ADITYA RAMADHANI
ALYA PUTRI
EMA RAHMAWATI
M. FARHAN PRATAMA
RIDWAN AZHARI
VEVRIANTO PASUDI
XII MIPA 4
A. Latar Belakang
Disadari ataupun tidak ilmu kimia memiliki peranan penting dalam kehidupan
kita. Dimulai dari penyusun kromosom, pakaian, lingkungan, bahkan diri kita
merupakan materi kimia. Salah satu materi kimia yang sering digunakan dalam
kehidupan manusia adalah unsur-unsur halogen. Baik di bidang industri, pengobatan,
dan lain sebagainya.
Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua
benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau
unsur bebasnya, senyawanya, atau panduan logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain
memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap
lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara
mencegah dan menanganinya tak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur unsur
tersebut.
Kita dapat membedakan unsur kimia melalui sifat-sifat fisis (fisika) dan sifat
kimia. Sifat fisis meyangkut penampilan seperti wujud, kekerasan, warna, bau, dan
rasa. Sifat kimia berkaitan dengan reaksi reaksi yang dapat dialami oleh zat itu,
seperti kereaktifan, daya oksidasi, daya reduksi, sifat asam, dan sifat basa. Sifat kimia
zat berkaitan dengan sifat fisis tertentu dari zat tersebut. Misalnya kereaktifan
berkaitan dengan energi ionisasi, sedangkan energi ionisasi berkaitan dengan jari-jari
atom. Oleh karena itu, melalui makalah ini kami harapkan pembaca dapat memahami
dan mengetahui kimia unsur lebih spesifik lagi, khususnya unsur gas mulia dan
halogen.
B. Tujuan
1. Mampu membandingkan kelimpahan unsur Gas Mulia dan Halogen.
2. Mampu membandingkan kecenderungan sifat fisis dan sifat kimia dari
beberapa unsur pada golongan Gas Mulia dan Halogen.
3. Mampu menginterpretasikan keterkaitan sifat - sifat fisis dan kimia dari unsur
- unsur golongan Gas Mulia dan Halogen.
4. Mampu menguraikan proses pembuatan unsur - unsur golongan Gas Mulia
dan Halogen.
5. Mampu memberikan rincian manfaat dan dampak unsur serta senyawa unsur
golongan Gas Mulia dan Halogen.
C. Manfaat
Hasil dari penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat
kepada semua pihak yang membacanya dan khususnya kepada kami para siswa untuk
menambah wawasan dan pemahaman tentang kimia unsur.
BAB II
PEMBAHASAN
Gas mulia adalah unsur kimia golongan 18 atau VIIIA di tabel periodik. Golongan ini
terdiri dari unsur helium (He), Neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), unsur
radioaktif radon (Rn), dan unsur sintetis yang radioaktif oganeson (Og). Semua anggota unsur
golongan 18 (VIIIA) merupakan gas mulia, bersifat nonlogam, dan berwujud gas pada suhu
dan tekanan standar, kecuali oganeson (yang diprediksi akan berwujud padat dan bersifat
seperti logam).
Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Menurut
Lewis, kestabilan gas mulia tersebut disebabkan konfigurasi elektronnya yang terisi penuh,
yaitu konfigurasi oktet (duplet untuk helium). Kestabilan gas mulia dicerminkan oleh energi
ionisasinya yang sangat besar, dan afinitas elektronnya yang sangat rendah (bertanda positif).
Oganeson, walaupun merupakan anggota golongan 18 (VIIIA), diperkirakan akan menjadi
logam berwujud padat yang reaktif, tidak seperti gas mulia lainnya. Hal ini dikarenakan
adanya efek relativitas.
Halogen adalah unsur kimia golongan 17 atau VIIA di tabel periodik. Golongan ini
juga dikenal sebagai golongan fluorin. Golongan ini terdiri dari unsur fluorin (F), klorin (Cl),
bromin (Br), iodin (I), unsur radioaktif astatin (At), dan unsur sintetis yang radioaktif tenesin
(Ts).
Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan
logam. Istilah ini berasal dari istilah ilmiah bahasa Prancis dari abad ke-18 yang diadaptasi
dari bahasa Yunani. Halogen juga merupakan golongan dengan keelektronegatifan tertinggi,
jadi ia juga merupakan golongan paling nonlogam.
Unsur-unsur halogen secara alamiah berbentuk molekul dwiatom (misalnya Cl2).
Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya,
sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida,
dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
2) Kelimpahan Halogen
Unsur golongan halogen sangat reaktif, sehingga di alam hanya ditemukan
dalam bentuk senyawanya. Halogen berasal dari bahasa Yunani dari kata halo yang
berarti garam, karena umumnya ditemukan dalam bentuk garam anorganik.
