Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KIMIA

HALOGEN

KELOMPOK 3:
1. Aliffah Mutiasari (04)
2. Bayu Aji Pangestu (08)
3. Fatma Tri Handayani (14)
4. Livia Sekar Marella (20)
5. Mikhael Angelode (23)
6. Ruth Putri Jovinka (36)
7. Ryzta Mawardhani (37)

XII IPA 3
9 OKTOBER, 2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji Syukur kami panjatkan atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
nikmat, taufik, serta hidayah-Nya , sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kimia ini
tepat pada waktu. Terimakasih juga kami ucapkan kepada Ibu Nia selaku guru kimia, yang
selalu memberikan dukungan dan bimbingannya.

Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas Kimia. Tidak hanya itu ,
kami juga berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan
pembaca pada umumnya. Walaupun demikian, kami menyadari dalam penyusunan makalah
ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan informasi dan ilmu yang
bermanfaat bagi kita semua. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada para pembaca
yang telah membaca makalah ini hingga akhir.

Depok, September 2023

Penulis

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN...............................................................................2
2.1 Konfigurasi unsur-unsur electron...........................................................2
2.2 Sifat Kimia dan Sifat Fisika......................................................................3
2.3 Proses Pembuatan Unsur Halogen.........................................................4
2.4 Kegunaan Unsur pada Halogen..............................................................5
2.5 Sumber Unsur........................................................................................6
BAB 3 PENUTUP......................................................................................7
3.1 Kesimpulan.............................................................................................7
3.2 Saran...................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................8

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA atau sekarang lebih dikenal dengan
golongan 17 dalam tabel sistem periodik unsur, yang mempunyai elektron valensi 7
pada subkulit ns²np⁵. Istilah halogen berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari
abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani, yaitu halo genes yang artinya
‘pembentuk garam’ karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam
membentuk garam. Halogen merupakan sekumpulan unsur nonlogam yang saling
berkaitan erat, lincah, dan berwarna terang. Dan secara alamiah bentuk molekulnya
diatomik.
Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron gas mulia) atom-atom ini
cenderung menerima satu elektron dari atom lain atau dengan menggunakan
pasangan elektron secara bersama hingga membentuk ikatan kovalen. Atom unsur
halogen sangat mudah menerima elektron dan membentuk ion bermuatan negatif
satu. Ion negatif disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut
halida.
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena kecenderungannya
membentuk ion negatif. Selain itu, halogen adalah golongan yang paling reaktif karena
unsur-unsurnya memiliki konfigurasi elektron pada subkulit ns2 np5. Golongan halogen
terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), Astatin
(At) dan unsur Ununseptium yang belum diketahui dengan jelas.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang penulis mengambil beberapa rumusan masalah diantaranya :
1. Apa yang dimaksud dengan halogen ?
2. Apa kegunaan unsur halogen ?
3. Apa saja sifat kimia dan fisika pada unsur halogen ?
4. Bagaimana proses pembuatan unsur halogen ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari artikel ini, yaitu:
1.Untuk mengetahui definisi dari halogen
2.Untuk mengetahui unsur halogen
3.Untuk mengetahui sifat kimia dan fisika pada unsur halogen
4.Untuk mengetahui proses pembuatan pada unsur halogen

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Konfigurasi Unsur-Unsur Elektron Halogen

1. Fluor
Ditemukan dalam fluorspar oleh Schwandhard pada tahun 1670 dan baru pada tahun
1886 Maisson berhasil mengisolasinya. Merupakan unsur paling elektronegatif dan
paling reaktif. Dalam bentuk gas merupakan molekul diatom (F2), berbau pedas,
berwarna kuning muda dan bersifat sangat korosif. Serbuk logam, glass, keramik,
bahkan air terbakar dalam fluorin dengan nyala terang. Adanya komponen fluorin
dalam air minum melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.

2. Klor
Ditemukan oleh Scheele pada tahu 1774 dan dinamai oleh Davy pada tahun1810.
Klor ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi sebagai gas Cl 2, senyawadan
mineral seperti kamalit dan silvit. Gas klor berwarna kuning kehijauan, dapat larut
dalam air, mudah bereaksi dengan unsur lain. Klor dapat mengganggu pernafasan,
merusak selaput lender dan dalam wujud cahaya dapat membakar kulit.

3. Brom
Ditemukan oleh Balard pada tahun 1826. merupakan zat cair berwarna coklat
kemerahan, agak mudah menguap pada temperature kamar, uapnya berwarna
merah, berbau tidak enak dan dapat menimbulkan efek iritasi pada mata dan
kerongkongan.Bromin mudah larut dalam air dan CS 2 membentuk larutan berwarna
merah, bersifat kurang aktif dibandingkan dengan klor tetapi lebih reaktif dari
iodium.

