Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

HALOGEN

Makalah ini dikerjakan untuk memenuhi tugas Kimia yang di bawakan oleh ibu
Heddy Riwani S.pd.

OLEH: KELOMPOK 4

KETUA: DWI CITRA A


ANGGOTA: -RAIHAN RAHMANDA
-FATIMA AZZAHRA
-HIZKIA SILABAN
-PUTRY H
-SRI MAITHILY
-MARTA LENA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah Halogen ini dapat diselesaikan dengan baik.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah Kimia yang berjudul Makalah Halogen ini. Dan kami juga menyadari
pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam
memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini
sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih
banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Halogen ini sehingga kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa dan kekurangan pasti milik kita sebagai
manusia. Semoga Makalah Halogen ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Medan,22 Oktober 2023

Anggota kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Kelimpahan Unsur Halogen

1. Fluorin

2. Klorin

3. Bromin

4. Iodine

5. Astatine

B. Sifat Fisik Halogen

1. Wujud halogen

2. Titik cair dan titik didih

3. Warna dan aroma

4. Kelarutan

C. Kegunaan dan dampak Halogen

1. Kegunaan halogen

2. Dampak halogen

D. Proses Pembuatan Halogen

1. Klor (Cl)

2. Brom (Br)

3. Iodium (I)
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A ditabel
periodik. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I), astatin
(At), dan unsur ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Halogen menandakan
unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam. Unsur golongan
VIIA ini merupakan unsur non logam paling reaktif. Unsur-unsur ini tidak ditemukan
di alam dalam keadaan bebas, melainkan dalam bentuk garamnya. Mereka
membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga
cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu.
Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut
halida. Keberadaan unsur-unsur halogen unsur-unsur halogen di alam, semuanya
ditemukan dalam keadaan diatomik. Hal ini terjadi karena unsur-unsur halogen tidak
stabil jika berdiri sendiri. Oleh karena itu, unsur halogen harus berikatan agar stabil.
Unsur-unsur halogen dapat ditemukan di beberapa tempat. Fluorin dapat ditemukan di
atas permukaan tanah. Klorin dapat ditemukan di dalam air laut. Bromin juga dapat
ditemukan di dalam air laut. Begitu juga dengan iodin, yang dapat ditemukan di dalam
air laut. Astatin dapat ditemukan dari pemboman bismut dengan partikel alfa.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan dalam makalah ini adalah:

