Anda di halaman 1dari 22

TUGAS KIMIA

UNSUR UNSUR GOLONGAN


UTAMA
Nama Anggota :
-Bagas.
-Cello
-Joenathan
-Mikhael
Mengenai sifat unsur golongan utama yaitu sifat unsur golongan IA (alkali), IIA
(alkali tanah), IIIA (boron-aluminium), IVA (karbon), VA (nitrogen), VIA (kalkogen),
VIIA (halogen) dan VIIIA (gas mulia).Unsur-unsur golongan utama (IA – VIIIA)
dalam golongan yang sama memiliki konfigurasi elektron valensi yang sama.
1.Sifat Unsur Golongan IA
■ Unsur-unsur golongan IA disebut juga unsur-unsur logam alkali. Unsur-unsur golongan
alkali semuanya bersifat logam yang sangat reaktif. Kereaktifan unsur-unsur alkali
disebabkan memiliki energi ionisasi kecil sehingga cenderung melepaskan elektron
valensinya dan membentuk suatu kation bermuatan +1. Beberapa sifat unsur golongan
IA dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Kelimpahan unsur Alkali di alam

Seluruh logam alkali yang ditemukan berada di alam: sesuai


urutan kelimpahannya, natrium adalah yang paling melimpah,
diikuti oleh kalium, litium, rubidium, sesium, dan terakhir
fransium yang sangat jarang karena radioaktivitasnya yang
sangat tinggi. Kerak bumi mengandung 2,27% natrium,
membuatnya unsur paling melimpah ke-7 di Bumi dan logam
paling melimpah ke-5, setelah aluminium, besi, kalsium, dan
magnesium, dan sebelum kalium. Dengan demikian,
kelimpahan unsur alkali di alam yaitu natrium merupakan
salah satu unsur alkali yang paling melimpah ke-7 di bumi
sebesar 2,27% pada kerak bumi.
Cara mendapatkan

Logam golongan alkali dapat diperoleh


melalui elektrolisis cairan/lelehannya. Logam
litium (Li) dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan
LiCl. Ion Li+ akan mengalami reduksi menjadi
logam litium, seperti persamaan berikut. Logam
kalium (K) dapat diperoleh dari elektrolisis KOH cair.
Kegunaan dan dampak unsur alkali

kegunaan
Dampaknya
2.Sifat Unsur Golongan IIA
■ Unsur-unsur golongan IIA disebut juga dengan logam alkali tanah. Unsur golongan ini
cukup reaktif, tetapi kurang reaktif jika dibandingkan dengan unsur-unsur logam alkali.
Logam alkali tanah memiliki energi ionisasi yang cukup rendah sehingga mudah
melepaskan kedua elektron valensinya membentuk kation bermuatan positif +2.
Kelimpahan unsur alkali tanah di alam

Unsur-unsur golongan alkali tanah di


alam dapat ditemukan dalam bentuk
senyawa atau lebih spesifiknya dalam
bentuk mineral tanah. Sebagai contoh,
Magnesium dan kalsium ditemukan di alam
dalam bentuk batuan silikat dan aluminosilikat
berupa kationiknya.
Cara mendapatkan unsur alkali tanah

alkali tanah hanya bisa diperoleh dari elektrolisis leburan atau lelehan garamnya seperti
LiCl, NaCl, atau KCl, atau lelehan basanya seperti NaOH dan KOH yang berwujud cair.
Kegunaan dan Dampak unsur alkali tanah

Kegunaan
Dampaknya
3.Sifat Unsur Golongan VIIA
■ Unsur-unsur yang menempati golongan VIIA dinamakan unsur-unsur halogen, artinya
pembentuk garam. Unsur-unsur halogen sangat reaktif sehingga di alam tidak pernah
ditemukan dalam keadaan atomnya, tetapi membentuk senyawa dengan berbagai unsur
maupun dengan unsur sejenis.Semua unsur halogen terdapat sebagai molekul diatom,
yaitu F2 , Cl2 , Br2 , dan I2 . Fluorin dan klorin berwujud gas, fluorin berwarna kuning
pucat, sedangkan klorin berwarna kuning kehijauan.Titik leleh, titik didih dan sifat-sifat
lainnya ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Kelimpahan unsur halogen di alam

kelimpahan halogen di alam adalah fluorspar, kriolit, fluoroapatit, air


laut, natrium iodat, dan natrium iodin.
Pembuatan unsur halogen
Proses pembuatan unsur dan senyawa halogen dilakukan dengan cara oksidasi, reduksi, dan elektrolisis

Klor dengan cara oksidasi dilakukan dengan memanaskan campuran MnO2, NaCl, dan H2SO4 pekat. Dengan cara elektrolisis dilakukan dengan meleburkan NaCl menggunakan diafragma, menghasilkan gas Cl2 pada anoda dan
NaOH pada katoda

Brom dengan cara oksidasi dilakukan dengan mengalirkan gas Cl2 ke dalam air laut. Reaksinya:Cl2(g) + 2Br–(aq) → 2Cl–(aq) + Br2(aq)