2
4. Iodium
Ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Merupakan unsur nonlogam, padatan
mengkilap berwarna hitam kebiruan. Dapat menguap pada temperature biasa
membentuk gas berwarna ungu-biru berbau tidak enak (perih). Di alam ditemukan
dalam air laut (air asin) garam chili, dll. Unsur halogen ini larut baik dalam CHCl 3,CCl4,
dan CS2 tetapi sedikit sekali larut dalam air. Dikenal ada 23 isotop dan hanya satu
yang stabil yaitu 127I yang ditemukan di alam. Kristal iodin dapat melukai kulit,
sedangkan uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir.

5. Astatin
Merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil pemboman Bismuth
dengan partikel-partikel alfa (hasil sintesa tahun 1940) oleh DR. Corson,K.R.
Mackenzie dan E. Segre. Dikenal ada 20 isotop dari astatin, dan isotop
At(210)mempunyai waktu paruh 8,3 jam (terpanjang). Astatin lebih logam disbanding
iodium. Sifat kimianya mirip iodium, dapat membentuk senyawa antar halogen
(AtI,AtBr, AtCl), tetapi belum bisa diketahui apakah At dapat membentuk molekul
diatomseperti unsur halogen lainnya. Senyawa yang berhasil dideteksi adalah HAt
dan CH3AT.

2.2 Sifat Kimia Dan Sifat Fisika Pada Unsur Halogen


 Sifat Kimia
1. Kereaktifan
unsur halogen adalah unsur-unsur yang reaktif. Kereaktifan halogen dipengaruhi
oleh keelektronegatifannya. Semakin tinggi keelektronegatifan maka semakin
reaktif unsur halogen karena semakin mudah menarik elektron. Kereaktifan
halogen juga di pengaruhi oleh energi ikatan halogen. Semakin kecil energi ikatan
halogen, semakin mudah di putuskan ikatan tersebut sehingga semakin reaktif
halogen.

2. Daya oksidasi
Halogen merupakan pengoksidasi kuat. Sifat oksidator dari atas kebawah semakin
lemah, sehingga halogen-halogen dapat mengoksidasi ion halida di bawahnya.
Sedangkan sifat reduktor ion halida makin ke bawah semakin kuat.

3. Membentuk molekul diatomik


Unsur halogen selalu dalam bentuk molekul diatomik yang sangat reaktif
terhadap unsur logam maupun nonlogam.

3
 Sifat Fisika
1. Wujud halogen
Wujud HalogenPada suhu kamar, Flourin dan klorin berupa gas, bromin berupa
zat+air yang mudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah
menyublim.Pemanasan iodin padat pada tekanan atmosfer tidak membuat unsur
itu meleleh, tetapi langsung menyublim. Hal ini terjadi karena tekanan uap iodin
padat pada suhu kamar lebih besar dari 1 atm.

2. Titik cair dan titik didih


Kecenderungan titik leleh dan titik didih halogen tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut. Molekul halogen (X2), bersiFat nonpolar, dengan demikian gaya
Tarik-menarik antarmolekul halogen merupakan gaya dispersi. Sebagaimana
diketahui, gaya dispersi bertambah besar sesuai dengan pertambahan massa
molekul (Mr). Itulahsebabnya mengapa titik leleh dan titik didih halogen
meningkat dari atas ke bawah dalam tabel periodik unsur.

3. Warna dan aroma


Warna dan aroma Halogen mempunyai warna dan aroma tertentu. Flourin
berwarna kuning muda, klorin berwarna hijau muda, bromin berwarna merah
tua, iodin padat berwarna hitam, sedangkan uap iodin berwarna ungu. semua
halogen berbau rangsang dan menusuk, serta bersifat racun.

4. Kelarutan
Kelarutan halogen dari fluor sampai yod dalam air semakin berkurang. Flour
selain larut dalam air juga mengalami reaksi.

2.3 Proses Pembuatan


1. Di Laboratorium
Pembuatan senyawa halogen untuk skala laboratotium bisa dilakukan dengan
cara mengoksidasi senyawa halida dengan MnO2, atau KMno4, dalam asam (H2SO4
pekat).
X~ + MnO2+H→ X2 + Mn2+ +H2O
2. Industri
Pembuatan senyawa halogen dalam industri sebagai berikut:
。F2
F2 dibuat melalui proses elektrolisis. KHF2, dilarutkan dalam HF cair, lalu
ditambahkan LiF (untuk menurunkan suhu sampai kurang lebih 100°C dalam
wadah baja)
KHF2 → K + HF2-
HF2- → H + F (Pada katoda baja: H + 2e → H2, Pada anoda baja: F → F2 +e)

