Anda di halaman 1dari 11

Logam Alkali dan Alkali Tanah

Logam-logam Golongan 1 dan 2 dalam Susunan Berkala berturut-turut disebut


logam-logam alkali dan alkali tanah karena logam-logam tersebut membentuk oksida dan
hidroksida yang larut dalam air menghasilkan larutan basa.

Logam-logam alkali dan alkali tanah disebut juga logam-logam blok s karena hanya terdapat
satu atau dua elektron pada kulit terluarnya. Elektron terluar ini menempati tipe orbital s (sub
kulit s) dan sifat logam-logam ini seperti energi ionisasi (IE) yang rendah, ditentukan oleh
hilangnya elektron s ini membentuk kation. Golongan 1 Logam Alkali yang kehilangan satu
elektron s1 terluarnya menghasilkan ion M+ dan Golongan 2 Logam Alkali Tanah yang
kehilangan dua elektron s2 terluarnya menghasilkan ion M2+. Sebagai akibatnya, sebagian
besar senyawa dari unsur-unsur Golongan 1 dan 2 cenderung bersifat ionik.

Logam Alkali

 Logam Alkali sangat reaktif, karena itu harus disimpan dalam minyak.
 Sifat yang umum dimiliki oleh logam alkali adalah sebagai konduktor panas yang
baik, titik didih tinggi, permukaan berwarna abu-abu keperakan.
 Atom logam alkali bereaksi dengan melepaskan 1 elektron membentuk ion bermuatan
+1. Na → Na+ + 1 e-. Susunan elektron dari 2.8.1 o 2.8, yang merupakan konfigurasi
elektron gas mulia.

Sifat lain logam alkali, memiliki titik leleh rendah, densitas rendah, sangat lunak.

Kecenderungan golongan alkali dengan meningkatnya nomor atom adalah:

Titik leleh dan titik didih menurun

Unsur lebih reaktif

Ukuran Atom membesar (jari-jari makin besar)

Densitas meningkat proportional dengan meningkatnya massa atom.

Kekerasan menurun

Jika dipanaskan diatas nyala api memberikan warna yang spesifik. Litium – merah, natrium –
kuning, Kalium – lila/ungu, Cesium – biru.
Logam Alkali Tanah

Dibandingkan dengan logam alkali pada periode yang sama :

 Titik leleh dan titik didih lebih tinggi, lebih keras, lebih kuat dan lebih padat. Hal ini
disebabkan karena terdapat dua delokalisas elektron per ion dalam kristal yang
memberikan gaya elektronik lebih besar dengan muatan ion . M2+ yang lebih tinggi.
 Sifat kimia sangat mirip misalnya dalam pembentukan senyawa ionik tetapi berbeda
dalam rumus dan reaktivitas lebih rendah karena energi ionisasi (IE) pertama lebih
tinggi dan terdapatnya energi ionisasi kedua membentuk ion M2+ yang stabil.
 Bilangan oksidasi senyawa selalu +2 di dalam senyawa.
o Dua elektron s terluar lepas. Sedangkan energi ionisasi ketiga sangat tinggi
untuk membentu ion +3.

Golongan 2 yang stabil membentuk konfigurasi elektron gas mulia.

 Contoh : ion kalsium, Ca2+, is 2,8,8 or 1s22s22p63s23p6 atau[Ar]

 Pada umumnya makin ke bawah dalam satu golongan nomor atom cenderung makin
meningkat.
 Energi Ionisasi pertama atau kedua menurun
o Karena jari-jari atom makin besar akibat adanya ekstra kulit yang terisi.
Elektron terluar sangat jauh dari inti sehinga tertarik lemah oleh inti sehingga
lebih sedikit energi yang diperlukan untuk melepaskannya.

 Potensial energi selalu meningkat dengan urutan . … ke 3 > 2 > 1, karena muatan inti
yang sama menarik sedikit elektron yang rata-rata lebih dekat dengan inti. TETAPI
dengan catatan IE ke 2 untuk golongan 1, IE ke 3 untuk golongan 2 menunjukkan
menunjukkan peningkatan yang luar biasa dibandingkan IE sebelumnya.

 Jari-jari Atom atau ionik meningkat:


o Disebabkan adanya kulit yang lebih banyak.
o Jari-jari golongan 2 lebih kecil dari pada golongan 1.karena tarikan elektron
dengan jumlah kulit yang sama.
o Biasanya jari-jari ion holongan 2 M2+ lebih kecil dari pada golongan 1 M+
pada periode yang sama karena muatan inti meningkat.

 Pada umumnya (tidak selalu) titik didih dan titik leleh menurun
o Disebabkan peningkatan jari-jari ion dan meningkatnya muatan.

 Lebih reaktif karena makin ke bawah makin mudah membentuk ion.


