Anda di halaman 1dari 16

ALKALI

1. Sifat Fisis Alkali



1. Jari-Jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak antara inti atom dengan kulit terluar.
Besarnya jari-jari atom ditentukan oleh muatan inti atom dan jumlah kulit
elektron. Dalam inti atom, terdapat proton yang menarik elektron. Makin
banyak jumlah proton, tarikan inti makin kuat. Sehingga, dari litium ke
fransium jari-jari atom bertambah karena jumlah kulit atom semakin banyak.
2. Energi Ionisasi
Energi ionisasi adalah energi minimum yang dibutuhkan untuk
melepas satu elektron pada kulit terluar untuk atom atau ion dalam wujud gas.
Besarnya energi ionisasi berhubungan erat dengan nomor atom. Dari litium ke
fransium energi ionisasi semakin berkurang, artinya energi untuk melepas
elektron semakin kecil karena dari lithium ke fransium jari-jari atom semakin
besar sehingga gaya tarik-menarik inti dengan elektron semakin lemah.
3. Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah ukuran kemampuan suatu atom untuk
menarik elektron. Semakin mudah suatu atom menarik elektron, semakin
besar keelektronegatifannya. Semakin sulit suatu atom menarik elektron,
semakin kecil keelektronegatifannya Pada golongan IA, yaitu dari litium ke
fransium, kelektronegatifan atau kemampuannya menarik elektron dari atom
lain semakin berkurang. Hal ini terjadi karena dari litium ke fransium
penambahan jari-jari atom yang menyebabkan gaya tarik inti dengan elektron
semakin lemah.
4. Afinitas elektron
Afinitas elektron adalah energi yang dibebaskan suatu atom berfase gas jika
menangkap sebuah elektron sehinnga menjadi ion bermuatan -1. Afinitas
elektron dapat bernilai positif atau negatif. Afinitas elektron bernilai positif
bila pengikatan elektron memerlukan energi sedangkan afinitas elektron
bernilai negatif bila setelah mengikat elektron terjadi pelepasan energi. Unsur
yang memiliki afinitas elektron negatif memiliki kecenderungan lebih besar
mengikat elektron daripada unsure yang memiliki afinitas elektron positif.
Dalam golongan IA, dari litium ke fransium, afinitas elektron cenderung
berkurang, yaitu energi yang dilepaskan ketika mengikat sebuah elektron
semakin kecil. Hal ini terjadi karena kemampuannya menarik elektron dari
atom lain semakin berkurang.
5. Tingkat oksida (Bilangan oksidasi)
Dari litium ke fransium tingkat oksidasi logam alkali hanya satu
macam yaitu +1. Untuk mencapai konfigurasi elektron stabil logam-logam
alkali melepas satu elektron.
6. Titik didih dan titik leleh
Dari litium ke fransium, titik leleh dan titik didihnya semakin rendah.
Titik leleh yang cukup rendah menunjukkan bahwa logam alkali merupakan
logam yang lunak. Lunaknya logam bertambah disebabkan bertambahnya
nomor atom dari litium ke fransium.
Semua logam alkali memiliki titik leleh dan titik didih diatas suhu
ruangan. Semua unsurnya berwujud padat pada suhu ruangan, kecuali cesium.
Jika suhu lingkungan pada saat pengukuran melebihi 28
o
C unsur ini akan
berwujud cair.

Secara keseluruhan, sifat fisis alkali dapat diringkas sebagai berikut :
Kecenderungan sifat logam alkali sangat teratur. Dari atas ke bawah secara
berurutan akan semakin besar :
Jari-jari atom
Massa atom
Sifat reduktor
Massa jenis (kerapatan)
Sementara itu, dari atas ke bawah secara berurutan akan semakin kecil :
Energi ionisasi
Afinitas elektron
Keelektronegatifan
Titik leleh
Titik didih
Sifat Kimia Golongan IA (Alkali)

