Anda di halaman 1dari 12

HALOGEN

KELOMPOK 2
Anggota:
 Gisella Tantri
 Alya Rahma Putri
 M.Ikhsan Juwanvhiko
 Sultan Arta
Guru Pembimbing: Rahmi, S.Pd

SMAN UNGGUL TUNAS BANGSA


Jln. Nasional, Komplek Sekolah Bantuan Korea Selatan, Ujung
Padang, Kec. Susoh, Kab. Aceh Barat Daya 23765

TAHUN PELAJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan berkat dan karunianya,sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “HALOGEN” dengan baik.
Kami juga mengucapkan Terima Kasih kepada Ibu Rahmi, S.Pd
selaku guru bidang studi KIMIA, berkatnya kami dapat mengetahui apa itu
“HALOGEN” dari makalah yang kami selesaikan ini.
Selanjutnya,saran serta kritik sangat kami harapkan dari berbagai
pihak,terutama kepada Ibu guru serta teman-teman. Demikian lah makalah
ini kami buat,apa bila ada kata-kata yang kurang berkenan kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
kita semua.

Susoh,21 November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.................................................................................. 4
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN

A. HALOGEN.................................................................................................. 5
1. Flour....................................................................................................... 5
2. Klorin...................................................................................................... 7
3. Bromin.................................................................................................... 8
4. Iodin........................................................................................................ 9
5. Astatin..................................................................................................... 10

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN............................................................................................ 11
B. SARAN........................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di sadari ataupun tidak ilmu kimia memilki peranan yang sangat penting dalam
kehidupan kita. Dimulai dari penyusun kromosom, pakaian kita, lingkungan kita, bahkan diri
kita merupakan materi kimia.

Salah satu materi kimia yang sering kali di gunakan dalam kehidupan manusia adalah
unsur-unsur halogen. Baik di bidang industri, pengobatan, dan lain sebagainya. Golongan
halogen atau golongan 7 (VII A) adalah unsur-unsur yang memiliki tujuh elektron valensi
dengan konfigurasi elektron terluar ns² ns⁵. Unsur-unsur tersebut adalah fluorin (F), klorin
(CI), bromin (Br), lodin (1), dan astatin (At). Golongan halogen ini (F, CI, Br, I dan At)
adalah kelompok unsur-unsur yang sangat kontras terhadap golongan alkali (golongan IA).
Unsur-unsur halogen secara alamiah berbentuk molekul diatomik. Mereka membutuhkan satu
tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya sehingga cenderung membentuk
ion negatif bermuatan satu. lon negatif ini disebution halida, dan garam yang terbentuk oleh
ion ini disebut halida.

Golongan halogen ditemukan dialam hanya dalam bentuk kombinasi( senyawa )


dengan unsur lain atau berada dalam keadaan diatomic, F2, Clz, Br2, I Unsur-unsur ini tidak
ditemukan di alam dalam keadaan bebas, melainkan dalam bentuk garamnya. Halogen
menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan halogen?

2. Bagaimana sifat fisik dan sifat kimia dari unsur-unsur halogen?

3. Bagaimana keberadaan unsur halogen di alam ?

4. Bagaimana persenyawaan halogen dengan unsur lain?

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Halogen
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A (17 pada sistem
lama) di tabel periodik. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (1),
dan astatin (At). Struktur elektron masing-masing unsur tersebut adalah sebagai berikut:

₉F (He) 2s² 2p⁵

₁₇CI (Ne) 3s² 3p⁵

₃₅Br (Ar) 4s² 4p⁵

₅₃I (Kr) 5s² 5p⁵

₈₅At (Xe) 6s² 6P⁵

Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan


logam. Istilah halogen ini berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang
diadaptasi dari bahasa Yunani yaitu halo genes yang artinya "pembentuk garam". Halogen
juga merupakan golongan dengan keelektronegatifan tertinggi, jadi ia juga merupakan
golongan paling non-logam.

Ahli kimia Swedia Baron Jöns Jakob Berzelius mengistilahkan "halogen" yang
dibentuk dari kata-kata Yunani äλç (háls), "garam" atau "laut", dan yɛv- (gen-), dari yiyvouai
(gignomai), "membentuk" sehingga berarti "unsur yang membentuk garam". Halogen akan
membentuk garam jika direaksikan dengan logam.

