Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

UNSUR HALOGEN
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Kimia

Disusun oleh :

Kelompok

Abdul Rozak

Desi Lestari

Nurul Ismah

MA NURUL HIDAYAH
BATUJAJAR
2017
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala nikmat-Nya.
Dengan segenap ungkapan rasa terima kasih yang tidak terperi kami sampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu dan mendukung seluruh proses penulisan makalah ini
sehingga penulisan makalah dengan judul Unsur Halogen selesai di kerjakan tepat pada
waktu yang telah ditentukan.

Begitu banyak hal yang dilalui penulis sampai dengan selesainya makalah yang menjadi tugas
pelajaran Kimia di semester ini. Mungkin apa yang telah penulis hasilkan bukanlah yang
terbaik, namun penulis perharap apa yang telah kami tulis ini akan bermanfaat dan bisa
digunakan dengan sebaik mungkin bagi yang membacanya.

Kami sadar bahwa apa yang telah kami peroleh tidak semata-mata hasil dari jerih payah
penulis semata tetapi hasil dari keterlibatan semua pihak. Oleh sebab itu kami
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Guru Mata Pelajaran yang tidak
secara langsung membantu dalam penulisan makalah unuk memenuhi salah satu tugas
semester ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah ini, untuk
itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................................

Daftar Isi ......................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .....................................................................................................................

1.2. Rumusan Masalah ...............................................................................................................

1.3. Tujuan Penulisan .................................................................................................................

1.4. Manfaat Penulisan ..............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Halogen .............................................................................................................

2.2. Sifat-Sifat Unsur Halogen ....................................................................................................

2.3. Reaksi-Reaksi Halogen ........................................................................................................

2.4. Kegunaan Unsur Halogen dan Senyawanya........................................................................

2.5. Bahaya Unsur Halogen ........................................................................................................

2.6. Pembuatan Unsur Halogen .................................................................................................

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan ..........................................................................................................................

3.2. Saran ...................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A ditabel periodik.
Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I),astatin (At), dan unsur
ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur yang
menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam.Unsur golongan VIIA ini merupakan unsur
nonlogam paling reaktif. Unsur-unsur initidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas,
melainkan dalam bentuk garamnya.

Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron


terluarnya,sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini
disebution halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.Keberadaan Unsur
Unsur Halogen Unsur-unsur halogen di alam, semuanya ditemukan dalam keadaan
diatomik.Hal ini terjadi karena unsur-unsur halogen tidak stabil jika berdiri sendiri. Oleh
karenaitu, unsur halogen harus berikatan agar stabil.Unsur-unsur halogen dapat ditemukan
di beberapa tempat. Fluorin dapatditemukan di atas permukaan tanah. Klorin dapat
ditemukan di dalam air laut. Bromin juga dapat ditemukan di dalam air laut. Begitu juga
dengan iodin, yang dapatditemukan di dalam air laut. Astatin dapat ditemukan dari
pemboman bismuth dengan partikel alfa.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :

a) Apa yang dimaksud dengan halogen?

b) Apa saja sifat-sifat dari unsur halogen?

c) Seperti apakah reaksi-reaksi unsur halogen?

d) Apa saja kegunaan dari unsur halogen?

e) Bahaya apakah yang bisa ditimbulkan dari unsur halogen?

f) Bagaimanakah cara untuk membuat senyawa halogen?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuannya adalah untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai unsur
halogen, sifat unsur halogen, reaksi-reaksi, kegunaan serta bahaya dan cara membuat
halogen.

1.4 Manfaat Penulisan

a) Menambah ilmu pengetahuan.

b) Mengetahui lebih banyak mengenai unsure halogen.

c) Menyelesaikan salah satu tugas mata pelajaran kimia kelas XII semester 1.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Halogen

Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA atau sekarang lebih dikenal dengan golongan 17
dalam tabel sistem periodik unsur, yang mempunyai elektron valensi 7 pada subkulit
nsnp. Istilah halogen berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang
diadaptasi dari bahasa Yunani, yaitu halo genes yang artinya pembentuk garam karena
unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam membentuk garam. Halogen merupakan
sekumpulan unsur nonlogam yang saling berkaitan erat, lincah, dan berwarna terang. Dan
secara alamiah bentuk molekulnya diatomik.

Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron gas mulia) atom-atom ini cenderung
menerima satu elektron dari atom lain atau dengan menggunakan pasangan elektron
secara bersama hingga membentuk ikatan kovalen. Atom unsur halogen sangat mudah
menerima elektron dan membentuk ion bermuatan negatif satu. Ion negatif disebut ion
halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.

Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena kecenderungannya


membentuk ion negatif. Selain itu, halogen adalah golongan yang paling reaktif karena
unsur-unsurnya memiliki konfigurasi elektron pada subkulit ns2 np5.

Golongan halogen terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin
(I), Astatin (At) dan unsur Ununseptium yang belum diketahui dengan jelas.