1. Kereaktifan Unsur
Energi ionisasi logam alkali relatif rendah dibandingkan unsur logam
yang lain sehingga termasuk logam yang sangat rektif. Kereaktifan logam
alkali dibuktikan dengan kemudahannya bereaksi dengan air, unsur-unsur
halogen, hidrogen, oksigen dan belerang. Maka logam ini harus disimpan di
dalam cairan senyawa hidrokarbon, seperti minyak tanah. Yang paling reaktif
adalah cesium dan yang kurang reaktif adalah litium. Hal ini dikarenakan
kereaktifan logam alkali bertambah dari atas ke bawah dalam sistem periodik.
Karena kereaktifannya, unsur alkali tidak ditemukan dalam keadaan bebas di
alam.
Hubungan jari-jari dengan kereaktifan logam alkali dalam satu
golongan dari atas ke bawah jari-jari atom bertambah besar sehingga jarak
antara inti dengan elektron kulit terluar bertambah besar. Dengan demikian
besarnya energi untuk melepas elektron valensinya (energi ionisasi) semakin
kecil. Dengan semakin kecil harga energi ionisasi maka dari atas ke bawah (
Li ke Fr ) semakin besar kereaktifannya.
2. Kelarutan Senyawa
Sebagian besar persenyawaan logam alkali larut dalam medium air,
walaupun kelarutannya berbeda-beda.
3. Sifat Asam dan Basa
Logam alkali dapat bereaksi dengan air membentuk basa kuat (LOH).
Semakin ke bawah sifat basa logam alkali semakin kuat. Hal ini dikarenakan
dari atas ke bawah dalam sistem periodik semakin mudah untuk direduksi.
Dan sifat logamnya semakin ke bawah juga semakin kuat. Basa senyawa alkali
ini bersifat ionik dan semuanya mudah larut dalam air. Kelarutannya dalam air
semakin ke bawah semakin besar.
4. Warna Nyala Logam Alkali
Sifat penting logam alkali adalah mempunyai spektrum emisi, yang
dihasilkan bila larutan garamnya dipanaskan dalam nyala bunsen. Spektrum
emisi adalah warna nyala yang dihasilkan oleh suatu unsur. Spektrum emisi
yang dihasilkan setiap unsur berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
Warna spektrum ini dapat dipakai dalam analisis kualitatif, yang disebut tes
nyala.
Tabel Uji Nyala Alkali

Ketika dibakar litium menghasilkan warna merah, natrium menghasilkan
warna kuning, kalium menghasilkan warna pink atau lilac, rubidium
menghasilkan warna merah lembayung dan sesium menghasilkan warna merah
lembayung. Warna-warna yang dihasilkan oleh unsur-unsur alkali sangat indah
sehingga logam-logam alkali banyak dimanfaatkan dalam pembuatan kembang
api atau mercun. Warna kuning nyala natrium banyak dipakai dijalan raya,
karena biayanya lebih murah dibandingkan lampu pijar.
5. Polarisasi Senyawa

REAKSI-REAKSI LOGAM ALKALI
Reaksi dengan Air
Produk yang diperoleh dari reaksi antara logam alkali dan air adalah gas hidrogen
danlogam hidroksida. Logam hidroksida yang dihasilkan merupakan suatu basa kuat. Makin
kuat sifat logamnya basa yang dihasilkan makin kuat pula, dengan demikian basa paling kuat
yaitu dihasilkan oleh sesium. Reaksi antara logam alkali dan air adalah sebaga berikut:
2M(s) + 2H
2
O(l) 2MOH(aq) + H
2
(g)

(M = logam alkali)

Reaksi antara logam alkali dengan air merupakan reaksi yang eksotermis. Li bereaksi dengan
tenang dan sangat lambat, Natrium dan kalium bereaksi dengan keras dan cepat, sedangkan
rubidium dan sesium bereaksi dengan keras dan dapat menimbulkan ledakan.

Gambar reaksi natrium dengan air

Reaksi dengan Udara
Logam alkali pada udara terbuka dapat bereaksi dengan uap air dan oksigen. Untuk
menghindari hal ini, biasanya litium, natrium dan kalium disimpan dalam minyak atau
minyak tanah untuk menghindari terjadinya kontak dengan udara.
Litium merupakan satu-satunya unsur alkali yang bereaksi dengan nitrogenmembentuk Li
3
N.
Hal ini disebabkan ukuran kedua atom yang tidak berbeda jauh dan struktur yang
dihasilkanpun sangat kompak dengan energi kisi yang besar.
Produk yang diperoleh dari reaksi antara logam alkali dengan oksigen yakni berupaoksida
logam. Berikut reaksi yang terjadi antara alkali dengan oksigen
4M + O
2
2L
2
O (L = logam alkali)

Pada pembakaran logam alkali, oksida yang terbentuk bermacam-macam tergantung pada
jumlah oksigen yang tersedia. Bila jumlah oksigen berlebih, natrium membentukperoksida,
sedangkan kalium, rubidium dan sesium selain peroksida dapat pula membentuk
membentuk superoksida. Persamaan reaksinya
Na(s) + O
2
(g) Na
2
O
2
(s)
L(s) + O
2
(g)

LO
2
(s)

(L = kalium, rubidium dan sesium)

