NON LOGAM
Dosen Pengajar
M. Jihad Mandiabu, M. Si
KELOMPOK 10
1. Rizka Aliya Rahmah (2118976)
2 .Diandrani alegra filza (2118833)
3. Fatwa putri tilam sari (2118861)
4. Baizan Majda Alsis (2118817)
5. Ferry Wijaya Zulfikar (2118863)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Kimia Dasar yang berjudul “Non
Logam“ dengan tepat waktu. Salawat serta salam tidak lupa selalu kita curahkan untuk
junjungan Nabi Muhammad SAW.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas terstruktur dari
bagian presentasi mata kuliah Kimia Dasar. Selain itu, makalah ini juga dibuat dengan tujuan
untuk menambah wawasan tentang “Non Logam” bagi penulis dan pembaca.
Dalam penyusunan makalah ini kami tentunya menghadapi berbagai hambatan dan
rintangan maka dari itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu dalam penulisan makalah ini. Sehingga kami dapat meyelesaikan tugas ini
dalam waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah Kimia Dasar ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga penulis meminta maaf atas kekurangannya dan penulis mengharapkan
saran dan kritik dari semua pihak demi perbaikan pada makalah selanjutnya. Penulis berharap
makalah ini dapat dijadikan acuan bagi semua pihak yang membutuhkannya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii
ISI MATERI....................................................................................................................... 1
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 26
iii
A. Pengertian Golongan Non-logam
Nonlogam adalah kelompok unsur kimia yang bersifat elektronegatif,
yaitu lebih mudah menarik elektron valensi dari atom lain dari pada
melepaskannya. Nonlogam adalah
1. Halogen : Fluorine (F), Chlorine (Cl), Bromine (Br), Iodine (I),
Astatine(At), Ununseptium (Uus).
2. Gas mulia : Helium (H), Neon (Ne), Argon (Ar), Krypton (Kr),
Xenon(Xe), Radon (Rn), Ununoctium (Uuo).
3. Nonlogam lainnya : Hidrogen (H), Carbon (C), Nitrogen (N),
Phosphorus(F), Oxygen (O), Sulfur (B), Selenium (Se)
Sebagian besar nonlogam ditemukan pada bagian kanan atas tabel
periodik, kecuali hidrogen yang terletak pada bagian kiri atas bersama
logam alkali. Tidak seperti logam yang merupakan konduktor listrik,
nonlogam biasanya bersifat insulator atau semikonduktor.
Nonlogam dapat membentuk ikatan ion dengan menarik elektron dari
logam, atau ikatan kovalen dengan nonlogam lainnya. Oksida nonlogam
bersifat asam. Walaupun hanya terdiri dari 12 unsur, dibandingkan
dengan lebih dari 80 lebih jenis logam, nonlogam merupakan penyusun
sebagian besar isi bumi, terutama lapisan luarnya. Makhluk hidup
tersusun hampir semuanya dari nonlogam. Banyak nonlogam yang
berbentuk diatomik (hidrogen, nitrogen, oksigen, fluor, klor, brom, dan
yodium), sedangkan sisanya adalah poliatomik
1
B. Golongan VII A (Halogen)
Unsur-unsur golongan VIIA merupakan kelompok unsur
nonlogam yang sangat reaktif. Hal itu berkaitan dengan elektron
valensinya yang berjumlah 7, sehingga hanya memerlukan tambahan 1
elektron untuk mencapai konfigurasi stabil seperti gas mulia. Semua
unsur halogen bereaksi dengan tipe yang sama, walaupun kereaktifannya
berbeda. Halogen dengan logam membentuk senyawa yang kita sebut
garam, seperti NaF, NaCl, NaBr dan NaI. Oleh karena itu pula, unsur
golongan VIA disebut halogen artinya pembentuk garam. Kereaktifan
unsur halogen berkurang dari F ke I. Semua unsur halogen (golongan
VIIA) berupa molekul diatomik (F₂, Cl₂, Br₂, I₂), berwarna dan bersifat
racun. Fluorin berwarna kuning muda, klorin berwarna hijau muda,
bromin berwarana merah, dan uap iodin berwarna ungu (iodin padat
berwarna hitam). Halogen atau senyawanya banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
1. Sifat Fisika & Kimia Halogen
a. Sifat Fisika
2
- Titik didih relative rendah karena memiliki gaya Vander walls antar
molekulnya. Titik didih relative bertambah dari unsur Fluorin ke
Iodin.
