Anda di halaman 1dari 118

GOLONGAN IA

A. Logam Alkali
Unsur-unsur dalam sistem periodik yang bersifat logam yaitu unsur-unsur golongan s
(Alkali = golongan 1 dan alkali tanah = golongan 2), sebagian golongan p (misalnya aluminium
= golongan 13, Sn dan Pb = golongan 14), unsur-unsur transisi golongan d (Golongan 3-11),
secara khusus golongan 12 (Zn, Cd, Hg) dan unsur-unsur transisi dalam golongan f.
Logam biasanya dipikirkan sebagai padatan yang rapat, keras dan tidak reaktif.
Kenyataannya, logam-logam alkali berlawanan dari sifat-sifat ini yaitu, rapatan massa rendah,
lunak dan sangat reaktif. Semua logam alkali (Li, Na, K, Rb, Cs dan Fr) berkenampakan
mengkilat, berwarna keperakan, mempunyai konduktivitas listrik dan panas yang tinggi. Logam
alkali bersifat sangat lunak dan semakin lunak dengan naiknya nomor atom. Litium (Li) dapat
dipotong dengan pisau, tetapi kalium (K) dapat diremas seperti mentega lunak. Sebagian besar
logam mempunyai titik leleh yang sangat tinggi, tetapi alkali mempunyai titik leleh rendah dan
semakin rendah dengan naiknya nomor atom.

Dalam Tabel 1. terdapat beberapa sifat fisika penting dari unsur grup IA. Unsur-unsur ini
memiliki daya hantar (konduktivitas) listrik danpanas yang tinggi dimana hal ini merupakan sifat
khas dari logam. Pipa yang diisi natrium (Na) digunakan untuk penghantar (konduktor) listrik
yang pendek berskala besar. Natrium (Na) yang meleleh digunakan sebagai fluida pemindah
(pentransfer) panas dalam beberapa reaktor nuklir.
Tabel 1. Sifat fisika logam alkali (tak termasuk fransium)
o

Titik leleh, C
Titik didih, oC
Rapatan, g/cm
Distribusi elektron
Energi pengionan, eV
Jari-jari atom, Ao
Jari-jari ion, Ao
Keelektronegatifan
Struktur kristal

Li
181
1336
0,54
2,1
5,4
1,34
0,60
1,0
bcc

Na
98
881
0,97
2,8
5,1
1,54
0,95
0,9
Bcc

K
64
766
0,87
2,8
4,3
1,96
1,33
0,8
bcc

Rb
39
694
1,53
2,8
4,2
2,16
1,48
0,8
bcc

Cs
29
679
1,88
2,8
3,9
2,35
1,69
0,7
Bcc

Menurut Kristian H. Sugiyarto (2003), beberapa sifat umum senyawa logam alkali yaitu
persifatan yang berkaitan dengan karakter ionik, kestabilan anion-anion besar bermuatan
rendah, hidrasi ion dan kelarutan sebagaimana diuraikan berikut ini.

1.

Karakter ionik; ion logam alkali selalu mempunyai tingkat oksidasi +1 dan sebagian besar
senyawaannya berupa padatan ionik dan stabil. Senyawaannya tidak berwarna kecuali
dengan anion yang berwarna, misalnya kromat (CrO42-) dan permanganat (MnO4-).

2.

Hidrasi ion; semakin tinggi densitas muatan ion, semakin kuat ion terhidrasi karena logamlogam alkali mempunyai densitas yang sangat rendah daripada densitas logam-logam pada
umumnya, maka energi hidrasi senyawaan logam alkali juga sangat rendah. Untuk ion litium
(Li+) misalnya mempunyai energi hidrasi sebesar 519 kJ/mol, sedangkan untuk ion
magnesium (Mg2+) energinya 1920 kJ/mol. Kecenderungan energi hidrasi ini yaitu semakin
mengecil dengan naiknya jari-jari ion.

3.

Kelarutan; sebagian besar senyawaan logam alkali larut dalam medium air, walaupun
kelarutannya berbeda-beda. Sebagai contoh, larutan jenuh litium klorida (LiCl) mempunyai
konsentrasi 14 mol/L, tetapi larutan jenuh litium karbonat (Li2CO3) mempunyai konsentrasi
hanya 0,18 mol/L.

B. Logam Alkali Tanah


Golongan alkali tanah terdiri atas berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca),
stronsium (Sr), barium (Ba) dan radium (Ra). Anggota pertama, berilium (Be) bersifat mendekati
semi-logam dan anggota terakhir radium (Ra) bersifat radioaktif sehingga sifat-sifat kimianya
tidak banyak diketahui secara mendalam.
Logam alkali tanah berwarna putih keperakan dan mempunyai densitas (rapatan) relatif
rendah yang semakin besar dengan naiknya nomor atom kecuali kalsium (Ca) (Tabel 2). Ikatan
metalik logam-logam alkali tanah lebih kuat daripada ikatan metalik logam alkali sebagaimana
ditunjukkan oleh data entalpi, atomisasi, data titik leleh dan kekerasan yang lebih besar pula.
Walaupun densitas naik dengan naiknya nomor atom seperti halnya golongan alkali, titik leleh
dan entalpi atomisasi berubah hanya sedikit saja berbeda dari golongan alkali. Logam alkali

tanah kurang reaktif, artinya kurang elektropositif daripada logam alkali, namun lebih reaktif
daripada logam-logam yang lain.
Berbagai data fisis logam alkali tanah diberikan dalam tabel 2., dari berilium (Be) ke
barium (Ba) jari-jari atom meningkat secara beraturan. Pertambahan jari-jari menyebabkan
penurunan energi pengionan dan keelektronegatifan. Potensial elektrode juga meningkat dari
kalsium (Ca) ke barium (Ba), akan tetapi berilium (Be) menunjukkan penyimpangan karena
potensial elektodenya relatif kecil. Hal itu disebabkan energi ionisasi berilium (Be) (tingkat
pertama + tingkat kedua) relatif besar. Titik cair dan titik didih cenderung menurun dari atas ke
bawah. Sifat-sifat fisis, seperti titik cair, rapatan dan kekerasan logam alkali tanah lebih besar
jika dibandingkan dengan logam alkali seperiode. Hal itu disebabkan logam alkali tanah
mempunyai dua elektron valensi sehingga ikatan logamnya lebih kuat.

Tabel 2. Data fisis logam alkali tanah


Sifat
Nomor atom
Konfigurasi elektron
Titik cair (oC)
Titik didih (oC)
Rapatan
(densitas),
gr/cm3
Energi
pengionan
pertama, kJ/mol
Kedua, kJ/mol
Ketiga, kJ/mol
Keelektronegatifan skala
Pauling
Potensial reduksi standar
Jari-jari atom, A
Jari-jari ion, A
Kekerasan (skala Mohs)
Warna nyala

Be
4
2s2
1278
2970

Mg
12
3s2
649
1090

Ca
20
4s2
839
1484

Sr
38
5s2
769
1384

Ba
56
6s2
725
1640

1,85

1,74

1,54

2,6

3,51

899

738

590

590

503

1757
14848

1451
7733

1145
4912

1064
4210

965
3430

`1,5

1,2

0,9

-1,7
1,11
0,3
5
Tidak
ada

-2,38
1,6
0,65
2
Tidak
ada

-2,76
1,97
0,99
1,5
Jingga
merah

-2,89
2,15
1,13
1,8

-2,9
2,17
1,35
2

Merah

Hijau

Semua senyawa dari kalsium (Ca), stronsium (Sr) dan barium (Ba), yaitu logam alkali
tanah yang bagian bawah berbentuk senyawa ion, sedangkan senyawa-senyawa berilium (Be)
dan senyawa-senyawa magnesium (Mg) bersifat kovalen. Sifat kimia logam alkali tanah
bermiripan dengan logam alkali, tetapi logam alkali tanah kurang reaktif dari logam alkali
seperiode. Jadi berilium (Be) kurang reaktif dibandingkan terhadap litium (Li), magnesium (Mg)
kurang reaktif dibandingkan terhadap natrium (Na) dan seterusnya. Hal itu disebabkan jari-jari
atom logam alkali tanah lebih kecil, sehingga energi pengionan lebih besar. Lagi pula logam
alkali tanah mempunyai dua elektron valensi, sedangkan logam alkali hanya satu. Kereaktifan
kalsium (Ca), sronsium (Sr) dan barium (Ba) tidak terlalu berbeda dari logam alkali, tetapi
berilium (Be) dan magnesium (Mg) jauh kurang aktif. Beberapa reaksi logam alkali tanah berikut
menggambarkan kecendrungan sifat unsur-unsur itu.

1. Reaksi dengan air (H2O)

Kalsium (Ca), stronsium (Sr) dan barium (Ba) bereaksi baik dengan air (H2O)
membentuk basa dan gas hidrogen (H2). Magnesium (Mg) bereaksi sangat lambat dengan air
(H2O) dingin dan sedikit lebih baik dengan air (H2O) panas, sedangkan berilium (Be) tidak
bereaksi.
M(s) + 2H2O(l) M(OH)2(aq) + H2(g)
(M = Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra)
2. Reaksi dengan udara
Semua logam alkali tanah terkorosi terus menerus di udara membentuk oksida,
hidroksida atau karbonat, kecuali berilium (Be) dan magnesium (Mg). Berilium (Be) dan
magnesium (Mg) juga bereaksi dengan oksigen di udara, tetapi lapisan oksida yang terbentuk
melekat pada permukaan logam sehingga menghambat korosi berlanjut. Apabila dipanaskan
kuat, semua logam alkali tanah, termasuk berilium (Be) dan magnesium (Mg), terbakar di udara
membentuk oksida dan nitrida.
2M(s) + O2(g) 2MO(s)
3M(s) + N2(g) M3N2
3. Reaksi dengan halogen (X2)
Semua logam alkali tanah bereaksi dengan halogen membentuk garam halida.
M(s) + X2(g) MX2(s)
Lelehan halida dari berilium (Be) mempunyai daya hantar listrik yang buruk. Hal itu
menunjukkan bahwa halida berilium (BeX2) bersifat kovalen.

4. Reaksi dengan asam dan basa


Semua logam alkali tanah bereaksi dengan asam kuat seperti asam klorida (HCl)
membentuk garam dan gas hidrogen (H2). Reaksi makin hebat dari berilium (Be) ke barium
(Ba).

M(s) + 2HCl(aq) MCl2(aq) + H2(g)


Berilium (Be) juga bereaksi dengan basa kuat, membentuk berilium hidroksida (Be(OH) 42-) dan
gas hidrogen (H2)
Be(s) + 2NaOH(aq) + 2H2O(l) Na2Be(OH)4(aq) + H2(g)
C. Reaksi nyala logam alkali dan alkali tanah
Salah satu ciri khas dari suatu unsur ialah spektrum emisinya. Unsur yang tereksitasi
karena pemanasan ataupun karena sebab lainya, memancarkan radiasi elektromagnetik yang
disebut spektrum emisi. Spektrum emisi teramati sebagai pancaran cahaya dengan warna
tertentu, akan tetapi sesungguhnya itu terdiri atas beberapa garis warna (panjang gelombang)
yang khas bagi setiap unsur. Karena keunikannya, spektrum emisi dapat digunakan untuk
mengenali

suatu

unsur.

Unsur-unsur

logam

dapat

dieksitasikan

dengan

memanaskan/membakar senyawanya pada nyala api, misalnya pada pembakar bunsen atau
pembakar spiritus. Akan lebih baik jika yang digunakan garam klorida karena relatif mudah
menguap. Warna nyala logam alkali diberikan pada tabel 4.
Tabel 4. Warna nyala unsur-unsur alkali dan alkali tanah
Unsur

Warna Nyala

Unsur

Warna Nyala

Litium

Merah

Berilium

Putih

Natrium

Kuning

Magnesium Putih

Kalium

Ungu

Kalsium

Jingga-merah

Rubidium

Merah

Stronsium

Merah

Sesium

Biru

Barium

Hijau

Seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 4, unsur IA dan IIA memberi warna-warna yang
khas pada nyala api biasa. Dalam pekerjaan laboratorium analitik, uji-uji nyala sering digunakan
untuk mengungkapkan ada tidaknya berbagai unsur alkali dan alkali tanah. Uji nyala kuning
terhadap natrium (Na) adalah salah satu yang paling peka; natrium (Na) yang lebih sedikit
daripada satu bagian per milyar bagian pelarut (1 ppb) bisa dideteksi.

D. Kelarutan
Pengertian kelarutan digunakan dalam beberapa paham. Kelarutan menyatakan
pengertian secara kualitatif dari proses larutan. Kelarutan juga digunakan secara kuantitatif
untuk menyatakan komposisi dari larutan. Suatu larutan dinyatakan merupakan larutan tidak
jenuh jika solut dapat ditambahkan untuk memperoleh berbagai larutan yang berbeda dalam
konsentrasinya. Dalam banyak hal, ternyata proses penambahan solut tidak dapat berlangsung
secara tidak terbatas. Suatu keadaan akan dicapai dimana penambahan solut pada sejumlah
solven yang tertentu tidak akan menghasilkan larutan lain yang mempunyai konsentrasi lebih
tinggi. Pada keadaan ini, solute tetap tidak larut. Hingga demikian ada batas jumlah tertentu dari
solut yang dapat terlarut dalam jumlah solven yang tertentu. Larutan yang dalam keadaan
terbatas ini disebut larutan jenuh dan konsentrasi dari larutan jenuh disebut kelarutan dari
sejumlah solut dalam jumlah solven tertentu yang digunakan.
Salah satu perbedaan logam alkali dari alkali tanah adalah dalam hal kelarutan
senyawanya. Senyawa logam alkali pada umunya mudah larut dalam air (H2O), sedangkan
senyawa logam alkali tanah banyak yang sukar larut. Beberapa di antaranya diberikan pada
table 3.

Tabel 3. tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) senyawa-senyaawa alkali tanah

Anion
Kation
Be2+
Mg2+
Ca2+
Sr2+
Ba2+

OH-

SO42-

CrO42-

CO32-

C2O42-

2 x 10-18
1,8 x 10-11
5.5 x 10-6
3.2 x 10-4
5 x 10-3

(besar)
(besar)
9.1 x 10-6
7.6 x 10-7
1.1 x 10-10

(besar)
(besar)
7.1 x 10-4
3.6 x 10-5
1.2 x 10-10

1 x 10-5
2.8 x 10-9
1.1.x 10-10
5.1 x 10-9

(kecil)
8,6 x 10-5
2 x 10-9
2 x 10-7
1.6 x 10-7

*) Hanya dikenal garam hidroksi karbonat, Be(OH)2.BeCO3, yang sukar larut; BeCO3 tidak
dikenal.

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan beberapa hal berikut:


1. Kelarutan basa bertambah dari berilium hidroksida (Be(OH)2) ke barium hidroksida
(Ba(OH)2). Dalam hal ini, berilium hidroksida (Be(OH)2) dan magnesium hidroksida
(Mg(OH)2) tergolong sukar larut, kalsium hidroksida (Ca(OH)2) sedikit larut, sedangkan
stronsium hidroksida (Sr(OH)2) dan barium hidroksida (Ba(OH)2) mudah larut.
2. Kelarutan garam sulfat berkurang dari berilium sulfat (BeSO4) ke barium sulfat (BaSO4).
Dalam hal ini, berilium sulfat (BeSO4) dan magnesium sulfat (MgSO4) tergolong mudah larut,
kalsium sulfat (CaSO4) sedikit larut, sedangkan stronsium sulfat (SrSO4) dan barium sulfat
(BaSO4) sukar larut.
3. Kelarutan garam kromat berkurang dari berilium kromat (BeCrO4) ke barium kromat
(BaCrO4). Dalam hal ini, berilium kromat (BeCrO4), magnesium kromat (MgCrO4) serta
kalsium kromat (CaCrO4) tergolong mudah larut, stronsium kromat (SrCrO4) sedikit larut,
sedangkan barium kromat (BaCrO4) sukar larut.
4.

Semua garam karbonat sukar larut.

5.

Semua garam oksalat sukar larut, kecuali magnesium oksalat (MgC2O4) sedikit larut.
Perbedaan kelarutan senyawa alkali tanah dapat digunakan untuk pemisahan atau
identifikasi ion alkali tanah.

METODE PERCOBAAN
A. Waktu dan Tempat
Waktu dan tempat dilaksanakannya percobaan ini, yaitu sebagai berikut :
Hari/Tanggal : Kamis/ 24 Mei 2012
Pukul

: 13.30 16.00 WITA

Tempat

: Laboratorium Biokimia
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar

B. Alat dan Bahan


1. Alat
Alat - alat yang digunakan pada percobaan ini adalah gelas kimia 250 mL, lampu
spiritus, rak tabung reaksi, botol semprot, tabung reaksi, kawat ose, pipet tetes 3 mL dan
spatula.
2. Bahan
Bahan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah aquades (H2O), barium
klorida (BaCl2), kalsium klorida (CaCl2), larutan asam klorida (HCl) 10%, larutan barium klorida
(BaCl2) 0,01 N, larutan kalsium klorida (CaCl2) 0,01 N, larutan magnesium klorida (MgCl2) 0,01
N, larutan natrium hidroksida (NaOH) 0,01 N, larutan natrium karbonat (Na2CO3) 0,01 N, larutan
natrium sulfat (Na2SO4) 0,01 N, larutan stronsium klorida (SrCl2) 0,01 N, magnesium klorida
(MgCl2), natrium klorida (NaCl) dan stronsium klorida (SrCl2).

C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada percobaan ini, yaitu sebagai berikut :
1. Uji Warna
a. Membersihkan kawat platina dengan menyelupkan kawat ose ke dalam larutan asam klorida
(HCl) 10%.
b. Memijarkan/memanaskan kawat dalam nyala api. Mengulangi pekerjaan ini sampai tidak
dihasilkan warna lain.
c. Menyelupkan kawat ose ke dalam larutan uji dan mengamati warna yang dihasilkan. Larutan
uji yang digunakan adalah barium klorida (BaCl2), kalsium klorida (CaCl2), magnesium klorida
(MgCl2), natrium klorida (NaCl) dan stronsium klorida (SrCl2).

d. Mengamati warna nyala yang dihasilkan oleh setiap sampel yang digunakan.
2. Uji Kelarutan
a.

Memasukkan masing-masing 1 mL sampel ke dalam tabung reaksi. Sampel yang


digunakan adalah larutan barium klorida (BaCl2) 0,01 N, larutan kalsium klorida (CaCl2) 0,01
N, larutan magnesium klorida (MgCl2) 0,01 N dan larutan stronsium klorida (SrCl2) 0,01 N.

b. Menambahkan masing-masing 0,5 mL pereaksi ke dalam tabung reaksi dimana pereaksi


yang digunakan adalah larutan natrium hidroksida (NaOH) 0,01 N, larutan natrium karbonat
(Na2CO3) 0,01 N dan larutan natrium sulfat (Na2SO4) 0,01 N.
c.

Mengamati kelarutan dari sampel yang digunakan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil
Hasil pengamatan dari percobaan ini, yaitu sebagai berikut :
1. Tabel Pengamatan
a. Uji Nyala
No.

Garam Alkali dan Alkali Tanah

Warna

1.

Natrium klorida (NaCl)

Kuning kemerahan

2.

Barium klorida (BaCl2)

Hijau

3.

Kalsium klorida (CaCl2)

Merah

4.

Magnesium klorida (MgCl2)

Putih

5.

Stronsium klorida (SrCl2)

Merah-biru

b. Uji Kelarutan
No.

1.

MgCl2

CaCl2

SrCl2

BaCl2

0,01 N

0,01 N

0,01 N

0,01 N

Pereaksi

NaOH 0,01 N

Sedikit
larut

2.
3.

Na2SO4 0,01 N
Na2CO3 0,01 N

larut

Larut

larut

17
larut

larut

2. Reaksi
a. Pereaksi natrium hidroksida (NaOH) 0,01 N
2NaOH(l) + MgCl2(l) Mg(OH)2(l) + 2NaCl(l)
2NaOH(l) + CaCl2(l) Ca(OH)2(l) + 2NaCl(l)
2NaOH(l) + SrCl2(l) Sr(OH)2(l) + 2NaCl(l)
2NaOH(l) + BaCl2(l) Ba(OH)2(l) + 2NaCl(l)
b. Pereaksi natrium sulfat (Na2SO4) 0,01 N

larut
Sedikit
larut
larut

larut
larut
larut

Na2SO4(l) + MgCl2(l) MgSO4(l) + 2NaCl(l)


Na2SO4(l) + CaCl2(l) CaSO4(l) + 2NaCl(l)
Na2SO4(l) + SrCl2(l) SrSO4(l) + 2NaCl(l)
Na2SO4(l) + BaCl2(l) BaSO4(l) + 2NaCl(l)
c. Pereaksi natrium karbonat (Na2CO3) 0,01 N
Na2CO3(l) + MgCl2(l) MgCO3(l) + 2NaCl(l)
Na2CO3(l) + CaCl2(l) CaCO3(l) + 2NaCl(l)
Na2CO3(l) + SrCl2(l) SrCO3(l) + 2NaCl(l)
Na2CO3(l) + BaCl2(l) BaCO3(l) + 2NaCl(l)
B. Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan percobaan untuk menentukan warna nyala dari logam
alkali dan alkali tanah serta kelarutan logam alkali tanah dalam beberapa pereaksi yang
berbeda. Percobaan pertama dilakukan untuk menguji warna yang dihasilkan oleh logam alkali
dan alkali tanah dalam nyala api. Pembersihan kawat dilakukan dengan pencelupan kawat ke
dalam larutan asam klorida (HCl) dimana larutan ini berfungsi untuk membersihkan kotoran
yang melekat pada kawat ose, selain itu larutan asam klorida (HCl) tidak menghasilkan warna
nyala saat dilakukan pemijaran di atas nyala api sehingga tidak akan mempengaruhi hasil
pengamatan uji nyala nantinya. Pencelupan dilanjutkan ke dalam larutan uji natrium klorida
(NaCl), magnesium klorida (MgCl2), kalsium klorida (CaCl2), stronsium klorida (SrCl2) dan
barium klorida (BaCl2) yang dilakukan satu per satu setelah melakukan pembersihan pada
kawat ose dengan larutan asam klorida (HCl). Fungsi dari larutan uji adalah untuk mengetahui
warna yang dihasilkan oleh logam alkali dan alkali tanah dimana pada uji nyala, sebuah unsur
yang mengalami pemanasan akan mengalami eksitasi sehingga memancarkan radiasi
elektromagnetik yang disebut spektrum emisi.
Berdasarkan hasil pengamatan, natrium klorida (NaCl) menghasilkan warna kuning
kemerahan, magnesium klorida (MgCl2) berwarna putih, kalsium klorida (CaCl2) berwarna

merah, stronsium klorida (SrCl2) berwarna merah-biru dan barium klorida (BaCl2) berwarna
hijau. Hasil yang diperoleh ini sudah sesuai dengan teori dimana natrium (Na) akan
menghasilkan warna kuning, magnesium (Mg) tidak menghasilkan warna atau berwarna putih,
kalsium (Ca) berwarna merah bata, stronsium (Sr) berwarna merah tua dan barium (Ba)
berwarna hijau. Warna nyala pada setiap logam alkali dan alkali tanah dapat pula dilihat pada
tabel 4 yang menunjukkan perbedaan warna nyala pada setiap logam alakali dan alkali tanah.
Perbedaan warna nyala disebabkan karena perbedaan spektrum emisi yang dihasilkan oleh
setiap unsur logam. Hal ini didasarkan pada nomor atom dan subkulit yang dimiliki oleh masingmasing unsur logam. Eksitasi dari subkulit s, p dan d akan memberikan energi yang berbeda
sehingga menghasilkan warna nyala yang berbeda pula.
Percobaan kedua dilakukan untuk mengetahui kelarutan logam alkali tanah dengan
pereaksi natrium hidroksida (NaOH), natrium sulfat (Na2SO4) dan natrium karbonat (Na2CO3).
Penambahan pereaksi ke dalam tabung reaksi yang telah berisi larutan logam alkali tanah
berfungsi untuk menunjukkan kelarutan dari setiap unsur logam alkali tanah terhadap pereaksi
yang digunakan.
Berdasarkan hasil pengamatan, kelarutan logam alkali tanah dalam dalam pereaksi
hidroksida (OH-) menurun dengan naiknya nomor atom namun terjadi penyimpangan pada
larutan magnesium klorida (MgCl2) yang sedikit larut. Kelarutan logam alkali tanah dengan
pereaksi natrium sulfat (Na2SO4) menurun dari atas ke bawah, begitu pula kelarutan logam
alkali tanah dalam pereaksi natrium karbonat (Na2CO3) yang menurun dari atas ke bawah. Hasil
yang diperoleh tidak sesuai dengan teori dimana kelarutan logam alkali tanah dalam natrium
hidroksida (NaOH) seharusnya bertambah dari magnesium hidroksida (Mg(OH)2) ke barium
hidroksida (Ba(OH)2). Teori kelarutan logam alkali tanah dalam natrium sulfat (Na2SO4) telah
sesuai dengan teori dimana kelarutan garam sulfat berkurang dari magnesium sulfat (MgSO 4)
ke barium sulfat (BaSO4). Teori kelarutan logam alkali tanah dalam natrium karbonat (Na2CO3)
tidak sesuai karena berdasarkan teori semua garam karbonat sukar larut.

Perbedaan yang dihasilkan oleh hasil pengamatan dan teori ini mungkin disebabkan
karena larutan sampel dan pereaksi yang sudah tidak bagus dimana larutan sampel seperti
barium klorida (BaCl2) telah terdapat endapan sebelum ditambahkan pereaksi sehingga setelah
penambahan pereaksi larutan tidak akan dapat larut dengan pereaksi tersebut.

1.

Uji nyala

Warna nyala yang dihasilkan oleh setiap sampel adalah :


a.

Natrium (Na)

= kuning kemerahan

b.

Magnesium (Mg) = putih

c.

Kalsium (Ca)

= merah

d. Stronsium (Sr)

= merah-biru

e.

Barium (Ba)

= hijau

2.

Uji Kelarutan

Kelarutan unsur alkali dan alkali tanah dalam pereaksi, yaitu :


a.

Larutan natrium hidroksida (NaOH) 0,01 N

1) Magnesium klorida (MgCl2) 0,01 N

: sedikit larut

2) Kalsium klorida (CaCl2) 0,01 N

: larut

3) Stronsium klorida (SrCl2) 0,01 N

: larut

4) Barium klorida (BaCl2) 0,01 N


b.

: tidak larut

Larutan natrium sulfat (Na2SO4) 0,01 N

1) Magnesium sulfat (MgSO4) 0,01 N

: larut

2) Kalsium sulfat (CaSO4)

: larut

0,01 N

3) Stronsium sulfat (SrSO4) 0,01 N

: sedikit larut

4) Barium sulfat (BaSO4) 0,01 N


c.

: tidak larut

Larutan natrium karbonat (Na2CO3) 0,01 N

1) Magnesium karbonat (MgCO3)

0,01 N

: larut

2) Kalsium karbonat (CaCO3) 0,01 N

: larut

3) Stronsium karbonat (SrCO3) 0,01 N

: larut

4) Barium karbonat (BaCO3) 0,01 N

: tidak larut

GOLONGAN IIIA
1. Latar Belakang Masalah
Unsur-unsur dari golongan IIIA adalah boron (B), aluminium (Al), galium (Ga), indium(In), dan
thalium (Th). Golongan ini memiliki sifat yang berbeda dengan golongan IA dan golongan IIA.

Konfigurasi elektron dari unsur golongan IIIA


5B

=23

13Al

=283

31Ga

= 2 8 18 3

49In

= 2 8 18 18 3

81Tl

= 2 8 18 32 18 8 3

Sifat sifat unsur golongan III A.


B

Al

Ga

In

Tl

Nomor atom

13

31

49

81

Jari jari

0,80

1,25

1,24

1,50

1,55

0,45

0,60

0,81

0,95

2,54

2,70

5,90

7,30

11,85

2300

932

303

429

577

4200

2720

2510

2320

1740

807

577

579

556

590

2425

1816

1979

1820

1971

3658

2744

2962

2703

2874

atom (A0)
Jari jari ion
0

(A )
Kerapatan
(g/cm3)
Titik Leleh
(0K)
Titik Didih
0

( K)
Energi
ionisasi (I)
(kJ/mol)
Energi
ionisasi (II)
(kJ/mol)
Energi
ionisasi (III)
(kJ/mol)

Tabel diatas menunjukkan ringkasan beberapa sifat penting dari unsur-unsur golongan IIIA.
Fakta yang terpenting pada tabel diatas adalah tingginya titik leleh Boron dan titik leleh Galium
yang relatif rendah; peningkatan yang signifikan pada potensial reduksi dari atas ke bawah
dalam satu golongan; tingginya energi ionisasi dari golongan nonlogam (boron) dan besarnya
peningkatan kepadatan dari atas ke bawah dalam satu golongan.
2. Permasalahan
-unsur logam utama golongan III A
-unsur logam utama golongan III A
a mendapatkan unsur-unsur logam utama golongan III A dari alam
-senyawa dari unsur-unsur logam utama golongan III A
-reaksi yang terjadi pada unsur-unsur logam utama golongan III A
-unsur logam utama golongan III A

PEMBAHASAN
1. Penjelasan singkat tentang unsur-unsur logam utama golongan IIIA
a. Boron
Boron adalah unsur golongan IIIA dengan nomor atom lima. Warna dari unsur boron adalah
hitam. Boron memiliki sifat diantara logam dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih bersifat
semikonduktor daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan
unsur- unsur satu golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan

dalam bijih borax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron
metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang
buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam.
Ciri-ciri optik unsur ini termasuklah penghantaran cahaya inframerah. Pada suhu piawai boron
adalah pengalir elektrik yang kurang baik, tetapi merupakan pengalir yang baik pada suhu yang
tinggi. Boron merupakan unsur yang kurang elektron dan mempunyai p-orbital yang kosong. Ia
bersifat elektrofilik. Sebagian boron sering berkelakuan seperti asam Lewis yaitu siap untuk
terikat dengan bahan kaya elektron untuk memenuhi kecenderungan boron untuk mendapatkan
elektron.
b. Aluminium
Aluminium murni adalah logam berwarna putih keperakan dengan banyak karakteristik yang
diinginkan. Aluminium ringan, tidak beracun (sebagai logam), nonmagnetik dan tidak memercik.
Aluminium sangat lunak dan kurang keras. Aluminium adalah logam aktif seperti yang
ditunjukkan pada harga potensial reduksinya dan tidak ditemukan dalam bentuk unsur di alam.
Aluminium adalah unsur ketiga terbanyak dalam kulit bumi, tetapi tidak ditemukan dalam bentuk
unsur bebas. Walaupun senyawa aluminium ditemukan paling banyak di alam, selama
bertahun-tahun tidak ditemukan cara yang ekonomis untuk memperoleh logam aluminium dari
senyawanya.
c. Galium
Galium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ga dan nomor
atom 31. sebuah logam miskin yang jarang dan lembut, galium merupakan benda padat yang
mudah rapuh pada suhu rendah namun mencair lebih lambat di atas suhu kamar dan akan
melebur ditangan. Terbentuk dalam jumlah sedikit di dalam bauksit dan bijih seng.
d. Indium
Indium adalah logam yang jarang ditemukan, sangat lembut, berwarna putih keperakan dan
stabil di dalam udara dan air tetapi larut dalam asam. Indium termasuk dalam logam miskin (
logam miskin atau logam post-transisi adalah unsur logam dari blok p dari tabel periodik, terjadi
antara metalloid dan logam transisi, tetapi kurang dibanding dengan logam alkali dan logam
alkali tanah, titik leleh dan titik didihnya lebih rendah dibanding dengan logam transisi dan

mereka lebih lunak). Indium ditemukan dalam bijih seng tertentu. Logam indium dapat menyala
dan terbakar.
e. Thallium
Thalium adalah unsur kimia dengan simbol Tl dan mempunyai nomor atom 81. Thalium adalah
logam yang lembut dan berwarna kelabu dan lunak dan dapat dipotong dengan sebuah pisau.
Thalium termasuk logam miskin. Thalium kelihatannya seperti logam yang berkilauan tetapi
ketika bersentuhan dengan udara, thalium dengan cepat memudar menjadi warna kelabu
kebiru-biruan yang menyerupai timbal. Jika thalium berada di udara dalam jangka waktu yang
lama maka akan terbentuk lapisan oksida pada thalium. Jika thalium berada di air maka akan
terbentuk thalium hidroksida
Unsur thalium dan senyawanya bersifat racun dan penanganannya harus hati-hati. Thalium
dapat menyebabkan kanker.
2. Sifat Fisika Dari Unsur-Unsur Logam Utama Golongan IIIA.
a. Boron
Titik Leleh : 2349 K (20760C)
Titik Didih : 4200 K (39270C)
Kalor peleburan : 5,59 kJ/mol
Kalor penguapan : 254 kJ/mol
b. Aluminium
Titik Leleh : 933,47 K (660,320C)
Titik Didih : 2729 K (25190C)
Kalor peleburan : 10,71 kJ/mol -1
Kalor penguapan : 294,0 kJ/mol-1

c. Galium
Titik Leleh : 302,91 K (29,760C)
Titik Didih : 2477 K (22040C)
Kalor peleburan : 5,59 kJ/mol
Kalor penguapan : 254 kJ/mol
d. Indium
Titik Leleh : 429,75,47 K (156,600C)
Titik Didih : 2345 K (20720C)
Kalor peleburan : 3,281 kJ/mol
Kalor penguapan : 231,8 kJ/mol
e. Thalium
Titik Leleh : 577 K (3040C)
Titik Didih : 1746 K (14730C)
Kalor peleburan : 4,14 kJ/mol -1
Kalor penguapan :165 kJ/mol -1
3. Cara Mendapatkan Unsur-Unsur Logam Utama Golongan IIIA.
a. Boron
Sumber boron yang melimpah adalah borax (Na2B4O5 (OH)4.8 H2O) dan kernite (Na2B4O5
(OH)4.2 H2O). Ini susah diperoleh dalam bentuk murni. Ini dapat dibuat terus dengan reduksi
oksidasi magnesium, B2O3. Oksidasi ini dapat dibuat melalui pemanasan asam borik, B(OH)3,
yang diperoleh dari borax.