Unsur-unsur halogen secara alamiah berbentuk molekul dwiatom (misalnya Cl₂). Mereka
membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga
cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida, dan
garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.

1. Flour (F₂)
Flour berasal dari bahasa latin yakni fluere yang artinya mengalir. Fluorin pertama
kali ditemukan pada tahun 1670 oleh Schwandhard dan diisolasikan untuk pertama kali pada
tahun 1886 oleh Maisson. Keberadaan fluorin biasanya dalam fase gas, berbau pedas,
berwarna kuning muda, dan bersifat sangat korosif

5
a. Sifat Fisika flour
 Nomor atom unsur Flour : 9
 Konfigurasi elektron : (He) 2s² 2p⁵
 Energi ionisasi (kJ/mol) : 1.681
 Afinitas elektron (kJ/mol) : -328
 Potensial reduksi standar : 2,87
 Keelektronegatifan (skala Pauling) : 4,0
 Titik Leleh (°C) : -220
 Titik Didih (°C) : -188
 Massa Jenis (g/ml) : 1,69 × 10⁻³
 Jari-jari kovalen : 0,64
 Jari-jari ion : 1,19
 Energi ikatan : 155

b. Sifat Kimia flour

Flour merupakan unsur nonlogam yang paling elektronegatif dan paling reaktif. Flour
bereaksi sempurna dalam air. F₂ merupakan oksidator terkuat dari unsur-unsur halogen
lainnya. Flour dapat mengoksidasi air dengan cepat dan eksotermis.

c. Keberadaan flour di alam

Fluor ditemukan dalam mineral-mineral fluorspar, CaF2 kriolit, dan fluoroapatit. Dalam
gigi manusia dan hewan juga terdapat sedikit fluor. Adanya komponen fluorin dalam air
minum melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.

d. Senyawa-senyawa dan kegunaan fluor


 Flouspar (CaF₂), digunakan sebagai mineral dalam pasta gigi,
 Freon-12 (CCl₂F₂), digunakan sebagai gas pendingin pada kulkas dan AC serta
sebagai zat pendorong pada semprot aerosol (spray),
 Asam flourida (HF), digunakan untuk mengukir (mengetra) gelas,
 Natrium heksa flourosilikat (Na₂SiF₆), digunakan sebagai bahan yang dicampurkan
pada pasta gigi agar gigi menjadi kuat,
 Tetrafloroetilen (C₂F₄), digunakan sebagai suatu jenis plastik tahan panas yang
banyak digunakan pada peralatan mesin,
 Natrium fluorida (NaF), digunakan untuk mengawetkan kayu dari gangguan serangga,
 Freon - 22 (CHClF₂), digunakan sebagai zat pendingin rendah bahan makanan,
 Belerang heksafluorida (SF₆), digunakan sebagai isolator,
 Klor pentaklorida (ClF₅), digunakan sebagai bahan oksidator roket,
 Kriolit (Na₃AlF₆), digunakan sebagai pelarut dalam pengolahan logam Al,
 Fluorapatit (Ca₅(PO₄)₃F), digunakan sebagai pupuk.

6
2. KLORIN (Cl₂)
Klor berasal dari bahasa yunani yaitu chloros yang berarti hijau pucat. Klorin pertama kali
ditemukan oleh Scheele pada tahun 1774 dan selanjutnya pada tahun 1810, nama klorin
diberikan oleh Davy.

a. Sifat Fisika klor


 Nomor atom unsur klorin : 17
 Konfigurasi elektron : (Ne) 3s² 3p⁵
 Energi ionisasi (kJ/mol) : 1.251
 Afinitas elektron (kJ/mol) : -349
 Potensial reduksi standar : 1,36
 Keelektronegatifan (skala Pauling) : 3,0
 Titik Leleh (°C) : -101
 Titik Didih (°C) : -35
 Massa Jenis (g/ml) : 3,21 × 10⁻³
 Jari-jari kovalen : 0,99
 Jari-jari ion : 1,87
 Energi ikatan : 242
b. Sifat kimia klor