Reaksi dengan Hidrogen
Dengan pemanasan logam alkali dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk senyawa
hidrida. Senyawa hidrida yaitu senyawaan logam alkali yang atom hidrogen memiliki
bilangan oksidasi -1.
2L(s) + H
2
(g) 2LH(s)

(L = logam alkali)

Reaksi dengan Halogen
Unsur-unsur halogen merupakan suaru oksidator sedangkan logam alkali merupakan reduktor
kuat. Oleh sebab itu reaksi yang terjadi antara logam alkali dengan halogen merupakan reaksi
yang kuat. Produk yang diperoleh dari reaksi ini berupa garam halida.
2L + X
2


2LX (L = logam alkali, X = halogen)
Reaksi dengan Senyawa
Logam-logam alkali dapat bereaksi dengan amoniak bila dipanaskan dan akan terbakar dalam
aliran hidrogen klorida.
2L + 2HCl LCl + H
2

2L + 2NH
3
LNH
2
+ H
2
L = logam alkali

Alkali dengan asam
L + HX LX + H
2

Contoh :
Alkali dengan HCl
a. 2Li + 2HCl 2LiCl + H
2

b. 2Na + 2HCl 2NaCl + H
2

c. 2K + 2HCl 2KCl + H
2

d. 2Rb + 2HCl 2RbCl + H
2

e. 2Cs + 2HCl 2CsCl + H
2

Alkali dengan HBr
a. 2Li + 2HBr 2LiBr + H
2

b. 2Na + 2HBr 2NaBr + H
2

c. 2K + 2HBr 2KBr + H
2

d. 2Rb + 2HBr 2RbBr + H
2

e. 2Cs + 2HBr 2CsBr + H
2

Alkali dengan HI
a. 2Li + 2HI 2LiI + H
2

b. 2Na + 2HI 2NaI + H
2

c. 2K + 2HI 2KI + H
2

d. 2Rb + 2HI 2RbI + H
2

e. 2Cs + 2HI 2CsI + H
2

Alkali dengan H
2
SO4
a. 2Li + H
2
SO
4
Li
2
SO
4
+ H
2

b. 2Na + H
2
SO
4
Na
2
SO
4
+ H
2

c. 2K + H
2
SO
4
K
2
SO
4
+ H
2

d. 2Rb + H
2
SO
4
Rb
2
SO
4
+ H
2

e. 2Li + H
2
SO
4
Li
2
SO
4
+ H
2

Alkali dengan HNO
3

a. 2Li + 2HNO
3
2LiNO
3
+ H
2

b. 2Na + 2HNO
3
2NaNO
3
+ H
2

c. 2K + 2HNO
3
2KNO
3
+ H
2

d. 2Rb + 2HNO
3
2RbNO
3
+ H
2

e. 2Li + 2HNO
3
2LiNO
3
+ H
2

Alkali dengan H
3
PO
4

a. 6Li + 2H
3
PO
4
2Li
3
PO
4
+ 3H
2

b. 6Na + 2H
3
PO
4
2Na
3
PO
4
+ 3H
2

c. 6K + 2H
3
PO
4
2K
3
PO
4
+ 3H
2

d. 6Rb + 2H
3
PO
4
2Rb
3
PO
4
+ 3H
2

e. 6Cs + 2H
3
PO
4
2Cs
3
PO
4
+ 3H
2

Alkali dengan H
2
CO
3

a. 2Li + H
2
CO
3
Li
2
CO
3
+ H
2

b. 2Na + H
2
CO
3
Na
2
CO
3
+ H
2

c. 2K + H
2
CO
3
K
2
CO
3
+ H
2

d. 2Rb + H
2
CO
3
Rb
2
CO
3
+ H
2

e. 2Cs + H
2
CO
3
Cs
2
CO
3
+ H
2


CARA PEMBUATAN LOGAM ALKALI :
Hidrogen
Hidrogen termasuk nonlogam walaupun dengan alkali sama-sama memiliki satu
elektron pada kulit terluarnya. Berdasarkan konfigurasi elektron diketahui semua unsur alkali
memiliki 1 elektron yang terletak pada kulit terluar. Persamaan ini menyebabkan unsur-unsur
alkali memiliki sifat kimia yang mirip.Walaupun memiliki sifat yang mirip tetapi unsur-unsur
alkali keberadaan di alam tidak bersama-sama. Hal ini disebabkan oleh ukuran-ukuran ion
alkali yang sangat berbeda satu dengan yang lainnya.

Natrium dan kalium sangat melimpah dikerak bumi sedangkan litium, rubidium dan
sesium kelimpahannya sangat sedikit. Kelimpahan logam alkali yang paling sedikit adalah
fransium. Hal ini disebabkan fransium merupakan unsur radioaktif yang memancarkan sinar
beta () dengan waktu paruh yang pendek sekitar 21 menit, kemudian segera berubah
menjadi unsur thorium. Logam fransium dihasilkan dari unsur aktinum dengan pemancaran
sinar alpha (). Untuk penjelasan selanjutnya logam fransium tidak dibahas pada bagian ini.

Sumber Logam Alkali Di Alam
Natrium ditemukan sebagai natrium klorida (NaCl) yang terdapat dalam air laut,
dalam entuk sendawa Chili NaNO
3
, trona (Na
2
CO
3
.2H
2
O), boraks (Na
2
B
4
O
7
.10H
2
O)
dan mirabilit (Na
2
SO
4
).
Kalium didapat sebagai mineral silvit (KCl), mineral karnalit (KCl.MgCl
2
.6H
2
O)
sendawa (KNO
3
), dan feldspar (K
2
O.Al
2
O
3
.3SiO
2
). Selain dari kalium juga terdapat
dalam air laut.
Unsur rubidiumm dan sesium dihasilkan sebagai hasil samping proses pengolahan
litium dari mineralnya.

Ekstraksi Logam Alkali
Logam-logam alkali sangat stabil terhadap pemanasan, sehingga logam-logam alkali tidak
dapat diperoleh dari oksidanya melalui proses pemanasan. Logam alkali tidak dapat
dihasilkan dengan mereduksi oksidanya, hal ini disebabkan logam-logam alkali merupakan
pereduksi yang kuat.
Keberadaan natrium dan kalium telah dikenali sejak lama, namun untuk mereduksi logam-
logam alkali dalam air tidak dapat dilakukan karena logam-logam alkali dapat bereaksi
dengan air membentuk basa kuat. Pada abad ke-19 H. Davy akahirnya dapat mengisolasi
natrium dan kalium dengan melakukan elektrolisis terhadap lelehan garam KOH atau NaOH.
Dengan metode yang sama Davy berhasil mengisolasi Li dari Li
2
O. Kemudian Rb dan Cs
ditemukan sebagai unsur baru dengan teknik spektroskopi pada tahun 1860-1861
oleh Bunsen dan Kirchhoff. Sedangkan fransium ditemukan olehPerey dengan menggunakan
teknik radiokimia tahun 1939.
Semua logam alkali hanya dapat diisolasi dari leburan garam halidanya melalui proses
elektrolisis. Garam-garam halida mempunyai titik lebur yang sangat tinggi, oleh karena itu
umumnya ditambahkan garam halida yang lain untuk menurunkan titik lebur garam
halidanya.

Elektrolisis Litium

Gambar Lithium
Sumber logam litium adalah spodumene (LiAl(SO)
3
). Spodumene dipanaskan pada suhu
100
o
C kemudian ditambah H
2
SO
4
pekat panas sehingga diperoleh Li
2
SO
4
. Campuran yang
terbentuk dilarutkan ke dalam air. Larutan Li
2
SO
4
ini kemudian direaksikan dengan Na
2
CO
3
.
Dari reaksi ini terbentuk endapan Li
2
CO
3
.
Li
2
SO
4
(aq)

+ Na
2
CO
3
(aq)

Li
2
CO
3
(s)

+ Na
2
SO
4
(aq)

Setelah dilakukan pemisahan Li
2
CO
3
yang diperoleh direaksikan dengan HCl sehingga
diperoleh garam LiCl.
Li
2
CO
3
(s)

+ 2HCl(aq)

2LiCl + H
2
O

+ CO
2


Garam LiCl ini yang akan digunakan sebagain bahan dasar elektrolisis litium. Namun karena
titik lebur LiCl yang sangat tinggi sekitar 600 C maka ditambahkan KCl dengan
perbandingan volume 55% LiCl dan 45% KCl. Penambahan KCl ini bertujuan untuk
menurunkan titik lebur LiCl menjadi 430 C. Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis Li
adalah sebagai berikut
Katoda : Li
+
+ e

Li
Anoda : 2Cl

Cl
2
+ 2e

Selama elektrolisis berlangsung ion Li
+
dari leburan garam klorida akan bergerak menuju
katoda. Ketika tiba dikatoda ion-ion litium akan mengalami reaksi reduksi menjadi padatan
Li yang menempel pada permukaan katoda. Padatan yang terbentuk dapat diambil secara
periodik, dicuci kemudian digunakan untuk proses selanjutnya sesuai keperluan. Sedangkan
ion Cl akan bergerak menuju anoda yang kemudian direduksi menjadi gas Cl
2
.

