Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH KIMIA DASAR

NON LOGAM

Dosen Pengajar
M. Jihad Mandiabu, M. Si

KELOMPOK 10
1. Rizka Aliya Rahmah (2118976)
2 .Diandrani alegra filza (2118833)
3. Fatwa putri tilam sari (2118861)
4. Baizan Majda Alsis (2118817)
5. Ferry Wijaya Zulfikar (2118863)

POLITEKNIK AKA BOGOR


2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Kimia Dasar yang berjudul “Non
Logam“ dengan tepat waktu. Salawat serta salam tidak lupa selalu kita curahkan untuk
junjungan Nabi Muhammad SAW.

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas terstruktur dari
bagian presentasi mata kuliah Kimia Dasar. Selain itu, makalah ini juga dibuat dengan tujuan
untuk menambah wawasan tentang “Non Logam” bagi penulis dan pembaca.

Dalam penyusunan makalah ini kami tentunya menghadapi berbagai hambatan dan
rintangan maka dari itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu dalam penulisan makalah ini. Sehingga kami dapat meyelesaikan tugas ini
dalam waktu yang telah ditentukan.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah Kimia Dasar ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga penulis meminta maaf atas kekurangannya dan penulis mengharapkan
saran dan kritik dari semua pihak demi perbaikan pada makalah selanjutnya. Penulis berharap
makalah ini dapat dijadikan acuan bagi semua pihak yang membutuhkannya.

Bogor, 3 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

ISI MATERI....................................................................................................................... 1

A. Pengertian Golongan Non-logam................................................................................. 1


B. Golongan VII A (Halogen)............................................................................................ 2
1.Sifat Fisika dan Kimia Unsur Halogen......................................................................... 2
2.Sintesis Unsur Halogen................................................................................................ 4
3.Reaksi – Reaksi Kimia Pada Unsur Halogen................................................................ 9
4.Kegunaan Unsur Halogen............................................................................................ 12
C. Golongan VIII (Gas Mulia).......................................................................................... 14
1.Sifat Fisika dan Kimia Unsur Gas Mulia...................................................................... 14
2.Sintesis Unsur Gas Mulia............................................................................................. 16
3.Reaksi – Reaksi Kimia Pada Unsur Gas Mulia............................................................ 21
4.Kegunaan Unsur Halogen............................................................................................ 22

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 26

iii
A. Pengertian Golongan Non-logam
Nonlogam adalah kelompok unsur kimia yang bersifat elektronegatif,
yaitu lebih mudah menarik elektron valensi dari atom lain dari pada
melepaskannya. Nonlogam adalah
1. Halogen : Fluorine (F), Chlorine (Cl), Bromine (Br), Iodine (I),
Astatine(At), Ununseptium (Uus).
2. Gas mulia : Helium (H), Neon (Ne), Argon (Ar), Krypton (Kr),
Xenon(Xe), Radon (Rn), Ununoctium (Uuo).
3. Nonlogam lainnya : Hidrogen (H), Carbon (C), Nitrogen (N),
Phosphorus(F), Oxygen (O), Sulfur (B), Selenium (Se)
Sebagian besar nonlogam ditemukan pada bagian kanan atas tabel
periodik, kecuali hidrogen yang terletak pada bagian kiri atas bersama
logam alkali. Tidak seperti logam yang merupakan konduktor listrik,
nonlogam biasanya bersifat insulator atau semikonduktor.
Nonlogam dapat membentuk ikatan ion dengan menarik elektron dari
logam, atau ikatan kovalen dengan nonlogam lainnya. Oksida nonlogam
bersifat asam. Walaupun hanya terdiri dari 12 unsur, dibandingkan
dengan lebih dari 80 lebih jenis logam, nonlogam merupakan penyusun
sebagian besar isi bumi, terutama lapisan luarnya. Makhluk hidup
tersusun hampir semuanya dari nonlogam. Banyak nonlogam yang
berbentuk diatomik (hidrogen, nitrogen, oksigen, fluor, klor, brom, dan
yodium), sedangkan sisanya adalah poliatomik

1
B. Golongan VII A (Halogen)
Unsur-unsur golongan VIIA merupakan kelompok unsur
nonlogam yang sangat reaktif. Hal itu berkaitan dengan elektron
valensinya yang berjumlah 7, sehingga hanya memerlukan tambahan 1
elektron untuk mencapai konfigurasi stabil seperti gas mulia. Semua
unsur halogen bereaksi dengan tipe yang sama, walaupun kereaktifannya
berbeda. Halogen dengan logam membentuk senyawa yang kita sebut
garam, seperti NaF, NaCl, NaBr dan NaI. Oleh karena itu pula, unsur
golongan VIA disebut halogen artinya pembentuk garam. Kereaktifan
unsur halogen berkurang dari F ke I. Semua unsur halogen (golongan
VIIA) berupa molekul diatomik (F₂, Cl₂, Br₂, I₂), berwarna dan bersifat
racun. Fluorin berwarna kuning muda, klorin berwarna hijau muda,
bromin berwarana merah, dan uap iodin berwarna ungu (iodin padat
berwarna hitam). Halogen atau senyawanya banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
1. Sifat Fisika & Kimia Halogen