- Fluorin berupa gas berwarna kuning muda, klorin beruga gas
berwarna hijau muda, Bromin berupa zat cair merah kecoklatan dan
Iodin padatan berwarna ungu muda.
- Kelarutan dalam air berkurang dari F ke I. Iodin larut dalam KI.
- Kerapatan bertambah dari Fluorin ke Astatin.
b. Sifat Kimia
- Oksidator kuat atau mudah direduksi , dengan kenaikan sifat
oksidator dari Fluorin ke Iodin.
- Kelompok halogen adalah unsur-unsur yang punya kereaktifan cukup
tinggi. Dari atas ke bawah (dari nomor atom rendah ke besar),
kereaktifannya semakin berkurang.
3
2. Sintesis Unsur-Unsur Halogen
a. Skema Alat
1) Pembuatan F₂
Dalam elektrolisis dihasilkan gas H2 di katode dan gas F2 di
anode.
2) Pembuatan Cl2
4
Anoda : Cl–(l) → Cl2(g)
Katoda : Na+(l) → Na(s)
Gas Cl2 digunakan sebagai bahan dasar industri plastik, seperti
vinil klorida, CH2=CHCl (untuk PVC), CCl4 (untuk fluorokarbon),
dan CH3Cl (untuk silikon dan TEL). Dalam jumlah besar, klorin
digunakan untuk desinfektan, pemutih, pulp kertas, dan tekstil.
3) Pembuatan Br2
4) Pembuatan I2
Cl
5
Sel elektrolisis memiliki dua elektroda yang bersifat negative dan
positif dan dicelupkan kedalam larutan elektrolit yang mengandung
ion-ion bermuatan. Kedua elektroda tersebut berada dalam wadah
dan larutan elektrolit yang sama.
Saat sel elektrolisis dialiri dengan listrik, muatan listrik yaitu
elektron akan memicu reaksi redoks pada sel. Anoda akan
mengalami reaksi oksidasi dan katoda akan mengalami reaksi
reduksi.
6
b. Sintesis Reaksi Pembuatan Unsur Halogen
Berikut adalah cara pembuatan unsur halogen.
7
Katode (besi) : Na+ + e → Na
Anoda (karbon) : 2Cl- → Cl2 + 2e
Pada proses di atas sebelum NaCl dicairkan, NaCl dicampurkan
dengan sedikit NaF agar titik lebur turun dari 800oC menjadi 600oC.
8
5) Pembuatan Astatin (At)
Astatin diperoleh dari penembakan Bi dengan partikel α (He).
Astatin bersifat
radioaktif dan mempunyai waktu paropendek (8,1 jam).
9
4) Halogen bereaksi dengan gas hidrogen H2 menghasilkan asam
halida HX
Contoh :
H₂ + Cl₂ → 2 HCl
Catatan :
F₂ dan Cl₂ bereaksi hebat dengan H₂ menghasilkan ledakan,
sedangkan Br₂ dan I₂ bereaksi lambat dengan gas H₂
10
Cl₂ (g) + 2 NaOH (aq) → 2 NaCl (aq) + NaClO (aq) + H₂O (l)
4. Kegunaan Halogen
a. Fluorin
- Freon (CFC) digunakan sebagai cairan pendingin
- Teflon (polietrafluoroetilena) digunakan sebagai anti lengket
11
- Asam fluoride (HF) untuk membuat tulisan, lukisan, atau sketsa di atas
kaca, karena melarutkan kaca
- Garam fluoride untuk pasta gigi
- Membuat senyawa klorofluoro karbon (CFC), yang dikenal dengan nama
Freon.
- Membuat Teflon.
- Memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui proses difusi gas.
- CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin pada mesin pendingin,
seperti AC dan kulkas. Freon juga digunakan sebagai propelena aerosol
pada bahan-bahan semprot. Penggunaan Freon dapat merusak lapisan
ozon.
- Teflon (polietrafluoroetilena). Monomernya CF₂=CF₂, yaitu sejenis
plastik yang tahan panas dan anti lengket serta tahan bahan kimia,
digunakan untuk melapisi panci atau alat rumah tangga yang tahan panas
dan anti lengket.
- Asam fluoride (HF) dapat melarutkan kaca, karena itu dapat digunakan
untuk membuat tulisan, lukisan, atau sketsa di atas kaca.