1. Apa saja kelimpahan unsur halogen?


2. Apa saja sifat fisik halogen?
3. Apa saja kegunaan dan dampak halogen?
4. Bagaimana proses pembuatan halogen?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kelimpahan Unsur Halogen
1. Fluorin
Fluorin ditemukan dalam fluorspar oleh Schwandhard pada tahun 1670 dan baru
pada tahun 1886 Maisson berhasil mengisolasinya. Merupakan unsur paling
elektronegatif dan paling reaktif. Dalam bentuk gas merupakan molekul diatom (F2),
berbau pedas, berwarna kuning muda dan bersifat sangat korosif. Serbuk logam, gelas,
keramik, bahkan air terbakar dalam fluorin dengan nyala terang. Adanya komponen
fluorin dalam air minum melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada
gigi.
Terdapat dalam senyawa fluorspar CaF2, kriolit Na3AlF6, dan fluorapatit
Ca(PO4)3F. dengan penambahan asam sulfat ke dalam fluorspar maka akan diperoleh
HF dan garam kalsium sulfat. Selanjutnya lelehan asam klorida di elektrolisis untuk
menghasilkan gas F2.
CaF2 + H2SO4 –> CaSO4 + 2HF
2. Klorin
Klor ditemukan oleh Scheele pada tahu 1774 dan dinamai oleh Davy pada tahun
1810. Klor ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi sebagai gas Cl2, senyawa dan
mineral seperti kamalit dan silvit. Gas klor berwarna kuning kehijauan, dapat larut
dalam air, mudah bereaksi dengan unsur lain. Klor dapat mengganggu pernafasan,
merusak selaput lendir dan dalam wujud cahaya dapat membakar kulit.
Terdapat dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2. Senyawa klorida
ditemukan di air laut dan garam batu/endapan garam yang terbentuk akibat penguapan
air laut di masa lalu. Setiap 1 kg air laut mengandung sekitar 30 gram NaCl. Proses
untuk mendapatkan unsur klorin adalah melalui elektrolisis larutan NaCl pekat (brine)
akan menghasilkan Cl2 pada anode dan gas H2, dan NaOH pada katode.
3. Bromin
Brom ditemukan oleh Balard pada tahun 1826, merupakan zat cair berwarna coklat
kemerahan, agak mudah menguap pada temperatur kamar, uapnya berwarna merah,
berbau tidak enak dan dapat menimbulkan efek iritasi pada mata dan kerongkongan.
Bromin mudah larut dalam air dan CS2 membentuk larutan berwarna merah, bersifat
kurang aktif dibandingkan dengan klor tetapi lebih reaktif dari iodium.bTerdapat dalam
senyawa logam bromide. Senyawa ini juga ditemukan di air laut, endapan garam, dan
air mineral. Ditemukan di perairan laut Mati dengan kadar 4500-5000 ppm. Garam-
garam bromin juga diperoleh dari Arkansas.
4. Iodine
Iodium ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Merupakan unsur non logam.
Padatan mengkilap berwarna hitam kebiruan. Dapat menguap pada temperatur biasa
membentuk gas berwarna ungu-biru berbau tidak enak (perih). Di alam ditemukan
dalam air laut (air asin) garam chili, dll. Unsur halogen ini larut baik dalam
CHCl3,CCl4, dan CS2 tetapi sedikit sekali larut dalam air. Dikenal ada 23 isotop dan
hanya satu yang stabil yaitu 127I yang ditemukan di alam. Kristal iodin dapat melukai
kulit, sedangkan uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir.
Terdapat dalam senyawa natrium iodat NaIO3, yang ditemukan dalam jumlah kecil
pada deposit NaNO3 di Chili. Juga dalam larutan bawah tanah di Jepang dan Amerika
dengan kadar sampai 100 ppm. Untuk memperoleh iodine dari natrium iodat, dilakukan
penambahan zat pereduksi natrium bisulfit NaHSO3 dengan reaksi sebagai berikut :
2IO3- + 5HSO3- –> I2 + 3HSO4- + 2SO42- + H2O
5. Astatine
Astatin merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil pemboman
bismut dengan partikel-partikel alfa (hasil sintesis tahun 1940) oleh Dr. Corson K.R.
Mackenzie dan E. Segre. Dikenal ada 20 isotop dari astatin, dan isotop At
(210)mempunyai waktu paruh 8,3 jam (terpanjang). Astatin lebih logam dibanding
iodium. Sifat kimianya mirip iodium, dapat membentuk senyawa antar halogen (AtI,
AtBr, AtCl), tetapi belum bisa diketahui apakah At dapat membentuk molekul diatom
seperti unsur halogen lainnya. Senyawa yang berhasil dideteksi adalah HAt dan CH
3At.6. Jumlah astatine di kerak bumi sangat sedikit kurang dari 30 gram.