B2O3 + 3 Mg 2B + 3 MgO
Akan tetapi hasil ini sering kali dicemari dengan logam borida (proses ini agak menakjubkan).
Boron murni bisa diperoleh dengan menurunkan halogenida boron yang mudah menguap
dengan hidrogen pada suhu tinggi.
b. Aluminium
Aluminium adalah barang tambang yang didapat dalam skala besar sebagai bauksit (Al2O3.
2H2O). Bauksit mengandung Fe2O3, SiO2, dan zat pengotor lainnya. Maka untuk dapat
memisahkan aluminium murni dari bentuk senyawanya, zat-zat pengotor ini harus dipisahkan
dari bauksit. Ini dilakukan dengan proses Bayer. Ini meliputi dengan penambahan larutan
natrium hidroksida (NaOH) yang menghasilkan larutan natrium alumina dan natrium silikat. Besi
merupakan sisa sampingan yang didapat dalam bentuk padatan. Ketika CO 2 dialirkan terus
menghasilkan larutan, natrium silikat tinggal di dalam larutan sementara aluminium diendapkan
sebagai aluminium hidroksida. Hidroksida dapat disaring, dicuci dan dipanaskan membentuk
alumina murni, Al2O3.
Langkah selanjutnya adalah pembentukan aluminium murni. Ini diperoleh dari Al2O3 melalui
metode elektrolisis. Elektrolisis ini dilakukan karena aluminium bersifat elektropositif.
c. Ghalium
Ghalium biasanya adalah hasil dari proses pembuatan aluminium. Pemurnian bauksit melalui
proses Bayer menghasilkan konsentrasi ghalium pada larutan alkali dari sebuah aluminium.
Elektrolisis menggunakan sebuah elektroda merkuri yang memberikan konsentrasi lebih lanjut
dan elektrolisis lebih lanjut menggunakan katoda baja tahan karat dari hasil natrium gallat
menghasilkan logam galium cair. Galium murni membutuhkan sejumlah proses akhir lebih lanjut
dengan zona penyaringan untuk membuat logam galium murni.
d. Indium
Indium biasanya tidak dibuat di dalam laboratorium. Indium adalah hasil dari pembentukan
timbal dan seng. Logam indium dihasilkan melalui proses elektrolisis garam indium di dalam air.
Proses lebih lanjut dibutuhkan untuk membuat aluminium murni dengan tujuan elektronik.

e. Thalium
Logam thalium diperoleh sebagai produk pada produksi asam belerang dengan pembakaran
pyrite dan juga pada peleburan timbal dan bijih besi
Walaupun logam thalium agak melimpah pada kulit bumi pada taksiran konsentrasi 0,7 mg/kg,
kebanyakan pada gabungan mineral potasium pada tanah liat, tanah dan granit. Sumber utama
thalium ditemukan pada tembaga, timbal, seng dan bijih sulfida lainnya.
Logam thalium ditemukan pada mineral crookesite TlCu7Se4, hutchinsonite TlPbAs5S9 dan
lorandite TlAsS2. Logam ini juga dapat ditemukan pada pyrite.
4. Senyawa-Senyawa Dari Unsur-Unsur Logam Utama Golongan IIIA.
a. Boron
Pada bagian ini kita akan membahas beberapa persenyawaan boron dengan halogen ( yang
disebut sebagai halida), dengan oksigen (yang dikenal dengan oksida), dengan hidrogen (yang
dikenal dengan hidrida) dan beberapa senyawa boron lainnya.
Untuk setiap senyawa, bilangan oksidasi boron sudah diberikan, tetapi bilangan oksidasi
tersebut kurang berguna untuk unsur-unsur blok p khususnya. Tetapi umumnya dari senyawa
boron yang terbentuk, bilangan oksidasinya adalah tiga ( 3 ).

Istilah hidrida digunakan untuk mengindikasikan senyawa dengan jenis MxHy


Diborane (6): B2H6
Decaborane (14): B10H14
Hexaborane (10): B6H10
Pentaborane (9): B5H9
Pentaborane (11): B5H11

Tetraborane (10): B4H10

Senyawa senyawa boron yang terbentuk dengan flourida adalah sebagai berikut :
Boron trifluoride: BF3
Diboron tetrafluoride: B2F4

Boron trichloride: BCl3


Diboron tetrachloride: B2Cl4

Ketika boron dipanaskan dengan unsur nitrogen, hasilnya adalah senyawa putih padatan
dengan bentuk empiris BN yang disebut dengan nama boron nitrida. Beberapa alasan yang
menarik tentang boron nitrida adalah kemiripan strukturnya dengan grafit. Pada tekanan tinggi,
boron nitride berubah menjadi lebih padat, lebih keras ( kekerasannya mendekati intan). Nitrida
juga berperan sebagai penghambat elektrik tetapi mengalirkan haba (kalor) seperti logam.
Unsur ini juga mempunyai sifat pelincir sama seperti grafit.
b. Aluminium

Aluminium Nitrida (AlN) dapat dibuat dari unsur-unsur pada suhu 8000 C. Itu dihidrolisis dengan
air membentuk ammonia dan aluminium hidroksida.

Aluminium hidrida (AlH3)n dapat dihasilkan dari trimetilaluminium dan kelebihan hydrogen. Ini
dibakar secara meledak pada udara. Aluminium hidrida dapat juga dibuat dari reaksi aluminium
klorida pada litium klorida pada larutan eter, tetapi tidak dapat diisolasi bebas dari pelarut.

Aluminium oksida (Al2O3) dapat dibuat dengan pembakaran oksigen atau pemanasan
hidroksida,nitrat atau sulfat.

- aluminium iodida : AlI3


- aluminium flourida : AlF3
c. Galium

- Galium triklorida : GaCl3


- Galium (III) bromida GaBr3:
- Galium (III) iodida : GaI3
- Galium (III) flourida : GaF3

d. Indium
Senyawa senyawa indium jarang ditemukan oleh manusia. Semua senyawa indium
seharusnya dipandang sebagai racun. Senyawa senyawa indium dapat merusak hati, ginjal
dan jantung.

- Indium (I) Bromida

- Indium (III) Bromida


- Indium (III) Klorida
- Indium (III) Flourida
Indium (III) Sulfat
Indium (III) Sulfida
Indium (III) Selenida
Indium (III) Phosfida
Indium (III) Nitrida
Indium (III) Oksida
e. Thalium
3,

2,

Tl,Cl3

2Br4

2O,

Tl2O3

2S

2Se

5. Reaksi-Reaksi Dari Unsur-Unsur Logam Utama Golongan IIIA.


a. Boron

Kemampuan boron bereaksi dengan udara bergantung pada kekristalan sampel tersebut, suhu,
ukuran partikel, dan kemurniannya. Boron tidak bereaksi dengan udara pada suhu kamar. Pada
temperatur tinggi, boron terbakar membentuk boron (III) Oksida, B2O3.
4B + 3O2 (g) 2 B2O3

Boron tidak bereaksi dengan air pada kondisi normal

Boron bereaksi dengan hebat pada unsur unsur halogen seperti flourin (F2), klorin (Cl2),
bromine (Br2), membentuk trihalida menjadi boron (III) flourida, boron (III) bromida, boron (III)
klorida.
2B (s) + 3F2 (g) 2 BF3
2B (s) + 3Cl2 (g) 2 BCl3
2B (s) + 3Br2 (g) 2 BBr3

Kristal boron tidak bereaksi dengan pemanasan asam hidroklorida (HCl) atau pemanasan asam
hidroflourida (HF). Boron dalam bentuk serbuk mengoksidasi dengan lambat ketika
ditambahkan dengan asam nitrat.
b. Aluminium

Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan. Permukaan logam aluminium dilapisi
dengan lapisan oksida yang membantunya melindungi logam agar tahan terhadap udara. Jadi,
aluminium tidak bereaksi dengan udara. Jika lapisan oksida rusak, logam aluminium bereaksi
untuk menyerang (bertahan). Aluminium akan terbakar dalam oksigen dengan nyala api,
membentuk aluminium (III) oksida Al2O3.

4Al (s) + 3O2 (l ) 2 Al2O3

Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan. Permukaan logam aluminium dilapisi
dengan lapisan oksida yang membantunya melindungi logam agar tahan terhadap udara. Hal
serupa juga terjadi pada reaksi aluminium dengan air.

Aluminium bereaksi dengan hebat pada unsur unsur halogen seperti iodin (I2), klorin (Cl2),
bromine (Br2), membentuk aluminium halida menjadi aluminium (III) iodida, aluminium (III)
bromida, aluminium (III) klorida.
2Al (s) + 3I2 (l) 2 Al2I6 (s)
2Al (s) + 3Cl2 (l) 2 Al2 Cl3
2Al (s) + 3Br2 (l) 2 Al2 Br6

Logam aluminium larut dengan asam sulfur membentuk larutan yang mengandung ion Al (III)
bersama dengan gas hydrogen.
2Al (s) + 3H2SO4 (aq) 2Al 3+ (aq) + 2SO4 2- (aq) + 3H2 (g)
2Al (s) + 6HCl (aq) 2Al 3+ (aq) + 6Cl- (aq) + 3H2 (g)

Aluminium larut dengan natrium hidroksida.


2Al (s) + 2 NaOH (aq) + 6 H2O 2Na+(aq) + 2 [Al (OH)4]- + 3H2 (g)
c. Galium

Ga2O3 + 6 H+ 2 Ga3+ + 3 H2O


Ga (OH)3 + 3 H+ Ga3+ + 3 H2O

Ga2O3 + 2 OH- 2 Ga(OH)4Ga (OH)3 + OH- Ga(OH)4d. Indium

In3+ + O2 In2O3

Indium bereaksi dengan HNO3 15 M


In3+ + 3HNO3 In(NO3)3 + 3H+
Indium juga bereaksi dengan HCl 6M
In3+ + 3HCl InCl3 + 3H+
e. Thalium

Potongan logam thalium yang segar akan memudar dengan lambat memberikan lapisan oksida
kelabu yang melindungi sisa logam dari pengokdasian lebih lanjut.
2 Tl (s) + O2 (g) Tl2O
Reaksi thalium dengan air
Thalium kelihatannya tidak bereaksi dengan air. Logam thalium memudar dengan lambat dalam
air basah atau larut dalam air menghasilkan racun thalium (I) hidroksida

2 Tl (s) + 2H2O (l) 2 TlOH (aq) + H2 (g)

Logam thalium bereaksi dengan hebat dengan unsur-unsur halogen seperti flourin (F2), klorin
(Cl2), dan bromin (Br2) membentuk thalium (III) flourida, thalium (III) klorida, dan thalium (III)
bromida. Semua senyawa ini bersifat racun.
2 Tl (s) + 3 F2 (g) 2 TiF3 (s)
2 Tl (s) + 3 Cl2 (g) 2 TiCl3 (s)
2 Tl (s) + 3 Br2 (g) 2 TiBr3 (s)
Reaksi thalium dengan asam
Thalium larut dengan lambat pada asam sulfat atau asam klorida (HCl) karena racun garam
talium yang dihasilkan tidak larut.
6. Kegunaan Unsur-Unsur Logam Utama Golongan III A.
a. Kegunaan unsur boron
2B4O7.

5H2O) yang digunakan dalam menghasilkan kaca

gentian penebat dan peluntur natrium perborat.


3BO3)

atau asam Borik yang digunakan dalam penghasilan textil kaca

gentian dan paparan panel rata.


2B4O7.

10H2O) atau yang dikenal dengan nama boras

digunakan dalam penghasilan pelekat.


nnya menentang
semut atau lipas.

borosilikat dan borofosfosilikat.

-10 juga digunakan untuk membantu dalam pengawalan reactor nuklir, sejenis
pelindung daripada sinaran dan dalam pengesanan neutron.
-11 yang dipatenkan (boron susut) digunakan dalam pembuatan kaca borosilikat
dalam bidang elektronik pengerasan sinaran.

struktur aeroangkasa maju sebagai componen bahan komposit.


4)

ialah agen penurun kimia yang popular digunakan untuk

menurunkan aldehid dan keton menjadi alcohol.


b. Kegunaan unsur aluminium
t terbang, truck, rel kereta api, kapal laut,
sepeda.

dan menahan pemudaran dan korosi.


c. Kegunaan unsur galium

menciptakan cermin yang cemerlang.

komponen dalam campuran peleburan yang rendah. Plutonium digunakan pada senjata nuklir
yang dioperasikan dengan campuran dengan galium untuk menstabilisasikan allotrop
plutonium.

cahaya.
lium juga digunakan pada beberapa termometer bertemperatur tinggi.
d. Kegunaan unsur indium

perak dan
tidak cepat pudar.

berdasarkan senyawa
semikonduktor seperti InGaN, InGaP yang dibuat oleh MOVPE (Metalorganic Vapor Phase
Epitaxy) teknologi.

) dari

113

In dan

115

In digunakan untuk menghilangkan jarak

fluks neutron.
e. Kegunaan unsur thalium

radiasi gamma seperti pada kilauan alat pendeteksi barang pada mesin hitung di supermarket.
ium-201 (waktu paruh 73 jam) digunakan untuk kegunaan diagnosa pada
pengobatan inti.

produksi gelas dengan kepadatan yang tinggi yang memiliki titik lebur yang rendah dengan
jarak 125 dan 1500 C.

penggunaannya dilarang oleh banyak negara.


-garam Thalium (III) seperti thalium trinitrat, thalium triasetat adalah reagen yang
berguna pada sintesis organic yang menunjukkan perbedaan perubahan bentuk pada senyawa
aromatik, keton dan yang lainnya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Unsur-unsur dari logam utama golongan III A adalah : boron ( B), aluminium (Al), galium
(Ga), indium ( In), thalium (Tl).
2. Unsur-unsur dari logam utama golongan III A umumnya dapat bereaksi dengan udara,
air, asam, unsur-unsur halogen membentuk senyawa.
3. Unsur-unsur dari logam utama golongan III A di alam tidak ditemukan dalam bentuk
unsur melainkan dalam bentuk senyawanya. Oleh karena itu, diperlukan beberapa
proses yang digunakan untuk dapat mengisolasi unsur tersebut dari senyawanya.
4. Unsur-unsur dari logam utama golongan III A dan senyawanya memiliki kegunaan
masing-masing dalam kehidupan sehari-hari dan dalam industri.

GOLONGAN VIA

GOLONGAN VI A
Oksigen (O2)
Sejarah Oksigen ( O2 )
Oksigen ( O2 ) merupakan unsur kimia ke-3 yang paling melimpah di bumi. Oksigen
kerap dinamakan ialah senyawa gas diatomik dengan rumus O2 tidak berwarna, tidak berasa,

dan tidak berbau. Gas oksigen diatomik mengisi 20,9% volume atmosfer bumi, oksigen atau zat
asam juga bagian dari Kimia. Dalam tabel periodik oksigen terdapat pada no.atom 8,
merupakan unsur kalkalogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur
lainnya( utamanya menjadi oksda ).
Oksigen secara terpisah ditemukan oleh Carl Wilhelm Scheele di Uppsala pada tahun
1773 dan Joseph Priestley di Wiltshire pada tahun 1774. Temuan Priestley lebih terkenal oleh
karena publikasinya merupakan yang pertama kali dicetak. Istilah oxygen diciptakan oleh
Antoine Lavoisier pada tahun 1777, yang eksperimennya dengan oksigen berhasil meruntuhkan
teori flogistonpembakaran dan korosi yang terkenal. Oksigen secara industri dihasilkan dengan
distilasi bertingkat udara cair, dengan munggunakan zeolit untuk memisahkan karbon dioksida
dan nitrogen dari udara, ataupun elektrolisis air, dll. Oksigen digunakan dalam produksi baja,
plastik, dan tekstil, ia juga digunakan sebagai propelan roket, untuk terapi oksigen, dan sebagai
penyokong kehidupan pada pesawat terbang, kapal selam, penerbangan luar angkasa, dan
penyelaman.
Struktur
Pada temperatur dan tekanan standar, oksigen berupa gas tak berwarna dan tak berasa
dengan rumus kimia O2, di mana dua atom oksigen secara kimiawi berikatan dengan
konfigurasi elektrontriplet spin. Ikatan ini memiliki orde ikatan dua dan sering dijelaskan secara
sederhana sebagai ikatan ganda ataupun sebagai kombinasi satu ikatan dua elektron dengan
dua ikatan tiga elektron.
Sifat Fisika dan Kimia
Warna oksigen cair adalah biru seperti warna biru langit. Fenomena ini tidak berkaitan;
warna biru langit disebabkan oleh penyebaran Rayleigh. Oksigen lebih larut dalam air daripada
nitrogen. Air mengandung sekitar satu molekul O2 untuk setiap dua molekul N2, bandingkan
dengan rasio atmosferik yang sekitar 1:4. Kelarutan oksigen dalam air bergantung pada suhu.
Pada suhu 0 C, konsentrasi oksigen dalam air adalah 14,6 mgL1, manakala pada suhu 20 C
oksigen yang larut adalah sekitar 7,6 mgL1.[24][25] Pada suhu 25 C dan 1 atm udara, air tawar
mengandung 6,04 mililiter (mL) oksigen per liter, manakala dalam air laut mengandung sekitar
4,95 mL per liter.[26] Pada suhu 5 C, kelarutannya bertambah menjadi 9,0 mL (50% lebih
banyak daripada 25 C) per liter untuk air murni dan 7,2 mL (45% lebih) per liter untuk air laut.

Oksigen mengembun pada 90,20 K (182,95 C, 297,31 F), dan membeku pada
54.36 K (218,79 C, 361,82 F).[27] Baik oksigen cair dan oksigen padat berwarna biru langit.
Hal ini dikarenakan oleh penyerapan warna merah. Oksigen cair dengan kadar kemurnian yang
tinggi biasanya didapatkan dengan distilasi bertingkat udara cair;[28] Oksigen cair juga dapat
dihasilkan dari pengembunan udara, menggunakan nitrogen cair dengan pendingin. Oksigen
merupakan zat yang sangat reaktif dan harus dipisahkan dari bahan-bahan yang mudah
terbakar.
Oksigen yang dapat ditemukan secara alami adalah

16

O,

17

O, dan

18

O, dengan

16

O merupakan

yang paling melimpah (99,762%).[30] Isotop oksigen dapat berkisar dari yang bernomor massa
12 sampai dengan 28.
Kebanyakan

16

O di disintesis pada akhir proses fusi helium pada bintang, namun ada

juga beberapa yang dihasilkan pada proses pembakaran neon.

17

O utamanya dihasilkan dari

pembakaran hidrogen menjadi helium semasa siklus CNO, membuatnya menjadi isotop yang
paling umum pada zona pembakaran hidrogen bintang. Kebanyakan

18

O diproduksi ketika

14

(berasal dari pembakaran CNO) menangkap inti He, menjadikannya bentuk isotop yang paling
umum di zona kaya helium bintang.
Empat belas radioisotop telah berhasil dikarakterisasi, yang paling stabil adalah
dengan umur paruh 122,24 detik dan

15

14

O dengan umur paruh 70,606 detik. Isotop radioaktif

sisanya memiliki umur paruh yang lebih pendek daripada 27 detik, dan mayoritas memiliki umur
paruh kurang dari 83 milidetik. Modus peluruhan yang paling umum untuk isotop yang lebih
ringan dari

16

O adalah penangkapan elektron, menghasilkan nitrogen, sedangkan modus

peluruhan yang paling umum untuk isotop yang lebih berat daripada 18O adalah peluruhan beta,
menghasilkan fluorin.
Menurut massanya, oksigen merupakan unsur kimia paling melimpah di biosfer, udara,
laut, dan tanah bumi. Oksigen merupakan unsur kimia paling melimpah ketiga di alam semesta,
setelah hidrogen dan helium. Sekitar 0,9% massa Matahari adalah oksigen. Oksigen mengisi
sekitar 49,2% massa kerak bumi dan merupakan komponen utama dalam samudera (88,8%
berdasarkan massa). Gas oksigen merupakan komponen paling umum kedua dalam atmosfer
bumi, menduduki 21,0% volume dan 23,1% massa (sekitar 1015 ton) atmosfer. Bumi memiliki
ketidaklaziman pada atmosfernya dibandingkan planet-planet lainnya dalam sistem tata surya
karena ia memiliki konsentrasi gas oksigen yang tinggi di atmosfernya. Bandingkan dengan
Mars yang hanya memiliki 0,1% O2 berdasarkan volume dan Venus yang bahkan memiliki
kadar konsentrasi yang lebih rendah. Namun, O2 yang berada di planet-planet selain bumi

hanya dihasilkan dari radiasi ultraviolet yang menimpa molekul-molekul beratom oksigen,
misalnya karbon dioksida.
Konsentrasi gas oksigen di Bumi yang tidak lazim ini merupakan akibat dari siklus
oksigen. Siklus biogeokimia ini menjelaskan pergerakan oksigen di dalam dan di antara tiga
reservoir utama bumi: atmosfer, biosfer, dan litosfer. Faktor utama yang mendorong siklus
oksigen ini adalah fotosintesis. Fotosintesis melepaskan oksigen ke atmosfer, manakala
respirasi dan proses pembusukan menghilangkannya dari atmosfer. Dalam keadaan
kesetimbangan, laju produksi dan konsumsi oksigen adalah sekitar 1/2000 keseluruhan oksigen
yang ada di atmosfer setiap tahunnya.
Oksigen bebas juga terdapat dalam air sebagai larutan. Peningkatan kelarutan O2 pada
temperatur yang rendah memiliki implikasi yang besar pada kehidupan laut. Lautan di sekitar
kutub bumi dapat menyokong kehidupan laut yang lebih banyak oleh karena kandungan
oksigen yang lebih tinggi. Air yang terkena polusi dapat mengurangi jumlah O2 dalam air
tersebut. Para ilmuwan menaksir kualitas air dengan mengukur kebutuhan oksigen biologis atau
jumlah O2 yang diperlukan untuk mengembalikan konsentrasi oksigen dalam air itu seperti
semula.
Manfaat Oksigen ( O2 )
Fotosintesis menghasilkan O2
Di alam, oksigen bebas dihasilkan dari fotolisis air
selama fotosintesis oksigenik. Gangganghijau dan sianobakteri di lingkungan lautan
menghasilkan sekitar 70% oksigen bebas yang dihasilkan di bumi, sedangkan sisanya
dihasilkan oleh tumbuhan daratan.
Persamaan kimia yang sederhana untuk fotosintesis adalah:
6CO2 + 6H2O + foton C6H12O6 + 6O2
Evolusi oksigen fotolitik terjadi di membran tilakoid organisme dan memerlukan energi
empat foton.Terdapat banyak langkah proses yang terlibat, namun hasilnya merupakan
pembentukan

gradien proton di

seluruh

permukaan

tilakod.

Ini

digunakan

untuk

mensintesis ATP viafotofosforilasi.O2 yang dihasilkan sebagai produk sampingan kemudian


dilepaskan ke atmosfer.
Dioksigen molekuler, O2, sangatlah penting untuk respirasi sel organisme aerob.
Oksigen digunakan di mitokondria untuk membantu menghasilkanadenosina trifosfat (ATP)
selama fosforilasi oksidatif. Reaksi respirasi aerob ini secara garis besar merupakan kebalikan
dari fotosintesis, secara sederhana:
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + 2880 kJmol-1

Pada vetebrata, O2 berdifusi melalui membran paru-paru dan dibawa oleh sel darah
merah. Hemoglobin mengikat O2, mengubah warnanya dari merah kebiruan menjadi merah
cerah.Terdapat pula hewan lainnya yang menggunakan hemosianin ataupun hemeritrin (labalaba dan lobster).Satu liter darah dapat melarutkan 200 cc O2.
Spesi

oksigen

peroksida (H2O2),

yang

adalah

reaktif,

produk

misalnya

sampingan

ion superoksida (O2)

penggunaan

oksigen

dan hidrogen
dalam

tubuh

organisme.Namun, bagian sistem kekebalan organisme tingkat tinggi pula menghasilkan


peroksida, superoksida, dan oksigen singlet untuk menghancurkan mikroba. Spesi oksigen
reaktif juga memainkan peran yang penting pada respon hipersensitif tumbuhan melawan
serangan patogen. Dalam keadaan istirahat, manusia dewasa menghirup 1,8 sampai 2,4 gram
oksigen per menit.Jumlah ini setara dengan 6 miliar ton oksigen yang dihirup oleh seluruh
manusia per tahun.
Penumpukan oksigen di atmosfer
Peningkatan kadar O2 di atmosfer bumi: 1) tiada O2 yang dihasilkan; 2) O2 dihasilkan,
namun diserap samudera dan batuan dasar laut; 3) O2 mulai melepaskan diri dari samuder,
namun diserap oleh permukaan tanah dan pembentukan lapisan ozon; 4-5) gas O2 mulai
berakumulasi.
Gas

oksigen

bebas

hampir

tidak

terdapat

pada atmosfer bumi

sebelum

munculnya arkaea dan bakteri fotosintetik. Oksigen bebas pertama kali muncul dalam kadar
yang signifikan semasa masa Paleoproterozoikum (antara 2,5 sampai dengan 1,6 miliar tahun
yang lalu). Pertama-tama, oksigen bersamaan dengan besi yang larut dalam samudera,
membentuk formasi pita besi (Banded iron formation). Oksigen mulai melepaskan diri dari
samudera 2,7 miliar tahun lalu, dan mencapai 10% kadar sekarang sekitar 1,7 miliar tahun lalu.
Keberadaan oksigen dalam jumlah besar di atmosfer dan samudera kemungkinan
membuat kebanyakan organisme anaerob hampirpunah semasa bencana oksigen sekitar 2,4
miliar tahun yang lalu. Namun, respirasi sel yang menggunakan O2 mengijinkanorganisme
aerob untuk memproduksi lebih banyak ATP daripada organisme anaerob, sehingga organisme
aerob

mendominasi biosferbumi.Fotosintesis

dan

respirasi

seluler O2 mengijinkan

berevolusinya sel eukariota dan akhirnya berevolusi menjadi organisme multisel seperti
tumbuhan dan hewan.
Sejak permulaan era Kambrium 540 juta tahun yang lalu, kadar O2 berfluktuasi antara
15% sampai 30% berdasarkan volume.Pada akhir masa Karbon, kadar O2 atmosfer mencapai
maksimum dengan 35% berdasarkan volume,mengijinkan serangga dan amfibi tumbuh lebih
besar daripada ukuran sekarang. Aktivitas manusia, meliputi pembakaran 7 miliar ton bahan

bakar fosil per tahun hanya memiliki pengaruh yang sangat kecil terhadap penurunan kadar
oksigen di atmosfer. Dengan laju fotosintesis sekarang ini, diperlukan sekitar 2.000 tahun untuk
memproduksi ulang seluruh O2 yang ada di atmosfer sekarang.
Sulfur (S)
Sejarah Sulfur ( S )
Menurut Genesis, belerang sudah lama dikenal oleh nenek moyang sebagai batu
belerang. Belerang ditemukan dalam meteorit. Menurut R.W.Wood, terdapat simpanan
belerang pada daerah gelap di kawah Aristarcus. Belarang atau sulfur adalah salah satu unsur
kimia yang terdapat dalam sistem tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16.
Belerang memiliki bentuk non-metal yang tak berasa, tak berbau, dan multivalent. Bentuk asli
dari belerang adalah zat padat kristalin kuning. Belerang di alam dapat ditemukan sebagai
unsur murni atau sebagai mineral-mineral sulfide dan sulfate. Penggunaan komersilnya
terutama dalam fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida dan fungisida.
Belerang merupakan unsur penting dalam kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amin.
Sifat Fisika dan Kimia
Belerang merupakan padatan rapuh yang memiliki warna kuning pucat, tidak larut dalam
air tapi mudah larut dalam karbon disulfida (CS2). Berbagai bentuk dari unsur belerang baik
berupa gas, cair ataupun padat terjadi dalam bentuk alotrop yang lebih dari satu atau
campuran. Bentuk yang berbeda-beda ini menyebabkan sifat dari belerang ini berbeda-beda
juga dan bentuk alotropnya masih belum bisa dipahami.
Energi ionisasi pertama dan kedua dari sulfur dan 999,6 kJ 2252 mol-1, masingmasing. Meskipun tingkat tinggi seperti, oksidasi belerang hingga +2 jarang terjadi, sehubungan
dengan negara-negara yang lebih +4 dan +6. Keempat dan keenam ionisasi energi 4556 dan
8495,8 kJ mol-1, dengan tingginya kadar transfer elektron karena orbital. negara ini hanya
stabil dengan oksidan kuat seperti fluor, oksigen dan klorin.
Sulfur bentuk molekul poliatomik dengan rumus kimia yang berbeda, dengan alotrop
paling terkenal octasulfur sedang, cyclo-S8. Octasulfur yang lembut, lampu-padat hanya
dengan bau samar kuning, mirip dengan pertandingan. Hal meleleh pada 115,21 C, mendidih
pada 444,6 C dan menyublim dengan mudah. Pada 95,2 C,. Di bawah suhu leleh,
perubahan octasulfur cyclo-octasulfur dari -untuk -Polymorph. S8 struktur cincin hampir tidak
berubah oleh perubahan fasa, yang mempengaruhi interaksi antarmolekul.
Antara lebur dan didih suhu, perubahan alotrop nya octasulfur lagi, berbalik dari -ke
octasulfur -belerang, lagi diiringi dengan kepadatan menurun tetapi meningkatkan viskositas
karena pembentukan polimer [4] Pada suhu yang lebih tinggi, namun. , Viskositas menurun

depolimerisasi terjadi. belerang cair mengasumsikan warna merah gelap di atas 200 C.
kepadatan kira-kira sama dengan 2 cm g, -3 tergantung pada alotrop. Semua alotrop stabil
merupakan insulator listrik yang baik.
Sulfur terbakar dengan nyala biru bersama-sama dengan pembentukan belerang
dioksida, yang dikenal sebagai bau mencekik aneh. Sulfur tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam karbon disulfide, - dan untuk tingkat yang lebih rendah di lain pelarut organik nonpolar
seperti benzena dan toluena.
Belerang memiliki sebelas isotop. Dari empat isotop yang ada di alam, tidak satupun yang
bersifat radioaktif. Belerang dengan bentuk yang sangat halus, dikenal sebagai bunga belerang,
dan diperoleh dengan cara sublimasi. Berikut adalah sifat kimia dan sifat fisika dari unsur
belerang :
- fase Solid
- Massa jenis (sekitar suhu kamar) (alfa)2.08 g/cm3
- Massa jenis (sekitar suhu kamar) (beta)1,96 g/cm3
- Massa jenis (sekitar suhu kamar) (gama)1,92 g/cm3
- Massa jenis cair pada titik lebur 1.819 g/cm3
- Titik lebur 388.36 K(115.21oC,239.38oF)
- Titik didih 717.8K(444.6oC,832.3oF)
- Kalor peleburan (mono)1.727 kJ/mol
- Kalor penguapan (mono)45kJ/mol
- Kapasitas kalor (25oC)22.75J/(mol.K)
Belerang juga memiliki sifat-sifat kealotropan. Berikut adalah sifat fisika dan sifat kimianya :
a.