- Garam fluoride ditambahkan pada pasta gigi atau air minum untuk
mencegah kerusakan gigi.
b. Klorin
- Garam dapur NaCl sebagai cairan infus, mengawetkan
makanan,mencairkan salju, mensintesis soda api,
soda kue, berbagai senyawa lainnya
- DDT untuk insektisida
- Kaporit (Ca(OCl) 2) digunakan desinfektan pada air minum dan kolam
renang
- natrium hipoklorit (NaClO) digunakan sebagai pengelantang
- Kloroform (CHCl3) untuk obat bius dan pelarut.
- KCl digunakan untuk pupuk
12
- Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri serta karet
sintesis.
- Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl₄).
- Untuk pembuatan etil klorida (C₂H₅Cl) yang digunakan pada pembuatan
TEL (tetra etillead) yaitu bahan adaptif pada bensin.
- Untuk industri sebagai jenis pestisida.
- Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan kolam renang.
- Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan
tekstil.
- Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan bromin.
c. Bromin
- Digunakan untuk sintesis senyawa – senyawa karbon
- AgBr digunakan dalam sinar X , dalam film fotografi
- Natrium bromida (NaBr) sebagai obat penenang saraf.
- Untuk membuat etil bromida (C₂H₄Br₂).
- Untuk pembuatan AgBr.
- Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna, obat-obatan dan
pestisida.
d. Iodin
- Iodoform (CHCl3) digunakan sebagai zat antiseptik
- NaI, NaIO3, KI dan KIO3 dicampur dengan NaCl untuk mencegah
penyakit gondok
- KI digunakan sebagai obat anti jamur.
- AgI digunakan bersama-sama dengan AgBr dalam film fotografi.
- Iodin Banyak digunakan untuk obat luka (larutan iodin dalam alkohol
yang dikenal dengan iodium tingtur)
- Sebagai bahan untuk membuat perak iodida (AgI)
- Untuk menguji adanya amilum dalam tepung tapioka.
-
13
C. Golongan VIIIA (Gas Mulia)
Unsur-unsur golongan VIIIA, yaitu helium, Neon, Argon,
Kripton, Xenon, dan Radon, disebut gas mulia karena semuanya berupa
gas yang sangat stabil, sangat sukar bereaksi dengan unsur lain. Tidak
ditemukan satu pun senyawa alami dari unsur-unsur tersebut. Unsur gas
mulia terdapat di alam sebagai gas monoatomic (atom-atomnya berdiri
sendiri). Menurut para ahli, hal itu disebabkan kulit terluarnya yang
sudah terisi penuh. Kuli terluar yang terisi penuh menjadikan unsur tidak
reaktif. Namun demikian, Kripton, Xenon dan Radon ternyata dapat
‘dipaksa’ bereaksi dengan beberapa unsur, sedangkan Helium, Neon dan
Argon sehingga sekarang belum berhasil direaksikan.
Gas mulia memiliki titik leleh dan titik didih yang sangat rendah;
titik didihnya hanya beberapa derajat di atas titik lelehnya. Titik leleh
dan titik didih gas mulia meningkat dari atas ke bawah. Titik leleh dan
titik didih helium mendekati 0K (titik leleh -273,2oC, titik didih
-268,9oC).
a. Sifat Fisika & Kimia Gas Mulia
1) Sifat Fisika
Gas mulia tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa dan berwujud gas.
Titik didih dan titik leleh gas mulia selaras dengan makin besarnya
nomor atom. Titik didih dan titik leleh gas mulia sangat rendah. Hal itu
menunjukkan gaya tarik menarik antaratom (ikata Van Der Waals)
sangat lemah. Helium merupakan zat yang titik didihnya paling rendah
dibandingkan semua zat yang ada dialam semesta ini.
- Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan sedikit larut dalam air.
- Sebagai gas monoatomik.
14
- Bersifat non polar.
- Titik cair sangat rendah karena memiliki gaya London antar molekulnya,
sebanding dengan massa molekulnya.
2) Sifat Kimia
Sifat kimia berhubungan erat dengan sifat fisika, misalnya kereaktifan
suatu unsur berikatan erat dengan energi ionisasi unsur tersebut. Dengan
begitu kita dapa melihat sifat kimia dari sifat fisikanya.
Sifat Kimia − Kulit terluarnya sudah penuh sehingga bersifat stabil. −
Sangat inert, hanya beberapa senyawa yang dapat dibentuk. Senyawa
tersebut adalah XeF₂, XeF₄, dan XeF₆.
