Anda di halaman 1dari 10

Pengertian Unsur Halogen

Sebelum ngebahas unsur halogen ada baiknya elo pahami dulu sifat periodik unsur. Sifat
periodik unsur adalah sifat-sifat yang mempunyai kecenderungan berubah secara teratur
sesuai dengan kenaikan nomor atom. Ketika perubahan ini bergerak dari kiri ke kanan,
artinya perubahan bergerak dalam satu periode dan jika dari atas ke bawah dalam satu
golongan.

Lalu apa itu unsur halogen? Halogen merupakan unsur yang menempati golongan VII A
dalam sistem periodik. Terdiri dari F, Cl, Br, I, dan At. Perlu diingat, hanya At (Astatin) yang
bersifat radioaktif.

Unsur-unsur halogen adalah golongan yang sangat reaktif dalam menerima elektron sehingga
di alam hanya ditemukan dalam bentuk senyawanya. Contoh paling sederhananya,
kelimpahan unsur-unsur halogen ini bisa elo temukan di laut.

Nah, ini ada hubungannya sama asal usul kata Halogen yang berasal dari bahasa Yunani yang
berarti pembentuk garam. Buat elo yang penasaran mengapa unsur golongan 7a disebut
halogen, jawabannya karena unsur-unsur yang terdapat di halogen dapat bereaksi dengan
logam membentuk garam.

Unsur halogen memiliki kecenderungan untuk menangkap elektron yang membentuk ion
negatif minus satu. Hal ini menyebabkan nilai afinitas elektron dan energi ionisasinya tinggi.

Jenis-Jenis Unsur Halogen

Oke, sekarang coba kita dalami satu persatu unsur-unsur halogen dalam sistem periodik.
Unsur ini terdiri dari F (fluorin), Cl (klorin), Br (bromin), I (iodin). Dan At (astatin).
Karakteristik unik yang perlu elo ingat halogen ini merupakan satu-satunya kelompok unsur
dari tabel periodik yang memiliki ketiga keadaan materi yaitu padat, cair dan gas.

Sifat Unsur Halogen - Materi Kimia Kelas 12 17


unsur halogen – arsip zenius
Fluorin
Unsur fluorin (F) bisa kita temukan pada beberapa mineral di alam. Bahkan fluor yang
memiliki senyawa fluorspan (CaF2), klorit, fluorapatit / Ca5(PO4)3F ternyata berada pada
lapisan email gigi manusia dan hewan. Pada suhu kamar fluor berbentuk gas.

Klorin
Unsur klorin (Cl) adalah unsur yang banyak elo temukan di garam anorganik NaCl di lautan.
Senyawa NaCl, KC, MgCl2, CaCl2 berada dalam air laut dan kerak bumi. Klorin dalam suhu
kamar berbentuk gas dengan bau tajam serta warna hijau kekuningan.
Bromin
Bromin (Br) ini unsur berbentuk ion Br yang terdapat pada senyawa logam bromida di air
laut mati dengan kadar 4500 – 5000 ppm. Bromin berbentuk cairan kemerahan pada suhu
kamar dan memiliki bau yang kuat.

Iodium
Iodium (Io) dapat ditemukan pada senyawa Nal03 (Natrium Iodat). Gaya tarik iodium cukup
kuat sehingga dalam suhu kamar dapat membentuk padatan.

Astatin
Unsur halogen yang jarang ditemui di alam adalah Astatin (At). Dengan jumlah yang kurang
dari 1 ons, astatin merupakan unsur terlangka di alam. Astatin yang berasal dari bahasa
Yunani “astatos” memiliki arti tidak stabil. Sifat radioaktfinya yang sangat tinggi membuat
unsur ini mudah menguap. Sebagai senyawa yang memiliki titik didih dan titik leleh yang
tinggi, pada suhu kamar astatin berbentuk padat.

Sifat Unsur Halogen

Sifat Fisis
Berdasarkan sifat fisis elo bisa membedah unsur halogen dari titik didih dan titik leleh,
kerapatan dan kelarutan. Dari fisiknya unsur halogen adalah golongan yang memiliki
berbagai variasi bentuk dengan bau yang selalu menyengat.