a. Sifat Fisika

Sifat Flour Klor Brom Iodium Astatin

Massa-Atom 19 35.5 80 127 210

JariJari-Atom A 72 99 115 133 155

Titik-Leleh C -220 -101 -7 113 302

Titik-Didih C -188 -35 59 183 337

Keelegtronegatifan 4.1 2.8 2.8 2.5 2.2

Bentuk/Wujud Gas Gass Cair Padat Padat

Kuning- Hijau- Merah-


Colour/Warna Ungu –
Muda Kekuningan Kecoklatan

2
- Titik didih relative rendah karena memiliki gaya Vander walls antar
molekulnya. Titik didih relative bertambah dari unsur Fluorin ke
Iodin.
- Fluorin berupa gas berwarna kuning muda, klorin beruga gas
berwarna hijau muda, Bromin berupa zat cair merah kecoklatan dan
Iodin padatan berwarna ungu muda.
- Kelarutan dalam air berkurang dari F ke I. Iodin larut dalam KI.
- Kerapatan bertambah dari Fluorin ke Astatin.

b. Sifat Kimia
- Oksidator kuat atau mudah direduksi , dengan kenaikan sifat
oksidator dari Fluorin ke Iodin.
- Kelompok halogen adalah unsur-unsur yang punya kereaktifan cukup
tinggi. Dari atas ke bawah (dari nomor atom rendah ke besar),
kereaktifannya semakin berkurang.

- Dalam kasus halogen ini, unsur-unsur yang ada di atas (bernomor


atom rendah), dapat dengan mudah mengoksidasi unsur di
bawahnya. Tetapi, unsur yang ada di bawah tidak dapat
mengoksidasi usur di atasnya. Misalnya, Cl dapat mengoksidasi Br,
tetapi Cl tidak bisa mengoksidasi F.

- Sifat kimia unsur halogen adalah reaktivitasnya yang tinggi sebagai


unsur nonlogam.
- Halogen dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk asam
halogenida.
- Jika bereaksi dengan basa, halogen akan membentuk garam.
- Jika bereaksi dengan logam, halogen akan menghasilkan logam
halogenida yang memiliki bilangan oksidasi tinggi.
- Unsur-unsur halogen juga larut dalam air, membentuk asam
halogenida dan asam hipohalit.
- Larutan halogen disebut juga sebagai halogenida dan bersifat
oksidator.

3
2. Sintesis Unsur-Unsur Halogen

a. Skema Alat
1) Pembuatan F₂
Dalam elektrolisis dihasilkan gas H2 di katode dan gas F2 di
anode.

Gambar 1. Pembuatan gas F2 secara


elektrolisis.

Gas F2 diproduksi secara komersial untuk bahan bakar nuklir


uranium. Logam uranium direaksikan dengan gas fluorin berlebih
menghasilkan uranium heksafluorida, UF6 (padatan berwarna putih
dan mudah menguap).

2) Pembuatan Cl2

Gas Cl2 dibuat melalui elektrolisis lelehan NaCl, reaksinya:

4
Anoda : Cl–(l) →  Cl2(g)
Katoda : Na+(l) → Na(s)
Gas Cl2 digunakan sebagai bahan dasar industri plastik, seperti
vinil klorida, CH2=CHCl (untuk PVC), CCl4 (untuk fluorokarbon),
dan CH3Cl (untuk silikon dan TEL). Dalam jumlah besar, klorin
digunakan untuk desinfektan, pemutih, pulp kertas, dan tekstil.

3) Pembuatan Br2

Gas Br2 dibuat dari air laut melalui oksidasi dengan gas Cl2.


Secara komersial, pembuatan gas Br2 sebagai berikut.

a. Air laut dipanaskan kemudian dialirkan ke tanki yang berada di


puncak menara.
b. Uap air panas dan gas Cl2 dialirkan dari bawah menuju tanki.
Setelah terjadi reaksi redoks, gas Br2 yang dihasilkan diembunkan
hingga terbentuk lapisan yang terpisah. Bromin cair berada di
dasar tangki, sedangkan air di atasnya.
c. Selanjutnya bromin dimurnikan melalui distilasi.

Bromin digunakan dalam industri untuk membuat senyawa metil


bromida, CH3Br (sebagai pestisida), perak bromida (untuk film
fotografi), dan alkali bromida (untuk sedatif).

4) Pembuatan I2

Gas I2 diproduksi dari air laut melalui oksidasi ion iodida


dengan oksidator gas Br2. Iodin juga dapat diproduksi dari
natrium iodat (suatu pengotor dalam garam (Chili, NaNO3)
melalui reduksi ion iodat oleh NaHSO3. Iodin digunakan untuk
membuat senyawa AgI sebagai film fotografi dan KI sebagai
nutrisi dan makanan ternak. 

 Cl

5
Sel elektrolisis memiliki dua elektroda yang bersifat negative dan
positif dan dicelupkan kedalam larutan elektrolit yang mengandung
ion-ion bermuatan. Kedua elektroda tersebut berada dalam wadah
dan larutan elektrolit yang sama.
Saat sel elektrolisis dialiri dengan listrik, muatan listrik yaitu
elektron akan memicu reaksi redoks pada sel. Anoda akan
mengalami reaksi oksidasi dan katoda akan mengalami reaksi
reduksi.