Kelimpahan unsur-unsur halogen ini banyak terdapat di lautan.
B. Sifat-Sifat Unsur
1) Sifat-sifat Gas Mulia
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA (18). Disebut mulia karena
unsurunsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi), memiliki elektron valensi ns2 np6
kecuali Helium.
Tabel 1.3. Sifat Gas Mulia
Sifat fisika dan sifat kimia gas mulia adalah sebagai berikut :
a) Sifat Fisika
− Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan sedikit
larut dalam air.
− Titik leleh dan titik didih yang sangat rendah.
− Sebagai gas monoatomik.
− Bersifat non polar.
− Titik cair sangat rendah karena memiliki gaya London
antar molekulnya,
sebanding dengan massa molekulnya.
b) Sifat Kimia
− Kulit terluarnya sudah penuh sehingga bersifat stabil.
− Sangat inert, hanya beberapa senyawa yang dapat
dibentuk. Senyawa
tersebut adalah XeF2, XeF4, dan XeF6.
2) Sifat-sifat Halogen
Unsur halogen adalah Unsur-unsur golongan VIIA. Istilah Halogen itu berasal
dari bahasa Yunani yang berarti “pembentuk garam”. Dinamai demikian karena
unsurunsur tersebut dapat bereaksi dengan logam membentuk garam. Unsur-unsur
halogen mempunyai 7 elektron valensi pada subkulit ns2 np5. Konfigurasi elektron
yang demikian membuat unsur-unsur halogen bersifat sangat reaktif. Halogen
cenderung menyerap satu elektron membentuk ion bermuatan negatif satu.
a) Sifat Fisika
− Titik didih relatif rendah karena memiliki gaya Vander
walls antar molekulnya. Titik didih relatif
bertambah dari unsur Fluorin ke Iodin.
− Fluorin berupa gas berwarna kuning muda, klorin berupa gas
berwarna hijau muda, Bromin berupa zat cair merah
kecoklatan dan Iodin padatan berwarna ungu muda.
− Kelarutan dalam air berkurang dari F ke I. Iodin larut dalam
KI.
− Kerapatan bertambah dari Fluorin ke Astatin.
Gambar 1.2 Ilustrasi Gas Halogen (Sumber : https://kimiarini.wordpress.com)
b) Sifat Kimia
- Oksidator kuat atau mudah direduksi , dengan kenaikan sifat oksidator dari
Fluorin ke Iodin.
- Sifat asam halida meliputi:
• Sifat fisika : urutan titik didih asam halida adalah HF > HI > HBr > HCl
Hal ini karena gaya antar molekul HF adalah ikatan hidrogen sedangkan
lainnya gaya dipol-dipol yang relatif lebih lemah.
• Sifat kimia : urutan kekuatan asam halida adalah HI > HBr > HCl > HF
- Reaksi Halogen dengan Air adalah reaksi disproporsionasi kecuali Fluorin.
Contoh reaksi:
2 F2(g) + 2 H2O(l) → 4 HF(aq) + O2(g)
Asam Fluorida
Cl2 + 2 H2O ⇌ HOCl + HCl
Asam hipoklorit asam klorida
- Reaksi antar halogen membentuk senyawa antar halogen.
Cl2 + F2 → 2 ClF
I2 + Cl2 → 2 ICl
- Reaksi halogen dengan basa membentuk senyawa halida.
Contoh:
Cl2 (g) + 2OH-(aq) → OCl-(aq) + Cl-(aq) + H2O(l)
A. Kesimpulan
Gas mulia adalah unsur-unsur yang ada pada golongan VIII A yang mana
merupakan unsur-unsur yang stabil. Karena kestabilannya itu gas mulia sukar untuk
berikatan dengan senyawa lain. Halogen adalah unsur yang ada pada golongan VII A
yang unsur-unsurnya membutuhkan satu elektron untuk mencapai stabil. Berbeda
dengan gas mulia, halogen termasuk unsur yang mudah untuk berikatan dengan
unsur-unsur lainnya.
Keberadaan gas mulia dan halogen sangat banyak tersebar di kehidupan kita
sehari-hari. Selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak
negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Untuk itu, penting mengetahui sifat fisis
dan sifat kimia setiap unsur agar penggunaannya sesuai kebutuhan.
B. Saran
Manfaatkanlah unsur gas mulia dan halogen yang ada di bumi dengan
sebaik-baiknya dan tidak berlebihan karena dapat menimbulkan dampak negatif serta
jangan disalahgunakan dalam penggunaannya. Selain itu, dengan banyaknya
kegunaan unsur gas mulia dan halogen dalam kehidupan sehari-hari, maka siswa
harus benar-benar memahami mengenai unsur-unsur tersebut, sehingga menjadi
sebuah pengetahuan yang berguna di masa depan.