Anda di halaman 1dari 15

BIOETIKA DAN HUMANIORA

ANALISA FILM

Patch Adam

Disusun oleh :

NO NAMA NPM

1. M. Iqbal Cahyana E. P. 15700012


2. Putu Devananda P.A 15700024
3. Kadek Herma Abinanda 15700026
4. Dwi Arumaniya 15700042
5. Ketut Artawan 15700054
6. Komang Adinata Putra 15700070
7. Eko Arif S 15700082
8. Muhammad Rizqy Haj 15700120

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

TAHUN AJARAN 2015/2016


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

atas anugerah yang diberikan-Nya, kami bisa menyelesaikan makalah Bioetika ini

dengan tepat waktu. Kami berharap agar makalah ini dapat dipergunakan sebaik-

baiknya dan dapat membantu memajukan setiap Mahasiswa/i Kedokteran dalam

berpikir dan memecahkan masalah-masalah Kedokteran yang ada saat ini.

Atas tersusunnya makalah ini kami tidak lupa untuk mengucapkan

terimakasih kepada:

1) Dosen Mata Kuliah Bioetika Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

dr.Meivy Isnoviana,SH,MH.

2) Teman-teman kami yang telah menyumbangkan doa dan pikirannya

untuk menyusun makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran demi

kesempurnaan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi masyarakat luas. Atas perhatiannya, kami ucapkan terimakasih

dan apabila ada salah penulisan kata dalam makalah ini kami mohon maaf.

Surabaya, Agustus 2016

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

Halaman

COVER

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3

BAB I (PENDAHULUAN) ................................................................................... 4

BAB II (PEMBAHASAN)..................................................................................... 5

BAB III (PENUTUP) ........................................................................................... 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kewajiban seorang dokter adalah menolong pasien dengan


mempertimbangkan segala resiko yang akan diambil, dengan begitu
seorang dokter akan mampu mengambil sebuah keputusan dengan
pilihan terbaik, sesuai dengan kaidah dasar moral yaitu non-
maleficence dan beneficence karena tindakan yang diambil bertujuan
mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien dengan
mempertimbangakan segala resiko serta manfaat dimana manfaatnya
lebih banyak dibandingkan resiko yang dialami pasien, minimal tidak
memperparah keadaan pasien.

1.2 Tujuan
Mengetahui apa saja factor yang perlu dipertimbangkan dalam
mengambil suatu keputusan utamanya jika menyangkut nyawa pasien
walaupun ada resiko besar yang mungkin mengakibatkan sang dokter
kehilangan karirnya.
1.3 Manfaat
Untuk memberikan pengetahuan tentang Kaidah Dasar
Bioetika yang harus bisa di terapkan mahasiswa/mahasiswi fakultas
kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya untuk kemudian hari
serta dapat mempertimbangkan segala factor dalam mengambil
keputusan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Permasalahan (Cuplikan Cerita/Alur Cerita)

Berawal dengan Adams Adams yang mengalami depresi berat hingga


mencoba bunuh diri karena orang tuanya meninggal, namun ia secara sukarela
masuk ke rumah sakit jiwa lantaran ingin sembuh. Ketika berada dalam perawatan
di rumah sakit, Adams mulai menemukan jalan hidupnya. Di sana ia menikmati
bisa menolong pasien lain lantaran melihat dokter dan staf bersikap kaku pada
para pasien. Obrolan singkatnya bersama Athur seorang ilmuwan yang resah
menyadarkan ia jalan mana yang harus dilakukannya. Adams menolong para
pasien dengan humor dan tawa. Sejak itu Hunter yang kemudian lebih dikenal
dengan julukan Adams bertekad menjadi dokter agar bisa membantu banyak
orang. Hunter pun keluar dari rumah sakit dan melanjutkan sekolah kedokteran.
Mewujudkan hasratnya menjadi dokter untuk menolong dan melayani orang-
orang.

Dua tahun kemudian Adams mendaftar di Virginia Medical


University meskipun di usia yang cukup tua untuk seorang mahasiswa
kedokteran. Namun di sana, Adams melihat metode pengobatan yang diajarkan
sangat kaku. Ia mempertanyakan pendekatan perawatan medis dan bertentangan
dengan dekan nya Walcott yang percaya bahwa dokter harus memperlakukan
pasien sebagai pasien, bukan ikatan dengan mereka sebagai manusia.

Adams tidak peduli kecaman dari dekan Walcott yang seperti bom waktu dapat
memberhentikan Adams dari sekolah kapan saja, bersama dengan Truman dan
Carin, Adams mendirikan sebuah klinik rumah yang bebas biaya, bebas formulir,
dan asuransi. Mereka membantu banyak pasien miskin yang tidak terjangkau
sistem kesehatan Amerika yang mahal dan elit. Namun Adams yang belum
memiliki izin praktek, lalu diajukan ke dewan kehormatan kedokteran, Medical
Review Boardsehingga terancam kelulusanya sebagai dokter.

