Anda di halaman 1dari 19

KIMIA UNSUR

APLIKASI ALKALI DALAM KEHIDUPAN


KELIMPAHAN

▸ Alkali (IA)
Kelimpahan Logam Alkali Di Alam

Na : 2,8 % Rb : 0,0078 % Cs : 0,0003%


K : 2,6 % Li : 0,0007 %
SIFAT UNSUR
Sifat-sifat Logam Alkali
Logam alkali memiliki beberapa sifat yang terbagi menjadi sifat-sifat fisik dan sifat-
sifat kimiawi menurut Encyclopedia Britannica dan Study.com.

Konduktivitas Tinggi
Logam alkali memiliki konduktivitas termal dan listrik yang tinggi. Dalam artian,
logam alkali dapat dengan cepat menghantarkan panas dan listrik.

Reaktif
Logam alkali merupakan unsur-unsur dengan sifat elektropositif paling tinggi dalam
tabel periodik. Ini membuat logam alkali sangat reaktif terhadap berbagai unsur
nonlogam. Dalam tabel periodik, unsur yang berada di bawah lebih reaktif daripada
unsur di atasnya. Litium menjadi unsur yang paling tidak reaktif di antara golongan 1
tabel periodik, sementara fransium menjadi yang paling reaktif.

Elastisitas Tinggi
Logam alkali termasuk logam dengan elastisitas atau keuletan tinggi (ductile). Hal ini
ditandai dengan mudahnya logam tersebut masuk ke dalam kabel kecil dan menjadi
penghantar listrik/panas yang efektif.

Berkilau seperti Perak


Secara fisik, logam alkali memiliki penampilan berkilau seperti perak. Kemudian,
masing-masing logam alkali juga memiliki warna nyala karakteristik yang berbeda-
beda. Yakni merah untuk litium, kuning natrium, ungu kalium, merah rubidium, dan
biru sesium. Warna-warna ini digunakan sebagai indikator kualitatif dalam metode
analisis modern untuk menentukan konsentrasi logam alkali dalam larutan air.
Kepadatan Rendah
Logam alkali memiliki kepadatan rendah dan cenderung lembut sheingga mudah
dipotong dengan pisau. Hal ini disebabkan logam alkali memiliki satu kulit
elektron lebih banyak dari sebelumnya dan jari-jari atom yang lebih besar. Unsur-
unsur logam alkali pun memiliki kepadatan terendah (massa per volume) di antara
unsur-unsur lainnya dalam tabel periodik.

Titik Lebur dan Titik Didih yang Relatif Rendah


Logam alkali memiliki titik lebur dan titik didih yang terbilang rendah
dibandingkan logam lainnya. Ini merupakan akibat lansung dari jarak antar atom
yang besar dalam kristalnya dan ikatan energi yang lemah. Semakin ke bawah tabel
periodik, semakin rendah titik lebur dan titik didihnya. Berikut rinciannya.

Litium: Titik didih 1.342 derajat Celcius dan titik lebur 180,5 derajat celsius
Natrium: Titik didih 883 derajat Celcius dan titik lebur 97,72 derajat celsius
Kalium: Titik didih 759 derajat Celcius dan titik lebur 63,38 derajat celsius
Rubidium: Titik didih 688 derajat Celcius dan titik lebur 39,31 derajat celsius
Sesium: Titik didih 671 derajat Celcius dan titik lebur 28,44 derajat celsius
Fransium: Titik didik 677 derajat Celcius dan titik lebur 27 derajat celsius

Elektronegatif Rendah
Logam alkali adalah unsur yang elektronegatifnya paling sedikit, yakni hanya
berkisar antara 0,7-1,0.
REAKSI UNSUR
REAKSI UNSUR LOGAM ALKALI
Logam alkali merupakan logam yang sangat reaktif, sehingga mudah bereaksi dengan zat lain
membentuk senyawa logam alkali.

#1 REAKSI LOGAM ALKALI DENGAN AIR


Logam alkali bereaksi dengan air membentuk senyawa hidroksida dan gas H2. Jika M adalah
logam alkali, maka reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut:
2M(s) + H2O(l) –> 2MOH(aq) + H2(g)

Reaksi berlangsung semakin hebat dengan pertambahan nomor atom dari Litium Li ke Cesium Cs.
Hal ini disebabkan dalam satu golongan dari atas ke bawah jumlah kulit semakin banyak sehingga
semakin mudah melepaskan electron terluar yang nantinya digunakan untuk berikatan dengan
unsur atau senyawa lain.

#2 REAKSI DENGAN HALOGEN


Logam alkali bereaksi dengan halogen membentuk senyawa halida. Persamaan umum reaksi
antara logam alkali (M) dengan halogen (X) sebagai berikut:
2M(s) + X2(g) –> 2MX(s)

Contoh reaksi logam alkali Litium dengan halogen:


2Li(s) + Cl2(g) –> 2LiCl(s) (Litium klorida)

#3 REAKSI DENGAN HIDROGEN


Logam alkali bereaksi dengan hydrogen membentuk senyawa hidrida. Senyawa hidrida
merupakan senyawa ionic Kristal yang berwarna putih. Reaksi umumnya adalah sebagai berikut:
2M(s) + H2(g) –> 2MH(s)

Contoh reaksi logam alkali natrium dengan hydrogen:


2Na(s) + H2(g) –> 2NaH(s)
#4 REAKSI DENGAN OKSIGEN
Logam alkali bereaksi dengan oksigen membentuk senyawa oksida, senyawa peroksida,
dan senyawa superoksida. Persamaan umumnya adalah sebagai berikut:
SENYAWA OKSIDA (O2-)
4M(s) + O2(g) –> 2M2O(s)

Contoh reaksi logam alkali natrium dengan oksigen menghasilkan oksida:


4Na(s) + O2(g) –> 2NaO(s)
SENYAWA PEROKSIDA (O22-)
2M(s) + O2(g) –> M2O2(s)

Contoh reaksi logam alkali kalium dengan oksigen menghasilkan peroksida:


2K(s) + O2(g) –> K2O2(s)
SENYAWA SUPEROKSIDA (O2–)
M(s) + O2(g) –> MO2(s)
Contoh reaksi logam alkali dengan oksigen menghasilkan oksida:
Rb(s) + O2(g) –> RbO2(s)

Senyawa oksida dihasilkan apabila reaksi melibatkan jumlah oksigen terbatas; sedangkan
senyawa peroksida dan superoksida diperoleh dari reaksi dengan jumlah oksigen berlebih.
#5 REAKSI DENGAN ASAM ENCER
Logam alkali bereaksi dengan asam encer misalnya HCl 0,1 M. Reaksi terjadi
dengan cepat dan disertai dengan ledakan dan nyala api. Reaksi antara logam
alkali dengan asam encer sebagai berikut: M(s) + H+(aq) –> M+(aq) +
H2(g)

#6 REAKSI DENGAN NON LOGAM


Reaksi logam alkali dengan non logam membentuk garam yang berwarna
putih, kristal, padatan ionik dan larut dalam air

#7 MEMBENTUK SENYAWA DENGAN FORMULA YANG MIRIP


Contoh reaksi logam alkali dengan karbonat membentuk senyawa Litium
Karbonat LiCO3, Natrium Karbonat NaCO3, dan Kalium Karbonan KCO3
PEMBUATAN UNSUR
3. Proses Pembuatan Unsur Kalium (K) Logam Kalium dapat dibuat
melalui beberapa cara,yaitu sebagai berikut:
1. Elektrolisis leburan KOH
2. Elektrolisis leburan KCN
3. Reduksi garam Kloridanya
4. Reduksi KCl dengan Na atau Dapat juga diperoleh dengan pemijaran
potas (K2CO3) dalam karbon. K2CO3(l) + 2C(s) → 2K(s) + 3CO(g) ↑
KEGUNAAN

Anda mungkin juga menyukai