 Electronegativity cenderung menurun:
 Pola rumus molekul:
o Rumus umum dapat ditulis M2O atau rumus ionik (M+)2O2- dimana M adalah
Li sampai Fr atau Be sampai Ra.

Golongan Alkali dan Alkali Tanah

1) Golongan Alkali

a. Sifat Periodik : - Sulit mengalami reduksi dan mudah

mengalami oksidasi

- Termasuk zat pereduksi kuat (memiliki 1 buah elektron)

Li nomor & jari-jari atom >

Na energi ionisasi <

K titik leleh <

Rb titik didih <

Cs

b. Sifat Fisik : – Semua unsur berwujud padat pada suhu ruangan.

Khusus Sesium (Cs) berwujud cair pada suhu di atas 28°

- Unsur Li, Na, K sangat ringan

- Memiliki warna yang jelas dan khas , seperti :

 Litium (Li)  merah


 Natrium (Na)  kuning

 Kalium (K)  ungu

 Rubidium (Rb)  merah

 Sesium (Cs)  biru

c. Sifat Kimia : – Sangat reaktif

- Dapat membentuk senyawa basa kuat

- Mudah larut dalam air (kelarutannya semakin ke bawah semakin besar)

d. Sifat Logam dan Sifat Basa :

- Dapat bereaksi dengan air membentuk senyawa basa kuat LOH.

- Semakin ke bawah sifatnya semakin kuat

2) Golongan Alkali Tanah

a. Sifat periodik :

- mudah mengalami oksidasi

- termasuk zat pereduksi kuat ( memiliki 2 buah elektron,

- sehingga tidak sekuat golongan alkali)

Be nomor atom dan jari-jari atom >

Mg energi ionisasi <

Ca

Sr

Ba

b. sifat fisik :
- Semua unsurnya berwujud padat pd suhu ruangan

- Kerapatan logam alkali tanah lebih besar, shg logam alkali

Tanah lebih keras

Jika garam dari unsur-unsur logam di bakar, akan memberi warna keras, seperti:

- Kalsium (Ca) : jingga, merah

- Stronsium (Sr) : Merah bata

- Barium (Br) : Hijau

c. Sifat kimia :

- Mudah bereaksi dengan unsur non logam

- Bersifat reaktif

d. sifat logam dan sifat basa alkali tanah :

- Semakin kebawah sifat logam dan sifat basa semakin kuat

Reaksi-reaksi unsur alkali dan alkali tanah

a) Dengan oksigen

Membentuk oksida

4M + O2  2M2O

2L + O2  2LO

(Be dan Mg harus dipanaskan)

Membentuk peroksida

2M + O2  M2O2 (dipanaskan dengan udara)


L + O2  LO2

(Ba mudah, Sr dengan tekanan tinggi, CaO2 sulit)

Contoh :

4Na + O2  2 Na2O

2Ca + O2  2 CaO

2Mg + O2  2 MgO

(dipanaskan)

2K + O2  K2O2 Ba + O2  BaO2

b) Dengan Halogen (X2)

 Membentuk halida

2M + X2  2MX L + X2  LX2

Contoh

2Na + Cl2  2NaCl Ca + F2  CaF2

c) Dengan Belerang

Membentuk sulfida

2M + X2  2MX L + X2  LX2

Contoh

2Na + S  Na2S Mg + S  MgS

d) Dengan Air

Air tereduksi menjadi H2 dan hasil lainnya adalah basa


M + H2O  H2 + MOH L + H2O  H2 + L (OH)2

Contoh

2Na + H2O  H2 + NaOH

Ca + H2O  H2 + Ca (OH)2

e) Dengan Hidrogen

Membentuk hidrida, bilangan oksida H = -1

2M + H2  2MH L + H2  LH2

Contoh

2K + H2  2KH Mg + H2  MgH2

f) Dengan Nitrogen

Membentuk nitrida

6M + N2  2M3N (hanya Li yang bisa)

3L + N2  L3N2 (dengan pemanasan)

Contoh

6Li + N2  2Li3N 3 Mg + N2  Mg3N2

g) Dengan Asam

Larut dengan cepat menghasilkan gas.

M + 2H+  M+ + H2 L + 2H+  L2+ + H2

Contoh

2K + 2HCl  2 KCl + H2
Mg + 2HCl  MgCl2 + H2

Kesadahan Air

1) Pengertian

Air Sadah : air yang mengandung kation “alkali tanah” seperti : Mg2+, Ca2+ atau bermuatan 2+,
(Fe2+, Mn2+).

2) Penyebab

Karena Kation “Logam multivalen dapat bereaksi dengan sabun membentuk suatu endapan
sehingga mengurangi kemampuan sabun. Dan kation ” tersebut dengan adanya anion” yang
terlarut dalam air akan menyebabkan terjadinya kerak.