2.2. Sifat-Sifat Unsur Halogen

Unsur halogen memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

a. Sifat fisika halogen.

Unsur
Sifat-sifat
Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin

Nomor atom 9 17 35 53 85

Massa atom relative 18,99 35,5 79,90 126,90 (210)


Titik leleh (C) -219,62 -100,98 -7,25 113,5 302

Titik didih (C) -188,14 -34,6 58,78 184,35 337

Rapatan pada 25C


(Gram/liter) 1,108 1,367 3,119 4,930

Kunung- Merah Ungu-


Warna Kuning Hijau tua hitam

Energi ionisasi
(kJ/mol) 1681,0 1251,0 1139,9 1008,4 930

Afinitas elektron
(kJ/mol) 328,0 349,0 324,7 295,2 270

Keelektronegatifan 3,98 3,16 2,96 2,66 2,20

Jari-jari ion 1,33 1,81 1,96 2,20 2,27

jari-jari atiom 0,64 0,99 1,14 1,33 1,40

Penjelasan :

1. Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin,demikian juga
dengan jari-jari ion negatifnya.

Semakin ke bawah kulit elektron semakin banyak sehingga dalam sistem periodik semakin ke
bawah maka jari-jari atom tambah besar.

2. Titik didih dan titik leleh dari fluorin sampai iodin bertambah besar,karena ikatan
antar molekulnya juga makin besar. Kenaikan titik didih dn titik lebur halogen sebanding
dengan naiknya nomor atom.

3. Hal ini berhubungan dengan banyaknya energy yang harus dipakai untuk mengatasi
gaya tarik-menarik antara molekul-molekul zat, contohnya gaya van der waals yang menarik
molekul-molekul berdekatan satu sama lain. Gaya ini makin tinggi untuk molekul-molekul
kompleks yang memiliki banyak elektron.

4. Wujud fluorin dan klorin pada temperatur kamar adalah gas,bromin berwujud cair
dan mudah menguap,dan iodin berwujud padat dan mudah menyublim.
5. Warna gas fluorin adalah kuning muda,gas klorin berwarna kuning hijau.Cairan
bromin berwarna merah coklat,dan zat padat iodin berwarna hitam,sedangkan uap iodin
berwarna ungu.

6. Kelarutan fluorin,klorin,dan bromin dalam air besar atau mudah sekali


larut,sedangkan kelarutan iodin dalam air sangat kecil(sukar larut)

b. Sifat kimia halogen.

Terdiri atas:

Kereaktifan

Beberapa hal yang mempengaruhi kereaktifan, diantaranya : harga kereaktifan halogen F >
Cl > Br > I, kereaktifan halogen dipengaruhi kelektronegatifannya, ikatan halogen dan jari-
jari atom.

Semakin besar kelektronegatifan semakin reaktif karena semakin mudah menarik


elektron. ( F > Cl > Br > I )

Semakin kecil energi ikatan halogen, semakin mudah diputuskan ikatan tersebut sehingga
makin reaktif halogen. ( F < Cl < Br < I )

Dalam satu golongan jari-jari atom dari unsur halogen semakin bertambah dari flour
sampai astatin makin besar jari jari atom semakin kurang reaktif. ( F < Cl < Br < I )

Kereaktifan fluor dan klor

Pada suhu kamar, fluorin berupa gas yang tidak berwarna atau agak kekuning-kuningan dan
klorin juga berupa gas dengan warna hijau pucat. Keduanya sama seperti oksigen dapat
membantu dalam reaksi pembakaran. Hidrogen dan logam-logam aktif akan terbakar pada
salah satu gas inidengan cara membebaskan panas dan cahaya. Reaktifitas fluor lebih besar
dibandingkan dengan klor, yang dapat dibuktikan dengan terbakarnya bahan-bahan biasa
termasuk kayu dan plastic apabila berada dalam keadaan atmosfer fluor.

Kereaktifan brom

Brom pada suhu kamar merupakan cairan minyak berwarna merah tua dan mempunyai
tekanan uap yang sangat tinggi. Brom cair merupakan salah satu reagensia laboratorium
umum yang paling berbahaya, karena efek uap itu terhadap mata dan saluran hidung. Hanya
0,1 ppm bisa ditoleransi tanpa efek yang membahayakan. Cairan ini njuga dapat
menimbulkan luka bakar yang parah, bila mengenai kulit.bromin kuran greaktif bila
dibandingkan dengan Klor.

Kereaktifan iodium

Iodium dapat menguap pada temperature biasa, membentuk gas berwarna ungu-biru berbau
tidak enak (perih). Kristal iodine dapat melukai kulit. Sedangkan uapnya dapat melukai mata
dan selaput lender.iodin kurang reaktif jika dibandingkan dengan Klor.

Kelarutan

Kelarutan halogen dari fluor sampai iodin dalam air semakin berkurang. Fluor selain larut
juga bereaksi dengan air, karena sangat reaktif membentuk asam florida

2F2(g) + 2H2O(l) 4HF(aq) + O2(g)

Iodin sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam larutan yang mengandung ion
I- karena membentuk ion poliiodida I3-, misalnya I2 larut dalam larutan KI.