Jika sel elektrolisis memiliki elektroda platina (Pt) dengan cairan


elektrolit CuCl2, maka akan terjadi elektrolisis. Pada katoda akan
terjadi reaksi:

Cu2+ adalah ion logam yang mengalami reduksi atau pengikatan


elektron dan menghasilkan logam Cu sebagai produk. Pada anoda,
ion-ion klorin (Cl-) akan mengalami oksidasi dengan persamaan
sebagai berikut:

Ion-ion Cl akan melepaskan kelebihan elektron yang dimilikinya


dan berubah menjadi gas klorin sebagai produknya. Sel elektrilisis
ini menghasilkan reaksi redoks untuk menghasilkan gas klorin
sebagai berikut:

Berikut contoh skema alat:

6
b. Sintesis Reaksi Pembuatan Unsur Halogen
Berikut adalah cara pembuatan unsur halogen.

1) Pembuatan Fluorin (F2)


Gas fluorin (F2) jarang dibuat di laboratorium karena tidak ada
oksidator yang mampu mengoksidasi senyawa fluorida (F). Hal ini
disebabkan karena Fluorin mempunyai daya oksidasi tinggi
dibanding halogen yang lain. Fluorin diperoleh melalui proses
elektrolisis garam hidrogen fluorida, KHF2 dilarutkan dalam HF
cair, kemudian ditambahkan LiF 3% (agar suhu turun sampai ±100 o
C). Elektrolisis dilakukan pada tempat terbuat dari baja, di mana
sebagai katode baja dan sebagai anoda karbon (grafit).
Reaksi:
KHF2 → K+ + HF2-
HF2- → H+ + 2F-
Katode : 2H+ + 2e → H2
Anoda : 2F-→ F2 + 2e

2) Pembuatan Klorin (Cl2)


Secara komersial klorin dihasilkan dari elektrolisis leburan NaCl.
Proses Down
Elektrolisis leburan

7
Katode (besi) : Na+ + e → Na
Anoda (karbon) : 2Cl- → Cl2 + 2e
Pada proses di atas sebelum NaCl dicairkan, NaCl dicampurkan
dengan sedikit NaF agar titik lebur turun dari 800oC menjadi 600oC.

3) Pembuatan Bromin (Br₂)


Secara komersial bromin dipisahkan dari senyawanya dengan cara
mengalirkan gas klorin ke dalam larutan induk yang berasal dari air
laut. Air laut merupakan sumber utama bromin. Setiap 1 m 3 air laut
terdapat 3 kg bromin (Br2).
Cl(g) + 2Br–(aq) → 2Cl-(aq) + Br2(g)
Yang perlu diperhatikan, Br2 dalam air dapat mengalami hidrolisis.
Br2(g) + H2O(l) → 2H+(aq) + Br–(aq) + BrO–(aq)
Namun reaksi hidrolisis dapat dicegah dengan cara menambahkan
H2SO4 pada air laut hingga pHnya 3,5. Setelah pH air laut 3,5, baru
dialiri gas Cl2 dan udara. Gas Br2 yang diperoleh dimurnikan dari
Cl2 dengan cara destilasi.

4) Pembuatan Iodin (I2)


Iodium dapat dibuat secara reduksi ion iodat dengan mengalirkan
natrium hidrogensulfit kedalam garam Chili (NaIO3). Berikut ini
reaksi ion pada proses pembuatan iodin :
Reduksi : IO3- + 6H+ + 5e- → ½I2 + 3H2O | x 2
Oksidasi : HSO3- + H2O → HSO4- + 2H+ + 2e- | x 5
Iodium dapat juga dihasilkan dari ganggang laut yang mengandung
KI dikeringkan, abu dari ganggang laut dicampur dengan air panas
dan disaring. Larutan yang terjadi diuapkan sementara zat-zat yang
kurang larut mengkristal. Sisa larutan kemudian dialiri gas Cl2.
2KI(aq) + Cl2(g) → 2KCl(aq) + I2(g)

8
5) Pembuatan Astatin (At)
Astatin diperoleh dari penembakan Bi dengan partikel α (He).
Astatin bersifat
radioaktif dan mempunyai waktu paropendek (8,1 jam).

3. Reaksi Kimia Unsur-unsur Halogen

1) Reaksi Kimia Halogen (Golongan VIIA) Halogen bereaksi


dengan logam menghasilkan garam halida
Contoh :
2 Na + Cl₂ → 2 NaCl
Ca + Br₂ → CaBr₂
2 Fe + 3 Cl₂ → 2 FeCl₂
Atom Fe memiliki biloks Fe₂⁺ dan Fe⁺karena halogen
adalah oksidator kuat maka logam yang dihasilkan memiliki
biloks tertinggi.