Pasangan Kation “Penyebab kesadahan & Anion” Utama

Kation Penyebab Kesadahan Anion


Ca2+ HCO3-

Mg2+ SO4 2-

Sr2+ Cl-

Fe2+ NO3-

Mn2+ SiO3 2-

Ciri-ciri air sadah :

- Sabun sukar berbusa

- Terjadinya pembentukan kerak pada ketelkap dan pipa uap pada saat menguapkan air

3) Jenis Kesadahan Air

Kesadahan Sementara (Air sudah bikarbonat)

Jika mengandung ion bikarbonat (HCO3-)


Senyawa Ca(HCO3)2 atau Mg(HCO3)2

Dapat dihilangkan secara fisika dengan pemanasan sehingga air terbebas dari ion
Ca2+ atau Mg2+

Ca(HCO3)2 (aq) dipanaskan CaCO3 (s) + H2O (aq) + CO2 (q)

Kesadahan Tetap (Air sudah non bikarbonat)

Jika mengandung anion bikarbonat

(dari kation Ca2+ atau Mg2+ ), berupa : Cl-, NO3-, dan SO42-

Dapat dihilangkan melalui reaksi kimia dan pereaksi yang digunakan adalah
larutan karbonat, yaitu : Na2CO3 (aq)

Atau K2CO3 (aq)

Mg(NO3)2 (aq) + K2CO3 (aq)  MgCO3 (s) + 2KNO3 (aq)

REAKSI-REAKSI LOGAM ALKALI

Logam alkali merupakan logam yang sangat reaktif, sehingga mudah bereaksi dengan zat lain
membentuk senyawa logam alkali. Berikut akan dipaparkan berbagai jenis reaksi logam alkali yaitu,
reaksi logam alkali dengan air, reaksi logam alkali dengan oksigen, reaksi logam alkali dengan
halogen, dan reaksi logam alkali dengan hydrogen.

1. Reaksi logam alkali dengan air


Logam alkali bereaksi dengan air membentuk senyawa hidroksida dan gas H2. Jika M adalah logam
alkali, maka reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut:

2M(s) + H2O(l) --> 2MOH(aq) + H2(g)

Reaksi berlangsung semakin hebat dengan pertambahan nomor atom dari Li ke Cs. Hal ini
disebabkan dalam satu golongan dari atas ke bawah jumlah kulit semakin banyak sehingga semakin
mudah melepaskan electron terluar yang nantinya digunakan untuk berikatan dengan unsure atau
senyawa lain.

Contoh reaksi logam alkali dengan air:


2Li(s) + H2O(l) --> 2LiOH(aq) + H2(g)

2Na(s) + H2O(l) --> 2NaOH(aq) + H2(g)

2. Reaksi logam alkali dengan oksigen


Logam alkali bereaksi dengan oksigen membentuk senyawa oksida, senyawa peroksida, dan senyawa
superoksida. Persamaan umumnya adalah sebagai berikut:

Senyawa oksida (O2-)

4M(s) + O2(g) --> 2M2O(s)

Contoh reaksi logam alkali dengan oksigen menghasilkan oksida

4Na(s) + O2(g) --> 2NaO(s)

Senyawa peroksida (O22-)

2M(s) + O2(g) --> M2O2(s)

Contoh reaksi logam alkali dengan oksigen menghasilkan peroksida

2K(s) + O2(g) --> K2O2(s)

Senyawa superoksida (O2-)

M(s) + O2(g) --> MO2(s)

Contoh reaksi logam alkali dengan oksigen menghasilkan oksida

Rb(s) + O2(g) --> RbO2(s)

Senyawa oksida dihasilkan apabila reaksi melibatkan jumlah oksigen terbatas; sedangkan senyawa
peroksida dan superoksida diperoleh dari reaksi dengan jumlah oksigen berlebih.

3. Reaksi logam alkali dengan halogen


Logam alkali bereaksi dengan halogen membentuk senyawa halida. Persamaan umum reaksi antara
logam alkali (M) dengan halogen (X) sebagai berikut:

2M(s) + X2(g) --> 2MX(s)

Contoh reaksi logam alkali dengan halogen:

2Li(s) + Cl2(g) --> 2LiCl(s) (Litium klorida)

4. Reaksi logam alkali dengan hydrogen


Logam alkali bereaksi dengan hydrogen membentuk senyawa hidrida. Senyawa hidrida merupakan
senyawa ionic Kristal yang berwarna putih. Reaksi umumnya adalah sebagai berikut:

2M(s) + H2(g) --> 2MH(s)

Contoh reaksi logam alkali dengan hydrogen:


2Na(s) + H2(g) --> 2NaH(s)

Anda mungkin juga menyukai