Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KIMIA UNSUR (2019/2020)

Name : -----Michael Alessandro K-----

Class / No : -----Majesty XII / 17-----

Melalui artikel ini, akan dijelaskan sifat-sifat unsur pada :

I. Alkali (Golongan IA)

Unsur-unsur yang terdapat dalam golongan ini adalah 1H, 3Li, 11Na, 19K, 37Rb, 55Cs,
dan 87Fr (Hidrogen, Litium, Natrium, Kalium, Rubidium, Sesium, dan Fransium),
dengan sifat-sifat sebagai berikut :

 Warna nyala setiap unsur berbeda-beda (3Li : Merah; 11Na : Kuning; 19K : Ungu; 37Rb
: Merah; 55Cs : Biru) dimana 87Fr bersifat radioaktif
 Bersifat metalik berwarna putih-silver dan merupakan reduktor yang kuat, namun
cukup lunak dan dapat diiris
 Berwujud padat pada suhu kamar (kec. 55Cs)
 Bersifat reaktif, sehingga tidak dapat ditemukan dalam keadaan bebas di alam
 Penyimpanan menggunakan kerosin (hidrokarbon bersifat tidak reaktif) agar tetap awet
 Punya nilai bilangan oksidasi 0 dan +1
 Mampu membentuk basa valensi satu / monovalent (1OH-)
 Pembuatan dari elektrolisis leburan / lelehan garam halidanya
 Semakin ke bawah :
o Terjadi peningkatan : sifat logam, radius atom, sifat reduktor, kereaktifan, sifat
basa
o Terjadi penurunan : potensial ionisasi, afinitas elektron, keelektronegatifan, dan
sifat oksidator
 Reaksi :
o Logam + Halogen = Garam
o Logam + H2 = Hidrida (biloks H = -1)
o Logam + O2 = Oksida (biloks O = -2; -1; -½)
o Logam + Asam kuat = Garam netral + H2
o Logam + Air = Basa kuat + H2
 Kegunaan :
o Litium : Baterai HP / Laptop
o Natrium : Lampu huorisens (tol), garam / pengawet, vetsin / MSG, soda kue,
dan soda api / sabun cuci
o Kalium : Sabun mandi, pupuk, mesiu, korek api

II. Alkali Tanah (Golongan IIA)

Unsur-unsur yang terdapat dalam golongan ini adalah 4Be, 12Mg, 20Ca, 38Sr, 56Ba,
dan 88Ra (Berilium, Magnesium, Kalsium, Stronsium, Barium, dan Radium), dengan
sifat-sifat sebagai berikut :

 Warna nyala setiap unsur berbeda-beda (4Be & 12Mg : Putih; 20Ca : Jingga; 38Sr : Merah;
56Ba : Hijau) dimana 4Be bersifat amfoter dan 88Ra bersifat radioaktif
 Bersifat metalik dan reduktor yang cukup kuat (namun lebih kuat IA)
 Pada suhu kamar berwujud padat (kec. Be(OH)2 yang sifatnya amfoter)
 Bersifat reaktif (namun lebih reaktif IA), sehingga tidak dapat ditemukan dalam kondisi
bebas di alam
 Punya nilai bilangan oksidasi 0 dan +2
 Mampu membentuk basa valensi dua / divalen (2OH-)
 Semakin ke bawah :
o Terjadi peningkatan : sifat logam, radius atom, sifat reduktor, kereaktifan, sifat
basa
o Terjadi penurunan : potensial ionisasi, afinitas elektron, keelektronegatifan, dan
sifat oksidator
 Reaksi dengan air di suhu kamar menghasilkan basa kuat dan H2 (kec. 4Be & 12Mg)
 Terdapat air dengan ion Ca2+ / Mg2+ yang disebut sebagai air sadah / air pegunungan
(sabun yang sukar membusa), dimana air sadah terbagi menjadi dua:
o Sadah temporer : Hilang jika dipanaskan
o Sadah stabil : Hilang jika ditambahi soda / campuran resin dan zeolit
 Kelarutan :

Ion OH- SO42- CO32- C2O42- CrO42-


Mg2+ Putih tebal ---------- Putih ---------- ----------
Ca2+ Putih tipis Putih tipis Putih Putih tipis ----------
Sr2+ ---------- Putih Putih tebal Putih Kuning tipis
Ba2+ ---------- Putih tebal Putih tebal Putih tebal Kuning tebal

 Kegunaan :
o Berilium : Isi staples
o Magneium : Antasida (obat maag), garam inggris
o Kalsium : gips, bahan bangunan, pabrik baja

III. Halogen / Italogen (Golongan VIIA)

Unsur-unsur yang terdapat dalam golongan ini adalah 7F, 17Cl, 35Br, 53I, dan 85At

(Fluor, Klor, Brom, Iodin, dan Astatin) , dengan sifat-sifat sebagai berikut :