B. Sifat Fisik Halogen


1. Wujud halogen
Wujud halogen pada suhu kamar, fluorin dan klorin berupa gas, bromin berupa zat
cair yang mudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah menyublim.
Pemanasan iodin padat pada tekanan atmosfer tidak membuat unsur itu meleleh, tetapi
langsung menyublim. Hal ini terjadi karena tekanan uap iodin padat pada suhu kamar
lebih besar dari 1 atm.
2. Titik cair dan titik didih
Kecenderungan titik leleh dan titik didih halogen tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut. Molekul halogen (X2) bersifat non polar, dengan demikian gaya tarik-menarik
antarmolekul halogen merupakan gaya dispersi. Sebagaimana diketahui, gaya dispersi
bertambah besar sesuai dengan pertambahan massa molekul (Mr ). Itulah sebabnya
mengapa titik leleh dan titik didih halogen meningkat dari atas ke bawah dalam tabel
periodik unsur.
3. Warna dan aroma
Halogen mempunyai warna dan aroma tertentu. Fluorin berwarna kuning muda,
klorin berwarna hijau muda, bromin berwarna merah tua, iodin padat berwarna hitam,
sedangkan uap iodin berwarna ungu. Semua halogen berbau rangsang dan menusuk,
serta bersifat racun.
4. Kelarutan
Kelarutan halogen dari fluor sampai yod dalam air semakin berkurang. Fluor selain
larut dalam air juga mengalami reaksi.
C. Kegunaan dan dampak Halogen
1. Kegunaan halogen
a. Fluorin
Gas F2 diproduksi secara komersial untuk bahan bakar nuklir uranium, berfungsi
untuk memisahkan U-235 dan U-238 dengan cara difusi. Logam uranium direaksikan
dengan gas fluorin berlebih menghasilkan uranium heksafluorida, UF6 (padatan
berwarna putih dan mudah menguap). Adapun senyawa-senyawa fluorin digunakan
sebagai: Kegunaan senyawa fluorin, antara lain:
1) CCl2F2 (freon-12), digunakan sebagai zat pendingin pada lemari es dan AC.
2) Na2SiF6, bila dicampur dengan pasta gigi akan berfungsi untuk menguatkan gigi.
3) Teflon, bahan plastik tahan panas.
4) Asam fluoride (HF), digunakan untuk mengukir (menyeketsa) kaca karena dapat
bereaksi dengan kaca.
b. Klorin
Gas Cl2 digunakan sebagai bahan dasar industri plastik, seperti vinilklorida
(CH2=CHCl) untuk industri PVC (bahan untuk pipa plastik). Cl2 juga digunakan
sebagai disinfektan untuk membunuh kuman yang dapat menyebabkan berbagai
penyakit. Adapun kegunaan senyawa klorin, antara lain:
1) NaCl, digunakan sebagai garam dapur.
2) KCl, digunakan untuk pupuk.
3) NH4Cl, digunakan sebagai elektrolit pengisi batu baterai.
4) NaClO, dapat mengoksidasi zat warna (pemutih), sehingga dapat digunakan sebagai
bleaching agent, yaitu pengoksidasi zat warna.
5) Kaporit (Ca(OCl)2), digunakan sebagai disinfektan pada air.
6) ZnCl2, sebagai bahan pematri atau solder.
7) Kloroform (CHCl3), digunakan sebagai pelarut dan obat bius pada pembedahan.
c. Bromin
Bromin digunakan dalam industri untuk membuat senyawa metilbromida.
Kegunaan senyawa-senyawa bromin antara lain:
1) NaBr, sebagai obat penenang saraf.
2) AgBr, untuk film fotografi. AgBr dilarutkan dalam film gelatin, kemudian film dicuci
dengan larutan Na2S2O3 untuk menghilangkan kelebihan AgBr sehingga perak akan
tertinggal pada film sebagai bayangan hitam.
3) CH3Br, sebagai bahan campuran zat pemadam kebakaran.
4) C2H4Br2, ditambahkan pada bensin agar timbal (Pb) dalam bensin tidak mengendap
karena diubah menjadi PbBr2.
d. Iodin
1) Iodin digunakan untuk membuat senyawa AgI sebagai film fotografi dan KI
sebagai nutrisi dan makanan ternak.
2) I2 dalam alkohol, digunakan sebagai antiseptik luka agar tidak terkena infeksi.
3) KIO3, sebagai tambahan yodium dalam garam dapur.
4) NaI, bila ditambahkan pada garam dapur dapat digunakan untuk mengurangi
kekurangan yodium yang akan menyebabkan penyakit gondok.
5) Iodoform (CHI3), sebagai disinfektan untuk mengobati luka pada kepala.
2. Dampak halogen
a. Flour
1) Florida memiliki racun yang bersifat kumulatif dan sangat beracun, jika dalam
bentuk murni dia sangat berbahaya, dapat menyebabkan pembakaran kimia parah bila
bersentuhan langsung dengan kulit.
2) Adanya komponen fluorin dalam air minum yang melebihi 2 ppm dapat
menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.
3) Dalam bentuk fluorin, zat ini tidak langsung dihisap tanah tapi langsung masuk
ke dalam daun-daun sehingga menyebabkan daun berwarna kuning kecokelatan. Jika
daun tersebut dimakan oleh binatang maka bisa menyebabkan penyakit gigi rontok.
b. Klor
1) Menurut para ahli, kalau klorin bersenyawa dengan zat organik, seperti air seni
atau keringat, maka akan menghasilkan senyawa sejenis nitrogen triklorin yang dapat
mengakibatkan iritasi hebat. Senyawa organik tersebut selanjutnya dapat bereaksi
menjadi gas di kolam tertutup dan membawa dampak terhadap sel-sel tubuh yang
melindungi paru-paru.
2) Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lendir dan dalam wujud
cahaya dapat membakar kulit dan bersifat sangat beracun.
3) CFC (Chloro Fluoro Carbon), yang terlepas ke udara dapat menimbulkan
kerusakan pada lapisan ozon.
4) Kloramina, NH4Cl zat ini sangat beracun terhadap kerang-kerang dan binatang
air lainnya.
5) Kloroform CHCl3, yang ditemukan dalam air terklorinasi, yang dianggap,
mutagenik (dapat menimbulkan mutasi), tetraogenik (menimbulkan kerusakan pada
kelahiran) atau karsiogenik (menimbulkan kanker).
c. Brom
1) Dalam bentuk gas, brom bersifat toksik
2) Dalam bentuk cairan zat ini bersifat korosif terhadap jaringan sel manusia dan
uapnya menyebabkan iritasi pada mata dan tenggorokan.
3) Ketika brom tumpah ke kulit, akan menimbulkan rasa yang amat pedih. Brom
mengakibatkan bahaya kesehatan yang serius, dan peralatan keselamatan kerja harus
diperhatikan selama menanganinya.
4) Timbal bromida yang terbentuk dalam mesin cenderung merusak mesin, serta
sifatnya yang mudah menguap yang lolos bersama gas-gas buangan yang dapat
mencemari atmosfer.
d. Iodin
1) Kristal iodin dapat melukai kulit
2) Uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir
3) Pada saat ini dikenal suatu jenis penyakit yang disebabkan dari kekurangan
yodium yaitu Gaky (gangguan akibat kekurangan yodium) merupakan penyakit yang
dapat menyebabkan retardasi mental. Penyakit ini bisa disebut defisiensi yodium atau
kekurangan yodium. Saat ini diperkirakan 1,6 miliar penduduk dunia mempunyai risiko
kekurangan yodium, dan 300 juta menderita gangguan mental akibat kekurangan
yodium. Kira-kira 30.000 bayi lahir mati setiap tahun, dan lebih dari 120.000 bayi
kretin, yakni retardasi mental, tubuh pendek, bisu tuli atau lumpuh. Di antara mereka
yang lahir normal, dengan konsumsi diet rendah yodium akan menjadi anak yang
kurang intelegensinya, bodoh, lesu dan apatis dalam kehidupannya.
4) Efek yang sangat dikenal orang akibat kekurangan yodium adalah gondok, yakni
pembesaran kelenjar tiroid di daerah leher.