Titik cair dan titik didih halogen bakal meningkat seiring bertambahnya nomor atom. Ini
terjadi karena semakin bertambahnya massa molekul relatif maka gaya dispersi antar molekul
halogen juga bertambah. Prinsip unsur halogen adalah semakin besar titik leleh dan titik
didihnya maka semakin padat bentuknya. Jadi, wujud halogen pada suhu kamar akan
bervariasi sesuai dengan titik cair dan titik didihnya.

Sifat Kimia
Berdasarkan sifat kimia elo bisa melihat unsur halogen dari daya pengoksidasinya dan
kereaktifan. Penting buat elo pahami kalau kereaktifan halogen dipengaruhi dari
kelektronegatifannya. Semakin besar kelektronegatifan maka semakin reaktif unsurnya sebab
elektron semakin mudah ditarik.

Unsur halogan memiliki daya oksidasi yang kuat. Sifat oksidator halogen dari atas ke bawah
akan semakin lemah. Ini yang bikin halogen dapat mengoksidasi ion halida di bawahnya.

Fungsi dan Manfaat Unsur Halogen

Memang senyawa halogen ini nggak bisa elo lihat dalam keadaan bebas di alam, apalagi
halogen merupakan golongan non-logam yang terkenal beracun. Tapi, seperti kata lagu
Sherina “Lihatlah Lebih Dekat” jika elo melihat lebih cermat ke sekitar lo maka elo bakal
takjub menyadari bahwa ternyata kegunaan unsur halogen ini erat banget sama kehidupan
kita.

Misalnya nih, fluorin yang membentuk senyawa CFC sebenarnya digunakan sebagai bahan
cairan pendingin untuk kulkas dan AC. Nggak hanya itu, pasta gigi yang bisa mencegah
kerusakan gigi serta memutihkan gigi juga ternyata memiliki kandungan fluor. Ini yang bikin
gigi yang kekurangan fluor bakal mudah kena karies.

Inget klorin? Klorinasi hidrokarbon nyatanya merupakan salah satu bahan plastik dan karet
sintetis. Klorin juga bisa digunakan sebagai bahan pemutih kertas, disinfektan dan pestisida.
Selain itu, klorin sebagai senyawa yang dapat membunuh bakteri berbahaya sering digunakan
dalam air di kolam renang.

Nah untuk bromin, ternyata senyawa ini turut berkontribusi dalam pembuatan etil bromida
(C2H5Br) dalam campuran bensin yang berfungsi membuat bensin tidak melekat pada piston
dan silinder. Kegunaan bromin juga merambah sebagai bahan anti api yang digunakan dalam
pengasapan.

Ada juga iodin yang memiliki peran penting dalam berbagai industri seperti pengobatan,
fotografi dan pewarna. Pada umumnya elo bakal sering melihat iodin sebagai bahan obat
antiseptik. Kalau elo familiar sama lampu halogen, iodin dan bromin merupakan salah satu
unsur yang dipakai.

Nah sampai di sini dulu pembahasan kita soal unsur halogen, buat elo yang masih penasaran
ingin mempelajari materi kimia lainnya elo bisa coba akses video materi Zenius dan ngerjain
soal-soalnya dengan klik banner di bawah ini!

Sifat Unsur Halogen - Materi Kimia Kelas 12 18


Pastikan elo udah log in akun Zenius ya supaya bisa akses fitur-fitur asiknya! Sampai jumpa
di artikel selanjutnya!

Sifat-Sifat Unsur
Sifat-sifat unsur dalam tabel periodik berdasarkan sifat fisika dan sifat kimianya terbagi
menjadi logam alkali, logam alkali tanah, halogen, dan gas mulia.

Unsur Logam Alkali


Unsur logam alkali adalah unsur yang terdapat pada golongan IA tabel periodik yaitu litium,
natrium, kalium, rubidium, cesium, dan fransium.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, logam alkali merupakan konduktor yang baik serta
bersifat lentur dan juga ringan.
Kelimpahan Gas Mulia
Unsur-unsur gas mulia dalam tabel periodik terletak pada kelompok VIIIA, yang mencakup
Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton (Kr), Xenon (Xe), dan Radon (Rn).