I2(s) + KI(aq) KI3(aq)

Karena molekul halogen nonpolar sehingga lebih mudah larut dalam pelarut nonpolar,
misalnya CCl4, aseton, kloroform, dan sebagainya.

Titik didih dan titik lebur

Semua halogen mempunyai titik lebur dan titik didih yang rendah kerana molekul-molekul
halogen ditarik bersama oleh daya Van der Wals yang lemah dan hanya sedikit tenaga
diperlukan untuk mengatasinya. Semakin ke bawah, titik lebur dan titik didih halogen
meningkat.

Daya Oksidasi

Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena kecenderungannya mudah


mengikat elektron atau mudah tereduksi.

Data potensial reduksi:

F2 + 2e- 2F- Eo = +2,87 Volt

Cl2 + 2e- 2Cl- Eo = +1,36 Volt

Br2 + 2e- 2Br- Eo = +1,06 Volt

I2 + 2e- 2I- Eo = +0,54 Volt


Potensial reduksi F2 paling besar sehingga akan mudah mengalami reduksi dan disebut
oksidator terkuat. Sedangkan terlemah adalah I2 karena memiliki potensial reduksi terkecil.

Sifat oksidator: F2 > Cl2 > Br2 > I2

Sifat reduktor : I- > Br- > Cl- > F-

Reduktor terkuat akan mudah mengalami oksidasi mudah melepas elektron ion iodida paling
mudah melepas electron sehingga bertindak sebagai reduktor kuat.

Sifat asam

Sifat asam yang dapat dibentuk dari unsur halogen, yaitu: asam halida (HX), dan oksilhalida.

a. Asam halida (HX)

Pada suhu kamar semua asam halida (HX) berupa gas, tidak berwarna dan berbau menusuk.
Asam halida terdiri dari asam fluorida (HF), asam klorida (HCl), asam bromida (HBr), dan asam
iodida (HI). Kekuatan asam halida bergantung pada kekuatan ikatan antara HX atau
kemudahan senyawa halida untuk memutuskan ikatan antara HX.

Dalam golongan VII A, semakin keatas ikatan antara atom HX semakin kuat. Urutan kekuatan
asam :

HF < HCl < HBr < HI

Titik didih asam halida dipengaruhi oleh massa atom relative (Mr) dan ikatan antar molekul
:

Semakin besar Mr maka titik didih semakin tinggi.

Semakin kuat ikatan antarmolekul maka titik didih semakin tinggi.

Pengurutan titik didih asam halida:

HF > HI > HBr > HCl

Pada senyawa HF, walaupun memiliki Mr terkecil tetapi memiliki ikatan antar molekul yang
sangat kuat ikatan hydrogen sehingga titik didihnya paling tinggi.

b. Asam Oksihalida

Asam oksihalida adalah asam yang mengandung oksigen. Halogennya memiliki bilangan
oksidasi ( +1, +3, dan +7 ) untuk Cl, Br, I karena oksigen lebih
elektronegatifan. Pembentukannya :

X2O + H2O 2HXO


X2O3 + H2O 2HXO2

X2O5 + H2O 2HXO3

X2O7 + H2O 2HXO4

Biloks Oksida Asam Asam Asam Asam penamaan


Halogen Oksilhalida Oksilklorida Oksilbromida Oksiliodida

+1 X2O HXO HClO HBrO HIO Asam hipohalit

+3 X2O3 HXO2 HClO2 HBrO2 HIO2 Asam halit

+5 X2O5 HXO3 HClO3 HBrO3 HIO3 Asam halat

+7 X2O7 HXO4 HClO4 HBrO4 HIO4 Asam perhalat

Semakin banyak atom oksigen pada asam oksilhalida maka sifat asam akan semakin kuat. Hal
tersebut akibat atom O disekitar Cl yang menyebabkan O pada O-H sangat polar sehingga ion
H+mudah lepas. Urutan kekuatan asam oksilhalida:

HClO > HBrO > HIO

asam terkuat dalam asam oksil halida adalah senyawa HClO4 (asam perklorat)

2.3. Reaksi-Reaksi Halogen

a. Reaksi halogen dengan gas hidrogen ( H2 )

Halogen bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrogen halida. Secara umum reaksi yang
terjadi dapat dituliskan seperti berikut.

X2(g) + H2(g) 2HX(g)

Reaksi F2 dan Cl2 dengan hidrogen disertai ledakan tetapi bromin dan iodin bereaksi dengan
lambat.

b. Reaksi halogen dengan logam ( M )

Halogen bereaksi dengan kebanyakan logam. Bromin dan iodin tidak bereaksi dengan emas,
platinum atau beberapa logam mulia lainnya. Perhatikan contoh reaksi fluorin dengan
tembaga berikut.