D. Proses Pembuatan Halogen


Unsur-unsur halogen dapat dibuat dengan jalan oksidasi, reduksi, dan elektrolisis.
1. Klor (Cl)
 Oksidasi, dengan memanaskan campuran MnO2, NaCl, dan H2SO4 pekat.
 Elektrolisis lebur NaCl menghasilkan gas klor di anode.
 Elektrolisis lebur NaCl, dihasilkan gas Cl2 pada anode dan Na pada katode.
 Elektrolisis larutan NaCl dengan menggunakan diafragma, dihasilkan gas Cl2 pada
anode dan NaOH pada katode.
2. Brom (Br)
Oksidasi, Dengan mengalirkan gas Cl2 ke dalam air laut.
Cl2(g) + 2 Br–(aq) —> 2 Cl–(aq) + Br2(aq)
3. Iodium (I)
Dengan menambah NaHSO3 ke dalam larutan NaIO3
IO3–(aq) + 5 HSO3 –(aq) —>3 HSO4 –(aq) +2 SO42–(aq) + H2O(l) + I2(aq)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Halogen merupakan sekumpulan unsur non logam yang saling berkaitan erat,
lincah, dan berwarna terang. Dan secara alamiah bentuk molekulnya diatomik.
Golongan halogen merupakan golongan yang sangat reaktif menangkap elektron
(oksidator). Pada umumnya golongan halogen menangkap satu elektron untuk
memenuhi kulit terluarnya, karena kereaktifannya sangat tinggi sehingga halogen tidak
mungkin ada dalam keadaan bebas dialam, karena sifatnya yang sangat reaktif sehingga
halogen selalu bersenyawa dengan unsur-unsur yang lain.
Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron gas mulia) atom-atom ini
cenderung menerima satu elektron dari atom lain atau dengan menggunakan pasangan
elektron secara bersama hingga membentuk ikatan kovalen. Atom unsur halogen sangat
mudah menerima elektron dan membentuk ion bermuatan negatif satu. Ion negatif
disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena kecenderungannya
membentuk ion negatif. Golongan halogen terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin (F),
Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), Astatin (At) dan unsur Ununseptium yang belum
diketahui dengan jelas. Sifat keelektronegatifan halogen senantiasa berkurang seiring
dengan bertambahnya jari-jari atomnya.

B. Saran
Harus berhati-hati ketika menggunakan unsur halogen, karena unsur ini dapat
mengakibatkan pembakaran kimia parah jika bersentuhan langsung dengan kulit.
DAFTAR PUSTAKA
Johari, J.M.C. dan M. Rachmawati. 2010. Chemistry 3B for Senior High School Grade
XII Semester 2. Jakarta: Erlangga.

Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Riandari, Heni. 2009. Teori dan Aplikasi Kimia. Solo: PT Tiga Serangkai.

Suharno. 2006. Kimia. Jakarta: Erlangga.

Syamsuri. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

https://id.wikipedia.org/wiki/Halogen

Anda mungkin juga menyukai