5
2.2 Analisis Berdasar Kaidah Dasar Moral

Tabel 1. KDB 1 (Beneficence) : Prinsip moral yg mengutamakan


tindakan yg ditujukan untuk kebaikan pasien

No. Kriteria Ada Tidak


Ada
1. Utamakan alturisme (menolong tanpa pamerih,
rela berkorban).
2. Menjamin nilai pokok harkat dan martabat
manusia
3. Memandang pasien/ keluarga dan sesuatu tak
sejauh menguntungkan dokter
4. Mengusakan agar kebaikan/ manfaatnya lebih
banyak dibandingkan dengan keburukannya
5. Paternalisme bertanggung jawab/ kasih sayang
6. Menjamin kehidupan baik minimal manusia
7. Pembatasan Goal-Based
8. Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/
preferensi pasein
9. Minimalisasi akibat buruk
10. Kewajiban menolong pasien gawat darurat
11. Menghargai hak pasien secara keseluruhan
12. Tidak menarik honorarium diluar kepantasan
13. Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara
keseluruhan
14. Mengembangkan profesi secara terus-menerus
15. Memberikan obat berkhasiat namun murah
16. Menerapkan Golden Rule Principle

6
Tabel 2. KDB 2 (Justice) : Prinsip moral yang mementingkan fairness dan
keadilan dalam bersikap maupun dalam mendistribusikan sumber daya (
distributive justice )

No. Kriteria Ada Tidak Ada


1. Memberlakukan segala sesuatu secara
universal
2. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi v
yang telah ia lakukan
3. Memberi kesempatan yang sama terhadap
pribadi dalam posisi yang sama
4. Menghargai hak sehat pasien (affordability,
equality, accessibility, availability, quality)
5. Menghargai hak hukum pasien
6. Menghargai hak orang lain
7. Menjaga kelompok yang rentan (yang paling
dirugikan)
8. Tidak melakukan penyalahgunaan
9. Bijak dalam makro alokasi
10. Memberikan kontribusi yang relatif sama
dengan kebutuhan pasien
11. Meminta partisipasi pasien seusai dengan
kemampuan
12. Kewajiban mendistribusi keuntungan dan
kerugian (biaya, beban, sanksi) secara adil
13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada
saat yang tepat dan kompeten
14. Tidak memberi beban berat secara tidak merata
tanpa alasan sah/ tepat
15. Menghormati hak populasi yang sama-sama
rentan penyakit/ gangguan kesehatan

7
16. Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar
SARA, status sosial dll.
Tabel 3. KDB 3 (Non Maleficence) :Prinsip moral yang melarang tindakan
yang memperburuk keadaan pasien

No. Kriteria Ada Tidak Ada


1. Menolong pasien emergensi
2. Kondisi untuk menggambarkan kriteria
ini adalah:
a.Pasien dalam keadaan berbahaya.
b.Dokter sanggup mencegah bahaya
atau kehilangan.
c.Tindakan kedokteran tadi terbukti
efektif
d.Manfaat bagi pasien > kerugian
dokter (hanya mengalami risiko
minimal)
3. Mengobati pasien yang luka
4. Tidak membunuh pasien (tidak
melakukan euthanasia)
5. Tidak menghina/ caci maki
6. Tidak memandang pasien sebagai objek
7. Mengobati secara tidak proporsional
8. Tidak mencegah pasien secara
berbahaya
9. Menghindari misrepresentasi dari
pasien
10. Tidak membahayakan kehidupan pasien
karena kelalaian
11. Tidak memberikan semangat hidup
12. Tidak melindungi pasien dari serangan

8
13. Tidak melakukan white collar dalam
bidang kesehatan

Tabel 4. KDB 4 (Autonomi) : Prinsip moral menghargai hak hak pasien


terutama hak otonomi pasien

No. Kriteria Ada Tidak Ada


1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri,
menghargai martabat pasien
2. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat
keputusan (pada kondisi elektif)
3. Berterus terang
4. Menghargai privasi
5. Menjaga rahasia pribadi
6. Menghargai rasionalitas pasien
7. Melaksanakan informed consent
8. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten
mengambil keputusan sendiri
9. Tidak mengintervensi atau meghalangi outonomi
pasien
10. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dan
membuat keputusan, termasuk keluarga pasien
sendiri
11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil
pasien pada kasus non emergensi
12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi
kebaikan pasien
13. Menjaga hubungan (kontrak)..