- Kereaktifan Gas Mulia
Gas mulia merupakan gas monoatomik (atom yang berdiri semdiri) maka
dari itu gas mulia sukar bereaksi (inert). Penyebab gas mulia sukar
bereaksi karena konfigurasi elektronnya yang stabil. Konfigurasi gas
mulia dengan 8 elektron pada kulit terluar, kecuali helium 2 elekttron
pada kulit terluar. Kestabilan gas mulia terlihat pada energi ionisasinya
yang besar dan afinitas elektron yang kecil. Hal itu menunjukkan gas
mulia sukar melepas elektron dan mempunyai kecendrungan yang kecil
untuk menangkap elektron.
- Hubungan Kereaktifan Gas Mulia dan Jari-jari Atomnnya
Semakin besar nomor atom gas mulia makin besar jari-jari atom gas
mulia maka kereaktifannya makin besar sesuai dengan tabel diatas. Jika
jari-jari atom bertambah maka gaya tarik inti atom terhadap elektron
terluar makin lemah sehingga elekttron terluar itu mudah ditarik oleh zat
lain (lebih reaktif).
15
b. Sintesis Unsur-Unsur Gas Mulia
1) Skema Alat
Sumber gas mulia, Warna, Helium dan Argon, Kegunaan, Kimia –
Secara komersial, semua gas mulia, kecuali helium dan radon
diperoleh melalui distilasi bertingkat udara cair. Perbedaan titik didih
yang tinggi memungkinkan gas-gas mulia di udara dapat dipisahkan.
Gas mulia banyak dipakai sebagai gas pengisi lampu pijar dan neon.
Hampir semua gas mulia berwarna terang jika loncatan bunga api
listrik dilewatkan ke dalam tabung berisi gas mulia. Neon berwarna
merah, argon berwarna merah muda, 16rypton berwarna putih-biru,
dan xenon berwarna biru.
Sumber helium adalah gas alam. Helium memiliki titik didih paling
rendah sehingga banyak dipakai sebagai pendingin. Gas mulia juga
dipakai sebagai pelarut gas oksigen bagi para penyelam dan sebagai
udara atmosfer bagi pesawat ruang angkasa.
Oleh karena tabung yang berisi gas mulia menghasilkan cahaya
berwarna terang jika dilewatkan loncatan bunga api listrik maka gas
mulia banyak digunakan dalam alat penerang. Lampu neon dari gas
mulia banyak digunakan dalam papan reklame. Helium dan nitrogen
16
digunakan sebagai pengisi bola lampu pijar. Dalam bola lampu,
campuran gas tersebut mengkonduksi panas dari filamen tungsten.
Gas mulia juga digunakan dalam sejumlah sinar laser. Laser dari
neonhelium pertama kali dioperasikan sebagai gas laser yang
kontinu. Laser tersebut memancarkan cahaya merah dengan panjang
gelombang 632,8 nm.
Gas Radon
Radon terdapat dalam rongga-rongga batuan uranium, berasal dari
peluruhan Ra.
Proses Destilasi Bertingkat Udara Cair
Udara mengandung gas mulia argon (Ar), neon (Ne), krypton (Kr),
dan xenon (Xe) walaupun dalam jumlah yang kecil. Gas mulia di industri
diperoleh sebagai hasil samping dalam industri pembuatan gas nitrogen
dan gas oksigen dengan proses destilasi udara cair.
Pada proses destilasi udara cair, udara kering (bebas uap air) didinginkan
sehingga terbentuk udara cair. Pada kolom pemisahan gas argon
bercampur dengan banyak gas oksigen dan sedikit gas nitrogen karena titik
didih gas argon (-189,4˚C) tidak jauh beda dengan titik didih gas oksigen
(-182,8˚C). Untuk menghilangkan gas oksigen dilakukan proses
pembakaran secara katalitik dengan gas hidrogen, kemudian dikeringkan
untuk menghilangkan air yang terbentuk. Adapun untuk menghilangkan
17
gas nitrogen, dilakukan cara destilasi sehingga dihasilkan gas argon
dengan kemurnian 99,999%. Gas neon yang mempunyai titik didih rendah
(-245,9˚C) akan terkumpul dalam kubah kondensor sebagai gas yang tidak
terkonsentrasi (tidak mencair).
Gas kripton (Tb = -153,2˚C) dan xenon (Tb = -108˚C) mempunyai titik
didih yang lebih tinggi dari gas oksigen sehingga akan terkumpul di dalam
kolom oksigen cair di dasar kolom destilasi utama. Dengan pengaturan
suhu sesuai titik didih, maka masing-masing gas akan terpisah.
Semua unsur gas mulia terdapat di udara, kecuali Radon(Rn) yang hanya
terdapat sebagai isotop radioaktif berumur pendek, yang diperoleh dari
peluruhan radio aktif atom radium.