Sifat-sifat fisika dan kealotropan

Merupakan unsur bukan logam, padat berwarna kuning pucat, tanpa bau dan rasa.
Konduktor panas dan bukan konduktor listrik. Belerang tidak terlarut dalam air, larut
sederhana dalam benzene dan larut dengan baik dalam karbon disulfide .
Terdapat sejumlah alotrop untuk belarang :
- Siklooktabelerang (S8)
- Sikloheksabelerang (S6), alotrop ini dapat disintesiskan dengan cara mencampur
natrium triosulfat dan asam klorida pekat
- Siklododekabelerang (S12)
b. Sifat-sifat kimia dan kealotropan
Belerang dapat bergabung dengan kebanyakan logam pada pemanasan,bereaksi
langsung dengan unsure-unsur bukan logam
Pembuatan dan Pengolahan Unsur Belerang
Belerang dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga endapan garam yang
melengkung sepanjang Lembah Gulf di Amerika Serikat. Menggunakan proses Frasch, air

yang dipanaskan masuk ke dalam sumber mata air untuk mencairkan belerang, yang kemudian
terbawa ke permukaan.
Belerang juga terdapat pada gas alam dan minyak mentah, namun belerang harus
dihilangkan dari keduanya. Awalnya hal ini dilakukan secara kimiawi, yang akhinya membuang
belerang. Namun sekarang, proses yang baru memungkinkan untuk mengambil kembali
belerang yang terbuang. Sejumlah besar belerang diambil dari ladang gas Alberta.
a. Proses Frasch
Tiga buah pipa yang konsentris ditanamkan ke dalam endapan b elerang.

A ir lewat

panas (165oC) dan dibawah tekanan dimasukkan ke dalam terluar, dan oleh suhu
yang setinggi ini belerang menjadi mencair. Kemudian udara di bawah tekanan
ditiupkan melalui pipa paling dalam. Keadaan ini memaksa belerang cair ke permukaan
melalui pipa tengah. Melalui cara ini didapatkan belerang dengan tingkat kemurnian
99% .
b.

Proses Claus
Hydrogen sulfide diekstrak dari gas alam dengan cara penggelembungan gas

melalui etanolamin, HOCH2CH2NH2 suatu pelarut basa organic. Proses Clause sangat
mengurangi pencemaran dari pembakaran gas alam dan minyak bumi. Berikut adalah
reaksi yang terjadi dalam pembuatan belerang dengan proses Clause :
H 2 S (g) + 3/2 O 2(g) SO 2(g) + H 2 O (g)
Ini dapat digunakan secara langsung untuk pembuatan asam sulfat atau dikonversi lagi
menjadi unsur belerang melalui reaksi dengan H2S. Berikut reaksinya :
SO 2(g) + H 2 O (g) 3S (l) + 2H 2 O (l)
Pada tahun 1975, ahli kimia dari Universitas Pensilvania melaporkan pembuatan polimer
belerang nitrida, yang memiliki sifat logam, meski tidak mengandung atom logam sama sekali.
Zat ini memiliki sifat elektris dan optik yang tidak biasa.Belerang dengan kemurnian 99.999+%
sudah tersedia secara komersial.
Belerang amorf atau belerang plastik diperoleh dengan pendinginan dari kristal secara
mendadak dan cepat. Studi dengan sinar X menunjukkan bahwa belerang amorf memiliki
struktur helik dengan delapan atom pada setiap spiralnya. Kristal belerang diduga terdiri dari
bentuk cincin dengan delapan atom belerang, yang saling menguatkan sehingga memberikan
pola sinar X yang normal.
Kegunaan Belerang
Belerang adalah komponen serbuk mesiu dan digunakan dalam proses vulkanisasi karet
alam dan juga berperaan sebagai fungisida. Belerang digunakan besar-besaran dalam
pembuatan pupuk fosfat. Berton-ton belerang digunakan untuk menghasilkan asam sulfat,

bahan kimia yang sangat penting. Belerang juga digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan
kertas lainnya, untuk mensterilkan alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering.
Belerang merupakan insultor yang baik. Belerang sangat penting untuk kehidupan. Belerang
adalah penyusun lemak, cairan tubuh dan mineral tulang, dalam kadar yang sedikit. Belerang
cepat menghilangkan bau. Belerang dioksida adalah zat berbahaya di atmosfer, sebagai
pencemar udara.
Aplikasi
1. Asam Belerang
Elemental sulfur terutama digunakan sebagai prekursor untuk bahan kimia lainnya.
Sekitar 85% (1989) diubah menjadi asam sulfat (H2SO4):
2 S + 3 O2 + 2 H2O 2 H2SO4
Dengan asam sulfat merupakan pusat penting ekonomi dunia, produksi dan konsumsi
merupakan indikator perkembangan industri suatu negara Sebagai contoh, dengan 36,1 juta
metrik ton. 2007, Amerika Serikat menghasilkan lebih asam sulfat per tahun dibandingkan
dengan industri kimia anorganik lainnya. Penggunaan utama adalah asam fosfat ekstraksi bijih
untuk produksi manufaktur pupuk. Aplikasi lain asam sulfat termasuk penyulingan minyak,
pengolahan air limbah, dan ekstraksi mineral.
2. Kimia Belerang dalam Skala Besar
Sulfur bereaksi secara langsung dengan metana untuk memberikan karbon disulfida,
yang digunakan untuk membuat plastik dan rayon. Salah satu manfaat langsung dari belerang
dalam vulkanisasi karet, di mana polysulfides crossling polimer organik. Sulfida secara luas
digunakan untuk kertas pemutih. Sulfida juga digunakan sebagai pengawet dalam buah kering.
Banyak surfaktan dan deterjen, untuk misalnya natrium lauril sulfat, diproduksi berasal sulfat.
Kalsium sulfat, gypsum (CaSO4 2H2O) ditambang pada skala 100 juta ton setiap tahun untuk
digunakan dalam semen Portland dan pupuk. Ketika perak berbasis luas natrium, fotografi dan
amonium tiosulfat banyak digunakan sebagai "agen untuk memperbaiki." Sulfur merupakan
komponen mesiu.
3. Pupuk
Sulfur semakin banyak digunakan sebagai komponen pupuk. Bentuk yang paling
penting dari sulfur untuk pupuk adalah mineral kalsium sulfat. Unsur belerang adalah hidrofobik
(yaitu, tidak larut dalam air) dan karena itu tidak dapat langsung dimanfaatkan oleh tanaman.
Seiring waktu, bakteri tanah dapat dikonversi menjadi turunan larut yang kemudian dapat
dimanfaatkan oleh tanaman. Belerang juga meningkatkan efisiensi penggunaan lain nutrisi
tanaman penting, terutama nitrogen dan fosfor. Partikel-partikel yang dihasilkan sulfur biologis

secara alamiah lapisan hidrofilik biopolimer jatuh tempo. belerang ini adalah karena itu lebih
mudah untuk membubarkan atas tanah (melalui penyemprotan sebagai lumpur diencerkan),
dan hasil dalam rilis lebih cepat.
Syarat tanaman belerang sama dengan atau melebihi orang-orang untuk fosfor. Ini
adalah salah satu nutrisi utama penting bagi pertumbuhan tanaman, kacang-kacangan dan
pembentukan bintil akar mekanisme perlindungan tanaman. Kekurangan Belerang telah
menyebar luas di banyak negara di Eropa. Karena masukan atmosfer sulfur akan terus
menurun, defisit di masukan sulfur / output cenderung meningkat, kecuali pupuk belerang
digunakan .
4.

Bahan Kimia Halus


Senyawa organosulfur juga digunakan dalam obat-obatan, pewarna, dan bahan kimia

pertanian. Banyak obat yang mengandung belerang, contoh-contoh awal obat sulfa. Belerang
adalah bagian dari banyak molekul pertahanan bakteri. Beta-laktam Kebanyakan antibiotik,
termasuk penisilin, sefalosporin dan monolactams mengandung sulfur. Magnesium sulfat, lebih
dikenal sebagai garam Epsom, dapat digunakan sebagai pencahar, sebuah aditif mandi,
suplemen, sebuah magnesium exfoliant untuk tanaman, atau mesin pengering.
5.

Fungisida dan Pestisida


Unsur belerang adalah salah satu tertua fungisida dan pestisida. Sulfur debu, unsur

belerang dalam bentuk bubuk, fungisida umum untuk anggur, stroberi, banyak sayuran dan
tanaman lainnya. Hal ini memiliki khasiat yang baik terhadap berbagai jamur penyakit tepung
dan bercak hitam. Dalam produksi organik, sulfur adalah fungisida yang paling penting. Ini
adalah fungisida hanya digunakan dalam produksi pertanian apel organik terhadap penyakit
kudis apel besar dalam kondisi dingin. Biosulfur (biologis yang dihasilkan unsur belerang
dengan karakteristik hidrofilik) dapat digunakan baik untuk aplikasi ini.
Formulasi debu Standar-sulfur diterapkan pada tanaman dengan kain lap belerang atau
debu dari pesawat. belerang dapat dibasahi adalah nama komersial untuk debu belerang
dicampur dengan bahan tambahan untuk membuatnya larut dalam air ini memiliki aplikasi yang
serupa dan digunakan sebagai fungisida terhadap jamur, jamur dan masalah lain yang terkait
dengan tanaman dan tanah. Sulfur juga digunakan sebagai "organik" (yaitu "hijau") insektisida
(acaricide sebenarnya merupakan) terhadap kutu dan tungau. Sebuah metode yang umum
digunakan adalah debu pakaian atau anggota badan dengan belerang bubuk. pemilik ternak
Beberapa blok garam belerang didefinisikan sebagai menjilati garam.
Selenium (Se)
Senyawa dan Reaksinya dengan Unsur Lain

1. Senyawa dengan Khalkogen


Selenium bereaksi dengan unsur oksigen menghasilkan selenium dioksida ( SeO2):
Se + O2 8 SeO2
SeO2 dapat membentuk rantai polimer yang panjang. selenium dioksida dapat beraksi air untuk
membentuk asam selenit, H2SeO3.
SeO2 + H2O H2SeO3
Asam selenit dapat juga dibuat secara langsung dengan mereaksikan selenium dengan asam
nitrat:
3 Se + 4 HNO3 3 H2SeO3 + 4 NO
Selenium dioksida dapat bereaksi dengan basa:
SeO2 + 2 NaOH Na2SeO3 + H2O
Hidrogen Sulfida bereaksi dengan mengandung asam selenit menghasilkan selenium disulfida:
H2SeO3 + 2 H2S SeS2 + 3 H2O
Selenium dioksida dapat beraksi hidrogen peroksida menghasilkan asam selenat, H2SeO4 :
SeO2 + H2O2 H2SeO4
Asam selenat bersifat korosif sehingga mampu untuk merusak emas, membentuk emas(III)
selenat:
2Au + 6 H2SeO4 Au2(SeO4)3 + 3 H2SeO3 + 3 H2O
2.
Senyawa dengan Halogen
Selenium bereaksi dengan fluorin untuk membentuk selenium heksafluorida:
Se + 3F2 SeF6
SeF6 merupakan racun yang dapat mengiritasi paru-paru. hal tersebut menyebabkan radang
dingin (hipotermia) dan dapat menimbulkan iritasi yang parah jika terkena kulit. Selenium
bereaksi dengan bromin untuk membentuk heksabromida selenium:
Se(s) + 3Br2(g) SeBr6(g)
3. Senyawa dengan logam (Selenida)
Senyawa selenium dimana selenium mempunyai bilangan oksidasi 2. Sebagai contoh, reaksi
dengan aluminum membentuk aluminum selenida. Berikut ini adalah reaksinya:
3Se + 2 Al Al2Se3
Reaksi Selenium dengan Logam Besi
Se + Fe(s) SeFe
Selenida yang lain yaitu timbal selenida ( PbSe), seng selenida ( ZnSe) galium dan indium
tembaga diselenide ( Cu(Ga,In)Se2). Galium indium tembaga diselenida ( Cu(Ga,In)Se2)
merupakan suatu semikonduktor. Selenium tidak bereaksi secara langsung dengan hidrogen;
untuk mendapatkan hidrogen selenida. Maka selenium direaksikan dengan logam untuk
menghasilkan suatu selenida, dan kemudian direaksikan dengan air untuk menghasilkan H2Se.
contohnya:
3 Se + 2 Al Al2Se3
Al2Se3 + 6 H2O 2 Al(OH)3 + 3 H2Se

4. Senyawa lainnya
Selenium bereaksi dengan sianida untuk menghasilkan selenosianat. Sebagai contoh:
KCN + Se KSeCN
Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan antar atom-atom yang menggunakan pasangan elektron
bersama. Ikatan kovalen dibagi menjadi 2 yaitu:
a) Ikatan kovalen polar
Ikatan kovalen polar adalah ikatan yang dibentuk oleh atom-atom yang memiliki perbedaan
keelektronegatifan dan strukturnya berbentuk tidak simetris . Contohnya pada H2Se.
b) Ikatan kovalen nonpolar
Ikatan kovalen polar adalah ikatan yang dibentuk oleh atom-atom yang keelektronegatifannya
hampir sama dan strukturnya berbentuk simetris. Contohnya pada SeF6.
Sifat Fisika dan Kimia
Berikut adalah sifat fisika dan sifat kimia dari unsur Selenium :
- fase Solid
- Massa jenis (sekitar suhu kamar) (gray)2.81 g/cm3
- Massa jenis (sekitar suhu kamar) (beta)4,38 g/cm3
- Massa jenis (sekitar suhu kamar) (viterous)4,28 g/cm3
- Massa jenis cair pada titik lebur 3,88 g/cm3
- Titik lebur 484 K(221oC,430oF)
- Titik didih 958(685oC,1265oF)
- Kalor peleburan (mono)6,68 kJ/mol
- Kalor penguapan (mono)95,48kJ/mol
- Kapasitas kalor (25oC)25.363J/(mol.K)
Isotop
Selenium memiliki enam isotop alami, lima di antaranya adalah stabil:
78

Se, dan

80

74

Se,

Se. Tiga terakhir juga terjadi sebagai produk fisi, bersama dengan

memiliki paruh 327.000 tahun. Isotop alami akhir,

76

Se,

77

Se,

79

Se, yang

82

Se, mempunyai waktu paruh sangat

panjang (~ 1020 thn, membusuk melalui peluruhan beta ganda untuk

82

Kr), yang, untuk tujuan

praktis, dapat dianggap stabil.


Dua puluh tiga isotop stabil lainnya telah ditandai. Lihat juga Selenium-79 untuk
informasi lebih lanjut tentang perubahan terbaru dalam paruh diukur produk fisi berumur
panjang, penting untuk perhitungan dosis yang dilakukan dalam rangka pembuangan limbah
radioaktif geologi berumur panjang.
Karakteristik Selenium

Selenium memiliki sifat fotovoltaik, yakni mengubah cahaya menjadi listrik, dan sifat
fotokonduktif, yakni menunjukkan penurunan hambatan listrik dengan meningkatnya cahaya
dari luar (menjadi penghantar listrik ketika terkena cahaya dengan energi yang cukup).
Selenium yang dipanaskan diatas titik lelehnya dan didinginkan kembali , akan
berbentuk seperti kaca berwarna merah sebagai campuran beberapa bentuk alotropi. Bentuk
amorf merah diperoleh dari reaksi belerang dioksida dengan larutan asam selenit. Reaksinya
yaitu:
H2SeO3 + 2S02 Se + H2SO4
Bentuk amorf merah tersebut bila dipanaskan diatas 150 o C akan berubah bentuk heksagonal
abu-abu yakni bentuk stabil pada suhu kamar. Bentuk ini mempunyai sifat logam yaitu
menghantar listrik bila disinari. Dalam jumlah sedikit selenium bersifat non toksik, dan menjadi
kebutuhan unsur yang penting. Selenium dalam keadaan padat, dalam jumlah yang cukup
banyak dalam tanah, dapat memberikan dampak yang fatal pada tanaman pakan hewan.
Pembuatan dan Pengolahan Unsur Selenium
Native selenium adalah mineral langka, yang biasanya tidak membentuk kristal yang
baik, tapi, ketika itu terjadi, mereka rhombohedrons kristal sedikit curam atau acicular (rambut
seperti). Isolasi selenium seringkali rumit oleh kehadiran senyawa lain dan elemen. Kebanyakan
selenium elemental datang sebagai produk sampingan dari pemurnian tembaga atau
menghasilkan asam sulfat.
Produksi industri sering melibatkan ekstraksi selenium dari residu selenium dioksida
diperoleh selama pemurnian tembaga. Common produksi dimulai dengan oksidasi dengan
natrium karbonat untuk menghasilkan dioksida selenium. Selenium dioksida ini kemudian
dicampur dengan air dan solusinya adalah diasamkan untuk membentuk asam selenous
(langkah oksidasi). asam Selenous adalah menggelegak dengan belerang dioksida (langkah
pengurangan) untuk memberikan selenium elemen.
Unsur selenium diproduksi dalam reaksi kimia selalu muncul sebagai bentuk amorf
merah: serbuk, larut bata-merah. Ketika formulir ini cepat mencair, membentuk bentuk, vitreous
hitam, yang biasanya dijual industri sebagai manik-manik. Bentuk selenium yang paling
termodinamika stabil dan padat abu-abu adalah elektrik konduktif (trigonal) bentuk, yang terdiri
dari rantai heliks panjang atom selenium.
Konduktivitas dari formulir ini sangat sensitif terhadap cahaya. Selenium juga ada dalam
tiga bentuk yang berbeda-merah di kristal monoklinik, yang terdiri dari Se8 molekul, mirip
dengan banyak alotrop belerang. Namun, selenium tidak menunjukkan perubahan yang tidak
biasa di viskositas bahwa pengalaman sulfur ketika dipanaskan secara bertahap.
Kegunaan Selenium

Selenium digunakan sebagai tinta fotografi untuk memperbanyak salinan dokumen,


surat dan lain-lain. Juga digunakan dalam industri kaca untuk mewarnai kaca dan lapisan email
gigi yang berwarna rubi. Juga digunakan sebagai bahan tambahan pembutan baja tahan karat.
Selenium adalah mineral penting yang sangat dibutuhkan oleh tubuh sebagai antioksidan untuk
meredam aktivitas radikal bebas. Selenium tidak diproduksi oleh tubuh, tetapi diperoleh dari
konsumsi makanan sehari-hari. Sumber utama selenium adalah tumbuh-tumbuhan dan
makanan laut. Orang dewasa dianjurkan untuk mengonsumsi, 55 mikrogram (mcg) selenium
setiap hari. Namun perempuan dewasa yang sedang hamil dianjurkan meningkatkan asupan
selenium menjadi 60 mcg per hari. Kebutuhan tersebut akan meningkat saat seorang ibu harus
menyusui, menjadi sebesar 70 mcg per hari.
Manfaat Selenium bagi Tubuh
1. Menangkal radikal bebas.
Didalam tubuh setiap orang terdapat kemampuan untuk melawan radikal bebas yang
bisa menghancurkan sel dan menimbulkan berbagai penyakit berbahaya seperti kanker,
penyakit jantung, dan penuaan dini. Di dalam tubuh, selenium bekerja sama dengan vitamin E
sebagai zat antioksidan.
2. Meningkatkan kekebalan tubuh.
Selenium dapat memperbaiki sistem imunitas (kekebalan tubuh) dan fungsi kelenjar
tiroid.
3. Mempertahankan elastisitas jaringan tubuh
Bersama vitamin E, selenium berfungsi mempertahankan elastisitas jaringan dan bila
kadar selenium berkurang maka tubuh akan mengalami penuaan dini, yaitu kondisi sel yang
rusak sebelum waktunya.
Dampak Selenium
1. Dampak Kekurangan Selenium Bagi Tubuh
Gejala-gejala yang timbul akibat kekurangan selenium, bisa dijelaskan dengan
berkurangnya antioksidan dalam jantung, hati dan otot, yang mengakibatkan kematian jaringan
dan kegagalan organ. Penyembuhan total dapat dicapai dengan pemberian selenium.
2. Dampak Kelebihan Selenium Bagi Tubuh
Kelebihan Selenium dapat menimbulkan efek yang sangat berbahaya, yang bisa
diakibatkan karena mengkonsumsi tambahan selenium yang melebihi dosis. Dosis yang
dianjurkan yaitu sebanyak 5-50 miligram/hari. Gejalanya terdiri dari:
- mual dan muntah
- rambut dan kuku rontok
- kerusakan saraf
Telurium (Te)
Sejarah Telurium ( Te )

Telurium ditemukan oleh Muller von Reichenstein pada tahun 1782; diberi nama oleh
Klaproth, yang telah mengisolasinya pada tahun 1798. Telurium kadang-kadang dapat
ditemukan di alam, tapi lebih sering sebagai senyawa tellurida dari emas (kalaverit), dan
bergabung dengan logam lainnya. Telurium didapatkan secara komersil dari lumpur anoda yang
dihasilkan selama proses pemurnian elektrolisis tembaga panas. Amerika Serikat, Kanada,
Peru dan Jepang adalah penghasil terbesar unsur ini. Ada 30 isotop telurium yang telah
dikenali, dengan massa atom berkisar antara 108 hingga 137. Telurium di alam hanya terdiri
dari delapan isotop. Telurium dan senyawanya kemungkinan beracun dan harus ditangani
dengan hati-hati. Hanya boleh terpapar dengan telurium dengan konsentrasi serendah 0.01
mg/m3, atau lebih rendah, dan pada konsentrasi ini telurium memiliki bau khas yang
menyerupai bau bawang putih.
Senyawa dan Reaksinya dengan Unsur Lain
1.

Telurida
Telurida merupakan senyawa tellurium dimana telurium memiliki bilangan oksidasi -2,

contohnya seng telurida (ZnTe), dibentuk melalui pemanasan telurium dengan seng .
Zn + Te ZnTe
ZnTe dapat bereaksi dengan asam klorida menghasilkan hidrogen telurida (H2Te). Reaksinya
yaitu:
ZnTe + 2 HCl ZnCl2 + H2Te
2. Halida
Telurium heksafluorida paling sering dibuat dengan mereaksikan gas fluorin dengan telurium
pada 150 C. Reaksinya yaitu:
Te + 3 F2 TeF6
Tellurium heksafluorida adalah gas tidak berwarna yang sangat beracun dengan bau seperti
bawang putih. Reaksi antara tellurium dengan gas klor menghasilkan tellurium tetraklorida.
Te + 2 Cl2 TeCl
Telurium tetraklorida adalah senyawa anorganik mudah menguap pada 200 C pada tekanan
0,1 mm Hg.
Tellurium juga dapat membentuk tetrahalida lainnya yaitu TeI4, dan TeBr4 dengan biloks +4.
3.
Senyawa dengan oksigen
Telurium dioksida terbentuk dengan memanaskan telurium di udara, menyebabkan telurium
terbakar dengan nyala biru.
Te + O2 TeO2
Telurium dioksida bereaksi dengan air yang membentuk asam tellurous (H2TeO3).
TeO2 + H2O H2TeO3
Jenis ikatan dengan unsur lain
Ikatan kovalen adalah ikatan antar atom-atom yang menggunakan pasangan elektron bersama.
Ikatan kovalen dibagi menjadi 2 yaitu:

a. Ikatan kovalen polar


Ikatan kovalen polar

adalah

ikatan

yang

dibentuk

oleh

atom-atom

yang

beda

keelektronegatifan, strukturnya berbentuk tidak simetris . misalnya pada H2Te.


b. Ikatan kovalen nonpolar
Ikatan kovalen polar adalah ikatan yang dibentuk oleh atom-atom yang keelektronegatifan yang
hampir sama dan strukturnya berbentuk simetris. Misalnya pada TeF6 .
c. Kovalen koordinasi
Kovalen koordinasi adalah ikatan antar atom-atom diamana pasangan elektron yang dipakai
bersama oleh dua atom hanya berasal dari satu atom saja . Misalnya pada rantai TeO2.
Sifat Fisika dan Kimia
Ketika kristal, telurium adalah putih keperakan dan ketika dalam keadaan murni memiliki
kilau metalik. Hal ini rapuh dan mudah dilumatkan metalloid. Amorf telurium ditemukan oleh
pengendapan dari larutan atau asam tellurous telurik (Te (OH) 6). Telurium adalah
semikonduktor tipe-p yang menunjukkan konduktivitas listrik yang lebih besar dalam arah
tertentu tergantung pada penyelarasan atom; konduktivitas sedikit meningkat ketika terkena
cahaya (fotokonduktivitas). Ketika dalam keadaan cair nya, telurium adalah korosif terhadap
tembaga, besi dan stainless steel.
Telurium mengadopsi struktur polimer, yang terdiri dari zig-zag rantai atom Te. Bahan ini
tahan oksidasi abu-abu dengan udara dan terbang.
Berikut adalah sifat fisika dan sifat kimia dari unsur Telurium :
- fase Solid
- Massa jenis 6,24 g/cm3
- Massa jenis (dalam cairan) 1,96 g/cm3
- Titik lebur 722.66 K(448,51oC)
- Titik didih 1261(998oC)
- Kalor peleburan (mono)17,48 kJ/mol
- Kalor penguapan (mono) 114,1 kJ/mol
- Kapasitas kalor (25oC)25.73 J/(mol.K)
Isotop
Telurium memiliki delapan isotop alami. Empat dari mereka isotop,
dan

126

Te, stabil. Yang lain empat,

120

Te,

123

Te,

128

Te dan

122

Te,

124

Te,

125

Te

130

Te, telah dikenal untuk radioaktif

isotop stabil membuat hanya 33,2% dari telurium alam;. Hal ini dimungkinkan karena paruh
panjang isotop yang tidak stabil. Mereka berada di kisaran 1013-2,2 di 1024 tahun (untuk
Hal ini membuat isotop

128

128

Te).

Te dengan paruh terpanjang di antara semua radionuklida., bahwa

sekitar 160 triliun kali usia alam semesta.

Berikut adalah 38 isomer nuklir dikenal telurium dengan massa atom berkisar 105-142.
Telurium adalah unsur teringan diketahui mengalami peluruhan alfa

110

Te

106

Te isotop dengan

kemampuan untuk menjalani pembusukan ini Massa atom telurium (127,60 g mol - 1) melebihi
yodium. elemen berikutnya (mol g 126,90-1).
Karakteristik Telurium
Telurium bersifat rapuh dan agak beracun. Ketika berbentuk kristal, telurium merupakan
metalloid berwarna putih keperakan mirip dengan timah dan bila dalam keadaan murni memiliki
kilap logam.
Amorf telurium diperoleh melalui pengendapan dari larutan asam tellurit. Telurium
adalah sebuah semikonduktor yang memiliki konduktivitas listrik sedikit meningkat bila terkena
cahaya (fotokonduktivitas). Ketika dalam keadaan cair nya, telurium bersifat korosif terhadap
tembaga, besi dan baja. Bila dipanasi di udara, tellurium terbakar dengan nyala kehijauan
membentuk TeO2.
Pembuatan dan Pengolahan Unsur Telurium
Sumber utama telurium adalah dari lumpur anoda dihasilkan selama pemurnian secara
elektrolisa tembaga dari lecet. Ini adalah komponen dari debu ledakan tungku dari pemurnian
timah. 500 ton bijih tembaga pengobatan biasanya memproduksi satu pon (0,45 kg) telurium.
Telurium diproduksi terutama di Amerika Serikat, Peru, Jepang, dan Kanada. Untuk tahun 2006,
British Geological Survey memberikan nomor-nomor berikut: Amerika Serikat 50 t, 37 t Peru,
Jepang dan Kanada 11 24 t.
Deposisi anoda berisi selenides dan tellurides dari logam mulia dalam senyawa dengan
rumus M2Se atau M2Te (M = Cu, Ag, Au). Pada suhu 500 C anoda lumpur dipanggang
dengan karbonat natrium di bawah udara. Ion logam direduksi menjadi logam, sementara
Telluride diubah menjadi tellurite natrium.
M2Te + O2 + Na2CO3 Na2TeO3 + 2 M + CO2
Tellurites bisa kehabisan campuran dengan air dan biasanya hadir sebagai
hydrotellurites HTeO3-dalam larutan. Selenites juga terbentuk selama proses ini, tetapi mereka
dapat dipisahkan dengan menambahkan asam sulfat. Telurium hydrotellurites dioksida
dikonversi menjadi larut sementara selenites tinggal dalam larutan.
HTeO3- + OH- + H2SO4 TeO2 + 2 SO42 + 2 H2O
Pengurangan dengan logam dilakukan baik oleh elektrolisis atau dengan reaksi dioksida
telurium dengan belerang dioksida dalam asam sulfat.
TeO2 + 2 SO2 + 2H2O Te + SO42 + 4 H+

Telurium Komersial-kelas biasanya dipasarkan sebagai bedak minus 200 mesh, tetapi
juga tersedia sebagai slab, ingot, batang, atau benjolan. Akhir tahun harga telurium pada tahun
2000 adalah US $ 14 per pon. Dalam beberapa tahun terakhir, harga telurium didorong oleh
peningkatan permintaan dan penawaran terbatas, bahkan di US $ 100 per pon di tahun 2006.
Kegunaan Telurium
Telurium digunakan dalam tellurida kadmium (CdTe) sebagai panel surya. Panel surya
CdTe ini digunakan untuk mencapai beberapa efisiensi sel tertinggi dalam pembangkit listrik
tenaga surya. Produksi panel surya CdTe untuk komersial dilakukan oleh Perusahaan First
Solar.
Telurium memperbaiki kemampuan tembaga dan baja agar tahan terhadap karat .
Penambahan telurium pada timbal dapat mengurangi reaksi korosi timbal oleh asam sulfat, dan
juga memperbaiki kekuatan dan kekerasannya. Telurium dapat digunakan untuk mengvulkanisir
karet. Karet yang dihasilkan dengan cara ini mengalami peningkatan ketahanan panas.
Aplikasi
Aplikasi unsure tellurium adalah pada :
1.

Metalurgi
Konsumen terbesar telurium adalah metalurgi, di mana ia digunakan dalam besi,

tembaga dan paduan timbal. Bila ditambahkan ke stainless steel dan tembaga yang membuat
logam lebih machinable. Ini adalah paduan dalam besi cor untuk dinginkan untuk tujuan
mempromosikan spektroskopi, sebagai keberadaan grafit bebas elektrik konduktif deleteriously
mempengaruhi hasil cenderung memicu uji emisi. Dalam memimpin untuk meningkatkan
kekuatan dan daya tahan dan mengurangi aksi korosif asam sulfat.

2.