Kesimpulan :

Kaidah Dasar Moral

9
Beneficience Non justice Autonomi
Maleficience

Non Maleficience Beneficience

Non Maleficience

Maka dari analisis yang telah dibuat dapat disimpulkan bahwa kaidah dasar moral
yang paling menonjol dalam cuplikan kasus diatas adalah Non Maleficience

2.3 Analisis Berdasarkan Teori Profesionalisme

Respect

Accountability

10
Duty
Teori
Profesionalisme
Altruism

Excellence

Humanity

keterangan :

Tidak ada dalam cuplikan film

Ada dalam cuplikan film

1. EXCELLENCE : dokter senantiasa terus belajar untuk meningkatkan


kemampuan dan pengetahuan.

2. ACCOUNTABILITY : dokter hendaknya dapat mempertanggung


jawabkan tindakan yang telah dibuat, serta menerima konsekuensinya.
3. DUTY : dokter dapat dihubungi dan reponsif bila sedang dinas
4. ALTRUISM : dokter hendaknya mendahulukan kepentingan pasien di
atas kepentingan pribadi. komunikasi yang baik dengan pasien dan
menghormati kebutuhan pasien dari merupakan bagian dari aspek ini.

5. RESPECT : dokter hendaknya memiliki suatu pengertian untuk dapat


mengenali dan mengakui nilai-nilai mutlak pasien sebagai seorang
manusia dalam berposisi menjadi seseorang, seperti menghargai
otonomi/keputusan yang pasien ambil.

11
6. HUMANITY : Humanism merupakan rasa perikemanusiaan yang
meliputi rasa hormat (respect),rasa kasih (compassion), empati, serta
kehormatan dan integritas (honor and integrity).

a. COMPASSION

b. EMPATHY

c. HONOR

d. INTEGRITY

Penjelasan:

1. EXCELLENCE
Hal ini dapat dilihat dari kemampuan dr Adams meskipun sudah
berkeluarga tetapi dia tetap ingin menjadi mahasiswa kedokteran
lalu setelah lulus membangun klinik sendiri.
2. ACCOUNTABILITY
Tindakan ini dapat dilihat ketika dr adams di siding dalam kasus
dia membuka klinik illegal dan dia mendapatkan konsekuensi tetap
kuliah di fakultas kedokteran

3. DUTY

Tindakan ini dapat dilihat dari cuplikan film tersebut dimana


dr.Adams berbicara dengan suster tentang seorang pasien

4. ALTRUISM

Di film ini dokter Adams mengutamakan membahagiakan pasien


nya dari pada mementingkan bahwa dia mahasiswa kedokteran yang
wajib untuk belajar

12
5. HUMANITY

Hal ini dapat dilihat dari tindakan dr Adams yang menghargai hak
hidup pasien dan tetap melakukan tindakan walaupun karirnya terancam.

2.4 Analisa berdasarkan Metode 4 Box

Medical Indications

Client Preferences
Metode 4 Box

Quality of Life

Contextual Features

keterangan :

Tidak ada dalam cuplikan film

Ada dalam cuplikan film

a) Medical Indications, didasarkan pada penetapan permasalahan medis


& diagnosis.

Pada cuplikan film ini menceritakan tentang tujuan dari prngobatan yg


dilakukan dr adam adalah tidak hanya mengobat secara fisik tapi
mengobati secara psikis.

13
b) Quality of Life, mendiskripsikan kualitas hidup pasien setelah
mengalami pengobatan
Setelah melakukan tindakan pasien yang ada di rumah sakit tersebut
merasakan kualitas hidup bertambah karena bahagia

2.5 Analisa Dilema etik

disini menurut kami yang menjadi dilema yaitu antara Beneficience dengan Non-
maleficience

2.6 Analisa Prima Facie

Jadi menurut kelompok kami prima facie dari kasus ini adalah Non-
maleficience.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

14
Maka kesimpulan yang dapat kami ambil dari film ini adalah dalam mengambil
suatu keputusan perlu adanya pertimbangan dari segala factor, seperti resiko
ataupun manfaatnya, dimana manfaat yang didapatkan harus lebih besar
dibandingkan dengan resiko yang diterima. Dalam kasus ini kaidah dasar moral
yang paling menonjol adalah Non-maleficience karena disini dr.Adams sudah
melakukan dan mengutamakan menolong kehidupan pasien dibandingkan dengan
resiko terhadap karirnya.

3.2 Saran
Saran yang dapat kami sampaikan adalah :
1. Kita sebagai calon dokter harus mengikuti jejak dokter Adams yang
tidak pernah henti-hentinya menyelamatkan pasien,
2. Kita harus terus mengembangkan dan menggali ilmu sebanyak-
banyaknya.

15

Anda mungkin juga menyukai