Iodium dengan cara reduksi dilakukan dengan menambah NaHSO3 ke dalam larutan NaIO3. Reaksinya:2IO3–(aq) + 5HSO3–(aq) → 3HSO4–(aq) + 2SO42-(aq) + H2O(l)+ I2(aq)
Kegunaan dan dampak unsur halogen

Kegunaan
flourin
Digunakan untuk freon sebagai zat pendingin pada kulkas dan pendingin ruangan (AC), namun dibatasi karena merusak ozon.
Klorin
Terdapat pada garam dapur NaCl, sebagai perasa, serta pengawet
Bromin
Digunakan untuk membuat perak bromida (AgBr), senyawa yang peka terhadap cahaya.
Lodin
Digunakan di dunia farmasi, contohnya obat luka, iodium tinctur.
Dampak
4.Sifat Unsur Golongan VIIIA
■ Oleh karena unsur-unsur golongan VIIIA (gas mulia) konfigurasi elektron valensi penuh
(8 elektron) maka unsur-unsur gas mulia bersifat stabil. Kestabilan unsur-unsur ini
menimbulkan pandangan di kalangan para ilmuwan bahwa unsur-unsur gas mulia sukar
membentuk senyawa sehingga gas mulia mendapat julukan gas lembam (inert).Selain
konfigurasi elektron yang terisi penuh, ketidakreaktifan gas mulia juga dapat dilihat dari
data energi ionisasinya. Makin besar energi ionisasi gas mulia, makin sukar gas tersebut
untuk bereaksi.
Gas mulia merupakan gas tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Argon,
kripton, dan xenon sedikit larut dalam air. Helium dan neon tidak dapat larut dalam air.
Sifat-sifat fisika lainnya dari unsur-unsur gas mulia ditunjukkan pada tabel berikut:

Jika dilihat dari titik lelehnya, gas mulia berwujud gas pada suhu kamar. Pada
tekanan normal, hampir semua gas mulia dapat dicairkan, kecuali gas helium.
Gas helium hanya dapat dicairkan pada tekanan sangat tinggi sekitar 25 atm.
Oleh karena gas helium merupakan gas yang memiliki titik leleh dan titik didih
paling rendah maka gas tersebut sering digunakan sebagai pendingin untuk
mempertahankan suhu di sekitar 0 K.
Kelimpahan Gas Mulia di Alam
Adapun kelimpahan unsur gas mulia lainnnya memiliki kelimpahan yang beragam,
yaitu Helium memiliki kelimpahan sebanyak 5,2 x 10-4 %, Neon memiliki kelimpahan sebanyak 1,8 x
10-3 %, Kripton memiliki kelimpahan sebanyak 1,1 x 10-4 % dan Xenon
memiliki kelimpahan sebanyak 8,7 x 10-6 %.
Cara memperoleh unsur gas mulia
Distilasi fraksional, salah satu cara memperoleh gas mulia

Proses yang digunakan disebut teknologi pemisahan udara. Pada tahap awal, CO2, dan uap
air dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian, udara diembunkan dengan pemberian tekanan
~200atm diikuti pendinginan cepat. Sebagian besar udara akan membentuk fase cair dengan
kandungan gas mulia lebih banyak, yakni ~60% gas mulia (Ar, Kr, Xe) dan sisanya ~30%
O2, dan 10% N2. Sisa udara yang mengandung He dan Ne tidak mengembun karena titik
didih kedua gas tersebut sangat rendah.

Selanjutnya, Ar, Kr dan Xe dalam udara cair dipisahkan menggunakan proses, antara lain:

Proses adsorpsi. Pertama, O2 dan N2 dipisahkan terlebih dahulu menggunakan reaksi


kimia. O2 direaksikan dengan Cu panas. Lalu N2 direaksikan dengan Mg. Sisa campuran
(Ar, Kr, Xe) kemudian aan diadsorpsi oleh arang teraktivasi. Sewaktu arang dipanaskan
perlahan, pada kisaran suhu tertentu setiap gas akan terdesorpsi atau keluar dari arang. Ar
diperoleh pada suhu sekitar -80oC, sementara Kr dan Xe pada suhu yang lebih tinggi.

Proses distilasi fraksional menggunakan kolom distilasi fraksional bertekanan tinggi.


Prinsip pemisahan adalah perbedaan titik didih zat. Karena titik didih N2 paling rendah,
maka N2 terlebih dahulu dipisahkan. Selanjutnya Ar dan O2­dipisahkan. Fraksi berkadar
10% Ar ini lalu dilewatkan melalui kolom distilasi terpisah dimana diperoleh Ar dengan
kemurnian ~98% (Ar dengan kemurnian 99,9995% masih dapat diperoleh dengan proses
lebih lanjut). Sisa gas, yakni Xe dan Kr, dipisahkan pada tahap distilasi selanjutnya.
Kegunaan dan Dampak unsur gas mulia

Kegunaannya
Selain kegunaannya sebagai pengisi lampu neon, unsur gas mulia ini juga dapat berfungsi sebagai
penangkal petir, pengisi tabung televisi, dan dalam wujud cair neon dapat digunakan sebagai zat pendingin.
Dampak

Anda mungkin juga menyukai