Elektrolisis Natrium

Gambar Logam Natrium
Natrium dapat diperoleh dari elektrolisis leburan NaCl dengan menambahkan
CaCl
2
menggunakan proses downs cell. Penambahan CaCl
2
bertujuan menurunkan titih leleh
NaCl dari 801C menjadi 580 C. Proses ini dilakukan dalam sel silinder meggunakan anoda
dari grafit dan katoda dari besi atau tembaga. Selama proses elektrolisis berlangsung, ion-ion
Na
+
bergerak menuju katoda kemudian mengendap dan menempel pada katoda, sedangkan
ion Cl memebntuk gas Cl
2
pada anoda. Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis natrium
dari lelehan NaCl:
Peleburan NaCl Na
+
+ Cl
Katoda : Na
+
+ e

Na
Anoda : 2Cl

Cl
2
+ 2e
Reaksi elektrolisis: Na
+
+ Cl Na + Cl
2



Metode reduksi

Gambar Logam Kalium
Kalium, rubidium, dan sesium tidak dapat diperoleh dengan proses elektrolis karena logam-
logam yang terbentuk pada anoda akan segera larut kembali dalam larutan garam yang
digunakan. Oleh sebab itu untuk memperoleh Kalium, rubidium, dan sesium dilakukan
melalui metode reduksi.

Gambar Logam sesium
Proses yang dilakukan untuk memperoleh ketiga logam ini serupa yaitu dengan mereaksikan
lelehan garamnya dengan natrium.
Na + LCl L + NaCl (L= kalium, rubidium dan sesium)
Dari reaksi di atas L dalam bentuk gas yang dialirkan keluar. Gas yang keluar kemudian
dipadatkan dengan menurunkan tekanan atau suhu sehingga terbentuk padatan logam L.
Karena jumlah produk berkurang maka reaksi akan bergeser ke arah produk. Demikian
seterusnya hingga semua logam L habis bereaksi.

Gambar Logam Rubidium

KEGUNAAN LOGAM ALKALI :

a. Unsur Natrium
Natrium memiliki kemampuan daya gabung terhadap oksigen besar, sehingga sangat mudah
terbakar di udara. Oleh karena itu, Na disimpan dalam minyak tanah atau dalam parafin cair.
Natrium terbakar dengan nyala kuning. Natrium banyak digunakan untuk pembuatan lampu-
lampu natrium dan pembuatan senyawa-senyawa organik.

b. Senyawa Natrium Hidroksida
Natrium hidroksida (NaOH), disebut juga soda api atau soda kaustik. NaOH adalah suatu
basa yang sangat kuat; larut dengan baik dalam air dengan menimbulkan kalor (larutannya
dinamakan lindi natron); mengikat CO
2
dari udara dan berubah menjadi Na
2
CO
3
. Soda api
digunakan dalam membuat "sabun keras", membersihkan minyak tanah, dan dalam industri.

c. Senyawa Natrium Klorida
Natrium klorida (NaCl) penting sebagai bahan makanan, dan pengawet sayur, daging, telur,
dan ikan. Penambahan NaCl dalam air es digunakan sebagai pendingin dalam pembuatan
bermacam-macam es, misal es puter, es lilin, dan es krim. Dalam industri, NaCl digunakan
sebagai sumber unsur Na dan Cl, dan sebagai bahan pembuatan senyawan-senyawa lain yang
mengandung Na atau Cl, seperti asam klorida, dan soda. NaCl dalam industri keramik dipakai
sebagai campuran bahan glasir.

d. Senyawa Natrium Karbonat
Natrium karbonat (soda) mudah larut dalam air, dan larutannya bersifat basa. Berdasarkan
sifat inilah maka soda digunakan sebagai zat pencuci. Soda digunakan dalam perusahaan
pencucian untuk menghilangkan noda minyak. Soda juga dipakai dalam industri kaca, dan
untuk melunakkan air sadah.

e. Senyawa Natrium Hidrogen Karbonat
Natrium hidrogen karbonat dipakai dalam alat pemadam api. Alat ini diisi dengan
larutan NaHCO
3
dicampur dengan saponin, suatu zat dapat berbuih. Fungsi
lain NaHCO
3
adalah untuk menghilangkan bau tengik dari mentega; mengembangkan kue;
menghilangkan lemak dan lilin dalam pencucian bulu domba; serta menghilangkan gom dari
sutra.

f. Senyawa Natrium Nitrat atau Sendawa Chili
Natrium nitrat dipakai sebagai pupuk buatan dan pembuatan asam sendawa.

g. Senyawa Kalium Nitrat
Kalium nitrat berupa hablur-hablur putih, tidak higroskopik. Senyawa ini digunakan sebagai
pengawet daging dan dalam pembuatan mesiu.

h. Senyawa Kalium Iodida dan Kalium Bromida
Kedua garam tersebut terdapat dalam jumlah sedikit di alam (dalam air laut). Keduanya
dipakai dalam obat-obatan. KI mempunyai sifat membersihkan darah, sedangkan KBr dapat
menenangkan saraf (obat tidur). KBr juga dipakai dalam pemotretan.

i. Senyawa Kalium Klorat dan Kalium Hidroksida
Senyawa kalium klorat tidak begitu mudah larut dalam air, merupakan oksidator kuat, lebih-
lebih dengan katalis MnO
2
. Kalium klorat dipakai dalam pembuatan korek api, pembuatan
petasan, dan sebagai obat kumur. Adapun kalium hidroksida (KOH) dipakai dalam
pembuatan sabun mandi.



j. Unsur Litium
Senyawa yang paling penting dari unsur litium adalah senyawa klorida, sulfat, dan
karbonat. Litium karbonat digunakan dalam pembuatan peralatan gelas dan keramik. Pada
kemurnian yang tinggi senyawa ini digunakan dalam pengobatan pada kerusakan mental
tertentu. Senyawa ini juga berfungsi sebagai bahan dalam pembuatan senyawa litium lainnya,
misal pada pembuatan litium hidroksida.
Uraian lain tentang kegunaan alkali :
1. Kegunaan litium ( Li )
Disebabkan muatan habanya yang tinggi, Litium digunakan di dalam
aplikasi pemindahan haba.
Litium mempunyai keupayaan elektrokimia yang tinggi. Ini
membolehkannya digunakan sebagai anod bateri.
Garam Litium contohnya Litium karbonat (L
i2
CO
3
), Litium sitrat,
dan Litium orotat adalah penstabil modus yang digunakan dalam
rawatan kecelaruan dwikutub.
Litium juga digunakan sebagai antidepresan.
Litium klorida dan lithium bromida bersifat higroskopik dan sering
digunakan sebagai desiccant.
Litium sterat digunakan sebagai pelincir bersuhu tinggi serbaguna.
Litium ialah agen pengaloian untuk mensintesis sebatian organik, dan
digunakan juga di dalam aplikasi nuklear.
Litium digunakan dalam pembuatan kaca dan seramik. Contohnya kaca
Litium digunakan di dalam teleskop 200 inci di Gunung Palomar.
Litium hidroksida digunakan untuk mengeluarkan karbon
dioksida daripada udara di dalam pesawat angkasa and kapal selam.
Aloi Litium bersama aluminium, kadmium, tembaga,
dan mangan digunakan untuk menghasilkan komponen pesawat
udara yang berprestasi tinggi.
Digunakan pada proses yang terjadi pada tungku peleburan logam
(misalnya baja).
Digunakan untuk mengikat karbondioksida dalam sistem ventilasi pesawat
dan kapal selam.
Digunakan pada pembuatan bom hidrogen.
Litium digunakan untuk membuat baterai.
Digunakan sebagai katalisator dalam reaksi organik.
2. Kegunaan natrium ( Na ) dan senyawanya
Sebagai pendingin pada reaktor nuklir, dimana Na menyerap panas dari
reaktor nuklir kemudian Na panas mengalir melalui saluran menuju