F2(g) + Cu(s) CuF2(s)


2Na + Br2 2NaBr

2Fe + 3Cl2 2FeCl3

c. Reaksi pengusiran pada senyawa halogenida

Halogen yang kereaktifannya lebih kuat dapat mengusir atau mendesak halida yang lebih
lemah dari senyawanya. kereaktifan F2 > Cl2 > Br2 > I2 sehingga :

F2 dapat mengusir X (Cl2, Br2, I2)

F2 + 2KX 2KF + X2
Cl2 dapat mengusir X (Br2, I2)

Cl2 + 2KX 2KCl + X2


Br2 dapat mengusir X (I2)

Br2 + KX 2KBr + X2
I2 tidak dapat mengusir F2, Cl2 dan Br2

ket : unsur K dapat diganti unsur logam yang lainnya (Na, Ca, Mg dll)

F2 + 2KCl 2KF + Cl2

Br2 + Cl- (tidak bereaksi)

Pada reaksi pertama di atas terlihat biloksnya F turun dari 0 menjadi -1 (reduksi) sedangkan
Cl naik dari -1 menjadi 0 (oksidasi) sehingga F disebut oksidator (penyebab zat lain mengalami
oksidasi). Sehingga kereaktifan senyawa halogen sebanding dengan kekuatan oksidatornya
yaitu F2 > Cl2 > Br2 > I2

d. Reaksi dengan basa

Klorin, bromin dan iodin dapat bereaksi dengan basa dan hasilnya tergantung pada
temperatur saat reaksi berlangsung.

Dengan basa kuat (MOH) pada suhu 150 C (dingin) halogen ( X2 ) bereaksi membentuk halida
( X- ) dan hipohalit ( XO-).

X2 + 2MOH MX + MXO + H2O

misalnya :

Cl2 + 2NaOH NaCl + NaClO + H2O

Cl2 + 2OH- Cl- + ClO- + H2O


Dengan basa kuat (MOH) pada suhu panas halogen ( X2 ) bereaksi membentukhalida ( X- )
dan perhalit ( XO3-).

3X2 + 6MOH 5MX + MXO3 + 3H2O

misalnya :

3Br2 + 6KOH 5KBr + KBrO3 + 3H2O

3Br2 + 6OH- 5Br- + BrO3- + H2O

e. Reaksi Halogen Dengan Non Logam dan Metaloid Tertentu

Halogen bereaksi secara langsung dengan sejumlah non logam dan metaloid. Unsur
nonlogam fosfor dan metaloid boron, arsen, dan stirium (misal Y) bereaksi dengan unsur
halogen (X), reaksi yang terjadi seperti berikut.

3X2 + 2Y 2YX3 (jika halogennya terbatas)

5X2 + 2Y 2YX5 (jika halogennya berlebihan)

Fluorin mudah bereaksi tetapi iodin sukar bereaksi.

Adapun nitrogen tidak langsung bersatu dengan halogen karena ketidakaktifannya.

f. Reaksi Halogen Dengan Hidrokarbon

Halogen umumnya bereaksi dengan hidrokarbon melalui reaksi substitusi atom hidrogen.
Klorin bereaksi sangat hebat, sedangkan iodin tidak bereaksi.

CH + Cl CHCl + HCl

g. Reaksi Halogen Dengan Air

Semua unsur halogen kecuali fluor berdisproporsionasi dalam air, artinya dalam reaksi
halogen dengan air maka sebagian zat teroksidasi dan sebagian lain tereduksi. Fluorin
bereaksi sempurna dengan air menghasilkan asam fluorida dan oksigen. Reaksi yang terjadi
seperti berikut.

2F2(g) + 2H2O(l) 4HF(aq) + O2(g)

Fluorin dengan larutan NaOH encer menghasilkan gas F2O, sedangkan dengan NaOH pekat
menghasilkan gas O2. Perhatikan reaksi berikut.

2F2(g) + 2NaOH(aq, encer) F2O(g) + 2NaF(aq) + H2O(l)

2F2(g) + 4NaOH(aq, pekat) 4NaF(aq) + 2H2O(l) + O2(g)


Cl2, Br2 dan I2 tidak melarut dengan baik dalam air, reaksinya lambat. Reaksi yang terjadi
adalah reaksi redoks. Jika klorin dan bromin dilarutkan dalam air yang mengandung OH
(basa) maka kelarutannya makin bertambah. Reaksi yang terjadi seperti berikut.

Cl2(aq) + 2OH(aq) Cl(aq) + ClO(aq) + H2O(l)

Ion ClO merupakan bahan aktif zat pemutih. Senyawa NaClO digunakan sebagai zat pemutih
kertas, pulp, tekstil, dan bahan pakaian.

h. Reaksi Antarhalogen

Senyawa antar halogen paling mudah terbentuk dengan klorin reaksi antar halogen yang
terjadi.

X + nY 2XYn

Y merupakan halogen yang lebih elektronegatif dan N adalah 1, 3, 5, atau 7. Senyawa yang
mungkin terbentuk adalah IF, BrF, ClF dan lain-lain.