Unsur radon (Rn) yang merupakan unsur radioaktif Radium (Ra) dengan
memancarkan sinar alfa (helium) sesuai dengan persamaan reaksi:
88
Ra226 → 86Rn222 + 2He4
2) Sintesis Reaksi
18
Pembuatan Gas Mulia
Gas mulia tidak disintesis di dalam laboratorium. Untuk pengadaannya
cukup dengan mengambil sediaan yang berada di alam.
19
Proses destilasi bertingkat adalah proses pemisahan zat
berdasarkan perbedaan titik didih zat. Titik didih N2 paling tinggi
sehingga N2 dapat dipisahkan terlebih dahulu, kemudian Ar dan
O2 dipisahkan. Sedangkan Xe dan Kr dipisahkan pada tahapan
destilasi berikutnya.
20
Radon dapat bereaksi spontan dengan fluorin.
21
Dalam kehidupan sehari-hari, unsur gas mulia digunakan dalam rumah
tangga hingga teknologi modern. Berikut beberapa kegunaan dari unsur-
unsur gas mulia:
Helium
22
- Helium digunakan sebagai pelarut gas oksigen dalam tabung
oksigen penyelam ataupun tabung oksigen rumah sakit.
Helium dipilih menggantikan nitrogen karena selain sifatnya
inert, kelarutan gas helium dalam darah lebih kecil dibanding
gas nitrogen.
Neon
Argon
Kripton
23
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen
bertekanan rendah.Kripton juga digunakan dalam lampu mercusuar, laser
untuk perawatan retina.
Kripton klatrat dibuat dengan menggunakan hidrokuinon dan fenol. 85Kr
dapat digunakan untuk analisis kimia dengan menanamkan isotop
kripton dalam beragam zat padat. Selama proses ini, terbentuk
kriptonate. Aktivitas kriptonate sangat sensitif dalam reaksi kimia dalam
bentuk larutan.Karenanya, konsentrasi reaktan pun jadi dapat
ditetapkan.Kripton digunakan sebagai lampu kilat fotografi tertentu
untuk fotografi berkecepatan tinggi.
Kripton dapat menghasilkan cahaya putih dengan intensitas tinggi jika
diberi muatan listrik sehingga banyak digunakan pada lampu landasan
pesawat dan lampu fotografi berkecepatan tinggi.
Xenon
Radon
24
Radon yang bersifat radioaktif dahulu digunakan sebagai cat angka pada
jam.Radon sekarang digunakan untuk terapi kanker dan sistem peringatan
gempa. Namun demikian, jika radon terhisap dalam jumlah banyak, malah
akan menimbulkan kanker paru-paru.
- Radon digunakan dalam radioterapi kanker (terapi radiasi)
sebagaimana sifatnya yang radioaktif.
- Radon dapat menjadi indikator keberadaan mineral radioaktif seperti
bijih uranium dalam tanah, bebatuan, ataupun bahan bangunan.
25
DAFTAR PUSTAKA
https://www.nafiun.com/2013/07/pembuatan-dan-kegunaan-gas-f2-cl2-br2-
i2.html
https://www.nafiun.com/2013/07/sumber-gas-mulia-warna-helium-dan-
argon.html
https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/15/191907569/pengertian-prinsip-kerja-dan-
stoikiometri-sel-elektrolisis?page=all
https://www.sridianti.com/sifat-unsur-nonlogam-dan-kegunaannya.html
https://www.ruangguru.com/blog/kimia-kelas-12-mengenal-macam-macam-gas-mulia
https://www.ruangguru.com/blog/halogen
https://www.kimia-science7.com/halogen-golongan-viia/
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/mengungkap-proses-pembuatan-unsur-unsur-dan-
senyawa-5915/
https://bisakimia.com/2019/01/14/kegunaan-halogen-dalam-kehidupan-sehari-hari/
http://chemiscihuy.wordpress.com/tag/pembuatan-gas-mulia/
http://adypurwoko.blogspot.com/2009/01/gas-mulia.html
http://www.edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi
%20Pokok/view&id=369&uniq=3250
http://www.edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi
%20Pokok/view&id=369&uniq=3257
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/helium/
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/neon/
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/argon/
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/kripton/
26
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/xenon/
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/ununoctium/
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-anorganik-universitas/kimia-unsur-non-
logam/gas-mulia-dan-senyawanya/
https://www.dosenpendidikan.co.id/gas-mulia/
https://youtu.be/o7-RcbtZhUs
27