Anda di halaman 1dari 5

Alkali (IA)

Alkali Dalam Kimia Adalah Suatu Garam Ionik Basa Dari Suatu Unsur Kimia Alkali
Logam Atau Alkali Tanah. Ada Yang Mendefinisikan Suatu Alkali Sebagai Suatu
Zat Basa Yang Larut Dalam Air. Larutan Alkali Mempunyai Ph Lebih Dari 7,0.
Logam alkali yang ditemukan dapat dengan mudah diiris dengan pisau.
Mengapa demikian? Karena logam alkali cenderung mempunyai tekstur yang
lunak. Semakin lunak dengan naiknya nomor atom dan menurunnya energy
kohesi
Tentunya, karena unsurnya berbeda, jari – jari dan kerapatannya pun berbeda.
Meski begitu, jika dilihat dari table periodic unsur, jari – jari dan kerapatannya
akan semakin besar dari atas ke bawah.
Alkali merupakan konduktor listrik dan penghantar panas yang baik, pada suhu
ruang unsur alkali berbentuk kubus berpusat badan (BCC).
Titik leleh rendah, semakin rendah dengan naiknya nomor atom
Sifat konduktivitas yang tinggi dan titik leleh yang rendah yaitu Na untuk transfer
panas pada reactor nuklir
Secara fisik, semua logam alkali memiliki warna putih mengilap (keperakan),
kecuali cesium yang mempunyai warna kuning keemasan.

Selain hal – hal yang sudah disebutkan di atas, ada ciri lain yang khas dari
logam alkali, yaitu warna nyala.
• Li = merah tua
• Na = kuning
• K = lilak
• Rb = merah – violet
• Cs = biru
Energi nyala api diserap oleh electron – electron atom logam hingga terjadi
eksitasi, kembalinya electron ke keadaan dasar akan membebaskan energy
berupa warna nyala sesuai energy transisi elektronik atom logam.
Dari Sifat Kimia, Logam Alkali Merupakan Golongan Logam Yang Paling
Reaktif. Artinya, Semakin Reaktif Suatu Logam, Maka Semakin Mudah Logam
Itu Melepaskan Elektron. Selain Itu, Jika Kita Urutkan Dari Atas Ke Bawah Pada
Tabel Periodik, Maka Sifat Keelektronegatifan, Energi Ionisasi, Titik Leleh, Dan
Titik Didihnya Akan Semakin Kecil.
Contoh: Sifat Keelektronegatifan Litium Lebih Besar Daripada Rubidium.
Logam alkali dapat bereaksi dengan oksigen membentuk oksidanya. Logam
alkali terbakar diudara dengan adanya gas oksigen, semuanya membentuk
oksida (senyawa O2-). Bila oksigen yang direaksikan berlebihan, natrium
dapat membentuk peroksida, sedangkan kalium, rubidium dan cesium
membentuk superoksida.
Logam Alkali Bersifat Sangat Reaktif, Sebagaimana Terlihat Dari Energi
Ionisasinya Yang Relatif Rendah. Kereaktifan Logam Alkali Meningkat Dari Li Ke
Fr, Begitu Juga Dengan Sifat Reduktor Yang Semakin Kuat. Hampir Senyawa
Logam Alkali Bersifat Ionik Dan Mudah Larut Dalam Air.
Reaksi Dengan Air
Semua Logam Alkali Bereaksi Dengan Air Membentuk Basa Dan Gas Hidrogen.
Li Bereaksi Agak Pelan; Na Bereaksi Hebat Dengan Percikan Api; K, Rb, Dan Cs
Meledak Jika Dimasukkan Dalam Air. Oleh Karena Reaksi Tersebut Sangat
Eksoterm, Gas Hidrogen Yang Terbentuk Akan Langsung Terbakar.

2l(s) + 2h2o(l) → 2loh(aq) + H2(g) (L = Logam Alkali)

Reaksi Dengan Hidrogen


Jika Dipanaskan, Logam Alkali Dapat Bereaksi Dengan Gas Hidrogen
Membentuk Senyawa Ionik Alkali Hidrida.

2l(s) + 2h2(g) → 2lh(s) (L = Logam Alkali)


Reaksi Dengan Oksigen
Logam Alkali Dapat Bereaksi Dengan Oksigen Membentuk Oksida, Peroksida,
Ataupun Superoksida. Dalam Jumlah Oksigen Terbatas Umumnya Terbentuk
Oksida.
4l(s) + O2(g) → 2l2o(s) (L = Logam Alkali)
Namun, Jika Oksigen Berlebihan, Na Dapat Membentuk Peroksida, Sedangkan K,
Rb, Dan Cs Dapat Membentuk Superoksida.
2na(s) + O2(g) → 2na2o2(s)
K(s) + O2(g) → Ko2(s)
Reaksi Dengan Halogen
Logam Alkali Bereaksi Dengan Halogen (F2, Cl2, Br2, I2) Membentuk Senyawa
Garam Halida.

2l(s) + X2 → 2lx(s) (L = Logam Alkali; X = Halogen)

Daftar pustaka:
• Buku Tulis Anorganik
• Ruang Guru
• Katalog Media BPMPK

Anda mungkin juga menyukai