Semi Konduktor Dan Penggunaan Industri Elektronik


Telurium digunakan dalam kadmium (CdTe) Telluride panel surya. National Renewable

Energy Laboratory pengujian laboratorium menggunakan bahan ini mencapai beberapa


efisiensi sel tertinggi untuk pembangkit tenaga surya. produksi komersial berskala besar panel
surya CdTe oleh First Solar dalam beberapa tahun terakhir telah meningkat secara signifikan
permintaan telurium. Jika beberapa kadmium dalam CdTe. ia digantikan oleh seng (Cd, Zn)
detektor Te dibentuk yang digunakan dalam ray solid-state x-.
Dipasangkan dengan baik kadmium dan merkuri, untuk membentuk merkuri kadmium
Telluride, bahan semikonduktor sensitif inframerah terbentuk. Organotellurium senyawa, seperti
dimetil Telluride, Telluride dietil, diisopropil Telluride, Telluride Telluride metil alil dialil dan

digunakan sebagai prekursor untuk uap epitaksi metalorganik fase pertumbuhan senyawa II-VI
semikonduktor. Telluride diisopropil (DIPTe) yang digunakan sebagai prekursor pilihan untuk
mencapai CdHgTe pertumbuhan rendah suhu oleh MOVPE.
Untuk proses ini kemurnian tertinggi dari metalorganics selenium dan telurium
digunakan. Senyawa untuk industri semikonduktor dan disusun oleh pemurnian pengadukan
sebagai media lapisan telurium telurium suboxide digunakan dalam beberapa jenis cakram
optik ditulis ulang, termasuk compact disc rewritable (CD-RW), ditulis ulang Digital Video. Disc
(DVD-RW) dan Blu-ray Disc tulis-ulang. Telurium ini. fase dari chip memori yang digunakan
dalam perubahan baru. yang dikembangkan oleh Intel Bismuth Telluride (Bi2Te3) dan
memimpin Telluride ini. elemen kerja perangkat thermoelectric. Lead Telluride digunakan dalam
detektor inframerah-jauh.
3.

Penggunaan Lain
Digunakan untuk warna keramik, perbaikan refraksi optik pada penambahan selenides

dan tellurides ke dalam gelas yang digunakan dalam produksi serat gelas untuk telekomunikasi.
Chalcogenide gelas banyak digunakan untuk campuran selenium dan telurium digunakan
dengan barium peroksida sebagai oksidan dalam penundaan bubuk tutup peledak listrik.
Organik tellurides telah dipekerjakan sebagai inisiator untuk hidup polimerisasi radikal dan
elektron kaya mono dan di tellurides memiliki aktivitas antioksidan. Karet bisa vulkanisat dengan
belerang atau selenium-telurium sebagai gantinya. Karet yang diproduksi dengan cara ini
menunjukkan

peningkatan

ketahanan

panas.

Tellurite

agar-agar

digunakan

untuk

mengidentifikasi anggota genus Corynebacterium, Corynebacterium diphtheriae sebagian besar


biasanya, patogen yang bertanggung jawab atas difteri.

Polonium (Po)
Sejarah Polonium ( Po )
Polonium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Po dan
nomor atom 84. Unsur radioaktif yang langka ini termasuk kelompok metaloid yang memiliki
sifat kimia yang mirip dengan telurium dan bismut. Polonium merupakan unsur radioaktif yang
terbentuk secara alami di kerak bumi dan merupakan elemen pertama yang ditemukan
berdasarkan sifat radioaktifnya. Polonium ditemukan di pithblende pada 1989 oleh ahli kimia
Prancis yaitu Marie Curie, dinamakan berdasarkan Negara asalnya Polandia. Polonium adalah
salah satu elemen dari uranium-radium dan merupakan anggota dari uranium-238. Polonium
adalah unsur yang sangat jarang di alam. Jumlah elemen ini terjadi dalam batuan yang

mengandung radium. Polonium meleleh pada suhu 254 C ( sekitar 489 F ), mendidih pada
suhu 962 C ( sekitar 1764 F ), dan memiliki spesifik gravitasi 9.3
Salah satu anggota golongan 6A ini memiliki 33 isotop yang dikenal, yang semuanya
termasuk radioaktif. Mereka memiliki massa atom berkisar 188-220 u. polonium-209 memiliki
waktu paruh 103 tahun, polonium-208 dan waktu paruhnya 2,9 tahun. Polonium 210 (juga
disebut radium-F) adalah isotop paling umum yang paling sering digunakan dan memiliki waktu
paruh 138 hari. Banyak isotop lain yang sudah berhasil disintesis.
Polonium-210 adalah isotop yang paling dominan dan terbentuk secara alami dan salah
satu yang paling banyak digunakan. Polonium-210 sangat berbahaya untuk ditangani meski
hanya sejumlah milligram atau mikrogram. Diperlukan peralatan khusus dan kontrol yang ketat
untuk menanganinya. Kerusakan timbul dari penyerapan energi partikel alfa oleh jaringan
makhluk hidup. Batas penyerapan polonium maksimum lewat jalan pernafasan yang masih
diizinkan hanya 0.03 mikrocurie, yang sebanding dengan berat hanya 6.8 x 10 -12 gram. Tingkat
toksisitas polonium ini sekitar 2.5 x 1011 kali daripada asam sianida. Sedangkan konsentrasi
senyawa polonium yang terlarut yang masih diizinkan adalah maksimal 2 x 10-11 mikrocurie/cm3.
Pembuatan dan Pengolahan Unsur Polonium
Polonium adalah unsur alam yang sangat jarang. Bijih uranium hanya mengandung
sekitar 100 mikrogram unsur polonium per tonnya. Ketersediaan polonium hanya 0.2% dari
radium. Pada tahun 1934, para ahli menemukan bahwa ketika mereka menembak bismut alam
(209Bi) dengan neutron, diperoleh

210

Bi yang merupakan induk polonium. Sejumlah milligram

polonium kini didapatkan dengan cara seperti ini, dengan menggunakan tembakan neutron
berintensitas tinggi dalam reaktor nuklir.
Polonium-210 adalah yang paling banyak tersedia. Isotop dengan massa 209 (masa
paruh waktu 103 tahun) dan massa 208(masa paruh waktu 2.9 tahun) bisa didapatkan dengan
menembakkan alfa, proton, atau deutron pada timbal atau bismut dalam siklotron, tapi proses
ini terlalu mahal. Logam polonium telah dibuat dari polonium hidroksida dan senyawa polonium
dengan adanya ammonia cair anhidrat atau ammonia cair pekat. Diketahui ada dua modifikasi
alotrop.
Polonium-210 meluruh dengan memancarkan partikel alpha. 1mg polonium 210
memancarkan partikel alpha sebagai radium-226 sebanyak 5 g. energy yang dilepaskan
sangatlah besar yaitu 140 watt/g. Peluruhan isotop Radon-222 (Rn-222), memancarkan
partikel alfa. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
86Rn

222

86Bi

214

218
84Po

+ 2He4

214
+ 2e
84Po

Sifat Fisika dan Kimia


Polonium 210 memiliki titik cair yang rendah, logam yang mudah menguap, dengan 50%
polonium menguap di udara dalam 45 jam pada suhu 55oC. Merupakan pemancar alpha
dengan masa paruh waktu 138.39 hari. Satu milligram memancarkan partikel alfa seperti 5
gram radium. Energi yang dilepaskan dengan pancarannya sangat besar (140 W/gram);
dengan sebuah kapsul yang mengandung setengah gram polonium mencapai suhu di atas
500oC. Kapsul ini juga menghasilkan sinar gamma dengan kecepatan dosisnya 0.012 Gy/jam.
Sejumlah curie (1 curie = 3.7 x 1010Bq) polonium mengeluarkan kilau biru yang disebabkan
eksitasi di sekitar gas.
Polonium mudah larut dalam asam encer, tapi hanya sedikit larut dalam basa. Garam
polonium dari asam organik terbakar dengan cepat; halida amina dapat mereduksi nya menjadi
logam. Sifat kimia polonium adalah mirip dengan telurium dan bismut. Polonium mudah larut
dalam asam encer, tetapi hanya sedikit larut dalam alkali . Senyawa hidrogen Poh 2 adalah cair
pada suhu kamar ( titik lebur -36,1 C, titik didih 35,3 C). struktur Halida yang dikenal Cacar
cacar

dan

Cacar. Kedua oksida Poo Poo

dan

2,

adalah produk dari oksidasi polonium.

Telah dilaporkan bahwa beberapa mikroba dapat membentuk senyawa methylate polonium
oleh aksi methylcobalamin . Hal ini mirip dengan cara di mana merkuri , selenium dan telurium
merupakan alkohol pada makhluk hidup untuk menciptakan senyawa organologam. Sebagai
hasil ketika mempertimbangkan pembentukan senyawa biokimia dari polonium harus
mempertimbangkan kemungkinan bahwa polonium akan mengikuti jalur biokimia yang sama
seperti selenium dan telurium.
Kegunaan Polonium
Karena kebanyakan isotop Polonium terintegrasi dari pemecahan partikel alpha
berenergi tinggi dalam jumlah besar dari elemen ini merupakan sumber yang baik bagi radiasi
alpha. Polonium digunakan dalam percobaan nuklir dengan elemen sepeti Berilium yang
melepas neutron saat ditembak partikel alpha. Dalam percetakan dan alat photografi, polonium
digunakan dalam alat yang mengionisasi udara untuk menghilangkan kumpulan arus
elektrostatis. Radioaktivitas yang besar dari unsur ini menyebabkan radiasi yang berbahaya
bahkan pada sekumpulan kecil unsur Polonium.
Aplikasi
Ketika campuran atau paduan dengan berilium, polonium bisa menjadi sumber neutron:
neutron berilium penyerapan partikel alpha pada rilis yang disediakan oleh

210

Po. Telah

digunakan dalam kapasitas sebagai pemicu atau inisiator neutron untuk senjata nuklir Namun,.
Lisensi yang diperlukan untuk memiliki dan mengoperasikan sumber neutron. Kegunaan lain

termasuk berikut : perangkat yang menghilangkan listrik statis di pabrik-pabrik tekstil dan
tempat-tempat lainnya. Namun, sumber partikel beta lebih sering digunakan dan kurang
berbahaya. Sebuah alternatif non-radioaktif adalah dengan menggunakan power supply
tegangan tinggi DC untuk mengionisasi udara positif atau negatif menurut.

210

Po dapat

digunakan sebagai sumber panas dari atom untuk pembangkit tenaga listrik thermoelectric
radioisotop melalui bahan thermoelectric. Karena toksisitasnya sangat tinggi, polonium dapat
digunakan sebagai racun (lihat, sebagai contoh, Alexander Litvinenko keracunan). Polonium
juga digunakan untuk menghilangkan debu pada film.
Produk Komersian yang Mengandung Polonium
Jumlah berpotensi mematikan yang hadir polonium di kuas anti-statis dijual kepada
fotografer modul eliminator statis dengan 500 Ci (20 MBq) dari polonium itu. Tersedia. Di
Amerika Serikat, perangkat tidak lebih dari 500 Ci dari (disegel) 210Po per unit dapat dibeli
dalam jumlah berapa pun di bawah "lisensi umum", yang berarti bahwa pembeli tidak perlu
didaftarkan oleh otoritas. Jumlah kecil radioisotop ini kadang-kadang digunakan di laboratorium
dan untuk tujuan pengajaran-biasanya dari urutan 40-40 kBq (0,1-1,0 Ci), dalam bentuk
sumber tertutup, dengan polonium yang disimpan pada substrat atau resin atau polimer
matriks-sering dibebaskan dari lisensi oleh NRC dan otoritas yang sama seperti mereka tidak
dianggap berbahaya. Sejumlah kecil 210Po diproduksi untuk dijual kepada publik di Amerika
Serikat sebagai 'sumber jarum' untuk eksperimentasi laboratorium, dan ritel oleh perusahaan
pemasok ilmiah. polonium ini sebenarnya lapisan plating yang pada gilirannya disepuh dengan
memungkinkan radiasi alpha perusahaan (yang digunakan dalam percobaan seperti awan
spasi) sementara mencegah pelepasan polonium dan penyajian bahaya beracun. Menurut
United Nuklir, mereka biasanya menjual antara empat dan delapan sumber per tahun .
1. Tembakau
Kehadiran polonium dalam asap rokok telah dikenal sejak 1960-an. Beberapa
perusahaan terbesar di dunia tembakau diteliti cara menghapus substansi-untuk tidak
menggunakan-selama 40 tahun tetapi tidak pernah dipublikasikan hasilnya. Radioaktif
polonium-210 yang terkandung dalam pupuk fosfat diserap oleh akar tanaman (seperti
tembakau) dan disimpan dalam jaringan. Tembakau tanaman yang dipupuk dengan fosfat alam
yang mengandung polonium,-210 yang memancarkan radiasi alpha diperkirakan menyebabkan
kematian

GOLONGAN V A

NITROGEN

Nitrogen (Latin nitrum, Bahasa Yunani Nitron berarti soda asli, gen, pembentukan) secara
resmi ditemukan oleh Daniel Rutherford pada 1772, yang menyebutnya udara beracun atau
udara tetap. Pengetahuan bahwa terdapat pecahan udara yang tidak membantu dalam
pembakaran telah diketahui oleh ahli kimia sejak akhir abad ke-18 lagi. Nitrogen juga dikaji
pada masa yang lebih kurang sama oleh Carl Wilhelm Scheele, Henry Cavendish, dan Joseph
Priestley, yang menyebutnya sebagai udara terbakar atau udara telah flogistat. Gas nitrogen
adalah cukup lemas sehingga dinamakan oleh Antoine Lavoisier sebagai azote, daripada
perkataan Yunani yang bermaksud tak bernyawa. Istilah tersebut telah menjadi nama
kepada nitrogen dalam perkataan Perancis dan kemudiannya berkembang ke bahasa-bahasa
lain.
Senyawa nitrogen diketahui sejak Zaman Pertengahan Eropa. Ahli alkimia mengetahui asam
nitrat sebagai aqua fortis. Campuran asam hidroklorik dan asam nitrat dinamakan akua regia,
yang diakui karena kemampuannya untuk melarutkan emas. Kegunaan senyawa nitrogen
dalam bidang pertanian dan perusahaan pada awalnya ialah dalam bentuk kalium
nitrat,terutama dalam penghasilan serbuk peledak (garam mesiu), dan kemudiannya, sebagai
baja dan juga stok makanan ternak kimia.

1.2 Sifat Fisika dan Kimia


Keterangan Umum Unsur
Nama, lambang, nomor atom
Deret kimia
Golongan, piriode, blok
Penampilan

Nitrogen, N, 7
nonlogam
15, 2, p
Tidak berwarna

Massa atom14.0067(2) g/molKonfigurasi electron1s2 2s2 2p3Jumlah electron tiap kulit2, 5

Sifat Fisika
Fase
Massa jenis
Titik lebur
Titik didih
Titik kritis

gas
(0 C; 101,325 kPa) 1.251 g/L
63.15 K (-210.00 C, -346.00 F)
77.36 K (-195.79 C, -320.42 F)
126.21 K, 3.39 MPa

Kalor peleburan
Kalor penguapan
Kapasitas kalor

(N2) 0.720 kJ/mol


(N2) 5.57 kJ/mol
(25 C) (N2) 29.124 J/(molK)

Ciri-ciri atom
Struktur Kristal
Bilangan oksidasi

Heksagonal
3, 5, 4, 2

(oksida asamkuat)Elektronegativitas3.04 (skala Pauling)Energi ionisasi (detail)IE1: 1402.3


kJ/mol
IE2: 2856 kJ/mol
IE3: 4578.1 kJ/mol Jari-jari atom65 pmJari-jari atom (terhitung)56 pmJari-jari kovalen75 pmJarijari Van der Waals155 pm

Gas nitrogen termasuk kedalam gas yang inert ( tidak reaktif ). Hal ini disebabkan oleh
besarnya energi ikatan antara ikatan rangkap tiga N
N, nitrogen digunakan sebagai atmosfer
inert untuk suatu proses / sistem yang terganggu oleh oksigen, misalnya dalam industri
elektronika dan juga Bilangan oksidasi nitrogen bervariasi dari -3 sampai +5, sebagaimana
dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Bilangan
oksidasi
-3
-2
-1
0
+1
+2
+2
+3

Contoh senyawa

NH3 ( amoniak )
NH4+ ( Ion amonium )
NH2OH ( Hidroksilamin )
N2 ( gas nitrogen )
N2O( dinitrogen monoksida)
NO(Nitrogen oksida)
N2O3( nitrogen trioksida )
HNO2( asam nitrit )
NO2 nitrogen dioksida )
N2O4( dinitrogen terra oksida )
N2O5 (nitrogen pentaoksida )
HNO3 ( asam nitrat )

Nitrogen adalah salah satu unsur


golongan VA yang merupakan unsur
non-logam. Elektronegativitas adalah
kemampuan suatu atom untuk menarik
elektron terluar dari suatu atom lain
+4
agar terikat padanya, Dalam satu
golongan nitrogen memiliki nilai
+5
elektronegativitas yang lebih tinggi
dibandingkan dalam satu golongannya. Hal ini dikarenakan atom nitrogen memiliki ukuran atom
yang lebih kecil sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar lebih besar atom nitrogen
dibandingkan dengan atom lain yang satu golongan.
Gas nitrogen (N2) memiliki sifat tidak berwarna, tidak berbau, gas yang bersifat diamagnetic dan
ada sebagai N2 molekul diatomik. Gas N2 membentuk ikatan rangkap tiga NN dengan panjang

ikatan 1,09 . Ikatan NN ini sangat stabil (tidak reaktif) , dan akibatnya memiliki energi
disosiasi sangat tinggi (945,4 kJ mol-1). Sehingga NN ikatannya susah diputuskan. Karena
gas nitrogen ini merupakan gas yang relative stabil, sukar bereaksi dengan unsur lain. hanya
sedikit unsure yang dapat bereaksi dengan nitrogen Pada temperature kamar, misalnya logam
lithium (Li) yang akan membentuk lithium nitride (Li3N).
Pada N2 temperatur semakin tinggi maka menjadi semakin reaktif, dan langsung bereaksi
dengan unsur-unsur dari golongan II, III dan IV, H2 dan dengan beberapa logam transisi. Salah
satunya reaksinya dengan hydrogen (H2) pada suhu antara 400C-650C dengan tekanan tinggi
membentuk ammonia.
N2(g) + 3H2(g)

2NH3(g)

1.3 Sumber Nitrogen di Alam


Gas nitrogen (N2) terdapat sebanyak 78,09% di volume atmosfer bumi. Sebagai perbandingan,
di atmosfir Mars hanya mengandung 2,6% nitrogen. Nitrogen merupakan unsur utama
penyusun senyawa dalam tubuh mahluk hidup (dalam bentuk protein dan asam amino).
Meskipun nitrogen terdiri dari 78% di atmosfer bumi, nitrogen bukanlah unsur yang sangat
melimpah di kerak bumi sebab senyawa Nitrat memiliki sifat sangat larut dalam air, sehingga
nitrat tidak tersebar luas di kerak bumi.
Nitrogen selain dalam keadaan bebas sebagai gas nitrogen di udara, nitrogen juga terdapat
dalam berbagai senyawa seperti KNO3 dan NaNO3 yang merupakan sumber senyawa nitrogen
dialam. Sebelum perang dunia I, ketika proses sintetik dikembangkan untuk pembuatan nitrat
dari nitrogen atmosfer. Sumber utama nitrat banyak ditemukan di beberapa daerah gurun, Yang
terbesar adalah di sekitar 450 mil di sepanjang pantai utara chili, di mana NaNO3 ditemukan
bersama-sama dengan sejumlah kecil KNO3, CaSO4 dan NaIO3 dibawah lapisan tipis pasir atau
tanah.
Pada tumbuhuan dan hewan, nitrogen berupa bentuk protein yang komposisi rata-ratanya :
51% C; 25% O; 16% N; 7% H; 0,4%P; dan 0,4% S.

1.4 Persenyawaan Nitrogen


1. 1.

Ammonia NH3

Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini didapati berupa gas
dengan bau tajam yang khas (mp -77.7 oC dan bp -33.4 oC). Ammonia adalah senyawa kaustik
dan dapat merusak kesehatan. Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Pekerjaan Amerika
Serikat memberikan batas 15 menit bagi kontak dengan ammonia dalam gas berkonsentrasi 35
ppm volum, atau 8 jam untuk 25 ppm volum. Kontak dengan gas amonia berkonsentrasi tinggi
dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan bahkan kematian. Sekalipun amonia di AS diatur
sebagai gas tak mudah terbakar, amonia masih digolongkan sebagai bahan beracun jika
terhirup.

Amonia umumnya bersifat basa (pKb=4.75), namun dapat juga bertindak sebagai asam yang
amat lemah (pKa=9.25). NH3 merupakan molekul polar, berbentuk trigonal piramidal dengan
tiga atom hydrogen menempati dasar piramid dan memiliki sepasang elektron bebas pada
puncaknya (atom N),
menyebabkan senyawa ini mudah terkondensasi (suhu kondensasi -33oC) menjadi cairan yang
dapat digunakan sebagai pelarut. Dalam banyak hal, ammonia cair merupakan pelarut yang
mirip dengan air dan mampu melarutkan berbagai macam garam. Selain itu, ammonia
mempunyai sifat yang unik dalam hal melarutkan logam-logam alkali dan alkali tanah, yakni
menghasilkan larutan yang mengandung elektron tersolvasi. Gas ammonia sangat larut dalam
air, karena baik NH3 maupun H2O adalah molekul-molekul polar. Ammonia dapat bereaksi
dengan air yang akan membentuk ammonium hidroksida (NH4OH).
NH4+ + OH-

NH3 + H2O

NH3 dan NH4OH keduanya bereaksi dengan asam membentuk garam ammonium. NH3
bereaksi dengan oksigen membentuk warna nyala kuning muda, reaksi yang terjadi adalah
sebagai berikut :
4NH3 + 3O2

2N2 + 3H2O

Senyawa nitrogen salah satunya adalah ammonia (NH3) yang terdapat di atmosfir dalam jumlah
yang sangat sedikit, terutama sebagai produk peruraian bahan yang mengandung nitrogen dari
hewan dan tumbuhan.
Ammonia dapat juga dibuat dari hidrolisis kalsium sianamide(CaNCN). Kalsium sianamide
(CaNCN) biasanya digunakan sebagai pupuk dan reaksi ini terjadi secara lambat di dalam
tanah.
1. 2.

Garam Ammonium

Garam Kristal stabil dari ion NH4+ berbentuk tetrahedral dengan sudut 10928 ini kebanyakan
larut dalam air.
Amonia dan amonium hidroksida bereaksi baik dengan asam, membentuk garam ammonium.
Amonium biasanya bersifat sedikit asam jika mereka telah berikatan dengan asam kuat seperti
HCl, HNO3, dan H2SO4. Garam ammonium terurai cukup cepat dengan adanya proses
pemanasan.
NH4Cl

heat

(NH4)2SO4

NH3 + HCl
heat

NH3 + H2SO4

NH4Cl Pada suatu waktu dapat diperoleh dengan memanaskan kotoran unta: amonium klorida
mudah oleh sublimasi, itu didapatkan sebagai produk sampingan dari proses Solvay. NH4Cl ini
yang digunakan dalam baterai kering jenis Leclanch. Hal ini juga digunakan sebagai fluks
ketika logam tinning atau solder, karena oksida logam banyak bereaksi dengan amonium
klorida, membentuk klorida volatile, sehingga meninggalkan permukaan logam yang bersih.

1. 3.

Hidrazin

Hidrazin, N2H4, dapat dianggap sebagai turunan dari ammonia dengan penggantian satu atom
hidrogen oleh gugus NH2 dan memiliki bau yang hampir mirip dengan ammonia. Hidrazin murni
terbakar secara cepat dengan udara.
N2H4(l) + O2(g )

N2(g) + 2H2O

Turunan metil (MeNHNH2 dan Me2NHNH2) dicampurkan dengan N2O4 dapat digunakan sebagai
bahan bakar roket. N2H4 adalah basa lemah dan akan bereaksi dengan asam, membentuk 2
macam garam. Garam yang terbentuk berbentuk padatan Kristal putih dan sifatnya dapat larut
didalam air.
N2H4 + HX

N2H5+ + X-

N2H4 + 2HX

N2H62+ + 2X-

Ketika dilarutkan kedalam air (larutan netral atau basa ) Hidrazin atau garamnya merupakan
agen pereduksi yang kuat. Mereka digunakan dalam produksi cermin perak dan tembaga serta
pembentukan endapan logam platina. Hidrazin juga mereduksi I2 dan O2.
N2H4 + 2I2

4HI + N2

N2H4 + 2O2

1. 4.

2H2O2 + N2

Hidroksilamin

Hidroksilamin berbentuk Kristal yang tidak berwarna memiliki titik didih 33C. hidroksilamin
adalah basa yang yang lebih lemah daripada ammonia dan hydrazine. Garam yang terbentuk
adalah ion hidroksilammonium.
NH2OH + HCl

[NH3OH]+Cl-

1.5 Reaksi Reaksi


Satu-satunya reaksi N2 pada suhu ruangan adalah logam Li mengahsilkan Li3N dan komponen
transisi tertentu, dan dengan bakteri fiksasi nitrogen. Mekanisme bakteri ini menfiksasi N2 tidak
diketahui.
Pada suhu yang tinggi nitrogen menjadi lebih reaktif khususnya bilamana diberi katalis pada
reaksinya. Reaksi yang khas adalah:
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)

N2(g) + O2(g)

2NO(g)

N2(g) + 3Mg(s) Mg3N2


N2(g) + CaC2(s) C(s) + CaCNC(s)

Ikatan

Tipe ikatan mayoritas senyawa umumnya dibentuk dari kelompok kovalen. Struktur electron
terluar dari kelompok unsur V

Tiga electron tidak berpasangan membentuk ikatan dengan tiga atom yang lain. Empat
pasang electron memberikan bentuk tetrahedral dengan satu posisi sebuah pasangan electron
bebas. Sebuah bilangan koordinasi 4 dihasilkan jika pasangan electron bebas
didonorkan(digunakan untuk membentuk sebuah ikatan koordinasi) untuk atom atau ion yang
lain. Seperti contoh ion ammonium [H3N H]+

..

N
H

H
Gambar 1 Struktur ammonia
1.6 Kegunaan
Adapun kegunaan dari senyawa-senyawa nitrogen diantaranya:
1. Dalam bentuk amonia nitrogen , digunakan sebagai bahan pupuk, obat-obatan, asam
nitrat, urea, hidrasin, amin, dan pendingin.
2. Asam nitrat digunakan dalam pembuatan zat pewarna dan bahan peledak.
3. Nitrogen sering digunakan jika diperlukan lingkungan yang inert, misalnya dalam bola
lampu listrik untuk mencegah evaporasi filament.
4. Sedangkan nitrogen cair banyak digunakan sebagai refrigerant (pendingin) yang sangat
efektif karena relatif murah
5. Banyak digunakan oleh laboratorium-laboratorium medis dan laboratorium-laboratorium
penelitian sebagai pengawet bahan-bahan preservatif untuk jangka waktu yang sangat
lama, misalnya pada bank sperma, bank penyimpanan organ-organ tubuh manusia,
bank darah.
1.7 Bahaya
Selain kegunaan dari senyawa nitrogen adapula bahaya dari senyawa-senyawa nitrogen
diantaranya:
1. Jika oksida nitrat (N2O) mencapai stratosfer, ia membantu merusak lapisan ozon,
sehingga menghasilkan tingkat radiasi UV yang lebih tinggi dan risiko kanker kulit serta
katarak yang meningkat.
2. Nitrogen oksida (N2O) terlarut dalam air atmosferik membentuk hujan asam, yang
mengkorosi batuan dan barang logam dan merusak bangunan-bangunan.
3. Nitrogen oksida (N2O) berkontribusi bagi pemanasan global.Walaupun konsentrasi
oksida nitrat di atmosfer sangat rendah dibanding karbon dioksida, potensi pemanasan
global oksida nitrat adalah sekitar 300 kali lebih besar.
4. Kelebihan nitrogen di perairan menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam air
sehingga menyebabkan kepunahan kehidupan di perairan.

2. FOSFOR
2.1 Sejarah
Fosfor ditemukan oleh Hannig Brand seorang dokter dan ahli kimiawan pada tahun 1669 di
Hamburg, Jerman. Ia menemukan unsur ini dengan cara menyuling air urin melalui proses
penguapan dan setelah dia menguapkan 50 ember air urin, dia baru menemukan unsur yang
dia inginkan. Namanya berasal dari bahasa Latin yaitu phosphoros dari bahasa yunani yang
berarti pembawa terang:nama kuno untuk planet Venus ketika tampak sebelum matahari terbit.
Karena keunikannya yaitu bercahaya dalam gelap (glow-in-the dark). Sekarang fosfor diperoleh
dari batuan fosfat [Ca 3 (PO4)2].

2.2 Sifat Fisika Dan Kimia


Keterangan Umum Unsur
Nama, Lambang, Nomor atom
Fosfor, P, 15
Deret kimia
Non logam
Golongan, Periode, Blok
5, 3, P
Massa atom
30.973762 g/mol
Konfigurasi elektron
[Ne] 3s2 3p3
Jumlah elektron tiap kulit
2, 8, 5

Titik didih
Kerapatan
Gambaran

Entalpi atomisasi
Entalpi fusi
Entalpi penguapan
Panas penguapan
Titik leleh
Volume molar
Keadaan fisik (pada 20C & 1atm)
Panas spesifik
Tekanan uap

553K, 280C, 536F


1.82g/cc pada 300K
Padatan lunak, lembut berwana putih;
serbuk merah kecoklatan; atau padatan
coklat
314.6 kJ/mol pada 25C
0.63 kJ/mol
12.43 kJ/mol
12.129kJ/mol
317.45K; 44.3C; 111.7F
17 cm3/mol
Padatan
0.77J/gK
20.8Pa pada 44.3C

2.3 Sumber Fosfor di Alam


Di perairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam
bentuk senyawa anorganik yang terlarut (ortofosfat dan polifosfat) dan senyawa organik yang
berupa partikulat. Senyawa fosfor membentuk kompleks ion besi dan kalsium pada kondisi
aerob, bersifat tidak larut, dan mengendap pada sedimen sehingga tidak dapat dimanfaatkan
oleh algae akuatik.
Fosfor merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh semua organisme untuk
pertumbuhan dan sumber energi. Fosfor di dalam air laut, berada dalam bentuk senyawa
organik dan anorganik. Dalam bentuk senyawa organik, fosfor dapat berupa gula fosfat dan
hasil oksidasinya, nukloeprotein dan fosfo protein. Sedangkan dalam bentuk senyawa
anorganik meliputi ortofosfat dan polifosfat. Senyawa anorganik fosfat dalam air laut pada
umumnya berada dalam bentuk ion (orto) asam fosfat (H3PO4), dimana 10% sebagai ion fosfat
dan 90% dalam bentuk HPO42-. Fosfat merupakan unsur yang penting dalam pembentukan
protein dan membantu proses metabolisme sel suatu organisme.

Diperairan, bentuk unsur fosfor berubah secara terus menerus akibat proses dekomposisi dan
sintesis antara bentuk organik, dan bentuk anorganik yang dilakukan oleh mikroba. Semua
polifosfat mengalami hidrolisis membentuk ortofosfat. Perubahan ini bergantung pada suhu
yang mendekati titik didih, perubahan polifosfat menjadi ortofosfat berlangsung cepat.
Kecepatan ini meningkat dengan menurunnya nilai pH. Perubahan polifosfat menjadi ortofosfat
pada air limbah yang mengandung banyak bakteri lebih cepat dibandingkan dengan perubahan
yang terjadi pada air bersih.

2.4 Pembuatan/Teknik Ekstraksi


1. 1.