 85At bersifat radioaktif


 Berikatan diatomik dengan tiga wujud hasil yang berbeda (F2 & Cl2 : Gas; Br2 : Liquid;
I2 : Solid)
 Halogen harus berikatan diatomik, sementara italogen bersifat “bebas” (tidak terikat
ikatan kovalen)
 Warna setiap unsur berbeda-beda (F2 : Kuning muda; Cl2 : Hijau muda; Br2 : Merah
tua; I2 (s) : Hitam; I2 (g): Ungu)
 Mudah membentuk ion -1 karena memiliki tujuh buah elektron valensi
 Merupakan golongan paling elektronegatif (tertinggi adalah F, sehingga biloks F selalu
-1)
 Merupakan oksidator kuat dan bersifat reaktif (mudah membentuk garam), sehingga
tidak dapat ditemukan bebas di alam (harus berikatan membentuk struktur diatomik)
 Semakin ke bawah :
o Terjadi peningkatan : radius atom, titik didih, dan sifat asam
o Terjadi penurunan : tingkat keelektronegatifan, sifat oksidatif, kereaktifan, dan
energi ionisasi
 Asam italida :

Asam italida Urutan keasaman Urutan titik didih


HF 1 (karena terdapat ikatan hidrogen)
HCl 2 4
HBr 3 3
HI 4 2

 Reaksi :
o Logam + Italogen = Garam netral
o Logam + Halogen = Asam halida
o Halogen + Air / Basa kuat = Auto-redoks (kec. F2)
o Reaksi pendesakan
 Kegunaan :
o Fluorin (F2) : Pasta gigi, freon, Teflon, asam untuk sketsa gelas
o Klorin (Cl2) : Pengawet / garam, insektisida, pupuk, pemutih, kaporit, kloroform
o Bromin (Br2) : Pencucian film, anestesi / bius lokal
o Iodin (I2) : Garam iodium, obat merah / betadine (iodoform)

IV. Gas Mulia (Golongan VIIIA)

Unsur-unsur yang terdapat dalam golongan ini adalah 2He, 10Ne, 18Ar, 36Kr, 54Xe,
dan 86Rn (Helium, Neon, Argon, Kripton, Xenon, dan Radon), dengan sifat-sifat
sebagai berikut :

 86Rn bersifat radioaktif


 Bersifat inert dan stabil, karena memenuhi kaidah oktet / penuh dengan delapan
elektron valensi (kec. 2He yang memenuhi kaidah duplet / penuh dengan dua elektron
valensi) serta dapat ditemukan dalam keadaan bebas di alam
 Energi ionisasi sangat tinggi, namun radius atom sangat pendek
 2He adalah golongan VIIA terbanyak di udara, sementara 18Ar adalah golongan VIIIA
paling banyak di atmosfer.
 Meskipun inert, namun pada 1962 seorang peneliti bernama Neil Barlet berhasil
mereaksikan Xenon dengan senyawa lain yang akhirnya menghasilkan XePtF6 (Xenon
Heksafluoro Platinat) yang akhirnya membuat banyak senyawa lain yang dapat
direaksikan dengan golongan ini (untuk sementara ada : XeF2, XeF4, XeOF2, KrF4, dan
KrOF2)
 Tedapat tiga unsur yang dapat direaksikan dengan senyawa lain (36Kr, 54Xe, dan 86Rn)
dan sisanya belum bias (2He, 10Ne, dan 18Ar), karena kereaktifan golongan ini semakin
tinggi jika ditinjau ke bawah
 Kegunaan :
o Helium : Isi balon udara, campuran oksigen di tabung selam
o Neon : Isi lampu neon (TL), pendingin reaktor nuklir
o Argon : Isi lampu pijar, atmosfer inert
o Kripton : Isi lampu intensitas tinggi, lampu landasan pacu
o Xenon : Lampu Blitz, anestesia
o Radon : Terapi kanker

V. Transisi Periode 4

Unsur-unsur transisi yang terdapat dalam periode ini adalah 21Sc, 22Ti, 23V, 24Cr,

25Mn, 26Fe, 27Co, 28Ni, 29Cu, dan 30Zn (Skandium, Titanium, Vanadium, Krom,
Mangan, Besi, Kobalt, Nikel, Tembaga, dan Seng), dengan sifat-sifat sebagai berikut :

 Merupakan logam dan reduktor


 Punya nilai biloks lebih dari satu (kec. 30Zn)
 Jumlah elektron di sub-kulit d belum maksimal (kec. 30Zn)
 Logam bersifat magnetik, karena ada electron tunggal di sub-kulit d (kec. 30Zn)
 Senyawanya pada umumnya mempunyai warna akibat eksitasi elektron dan orbital
yang akhirnya menimbulkan cahaya yang kasat mata (kec. 30Zn)
 Pada suhu kamar berwujud padat, dengan titik leleh dan titik didih yang sangat tinggi
 Punya kemampuan mensintesis senyawa kompleks
 Punya kemampuan sebagai katalis reaksi (co. V2O5)
 Sifat magnetik :
o Diamagnetik : Ada tolakan dari magnet karena orbital d sudah penuh (30Zn)
o Paramagnetik : Ada tarikan lemah dari magnet karena orbital d memuat satu
atau dua elektron tunggal (21Sc, 22Ti, 28Ni, 29Cu)
o Feromagnetik : Ada tarikan kuat dari magnet karena orbital d memuat tiga
sampai lima elektron tunggal (23V, 24Cr, 25Mn, 26Fe, 27Co)

Anda mungkin juga menyukai