Seperti namanya, unsur-unsur gas mulia memiliki kelengkapan elektron valensi, sehingga
dalam keadaan alaminya, mereka tidak ditemukan dalam bentuk senyawa, melainkan sebagai
atom-atom individu, yang kita sebut sebagai unsur bebas.

Walaupun demikian, pada tahun 1962, H. Bartlett berhasil menciptakan senyawa gas mulia
pertama, yaitu XePtF6 (xenon heksa fluoro platinat IV), dengan menggabungkan unsur
Xenon (Xe) dengan PtF6 (platina fluorida). Sejak saat itu, berbagai senyawa gas mulia telah
berhasil disintesis.

B) Kelimpaha Halogen
Unsur-unsur dalam golongan halogen memiliki tingkat reaktivitas yang tinggi, sehingga
alaminya mereka hanya ada dalam bentuk senyawa.

Asal kata “halogen” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “halo” yang artinya garam, mengacu
pada fakta bahwa unsur-unsur ini umumnya ditemukan dalam bentuk garam anorganik.
Ketersediaan unsur halogen ini sangat melimpah di lautan.

C) Kelimpahan Alkali
Unsur logam alkali ada di golongan IA dalam tabel periodik unsur. Mereka sangat reaktif,
jadi di alam kita hanya menemukannya dalam bentuk senyawa.

Salah satu contoh unsur alkali adalah Natrium, yang bisa kita temui dalam bentuk ion Na+
banyak di air laut, dan juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti sebagai garam
dapur (NaCl).

D) Kelimpahan Alkali Tanah


Unsur golongan alkali tanah ada di golongan IIA dalam tabel periodik unsur. Logam-logam
alkali tanah ini di alam hanya bisa ditemui dalam bentuk senyawa karena mereka cenderung
reaktif.

Beberapa contohnya adalah Berilium yang bisa kita temukan dalam bentuk mineral yang
disebut beril, dan Magnesium yang ada di mineral air laut seperti dolomit.
[26/10 18.47] .: untuk membentuk senyawa ionik, seperti natrium klorida (NaCl).

3. Senyawa Halogen: Halogen membentuk senyawa dalam berbagai keadaan, termasuk


senyawa garam, asam halogenat, dan senyawa organohalogen. Beberapa di antaranya
memiliki beragam aplikasi industri, seperti klorin dalam pembuatan PVC.
4. Sifat Oksidasi: Halogen memiliki sifat oksidasi, yang berarti mereka dapat menerima
elektron dari unsur lain dalam reaksi kimia.

5. Sifat Radioaktif: Astatin adalah unsur halogen yang radioaktif dan sangat jarang ditemui.

C) Sifat-sifat Alkali
Sifat Fisika Alkali
1. Keadaan Fisik: Unsur-unsur golongan alkali meliputi Litium (Li), Natrium (Na), Kalium
(K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs), dan Fransium (Fr). Mereka adalah logam yang lunak dan
memiliki kilap logam.

2. Warna: Alkali umumnya memiliki warna perak keabu-abuan.

3. Densitas Rendah: Alkali memiliki densitas yang relatif rendah, sehingga mereka ringan
untuk ukurannya.

4. Konduktivitas Termal dan Listrik: Alkali adalah konduktor termal dan listrik yang baik.

Sifat Kimia Alkali


1. Reaktivitas Tinggi: Alkali adalah unsur-unsur paling reaktif dalam tabel periodik. Mereka
sangat cenderung berikatan dengan unsur-unsur lain, terutama dengan non-logam, untuk
membentuk senyawa.

2. Reaksi dengan Air: Unsur alkali dapat bereaksi dengan air, menghasilkan gas hidrogen
(H2) dan larutan basa.

3. Reaksi dengan Oksigen: Mereka juga dapat bereaksi dengan oksigen dari udara,
membentuk oksida logam alkali yang dapat berwarna.