2) Halogen bereaksi dengan metaloid


Contoh :
2 B + 3 Cl₂ → 2 BCl₃
Si + 2 Cl₂ → SiCl₄
3) Halogen bereaksi dengan non logam
Contoh :
P₄ + 6 Cl₂ → 4 PCl₃ (dengan klorin terbatas)
P₄ + 10 Cl₂ → 4 PCl₅ (dengan klorin berlebih)
Catatan :
Khusus atom P, As, Sb apabila direaksikan dengan halogen
terbatas akan menghasilkan senyawa halogen trihalida,
sedangkan apabila direaksikan dengan halogen berlebih akan
menghasilkan senyawa halogen pentahalida

9
4) Halogen bereaksi dengan gas hidrogen H2 menghasilkan asam
halida HX
Contoh :
H₂ + Cl₂ → 2 HCl
Catatan :
F₂ dan Cl₂ bereaksi hebat dengan H₂ menghasilkan ledakan,
sedangkan Br₂ dan I₂ bereaksi lambat dengan gas H₂

5) Halogen bereaksi dengan air


F₂ bereaksi hebat dengan H₂O menghasilkan HF dan gas O₂
Contoh :
2 F₂ + 2 H₂O → 4 HF + O₂
HF tidak boleh ditempatkan dalam botol kaca karena ternyata
dapat bereaksi
reaksi : SiO₂ + 4 HF → SiF₄ + 2 H₂O
Cl₂ dan Br₂ bereaksi dengan air menghasilkan reaksi
disproporsionasi atau (autoredoks)
Contoh :
Cl₂ + H₂O → HCl + HClO
I₂ tidak bereaksi dengan air, tetapi bereaksi dengan larutan
I– menghasilkan ion poliiodida
Contoh :
I2 + I– → I3–
6) Halogen bereaksi dengan basa menghasilkan reaksi
disproporsionasi (autoredoks) kecuali F₂
Contoh :
klorin direaksikan dengan NaOH pada suhu kamar, akan
menghasilkan NaCl dan NaClO

10
Cl₂ (g) + 2 NaOH (aq) → 2 NaCl (aq) + NaClO (aq) + H₂O (l)

klorin direaksikan dengan NaOH panas akan terbentuk NaCl dan


NaClO₃
3 Cl₂ (g) + 6 NaOH (aq) → 5 NaCl (aq) + NaClO₃ (aq) + 3 H2O (l)

7) Raksi antar halogen


Reaksi antar halogen dapat membentuk senyawa antar halogen
dengan rumus :
X₂ + n Y₂ → 2 XYn
Dimana : Y adalah halogen yang lebih elektronegatif, dan n
adalah bilangan ganjil 1, 3, 5, atau 7
I₂ + 7 F₂ → 2 IF₇
Br₂ + 5 F₂ → 2 BrF₅
Cl₂ + 3 F₂ → 2 ClF₃

8) Reaksi pendesakan antar halogen


Halogen yang diatas dapat mendesak halogen yang dibawah dari
senyawanya
Contoh :
F₂ (g) + 2 NaCl (aq) → 2 NaF (aq) + Cl₂ (g)
Cl₂ (g) + 2 NaF (aq) → tidak bereaksi

4. Kegunaan Halogen

a. Fluorin
- Freon (CFC) digunakan sebagai cairan pendingin
- Teflon (polietrafluoroetilena) digunakan sebagai  anti lengket

11
- Asam fluoride (HF) untuk membuat tulisan, lukisan, atau sketsa di atas
kaca, karena                                melarutkan kaca
- Garam fluoride untuk pasta  gigi
- Membuat senyawa klorofluoro karbon (CFC), yang dikenal dengan nama
Freon.
- Membuat Teflon.
- Memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui proses difusi gas.
- CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin pada mesin pendingin,
seperti AC dan kulkas. Freon juga digunakan sebagai propelena aerosol
pada bahan-bahan semprot. Penggunaan Freon dapat merusak lapisan
ozon.
- Teflon (polietrafluoroetilena). Monomernya CF₂=CF₂, yaitu sejenis
plastik yang tahan panas dan anti lengket serta tahan bahan kimia,
digunakan untuk melapisi panci atau alat rumah tangga yang tahan panas
dan anti lengket.
- Asam fluoride (HF) dapat melarutkan kaca, karena itu dapat digunakan
untuk membuat tulisan, lukisan, atau sketsa di atas kaca.
- Garam fluoride ditambahkan pada pasta gigi atau air minum untuk
mencegah kerusakan gigi.

b. Klorin
- Garam dapur NaCl sebagai cairan infus, mengawetkan
makanan,mencairkan salju,                                  mensintesis soda api,
soda kue, berbagai senyawa lainnya
- DDT untuk insektisida
- Kaporit (Ca(OCl) 2)  digunakan desinfektan pada air minum dan kolam
renang 
- natrium hipoklorit (NaClO) digunakan sebagai pengelantang 
- Kloroform (CHCl3) untuk obat bius dan pelarut.
- KCl digunakan untuk pupuk 