Keberadaan klorin berupa fase gas, berwarna kuning kehijauan, dapat larut dalam air,
mudah bereaksi dengan unsur lain, memilik bau yang menyengat, dan sangat beracun
memicu iritasi pada mata dan paru-paru serta memicu korosi pada jaringan, Cl tidak terlarut
sempurna dalam air dan reaksinya lambat.

c. Keberadaan klor di alam


Klor ditemukan dalam kerak bumi sebagai mineral ion-ion klorida seperti batu garam
NaCl, karnalit KCL.MgCl2.6H-O, dan kloroargirit AgCl, juga terdapat pada air laut dalam
bentuk garam-garam halide. lon klorida merupakan anion terbanyak yang dikandung oleh
plasma darah dan cairan tubuh, serta berfungsi berfungsi untuk menjaga kesetimbangan
osmotik antara cairan didalam maupun diluar sel, juga getah lambung mengandung 0,3%
HCL.

d. Senyawa-senyaawa dan kegunaan klor


 diklorida (Cl₂), digunakan untuk menarik timah dari kaleng bekas, membentuk SnCla
kemudian direduksi menjadi timah murni,
 diklorida (Cl₂), digunakan untuk membunuh bakteri pada air bersih (PDAM,kolam
renang, pemutih),
 Natrium klorida (NaCl), digunakan sebagai garam dapur dan pengawet,
 Kalium klorida (KCl), digunakan sebagai pupuk tanaman,
 Natrium hipoklorit (NaClO), digunakan sebagai pemutih,
 Kalsium hipoklorit (Ca(ClO₂), digunakan sebagai klorinasi/penghasil Cl dalam air,
 Kalium klorat (KClO₃), digunakan sebagai oksidator, bahan peledak dan korek api.

7
3. Bromin (Br₂)
Bromin berasal dari bahasa yunani yaitu Bromos yang artinya bau yang tidak sedap.
Penemu bromin adalah Balard pada tahun 1826, Bromin ditemukan dalam wujud cair
berwarna coklat kemerahan, agak mudah menguap, uapnya berwarna merah, berbau tidak
enak, dan dapat mengiritasi mata dan kerongkongan. Selain itu, bromin juga mudah larut
dalam air dan CS₂ membentuk larutan kemerahan dengan sifat lebih aktif daripada iodium.

a. Sifat Fisika bromin


 Nomor atom unsur bromin : 35
 Konfigurasi elektron : (Ar) 4s² 4p⁵
 Energi ionisasi (kJ/mol) : 1.140
 Afinitas elektron (kJ/mol) : -325
 Potensial reduksi standar : 11,06
 Keelektronegatifan (skala Pauling) : 2,8
 Titik Leleh (°C) : -7
 Titik Didih (°C) : +59
 Massa Jenis (g/ml) : 3,12
 Jari-jari kovalen : 1,14
 Jari-jari ion : 1,82
 Energi ikatan : 193
b. Sifat Kimia bromin

Cairan bromine dapat menimbulkan luka apabila konntak dengan kulit serta memiliki
efek iritasi pada mata dan tenggorokan. Br₂ tidak melarut sempurna dalam dalam air dan
reaksinya lambat. Bromin merupakan ccairan merah tua dengan tekanan uap yang tinggi
sehingga jika botol brom terbuka akan keluar uap merah kecoklatan.

c. Keberadaan bromine di alam

Senyawa ini juga ditemukan di air laut, endapan garam, dan air mineral. Dalam kerak
bumi, brom sebagai mineral bromoargirit, AgBr. Ditemukan di perairan laut Mati dengan
kadar 4500 - 5000 ppm. Garam-garam bromine juga diperoleh dari Arkansas.

d. Senyawa-senyawa dan kegunaan bromin


 Bromida (Br₂), digunakan sebagai bahan zat tahan api dan sebagai pewarna,
 Etilen dibromida (C₂H₄Br₂), digunakan sebagai komponen pada bensin sebagai zat
anti knocking,
 Perak bromida (AgBr) digunakan sebagai bahan peka cahaya dilapiskanpada film dan
kertas fotografi,
 Natrium bromide (NaBr), digunakan sebagai zat sedutif atau obat penenang saraf,
 Metil bromida (CH₃Br), digunakan sebagai bahan zat pemadam kebakaran.