2.4. Kegunaan Unsur Halogen dan Senyawanya

Fluorin

Membuat senyawa klorofluoro karbon (CFC), yang dikenal dengan nama Freon.

Membuat Teflon

Memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui proses difusi gas.

Senyawa Fluorin

CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin pada mesin pendingin, seperti AC dan kulkas.
Freon juga digunakan sebagai propelena aerosol pada bahan-bahan semprot. Penggunaan
Freon dapat merusak lapisan ozon.

Teflon (polietrafluoroetilena). Monomernya CF2=CF2, yaitu sejenis plastik yang tahan


panas dan anti lengket serta tahan bahan kimia, digunakan untuk melapisi panci atau alat
rumah tangga yang tahan panas dan anti lengket.

Asam fluoride (HF) dapat melarutkan kaca, karena itu dapat digunakan untuk membuat
tulisan, lukisan, atau sketsa di atas kaca.

Garam fluoride ditambahkan pada pasta gigi atau air minum untuk mencegah
kerusakan gigi.
Klorin

Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri serta karet sintesis.

Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl4).

Untuk pembuatan etil klorida (C2H5Cl) yang digunakan pada pembuatan TEL (tetra
etillead) yaitu bahan adaptif pada bensin.

Untuk industri sebagai jenis pestisida.

Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan kolam renang.

Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan tekstil.

Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan bromin.

Senyawa Klorin

Senyawa natrium hipoklorit (NaClO) dapat digunakan sebagai zat pemutih pada
pakaian.

Natrium klorida (NaCl) digunakan sebagai garam dapur, pembuatan klorin dan NaOH,
mengawetkan berbagai jenis makanan, dan mencairkan salju di jalan raya daerah beriklim
dingin.

Asam klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan logam dari karat pada
elektroplanting, menetralkan sifat basa pada berbagai proses, serta bahan baku pembuatan
obat-obatan, plastik, dan zat warna.

Kapur klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCl2)) digunakan sebagai bahan pengelantang atau
pemutih pada kain

Polivinil klorida (PVC) untuk membuat paralon.

Dikloro difenil trikloroetana (DDT) untuk insektisida.

Kloroform (CHCl3) untuk obat bius dan pelarut.

Karbon tetraklorida (CCl4) untuk pelarut organik.

KCl untuk pembuatan pupuk.

KClO3 untuk bahan pembuatan korek api

Bromin

Untuk membuat etil bromida (C2H4Br2).


Untuk pembuatan AgBr.

Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna, obat-obatan dan pestisida

Senyawa Bromin

Etil bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang dicampurkan kedalam bensin bertimbal
(TEL) untuk mengikat tibal, sehingga tidak melekat pada silinder atau piston. Timbal tersebut
akan membentuk PbBr2 yang mudah menguap dan keluar bersama-sama dengan gas
buangan dan akan mencemarkan udara.

AgBr merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya dan digunakan dalam film
fotografi.

Natrium bromide (NaBr) sebagai obat penenang saraf.

Iodin

Iodin Banyak digunakan untuk obat luka (larutan iodin dalam alkohol yang dikenal
dengan iodium tingtur)

Sebagai bahan untuk membuat perak iodida (AgI)

Untuk menguji adanya amilum dalam tepung tapioka.

Senyawa Iodin

KI digunakan sebagai obat anti jamur.

Iodoform (CHI3) digunakan sebagai zat antiseptik

AgI digunakan bersama-sama dengan AgBr dalam film fotografi

NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCl untuk mencegah penyakit gondok.
Kekurangan iodium pada wanita hamil akan mempengaruhi tingkat kecerdasan pada bayi
yang dikandungnya.

2.5. Bahaya Unsur Halogen

Diantaranya sebagai berikut:

1) Flour

Fluorida memiliki racun yang bersifat kumulatif dan sangat beracun, jika dalam bentuk
murni dia sangat berbahaya, dapat menyebabkan pembakaran kimia parah bila bersentuhan
langsung dengan kulit.
Adanya komponen fluorin dalam air minum yang melebihi 2 ppm dapat menimbulkan
lapisan kehitaman pada gigi.

Dalam bentuk fluorine, zat ini tidak langsung dihisap tanah tapi langsung masuk ke dalam
daun-daun sehingga menyebabkan daun berwarna kuning kecoklatan. Jika daun tersebut
dimakan oleh binatang maka bisa menyebabkan penyakit gigi rontok.

2) Klor

Menurut para ahli, kalau klorin bersenyawa dengan zat organik, seperti air seni atau
keringat, maka akan menghasilkan senyawa sejenis nitrogen triklorin yang dapat
mengakibatkan iritasi hebat. Senyawa organik tersebut selanjutnya dapat bereaksi menjadi
gas di kolam tertutup dan membawa dampak terhadap sel-sel tubuh yang melindungi paru-
paru.

Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lendir dan dalam wujud cahaya
dapat membakar kulit dan bersifat sangat beracun.

CFC (Chloro Fluoro Carbon), yang terlepas ke udara dapat menimbulkan kerusakan pada
lapisan ozon.

Kloramina, NH4Cl zat ini sangat beracun terhadap kerang-kerang dan binatang air lainnya.

Kloroform CHCl3, yang ditemukan dalam air terklorinasi, yang dianggap , mutagenik (dapat
menimbulkan mutasi), tetraogenik (menimbulkan kerusakan pada kelahiran) atau
karsiogenik (menimbulkan kangker).

3) Brom

Dalam bentuk gas, brom bersifat toksik

Dalam bentuk cairan zat ini bersifat korosif terhadap jaringan sel manusia dan uapnya
menyebabkan iritasi pada mata dan tenggorokan.

Ketika brom tumpah ke kulit, akan menimbulkan rasa yang amat pedih. Brom
mengakibatkan bahaya kesehatan yang serius, dan peralatan keselamatan kerja harus
diperhatikan selama menanganinya.

Timbal bromida yang terbentuk dalam mesin cenderung merusak mesin, serta sifatnya
yang mudah menguap yang lolos bersama gas-gas buangan yang dapat mencemari atmosfer.

4) Iodin

Kristal iodin dapat melukai kulit


Uapnya dapat melukai mata dan selaput lender

Pada saat ini dikenal suatu jenis penyakit yang disebabkan dari kekurangan yodium yaitu
Gaky Gangguan Akibat Kekurangan Yodium merupakan penyakit yang dapat menyebabkan
retardasi mental. Penyakit ini bisa disebut defisiensi yodium atau kekurangan yodium. Saat
ini diperkirakan 1,6 miliar penduduk dunia mempunyai risiko kekurangan yodium, dan 300
juta menderita gangguan mental akibat kekurangan yodium. Kira-kira 30.000 bayi lahir mati
setiap tahun, dan lebih dari 120.000 bayi kretin, yakni retardasi mental, tubuh pendek, bisu
tuli atau lumpuh.Di antara mereka yang lahir normal, dengan konsumsi diet rendah yodium
akan menjadi anak yang kurang intelegensinya, bodoh, lesu dan apatis dalam kehidupannya.

Efek yang sangat dikenal orang akibat kekurangan yodium adalah gondok, yakni
pembesaran kelenjar tiroid di daerah leher.

2.6. Pembuatan Unsur Halogen

A. Pembuatan Dalam Industri

1) Flour (F2)

Flourin diperoleh melalui metode Moisson yaitu proses elektrolisis garam kalium hydrogen
flourida (KHF2) dilarutkan dalam HF cair, ditambahkan LiF 3% untuk menurunkan suhu sampai
100oC. Elektrolisis dilaksanakan dalam wadah baja dengan katode baja dan anode karbon.
Campuran tersebut tidak boleh mengandung air karena F2 yang terbentuk akan
menoksidasinya.

elektrolisis
2 HF(l) H2 (g) + F2 (g)

Katode (baja) : 2H+ (aq) + 2e- H2(g)

Anode (karbon) : 2F-(aq) F2(g) + 2e-

Klor (Cl2)

Proses Downs yaitu elektrolisis leburan NaCl (NaCl cair). Sebelum dicairkan,

NaCl dicampurkan dahulu dengan sedikit NaF agar titik lebur turun dari 800oC menjadi 600oC.

Katode : Na+ 2e- Na

Anode : 2Cl- Cl2 + 2e-

Untuk mencegah kontak (reaksi) antara logam Na dan Cl2 yang tebentuk, digunakan
diafragma lapis dan besi tipis.

Proses Gibbs (proses klor-alkali) yaitu elektrolisis larutan NaCl.


Anoda: karbon, katoda: baja berpori, dan dinding pemisah diafragma dari asbes. Disebut sel
Nelson.

2 NaCl 2 Na+ + 2 Cl-

Kat (baja berpori) : 2H2O(l) + 2e- 2OH-(aq) + H2(g)

Anoda (karbon): 2Cl-(aq) Cl2(g) + 2e- + 2 NaCl + 2H2O 2 NaOH + H2 + Cl2(g)

Proses Deacon

Oksidasi gas HCl yang mengandung udara dengan menggunakan katalis tembaga.

Reaksi :4HCl (aq) + O2(g) 2H2O(aq)+ 4Cl-(g)

Berlangsung pada suhu 430oC dan tekanan 200 atm. Hasil reaksinya tercampur 44% N2.

2) Brom (Br2)

Dalam proses industri, bromine dibuat dengan cara mengalirkan gas klorin ke dalam
larutan bromide.

Reaksi : Cl2(g) + 2Br- (aq) Br2(aq) + 2Cl-(g)

Dalam ekstra KCl dan MgCl2 dari carnalite terdapat MgBr2 0,2%

MgBr2 + Cl2 MgCl2 + Br2

Air laut diasamakan dengan H2SO4 encer dan direaksikan dengan klor, penambahan
asam dilakukan agar tidak terjadi hidrolisis. Dengan penghembusan udara diperoleh volume
yang cukup besar yang mengandung brom kemudian dicampur dengan SO2 dan uap air.