4. Senyawa Alkali: Senyawa alkali, seperti natrium klorida (NaCl), adalah komponen utama
garam dapur dan memiliki berbagai aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.

5. Kegunaan: Logam alkali digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk dalam baterai dan
pengolahan logam-logam lain.

D) Sifat-sifat Alkali Tanah


Sifat Fisika Alkali Tanah
1. Keadaan Fisik: Unsur-unsur golongan alkali tanah meliputi Berilium (Be), Magnesium
(Mg), Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Mereka adalah logam
yang keras dan padat pada suhu kamar.

2. Warna: Alkali tanah biasanya berwarna perak atau abu-abu.


3. Densitas Tinggi: Alkali tanah memiliki densitas yang lebih tinggi daripada alkali,
menjadikannya lebih berat.

4. Titik Leleh dan Titik Didih: Titik leleh dan

Sifat Kimia Alkali Tanah


1. Reaktivitas Moderat: Alkali tanah kurang reaktif dibandingkan dengan alkali. Meskipun
demikian, mereka masih cenderung berikatan dengan unsur-unsur non-logam untuk
membentuk senyawa.

2. Reaksi dengan Air: Beberapa alkali tanah dapat bereaksi dengan air, menghasilkan
hidrogen dan senyawa basa, meskipun kurang reaktif daripada alkali.

(Ar).

1. Natrium (Na): Unsur logam yang penting dalam kehidupan sehari-hari dan banyak
ditemukan di air laut serta dalam garam dapur.

2. Magnesium (Mg): Logam ringan yang banyak digunakan dalam industri, terutama dalam
pembuatan logam paduan.

3. Aluminium (Al): Logam ringan, kuat, dan tahan karat yang memiliki berbagai aplikasi,
termasuk sebagai bahan konstruksi dan kemasan.

4. Silikon (Si): Non-logam yang merupakan komponen utama dalam pasir dan batu, serta
digunakan dalam industri semikonduktor.

5. Fosfor (P): Unsur penting dalam biologi, digunakan dalam pupuk, deterjen, dan senyawa
kimia.

6. Belerang (S): Non-logam yang digunakan dalam industri kertas, pupuk, dan senyawa kimia
lainnya.

7. Klorin (Cl): Gas berbau tajam yang digunakan dalam pemurnian air dan sebagai bahan
kimia dalam industri.

8. Argon (Ar): Gas mulia yang tidak bereaksi secara kimia, digunakan dalam industri dan
sebagai gas pengisi lampu neon.

Unsur-unsur Periode 3 mendukung berbagai aspek kehidupan sehari-hari, dari


makanan hingga teknologi, dan berperan dalam industri yang beragam.
Contoh: Aluminium (Al): Digunakan dalam pembuatan kaleng minuman, konstruksi, dan
pesawat terbang; Magnesium (Mg): Digunakan dalam pembuatan logam paduan ringan untuk
industri otomotif; Natrium (Na): Digunakan dalam pembuatan garam dapur (NaCl).

Apa Itu Unsur Gas Mulia?


Sebenarnya, gas mulia adalah sebutan untuk unsur-unsur golongan VIIIA dalam tabel
periodik. Disebut gas mulia karena semua unsur pada golongan ini berwujud gas dan
memiliki konfigurasi elektron yang sangat stabil, sehingga akan sangat sulit untuk bereaksi
dengan unsur lainnya. Unsur-unsur gas mulia antara lain adalah helium (He), neon (Ne),
argon (Ar), Kripton (Kr), Xenon (Xe), dan Radon (Rn).

Sifat-sifat Gas Mulia


Gas mulia memiliki sifat-sifat yang bisa kamu ketahui, nih. Sifat-sifat ini dibedakan menjadi
3 macam, yaitu sifat atomik, fisik, dan kimia.