8
4. lodin (I₂)
lodium berasal dari bahasa yunani yaitu iodes yang artinya ungu. lodin pertama kali
ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Iodin merupakan senyawa non-logam dengan fase
padatan berwarna hitam kebiruan.

a. Sifat Fisika iodin


 Nomor atom unsur iodin : 53
 Konfigurasi elektron : (Kr) 5s² 5p⁵
 Energi ionisasi (kJ/mol) : 1.008
 Afinitas elektron (kJ/mol) : -295
 Potensial reduksi standar : 0,54
 Keelektronegatifan (skala Pauling) : 2,5
 Titik Leleh (°C) : +114
 Titik Didih (°C) : +184
 Massa Jenis (g/ml) : 4,93
 Jari-jari kovalen : 1,33
 Jari-jari ion : 2,06
 Energi ikatan : 151
b. Sifat Kimia iodin

Padatan iodine adalah padatan berkilau berwarna hitam kebiru-biruan, menguap pada
suhu kamar menjadi gas ungu biru dengan bau yang menyengat. I₂ tidak melarut sempurna
pada air dan reaksinya lambat. lodin merupakan unsur non logam yang reaktifitasnya paling
rendah.

c. Keberadaan iodium di alam

Di alam ditemukan dalam air laut (air asin) garam chili, dIl. Kristal iodin dapat melukai
kulit,sedangkan uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir. Terdapat dalam senyawa
natrium iodat NalO3, yang ditemukan dalam jumlah kecil pada deposit NaNO3 di Chili. Juga
dalam larutan bawah tanah di Jepang dan Amerika dengan kadar sampai 100 ppm. Beberapa
sumber air ditanah air kita ternyata mengandung iodium dalam kadar yang cukup tinggi,
misalnya di daerah Mojokerto. Juga beberapa jenis lumut dan ganggang mengandung iodium.

d. Senyawa-senyawa dan kegunaan lodin


 lodida (I₂), digunakan untuk antiseptik dan obat-obatan seperti obat luka agar tidak
terkena infeksi,
 Perak iodida (AgI), digunakan untuk bahan peka kaca cahaya dilapiskan pada Film
dan kertas fotografi,
 lodoform (CHI₃), digunakan untuk lensa Polaroid dan bahan antiseptik,
 Natrium iodida (NaI), bila ditambahkan pada garam dapur dapat digunakan untuk
mengurangi kekurangan yodium yang akan menyebabkan penyakit gondok,
 Kalium iodat (KIO₃) yang ditambahkan pada garam dapur, agar tubuh kita
memperoleh iodine,
 Kalium iodida (KI), digunakan sebagai obat anti jamur.
9
5. ASTATIN (At)
Astatin berasal dari bahsa yunani yaitu astatos yang artinya tidak stabil. Astatin
merupakan unsur non-logam radioaktif pertama yang dibuat oleh Dale R. Corson, Kenneth
Ross Mackenzie, dan Emillio Segre pada tahun 1940. Sifat senyawa astatin dapat membentuk
senyawa antar halogen seperti Atl, AtBr, dan AtCl. Selain itu, astatin juga memiliki waktu
hidup tersendiri di dunia karena dapat meluruh dalam hitungan menit dan di antara unsur
halogen lainnya, astatin lah yang paling tidak reaktif.

a. Sifat Fisika Astatin


 Nomor atom unsur astatin : 85
 Konfigurasi elektron : (Xe) 6s² 6P⁵
 Energi ionisasi (kJ/mol) : 930
 Potensial reduksi standar : +0,20
 Keelektronegatifan (skala Pauling) : 2,2
 Titik Leleh (°C) : 302
 Titik Didih (°C) : 337
b. Sifat Kimia Astatin
Astatin merupakan unsur radioaktif yang pertama kali dibuat dari hasil pemboman
bismuth dengan partikel-partikel alfa. Waktu paruh tercepat yakni selama 56 detik dan yang
terpanjang yakni 8,3 jam.

c. Keberadaan astatin di alam


Unsur astatin dapat ditemukan dialam dalam jumlah yang sangat sedikit bahkan
terkadang dikatakan tidak dijumpai di alam, sebab unsur ini bersifat radioaktif sehingga
mudah berubah menjadi unsur lain yang lebih stabil (bahasa Yunani: astatos = tidak tetap).
Jumlah astatin di kerak bumi sangat sedikit kurang dari 30 gram.

d. Senyawa-senyawa dan kegunaan astatin


Astatin tidak banyak dimanfaatkan secara komersil. Hal ini dikarenakan sifatnya yang
radiokatif dan berwaktu hidup pendek.