SO2 + Br2 + H2O 2 HBr + H2SO4

Kemudian direaksikan dengan Cl2

2 HBr + Cl2 2 HCl + Br2

Penyulingan dengan KBr dapat menghilangkan klor dan dengan penambahan KOH dapat
menghilangkan I2.

Cl2 + 2 KBr 2 KCl + Br2

I2 + OH- I- + OI- + H2O

Air laut mengandung ion bromida (Br-) dengan kadar 8 x 10-4.dalam 1 liter air laut dapat
diperoleh 3 kilogram bromin (Br2). Campuran udara dan gas Cl2 dialirkan melalui air laut. Cl2
akan mengoksidasi Br- menjadi Br. Udara mendesak Br2 untuk keluar dari larutan.
2Br-(aq) + Cl2(g) Br2(l) + 2 Cl- (aq)

Br2 dalam air dapat mengalami hidrolisis sesuai reaksi.

Br2(aq) + H2O(aq) 2 H+(aq) + Br-(g) + BrO-(aq)

Untuk mencegah hidrolisis, kesetimbangan akan digeser ke kiri dengan penambahan H+

Dibuat dari air laut atau air yang mengandung garam-garan bromida. Pada pH 3,5.
Br2 yang terbentuk diserap oleh larutan Na2CO3 sehingga dihasilkan campuran NaBr dan
NaBrO3. jika diasamkan dan didestilasi akan didapat Br2 yang larut dalam air

5 HBr(aq)+HBrO3(aq) 3Br2(g)+3H2O(l)

3) Yod (I2)

Garam chili mengandung NaIO3 0,2 %

Setelah mengkristalkan NaNO3, filtrat yang mengandung IO-3 di tambah NaHSO3 lalu di
asamkan.

2NaIO3(s) + 5NaHSO3(aq) 3NaHSO4(aq) + 2Na2SO4(s) + H2O(aq) + I2(g)

atau

2IO3- + 5HSO3- 5SO42- + 3H+ + H2O +I2

Endapan I2 yang terbentuk disaring dan dimurnikan dengan cara sublimasi.

Dari lumut laut dengan cara dikeringkan dan dibakar, selanjutnya diekstraksi dengan air.
Larutan yang mengandung iodida ini akan menghasilkan yod, bila ditambah asam sulfat dan
mangan dioksida serta didestilasi.

B. Pembuatan Dalam Skala Laboratorium

Di laboratorium, zat-zat kimia dibuat dalam jumlah seperlunya yang biasanya digunakan
untuk eksperimen/praktikum dengan cara yang cepat dan alat yang sederhana. Klorin,
bromin, dan iodine dapat dihasilkan dari oksidasi terhadap senyawa halida dengan oksidator
MnO2 atau KMnO2 dalam lingkungan asam. Senyawa halide dicampurkan dengan MnO2 atau
KMnO2 ditambahkan H2SO4pekat, kemudian dipanaskan. Reaksi yang berlangsung secara
umum :

2X- + MnO2 + 4H+ X2 + Mn2+ + 2H2O

10X- + 2MnO4- + 16H+ 5X2 + 2Mn2+ + 8H2O

1. Flour
Senyawa HF dapat dibuat juga di laboratorium dengan mereaksikan garam halide (NaF)
dengan asam sulfat pekat dan dipanaskan sesuai dengan persamaan reaksiberikut :

2NaF + H2SO4 Na2SO4 + 2HF

2. Klorin

Senyawa klorin juga dapat dibuat dalam skala laboratorium dengan cara :

Proses Weldon

Dengan memanaskan campuran MnO2, H2SO4, dan NaCl

MnO2(s) + 2H2SO4(aq) + 2 NaCl(s) Na2SO4(aq) + MnSO4(aq) + 2H2O(aq) + Cl2(g)

Mereaksikan CaOCl2 dan H2SO4

CaOCl2(aq) + H2SO4(aq) CaSO4(aq) + H2O(aq) + Cl2(g)

Mereaksikan KMnO4 dan HCl

KMnO4(s) + HCl(aq) 2KCl(aq) + MnCl2(aq) + 8H2O(aq) + 5Cl2(g)

Proses untuk medapatkan unsur klorin adalah melalui elektrolisis larutan natrium klorida
pekat(br in e) akan menghasilkan Cl2 pada anode dan H2 serta OH pada katode.