1. Sifat Atomik
Pada sifat atomik, molekul-molekul gas mulia terdiri atas satu atom (monoatom). Unsur-
unsur gas mulia memiliki jari-jari atom yang semakin besar apabila dilihat dari atas ke bawah
(helium ke radon). Tapi, energi ionisasinya semakin kecil seiring dengan bertambahnya jari-
jari atom, sehingga semakin mudah melepaskan elektron. Unsur-unsur golongan ini memiliki
elektron valensi 2 dan 8 yang menandakan semua elektron pada kulitnya sudah stabil dan
berpasangan.

2. Sifat Fisik
Berdasarkan sifat fisisnya, gas mulia memiliki titik leleh dan titik didih yang sangat rendah.
Titik didih dan titik leleh unsur-unsur gas mulia lebih kecil dari suhu kamar (25°C), sehingga
seluruh unsur gas mulia berwujud gas. Titik leleh dan titik didih unsur-unsur gas mulia dari
atas ke bawah (helium ke radon) akan semakin bertambah seiring dengan bertambahnya
massa atom dan jari-jari atom. Kerapatan (densitas) unsur-unsur gas mulia juga akan semakin
bertambah dari atas ke bawah.

3. Sifat Kimia
Unsur-unsur gas mulia memiliki konfigurasi elektron yang stabil karena semua elektron pada
kulit terluarnya sudah berpasangan/penuh. Hal ini menyebabkan gas mulia cenderung sulit
bereaksi dengan unsur lainnya. Namun, saat ini sudah ada beberapa unsur gas mulia yang
dapat bereaksi dengan unsur lain yang sangat elektronegatif, yaitu xenon dan kripton. Selain
itu, konfigurasi elektron yang stabil ini juga menyebabkan gas mulia biasa digunakan sebagai
penyingkatan konfigurasi elektron bagi unsur lain.

Contohnya:

Ne = 1s2 2s2 2p6


Ar = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6. Konfigurasi elektron Ar dapat disingkat menjadi,

Ar = [Ne] 3s2 3p6

Na = 1s2 2s2 2p6 3s1, dapat disingkat

Na = [Ne] 3s1

Macam-macam Gas Mulia


Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, unsur-unsur gas mulia terdiri dari 6 unsur, yaitu
helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon. Masing-masing unsur tersebut akan
dijelaskan lebih lengkap berikut ini. Tetap simak, ya!

Helium (He)
Helium merupakan unsur gas mulia terbanyak kedua di alam semesta setelah hidrogen.
Helium terbentuk dari peluruhan zat radioaktif, yaitu uranium dan thorium. Gas ini
merupakan zat yang ringan dan tidak mudah terbakar. Meskipun wujudnya berbentuk gas,
helium dapat dicairkan dalam suhu yang amat rendah dan tekanan yang tinggi.

Macam-Macam Sifat dan Unsur Gas Mulia - Helium

Selain tampilannya yang tidak berwarna, helium juga tidak berbau, tidak berasa, dan tidak
beracun. Namun, apabila terhirup tubuh, gas ini dapat menyebabkan suara menjadi tinggi,
sakit kepala, dan perasaan tercekik. Manfaat helium yang lain adalah pada wujud cair helium
dapat digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sangat rendah.

Neon (Ne)
Neon ditemukan oleh ahli kimia bernama Sir William Ramsay dan Morris M. Travers pada
tahun 1898 di London, Inggris. Ketika Ramsay mendinginkan beberapa sampel udara hingga
menjadi cairan dan memanaskan cairan tersebut, ia mengambil gas yang keluar saat cairan itu
mendidih. Ramsay lalu memisahkan sisa-sisa gas yang belum teridentifikasi dan menemukan
zat-zat baru, yaitu kripton dan neon.

Macam-Macam Sifat dan Unsur Gas Mulia - Neon

Meskipun gas ini tidak berwarna, neon akan memancarkan warna oranye kemerahan jika
berada pada medan listrik bertegangan tinggi. Selain kegunaannya sebagai pengisi lampu
neon, unsur gas mulia ini juga dapat berfungsi sebagai penangkal petir, pengisi tabung
televisi, dan dalam wujud cair neon dapat digunakan sebagai zat pendingin.

Argon (Ar)
Argon merupakan gas terbanyak ketiga yang terdapat dalam atmosfer bumi setelah nitrogen
dan oksigen. Argon terbentuk dari peluruhan zat radioaktif berupa kalium yang terdapat di
kerak bumi. Unsur ini memiliki tingkat kelarutan dalam air yang sama dengan oksigen dan
bahkan 2,5 kali lebih mudah larut dibandingkan dengan nitrogen. Argon bersifat tidak reaktif
(inert), tidak mudah terbakar, dan tidak beracun.

Macam-Macam Sifat dan Unsur Gas Mulia - Argon

Ketika berada dalam medan listrik, argon akan memunculkan warna lilak atau ungu. Unsur
gas mulia ini banyak digunakan di bidang industri, baik dalam wujud gas maupun cair.
Kegunaan lain argon adalah sebagai gas inert yang melindungi dari bunga api listrik saat
proses pengelasan, produksi titanium dan unsur reaktif lainnya, serta digunakan sebagai
lapisan pelindung dalam pembuatan kristal silikon dan germanium.

Kripton (Kr)
Kripton merupakan gas yang paling langka di atmosfer dari unsur-unsur gas mulia lainnya.
Sama halnya dengan neon, kripton ditemukan oleh ahli kimia bernama Sir William Ramsay
dan Morris M. Travers dari sisa-sisa gas pada sampel udara cair yang dipanaskan kembali
hingga mendidih.

Macam-Macam Sifat dan Unsur Gas Mulia - Kripton

Pada kondisi normal, kripton bersifat tidak berwarna dan tidak berbau. Namun, apabila
diletakkan pada medan listrik bertegangan tinggi, kripton akan memancarkan cahaya
berwarna putih.

Xenon (Xe)
Setelah Sir William Ramsay dan Morris M. Travers menemukan kripton dan neon, di tahun
yang sama, mereka kembali menemukan unsur gas mulia yang lain, yaitu xenon. Xenon
ditemukan dalam residu yang tersisa dari hasil pemanasan sampel udara cair. Xenon adalah
gas berat yang langka dan tidak berbau. Gas ini bersifat tidak reaktif pada sebagian besar
bahan kimia.

Macam-Macam Sifat dan Unsur Gas Mulia - Xenon

Xenon akan memancarkan cahaya berwarna biru saat berada pada medan listrik bertegangan
tinggi. Saat ini, senyawa xenon telah banyak dibuat, contohnya seperti xenon trioksida
(XeO3) dan xenon tetraoksida (XeO4) yang sangat eksplosif (mudah meledak). Xenon juga
dianggap tidak beracun, meskipun banyak senyawanya yang beracun karena sifat oksidasinya
yang kuat.

Radon (Rn)
Radon merupakan unsur gas mulia yang bersifat radioaktif. Radon terbentuk dari penguraian
radium, zat kimia radioaktif dari unsur logam. Radon tidak mudah bereaksi secara kimia,
namun sangat berbahaya bagi kesehatan karena sifatnya yang radioaktif. Radon tidak
berwarna, tapi apabila didinginkan hingga membeku (padat), radon akan berwarna kuning,
sedangkan radon berwujud cair akan berwarna oranye kemerahan.

Macam-Macam Sifat dan Unsur Gas Mulia - Radon

Meskipun kegunaan radon sebagai radioterapi kanker, apabila gas ini terhisap cukup banyak,
justru akan menimbulkan penyakit kanker paru-paru. Hiii… serem!

Nah, teman-teman, itulah tadi penjelasan mengenai gas mulia beserta sifat dan kegunaannya,
ya. Semoga pengetahuan kalian jadi bertambah setelah membaca artikel ini, ya.

Oh iya, kalau kalian merasa tertarik untuk mempelajari materi ini lebih dalam lagi, kalian
bisa coba gabung di Brain Academy Online, lho! Di sana, kamu tidak hanya bisa berdiskusi
dengan tutor saja, tapi juga dengan teman-teman di seluruh Indonesia. lewat fitur live
teaching, dan grup klub hobi!

Anda mungkin juga menyukai