12
- Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri serta karet
sintesis.
- Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl₄).
- Untuk pembuatan etil klorida (C₂H₅Cl) yang digunakan pada pembuatan
TEL (tetra etillead) yaitu bahan adaptif pada bensin.
- Untuk industri sebagai jenis pestisida.
- Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan kolam renang.
- Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan
tekstil.
- Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan bromin.
c. Bromin
- Digunakan untuk sintesis senyawa – senyawa karbon 
- AgBr digunakan dalam sinar X , dalam film fotografi
- Natrium bromida (NaBr) sebagai obat penenang saraf. 
- Untuk membuat etil bromida (C₂H₄Br₂).
- Untuk pembuatan AgBr.
- Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna, obat-obatan dan
pestisida.
d. Iodin
- Iodoform (CHCl3) digunakan sebagai zat antiseptik
- NaI, NaIO3, KI dan KIO3  dicampur dengan NaCl untuk mencegah
penyakit gondok 
- KI digunakan sebagai obat anti jamur.
- AgI digunakan bersama-sama dengan AgBr dalam film fotografi.
- Iodin Banyak digunakan untuk obat luka (larutan iodin dalam alkohol
yang dikenal dengan iodium tingtur)
- Sebagai bahan untuk membuat perak iodida (AgI)
- Untuk menguji adanya amilum dalam tepung tapioka.
-

13
C. Golongan VIIIA (Gas Mulia)
Unsur-unsur golongan VIIIA, yaitu helium, Neon, Argon,
Kripton, Xenon, dan Radon, disebut gas mulia karena semuanya berupa
gas yang sangat stabil, sangat sukar bereaksi dengan unsur lain. Tidak
ditemukan satu pun senyawa alami dari unsur-unsur tersebut. Unsur gas
mulia terdapat di alam sebagai gas monoatomic (atom-atomnya berdiri
sendiri). Menurut para ahli, hal itu disebabkan kulit terluarnya yang
sudah terisi penuh. Kuli terluar yang terisi penuh menjadikan unsur tidak
reaktif. Namun demikian, Kripton, Xenon dan Radon ternyata dapat
‘dipaksa’ bereaksi dengan beberapa unsur, sedangkan Helium, Neon dan
Argon sehingga sekarang belum berhasil direaksikan.
Gas mulia memiliki titik leleh dan titik didih yang sangat rendah;
titik didihnya hanya beberapa derajat di atas titik lelehnya. Titik leleh
dan titik didih gas mulia meningkat dari atas ke bawah. Titik leleh dan
titik didih helium mendekati 0K (titik leleh -273,2oC, titik didih
-268,9oC).
a. Sifat Fisika & Kimia Gas Mulia
1) Sifat Fisika

Gas mulia tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa dan berwujud gas.
Titik didih dan titik leleh gas mulia selaras dengan makin besarnya
nomor atom. Titik didih dan titik leleh gas mulia sangat rendah. Hal itu
menunjukkan gaya tarik menarik antaratom (ikata Van Der Waals)
sangat lemah. Helium merupakan zat yang titik didihnya paling rendah
dibandingkan semua zat yang ada dialam semesta ini.
- Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan sedikit larut dalam air.
- Sebagai gas monoatomik.

14
- Bersifat non polar.
- Titik cair sangat rendah karena memiliki gaya London antar molekulnya,
sebanding dengan massa molekulnya.

2) Sifat Kimia
Sifat kimia berhubungan erat dengan sifat fisika, misalnya kereaktifan
suatu unsur berikatan erat dengan energi ionisasi unsur tersebut. Dengan
begitu kita dapa melihat sifat kimia dari sifat fisikanya.
Sifat Kimia − Kulit terluarnya sudah penuh sehingga bersifat stabil. −
Sangat inert, hanya beberapa senyawa yang dapat dibentuk. Senyawa
tersebut adalah XeF₂, XeF₄, dan XeF₆.
- Kereaktifan Gas Mulia
Gas mulia merupakan gas monoatomik (atom yang berdiri semdiri) maka
dari itu gas mulia sukar bereaksi (inert). Penyebab gas mulia sukar
bereaksi karena konfigurasi elektronnya yang stabil. Konfigurasi gas
mulia dengan 8 elektron pada kulit terluar, kecuali helium 2 elekttron
pada kulit terluar. Kestabilan gas mulia terlihat pada energi ionisasinya
yang besar dan afinitas elektron yang kecil. Hal itu menunjukkan gas
mulia sukar melepas elektron dan mempunyai kecendrungan yang kecil
untuk menangkap elektron.
- Hubungan Kereaktifan Gas Mulia dan Jari-jari Atomnnya
Semakin besar nomor atom gas mulia makin besar jari-jari atom gas
mulia maka kereaktifannya makin besar sesuai dengan tabel diatas. Jika
jari-jari atom bertambah maka gaya tarik inti atom terhadap elektron
terluar makin lemah sehingga elekttron terluar itu mudah ditarik oleh zat
lain (lebih reaktif).

15
b. Sintesis Unsur-Unsur Gas Mulia
1) Skema Alat
Sumber gas mulia, Warna, Helium dan Argon, Kegunaan, Kimia –
Secara komersial, semua gas mulia, kecuali helium dan radon
diperoleh melalui distilasi bertingkat udara cair. Perbedaan titik didih
yang tinggi memungkinkan gas-gas mulia di udara dapat dipisahkan.
Gas mulia banyak dipakai sebagai gas pengisi lampu pijar dan neon.
Hampir semua gas mulia berwarna terang jika loncatan bunga api
listrik dilewatkan ke dalam tabung berisi gas mulia. Neon berwarna
merah, argon berwarna merah muda, 16rypton berwarna putih-biru,
dan xenon berwarna biru.