Anoda : 2 Cl- Cl- + 2 e-

Katoda : 2 H2O + 2 e- H2 + OH- +

2 Cl- + 2 H2O Cl2 + H2 + 2 OH-

Senyawa HCl dapat dibuat juga di laboratorium dengan mereaksikan garam halide (CaCl2)
dengan asam sulfat pekat dan dipanaskan sesuai dengan persamaan reaksi berikut

CaCl2(s) + H2SO4(aq) CaSO4(aq) +2HCl(aq)

3. Brom

Dalam skala laboratorium, bromin dibuat dengan cara :

Proses untuk mendapatkan bromin adalah dengan mereaksikan garam bromin dengan zat
pengoksidasi, biasanya menggunakan zat pengoksidasi gas Cl2 agar tidak mengoksidasi ion
klorida. Reaksinya adalah sebagai berikut:

2Br(s) + Cl2(g) Br2(s) + 2Cl(g)

Mencampurkan CaOCl2, H2SO4, dengan bromida.


CaOCl2(s) + H2SO4(aq) CaSO4(aq) + H2O(aq) + Cl2(g)

Cl2(g) + 2Br-(s) Br2(s) + 2Cl-(g)

Mencampurkan KMnO4 dan HBr pekat.

2KMnO4(s) + 16HBr(l) 2KBr(aq) + 2MnBr2(aq) + 8H2O(aq) + 5Br2(g)

Mencampurkan bromide, H2SO4, dan MnO2.

2NaBr(s) + H2SO4(aq) + MnO2 (s) Na2SO3(aq) + Br2(g) + H2O(aq)

4. katalis

Senyawa HBr biasanya dibuat dengan pereaksi H3PO4.

3NaBr(s) + H3PO4(aq) Na3PO4(aq) + 3HBr(aq)

Senyawa HBr tidak dapat dibuat dengan mereaksikan garam dan asam sulfat karena
Br- akan dioksidasi oleh H2SO4.

2NaBr(s) + H2SO4(aq) Na2SO3(aq) + Br2(g) + H2O(aq)

4. Iodin

Unsur iodin dapat dibuat dengan cara sebagai berikut :

Iodin diperoleh dari elektrolisis garam pekat ( brine ) seperti pada proses untuk
mendapatkan klorin. Adapun untuk mendapatkan iodin dari natrium iodat adalah dengan
penambahan zat pereduksi natrium bisulfit, NaHSO3, dengan reaksi sebagai berikut :

2NaIO3(s) + 5NaH2SO3(aq) 3NaHSO4(aq) + 2Na2SO4(aq) + H2O (aq) + I2(g)

Dalam skala laboratorium pembuatan iodin analog dengan pembuatan bromin, hanya
saja bromida diganti dengan iodida.

Senyawa HI tidak dapat dibuat dengan mereaksikan garam dan asam sulfat karena I- akan
dioksidasi oleh H2SO4.

MgI2(s) + H2SO4(aq) MgSO3(aq) + I2(g) + H2O(aq)

Senyawa HI biasanya dibuat dengan pereaksi H3PO4

3MgI2(s) + 2H3PO4(aq) Mg3(PO4)2(aq) + 6HI(aq)


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam Sistem Periodik Unsur, halogen merupakan golongan yang berada pada golongan VII
A, yang mempunyai elektron valensi 7 pada subkulit nsnp. Istilah halogen berasal dari
ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani., yaitu halo
genes yang artinya pembentuk garam karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan
logam membentuk garam. Halogen merupakan sekumpulan unsur nonlogam yang saling
berkaitan erat, lincah, dan berwarna terang. Dan secara alamiah bentuk molekulnya
diatomik. Golongan halogen merupakan golongan yang sangat reaktif menangkap elektron
(oksidator). Pada umumnya golongan halogen menangkap satu elektron untuk memenuhi
kulit terluarnya, karena kereaktifannya sangat tinggi sehingga halogen tidak mungkin ada
dalam keadaan bebas dialam, karema sifatnya yang sangat reaktif sehingga halogen selalu
bersenyawa dengan unsur-unsur yang lain.

Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron gas mulia) atom-atom ini cenderung
menerima satu elektron dari atom lain atau dengan menggunakan pasangan elektron
secara bersama hingga membentuk ikatan kovalen. Atom unsur halogen sangat mudah
menerima elektron dan membentuk ion bermuatan negatif satu. Ion negatif disebut ion
halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.

Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena kecenderungannya


membentuk ion negatif. Golongan halogen terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin (F),
Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), Astatin (At) dan unsur Ununseptium yang belum diketahui
dengan jelas. Sifat keelektronegatifan halogen senantiasa berkurang seiring dengan
bertambahnya jari-jari atomnya.

3.2 Saran

1. Harus berhati-hati ketika menggunakan unsure halogen. karena unsur ini dapat
mengakibatkan pembakaran kimia parah jika bersentuhan langsung dengan kulit.
DAFTAR PUSTAKA

www.google.com

www.wikipedia.com

Syamsuri. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Johari, J.M.C. dan M. Rachmawati. 2010.Chemistry 3B for Senior High School Grade XII
Semester 2. Jakarta: Erlangga.

Riandari, Heni. 2009. Teori dan Aplikasi Kimia. Solo: PT Tiga Serangkai.

Suharno. 2006. Kimia. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai