam pengolahan besi menjadi baja ditanur terbuka (tanur oksigen). Oksigen dalam bentuk oksiasetilena (campuran gas karbida dan oksigen) digunakan untuk membersihkan kerak besi dan menghaluskan tonjolan-tonjolan pada produk baja. Selain itu oksigen juga berperan dalam pembakaran logam, pengobatan dirumah sakit, dan aerasi limbah industri. Senyawa Oksigen Unsur belerang terutama dapat digunakan di Air (H2O) merupakan senyawa yang mengandung atom oksigen dan hydrogen yang sangat berperan dalam kehidupan air merupakan senyawa terbanyak yang terdapat dialam sehingga unsur oksigenpun merupakan unsur yang paling banyak terdapat di alam, yaitu 54,8% (terdapat di kerak bumi, atmosfer dan lautan). Senyawa lain yang mengandung oksigen yaitu silikat (SiO2), kapur (CaO), dan garam; seperti garam karbonat, sulfat, nitrat, atau fosfat.

Dampak Penggunaan Oksigen Kelarutan oksigen dalam air relatif rendah, padahal komponen ini sangat diperlukan untuk melestarikan kehidupan dalam air. Batas minimum agar organisme tetap survive hidup dalam air adalah 5 ppm. Kadar oksigen dibawah 5 ppm mengharuskan organisme tersebut pindah tempat atau bahkan mati. 5. Belerang (S) Unsur Belerang (S) Unsur belerang terutama dapat digunakan dalam proses pembuatan asam sulfat. Selain itu belerang juga digunakan dalam pembuatan bubuk mesiu, insektisida, dan proses vulkanisasi ban kendaraan bermotor, pembuatan pulp kertas serta pembuatan obat penyakit kuli / jerawat. Senyawa Belerang (S) Senyawa belerang seperti belerang dioksida, natrium tiosulfat pentahidrat, dan asam sulfat banyak digunakan dalam industri. - Belerang dioksida (SO2) digunakan sebagai fungisida (antijamur), funigan (antiserangga), dan dalam jumlah yang sangat kecil digunakan sebagai bahan pengawet makanan. - Natrium tiosulfat pentahidrat (Na2S2o3. 5H2O) diigunakan dalam proses pencucian film. Senyawa ini dikenal dengan merk hipo.

- Asam sulfat (H2SO4) dipakai sebagai pelarut, pengisi aki, pembuatan garam sulfat, pembuatan pupuk, pengolahan minyak dan pewarna tekstil. Dampak Penggunaan Belerang (S) Balerang bersifat mudah terbakar dan menghasilkan gas belerang dioksida (SO2). Gas ini dapat menyesakan pernapasan dan menyababkan batuk. Dalam jumlah besar, belerang dioksida dapat merusak pernapasan dan menimbulkan radang tenggorokan serta kerusakan paru-paru, bahkan dapat menyebabkan kematian. 6. Silikon (Si) Unsur Silikon (Si) Silicon murni digunakan sebagai semi konduktor dalam peralatan elektronik, seperti kalkulator, computer, radio, dan sel solar (batrey Energi matahari). Kegunaan silicon yang lain yaitu sebagai silica gel yang berfungsi menyerap uap air karena bersifat higokofis (mudah menyerap air). Silicon juga menyusun senyawa yang digunkanan untuk membuat kaca dan gelas. Polimer silicon yang terdiri atas monomer SiCH3 bersifat lentur sehingga digunakan untuk membuat jaringan tubuh palsi seperti hidung palsu.

Senyawa Silikon(Si) Senyawa silicon digunakan dibanyak industri. Selika dan silikat digunakan untuk membuat gelas, keramik, porselin, dan semen silicon yang bereaksi dengan karbon membentuk karbida (SiC) yang bersifat inert, sangat keras dan tidak dapat melebur, banyak digunakan dalam peralatan pemotongan dan pengampelas. Silica gel bersifat higrokopis sehinngga banyak digunakan untuk pengering dalam berbagai macam produk. Dampak Penggunaan Silikon ( Si) Silikon dalam bentuk unsur maupun senyawa yang tidak larut dalam air. Secara alami keberadaan silicon di alam tidak memberikan dampak negatif yang berarti bagi kesehatan dan lingkungan. Namun saat ini silicon banyak disalah gunakan oleh kaum wanita yang merasa tidak nyaman dengan kondisi fisiknya. Misalnya, polimer silicon, (SiCH2)n, digunakan untuk mengubah bentuk jaringan hidung, bibir dan panyudara. Tindakan ini ibarat menanam bom waktu di tubuh sendiri karena lambat laun silicon akan merusak jaringan tubuh.

7. Unsur dan Senyawa Besi (Fe) Unsur Besi (Fe) Besi merupakan unsur logam yang paling banyak kegunaannya. Besi digunakan untuk membuat konstruksi jembatan dan kendaraan (kereta api dan mobil), rel kereta api dan konstruksi bangunan lainnya. Kegunaan besi dalam bentuk logam campuran diantaranya: - Stainless steel digunakan untuk membuat peralat industri, peralatan rumah tangga, dan komponen kendaraan bermotor. - Baja nikel digunakan untuk membuat kawat dan senjata Senyawa besi (Fe) Besi memiliki dua jenis bilangan oksidasi, yaitu Fe2+ (Ion fero) dan Fe3+ (ion feri). Kation besi muda berikatan dengan anion, seperti So42- dan Cl-, berikut contoh senyawa yang mengandung unsur besi beserta kegunaanya: a. Besi (II) sulfat (FeSO4) digunakan sebagai sumber mineral besi untuk terapi defisiensi / kekurangan zat besi. FeSo4 digunakan untuk membuat tinta bubuk. b. Besi (III) sulfat (FeSO4) digunakan dalam pewarnaan tekstil dan pengetesan aluminium c. Besi (II) oksida (FeO) digunakan sebagai pewarna tegel atau ubin.

Dampak Penggunaan Besi Besi merupakan logam yang digunakan secara luas, namun memiliki kelemahan mudah mengalamai korosi atau mudah berkarat. Besi yang berkarat bersifat rapuh dan berwarna kuning kecokelatan. Jika mengenai pakaian, noda kuning dari besi akan mengotori pakaian dan sulit dibersihkan. Batas maksimum kadar besi (dalam bentuk ion Fe2+) yang diperbolehkan dalam air adalah 0,3 bpj. Air yang mengandung kadar besi yang melebih ambang batas tersebut tidak baik untuk diminum karena diduga kuat akan membebani fungsi ginjal. 8. Unsur dan Senyawa Kromium (Cr) Unsur Kromium(Cr) Logam korium bersifat sangat tahan terhadap korosi. Oleh karena itu, kromium digunakan

sebagai campuran besi dalam bentuk olio (campuran logam). Campuran besi dan kromium ini menghasilkan stainless steel (baja tahan karat) Senyawa Kromium (Cr) a. Kromium (II) oksida (CrO) digunkan sebagai pewarna dalam percetakan, industri tekstil, dan keramik. b. Kromium (III) klorida (CrCL3 ) digunakan sebgai zat pewarna hijau dala pembuatan keramik. c. Kromium (III) sulfat (Cr2(SO2)3) digunakan untuk keperluan pelapisan atau pelapisan logam. Misalnya penepuhan logam untuk kerangka atau mesin kendaraan bermotor. Senyawa ini juga digunakan sebagai pewarna dalam industri tekstil dan keramik. Dampak Penggunaan Kromium (Cr) Kromium termasuk unsur logam yang cukup stabil dan tidak mudah mengalami korosi. Kromium antara lain terdapat dalam limbah industri pecetakan, limbah keramik, limbah tekstil, dan limbah cat. Dampak negative dapat timbul jika limbah industri ini tida dikelola dengan baik. Ion Cr6+ sangat berbahaya karena bersifat karsinogenik. Kadar maksimum kromium (ion Cr6+) dalam air adala 0,05 bpj. 9.Unsur dan Senyawa Tembaga (Cu) Unsur dan Senyawa Tembaga (Cu) Tembaga dalam bentuk campuran digunakan untuk membuat perunggu (campuran 90% tembaga dan 10% timah) dan monel (campuran 70% nikel dan 30% tembaga) logam tembaga bersifat mudah menghantarkan arus listrik sehingga digunakan kabel dan komponen berbagai alat elektroni. Senyawa tembaga (Cu) a. Tembaga (II) oksida (CuO) digunakan sebagai insektisida, bahan battery, bahan penyepuh dan bahan pewarna hitam untuk keramik, bahan gelas porselen dan rayon) b. Tembaga (II) sulfat (CuSO4) digunakan sebagai anti lumut dalam kolam renang dan memberikan warna biru pada air, pengawet kayu, penyepuh, dan zat aditif dalam radiator. c. Tembaga (II) klorida (CuCl2) digunakan sebagai pewarna keramik dan gelas, pabrik tinta dan fotografi, serta pengawet kayu dan katalis.

Dampak Penggunaan Tembaga Batas maksimum logam tembaga dalam air adalah 1 bpj. Air yang mengandung tembaga dengan kadar yang melebihi batas maksimum yang diperbolehkan dapat menimbulkan dampak berupa kerongkongan terasa kering, mual-mual, diare yang terus menerus, dan iritasi pada lambung dan iritasi pada lambung. 10. Timah Logam timah banyak manfaatnya baik digunakan secara tunggal maupun sebagai paduan logam (alloy) dengan logam yang lain terutama dengan logam tembaga. Logam timah juga sering dipakai sebagai container dalam berbagai macam industri. Contoh-contoh paduan antara tembaga dan timah adalah: -Pewter, merupakan paduan antara 85-99% timah dan sisanya tembaga, antimony, bismuth, dan timbale. Banyak dipakai untuk vas, peralatan ornament rumah, atau peralatan rumah tangga. -Bronze adalah paduan logam timah dengan tembaga dengan kandungan timah sekitar 12%. -Fosfor Bronze adalah paduan bronze yang ditambahkan unsur fosfor. -Plating. Logam timah banyak dipergunakan untuk melapisi logam lain seperti seng, timbale dan baja dengan tujuan agar tahan terhadap korosi. Aplikasi ini banyak dipergunakan untuk melapisi kaleng kemasan makanan dan pelapisan pipa yang terbuat dari logam. -Superkonduktor Timah memiliki sifat konduktor dibawah suhu 3,72 K. Superkonduktor dari timah merupakan superkonduktor pertama yang banyak diteliti oleh para ilmuwan contoh superkonduktor timah yang banyak dipakai adalah Nb3Sn. -Solder Solder sudah banyak dipakai sejak dahulu kala. Timah dipakai dalam bentuk solder merupakan campuran antara 5-70% timah dengan timbale akan tetapi campuran 63% timah dan 37% timbale merupakan komposisi yang umum untuk solder. Solder banyak digunakan untuk menyambung pipa atau alat elektronik -Pembuatan Senyawa Organotin Senyawa organoti merupakan senyawa kimia yang terdiri dari timah (Sn) dengan hidrokarbon membentuk ikatan C-Sn. Senyawa ini merupakan bagian dari golongan senyawa organometalik. Senyawa ini banyak dipakai untuk sintesis senyawa organic, sebagai biosida, sebagai pengawet

kayu, sebagai stabilisator panas, dan lain sebagainya. Pembuatan Senyawaan Kimia Untuk Berbagai Keperluan -Logam timah juga dipakai untuk membuat berbagai maca senyawaan kimia. Salah satu senyawa kimia yang sangat penting adalah SnO2 dimana dipakai untuk resistor dan dielektrik, dan digunakan untuk membuat berbagai macam garam timah. Senyawa SnF2 merupakan aditif yang banyak ditambahkan pada pasta gigi. Senyaan timah, tembaga, barium, kalsium dipakai untuk pembuatan kapasitor. Dan tentu saja senyawaan kimia juga sering dipakai untuk pembuatan katalis. Senyawaan Timah a. Senyawaan Organotin Seperti yang telah dijelaskan diatas senyawa organotin adalah senyawa yang dibangun dari timah dan substituen hidrokarbon sehingga terdapat ikatan C-Sn. Contoh beberapa senyawa organotin ini adalah: -Tetrabutiltimah, dipakai sebagai material dasar untuk sintesis senyawaan di- dan tributil. -Dialkil atau monoalkil-timah, dipakai sebagai stabilisator panas dalam pembuatan PVC. -Tributil-Timah oksida, dipakai untuk pengawetan kayu. -Trifenil-Timah asetat, merupakan kristal putih yang dipakai untuk insektisida dan fungisida. -Trifenil-timah klorida dipakai sebagai biosida -Trimetil-timah klorida, dipakai sebagai biosida dan sintesis senyawa organic. -Trifenil-timah hidroksida, untuk fungisida dan engontrol serangga. b. Timah Oksida Merupakan senyawa anorganik dengan rumus kimia SnO2. SnO2 tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam asam dan basa kuat. SnO2 larut dalam asam halide membentuk heksahalostanat seperti: SnO2 + 6HI -> H2SnI6 + 2 H2O Atau jika dilarutkan dalam asam maka:

SnO2 + 6 H2SO4 -> Sn(SO4)2 + 2 H2O SnO2 larut dalam basa membentuk stanat dengan rumus umum Na2SnO3. SnO2 digunakan bersama dengan vanadium oksida sebagai katalis untuk oksidasi senyawa aromatic, dipakai sebagai pelapis, ataupun sebagai bahan pembuatan organotin. c. Timah(II) Klorida SnCl2 berupa padatan kristal berwarna putih, dapat membentuk dihidrat yang stabil. SnCl2 dipakai sebagai reduktor dalam larutan asam, dan juga dalam cairan electroplating. SnCl2 dibuat dengan cara reaksi gas HCl kering dengan logam Sn. Sn + 2HCl -> SnCl2 + H2 SnCl2 memiliki satu pasangan electron bebas. Dalam bentuk fasa gas maka molekul SnCl2 berbentuk bengkok, sedangkan pada bentuk padatan SnCl2 membentuk rantai yang saling terhubung dengan jembatan klorida. Selain dipakai sebagai reduktor SnCl2 juga dipakai sebagai katalis, reagen analisis untuk raksa, dan juga dipakai sebagai aditif makanan untuk mempertahankan warna dan sebagai antioksidan. d. Timah(IV) Klorida Disebut juga stani klorida atau timah tetraklorida merupakan senyawaan kimia dengan rumus SnCl4. Pada suhu kamar SnCl4 ini merupakan cairan yang tidak berwarna dan akan membentuk kabut jika terjadi kontak dengan udara. SnCl4 dipergunakan sebagai senjata kimia dalam perang dunia ke-1, dipakai untuk memperkuat gelas, dan sebagai bahan dasar pembuatan organotin. e. Timah Sulfida Senyawaan timah dengan belerang terdapat sebagai SnS yaitu timah(II)sulfide dan ada dialam sebagai mineral herzenbergite. Pebuatan SnS adalah dibuat dengan mereaksikan belerang, SnCl2 dan H2S. Sn + S -> SnS SnCl2 + H2S -> SnS + 2HCl Sedangkan timah(IV) sulfide memiliki rumus SnS2 dan terdapat dialam sebagai mineral berndtite. Senyawa ini mengendap sebagai padatan berwarna coklat dengan penambahan H2S pada larutan senyawa timah(IV) dan banyak dipakai sebagai ornament dekoratif karena warnanya mirip emas.

f. Timah Hidrida Hidrida dari timah disebut sebagai stannan dan rumus formulanya adalah SnH4. Hidrida timah ini dapat dibuat dengan cara mereaksikan antara SnCl4 dengan LiAlH4. Stannan terdekomposisi secara lambat menghasilkan loga timah dan gas hydrogen. Hidrida timah ini sangat analog dengan gas metana CH4. g, Stanat Dalam ilmu kimia stanat berkoporasi dengan senyawaan: Ortostanat yang memiliki rumus kimia SnO44- contoh senyawaannya adalah K4SnO4 atau Mg2SnO4. Metastanat yaitu MSnO3 atau M2SnO3 yaitu campuran oksida atau polimerik anoin. Perlu dicatat bahwa asam stanit yang merupakan precursor stanat sebenarnya tidak terdapat dialam dan ini sebenarnya merupakan hidrat dari SnO2. Istilah stanat juga dipakai untuk sufiks penamaan senyawa misalnya SnCl62- hesaklorostanat. 11. Perak - AgNO3 untuk Obat tetes mata - untuk menyembuhkan luka yang terlihat di dalam mulut*. -Perak sterling digunakan untuk perhiasan, perabotan perak, dsb. dimana penampakan sangat penting. - Perak juga digunakan sebagai campuran logam pengganti gigi, solder, kotak listrik, dan baterai perak-timah dan perak-cadmium. -Cat perak digunakan untuk membuat sirkuit cetak. -Perak juga digunakan untuk produksi kaca dan dapat didepositkan sebagai lapisan pada gelas atau logam lainnya dengan metoda chemical deposition, electrode position atau dengan cara penguapan. - Ketika perak baru saja didepositkan, lapisan ini merupakan reflektor cahaya paling baik. Tapi lapisan ini juga cepat rusak dan ternoda dan kehilangan reflektivitasnya. Walau lapisan perak bagus untuk cahaya, ia sangat buruk untuk memantulkan sinar ultraviolet. - Silver fulminate, bahan peledak yang kuat, kadang-kadang terbentuk saat pembentukan perak.

- Silver iodide digunakan untuk membuat hujan buatan. Silver chloride memiliki sifat-sifat optikal yang unik karena bisa dibuat transparan. - Silver nitrate, atau lunar caustic, yang merupakan senyawa perak yang penting banyak digunakan di bidang fotografi. Selama beratus-ratus tahun, perak telah digunakan sebagai bentuk pembayaran dalam bentuk koin oleh banyak negara. Belakangan ini sayangnya, konsumsi perak telah jauh melebihi produksi.

Anda mungkin juga menyukai