Gambar 1. Skema pencairan udara, digunakan dalam pembuatan


udara cair komersial.

Sumber helium adalah gas alam. Helium memiliki titik didih paling
rendah sehingga banyak dipakai sebagai pendingin. Gas mulia juga
dipakai sebagai pelarut gas oksigen bagi para penyelam dan sebagai
udara atmosfer bagi pesawat ruang angkasa.
Oleh karena tabung yang berisi gas mulia menghasilkan cahaya
berwarna terang jika dilewatkan loncatan bunga api listrik maka gas
mulia banyak digunakan dalam alat penerang. Lampu neon dari gas
mulia banyak digunakan dalam papan reklame. Helium dan nitrogen

16
digunakan sebagai pengisi bola lampu pijar. Dalam bola lampu,
campuran gas tersebut mengkonduksi panas dari filamen tungsten.
Gas mulia juga digunakan dalam sejumlah sinar laser. Laser dari
neonhelium pertama kali dioperasikan sebagai gas laser yang
kontinu. Laser tersebut memancarkan cahaya merah dengan panjang
gelombang 632,8 nm.

Argon merupakan gas mulia terbanyak di udara, diperoleh dengan


cara pemanasan udara kering dengan CaC2. Menurut cara ini, gas O2
dan N2 bereaksi dengan CaC2 dan menyisakan gas argon. Persamaan
kimianya:

Udara + 3CaC2 → CaCN2 + 2CaO + 5C + Ar

Gas argon digunakan sebagai gas penyambung (las) logam. Dalam


sistem pengukuran, kripton digunakan sebagai standar satuan
panjang. Ukuran panjang satu meter didefinisikan sebagai
1.650.763,73 kali panjang gelombang spektrum garis ungu-merah
dari atom kripton.

 Gas Radon
Radon terdapat dalam rongga-rongga batuan uranium, berasal dari
peluruhan Ra.
       Proses Destilasi Bertingkat Udara Cair
Udara mengandung gas mulia argon (Ar), neon (Ne), krypton (Kr),
dan xenon (Xe) walaupun dalam jumlah yang kecil. Gas mulia di industri
diperoleh sebagai hasil samping dalam industri pembuatan gas nitrogen
dan gas oksigen dengan proses destilasi udara cair.
Pada proses destilasi udara cair, udara kering (bebas uap air) didinginkan
sehingga terbentuk udara cair. Pada kolom pemisahan gas argon
bercampur dengan banyak gas oksigen dan sedikit gas nitrogen karena titik
didih gas argon (-189,4˚C) tidak jauh beda dengan titik didih gas oksigen
(-182,8˚C). Untuk menghilangkan gas oksigen dilakukan proses
pembakaran secara katalitik dengan gas hidrogen, kemudian dikeringkan
untuk menghilangkan air yang terbentuk. Adapun untuk menghilangkan

17
gas nitrogen, dilakukan cara destilasi sehingga dihasilkan gas argon
dengan kemurnian 99,999%. Gas neon yang mempunyai titik didih rendah
(-245,9˚C) akan terkumpul dalam kubah kondensor sebagai gas yang tidak
terkonsentrasi (tidak mencair).
Gas kripton (Tb = -153,2˚C) dan xenon (Tb = -108˚C) mempunyai titik
didih yang lebih tinggi dari gas oksigen sehingga akan terkumpul di dalam
kolom oksigen cair di dasar kolom destilasi utama. Dengan pengaturan
suhu sesuai titik didih, maka masing-masing gas akan terpisah.
Semua unsur gas mulia terdapat di udara, kecuali Radon(Rn) yang hanya
terdapat sebagai isotop radioaktif berumur pendek, yang diperoleh dari
peluruhan radio aktif atom radium.

Unsur radon (Rn) yang merupakan unsur radioaktif Radium (Ra) dengan
memancarkan sinar alfa (helium) sesuai dengan persamaan reaksi:
88
Ra226 → 86Rn222 + 2He4

Gambar Proses Destilasi Bertingkat

2) Sintesis Reaksi

18
Pembuatan Gas Mulia
Gas mulia tidak disintesis di dalam laboratorium. Untuk pengadaannya
cukup dengan mengambil sediaan yang berada di alam.

1) Pengambilan Helium (He) dari gas alam


Helium dapat diperoleh dari gas alam yang diembunkan sehingga
diperoleh produk yang berupa campuran Helium (He), gas Nitrogen (N 2)
dan pengotor. Untuk memeperoleh gas Helium murni dilakukan proses
ekstraksi gas alam kemudian dilakukan pemurnian dengan proses sistem
kriogenik dan adsorbsi. Kriogenik sendiri adalah pemberian tekanan
pada gas alam kemudian didinginkan dengan cepat sehingga bisa
dipisahkan. Kemudian dilakukan pemurnian dengan adsorpsi