Pembuatan Fosfor

Fosfor dapat diperoleh melalui reaksi batuan fosfor dari batu bara dan pasir dalam suatu
pembakaran listrik. Fosfor putih dibuat dari reduksi kalsium fosfat oleh karbon.. adapun reaksi
yang terjadi :
2 Ca3(PO4)2 + 6 SiO2 + 10 C P4 + 6 CaSiO3 + 10 CO
Fosfat putih yang lembut, seperti lilin, sangat beracun, reaktif, mudah bereaksi dengan udara
lembab dan memberikan cahaya dalam gelap. Fosfor putih memiliki dua modifikasi: alfa dan
beta dengan suhu transisi pada -3,8 derajat Celcius. Fosfat putih terbakar secara spontan di
udara sekitar 35oC dan membentuk pentaoksida berupa ledakan, reaksi yang terjadi :
P4(s) + 5O2(g) P4O10(s)
Hal ini akan menyebabkan pengaruh yang tidak baik terhadap makhluk hidup seperti :
iritasi,kerusakan hati,kerusakan ginjal, kerusakan paru-paru,dan kematian. Sebagai
pencegahan disimpan di bawah air.
Fosfat putih ada sebagai molekul P4 tetrahedral dan stuktur tetrahedral tetap dalam keadaan
cair dan gas. Diatas suhu 800oC molekul P4 dalam gas mulai terdisosiasi menjadi molekul P2,
yang memiliki energi ikatan 489,6 kJ/mol. Fosfor terdapat dalam empat atau lebih bentuk
alotropi: putih (atau kuning), merah, dan hitam (atau ungu) dimana suatu unsur dapat memiliki
lebih dari satu struktur yang stabil biasanya terjadi pada temperature yang berbeda sehingga
masing-masing memiliki sifat kimia dan fisika yang berbeda.
Jika fosfat putih dipanaskan sampai sekitar 250 oC, atau suhu yang lebih rendah dari sinar
matahari selama beberapa hari, maka terbentuk fosfat merah berbentuk bubuk. Komponen
utamanya diasumsikan berupa rantai yang dibentuk dengan polimerisasi molekul P4 sebagai
hasil pembukaan satu ikatan P-P. Fosfor merah tidak bersifat piroforik dan tidak beracun. Fosfor
merah adalah suatu polimer padat , yang jauh kurang reaktif daripada fosfor putih. Fosfor
merah lebih stabil di udara dan tidak mudah terbakar kecuali dipanaskan sampai 400oC. fosfor
merah tidak perlu disimpan di bawah air. Fosfor merah tidak larut dalam pelarut organik.
Fosfor hitam terlihat seperti serbuk grafit. Grafit adalah bentuk karbon yang digunakan dalam
arang isi pensil. Fosfor hitam dapat dilakukan dengan menerapkan tekanan yang ekstrim untuk
fosfor putih. Ia memiliki kerapatan 3,56-3,83 gr/cm3. Salah satu sifat yang menarik adalah

bahwa ia mengalirkan arus listrik meskipun menjadi non-logam. Fosfor hitam ini lebih stabil
dibandingkan fosfor merah dan putih.
1. 2.

Reaksi Pada Fosfor

Reaksi Dengan Oksida


Asam fosfit, H3PO3
Fosfor(V) oksida bereaksi dengan air dingin menghasilkan larutan asam lemah, H3PO3
dikenal dengan asam fosfit, asam ortofosfit atau asam fosfonat. Reaksinya dengan air panas
lebih rumit.

Asam murninya yang tak terionkan mempunyai struktur:


Hidrogen tidak dapat dilepaskan sebagai ion hingga anda menambahkan air ke dalam asam ini,
bahkan kemudian tidak ada yang dilepaskan karena asam fosfit hanya asam lemah.
Asam fosfit mempunyai pKa 2.00 yang menjadikannya lebih kuat jika dibandingkan dengan
asam organik pada umumnya seperti asam etanoat (pKa = 4.76).
Ini memungkinkan untuk mereaksikan fosfor(III) oksida secara langsung dengan basa, tetapi
anda perlu mengetahui apa yang terjadi jika anda mereaksikan asam fosfit dengan basa.
Pada asam fosfit, dua atom hidrogen pada gugus -OH bersifat asam, tetapi yang lainnya bukan.
Itu artinya anda akan mendapatkan dua kemungkinan reaksi, sebagai contoh, reaksi dengan
larutan natrium hidroksida akan tergantung pada proporsi natrium hidroksida yang direaksikan.

Pada contoh pertama, hanya satu hidrogen yang bersifat asam yang bereaksi dengan ion
hidroksida membentuk basa. Pada contoh kedua (menggunakan natrium hidroksida dua kali
lebih banyak), kedua hidrogen bereaksi.
Reaksi Dengan Halida
Fosfor putih bereaksi keras dengan semua halida di temperatur ruang untuk membentuk
trihalida fosfor. Adapaun reaksinya diantaranya adalah
P4(s) + 5F2(g) 4PF3(s)
P4(s) + 5Cl2(g) 4PCl3(s)
Trihalida, kecuali PF3, diperoleh melalui halogenasi langsung, dengan membiarkan unsurnya
berlebihan. Halogen berlebihan menghasilkan PX5. Trihalidanya terhidrolisis secara cepat

dengan air dan mudah menguap; molekul gas mempunyai struktur pirimidal. Adapun reaksi
fosfor halida bereaksi dengan air membentuk asam okso adalah:
4 PCl3 + 6 H2O P4O6 + 12 HCl
Reaksi dengan sulfida
Fosfor dan sulfur bergabung langsung diatas 100oC memberikan beberapa sulfida, yang
terpenting adalah P4S3, P4S5, P4S7, dan P4S10. setiap senyawaan diperoleh dengan pemanasan
sejumlah stoikimetri fosfor merah dan sulfur. P4S3 larut dalam pelarut organik seperti karbon
disulfida dan benzena. P4S3 mempunyai struktur yang sama dengan P4O10. yang lainnya juga
mempunyai strukturnya didasarkan atas gugus tetrahedral atom-atom fosfor dengan jembatanjembatan P-S-P atau gugus-gugus apital P=S

2.5 Senyawa-Senyawa Paling Umum dengan Unsur Fosfor


1. Diamonium fosfat ((NH4)2HPO4)
2. kalsium fosfat dihidrogen (Ca(H2PO4)2).
3. Trinatrium fosfat (Na3PO4),
4. Fluor-apatit
3 Ca3(PO4)2.CaF
5. Karbonato-apatit
3 Ca3(PO4)2.CaCO3
6. Hidroksi-apatit
3 Ca3(PO4)2.Ca(OH)2
7. Oksi-apatit
3 Ca3(PO4)2.CaO
8. Trikalsium-fosfat
Ca3(PO4)2
9. Dikalsium-fosfat
CaHPO4
10. Monokalsium-fosfat Ca(H2PO4)2

2.6 Manfaat
1. Fosfor sangat penting dan dibutuhkan oleh mahluk hidup tanpa adanya fosfor tidak
mungkin ada organik fosfor di dalam Adenosin trifosfat (ATP) Asam Dioksiribo nukleat
(DNA) dan Asam Ribonukleat (ARN) mikroorganisme membutuhkan fosfor untuk
membentuk fosfor anorganik dan akan mengubahnya menjadi organik fosfor yang
dibutuhkan untuk menjadi organik fosfor yang dibutuhkan, untuk metabolisme
karbohidrat, lemak, dan asam nukleat.
2. Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, bahan korek api,
kembang api, pestisida, odol, dan deterjen.
3. Fosfor juga digunakan dalam memproduksi baja, perunggu fosfor, dan produk-produk
lainnya. Trisodium fosfat sangat penting sebagai agen pembersih, sebagai pelunak air,
dan untuk menjaga korosi pipa-pipa.
4. Fosfor juga merupakan bahan penting bagi sel-sel protoplasma, jaringan saraf dan
tulang.
5. bahan tambahan dalam deterjen, bahan pembersih lantai dan insektisida. Selain itu
fosfor diaplikasikan pula pada LED (Light Emitting Diode) untuk menghasilkan cahaya
putih.

2.7 Bahaya
Penyalahgunan fosfor menjadi Bom yang sangat mengerikan. Fosfor bom memiliki sifat utama
membakar. Menurut Ang Swee Chai, seorang perempuan, dokter ortopedis kelahiran Malaysia
yang juga seorang ahli medis. Dalam bukunya From Beirut to Jerusalem (Kuala Lumpur,
2002), zat fosfornya biasanya akan menempel di kulit, paru-paru, dan usus para korban selama
bertahun-tahun, terus membakar dan menghanguskan serta menyebabkan nyeri
berkepanjangan. Para korban bom ini akan mengeluarkan gas fosfor hingga nafas terakhir.

1. 3.

ARSEN

3.1 Sejarah
Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol
As dan nomor atom 33. Ini adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga
bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik dan senyawa arsenik digunakan sebagai
pestisida, herbisida, insektisida, dan dalam berbagai aloy.
3.1 Sejarah
Berasal dari kata Latin: arsenicum. Yunani: arsenikon, orpiment kuning, identik dengan
arenikos, lelaki, dari kepercayaan Yunani bahwa logam memiliki kelamin yang berbeda; Arab:
Az-zernikh, orpiment dari Persia zerni-zar, emas). Ditemukan pada tahun 1250 oleh Albertus
Magnus.
Kata arsenik dipinjam dari bahasa Persia Zarnik yang berarti orpimen kuning. Zarnik
dipinjam dalam bahasa Yunani sebagai arsenikon. Arsenik dikenal dan digunakan di Persia dan
di banyak tempat lainnya sejak zaman dahulu. Bahan ini sering digunakan untuk membunuh,
dan gejala keracunan arsenik sulit dijelaskan, sampai ditemukannya tes Marsh, tes kimia
sensitif untuk mengetes keberadaan arsenik. Karena sering digunakan oleh para penguasa
untuk menyingkirkan lawan-lawannya dan karena daya bunuhnya yang luar biasa serta sulit
dideteksi, arsenik disebut Racun para raja, dan Raja dari semua racun.

Dalam zaman Perunggu, arsenik sering digunakan di perunggu, yang membuat campuran
tersebut lebih keras. Warangan, yang sering digunakan sebagai bahan pelapis permukaan
keris, mengandung bahan utama arsen. Arsen membangkitkan penampilan pamor keris dengan
mempertegas kontras pada pamor. Selain itu, arsen juga meningkatkan daya bunuh senjata
tikam itu.
Albertus Magnus dipercaya sebagai orang pertama yang menemukan bagaimana mengisolasi
elemen ini di tahun 1250. Pada tahun 1649 Johan Schroeder mempublikasi 2 cara menyiapkan
arsenik.
Pada zaman Ratu Victoria di Britania Raya, arsenik dicampurkan dengan cuka dan kapur dan
dimakan oleh kaum perempuan untuk meningkatkan penampilan wajah mereka, membuat kulit
mereka lebih putih untuk menunjukkan bahwa mereka tidak bekerja di ladang. Arsenik juga
digosokkan di muka dan di lengan kaum perempuan untuk memutihkan kulit mereka. Namun ini
sangat tidak dianjurkan sekarang.
3.2 Sifat Kimia dan Fisika
Keterangan Umum Unsur
Nama, Lambang, Nomor atom
Deret kimia
Golongan, Periode, Blok
Penampilan

arsenik, As, 33
metaloid
15, 4, p
Abu-abu metalik

Massa atom74,92160(2) g/molKonfigurasi elektron[Ar] 3d10 4s2 4p3Jumlah elektron tiap kulit2,
8, 18, 5

Ciri-ciri Fisik
Fase
Massa jenis (sekitar suhu kamar)
Massa jenis cair pada titik lebur
Titik lebur
Titik didih
Kalor peleburan
Kalor penguapan
Kapasitas kalor

Solid
5,727 g/cm
5,22 g/cm
1090 K (817 C, 1503 F)
subl. 887 K (614 C, 1137 F)
(abu-abu) 24,44 kJ/mol
34,76 kJ/mol
(25 C) 24,64 J/(molK)

Ciri-ciri Atom
Struktur Kristal
Bilangan oksidasi
Elektronegativitas

Rhombohedral
3,5 (oksida asam lemah)
2,18 (skala Pauling)

Energi ionisasi

pertama: 947,0 kJ/mol

ke-2: 1798 kJ/mol


ke-3: 2735 kJ/molJari-jari atom115 pmJari-jari atom (terhitung)114 pmJari-jari kovalen119
pmJari-jari Van der Waals185 pm

3.3 Sumber Arsen di Alam


-

Alam semesta

: 0,008 ppm

Kerak bumi

: 1,8 ppm

Permukaan Atlantik

: 1,45 x 10 -3 ppm

Atlantik bagian dalam

: 1,53 x 10 -3 ppm

Permukaan Pasifik

: 1,45 x 10-3 ppm

Pasifik bagian dalam

: 1,75 x 10 -3 ppm

Arsen diperoleh sebagai As2O3 pada cerobong asap dari pemanggangan CuS, PbS, FeS, CoS,
dan NiS dalam udara. Dunia memproduksi As2O3 kira-kira 50000 ton pada 1988.
3.4 Pembentukan Arsen
1. 1.

Hidrida

Reaksi dengan hidrida membentuk AsH3 yang disebut dengan arsin. AsH3 dapat dipersiapkan
oleh hidrolisis senyawa logam biner seperti Zn3As2, Mg3Sb2, atau Mg3Bi2 dengan air atau asam
cair. AsH3 dibentuk dalam tes Marsh untuk senyawa As. Sebelum menggunakan analisis
instrument tes ini digunakan dalam sebuah tes forensic. AsH3 lebih stabil dibanding dengan
SbH3 sehingga memerlukan pemanasan yang kuat untuk membentuk dekomposisi. Selanjutnya
AsH3 memberikan sebuah cermin setelah bernyala. Hidrida ini merupakan agen reduksi kuat
dan reaksi dengan pelarut ion logam membentuk arsenide.
AsH3 mempunyai melting point -116,3; boiling point -62,4. Energy ikatan As-H = 247. Sudut ikat
H-As-H = 9148 dan jarak ikatan 1,519 .
1. 2.

Trihalide

Arsen bereaksi dengan trihalida membentuk AsCl3. Trihalida mempunyai tipe dapat mengalami
reaksi hidrolisis dengan air, tetapi produk dapat berubah tergantung dari unsure:
AsCl3 + 3H2O H3AsO3 + 3HCl

1. 3.

Pentahalida

Senyawa arsen pentahalida yaitu AsF5 dan AsCl5. AsCl5 sangat reaktif dan tidak stabil dan
hanya ada sementara.
Reaksi yang menghasilkan senyawa arsen pentahalida
2As2O3 + 10F2 4AsF5 + 3O2

1. 4.

Oksida

As4O6 diperoleh dari pembakaran logam dalam udara atau oksigen, kurang aktif unuk
membentuk oksida tinggi. Pemanasan mineral sulfide As4S4 atau As2S3 dalam udara juga
memberikan As4O6. As4O6 sangat beracun dan dapat larut dalam air. As4O6 bersifat amfoter
ketika bereaksi dengan alkali, membentuk arsenic. Dahulu, berbagai tembaga arsenit
digunakan sebagai pigmen hijau mengkilap. Dikenal dengan baik hijau Scheel Cu2As2O5 dan
hijau Paris [(CH3COO)Cu2(AsO3)]. As4O6 dapat bereaksi dengan asam dan basa. Berikut
reaksinya
As4O6 + 12NaOH 4Na3AsO3 + 6H2O
As4O6 + 12HCl

4AsCl3 + 6H2O

Arsen pentaoksida merupakan dimer dan mempunyai bentuk As4O10 bukan As2O5. Struktur ini
diperoleh dari As4O6. Setiap atom As membentuk tiga ikatan untuk atom O. Lima electron pada
kulit terluar dari sebuah atom As. Tiga electron digunakan dalam ikatan, dan dua electron
merupakan pasangan electron bebas,yang diletakkan di luar dari unit tetrahedral. Dalam As4O10
lone pair pada setiap atom As membentuk sebuah ikatan koordinat untuk sebuah atom oksigen.
Tetapi kristalnya mengandung nomor yang sama dari [AsO6] tetrahedral dan [AsO6] octahedral
yang ikut untuk berbagi sudut. As4O6 adalah agen oksidasi kuat dan oksidasi HCl untuk Cl2. As
dan Sb membutuhkan oksidasi lebih drastic oleh padatan HNO3 untuk membentuk pentaoksida.
As4O10 dan Sb4O10 kehilangan oksigen ketika dipanaskan dan membentuk trioksida. As4O10
larut perlahan dalam air, membnetuk asam arsenic H3AsO4. Senyawa ini merupakan asam kuat
daripada asam arsenius. Garam seperti timah arsenat PbHAsO4 dan kalsium arsenat
Ca3(AsO4)2 digunakan sebagai pelawan belalang, kumbang dan ngengat buah.
1.3 Ikatan
Arsen memiliki ikatan kovalen, contoh AsH3 memiliki bilangan koordinasi atom pusat 4 dengan 3
pasangan electron ikatan dan 1 pasangan electron bebas. Berdasarkan teori VSEPR molekul
AsH3 berbentuk trigonal pyramidal dengan besarnya sudut ikatan H-As-H sekitar 107,3 (sudut
ikatan pada NH3). Hasil eksperimen menunjukkan bahwa berat molekul dari AsH3 adalah
trigonal pyramidal tetap besar sudut ikatan H-As-H mendekati 90. Hal ini menunjukkan bahwa
dalam pembentukan ikatan As-H atom pusat menggunakan orbital p, sedangkan pasangan
electron bebas menempati orbital s dari atom pusat yang secara stereokimia tidak aktif dalam
pembentukan ikatan kovalen.

Konfigurasi elektron
Atom As (keadaan dasar): [Ne]
3d

4s

4p

Atom As (dalam AsH3): [Ne]


3d

4s

4p

Pada pembentukan ikatan As-H, electron-elektron pada orbital-orbital 4px, 4py, dan 4pz dari
atom As berpasangan dengan electron pada orbital 1s dari atom-atom H, sedangkan pasangan
electron bebas menempati orbital 4s dari atom As. Berdasarkan orbital-orbital atom As yang
digunakan pada pembentukan ikatan sseharusnya sudut ikatan H-As-H adalah 90, akan tetapi
adanya tolakan antara inti-inti dari atom-atom hydrogen menyebabkan membesarnya sudut
ikatan tersebut menjadi 92.1(1) (Effendy,2006).
3.5 Persenyawaan

Asam arsenat (H3AsO4)


Asam arsenit (H3AsO3)
Arsen trioksida (As2O3)
Arsin (Arsen Trihidrida AsH3)
Kadmium arsenida (Cd3As2)
Galium arsenida (GaAs)
Timbal biarsenat (PbHAsO4)

3.6 Manfaat
1. Arsen terutama digunakan sebagai racun tikus, dalam ilmu kesehatan untuk membunuh
parasit, dan untuk kayu menjadi busuk, semuanya timbul dari racun alami.
2. As4O10 dan H3AsO4 digunakan sebagai agen oksidasi dalam analisis volumetric.
3. Arsen digunakan dalam pembuatan perunggu dan kembang api.
3.7 Bahaya
Arsenik dan sebagian besar senyawa arsenik adalah racun yang kuat. Arsenik membunuh
dengan cara merusak sistem pencernaan, yang menyebabkan kematian oleh karena shock

1. 1.

ANTIMONY

1.1.

Sejarah

Antimon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Sb dan nomor
atom 51 (Yunani: anti plus monos, logam yang tidak ditemukan sendiri). Lambangnya diambil
dari bahasa LatinStibium.Antimon merupakan metaloid dan mempunyai empatalotropi
bentuk.Antimon telah diketahui dalam berbagai senyawa sejak zaman kuno.Ia juga diketahui
sebagai logam pada awal abad ke-17.Antimony ditemukan pada tahun 1450 dan pertama kali
diuraikan secara ilmiah oleh Tholden.

1.2.

Sumber dan kelimpahan

Unsur ini tidak banyak, tetapi ditemukan dalam 100 spesies mineral.Kadang-kadang ditemukan
sendiri, tetapi lebih sering sebagai sulfide stibnite.Bijih utama antimony (stibium) yaitu stibnite
Sb2S3 yang banyak dijumpai dijumpai di Mexico, Bolivia, Afrika Selatan dan Cina. Dijumpai juga
valentinit (Sb2O3) yang dikenal sebagai stibium putih.antimonlogamadalah logamyang
sangatrapuhdaritekstur, bersisik kristal.Unsure ini mempunyai warnaputih kebiruandan
memilikikilaumetalik.Hal ini tidakbereaksi denganudara padasuhu kamar,
tapimembakarcemerlangketika dipanaskandengan pembentukanasapputih.Ini
adalahkonduktorpanas yang burukdan listrik.

Kelimpahan di alam : 0.0004 ppm


Kelimpahan di matahari : 0.001 ppm
Kandungan di meteorit : 0.12 ppm
Di kerak bumi : 0.2 ppm
Di perairan Seawater: 2 x 10-4 ppm
1.3.

Sifat Fisika dan Kimia

Antimon merupakan unsur dengan warna putih keperakan, berbentuk Kristal padat yang
rapuh.Daya hantar listrik (konduktivitas) dan panasnya lemah.Zat inimenyublim (menguap dari
fasa padat) pada suhu rendah. Sebagai sebuah metaloid,antimony menyerupai logam dari
penampilan fisiknya tetapi secara kimia ia bereaksiberbeda dari logam sejati.

Sifat Antimon:

Massa atom
Konfigurasi electron
Jumlah elektron tiap kulit
Fase

= 121.760 (1)g/mol
= [Kr] 4d10 5S2 5P3
= 2, 8, 18, 18, 5
= solid

1.4

Massa jenis (suhu kamar)


Massa jenis cair pada titik lebur
Titik lebur
Titik didih
Kalor peleburan
Kalor penguapan
Kapasitas kalor
Struktur kristal
Bilangan oksidasi
Elektronegatifan
Jari-jari atom
Jari-jari atom (terhitung)
Jari-jari kovalen
Konduktivitas termal
Energi Ionisasi ke-1
Energi Ionisasi ke-2
Energi Ionisasi ke-3

= 6.697 g/cm3
= 6.53 g/cm3
= 903.78 K (630.63 C, 1167.13 F)
= 1860 K (1587 C, 2889 F)
= 19.79 kJ/mol
= 193.43 kJ/mol
= (25 C) 25.23 J/(molK)
= Rhombohedral
= 3, 3, 5
= 1,9
= 145 pm
= 133 pm
= 138 pm
= (300 K) 24.4 W/(mK)
= 834 kJ/mol
= 1594.9 kJ/mol
= 2440 kJ/mol

Persenyawaan

1.4.1 Hidrida Antimon

Antimon membentuk stibin SbH3 yang diperoleh dari:

Mg3Sb2 + 6 HCl

3 MgCl2 + 2SbH3

Hidrida ini bersifat basa dan tidak membentuk garam yang analog dengan ammonium dan
posfonium, dan jika diuraikan dengan panas:
2SbH3

2Sb + 3H2

Hidrida ini bersifat reduktor yang kuat, mereduksi larutan garam perak beramoniak menjadi
logam perak:
SbH3+ 3 Ag+

Ag3Sb + 3H+

1.4.2 Oksida Antimon

Antimion trioksida

Antimon trioksida disediakan dengan cara memanaskan antimony atau sulfidanya dalam udara:
4Sb + 3O2

SbO6

Antimon pentoksida

Antimon pentoksida terbentuk dari reaksi antara antimon dengan asam nitrat pekat:
4Sb + 2HNO3

10 H2O + Sb4O10 + 2 NO2

1.4.3 Halida Antimon

Trihalida

Antimon Trifluorida diperoleh dari penyulingan antara antimony dengan raksa (II) fluoridea:
3HgF2 + 2Sb

2SbF3 + 3Hg

Pentahalida

Diperoleh dari gas klor yang dialirkan di antimony triklorida:


SbCl3 + Cl2
1.5

SbCl5

Isolasi

tidakmudah untuk membuatantimondi laboratoriumseperti yangtersedia secara


komersial.Antimonyditemukan di alamdalam sejumlahmineraltermasukstibnit(Sb2S3) dan
ulmanite(NiSbS). Sejumlah kecilantimonaslitelah ditemukan.Beberapabijihyang dapat
diobatidenganmengurangikondisiuntuk membentukSb2S3. Parasulfidaakan dihapus
untukmeninggalkanunsurantimondenganbesi tua.
Sb2S3+3Fe2Sb+3FeS
Dalam prosesanther, beberapa bijihdapat dipanaskanuntukberevolusiSb2O3oksidadan pada
gilirannyadapat dikurangi denganarangdi hadapannatrium sulfat, untuk menjamin
pencampuran,untuk membentukantimonunsur.
2Sb2O3+3C+3CO24Sb

1.6

Reaksi
1. Reaksi dengan air

Ketika antimon panas merah akan bereaksi dengan air untuk membentuk antimon
(III) trioksida.
2Sb (s) + 3H2O (g) Sb2O3 (s) + 3H2 (g)

1. Reaksi dengan udara


Ketika antimon dipanaskan akan bereaksi dengan oksigen di udara untuk formulir
trioksida antimon (III).
4Sb (s) + 3O2 (g) 2Sb2O3 (s)
1. Reaksi dengan halogen
Antimon bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan semua halogen untuk
membentuk antimon (III) dihalides.
2Sb (s) + 3F2 (g) 2SbF3 (s)
2Sb (s) + 3Cl2 (g) 2SbCl3 (s)
2Sb (s) + 3Br2 (g) 2SbBr3 (s)
2Sb(s) + 3I2(g) 2SbI3(s)
1. Reaksi dengan asam
Antimon larut dalam asam sulfat pekat panas atau asam nitrat, untuk membentuk solusi yang
mengandung Sb (III). Reaksi asam sulfat menghasilkan sulfur (IV) gas dioksida. Antimon tidak
bereaksi dengan asam klorida dalam ketiadaan oksigen.

1.6 Kegunaan
Antimon digunakan di teknologi semikonduktor untuk membuat detektor inframerah, dioda dan
peralatan Hall-effect.Ia dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatan timbal. Baterai, logam anti
friksi, senjata ringan dan tracer bullets (peluru penjejak), pembungkus kabel, dan produk-produk
minor lainnya menggunakan sebagian besar antimon yang diproduksi.Senyawa-senyawa yang
mengambil setengah lainnya adalah oksida, sulfida, natrium antimonat, dan antimon
tetraklorida. Mereka digunakan untuk membuat senyawa tahan api, cat keramik, gelas dan pot.

1.7 Bahaya Antimon


Antimon dan senyawa-senyawanya adalah toksik (meracun).Secara klinis, gejala akibat
keracunan antimon hampir mirip dengan keracunan arsen.Dalam dosis rendah, antimon
menyebabkan sakit kepala dan depresi. Dalam dosis tinggi, antimony akan mengakibatkan
kematian dalam beberapa hari.
1. 2.

BISMUT

2.1

Sejarah

Bismut adalah suatu unsur kimia yang memiliki lambang Bi dan nomor atom 83 (Yunani:
Weisse Masse, zat putih. Di kemudian hari disebut Wisuth dan Bisemutum).Pada masa
awalnya, bismut sempat disangka sebagai arsen dan antimoni karena memiliki sifat kimia yang
mirip. Calude Geoffroy the Younger menunjukkan bahwa bismut beda dengan timbal pada
tahun 1753.Dari semua jenis logam, unsur ini paling bersifat diamagnetik dan merupakan unsur
kedua setelah raksa yang memiliki konduktivitas termal terendah.
2.2

Sumber dan Kelimpahan

Di dalam kulit bumi, bismut kira-kira dua kali lebih berlimpah dari padaemas.Biasanya tidak
ekonomis bila menjadikannya sebagai tambang utama.Melainkan biasanya diproduksi sebagai
sampingan pemrosesan biji logam lainnyamisalnya timbal, tungsten dan campuran logam
lainnya.Bismut terdapat dialam sebagai bijih sulfide dan Bi2S3 (bismuth glance) dandalam bijih
tembaga, timah dan timbel. Bismut dapat diperoleh dari bijih denganproses yang sederhana
yaitu dipanggang untuk memperoleh oksidasinya Bi2O3kemudian direduksi dengan karbon atau
dengan H2. Bismut yang terdapat dalamsenyawanya dengan tingkat oksidasi +3 dan
+5.Senyawa bismuth dengan tingkatoksidasi +5 (NaBiO3, BiF5) bersifat oksidator kuat.Semua
garam bismuth (III) halide dapat dijumpai namun hanya BeF3 yang ditemui sebahai
garam.Seperti halnya padatimah dan timbel, bismut (III) lebih stabil dari pada bismut (V).
Negara yang kaya bijih ini yaitu Bolivia, Tasmania, Canada, dan Amerika
Serikat.Kebanyakan bismut yang diproduksi di Amerika didapatkan sebagai hasil produksi
penyulingan timbal, tembaga, seng, perak dan bijih emas.Bismut memilikihambatan listrik
yangtinggi, dan memiliki efek Halltertinggilogam(yaitu,peningkatan terbesar dalamhambatan
listrikketika ditempatkandalam medan magnet).
Di alam: 0.0007 ppm
Matahari : 0.01 ppm
Meteor : 0.07 ppm
Kerak bumi: 0.048 ppm
Permukaan Atlantik: 5.1 x 10-8 ppm
Permukaan Pasifik : 4 x 10-8 ppm
Dasar Pasifik: 4 x 10-9 ppm
2.3

Sifat-sifat

Diantara logam berat lainnya, bismut tidak berbahaya seperti unsur-unsur lainseperti Timbal,
Thallium and Antimon.Dulunya, bismut juga diakui sebagai elemendengan isotop yang stabil,
tapi sekarang diketahui bahwa itu tidak benar.Tidak ada material lain yang lebih natural
diamakentik dibandingkan bismut.Bismutmempunyai tahanan listrik yang tinggi.Ketika terbakar
dengan oksigen, bismuth terbakar dengan nyala yang berwarna biru.

Sifat Bismut

2.4

Massa atom
= 208.98040 (1)g/mol
Konfigurasi elektron
= [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p3
Jumlah elektron tiap kulit
= 2, 8, 18, 32, 18, 5
Fase
= solid
Massa jenis (sekitar suhu kamar)
= 9.78 g/cm3

Massa jenis cair pada titik lebur


= 10.05 g/cm3
Titik lebur
= 544.7 K (271.5 C, 520.7 F)
Titik didih
= 1837 K (1564 C, 2847 F)
Kalor peleburan
= 11.30 kJ/mol
Kalor penguapan
= 151 kJ/mol
Kapasitas kalor
= (25 C) 25.52 J/(molK)
Struktur kristal
= Rhombohedral
Bilangan oksidasi
= 3, 5
Jari-jari atom
= 160 pm
Elektronegativitas
= 2.02
Jari-jari atom (terhitung)
= 143 pm
Jari-jari kovalen
= 146 pm
Konduktivitas termal
= (300 K) 7.97 W/(mK)
Energi Ionisasi ke-1
= 703 kJ/mol
Energi Ionisasi ke-2
= 1610kJ/mol
Energi Ionisasi ke-3
= 2466 kJ/mol

Persenyawaan

Trihidrida : Bismutin (BiH3)


Oksida bismut : Bismut trioksida (Bi2O3)
Bismut hidroksida : Bi(OH)3
Halida
Trihalida : Bismut triklorida (BiCl3), Bismut tribromida (BiBr3), Bismut triiodida (BiI3)
Pentahalida : Bismut pentafluorida (BiF5)
2.5

Reaksi
1. Reaksi dengan air

Ketika bismut panas bereaksi dengan air untuk membentuk bismut (III)trioksida.
2Bi (s) + 3H2O (g) Bi2O3 (s) + 3H2 (g)

1. Reaksi dengan udara


Setelah pemanasan bismut bereaksi dengan oksigen di udara untuk formulirtrioksida bismut
(III).
4Bi (s) + 3O2 (g) 2Bi2O3 (s)
1. Reaksi dengan halogen
Bismut bereaksi dengan fluor untuk membentuk bismut (V) fluoride.
2Bi (s) + 5F2 (g) 2BiF5 (s)
Bismut bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan halogen fluorin, klorinbromin, dan iodin
bismut (III) trihalides.
2Bi (s) + 3F2 (g) 2BiF3 (s)
2Bi (s) + 3Cl2 (g) 2BiCl3 (s)
2Bi (s) + 3Br2 (g) 2BiBr3 (s)
2Bi (s) + 3I2 (g) 2BiI3 (s)
1. Reaksi dengan asam
Bismut larut dalam asam sulfat pekat atau asam nitrat, untuk membentuk solusiyang
mengandung Bi (III). Reaksi asam sulfat menghasilkan sulfur (IV) gasdioksida. Dengan asam
klorida dalam kehadiran oksigen, bismut (III) kloridayang dihasilkan.
4Bi (s) + 3O2(g) + 12HCl (aq) 4BiCl3 (aq) + 6H2O (l)
2.6

Kegunaan

2.7

Bismut oxychloride digunakan dalam bidang kosmetik dan bismutsubnitrate dan


subcarbonate digunakan dalam bidang obat-obatan.
Magnet permanen yang kuat bisa dibuat dari campuran bismanol(MnBi)dan diproduksi
oleh US Naval Surface Weapons Center.
Bismut digunakan dalam produksi besi lunak
Bismut sedang dikembangkan sebagai katalis dalam pembuatanacrilic fiber
Bismut telah digunakan dalam peyolderan, bismut rendah racunterutamauntuk
penyolderan dalam pemrosesan peralatan makanan.
Sebagai bahan lapisan kaca keramik
Bahaya

Bismutdapat memasuki tubuhmelalui tigacara yaitu mengisap, menelan,dan


melaluipenyerapankulit.Dampakyang paling umum untukbismuttermasuk bekerja dikorelasierat
denganelemen.Misalnya,seorang tukang ledengyangmenggunakan banyaksolderdapat

terkenabismutdengan bernapasdalamasap darisolderdi ruang tertutup.


SenyawaBismutdigunakan dalamsejumlah aplikasidi mana ia dapatdatang dalamkontak
langsung dengantubuh.

Unsur
Kelimpahan di alam
Titik lebur (oC)
Titik didih (oC)
Nomor Atom, Konfigurasi Elektron
Elektronegativitas
Energi IonisasiI(kJ/mol)nergi
Energi Ionisasi II (kJ/mol)
Energi Ionisasi III (kJ/mol)
Massa Jenis (g/cm3)

1. 3.

3.1

Sb
0.0004 ppm
630,63
1587
[Kr] 4d10 5S2 5P3
1.9
834
1594,9
2440
6.697

Bi
0.0007 ppm
271,5
1564
[Xe] 4f14 5d10 6s2 6p3
2,02
703
1610
2466
9.78

Ununpentium

Sejarah

Penelitian ilmuwan di Institut Bersama untuk Penelitian Nuklir di Dubna, Rusia dan Lawrence
Livermore National Laboratory (LLNL), California percaya bahwa mereka telah membuat unsur
115, ununpentium (UUP), di Dubna, Rusia pada tahun 2003. Pekerjaan itu merupakan
kolaborasi antara tim ilmu dipimpin oleh Yuri Oganessian dan Ken Moody.
Ununpentium, juga disebut eka-bismut, hanya telah disintesis beberapa kali dalam sejarah.
Proses sintesis pertama terjadi pada tahun 2004, dan sekali lagi pada tahun 2006. Sejauh ini,
hanya beberapa atom dari ununpentium pernah dibuat. Atom-atom mengalami peluruhan alfa
ke ununtrium elemen dalam rentang waktu kurang dari 100 milidetik. Waktu sangat singkat
bahwa unsur telah ada telah mengurangi studi mungkin pada elemen untuk memastikan kimia
sifat dan karakteristik.
Reaksi terjadi dengan adanya perpaduan antara kalsium-48 dengan amerisium-243.Percobaan
dimulai pada tanggal 14 Juli 2003 dan berakhir pada tanggal 10 Agustus 2003.Dimana ion
kalsium dibentuk menjadi sinar dalam siklotron (akselerator partikel) dan menembaki lapisan
target amerisium, kemudian diendapkan pada foil titanium. Empat atom dari elemen 115
(ununpentium) mungkin telah diproduksi, yang mungkin memiliki unsur alpha membusuk
memproduksi 113 (ununtrium).

3.2

Sifat Kimia dan Fisika

Sifat
Nomor Atom
Simbol Unsur
Nama Unsur
Berat Atom
Nomor Grup
Nama Grup
Nomor Periodik
Blok
Konfigurasi Elektron

Keterangan
115
Uup
Ununpentium
288
15
Pnictogen
7
P
[Rn] 5f14 6d10 7S2 7P3

Ini pertama kali diamati pada 2003 dan sekitar 50 atom ununpentium telah disintesis sampai
saat ini, dengan sekitar 25 meluruh langsung dari elemen induk yang telah terdeteksi. Empat
isotop berturut-turut yang saat ini dikenal, 287-290Uup, dengan 289Uup memiliki waktu paruh
terpanjang yaitu320 ms.
Isotop
287
UUP
288
UUP
289
UUP
290
UUP

1. a.

Waktu Paruh
32 ms
87 ms
320 ms
23 ms

Isolasi

Ununpentium tidak ada di alam dalam bentuk apapun. Unsur ini hanya dapat disintesis dalam
jumlah yang sangat menit menggunakan peralatan khusus dan prosedur.
Sintesis ununpentium dihasilkan dari bentuk-bentuk isotop dari amerisium dan kalsium. Selama
prosedur ini, isotop dari amerisium, nomor 243, mengalami fusi nuklir dengan isotop kalsium,
nomor 48, untuk menghasilkan dua isotop ununpentium. Isotop dari ununpentium yang
diproduksi adalah nomor 287 dan 288; tujuh neutron juga diproduksi dari reaksi ini. Setelah
isotop ununpentium terbentuk, mereka mengalami peluruhan alfa cepat ke ununtrium.
Ununtrium dengan cepat meluruh dirinya menjadi sebuah isotop helium.
243

1. b.

Kegunaan

95Am

+ 4820Ca 287, 288Uup 284,283Uut

Ununpentium tidak memiliki aplikasi yang diketahui.

1. c.
Bahaya
Pengaruh kesehatan dari ununpentium
Karena sangat tidak stabil, setiap jumlah terbentuk akan terurai menjadi unsur-unsur lain sangat
cepat sehingga tidak ada alasan untuk mempelajari dampaknya pada kesehatan manusia.
Efek ununpentium pada lingkungan
Karena sangat pendek paruh nya, tidak ada alasan untuk mempertimbangkan pengaruh
ununpentium di lingkungan.
International Union of Murni dan Kimia Terapan (IUPAC) meninjau bukti untuk penemuan
ununpentium selama beberapa tahun.Pada tahun 2011 mereka mengumumkan bahwa ada
bukti yang cukup untuk membuktikan bahwa unsur tersebut telah dibuat dalam siklotron.
GOLONGAN IVA

BAB 1
PENDAHULUAN

Unsur golongan IVA merupakan unsur yang sangat penting, seperti karbon yang
merupakan basis dari kehidupan di bumi dan silikon yang sangat vital bagi struktur fisik bagi
lingkungan dalam bentuk kerak bumi.Golongan IVA pada tabel sistem periodik disebut pula
golongan karbon karena unsur pertama dan umum ditemukan.Diantara unsur-unsur Golongan
IVA adalah karbon (C), silikon (Si), germanium (Ge), timah (Sn), dan timbal (Pb) yang
menunjukkan keanekaragaman yang patut dipertimbangkan dalam hal sifat kimia dan fisiknya.
Adapun faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan terbentuknya ion positif pada golongan 4
dari atas ke bawah adalah :
A.

Elektronegativitas
Elektronegativitas merupakan ukuran kecenderungan suatu atom untuk menarik
elektron.dimana unsur yang paling elektronegatif (fluor) elektronegativitasnya 4.Suatu atom
yang elektronegativitasnya rendah, kurang kuat menarik elektron. Artinya bahwa atom ini akan
cenderung kehilangan pasangan elektron bila berikatan dengan atom lain. Atom yang di amati
cenderung membawa muatan positif parsial atau membentuk ion positif.

Sifat logam biasanya dikaitkan dengan elektronegativitas yang rendah.Seperti


elektronegativitas turun dari karbon ke silikon, tetapi setelah itu terjadi ketidakteraturan, karena
itu sepertinya tidak ada kecenderungan hubungan antara non-logam hingga logam dengan
elektronegativitas.
B. Energi ionisasi
Energi ionisasi didefinisikan sebagai energi yang diperlukan untuk melepas satu elektron
terluar, dinyatakan dalam kJ mol-1.
Energi ionisasi pertama:

Energi ionisasi kedua:

. . . dan seterusnya
Unsur golongan 4 tidak ada yang membentuk ion 1+, jadi mengamati energi ionisasi
pertama saja tidak berguna. Beberapa unsur membentuk ion 2+ dan (untuk beberapa tingkat)
4+.
Tabel dibawah ini menunjukkan energi ionisasi total yang diperlukan untuk membentuk ion 2+,
bervariasi dari atas ke bawah dalam satu golongan. Nilainya dinyatakan dalam kJ mol-1.

Energi ionisasi cenderung turun dari atas ke bawah dalam satu golongan meskipun
ada sedikit peningkatan pada timbal. Kecenderungan ini karena:
Atom-atom menjadi lebih besar karena bertambahnya elektron. Elektron terluar makin jauh
dengan inti atom, sehingga daya tarik inti kurang dan elektron lebih mudah lepas.
Elektron terluar terlindungi dari pengaruh inti dengan bertambahnya elektron yang lebih dalam.
Dua pengaruh tersebut lebih besar dibanding pengaruh kenaikan muatan inti.
Penurunan energi ionisasi jika bergerak dari atas ke bawah dalam satu golongan yang
sepertinya menjadikan timah dan timbal dapat membentuk ion positif, namun demikian, tidak
ada indikasi dari gambar ini bahwa mereka mungkin membentuk ion positif.Tetnergi ionisasi
karbon pada puncak api golongan terlalu besar dan tidak memungkinkan untuk membentuk ion
positif yang sederhana.

BAB II
GOLONGAN IVA
KARBON

A.

KARBON ( C )

Karbon adalah salah satu unsur yang terdapat dialam dengan symbol dalam sistem peridoik
adalah C. Nama carbon berasal dari bahasa latin carbo yang berarti coal atau charcoal.
Istilah coal menyatakan sediment berwarna hitam atau coklat kehitaman yang bersifat mudah
terbakar dan terutama memiliki komposisi utama belerang, hydrogen, oksigen, dan
nitrogen.Karbon memiliki nomor atom 6 dan nomor massa 12,011, terletak pada golongan 4A
atau 14 dan terdapat dalam periode 2 dan blok p. Konfigurasi electron atom karbon adalah 1s2
2s2 2p2 atau [He] 2s2 2p2 dengan susunan electron dalam kulit atomnya adalah 2 4. Jumlah
tingkat energinya adalah 2, dimana tingkat pertama terdapat 2 elektron dan tingkat kedua
terdapat 4 elektron.
Karbon merupakan unsur ke-19 yang paling banyak terdapat di kerak bumi yaitu dengan
prosentase berat 0,027%, dan menjadi unsur paling banyak ke-4 terdapat jagat raya setelah
hydrogen, helium, dan oksigen. Ditemukan baik di air, darat, dan atmosfer bumi, dan didalam
tubuh makhluk hidup. Karbon membentuk senyawaan hampir dengan semua unsur terutama
senyawa organic yang banyak menyusun dan menjadi bagian dari makhluk hidup.
Keistimewaan unsur karbon dibandingkan dengan unsur golongan IV A yang lain, unsur karbon
secara alamiah mengikat dirinya sendiri dalam rantai, baik dengan ikatan tunggal C C, ikatan

rangkap dua C = C, maupun ikatan rangkap tiga C C. Hal ini terjadi karena unsur karbon
mempunyai energi ikatan C C yang kuat,yaitu sebesar 356 kj/ mol.
Bentuk karbon yang paling banyak dikenal adalah intan dan grafit . Susunan molekul intan lebih
rapat dibandingkan dengan grafit. Kerapatan intan adalah 3,51 g / cm3 , sedangkan grafit 2,22 g
/ cm3. Namun grafit mempunyai kestabilan yang lebih baik dialam,yakni pada 1 atm 300K
adalah 2,9 kj / mol.
Dari rapatannya tersebut, dapat disimpulkan bahwa untuk mengubah grafit menjadi nyan
diperlukan tekanan yang besar . ari ifat thermodinamika pada 300K, 1.500 atm mncapai
keseimbangan grafit dan intan ,tetapi berjalan sangat lamban.
1.

Sifat-Sifat Karbon
Unsur karbon terdapat dalam tiga bentuk yaitu bentuk amorf,grafit,dan intan.
Amorf

Unsur karbon dalam bentuk amorf,selain terdapat dialam,juga dihasilkan dari pembakaran
terbatas minyak bumi (jumlah oksigen terbatas, sekitar 50 % dari jumlah oksigen yang
diperlukan untuk pembakaran sempurna). Secara alami,karbon amorf dihasilkan dari perubahan
serbuk gergaji,lignit batu bara,gambut,kayu,batok kelapa,dan biji-bijian.
Grafit
Grafit adalah zat bukan logam yang mampu mengantarkan panas dengan baik. Bentuk kristal
mikro grafit banyak kita kenal sebagai arang,jelaga,atau jelaga minyak. Sifat fiska grafit
ditentukan oleh sifat dan luasnya permukaan. Bentuk grafit yang halus akan mempunyai
permukaan yang relatif lebih luas,sehingga dengan sedikit gaya tarik akan mudah menyerap
gas dan zat terlarut.
Grafit, terdapat dalam bentuk padatan yang memiliki ukuran kristal dan tingkat kemurnian yang
berbeda-beda. Grafit dpat dibuat dar kokas (bentuk karbon amorf) menurut reaksi berikut :
C (amorf)

C (grafit)

Intan
Bentuk unsur karbon yang ketiga adalah intan. Intan secara alami diperoleh dari karbon yang
dikenal tekanan dan suhu tinggi dalam perut bumi. Intan juga dapat dibuat dari grafit yang
diolah pada suhu 3.000 K dan tekanan lebih dari 1,25 x 107 Pa. Proses ini menggunakan katalis
logam transisi,seperti kromium (Cr), besi (Fe), dan platina.
Karbon memiliki dua isotop yang stabil yaitu 12C dengan kelimpahan 98,93% dan 13C
dengan kelimpahan 1,07%. IUPAC telah menggunakan isotop 12C untuk menentukan berat
atom unsur dalam sistem periodic. Isotop 14C terdapat dialam dan bersifat sebagai radioaktif
dengan kelimpahan hanya sampai 0.0000000001%, terdapat sekitar 15 isotop karbon.

2.

Senyawa Karbon
Karbon dioksida ditemuka di atmosfir bumi dan terlarut dalam air. Karbon juga

merupakan bahan batu besar dalam bentuk karbonat unsur-unsur berikut: kalsium, magnesium,
dan besi. Batubara, minyak dan gas bumi adalah hidrokarbon. Karbon sangat unik karena dapat
membentuk banyak senyawa dengan hidrogen, oksigen, nitrogen dan unsur-unsur lainnya.
Dalam banyak senyawa ini atom karbon sering terikat dengan atom karbon lainnya. Ada sekitar
sepuluh juta senyawa karbon, ribuan di antaranya sangat vital bagi kehidupan. Tanpa karbon,
basis kehidupan menjadi mustahil. Walau silikon pernah diperkirakan dapat menggantikan
karbon dalam membentuk beberapa senyawa, sekarang ini diketahui sangat sukar membentuk
senyawa yang stabil dengan untaian atom-atom silikon. Atmosfir planet Mars mengandung
96,2% CO2. Beberapa senyawa-senyawa penting karbon adalah karbon dioksida (CO2), karbon
monoksida (CO), karbon disulfida (CS2), kloroform (CHCl3), karbon tetraklorida (CCl4), metana
(CH4), etilen (C2H4), asetilen (C2H2), benzena (C6H6), asam cuka(CH3COOH) dan turunanturunan mereka.
3.

Cara Pemerolehan Karbon


Karbon terdapat dialam sebagai grafit . Grafit buatan dengan mereaksikan coke dengan

silica (SiO2) dengan reaksi sebagai berikut:


SiO2 + 3C (2500C) ? SiC ? Si (g) + C(graphite)

Karbon juga dapat diperoleh dari pembakaran hidrokarbon atau coal, atau yang lainnya dengan
kondisi udara yang terbatas sehigga terjadi pembakaran yang tidak sempurna.

4.

Kegunaan Karbon

Karbon menjadi unsur yang memiliki banyak manfaat didunia ini. Berbagai macam aplikasinya
baik dalam bentuk senyawaan maupun dalam bentuk unsur memiliki banyak manfaat. Untuk
karbon dalam bentuk senyawaan adalah sebagai sumber makanan untuk kelangsungan
makhluk hidup di bumi, kita tahu bahwa berbagai mcam makanan yang kita konsumsi adalah
tersusun atas karbon.
Hidrokarbon yang merupakan senyawaan karbon dan hydrogen dipakai untuk bahan bakar,
petroleum dipakai untuk produksi gasoline dan kerosin. Celulosa merupakan polimer yang
mengandung karbon dalam bentuk katun, wool, linen, dan sutra dipakai sebagai bahan pakaian.
Plastik merupakan sintetik polimer karbon dengan banyak manfaat penggunaan.Karbon dapat
membentuk alloy atau paduan logam dengan besi yang membentuk baja.Karbon hitam dipakai

sebagai pigmen dalam tinta, cat, dan dipakai juga sebagai pengisis dalam industri ban dan
plastic.Karbon dipakai sebagai agen pereduksi dalam berbagai reaksi kimia pada suhu yang
sangat tiggi.
B.

SILIKON ( Si )

Silikon (Latin: silicium) merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol Si dan nomor atom 14.
Ia merupakan unsur kedua paling berlimpah setelah oksigen di dalam kerak Bumi, mencapai
hampir 25.7% . Unsur kimia ini ditemukan oleh Jons Jakob Berzelius. Terdapat dialam dalam
bentuk tanah liat, granit, kuartza dan pasir,kebanyakan dalam bentuk silikon dioksida (dikenal
sebagai silika) dan dalam bentuk silikat.
Silikon adalah polimer nonorganik yang bervariasi, dari cairan, gel, karet, hingga sejenis plastik
keras. Beberapa karakteristik khusus silikon: tak berbau, tak berwarna, kedap air, serta tak
rusak akibat bahan kimia dan proses oksidasi, tahan dalam suhu tinggi, serta tidak dapat
menghantarkan listrik.
1.

Karakteristik Silikon

Atom silikon seperti halnya atom karbon, dapat membentuk empat ikatan secara serentak
silikon dalam susunan petrahedral, unsur Si mengkristal dengan struktur kubus pusat muka
(fcc) seperti intan, silikon bersifat semi konduktor. Dalam SiO 2, setiap atom Si terikat pada
empat atom O dan tiap atom O terikat pada dua atom Si. Susunan struktur tersebut membentuk
jaringan yang sangat besar, yaitu struktur kristal kovalen raksasa (seperti intan). Kuarsa
mempunyai titik leleh tinggi dan bersifat insulator. Kuarsa merupakan bentuk umum untuk silika
namun, sesungguhnya bentuk-bentuk silika lain banyak, sehingga umumnya disebut mineral
silika. Sebagian besar silika tidak larut dalam air. Hanya silikat dari logam alkali yang dapat
diperoleh sebagai senyawa yang larut dalam air. Sifat umum dari mineral silikat adalah
kekomplekan anion silikatnya, namun struktur dasarnya merupakan tetrahedral sederhana dari
empat atom O disekitar atom pusat Si, tetrahedral ini dapat berupa:
Unit terpisah
Bergabung menjadi rantai atau cincin dari 2,3,4 atau 6 gugus
Bergabung membentuk rantai tunggal yang panjang atau rantai ganda
Tersusun dalam lembaran
Terikat menjadi kerangka tiga dimensi
SiO44-(aq) + 4H+(aq) Si(OH)4(aq)

2.

Sifat-Sifat Silikon
Silikon kristalin memiliki tampak kelogaman dan bewarna abu-abu. Silikon merupakan

unsur yang tidak reaktif secara kimia (inert), tetapi dapat terserang oleh halogen dan alkali.
Kebanyakan asam, kecuali hidrofluorik tidak memiliki pengaruh pada silikon.Unsur silikon
mentransmisi lebih dari 95% gelombang cahaya infra merah, dari 1,3 sampai 6 mikrometer.
3.

Senyawa Silikon

Senyawa silikat dan silikon adalah; silikat, silana (SiH4), asam salisik (H4.SiO4), silikon karbida
(SiC), silikon dioksida (SiO2), silikon tetraklorida(SiCl4), silikon tetrafluorida (SiF4), & tetraklora
silana(HSiCl3).
4.

Cara Pemerolehan

Silikon (Si) dipeeoleh dlm pembentukan komersial biasa dg reduksi SiO2 dg karbon atau CaC2
dlm tungku pemanas listrik utuk memperolh kemurnian yg sgt tinggi (utk digunakan sbg
semikonduktor) unsurnya pertama-tama diubah menjadi klorida, yg direduksi kembali menjadi
logam oleh hidrogen suhu tinggi. Setelah pengecoran menjadi batangan kemudian dihaluskan
(zone refined).
Batangn logam dipanaskan dekat ujungnya sehingga dihasilkan lempeg bersilang dari
lelehan silikon (Si). Karena pengotor lebih larut dlm lelehan tersebut drpd dlm padatannya yg
terkonsentrasi dlm lelehan, & daerah yg meleleh, kemudian bergerak lambat sepanjang
batangan dgn pemindahan sumber panas. Hal ini membawa pengotor sampai ke ujung. Proses
ini perli di ulang. Ujung yg tidak murni kemudian dipotong.
5.

Kegunaan Silikon

Silikon adalah salah satu unsur yang berguna bagi manusia. Dalam bentuknya sebagai pasir
dan tanah liat, dapat digunakan untuk membuat bahan bangunana seperti batu bata. Ia juga
berguna sebagai bahan tungku pemanas dan dalam bentuk silikat ia digunakan untuk membuat
enamels (tambalan gigi), pot-pot tanah liat, dsb. Silika sebagai pasir merupakan bahan utama
gelas Gelas dapat dibuat dalam berbagai macam bentuk dan digunakan sebagai wadah,
jendela, insulator,dan aplikasi-aplikasi lainnya. Silikon tetraklorida dapat digunakan sebagai
gelas iridize.
Silikon super murni dapat didoping dengan boron, gallium, fosfor dan arsenik untuk
memproduksi silikon yang digunakan untuk transistor, sel-sel solar, penyulingan, dan alatalat solid-state lainnya, yang digunakan secara ekstensif dalam barang-barang elektronik dan
industri antariksa. Hydrogenated amorphous silicone memiliki potensial untuk memproduksi selsel murah untuk mengkonversi energi solar ke energi listrik.

Silikon sangat penting untuk tanaman dan kehidupan binatang. Diatoms dalam air tawar dan air
laut mengekstrasi silika dari air untuk membentuk dinding-dinding sel. Silika ada dalam abu
hasil pembakaran tanaman dan tulang belulang manusia. Silikon bahan penting pembuatan
baja dan silikon karbida digunakan dalam alat laser untuk memproduksi cahaya koheren
dengan panjang gelombang 4560 A.
C.

GERMANIUM ( GE )

Logam ini ditemukan di


argyrodite, sulfida germanium dan perak
germanite, yang mengandung 8% unsur ini
bijih seng
batubara
mineral-mineral lainnya
Unsur ini diambil secara komersil dari debu-debu pabrik pengolahan bijih-bijih seng, dan
sebagai produk sampingan beberapa pembakaran batubara. Germanium dapat dipisahkan dari
logam-logam lainnya dengan cara distilasi fraksi tetrakloridanya yang sangat reaktif. Tehnik ini
dapat memproduksi germanium dengan kemurnian yang tinggi.
1. Sifat-Sifat Germanium
Unsur ini logam yang putih keabu-abuan. Dalam bentuknya yang murni, germanium berbentuk
kristal dan rapuh. Germanium merupakan bahan semikonduktor yang penting. Tehnik
pengilangan-zona

(zone-refining

techniques)

memproduksi

germanium

kristal

untuk

semikonduktor dengan kemurnian yang sangat tinggi. Germanium (Ge) stabil di udara & air pd
keadaan yg normal, & sukar bereaksi dgn alkali & asam, kecuali dengan asam nitrat.
2. Senyawa Germanium
Senyawa germanium adalah GeO2, GeCl4,GeS2, SiGe.
3. Cara Pemerolehan
Keberadaan germanium dialam sangat sedikit, yang diperoleh dari batu bara dan batuan seng
pekat.nsur ini lebih reaktif daripada silikon, dan dapat larut dalam HNO3 dan H2SO4
pekatSEperti silikon, germanium juga merupakan bahan semikonduktor.
4. Kegunaan Germanium
Kegunaan umum germanium adalah sebagai bahan semikonduktor. Kegunaan lain unsur ini
adalah sebagai bahan pencampur logam, sebagai fosfor di bola lampu pijar dan sebagai katalis.
Germanium dan germanium oksida tembus cahaya sinar infra merah dan digunakan dalam
spekstroskopi infra mera dan barang-baran optik lainnya, termasuk pendeteksi infra merah yang

sensitif. Index refraksi yang tinggi dan sifat dispersi oksidanya telah membuat germanium
sangat berguna sebagai lensa kamera wide-angle danmicroscope objectives.
Bidang studi kimia organogermanium berkembang menjadi bidang yang penting. Beberapa
senyawa germanium memiliki tingkat keracunan yang rendah untuk mamalia, tetapi memiliki
keaktifan terhadap beberap jenis bakteria, sehingga membuat unsur ini sangat berguna sebagai
agen kemoterapi.
D.

TIMAH ( Sn )

Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Tin dengan symbol kimia Sn. Nama latin dari
timah adalah Stannum dimana kata ini berhubungan dengan kata stagnum yang dalam
bahasa inggris bersinonim dengan kata dripping yang artinya menjadi cair / basah,
penggunaan kata ini dihubungkan dengan logam timah yang mudah mencair.
Timah merupakan logam putih keperakan, logam yang mudah ditempa dan bersifat flesibel,
memiliki struktur kristalin, akan tetapi bersifat mudah patah jika didinginkan. Logam timah
memiliki dua bentuk alotrop yaitu ?-Timah dan ?-Timah. ?-Timah biasa disebut sebagai timah
abu-abu karena warnanya abu-abu, dan memiliki struktur kristal kubik mirip diamond, silicon,
dan germanium. Alotrop ?-Timah ada dibawah suhu 13,20C dan tidak memiliki sifat logam
sama sekali. Diatas suhu ini timah ada dalam bentuk ?-Timah, timah jenis inilah yang kita lihat
sehari-hari. Timah ini biasa disebut sebagai timah putih disebabkan warnanya putih mengkilap,
dan memiliki struktur kristal tetragonal. Tingkat resistansi transformasi dari timah putih ke timah
hitam dapat ditingkatkan dengan pencampuran logam lain pada timah seperti seng, bismuth,
atau gallium.
Timah adalah unsur dengan jumlah isotop stabil yang terbanyak dimana jangkauan isotop ini
mulai dari 112 hingga 126. Dari isotop-isotop tersebut yang paling banyak jumlahnya adalah
isotop 120Sn dimana komposisinya mencapai 1/3 dari jumlah isotop Sn yang ada,
dan

118

Sn. Isotop yang paling sedikit jumlahnya adalah

116

Sn,

115

Sn. Unsur timah yang memiliki jumlah

isotop yang banyak ini sering dikaitkan dengan nomor atom Sn yaitu 50 yang merupakan
magic number dalam pita kestabilan fisika nuklir. Beberapa isotop bersifat radioaktif dan
beberapa yang lain bersifat metastabil (dengan lambang m).
1. Sifat-Sifat Timah
Timah biasa terbentuk oleh 9 isotop yang stabil. Ada 18 isotop lainnya yang diketahui. Timah
merupakan logam perak keputih-putihan, mudah dibentuk, ductile dan memilki struktur kristal

yang tinggi. Jika struktur ini dipatahkan, terdengar suara yang sering disebut tangisan timah
ketika sebatang unsur ini dibengkokkan.
2. Senyawa Timah
Senyawaan timah yang penting adalah organotin, SnO2, Stanat, timah klorida, timah hidrida,
dan timah sulfide.
3. Cara Pemerolehan

biji dan kandungan impuritas dari biji timah. Bijih timah yang biasa digunakan untuk produksi
adalah dengan kandungan 0,8-1% (persen berat) timah atau sedikitnya 0,015% untuk biji timah
berupa bongkahan-bongkahan kecil. Biji timah dihancurkan dan kemudian dipisahkan dari
material-material yang tidak diperlukan, adakalanya biji yang telah dihancurkan dilewatkan
dalam floating tank dan titambahkan zat kimia tertentu sehingga biji timahnya bisa terapung
sehingga bisa dipisahkan dengan mudah.
dan dilewatkan dalam alat pemisah magnetik sehingga kita
dapat memisahkan biji timah dari impuritas yang berupa logam besi. Biji timah yang keluar dari
proses ini memiliki konsentrasi timah antara 70-77% dan hampir semuanya berupa mineral
Cassiterite.
ssiterite selanjutnya diletakkan dalam furnace bersama dengan karbon dalam bentuk coal
atau minyak bumi. Adakalanya juga ditambahkan limestone dan pasir untuk menghilangkan
impuritasnya kemudian material dipanaskan pada suhu 1400 C. Karbon bereaksi dengan CO2
yang ada didalam furnace membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi dengan cassiterite
membentuk timah dan karbondioksida. Logam timah yang dihasilkan dipisahkan melalui bagian
bawah furnace untuk diproses lebih lanjut. Untuk memperoleh timah dengan kemurnian yang
tinggi maka dapat dilakukan dengan menggunakan proses elektrolisis. Dengan cara ini
kemurnian timah yang diperoleh bisa mencapai 99,8%.

biji dan kandungan impuritas dari biji timah. Bijih timah yang biasa digunakan untuk produksi
adalah dengan kandungan 0,8-1% (persen berat) timah atau sedikitnya 0,015% untuk biji timah
berupa bongkahan-bongkahan kecil. Biji timah dihancurkan dan kemudian dipisahkan dari
material-material yang tidak diperlukan, adakalanya biji yang telah dihancurkan dilewatkan
dalam floating tank dan titambahkan zat kimia tertentu sehingga biji timahnya bisa terapung
sehingga bisa dipisahkan dengan mudah.
dilewatkan dalam alat pemisah magnetik sehingga kita
dapat memisahkan biji timah dari impuritas yang berupa logam besi. Biji timah yang keluar dari

proses ini memiliki konsentrasi timah antara 70-77% dan hampir semuanya berupa mineral
Cassiterite.
terite selanjutnya diletakkan dalam furnace bersama dengan karbon dalam bentuk coal
atau minyak bumi. Adakalanya juga ditambahkan limestone dan pasir untuk menghilangkan
impuritasnya kemudian material dipanaskan pada suhu 1400 C. Karbon bereaksi dengan CO2
yang ada didalam furnace membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi dengan cassiterite
membentuk timah dan karbondioksida. Logam timah yang dihasilkan dipisahkan melalui bagian
bawah furnace untuk diproses lebih lanjut. Untuk memperoleh timah dengan kemurnian yang
tinggi maka dapat dilakukan dengan menggunakan proses elektrolisis. Dengan cara ini
kemurnian timah yang diperoleh bisa mencapai 99,8%.
4. Kegunaan Timah
Logam timah banyak dipergunakan untuk solder(52%), industri plating (16%), untuk bahan
dasar kimia (13%), kuningan & perunggu (5,5%), industri gelas (2%), dan berbagai macam
aplikasi lain (11%).

E.

TIMBAL ( Pb )

Logam timbal telah dipergunakan oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu (sekitar 6400 SM)
hal ini disebabkan logam timbal terdapat diberbagai belahan bumi, selain itu timbal mudah di
ekstraksi dan mudah dikelola. Unsur ini telah lama diketahui dan disebutkan di kitab Exodus.
Para alkemi mempercayai bahwa timbal merupakan unsur tertua dan diasosiasikan dengan
planet Saturnus. Timbal alami, walau ada jarang ditemukan di bumi.
Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Lead dengan simbol kimia Pb. Simbol ini
berasal dari nama latin timbal yaitu Plumbum yang artinya logam lunak. Timbal memiliki warna
putih kebiruan yang terlihat ketika logam Pb dipotong akan tetapi warna ini akan segera
berubah menjadi putih kotor atau abu-abu gelap ketika logam Pb yang baru dipotong tersebut
terekspos oleh udara.
Timbal memiliki empat isotop yang stabil yaitu 204Pb, 206Pb, 207Pb, dan 208Pb. Standar
massa atom Pb rata-rata adalah 207,2. Sekitar 38 isotop Pb telah ditemukan termasuk isotop
sintesis yang bersifat tidak stabil. Isotop timbal dengan waktu paruh yang terpanjang dimiliki
oleh 205Pb yang waktu paruhnya adalah 15,3 juta tahun dan 202Pb yang memiliki waktu paruh
53.000 tahun.
Timbal memiliki nomor atom 82 dan nomor massa 207,2. Dengan nomor atom 82 maka timbal
memiliki konfigurasi elektron [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p2 dengan jumlah elektron tiap selnya adalah

2, 8, 18, 32, 18, 4. Timbal berada pada golongan IVA (14) bersama dengan C, Si, Ge, dan Sn,
periode 6 dan berada pada blok s.
1.

Sifat-Sifat Timbal

Timbal atau Timah Hitam (Pb) adalah unsur yang bersifat logam, hal ini merupakan anomali
karena unsur-unsur diatasnya (Gol IV) yakni Karbon dan Silikon bersifat non-logam. Di alam,
timbal ditemukan dalam mineral Galena (PbS), Anglesit (PbSO4 ) dan Kerusit (PbCO3,), juga
dalam keadaan bebas. Memiliki sifat khusus seperti dibawah ini, yakni:
1. Berwarna putih kebiru-biruan dan mengkilap.
2. Lunak sehingga sangat mudah ditempa.
3. Tahan asam, karat dan bereaksi dengan basa kuat.
4. Daya hantar listrik kurang baik. (Konduktor yang buruk)
5. Massa atom relative 207,2
6. Memiliki Valensi 2 dan 4.
7. Tahan Radiasi
8. Timbal larut dalam beberapa asam
9. Bereaksi secara cepat dengan halogen
Timbal sering kali memiliki sifat tampak seperti gas mulia yaitu tidak reaktif, ditunjukkan oleh
harga potensial standarnya sebesar 0,13 V. kereaktifan yang rendah ini dikaitkan dengan
overvoltage yang tinggi terhadap hidrogen, dan juga dalam beberapa hal tidak terlarutkan oleh
H2SO4 pekat dan HCl pekat.

Sifat Timbal yang lain


Berbagai macam timbal oksida mudah direduksi menjadi logamnya. Hal ini bisa dilakukan
dengan menggunakan reduktor glukosa, atau mencampur antara PbO dengan PbS kemudian
dipanaskan.
2PbO + PbS 3 Pb + SO2
Bila dipanaskan dengan nitrat dari logam alkali maka logam timbal akan membentuk PbO yang
umumnya disebut sebagai litharge. PbO adalah contoh dari timbal dengan biloks 2. PbO larut
dalam asam nitrat dan asam asetat. PbO juga larut dalam larutan basa membentuk garam
plumbit.
PbO2 adalah contoh dari timbal dengan biloks 4 dan merupakan agen pengoksidasi yang kuat.
Karena PbO larut dalam asam dan basa maka PbO bersifat amfoter. Senyawa timbal dengan
dua macam biloks juga ada yaitu Pb3O4 yang dikenal dengan nama minium.
2.

Senyawa Timbal

Senyawa timbal yang umum adalah Tetra Etil Lead (TEL), PbO2, Timbal(II) Klorida (PbCl2),
Timbal tetroksida (Pb3O4), dan Timbal(II) Nitrat.
3.

Cara Pemerolehan

Pada umumnya biji timbal mengandung 10% Pb dan biji yang memiliki kandungan timbal
minimum 3% bisa dipakai sebagai bahan baku untuk memproduksi timbal. Biji timbal pertama
kali dihancurkan dan kemudian dipekatkan hingga konsentrasinya mencapai 70% dengan
menggunakan proses froth flotation yaitu proses pemisahan dalam industri untuk memisahkan
material yang bersifat hidrofobik dengan hidrofilik.
Kandungan sulfida dalam biji timbal dihilangkan dengan cara memanggang biji timbal sehingga
akan terbentuk timbal oksida (hasil utama) dan campuran antara sulfat dan silikat timbal dan
logam-logam lain yang ada dalam biji timbal. Pemanggangan ini dilakukan dengan
menggunakan aliran udara panas. Reaksi yang terjadi adalah:
MSn + 1.5nO2 MOn + nSO2.
Timbal oksida yang terbentuk direduksi dengan menggunakan alat yang dinamakan blast
furnace dimana pada proses ini hampir semua timbal oksida akan direduksi menjadi logam
timbal. Hasil timbal dari proses ini belum murni dan masih mengandung kontaminan seperti Zn,
Cd, Ag, Cu, dan Bi. Timbal oksida yang tidak murni ini kemudian dicairkan dalam furnace
reverberatory dan ditreatment menggunakan udara, uap, dan belerang dimana kontaminan
akan teroksidasi kecuali perak, emas, dan bismuth. Kontaminan ini akan terapung pada bagian
atas sehingga dapat dipisahkan. Logam perak dan emas dipisahkan, dan bismuthnya
dihilangkan dengan menggunakan logam kalsium dan magnesium. Hasil logam yang dihasilkan
dari keseluruhan proses ini adalah logam timbal. Logam timbal yang sangat murni diperoleh
dengan cara elektrolisis meggunakan elektrolit silica flourida.
4.

Kegunaan Timbal

Timbal memiliki kegunaan yang sangat besar bagi kesejahteraan hidup manusia apabila
dikelola secara bijaksana, adapun berbagai kegunaan dari timbal antara lain:
a.

Timbal digunakan dalam accu dimana accu ini banyak dipakai dalam bidang automotif.

b.

Timbal dipakai sebagai agen pewarna dalam bidang pembuatan keramik terutama untuk

warna kuning dan merah.


c.

Timbal dipakai dalam industri plastic PVC untuk menutup kawat listrik.

d.

Timbal dipakai sebagai proyektil untuk alat tembak dan dipakai pada peralatan pancing

untuk pemberat disebakan timbale memiliki densitas yang tinggi, harganya murah dan mudah
untuk digunakan.
e.

Lembaran timbal dipakai sebagai bahan pelapis dinding dalam studio musik.

f.

Timbal dipakai untuk pelindung alat-alat kedokteran, laboratorium yang menggunakan

radiasi misalnya sinar X.


g.

Timbal cair dipergunakan sebagai agen pendingin dalam peralatan reactor yang

menggunakan timbale sebagai pendingan.


h.

Kaca timbal mengandung 12-28% Pb dimana dengan adanya Pb ini akan mengubah

karakteristik optis dari kaca dan mereduksi transmisi radiasi.


i.

Timbal banyak dipakai untuk elektroda pada peralatan elektrolisis.

j.

Timbal digunakan untuk solder untuk industri elektronik.

k.

Timbal dipakai dalam berbagai kabel listrik bertegangan tinggi untuk mencegah difusi air

dalam kabel.
l.

Timbal ditambahkan dalam peralatan yang terbuat dari kuningan agar tidak licin dan

biasanya digunakan dalam peralatan permesinan.


m.

Timbal dipakai dalam raket untuk memperberat massa raket.

n.

Timbal karena sifatnya tahan korosi maka dipakai dalam bidang kontruks.

o.

Dalam bentuk senyawaan maka tetra-etil-lead dipakai sebagai anti-knock pada bahan

bakar.
p.

Semikonduktor berbahan dasar timbal banyak seperti Timbal telurida, timbale selenida,

dan timbale antimonida dipakai dalam peralatan sel surya dan dipakai dalam peralatan detektor
inframerah.
q.

Timbal biasanya dipakai untuk menyeimbangkan roda mobil tapi sekarang dilarang karena

pertimbangan lingkungan.
r.

Digunakan sebagai aditif bahan bakar (TEL), berfungsi untuk mengurangi knock pada

mesin.
BAB 1
PENDAHULUAN

Unsur golongan IVA merupakan unsur yang sangat penting, seperti karbon yang merupakan
basis dari kehidupan di bumi dan silikon yang sangat vital bagi struktur fisik bagi lingkungan
dalam bentuk kerak bumi.Golongan IVA pada tabel sistem periodik disebut pula golongan
karbon karena unsur pertama dan umum ditemukan.Diantara unsur-unsur Golongan IVA adalah
karbon (C), silikon (Si), germanium (Ge), timah (Sn), dan timbal (Pb) yang menunjukkan
keanekaragaman yang patut dipertimbangkan dalam hal sifat kimia dan fisiknya.
Adapun faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan terbentuknya ion positif pada golongan 4
dari atas ke bawah adalah :

A.

Elektronegativitas

Elektronegativitas

merupakan

ukuran

kecenderungan

suatu

atom

untuk

menarik

elektron.dimana unsur yang paling elektronegatif (fluor) elektronegativitasnya 4.Suatu atom


yang elektronegativitasnya rendah, kurang kuat menarik elektron. Artinya bahwa atom ini akan
cenderung kehilangan pasangan elektron bila berikatan dengan atom lain. Atom yang di amati
cenderung membawa muatan positif parsial atau membentuk ion positif.

Sifat logam biasanya dikaitkan dengan elektronegativitas yang rendah.Seperti elektronegativitas


turun dari karbon ke silikon, tetapi setelah itu terjadi ketidakteraturan, karena itu sepertinya tidak
ada kecenderungan hubungan antara non-logam hingga logam dengan elektronegativitas.
B. Energi ionisasi
Energi ionisasi didefinisikan sebagai energi yang diperlukan untuk melepas satu elektron
terluar, dinyatakan dalam kJ mol-1.
Energi ionisasi pertama:

Energi ionisasi kedua:

. . . dan seterusnya
Unsur golongan 4 tidak ada yang membentuk ion 1+, jadi mengamati energi ionisasi pertama
saja tidak berguna. Beberapa unsur membentuk ion 2+ dan (untuk beberapa tingkat) 4+.
Tabel dibawah ini menunjukkan energi ionisasi total yang diperlukan untuk membentuk ion 2+,
bervariasi dari atas ke bawah dalam satu golongan. Nilainya dinyatakan dalam kJ mol-1.

Energi ionisasi cenderung turun dari atas ke bawah dalam satu golongan meskipun
ada sedikit peningkatan pada timbal. Kecenderungan ini karena:
Atom-atom menjadi lebih besar karena bertambahnya elektron. Elektron terluar makin jauh
dengan inti atom, sehingga daya tarik inti kurang dan elektron lebih mudah lepas.
Elektron terluar terlindungi dari pengaruh inti dengan bertambahnya elektron yang lebih
dalam.
Dua pengaruh tersebut lebih besar dibanding pengaruh kenaikan muatan inti.
Penurunan energi ionisasi jika bergerak dari atas ke bawah dalam satu golongan yang
sepertinya menjadikan timah dan timbal dapat membentuk ion positif, namun demikian, tidak
ada indikasi dari gambar ini bahwa mereka mungkin membentuk ion positif.Tetnergi ionisasi
karbon pada puncak api golongan terlalu besar dan tidak memungkinkan untuk membentuk ion
positif yang sederhana.

BAB II
GOLONGAN IVA
KARBON

A.

KARBON ( C )

Karbon adalah salah satu unsur yang terdapat dialam dengan symbol dalam sistem peridoik
adalah C. Nama carbon berasal dari bahasa latin carbo yang berarti coal atau charcoal.
Istilah coal menyatakan sediment berwarna hitam atau coklat kehitaman yang bersifat mudah
terbakar dan terutama memiliki komposisi utama belerang, hydrogen, oksigen, dan
nitrogen.Karbon memiliki nomor atom 6 dan nomor massa 12,011, terletak pada golongan 4A
atau 14 dan terdapat dalam periode 2 dan blok p. Konfigurasi electron atom karbon adalah 1s2
2s2 2p2 atau [He] 2s2 2p2 dengan susunan electron dalam kulit atomnya adalah 2 4. Jumlah
tingkat energinya adalah 2, dimana tingkat pertama terdapat 2 elektron dan tingkat kedua
terdapat 4 elektron.
Karbon merupakan unsur ke-19 yang paling banyak terdapat di kerak bumi yaitu dengan
prosentase berat 0,027%, dan menjadi unsur paling banyak ke-4 terdapat jagat raya setelah
hydrogen, helium, dan oksigen. Ditemukan baik di air, darat, dan atmosfer bumi, dan didalam
tubuh makhluk hidup. Karbon membentuk senyawaan hampir dengan semua unsur terutama
senyawa organic yang banyak menyusun dan menjadi bagian dari makhluk hidup.

Keistimewaan unsur karbon dibandingkan dengan unsur golongan IV A yang lain, unsur karbon
secara alamiah mengikat dirinya sendiri dalam rantai, baik dengan ikatan tunggal C C, ikatan
rangkap dua C = C, maupun ikatan rangkap tiga C C. Hal ini terjadi karena unsur karbon
mempunyai energi ikatan C C yang kuat,yaitu sebesar 356 kj/ mol.
Bentuk karbon yang paling banyak dikenal adalah intan dan grafit . Susunan molekul intan lebih
rapat dibandingkan dengan grafit. Kerapatan intan adalah 3,51 g / cm3 , sedangkan grafit 2,22 g
/ cm3. Namun grafit mempunyai kestabilan yang lebih baik dialam,yakni pada 1 atm 300K
adalah 2,9 kj / mol.
Dari rapatannya tersebut, dapat disimpulkan bahwa untuk mengubah grafit menjadi nyan
diperlukan tekanan yang besar . ari ifat thermodinamika pada 300K, 1.500 atm mncapai
keseimbangan grafit dan intan ,tetapi berjalan sangat lamban.
1.

Sifat-Sifat Karbon
Unsur karbon terdapat dalam tiga bentuk yaitu bentuk amorf,grafit,dan intan.
Amorf

Unsur karbon dalam bentuk amorf,selain terdapat dialam,juga dihasilkan dari pembakaran
terbatas minyak bumi (jumlah oksigen terbatas, sekitar 50 % dari jumlah oksigen yang
diperlukan untuk pembakaran sempurna). Secara alami,karbon amorf dihasilkan dari perubahan
serbuk gergaji,lignit batu bara,gambut,kayu,batok kelapa,dan biji-bijian.
Grafit
Grafit adalah zat bukan logam yang mampu mengantarkan panas dengan baik. Bentuk kristal
mikro grafit banyak kita kenal sebagai arang,jelaga,atau jelaga minyak. Sifat fiska grafit
ditentukan oleh sifat dan luasnya permukaan. Bentuk grafit yang halus akan mempunyai
permukaan yang relatif lebih luas,sehingga dengan sedikit gaya tarik akan mudah menyerap
gas dan zat terlarut.
Grafit, terdapat dalam bentuk padatan yang memiliki ukuran kristal dan tingkat kemurnian yang
berbeda-beda. Grafit dpat dibuat dar kokas (bentuk karbon amorf) menurut reaksi berikut :
C (amorf)

C (grafit)

Intan
Bentuk unsur karbon yang ketiga adalah intan. Intan secara alami diperoleh dari karbon yang
dikenal tekanan dan suhu tinggi dalam perut bumi. Intan juga dapat dibuat dari grafit yang
diolah pada suhu 3.000 K dan tekanan lebih dari 1,25 x 107 Pa. Proses ini menggunakan katalis
logam transisi,seperti kromium (Cr), besi (Fe), dan platina.
Karbon memiliki dua isotop yang stabil yaitu 12C dengan kelimpahan 98,93% dan 13C
dengan kelimpahan 1,07%. IUPAC telah menggunakan isotop 12C untuk menentukan berat

atom unsur dalam sistem periodic. Isotop 14C terdapat dialam dan bersifat sebagai radioaktif
dengan kelimpahan hanya sampai 0.0000000001%, terdapat sekitar 15 isotop karbon.
2.

Senyawa Karbon
Karbon dioksida ditemuka di atmosfir bumi dan terlarut dalam air. Karbon juga

merupakan bahan batu besar dalam bentuk karbonat unsur-unsur berikut: kalsium, magnesium,
dan besi. Batubara, minyak dan gas bumi adalah hidrokarbon. Karbon sangat unik karena dapat
membentuk banyak senyawa dengan hidrogen, oksigen, nitrogen dan unsur-unsur lainnya.
Dalam banyak senyawa ini atom karbon sering terikat dengan atom karbon lainnya. Ada sekitar
sepuluh juta senyawa karbon, ribuan di antaranya sangat vital bagi kehidupan. Tanpa karbon,
basis kehidupan menjadi mustahil. Walau silikon pernah diperkirakan dapat menggantikan
karbon dalam membentuk beberapa senyawa, sekarang ini diketahui sangat sukar membentuk
senyawa yang stabil dengan untaian atom-atom silikon. Atmosfir planet Mars mengandung
96,2% CO2. Beberapa senyawa-senyawa penting karbon adalah karbon dioksida (CO2), karbon
monoksida (CO), karbon disulfida (CS2), kloroform (CHCl3), karbon tetraklorida (CCl4), metana
(CH4), etilen (C2H4), asetilen (C2H2), benzena (C6H6), asam cuka(CH3COOH) dan turunanturunan mereka.
3.

Cara Pemerolehan Karbon


Karbon terdapat dialam sebagai grafit . Grafit buatan dengan mereaksikan coke dengan

silica (SiO2) dengan reaksi sebagai berikut:


SiO2 + 3C (2500C) ? SiC ? Si (g) + C(graphite)

Karbon juga dapat diperoleh dari pembakaran hidrokarbon atau coal, atau yang lainnya dengan
kondisi udara yang terbatas sehigga terjadi pembakaran yang tidak sempurna.
4.

Kegunaan Karbon

Karbon menjadi unsur yang memiliki banyak manfaat didunia ini. Berbagai macam aplikasinya
baik dalam bentuk senyawaan maupun dalam bentuk unsur memiliki banyak manfaat. Untuk
karbon dalam bentuk senyawaan adalah sebagai sumber makanan untuk kelangsungan
makhluk hidup di bumi, kita tahu bahwa berbagai mcam makanan yang kita konsumsi adalah
tersusun atas karbon.
Hidrokarbon yang merupakan senyawaan karbon dan hydrogen dipakai untuk bahan bakar,
petroleum dipakai untuk produksi gasoline dan kerosin. Celulosa merupakan polimer yang
mengandung karbon dalam bentuk katun, wool, linen, dan sutra dipakai sebagai bahan pakaian.

Plastik merupakan sintetik polimer karbon dengan banyak manfaat penggunaan.Karbon dapat
membentuk alloy atau paduan logam dengan besi yang membentuk baja.Karbon hitam dipakai
sebagai pigmen dalam tinta, cat, dan dipakai juga sebagai pengisis dalam industri ban dan
plastic.Karbon dipakai sebagai agen pereduksi dalam berbagai reaksi kimia pada suhu yang
sangat tiggi.

B.

SILIKON ( Si )

Silikon (Latin: silicium) merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol Si dan nomor atom 14.
Ia merupakan unsur kedua paling berlimpah setelah oksigen di dalam kerak Bumi, mencapai
hampir 25.7% . Unsur kimia ini ditemukan oleh Jons Jakob Berzelius. Terdapat dialam dalam
bentuk tanah liat, granit, kuartza dan pasir,kebanyakan dalam bentuk silikon dioksida (dikenal
sebagai silika) dan dalam bentuk silikat.
Silikon adalah polimer nonorganik yang bervariasi, dari cairan, gel, karet, hingga sejenis plastik
keras. Beberapa karakteristik khusus silikon: tak berbau, tak berwarna, kedap air, serta tak
rusak akibat bahan kimia dan proses oksidasi, tahan dalam suhu tinggi, serta tidak dapat
menghantarkan listrik.
1.

Karakteristik Silikon

Atom silikon seperti halnya atom karbon, dapat membentuk empat ikatan secara serentak
silikon dalam susunan petrahedral, unsur Si mengkristal dengan struktur kubus pusat muka
(fcc) seperti intan, silikon bersifat semi konduktor. Dalam SiO 2, setiap atom Si terikat pada
empat atom O dan tiap atom O terikat pada dua atom Si. Susunan struktur tersebut membentuk
jaringan yang sangat besar, yaitu struktur kristal kovalen raksasa (seperti intan). Kuarsa
mempunyai titik leleh tinggi dan bersifat insulator. Kuarsa merupakan bentuk umum untuk silika
namun, sesungguhnya bentuk-bentuk silika lain banyak, sehingga umumnya disebut mineral
silika. Sebagian besar silika tidak larut dalam air. Hanya silikat dari logam alkali yang dapat
diperoleh sebagai senyawa yang larut dalam air. Sifat umum dari mineral silikat adalah
kekomplekan anion silikatnya, namun struktur dasarnya merupakan tetrahedral sederhana dari
empat atom O disekitar atom pusat Si, tetrahedral ini dapat berupa:
Unit terpisah
Bergabung menjadi rantai atau cincin dari 2,3,4 atau 6 gugus
Bergabung membentuk rantai tunggal yang panjang atau rantai ganda
Tersusun dalam lembaran
Terikat menjadi kerangka tiga dimensi

SiO44-(aq) + 4H+(aq) Si(OH)4(aq)


2.

Sifat-Sifat Silikon
Silikon kristalin memiliki tampak kelogaman dan bewarna abu-abu. Silikon merupakan

unsur yang tidak reaktif secara kimia (inert), tetapi dapat terserang oleh halogen dan alkali.
Kebanyakan asam, kecuali hidrofluorik tidak memiliki pengaruh pada silikon.Unsur silikon
mentransmisi lebih dari 95% gelombang cahaya infra merah, dari 1,3 sampai 6 mikrometer.
3.

Senyawa Silikon

Senyawa silikat dan silikon adalah; silikat, silana (SiH4), asam salisik (H4.SiO4), silikon karbida
(SiC), silikon dioksida (SiO2), silikon tetraklorida(SiCl4), silikon tetrafluorida (SiF4), & tetraklora
silana(HSiCl3).
4.

Cara Pemerolehan

Silikon (Si) dipeeoleh dlm pembentukan komersial biasa dg reduksi SiO2 dg karbon atau CaC2
dlm tungku pemanas listrik utuk memperolh kemurnian yg sgt tinggi (utk digunakan sbg
semikonduktor) unsurnya pertama-tama diubah menjadi klorida, yg direduksi kembali menjadi
logam oleh hidrogen suhu tinggi. Setelah pengecoran menjadi batangan kemudian dihaluskan
(zone refined).
Batangn logam dipanaskan dekat ujungnya sehingga dihasilkan lempeg bersilang dari
lelehan silikon (Si). Karena pengotor lebih larut dlm lelehan tersebut drpd dlm padatannya yg
terkonsentrasi dlm lelehan, & daerah yg meleleh, kemudian bergerak lambat sepanjang
batangan dgn pemindahan sumber panas. Hal ini membawa pengotor sampai ke ujung. Proses
ini perli di ulang. Ujung yg tidak murni kemudian dipotong.
5.

Kegunaan Silikon

Silikon adalah salah satu unsur yang berguna bagi manusia. Dalam bentuknya sebagai pasir
dan tanah liat, dapat digunakan untuk membuat bahan bangunana seperti batu bata. Ia juga
berguna sebagai bahan tungku pemanas dan dalam bentuk silikat ia digunakan untuk membuat
enamels (tambalan gigi), pot-pot tanah liat, dsb. Silika sebagai pasir merupakan bahan utama
gelas Gelas dapat dibuat dalam berbagai macam bentuk dan digunakan sebagai wadah,
jendela, insulator,dan aplikasi-aplikasi lainnya. Silikon tetraklorida dapat digunakan sebagai
gelas iridize.
Silikon super murni dapat didoping dengan boron, gallium, fosfor dan arsenik untuk
memproduksi silikon yang digunakan untuk transistor, sel-sel solar, penyulingan, dan alatalat solid-state lainnya, yang digunakan secara ekstensif dalam barang-barang elektronik dan

industri antariksa. Hydrogenated amorphous silicone memiliki potensial untuk memproduksi selsel murah untuk mengkonversi energi solar ke energi listrik.
Silikon sangat penting untuk tanaman dan kehidupan binatang. Diatoms dalam air tawar dan air
laut mengekstrasi silika dari air untuk membentuk dinding-dinding sel. Silika ada dalam abu
hasil pembakaran tanaman dan tulang belulang manusia. Silikon bahan penting pembuatan
baja dan silikon karbida digunakan dalam alat laser untuk memproduksi cahaya koheren
dengan panjang gelombang 4560 A.
C.

GERMANIUM ( GE )

Logam ini ditemukan di


argyrodite, sulfida germanium dan perak
germanite, yang mengandung 8% unsur ini
bijih seng
batubara
mineral-mineral lainnya
Unsur ini diambil secara komersil dari debu-debu pabrik pengolahan bijih-bijih seng, dan
sebagai produk sampingan beberapa pembakaran batubara. Germanium dapat dipisahkan dari
logam-logam lainnya dengan cara distilasi fraksi tetrakloridanya yang sangat reaktif. Tehnik ini
dapat memproduksi germanium dengan kemurnian yang tinggi.
1. Sifat-Sifat Germanium
Unsur ini logam yang putih keabu-abuan. Dalam bentuknya yang murni, germanium berbentuk
kristal dan rapuh. Germanium merupakan bahan semikonduktor yang penting. Tehnik
pengilangan-zona

(zone-refining

techniques)

memproduksi

germanium

kristal

untuk

semikonduktor dengan kemurnian yang sangat tinggi. Germanium (Ge) stabil di udara & air pd
keadaan yg normal, & sukar bereaksi dgn alkali & asam, kecuali dengan asam nitrat.
2. Senyawa Germanium
Senyawa germanium adalah GeO2, GeCl4,GeS2, SiGe.
3. Cara Pemerolehan
Keberadaan germanium dialam sangat sedikit, yang diperoleh dari batu bara dan batuan seng
pekat.nsur ini lebih reaktif daripada silikon, dan dapat larut dalam HNO3 dan H2SO4
pekatSEperti silikon, germanium juga merupakan bahan semikonduktor.
4. Kegunaan Germanium
Kegunaan umum germanium adalah sebagai bahan semikonduktor. Kegunaan lain unsur ini
adalah sebagai bahan pencampur logam, sebagai fosfor di bola lampu pijar dan sebagai katalis.
Germanium dan germanium oksida tembus cahaya sinar infra merah dan digunakan dalam

spekstroskopi infra mera dan barang-baran optik lainnya, termasuk pendeteksi infra merah yang
sensitif. Index refraksi yang tinggi dan sifat dispersi oksidanya telah membuat germanium
sangat berguna sebagai lensa kamera wide-angle danmicroscope objectives.
Bidang studi kimia organogermanium berkembang menjadi bidang yang penting. Beberapa
senyawa germanium memiliki tingkat keracunan yang rendah untuk mamalia, tetapi memiliki
keaktifan terhadap beberap jenis bakteria, sehingga membuat unsur ini sangat berguna sebagai
agen kemoterapi.
D.

TIMAH ( Sn )

Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Tin dengan symbol kimia Sn. Nama latin dari
timah adalah Stannum dimana kata ini berhubungan dengan kata stagnum yang dalam
bahasa inggris bersinonim dengan kata dripping yang artinya menjadi cair / basah,
penggunaan kata ini dihubungkan dengan logam timah yang mudah mencair.
Timah merupakan logam putih keperakan, logam yang mudah ditempa dan bersifat flesibel,
memiliki struktur kristalin, akan tetapi bersifat mudah patah jika didinginkan. Logam timah
memiliki dua bentuk alotrop yaitu ?-Timah dan ?-Timah. ?-Timah biasa disebut sebagai timah
abu-abu karena warnanya abu-abu, dan memiliki struktur kristal kubik mirip diamond, silicon,
dan germanium. Alotrop ?-Timah ada dibawah suhu 13,20C dan tidak memiliki sifat logam
sama sekali. Diatas suhu ini timah ada dalam bentuk ?-Timah, timah jenis inilah yang kita lihat
sehari-hari. Timah ini biasa disebut sebagai timah putih disebabkan warnanya putih mengkilap,
dan memiliki struktur kristal tetragonal. Tingkat resistansi transformasi dari timah putih ke timah
hitam dapat ditingkatkan dengan pencampuran logam lain pada timah seperti seng, bismuth,
atau gallium.
Timah adalah unsur dengan jumlah isotop stabil yang terbanyak dimana jangkauan isotop ini
mulai dari 112 hingga 126. Dari isotop-isotop tersebut yang paling banyak jumlahnya adalah
isotop 120Sn dimana komposisinya mencapai 1/3 dari jumlah isotop Sn yang ada,

116

Sn,

dan 118Sn. Isotop yang paling sedikit jumlahnya adalah 115Sn. Unsur timah yang memiliki jumlah
isotop yang banyak ini sering dikaitkan dengan nomor atom Sn yaitu 50 yang merupakan
magic number dalam pita kestabilan fisika nuklir. Beberapa isotop bersifat radioaktif dan
beberapa yang lain bersifat metastabil (dengan lambang m).
1. Sifat-Sifat Timah
Timah biasa terbentuk oleh 9 isotop yang stabil. Ada 18 isotop lainnya yang diketahui. Timah
merupakan logam perak keputih-putihan, mudah dibentuk, ductile dan memilki struktur kristal

yang tinggi. Jika struktur ini dipatahkan, terdengar suara yang sering disebut tangisan timah
ketika sebatang unsur ini dibengkokkan.
2. Senyawa Timah
Senyawaan timah yang penting adalah organotin, SnO2, Stanat, timah klorida, timah hidrida,
dan timah sulfide.
3. Cara Pemerolehan
t timah dari biji timah tergantung dari jenis
biji dan kandungan impuritas dari biji timah. Bijih timah yang biasa digunakan untuk produksi
adalah dengan kandungan 0,8-1% (persen berat) timah atau sedikitnya 0,015% untuk biji timah
berupa bongkahan-bongkahan kecil. Biji timah dihancurkan dan kemudian dipisahkan dari
material-material yang tidak diperlukan, adakalanya biji yang telah dihancurkan dilewatkan
dalam floating tank dan titambahkan zat kimia tertentu sehingga biji timahnya bisa terapung
sehingga bisa dipisahkan dengan mudah.

dapat memisahkan biji timah dari impuritas yang berupa logam besi. Biji timah yang keluar dari
proses ini memiliki konsentrasi timah antara 70-77% dan hampir semuanya berupa mineral
Cassiterite.

atau minyak bumi. Adakalanya juga ditambahkan limestone dan pasir untuk menghilangkan
impuritasnya kemudian material dipanaskan pada suhu 1400 C. Karbon bereaksi dengan CO2
yang ada didalam furnace membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi dengan cassiterite
membentuk timah dan karbondioksida. Logam timah yang dihasilkan dipisahkan melalui bagian
bawah furnace untuk diproses lebih lanjut. Untuk memperoleh timah dengan kemurnian yang
tinggi maka dapat dilakukan dengan menggunakan proses elektrolisis. Dengan cara ini
kemurnian timah yang diperoleh bisa mencapai 99,8%.
i untuk membuat timah dari biji timah tergantung dari jenis
biji dan kandungan impuritas dari biji timah. Bijih timah yang biasa digunakan untuk produksi
adalah dengan kandungan 0,8-1% (persen berat) timah atau sedikitnya 0,015% untuk biji timah
berupa bongkahan-bongkahan kecil. Biji timah dihancurkan dan kemudian dipisahkan dari
material-material yang tidak diperlukan, adakalanya biji yang telah dihancurkan dilewatkan
dalam floating tank dan titambahkan zat kimia tertentu sehingga biji timahnya bisa terapung
sehingga bisa dipisahkan dengan mudah.

dapat memisahkan biji timah dari impuritas yang berupa logam besi. Biji timah yang keluar dari

proses ini memiliki konsentrasi timah antara 70-77% dan hampir semuanya berupa mineral
Cassiterite.

atau minyak bumi. Adakalanya juga ditambahkan limestone dan pasir untuk menghilangkan
impuritasnya kemudian material dipanaskan pada suhu 1400 C. Karbon bereaksi dengan CO2
yang ada didalam furnace membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi dengan cassiterite
membentuk timah dan karbondioksida. Logam timah yang dihasilkan dipisahkan melalui bagian
bawah furnace untuk diproses lebih lanjut. Untuk memperoleh timah dengan kemurnian yang
tinggi maka dapat dilakukan dengan menggunakan proses elektrolisis. Dengan cara ini
kemurnian timah yang diperoleh bisa mencapai 99,8%.
4. Kegunaan Timah
Logam timah banyak dipergunakan untuk solder(52%), industri plating (16%), untuk bahan
dasar kimia (13%), kuningan & perunggu (5,5%), industri gelas (2%), dan berbagai macam
aplikasi lain (11%).