4
。 Cl2
Cl dapat dibuat dengan 2 cara:
1) Proses Downs
Proses Downs dilakukan untuk menurunkan titik lebur dari 800°C menjadi
600°C. Caranya, dengan mengelektrolisis leburan NaCl dengan sedikit NaF.
Katoda (besi) : Na + e → Na
Anoda (carbón) : 2Cl → Cl2 + 2e-
2) Proses Gibbs
Proses Gibbs dilakukan dengan cara mengelektrolisis larutan NaCl
Katoda (besi) : 2H2O + 2e- → 2OH- + H2
Anoda (carbón) : 2Cl- → Cl2 + 2e-
。 Br2
Br2 diperoleh dengan cara mereaksikan campuran udara dan gas Cl 2 yang
dialirkan melalui air laut (air laut banyak mengandung ion Br).
Cl2 + Br → CI- + Br2
。 l2
Di alam, senyawa iodin yang terbanyak adalah NaNIO 3, yang bercampur dengan
NaNO3. Untuk mendapatkan iodin, pisahkan NaNIO3, dengan mengkristalkan
NaNO3. Kemudian ditambahkan reduktor NaHSO
NalO3 + NaHSO3 → NaHSO3 + Na2SO4 + H2O + l2
Kemudian, endapan I2 disaring dan dimurnikan.

2.4 Kegunaan Halogen


1. Kegunaan Fluorin
A. Dengan senyawanya digunakan untuk pembuatan uranium
B. Untuk memisahkan U-235 dan U-238 dalam teknologi nuklir dalam proses difusi
gas
C. HF digunakan untuk mengukir gelas
D. Fluoro-Kloro-Hidrokarbon (freon 12) sebagai pendingan pada kulkas dan AC
E. Fluorin digunakan untuk membuat Teflon
F. Garam Fluorida untuk pasta gigi mencegah kerusakan gigi

2. Kegunaan Klorina
A. NaCl dapat mengawetkan makanan
B. HCl untuk electroplating dan menetralkan basa
C. Pengolahan air minum
D. Industri kertas

5
3. Kegunaan Bromina
A. Digunakan dalam pengasapam, bahan anti api
B. Pemurnian air, pencelupan
C. NaBr untuk penenang syaraf dan obat-obatan
D. Etilen Bromida sebagai aditif pada bensin bertimbal yaitu untuk mengikat timbal
agar tidak melekat pada piston dan silinder

4. Kegunaan Iodina
A. Digunakan dalam industri obat seperti iodoform (CHI3) untuk antiseptik, tinktur
iodin
B. AgI bersama AgBr dalam bidang fotografic
C. NaIO3 atau NaI dengan campuran garam dapur untuk mencegah gondok dan
penurunan intelegensiad
D. Dalam bidang kesehatan, industri kimia, radiologi analisis kimia, dsb.

5. Kegunaan Astatin
Belum banyak diketahui kegunaannya

2.5 Sumber Unsur Halogen

1. Halogen di alam dijumpai dalam bentuk Halida dengan unsur yalogen memiliki biloks
-1.
2. Flourin ditemukan dalam mineral-mineral pada kulit bumi.
3. Klorin, bromin, dan Iodin terkandung pada air laut.
4. Iodin ditemukan dalam jumlah berlimpah sebagai garam natrium di daerah Chili,
Amerika Serikat.
5. Garam Halida yang paling banyak adalah NaCl meliputi 2,8% berat air laut.
6. Beberapa sumber air di Indonesia mengandung Natrium Ionida. Misalnya
Watudakon (Mojokerto).
7. Beberapa jenis lumut dan ganggang laut mengandung senyawa Iodin.
8. Unsur astatin tidak di jumpai di alam, karena bersifat radioaktif.

6
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam Sistem Periodik Unsur, Halogen merupakan golongan yang berada
pada golongan VII A, yang mempunyai elektron valensi 7 pada subkulit ns2np.
Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (C1), brom (Br), yodium (1), astatin (At.
Golongan Halogen merupakan golongan yang sangat reaktif menangkap elektron
(oksidator). Pada umumnya golongan Halogen menangkap satu elektron untuk
memenuhi kulit terluarnya, karena kereaktifannya sangat tinggi sehingga Halogen
tidak mungkin ada dalam keadaan bebas dialam.

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis masih banyak kekurangan terutama
dalam mendapatkan referensi dan kesulitan dalam mengerti bahasa buku referensi
tersebut,sehingga informasi yang didapat dari buku kurang disampaikan setara
maksimal pada makalah ini. sebaiknya, pembaca juga mencari referensi lain untuk
menambah wawasan yang lebih banyak disebabkan terbatasnya materi dalam
makalah ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://doc.lalacomputer.com/makalah-halogen/

http://forummakalah.blogspot.com/2015/10/makalah-kimia-tentang-
halogen.html?m=1

https://id.wikipedia.org/wiki/Halogen

https://materikimia.com/proses-pembuatan-unsur-dan-senyawa-
halogen-alkali-alkali-tanah-aluminium-nitrogen-dan-oksigen/

https://rinosafrizal.com/sumber-dan-identifikasi-unsur-halogen-di-
alam/

https://www.academia.edu/11605096/MAKALAH_HALOGEN

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6083222/

https://www.zenius.net/blog/sifat-unsur-halogen

Anda mungkin juga menyukai