2) Pengambilan Ne, Ar, Kr, Xe dari udara


Pada tahap awal dilakukan pemisahan udara dari CO 2 dan uap air.
Selanjutnya udara diembunkan dengan pemberian tekanan 200 atm dan
diikuti dengan pendinginan cepat. Hasil dari proses ini adalah sebagian
besar udara membentuk fase cair dan kandungan gas mulia lebih banyak
sekitar 60% gas mulia (Ar, Kr, Xe). Sisa udara yang berisi He dan Ne
tidak mengembun karena titik didihnya sangat rendah.
Langkah berikutnya Ar, Kr, dan Xe dipisahkan dengan menggunakan
proses adsorbsi atau destilasi fraksionasi.
a. Proses adsorbsi
Tahap awal nitrogen dan oksigen dipisahkan terlebih dahulu
dengan mereaksikan oksigen dengan Cu panas, sedangkan N 2
direaksikan dengan Mg membentuk magnesium nitrida. Hasil dari
pemisahan ini (Ar, Xe, dan Kr) diadsorpsi oleh arang teraktivasi.
Saat arang dipanaskan perlahan, setiap gas akan keluar dari arang.
Akhirnya pada suhu ± -80 oC diperoleh Ar, sementara Kr, dan Xe
diperoleh pada suhu yang lebih tinggi.

b. Proses destilasi bertingkat

19
Proses destilasi bertingkat adalah proses pemisahan zat
berdasarkan perbedaan titik didih zat. Titik didih N2 paling tinggi
sehingga N2 dapat dipisahkan terlebih dahulu, kemudian Ar dan
O2 dipisahkan. Sedangkan Xe dan Kr dipisahkan pada tahapan
destilasi berikutnya.

3) Perolehan Radon (Rn)


Radon diperoleh dari peluruhan unsur radioaktif U-238 dan peluruhan
langsung Ra-226. Radon cepat meluruh menjadi unsur lain, Radon
mempunyai waktu paruh 3,8 hari.

c. Reaksi Kimia Gas Mulia

20
 Radon dapat bereaksi spontan dengan fluorin.

 Xenon memerlukan pemasangan atau penyinaran untuk memulai


reaksi.

 Krypton hanya bereaksi dengan fluorin jika disinari atau diberi


loncatan muatan listrik.

 Helium, Neon, dan Argon lebih sukar bereaksi. Belum ditemukan


satupun senyawa dari ketiga unsur ini.

d. Kegunaan Gas Mulia

21
Dalam kehidupan sehari-hari, unsur gas mulia digunakan dalam rumah
tangga hingga teknologi modern. Berikut beberapa kegunaan dari unsur-
unsur gas mulia:
 Helium

Helium merupakan gas yang ringan dan tidak mudah terbakar.Helium


dapat digunakan sebagai pengisi balon udara.Balon-balon raksasa yang
memasang berbagai iklan perusahaan-perusahaan besar, termasuk
Goodyear.Helium cair digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki
titik uap yang sangat rendah.
Helium yang tidak reaktif digunakan sebagai pengganti nitrogen untuk
membuat udara buatan untuk penyelaman dasar laut.Para penyelam
bekerja pada tekanan tinggi.Jika digunakan campuran nitrogen dan
oksigen untuk membuat udara buatan, nitrogen yang terhisap mudah
terlarut dalam darah dan dapat menimbulkan halusinasi pada
penyelam.Oleh para penyelam, keadaan ini disebut “pesona bawah
laut”.Ketika penyelam kembali ke permukaan, (tekanan atmosfer) gas
nitrogen keluar dari darah dengan cepat.Terbentuknya gelembung gas
dalam darah dapat menimbulkan rasa sakit atau kematian.

Helium cair yang digunakan di Magnetic Resonance Imaging (MRI)


tetap bertambah jumlahnya, sejalan dengan ditemukannya banyak
kegunaan mesin ini di bidang kesehatan.
Aplikasi lainnya sedang dikembangkan oleh militer AS adalah untuk
mendeteksi peluru-peluru misil yang terbang rendah.Badan Antariksa AS
NASA juga menggunakan balon-balon berisi gas helium untuk
mengambil sampel atmosfer di Antartika untuk menyelidiki penyebab
menipisnya lapisan ozon.
- Helium digunakan sebagai gas pengisi balon udara
menggantikan gas hidrogen karena selain ringan juga bersifat
inert.
- Helium cair digunakan untuk pendingin koil logam pada alat
scanner tubuh (MRI) dan juga pendingin dalam penelitian
cryogenics dan superkonduktor sebagaimana titik didihnya
yang sangat rendah.

22
- Helium digunakan sebagai pelarut gas oksigen dalam tabung
oksigen penyelam ataupun tabung oksigen rumah sakit.
Helium dipilih menggantikan nitrogen karena selain sifatnya
inert, kelarutan gas helium dalam darah lebih kecil dibanding
gas nitrogen.

 Neon

Neon dapat digunakan untuk membuat lampu-lampu iklan karena


menyebabkan terjadinya nyala yang berwarna merah terang jika dialiri
arus listrik, contohnya seperti gambar di bawah ini.
Neon digunakan juga sebagai zat pendingin, indikator tegangan tinggi,
penangkal petir, dan untuk pengisi tabung-tabung televisi.Salah satu
keguaanna juga adalah pemberi tanda pada pesawat terbang karena
sinarnya dapat menembus kabut.
Neon digunakan untuk lampu reklame. Hal ini sebagaimana gas neon
dalam tabung bertekanan rendah akan menghasilkan cahaya merah
dengan intensitas tinggi jika diberi tegangan listrik.

 Argon

Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang


atau roket. Argon juga digunakan dalam las stainless steel dan sebagai
pengisi bola lampu pijar karena argon tidak bereaksi dengan wolfram
(tungsten) yang panas.
- Argon digunakan sebagai gas pengisi dalam beberapa jenis bola
lampu karena sifatnya yang tidak reaktif sehingga filamen wolfram
tidak mudah putus.
- Argon digunakan sebagai atmosfer inert pada pengelasan; sintesis
kristal tunggal silikon atau germanium dalam industri semikonduktor;
dan eksperimen dalam glove box di laboratorium.

 Kripton

23
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen
bertekanan rendah.Kripton juga digunakan dalam lampu mercusuar, laser
untuk perawatan retina.
Kripton klatrat dibuat dengan menggunakan hidrokuinon dan fenol.  85Kr
dapat digunakan untuk analisis kimia dengan menanamkan isotop
kripton dalam beragam zat padat. Selama proses ini, terbentuk
kriptonate. Aktivitas kriptonate sangat sensitif dalam reaksi kimia dalam
bentuk larutan.Karenanya, konsentrasi reaktan pun jadi dapat
ditetapkan.Kripton digunakan sebagai lampu kilat fotografi tertentu
untuk fotografi berkecepatan tinggi.
Kripton dapat menghasilkan cahaya putih dengan intensitas tinggi jika
diberi muatan listrik sehingga banyak digunakan pada lampu landasan
pesawat dan lampu fotografi berkecepatan tinggi.
 Xenon

Gas ini digunakan dalam pembuatan tabung elektron, lampu stoboskopik


(lampu neon yang berkedip dengan frekuensi tertentu), lampu bakterisida,
dan lampu yang digunakan untuk mengeluarkan laser rubi yang
menghasilkan sinar yang koheren. Xenon digunakan dalam medan energi
nuklir dalam bejana ggelembung udara, probe, dan penerapan lainnya di
mana dibutuhkan bobot atom tinggi.

Senyawaa perxenate digunakan kimia analisis sebagai zat oksidator. 133Xe


dan 135Xe dihasilkan oleh iradiasi neutron dalam reaktor nuklir dingin. 133Xe
memiliki banyak kegunaan sebaai isotop.Unsur ini tersedia dalam kontainer
gas dalam kaca bersegel dengan tekanan standar.Xenon tidak beracun tapi
senyawanya sangat beracun karena sifat oksidatornya yang sangat kuat.
- Xenon digunakan untuk lampu blitz fotografi dan beberapa jenis
lampu mobil karena dapat menghasilkan cahaya putih yang sangat
terang dengan adanya muatan listrik.

- Xenon dapat digunakan sebagai obat bius (anestetik). Namun,


penggunaannya sangat terbatas sehubungan dengan harganya
yang sangat mahal.

 Radon

24
Radon yang bersifat radioaktif dahulu digunakan sebagai cat angka pada
jam.Radon sekarang digunakan untuk terapi kanker dan sistem peringatan
gempa. Namun demikian, jika radon terhisap dalam jumlah banyak, malah
akan menimbulkan kanker paru-paru.
- Radon digunakan dalam radioterapi kanker (terapi radiasi)
sebagaimana sifatnya yang radioaktif.
- Radon dapat menjadi indikator keberadaan mineral radioaktif seperti
bijih uranium dalam tanah, bebatuan, ataupun bahan bangunan.

25
DAFTAR PUSTAKA

https://www.nafiun.com/2013/07/pembuatan-dan-kegunaan-gas-f2-cl2-br2-
i2.html
https://www.nafiun.com/2013/07/sumber-gas-mulia-warna-helium-dan-
argon.html
https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/15/191907569/pengertian-prinsip-kerja-dan-
stoikiometri-sel-elektrolisis?page=all

https://www.sridianti.com/sifat-unsur-nonlogam-dan-kegunaannya.html

https://www.ruangguru.com/blog/kimia-kelas-12-mengenal-macam-macam-gas-mulia

https://www.ruangguru.com/blog/halogen

https://www.kimia-science7.com/halogen-golongan-viia/

https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/mengungkap-proses-pembuatan-unsur-unsur-dan-
senyawa-5915/

https://bisakimia.com/2019/01/14/kegunaan-halogen-dalam-kehidupan-sehari-hari/

http://chemiscihuy.wordpress.com/tag/pembuatan-gas-mulia/

http://adypurwoko.blogspot.com/2009/01/gas-mulia.html

http://www.edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi
%20Pokok/view&id=369&uniq=3250

http://www.edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi
%20Pokok/view&id=369&uniq=3257

http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/helium/

http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/neon/

http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/argon/

http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/kripton/

26
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/xenon/

http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/ununoctium/

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-anorganik-universitas/kimia-unsur-non-
logam/gas-mulia-dan-senyawanya/

https://www.dosenpendidikan.co.id/gas-mulia/

https://youtu.be/o7-RcbtZhUs

27

Anda mungkin juga menyukai