 ²¹¹At adalah suatu emiter alfa dimanfaatkan penggunaannya di dalam radiasi therapy.
 Suatu penyelidikan kemanjuran dari koloid "At-tellurium untuk perawatan dari
penyakit menular dan mengungkapkan bahwa alfa ini memancarkan radiokoloid
sedang untuk menyembuhkan penyakit tanpa menyebabkan ketoksikan pada jaringan
normal.
 Dengan melibatkan Astatin Para peneliti di Brookhaven National Laboratory telah
menggunakan metode pembelokan jalur molekul reaktif yang terpancar untuk
mengidentifikasi dan mengukur reaksi kimia.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam Sistem Periodik Unsur, halogen merupakan golongan yang berada pada
golongan VII A, yang mempunyai elektron valensi 7 pada subkulit ns nps. Kelompok ini
terdiri dari: fluor (F₂), klor (Cl₂), brom (Br₂), iodin (I₂),astatin (At), dan unsur ununseptium
(Uus) yang belum ditemukan. Golongan halogen merupakan golongan yang sangat reaktif
menangkap elektron (oksidator). Pada umumnya golongan halogen menangkap satu elektron
untuk memenuhi kulit terluarnya, karena kereaktifannya sangat tinggi sehingga halogen tidak
mungkin ada dalam keadaan bebas dialam, karena sifatnya yang sangat reaktif sehingga
halogen selalu bersenyawa dengan unsur-unsur yang lain.
Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron gas mulia) atom-atom ini cenderung
menerima satu elektron dari atom lain atau dengan menggunakan pasangan elektron secara
bersama hingga membentuk ikatan kovalen. Atom unsur halogen sangat mudah menerima
elektron dan membentuk ion bermuatan negatif satu. Ion negatif disebut ion halida, dan
garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Golongan halogen terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin (F₂), Klorin (Cl₂),
Bromin (Br₂), Iodin (I₂), Astatin (At) dan unsur Ununseptium yang belum diketahui dengan
jelas atau dalam bahasa lainnya yaitu “Film CharLes Bronson Idaman Ati” Sifat
keelektronegatifan halogen senantiasa berkurang seiring dengan bertambahnya jari-jari
atomnya.

B. Saran
Dari semua pembahasan materi yang telah kami sampaikan, kami berharap teman-
teman bisa mengerti tentang halogen, dan semoga teman-teman memperoleh manfaat yang
ada dalam materi tersebut. Jika terdapat kekurangan terhadap materi kami, kami mohon maaf
dan menerima saran sebagai masukan yang positif kedepan nya serta terima kasih telah
memperhatikan sekaligus memahami materi kami.

11
DAFTAR PUSTAKA
Anshory,Irfan.1988.Penuntun Pelajaran Kimia Bandung:Ganeca Exact Bandung.

Brady James.1986.Kimia Universitas Azas & Struktur (terjemahan: Dra. Sukmariah Maun).
Tangerang:Binarupa Aksara.

Justiana,Sandi dan Muchtaridi.2009.Kimia 3.Cetakan kedua Jakarta: Yudhistira

Mulia,Setya Sensus.2006.Belajar Efektif Kimia 3. Jakarta:PT.Intimedia Ciptanusantara.

Parning.Ir dkk.2002.Penuntun Belajar Kimia Cetakan kedua.Jakarta:Yudhistira.

Polling. Ir.C.1982.Ilmu Kimia Edisi ketiga.Cetakan Ke-25.Jakarta:Erlangga

Suyanto, dkk.2004.Kimia 3B.Jakarta:PT.Grasindo.

Syukri S.Drs. 1999. Kimia Dasar 1.Bandung ITB.

W.Keenan Charles, dkk. 1989.Kimia untuk Universitas (terjemahan: A.Hadyana P.).


Jakarta:Erlangga.

12

Anda mungkin juga menyukai