reservoar yang berisi air. Selanjutnya air dalam reservoar menguap dan
uapnya dialirkan pada pembangkit listrik tenaga uap.
Natrium digunakan pada industri pembuatan bahan anti ketukan pada
bensin yaitu TEL (tetraetillead).
Uap natrium digunakan untuk lampu jalan yang dapat menembus kabut.
Untuk membuat beberapa senyawa natrium seperti Na
2
O
2
(natrium
peroksida) dan 2Li
3
N (Litium Nitrida)
Natrium juga digunakan untuk foto sel dalam alat-alat elektronik.
Natrium Klorida Sebagagai bahan baku untuk membuat natrium (Na),
klorin (Cl
2
), hydrogen (H
2
), hydrogen klorida (HCl) serta senyawa-
senyawa natrium seperti NaOH dan Na
2
CO
3
, Di negara yang bermusim
dingin, natrium klorida digunakan untuk mencairkan salju di jalan raya,
pengolahan bahan makanan yaitu sebagai bumbu masak atau garam dapur.
Natrium Hidroksida (NaOH) disebut juga dengan nama kaustik soda atau
soda api, digunakan dalam industri sabun dan deterjen. Sabun dibuat
dengan mereaksikan lemak atau minyak dengan NaOH, industri pulp dan
kertas. Bahan dasar pembuatan kertas adalah selulosa (pulp) dengan cara
memasak kayu, bambu dan jerami dengan kaustik soda (NaOH).
Natrium Karbonat (Na
2
CO
3
) dinamakan juga soda abu, digunakan dalam
industri pembuatan kertas, industri kaca, industri deterjen, bahan pelunak
air (menghilangkan kesadahan pada air).
Natrium Bikarbonat (NaHCO
3
) disebut juga soda kue, Kegunaannya
sebagai bahan pengembang pada pembuatan kue.
Natrium nitrit (NaNO
2
), pembuatan zat warna (proses diazotasi),
pencegahan korosi.
Natrium sulfat (Na
2
SO
4
) atau garam Glauber, obat pencahar (cuci perut),
zat pengering untuk senyawa organik.
Natrium tiosulfat (Na
2
S
2
O
3
), larutan pencuci (hipo) dalam fotografi.
Na
3
AlF
6
, pelarut dalam sintesis logam alumunium.
Natrium sulfat dekahidrat (Na
2
SO
4
.10H
2
O) atau garam glauber: digunakan
oleh industri pembuat kaca.
Na
3
Pb
8
: sebagai pengisi lampu Natrium.
Natrium peroksida (Na
2
O
2
): pemutih makanan.
Na-benzoat, zat pengawet makanan dalam kaleng, obat rematik.
Na-sitrat, zat anti beku darah.
Na-glutamat, penyedap masakan (vetsin).
Na-salsilat, obat antipiretik (penurun panas).
3. Kegunaan Kalium (K) dan Senyawanya
Unsur kalium sangat penting bagi pertumbuhan. Tumbuhan membutuhkan
garam-garam kalium, tidak sebagai ion K
+
sendiri, tetapi bersama-sama
dengan ion Ca
2+
dalam perbandingan tertentu.
Unsur kalium digunakan untuk pembuatan kalium superoksida (KO
2
) yang
dapat digunakan sebagai bahan cadangan oksigen dalam tambang (bawah
tanah), kapal selam, dan digunakan untuk memulihkan seseorang yang
keracunan gas.
Kalium oksida (KO
2
), digunakan sebagai konverter CO
2
pada alat bantuan
pernafasan. Gas CO
2
yang dihembuskan masuk kedalam alat dan bereaksi
dengan KO
2
menghasilkan O
2

KOH digunakan pada industri sabun lunak atau lembek.
KCl dan K
2
SO
4
digunakan untuk pupuk pada tanaman.
KNO
3
digunakan sebagai komponen esensial dari bahan peledak, petasan
dan kembang api.
KClO
3
digunakan untuk pembuatan korek api, bahan peledak, dan
mercon. KClO
3
dapat juga digunakan sebagai bahan pembuat gas Cl
2
,
apabila direaksikan dengan larutan HCl pada laboratorium.
Kalium hidroksida (KOH), bahan pembuat sabun mandi, elektrolit batu
baterai batu alkali
K
2
Cr
2
O
7
, zat pengoksidasi (oksidator)
KMnO
4
, zat pengoksidasi, zat desinfektan
4. Kegunaan Rubidium ( Rb )
Rubidium (Rb) digunakan sebagai permukaan peka cahaya dalam sel
fotolistrik yang dapat mengubah cahaya menjadi listrik.
Dibutuhkan untuk kelangsungan hidup beberapa mahluk hidup (misalnya
oleh tumbuhan).
Digunakan sebagai katalis pada beberapa reaksi kimia
Digunakan sebagai katalis pada beberapa reaksi kimia.
Sifat radioaktif rubidium-87 digunakan dalam bidang geologi (untuk
menentukan umur batuan atau benda-benda lainnya).
Unsur resonans dalam jam atom. Ini disebabkan oleh binaan
hiperhalus dalam aras tenaga rubidium.
Ramuan bagi jenis kaca khas.
Penghasilan superoksida dengan membakar dalam oksigen.
5. Kegunaan Sesium ( Cs )
Digunakan untuk menghilangkan sisa oksigen dalam tabung hampa.
Karena muda memencarkan electron ketika disinari cahaya, maka cesium
digunakan sebagai keping katoda photosensitive pada sel fotolistrik.
Sesium digunakan pada jam atom dengan akurasi sebesar 5 detik dalam
300 tahun.
Isotop radioaktif cesium-137 yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir
digunakan sebagai penghasil energi atom serta digunakan juga dalam
bidang kedokteran dan penelitian.
Arus terbesar akhir penggunaan caesium adalah di cesium format berbasis
cairan pengeboran untuk industri minyak ekstraktif. Larutan berair dari
cesium format (HCOO-Cs +)-dibuat dengan mereaksikan cesium
hidroksida dengan asam format-dikembangkan dalam pertengahan 1990-
an untuk digunakan sebagai pengeboran sumur minyak dan cairan
penyelesaian. Fungsi format cesium sebagai fluida pengeboran untuk
melumasi mata bor, untuk membawa potongan batuan ke permukaan, dan
untuk menjaga tekanan pada pembentukan selama pengeboran sumur.
Sebagai cairan penyelesaian, yang membantu emplasemen hardware
kontrol setelah pengeboran tetapi sebelum produksi, fungsi format cesium
adalah untuk mempertahankan tekanan.
Cesium juga digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik. Cesium uap
generator termionik daya pengangkat rendah yang mengubah energi panas
menjadi energi listrik. Dalam converter tabung vakum dua elektroda, alat
ini menetralkan muatan ruang yang dibangun di dekat katoda untuk
meningkatkan aliran arus.
Sebagai cairan sentrifugasi karena kepadatan yang tinggi, solusi cesium
klorida (CsCl), sulfat (Cs2SO4), dan trifluoroacetate (Cs (O2CCF3)) yang
umumnya digunakan dalam biologi molekuler untuk ultrasentrifugasi
gradien densitas. Teknologi ini terutama diterapkan pada isolasi partikel
virus, sub-seluler organel dan fraksinya, dan asam nukleat dari sampel
biologis .
Senyawa cesium digunakan untuk meningkatkan efektivitas dari beberapa
logam katalis-ion yang digunakan dalam produksi bahan kimia, seperti
asam akrilat, antrakuinon, etilen oksida, metanol, anhidrida ftalat, stirena ,
metil metakrilat monomer, dan berbagai olefin. Hal ini juga digunakan
dalam konversi katalitik belerang dioksida ke trioksida belerang dalam
produksi asam sulfat.
Cesium digunakan sebagai propelan dalam mesin ion awal dirancang
untuk propulsi pesawat ruang angkasa pada antarplanet yang sangat
panjang atau misi extraplanetary.
Cesium nitrat digunakan sebagai oksidator dan pewarna piroteknik untuk
membakar silikon dalam flare inframerah seperti suar-19 Luu, karena
memancarkan banyak cahaya dalam spektrum inframerah dekat. Cesium
bersama dengan rubidium, telah ditambahkan sebagai karbonat untuk kaca
karena mengurangi konduktivitas listrik dan meningkatkan stabilitas dan
daya tahan serat optik dan penglihatan pada malam hari. Fluorida Cesium
atau aluminium fluorida cesium digunakan dalam fluks diformulasikan
untuk mematri paduan aluminium yang mengandung magnesium.
Cesium juga telah dianggap sebagai fluida dalam suhu tinggi. Garam
Cesium telah dievaluasi sebagai reagen antishock. untuk digunakan setelah
pemberian obat arsenik. Karena efeknya pada irama jantung, namun logam
ini kurang mungkin untuk digunakan dibandingkan garam kalium atau
rubidium. Garam cesium juga telah digunakan untuk mengobati epilepsi.
6. Kegunaan Fransium ( Fr )
Fr telah digunakan untuk menentukan kadar Aktinum (Ac) dalam materi
alam (Fr adalah produk peluruhan Ac) dan dalam penelitian biologi untuk
mempelajari organ tubuh tikus.






Beberapa kegunaan senyawa alkali dijabarkan dalam Tabel 1. [1]


Sifat Kegunaan
Li
2
CO
3
Produksi aluminium
Pembuatan LiOH
LiOH Pabrik sabun litium untuk pelumas
LiH Pereduksi pada sintetis organik
Pembuatan antihistamin dan obat-obatan
NaCl Sumber Na dan NaCl


Bumbu, dan penyedap makanan


Pabrik sabun (mengendapkan sabun dari campuran reaksi)
NaOH Industri pulp dan kertas


Ekstraksi oksida aluminium


Pabrik rayon viskosa
Na
2
CO
3
Pemurnian minyak bumi


Pabrik sabun


Pabrik gelas


Digunakan dalam detergen dan softener
Na
2
O
2
Pemutih tekstil
NaNH
2
Pembuatan celupan indigo untuk blue jeans denim
KCl Pupuk
KOH Pabrik sabun lunak
K
2
CO
3
Pabrik gelas
KNO
3
Pupuk dan bahan peledak

Anda mungkin juga menyukai