E.

TIMBAL ( Pb )

Logam timbal telah dipergunakan oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu (sekitar 6400 SM)
hal ini disebabkan logam timbal terdapat diberbagai belahan bumi, selain itu timbal mudah di
ekstraksi dan mudah dikelola. Unsur ini telah lama diketahui dan disebutkan di kitab Exodus.
Para alkemi mempercayai bahwa timbal merupakan unsur tertua dan diasosiasikan dengan
planet Saturnus. Timbal alami, walau ada jarang ditemukan di bumi.
Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Lead dengan simbol kimia Pb. Simbol ini
berasal dari nama latin timbal yaitu Plumbum yang artinya logam lunak. Timbal memiliki warna
putih kebiruan yang terlihat ketika logam Pb dipotong akan tetapi warna ini akan segera
berubah menjadi putih kotor atau abu-abu gelap ketika logam Pb yang baru dipotong tersebut
terekspos oleh udara.
Timbal memiliki empat isotop yang stabil yaitu 204Pb, 206Pb, 207Pb, dan 208Pb. Standar
massa atom Pb rata-rata adalah 207,2. Sekitar 38 isotop Pb telah ditemukan termasuk isotop
sintesis yang bersifat tidak stabil. Isotop timbal dengan waktu paruh yang terpanjang dimiliki
oleh 205Pb yang waktu paruhnya adalah 15,3 juta tahun dan 202Pb yang memiliki waktu paruh
53.000 tahun.
Timbal memiliki nomor atom 82 dan nomor massa 207,2. Dengan nomor atom 82 maka timbal
memiliki konfigurasi elektron [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p2 dengan jumlah elektron tiap selnya adalah

2, 8, 18, 32, 18, 4. Timbal berada pada golongan IVA (14) bersama dengan C, Si, Ge, dan Sn,
periode 6 dan berada pada blok s.
1.

Sifat-Sifat Timbal

Timbal atau Timah Hitam (Pb) adalah unsur yang bersifat logam, hal ini merupakan anomali
karena unsur-unsur diatasnya (Gol IV) yakni Karbon dan Silikon bersifat non-logam. Di alam,
timbal ditemukan dalam mineral Galena (PbS), Anglesit (PbSO4 ) dan Kerusit (PbCO3,), juga
dalam keadaan bebas. Memiliki sifat khusus seperti dibawah ini, yakni:
1. Berwarna putih kebiru-biruan dan mengkilap.
2. Lunak sehingga sangat mudah ditempa.
3. Tahan asam, karat dan bereaksi dengan basa kuat.
4. Daya hantar listrik kurang baik. (Konduktor yang buruk)
5. Massa atom relative 207,2
6. Memiliki Valensi 2 dan 4.
7. Tahan Radiasi
8. Timbal larut dalam beberapa asam
9. Bereaksi secara cepat dengan halogen
Timbal sering kali memiliki sifat tampak seperti gas mulia yaitu tidak reaktif, ditunjukkan
oleh harga potensial standarnya sebesar 0,13 V. kereaktifan yang rendah ini dikaitkan dengan
overvoltage yang tinggi terhadap hidrogen, dan juga dalam beberapa hal tidak terlarutkan oleh
H2SO4 pekat dan HCl pekat.

Sifat Timbal yang lain


Berbagai macam timbal oksida mudah direduksi menjadi logamnya. Hal ini bisa
dilakukan dengan menggunakan reduktor glukosa, atau mencampur antara PbO dengan PbS
kemudian dipanaskan.
2PbO + PbS 3 Pb + SO2
Bila dipanaskan dengan nitrat dari logam alkali maka logam timbal akan membentuk
PbO yang umumnya disebut sebagai litharge. PbO adalah contoh dari timbal dengan biloks 2.
PbO larut dalam asam nitrat dan asam asetat. PbO juga larut dalam larutan basa membentuk
garam plumbit.
PbO2 adalah contoh dari timbal dengan biloks 4 dan merupakan agen pengoksidasi
yang kuat. Karena PbO larut dalam asam dan basa maka PbO bersifat amfoter. Senyawa
timbal dengan dua macam biloks juga ada yaitu Pb3O4 yang dikenal dengan nama minium.
2.

Senyawa Timbal

Senyawa timbal yang umum adalah Tetra Etil Lead (TEL), PbO2, Timbal(II) Klorida (PbCl2),
Timbal tetroksida (Pb3O4), dan Timbal(II) Nitrat.
3.

Cara Pemerolehan

Pada umumnya biji timbal mengandung 10% Pb dan biji yang memiliki kandungan timbal
minimum 3% bisa dipakai sebagai bahan baku untuk memproduksi timbal. Biji timbal pertama
kali dihancurkan dan kemudian dipekatkan hingga konsentrasinya mencapai 70% dengan
menggunakan proses froth flotation yaitu proses pemisahan dalam industri untuk memisahkan
material yang bersifat hidrofobik dengan hidrofilik.
Kandungan sulfida dalam biji timbal dihilangkan dengan cara memanggang biji timbal
sehingga akan terbentuk timbal oksida (hasil utama) dan campuran antara sulfat dan silikat
timbal dan logam-logam lain yang ada dalam biji timbal. Pemanggangan ini dilakukan dengan
menggunakan aliran udara panas. Reaksi yang terjadi adalah:
MSn + 1.5nO2 MOn + nSO2.
Timbal oksida yang terbentuk direduksi dengan menggunakan alat yang dinamakan
blast furnace dimana pada proses ini hampir semua timbal oksida akan direduksi menjadi
logam timbal. Hasil timbal dari proses ini belum murni dan masih mengandung kontaminan
seperti Zn, Cd, Ag, Cu, dan Bi. Timbal oksida yang tidak murni ini kemudian dicairkan dalam
furnace reverberatory dan ditreatment menggunakan udara, uap, dan belerang dimana
kontaminan akan teroksidasi kecuali perak, emas, dan bismuth. Kontaminan ini akan terapung
pada bagian atas sehingga dapat dipisahkan. Logam perak dan emas dipisahkan, dan
bismuthnya dihilangkan dengan menggunakan logam kalsium dan magnesium. Hasil logam
yang dihasilkan dari keseluruhan proses ini adalah logam timbal. Logam timbal yang sangat
murni diperoleh dengan cara elektrolisis meggunakan elektrolit silica flourida.
4.

Kegunaan Timbal

Timbal memiliki kegunaan yang sangat besar bagi kesejahteraan hidup manusia apabila
dikelola secara bijaksana, adapun berbagai kegunaan dari timbal antara lain:
a.

Timbal digunakan dalam accu dimana accu ini banyak dipakai dalam bidang automotif.

b.

Timbal dipakai sebagai agen pewarna dalam bidang pembuatan keramik terutama untuk

warna kuning dan merah.


c.

Timbal dipakai dalam industri plastic PVC untuk menutup kawat listrik.

d.

Timbal dipakai sebagai proyektil untuk alat tembak dan dipakai pada peralatan pancing

untuk pemberat disebakan timbale memiliki densitas yang tinggi, harganya murah dan mudah
untuk digunakan.
e.

Lembaran timbal dipakai sebagai bahan pelapis dinding dalam studio musik.

f.

Timbal dipakai untuk pelindung alat-alat kedokteran, laboratorium yang menggunakan

radiasi misalnya sinar X.


g.

Timbal cair dipergunakan sebagai agen pendingin dalam peralatan reactor yang

menggunakan timbale sebagai pendingan.


h.

Kaca timbal mengandung 12-28% Pb dimana dengan adanya Pb ini akan mengubah

karakteristik optis dari kaca dan mereduksi transmisi radiasi.


i.

Timbal banyak dipakai untuk elektroda pada peralatan elektrolisis.

j.

Timbal digunakan untuk solder untuk industri elektronik.

k.

Timbal dipakai dalam berbagai kabel listrik bertegangan tinggi untuk mencegah difusi air

dalam kabel.
l.

Timbal ditambahkan dalam peralatan yang terbuat dari kuningan agar tidak licin dan

biasanya digunakan dalam peralatan permesinan.


m.

Timbal dipakai dalam raket untuk memperberat massa raket.

n.

Timbal karena sifatnya tahan korosi maka dipakai dalam bidang kontruks.

o.

Dalam bentuk senyawaan maka tetra-etil-lead dipakai sebagai anti-knock pada bahan

bakar.
p.

Semikonduktor berbahan dasar timbal banyak seperti Timbal telurida, timbale selenida,

dan timbale antimonida dipakai dalam peralatan sel surya dan dipakai dalam peralatan detektor
inframerah.
q.

Timbal biasanya dipakai untuk menyeimbangkan roda mobil tapi sekarang dilarang karena

pertimbangan lingkungan.
r.

Digunakan sebagai aditif bahan bakar (TEL), berfungsi untuk mengurangi knock pada

mesin.

GOLONGAN IVA

Unsur IVA (yang dibuletin) terdiri dari 6 unsur yaitu Karbon (C), Silikon (Si), Germanium (Ge),
Timah (Sn), Timbel (Pb) dan Ununquadium (Uuq).. Unsur yang terakhir ini sepertinya baru dan
bahasan tentangnya (ceile!!) belom begitu banyak... Ok, let's see......

Karbon
Simbol

: C

Radius Atom

: 0.91

Volume Atom

: 5.3 cm3/mol

Massa Atom

: 12.011

Titik Didih

: 5100 K

Radius Kovalensi

: 0.77

Struktur Kristal

: Heksagonal

Massa Jenis

: 2.26 g/cm3

Konduktivitas Listrik : 0.07 x 106 ohm-1cm-1


Elektronegativitas

: 2.55

Konfigurasi Elektron : [He]2s2p2


Formasi Entalpi

: kJ/mol

Konduktivitas Panas : 80 Wm-1K-1


Potensial Ionisasi

: 11.26 V

Titik Lebur

: 3825 K

Bilangan Oksidasi

: -4,+4,2

Kapasitas Panas

: 0.709 Jg-1K-1

Entalpi Penguapan

: -715 kJ/mol

Sejarah
(Latin: carbo, arang) Karbon, suatu unsur yang telah ditemukan sejak jaman pra-sejarah sangat
banyak ditemukan di alam. Karbon juga banyak terkandung di matahari, bintang-bintang, komet
dan amosfir kebanyakan planet. Karbon dalam bentuk berlian mikroskopik telah ditemukan di
dalam beberapa meteor yang jatuh ke bumi. Berlian alami juga ditemukan di kimberlite pipa
gunung berapi, di Afrika Selatan, Arkansas dan beberapa tempat lainnya. Berlian sekarang ini
diambil dari dasar samudera di lepas pantai Cape of Good Hope. Sekitar 30% berlian industri
yang
dipakai
di
AS
sekarang
ini
merupakan
hasil
sintesis.
Energi dari matahari dan bintang-bintang dapat diatribusikan setidaknya pada siklus karbonnitrogen.
Bentuk
Karbon ditemukan di alam dalam tiga bentuk alotropik: amorphous, grafit dan berlian.
Diperkirakan ada bentuk keempat, yang disebut karbon. Ceraphite (serafit) merupakan bahan
terlunak, sedangkan belian bahan yang terkeras. Grafit ditemukan dalam dua bentuk: alfa dan
beta. Mereka memiliki sifat identik., kecuali struktur kristal mereka. Grafit alami dilaporkan
mengandung sebanyak 30% bentuk beta, sedangkan bahan sintesis memiliki bentuk alfa.
Bentuk alfa hexagonal dapat dikonversi ke beta melalui proses mekanikal, dan bentuk beta
kembali menjadi bentuk alfa dengan cara memanaskannya pada suhu di atas 1000 derajat
Celcius.
Pada tahun 1969, ada bentuk alotropik baru karbon yang diproduksi pada saat sublimasi grafit
pirolotik (pyrolytic graphite) pada tekanan rendah. Di bawah kondisi free-vaporization
(vaporisasi bebas) di atas 2550K, karbon terbentuk sebagai kristal-kristal tranparan kecil pada
tepian grafit. Saat ini sangat sedikit informasi yang tersedia mengenai karbon.
Senyawa-senyawa
Karbon dioksida ditemuka di atmosfir bumi dan terlarut dalam air. Karbon juga merupakan
bahan batu besar dalam bentuk karbonat unsur-unsur berikut: kalsium, magnesium, dan besi.
Batubara, minyak dan gas bumi adalah hidrokarbon. Karbon sangat unik karena dapat
membentuk banyak senyawa dengan hidrogen, oksigen, nitrogen dan unsur-unsur lainnya.
Dalam banyak senyawa ini atom karbon sering terikat dengan atom karbon lainnya. Ada sekitar
sepuluh juta senyawa karbon, ribuan di antaranya sangat vital bagi kehidupan. Tanpa karbon,
basis kehidupan menjadi mustahil. Walau silikon pernah diperkirakan dapat menggantikan
karbon dalam membentuk beberapa senyawa, sekarang ini diketahui sangat sukar membentuk
senyawa yang stabil dengan untaian atom-atom silikon. Atmosfir planet Mars mengandung
96,2% CO2. Beberapa senyawa-senyawa penting karbon adalah karbon dioksida (CO2), karbon
monoksida (CO), karbon disulfida (CS2), kloroform (CHCl3), karbon tetraklorida (CCl4), metana
(CH4), etilen (C2H4), asetilen (C2H2), benzena (C6H6), asam cuka(CH3COOH) dan turunanturunan
mereka.
Isotop
Karbon memiliki 7 isotop. Pada tahun 1961, organisasi International Union of Pure and Applied
Chemistry mengadopsi isotop karbon-12 sebagai dasar berat atom. Karbon-14, isotop dengan
paruh waktu 5715 tahun, telah digunakan untuk menghitung umur bahan-bahan organik seperti
pohon dan spesimen-spesimen arkeologi.
Silikon

Simbol

: Si

Radius Atom

: 1.32

Volume Atom

: 12.1 cm3/mol

Massa Atom

: 28.0856

Titik Didih

: 2630 K

Radius Kovalensi

: 1.11

Struktur Kristal

: Fcc

Massa Jenis

: 2.33 g/cm3

Konduktivitas Listrik : 4 x 106 ohm-1cm-1


Elektronegativitas

: 1.9

Konfigurasi Elektron : [Ne]3s2p2


Formasi Entalpi

: 50.2 kJ/mol

Konduktivitas Panas : 148 Wm-1K-1


Potensial Ionisasi

: 8.151 V

Titik Lebur

: 1683 K

Bilangan Oksidasi

: 4,2

Kapasitas Panas

: 0.7 Jg-1K-1

Entalpi Penguapan

: 359 kJ/mol

Sejarah
(Latin, silex, silicis, flint). Davy pada tahun 1800 menganggap silika sebagai senyawa
ketimbang suatu unsur. Sebelas tahun kemudian pada tahun 1811, Gay Lussac dan Thenard
mungkin mempersiapkan amorphous sillikon tidak murni dengan cara memanaskan kalium
dengan silikon tetrafluorida.
Pada tahun 1824 Berzelius, yang dianggap sebagai penemu pertama silikon, mempersiapkan
amorphous silikon dengan metode yang sama dan kemudian memurnikannya dengna
membuang fluosilika dengan membersihkannya berulang kali. Deville pada tahun 1854 pertama
kali mempersiapkan silikon kristal, bentuk alotropik kedua unsur ini.
Sumber
Silikon terdapat di matahari dan bintang-bintang dan merupakan komponen utama satu kelas
bahan meteor yang dikenal sebagai aerolites. Ia juga merupakan komponen tektites, gelas
alami yang tidak diketahui asalnya.
Silikon membentuk 25.7% kerak bumi dalam jumlah berat, dan merupakan unsur terbanyak
kedua, setelah oksigen. Silikon tidak ditemukan bebas di alam, tetapi muncul sebagian besar
sebagai oksida dan sebagai silikat. Pasir, quartz, batu kristal, amethyst, agate, flint, jasper dan
opal adalah beberapa macam bentuk silikon oksida. Granit, hornblende, asbestos, feldspar,
tanah liat, mica, dsb merupakan contoh beberapa mineral silikat.
Silikon dipersiapkan secara komersil dengan memanaskan silika dan karbon di dalam tungku
pemanas listrik, dengan menggunakan elektroda karbon. Beberapa metoda lainnya dapat

digunakan untuk mempersiapkan unsur ini. Amorphous silikon dapat dipersiapkan sebagai
bubuk cokelat yang dapat dicairkan atau diuapkan. Proses Czochralski biasanya digunakan
untuk memproduksi kristal-kristal silikon yang digunakan untuk peralatan semikonduktor. Silikon
super murni dapat dipersiapkan dengan cara dekomposisi termal triklorosilan ultra murni dalam
atmosfir hidrogen dan dengan proses vacuum float zone.
Kegunaan
Silikon adalah salah satu unsur yang berguna bagi manusia. Dalam bentuknya sebagai pasir
dan tanah liat, dapat digunakan untuk membuat bahan bangunana seperti batu bata. Ia juga
berguna sebagai bahan tungku pemanas dan dalam bentuk silikat ia digunakan untuk membuat
enamels (tambalan gigi), pot-pot tanah liat, dsb. Silika sebagai pasir merupakan bahan utama
gelas Gelas dapat dibuat dalam berbagai macam bentuk dan digunakan sebagai wadah,
jendela, insulator, dan aplikasi-aplikasi lainnya. Silikon tetraklorida dapat digunakan sebagai
gelas iridize.
Silikon super murni dapat didoping dengan boron, gallium, fosfor dan arsenik untuk
memproduksi silikon yang digunakan untuk transistor, sel-sel solar, penyulingan, dan alat-alat
solid-state lainnya, yang digunakan secara ekstensif dalam barang-barang elektronik dan
industri antariksa.
Hydrogenated amorphous silicone memiliki potensial untuk memproduksi sel-sel murah untuk
mengkonversi energi solar ke energi listrik.
Silikon sangat penting untuk tanaman dan kehidupan binatang. Diatoms dalam air tawar dan air
laut mengekstrasi silika dari air untuk membentuk dinding-dinding sel. Silika ada dalam abu
hasil pembakaran tanaman dan tulang belulang manusia. Silikon bahan penting pembuatan
baja dan silikon karbida digunakan dalam alat laser untuk memproduksi cahaya koheren
dengan panjang gelombang 4560 A.
Sifat-sifat
Silikon kristalin memiliki tampatk kelogaman dan bewarna abu-abu. Silikon merupakan unsur
yang tidak reaktif secara kimia (inert), tetapi dapat terserang oleh halogen dan alkali.
Kebanyakan asam, kecuali hidrofluorik tidak memiliki pengaruh pada silikon.Unsur silikon
mentransmisi lebih dari 95% gelombang cahaya infra merah, dari 1,3 sampai 6 mikrometer.
Penanganan
Banyak yang bekerja di tempat-tempat dimana debu-debu silikon terhirup sering mengalami
gangguan penyakit paru-paru dengan nama silikosis.
Germanium
Simbol

: Ge

Radius Atom

: 1.37

Volume Atom

: 13.6 cm3/mol

Massa Atom

: 74.9216

Titik Didih

: 3107 K

Radius Kovalensi

: 1.22

Struktur Kristal

: Fcc

Massa Jenis

: 5.32 g/cm3

Konduktivitas Listrik : 3 x 106 ohm-1cm-1


Elektronegativitas

: 2.01

Konfigurasi Elektron : [Ar]3d10 4s2p2


Formasi Entalpi

: 31.8 kJ/mol

Konduktivitas Panas : 59.9 Wm-1K-1


Potensial Ionisasi

: 7.899 V

Titik Lebur

: 1211.5 K

Bilangan Oksidasi

: 4

Kapasitas Panas

: 0.32 Jg-1K-1

Entalpi Penguapan

: 334.3 kJ/mol

Sejarah
(Latin: Germania, Jerman). Mendeleev memprediksikan keberadaan unsur ini pada tahun 1871
dengan nama ekasilikon yang kemudian ditemukan oleh Winkler pada tahun 1886.
Sumber
Logam ini ditemukan di

argyrodite, sulfida germanium dan perak


germanite, yang mengandung 8% unsur ini
bijih seng
batubara
mineral-mineral lainnya

Unsur ini diambil secara komersil dari debu-debu pabrik pengolahan bijih-bijih seng, dan
sebagai produk sampingan beberapa pembakaran batubara. Germanium dapat dipisahkan dari
logam-logam lainnya dengan cara distilasi fraksi tetrakloridanya yang sangat reaktif. Tehnik ini
dapat
memproduksi
germanium
dengan
kemurnian
yang
tinggi.
Sifat-sifat
Unsur ini logam yang putih keabu-abuan. Dalam bentuknya yang murni, germanium berbentuk
kristal dan rapuh. Germanium merupakan bahan semikonduktor yang penting. Tehnik
pengilangan-zona (zone-refining techniques) memproduksi germanium kristal untuk
semikonduktor
dengan
kemurnian
yang
sangat
tinggi.
Kegunaan
Ketika germanium didoping dengan arsenik, galium atau unsur-unsur lainnya, ia digunakan
sebagai transistor dalam banyak barang elektronik. Kegunaan umum germanium adalah
sebagai bahan semikonduktor. Kegunaan lain unsur ini adalah sebagai bahan pencampur
logam, sebagai fosfor di bola lampu pijar dan sebagai katalis. Germanium dan germanium
oksida tembus cahaya sinar infra merah dan digunakan dalam spekstroskopi infra mera dan
barang-baran optik lainnya, termasuk pendeteksi infra merah yang sensitif. Index refraksi yang
tinggi dan sifat dispersi oksidanya telah membuat germanium sangat berguna sebagai lensa

kamera wide-angle dan microscope objectives. Bidang studi kimia organogermanium


berkembang menjadi bidang yang penting. Beberapa senyawa germanium memiliki tingkat
keracunan yang rendah untuk mamalia, tetapi memiliki keaktifan terhadap beberap jenis
bakteria, sehingga membuat unsur ini sangat berguna sebagai agen kemoterapi.
Timah
Simbol

: Sn

Radius Atom

: 1.62

Volume Atom

: 16.3 cm3/mol

Massa Atom

: 118.71

Titik Didih

: 2876 K

Radius Kovalensi

: 1.41

Struktur Kristal

: Tetragonal

Massa Jenis

: 7.31 g/cm3

Konduktivitas Listrik : 8.7 x 106 ohm-1cm-1


Elektronegativitas

: 1.96

Konfigurasi Elektron : [Kr]4d10 5s2p3


Formasi Entalpi

: 7.2 kJ/mol

Konduktivitas Panas : 66.6 Wm-1K-1


Potensial Ionisasi

: 7.344 V

Titik Lebur

: 505.12 K

Bilangan Oksidasi

: 4,2

Kapasitas Panas

: 0.228 Jg-1K-1

Entalpi Penguapan

: 290.37 kJ/mol

Sifat
Timah biasa terbentuk oleh 9 isotop yang stabil. Ada 18 isotop lainnya yang diketahui. Timah
merupakan logam perak keputih-putihan, mudah dibentuk, ductile dan memilki struktur kristal
yang tinggi. Jika struktur ini dipatahkan, terdengar suara yang sering disebut tin cry
(tangisan
timah)
ketika
sebatang
unsur
ini
dibengkokkan.
Bentuk
Unsur ini memiliki 2 bentuk alotropik pada tekanan normal. Jika dipanaskan, timah abu-abu
(timah alfa) dengan struktur kubus berubah pada 13.2 derajat Celcius menjadi timah putih
(timah beta) yang memiliki struktur tetragonal. Ketika timah didinginkan sampai suhu 13,2
derajat Celcius, ia pelan-pelan berubah dari putih menjadi abu-abu. Perubahan ini disebabkan
oleh ketidakmurnian (impurities) seperti aluminium dan seng, dan dapat dicegah dengan
menambahkan antimoni atau bismut. Perubahan dari bentuk alfa ke bentuk beta dinamakan
tin pest. Timah abu-abu memiliki sedikit kegunaan. Timah dapat dipoles sangat licin
dan digunakan untuk menyelimuti logam lain untuk mencegah korosi dan aksi kimia. Lapisan
tipis
timah
pada
baja
digunakan
untuk
membuat
makanan
tahan
lama.

Campuran logam timah sangat penting. Solder lunak, perunggu, logam babbit, logam bel,
logam putih, campuran logam bentukan dan perunggu fosfor adalah beberapa campuran logam
yang
mengandung
timah.
Timah dapat menahan air laut yang telah didistilasi dan air keran, tetapi mudah terserang oleh
asam yang kuat, alkali dan garam asam. Oksigen dalam suatu solusi dapat mempercepat aksi
serangan kimia-kimia tersebut. Jika dipanaskan dalam udara, timah membentuk Sn2, sedikit
asam, dan membentuk stannate salts dengan oksida. Garam yang paling penting adalah
klorida, yang digunakan sebagai agen reduksi. Garam timah yang disemprotkan pada gelas
digunakan untuk membuat lapisan konduktor listrik. Aplikasi ini telah dipakai untuk kaca mobil
yang tahan beku. Kebanyakan kaca jendela sekarang ini dibuat dengan mengapungkan gelas
cair di dalam timah cair untuk membentuk permukaan datar (proses Pilkington).
Baru-baru ini, campuran logam kristal timah-niobium menjadi superkonduktor pada suhu sangat
rendah, menjadikannya sebagai bahan konstruksi magnet superkonduktif yang menjanjikan.
Magnet tersebut, yang terbuat oleh kawat timah-niobium memiliki berat hanya beberapa
kilogram tetapi dengan baterai yang kecil dapat memproduksi medan magnet hampir sama
dengan kekuatan 100 ton elektromagnet yang dijalankan dengan sumber listrik yang besar.
Penanganan
Jumlah timah yang sedikit dalam makanan tidak berbahaya. Limit dalam makanan di Amerika
Serikat adalah 300 mg/kg. Senyawa timah triakil dan triaril digunakan sebagai racun biologi
(biocides) dan perlu ditangani secara hati-hati.
Timbal
Simbol

: Pb

Radius Atom

: 1.75

Volume Atom

: 18.3 cm3/mol

Massa Atom

: 207.2

Titik Didih

: 2023 K

Radius Kovalensi

: 1.47

Struktur Kristal

: Fcc

Massa Jenis

: 11.35 g/cm3

Konduktivitas Listrik : 4.8 x 106 ohm-1cm-1


Elektronegativitas

: 2.33

Konfigurasi Elektron : [Xe]4f14 5d10 6s2p2


Formasi Entalpi

: 4.77 kJ/mol

Konduktivitas Panas : 35.3 Wm-1K-1


Potensial Ionisasi

: 7.416 V

Titik Lebur

: 600.65 K

Bilangan Oksidasi

: 4,2

Kapasitas Panas

: 0.129 Jg-1K-1

Entalpi Penguapan

: 177.9 kJ/mol

Sejarah
(Anglo-saxon: lead, Latin: plumbum). Unsur ini telah lama diketahui dan disebutkan di kitab
Exodus. Para alkemi mempercayai bahwa timbal merupakan unsur tertua dan diasosiasikan
dengan planet Saturn. Timbal alami, walau ada jarang ditemukan di bumi.
Sumber
Timbal didapatkan dari galena (PbS) dengan proses pemanggangan. Anglesite, cerussite, dan
minim
adalah
mineral-mineral
timbal
yang
lazim
ditemukan.
Sifat-sifat
Timbal merupakan logam putih kebiru-biruan dengan pancaran yang terang. Ia sangat lunak,
mudah dibentuk, ductile, dan bukan konduktor listrik yang baik. Ia memiliki resistasi tinggi
terhadap korosi. Pipa-pipa timbal dari jaman Romawi masih digunakan sampai sekarang. Unsur
ini juga digunakan dalam kontainer yang mengandung cairan korosif seperti asam sulfur dan
dapat dibuat lebih kuat dengan cara mencampurnya dengan antimoni atau logam lainnya.
Bentuk
Timbal alami adalah campuran 4 isotop: 204Pb (1.48%), 206Pb (23.6%), 207Pb (22.6%) dan 208Pb
(52.3%). Isotop-isotop timbal merupakan produk akhir dari tiga seri unsur radioaktif alami: 206Pb
untuk seri uranium, 207Pb untuk seri aktinium, dan 208Pb untuk seri torium. Dua puluh tujuh
isotop
timbal
lainnya
merupakan
radioaktif.
Campuran logam timbal termasuk solder dan berbagai logam antifriksi. Jumlah timbal yang
banyak digunakan sebagai logam dan dioksida dalam baterai. Logam ini juga digunakan
sebagai
selimut
kabel,
pipa,
amunisi
dan
pembuatan
timbal
tetraetil.
Kegunaan
Logam ini sangat efektif sebagai penyerap suara. Ia digunakan sebagai tameng radiasi di
sekeliling peralatan sinar-x dan reaktor nuklir. Juga digunakan sebagai penyerap getaran.
Senyawa-senyawa timbal seperti timbal putih, karbonat, timbal putih yang tersublimasi, chrome
yellow (krom kuning) digunakan secara ekstensif dalam cat. Tetapi beberapa tahun terakhir,
penggunaan timbal dalam cat telah diperketat untuk mencegah bahaya bagi manusia.
Penanganan
Timbal yang tertimbun dalam tubuh dapat menjadi racun. Program nasional di AS telah
melarang penggunaan timbal dalam campuran bensin karena berbahaya bagi lingkungan
Ununquadium
Simbol

: Uuq

Radius Atom

Volume Atom

: cm3/mol

Massa Atom

: n/a

Titik Didih

: K

Radius Kovalensi

Struktur Kristal

: n/a

Massa Jenis

: g/cm3

Konduktivitas Listrik : x 106 ohm-1cm-1


Elektronegativitas

: n/a

Konfigurasi Elektron : [Rn]5f14 6d12 7s2


Formasi Entalpi

: kJ/mol

Konduktivitas Panas : Wm-1K-1


Potensial Ionisasi

: V

Titik Lebur

: K

Bilangan Oksidasi

: n/a

Kapasitas Panas

: Jg-1K-1

Entalpi Penguapan

: kJ/mol

Unsur 114 memiliki masa paruh waktu 30 detik, yang lebih lama dari unsur 112. Ini merupakan
bukri kestabilan yang diperkirakan di sekitar unsur 114 (di mana kombinasi proton dan neutron
akan bergabung membentuk struktur yang stabil.
Sebuah cahaya 48Ca ditembakkan ke target 244Pu untuk membuat atom unsur 114.

Anda mungkin juga menyukai