Anda di halaman 1dari 17

KELOMPO

K2
ANGGOTA KELOMPOK :
1. Genesis Christ Azarya Elsa
2. Mariano Barbier
3. Ni Putu Yuna Cahyani
4. Tamara Aurellia Lie
5. Yoan Prisilia Omega Loppies
HALOGEN (GOLONGAN VII A)
Golongan 7A menunjukkan bahwa unsur-
unsur ini memiliki tujuh elektron valensi
dengan konfigurasi elektron kulit terluar
F F Fluorin [ns]2[np]5. Konfigurasi elektron seperti ini
memungkinkan unsur-unsur halogen bersifat
reaktif, yakni cenderung menangkap satu
Cl Klorin elektron untuk membentuk ion bermuatan
At UNSUR
UNSUR
HALOGEN
Cl Br Brom negatif satu.

HALOGEN
I Iodine
At Astatin
I Br
Unsur golongan 7A atau juga dikenal dengan nama halogen ini
merupakan salah satu unsur yang dapat bereaksi dengan logam
dan kemudian membentuk garam
Kelimpahan Unsur Halogen di Alam
UNSUR KELIMPAHAN MINERAL/SENYAWA HALOGEN DI ALAM
Fluorin CaF2 (Fluorspar), Na3AlF6 (Kriolit), Ca5 (PO4)3 F (Fluoroapatit),

Atom-atom unsur halogen dalam gigi manusia dan hewan


memiliki afinitas elektron Klorin • Garam NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2 dalam air laut
tinggi sehingga mudah
• Dalam kerak bumi 0,2%
menerima elektron
membentuk konfigurasi Bromin Dalam senyawa logam bromida ditemukan di air laut mati,
elektron gas mulia. Oleh mempunyai kadar 4.500 - 5.000 ppm
sebab itu, unsur-unsur
Iodin • Dalam senyawa NaIO3 (Natrium iodat) yang bercampur
halogen tidak pernah
ditemukan dalam keadaan dengan deposit NaNO3 di daerah Chili
unsur bebas di alam. • Dalam larutan garam bawah tanah di Jepang dan Amerika
dengan kadar sampai 100 Ppm
• Dalam sumber air di daerah Watudakon (Mojokerto) Jatim
juga mengandung yodium dengan kadar cukup tinggi
Halogen sangat reaktif, sehingga di • Dalam beberapa jenis lumut, ganggang laut
alam hanya ditemukan dalam bentuk
senyawanya Astatin Dalam kerak bumi sangat sedikit, kurang dari 30 gram, sebab
unsur ini bersifat radioaktif
Kelangkaan Unsur At (Astatin)

 Memiliki 7 elektron valensi seperti unsur halogen lainnya


 Bersifat reaktif Konfigurasi elektron astatin adalah
2,8,18,32,18,7
 Biasa ditemukan dalam bentuk diatonis

Unsur ini merupakan salah satu unsur kimia yang bersifat


radioaktif, dan merupakan unsur halogen terberat yang dikenal.
Astatin diproduksi oleh peluruhan radioaktif alami, tetapi
karena waktu paruhnya yang pendek sehingga hanya
ditemukan dalam rentang beberapa menit. Dan karna inilah
astatin menjadi unsur yang langka atau jarang ditemukan.

Astatin diharapkan membentuk ikatan ionik dengan logam seperti natrium, seperti
halogen lain, tetapi dapat dipindahkan dari garam dengan lebih mudah. Astatin juga  Natrium astatida (NaAt)
dapat bereaksi dengan hidrogen untuk membentuk hidrogen astatida (HAt), yang bila  Magnesium astatida (MgAt2)
dilarutkan dalam air akan membentuk asam hidroastatik.  Karbon tetraastatida (CAt4)
Beberapa contoh senyawa astatik adalah:
Sifat Fisis Halogen

 Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin.


Demikian juga jari-jari ion negatifnya. Ion negatif terbentuk apabila
atom netral mengikat elektron, sehingga jari-jari ion negatif lebih
besar daripada jari-jari atom netralnya.
 Titik didih dan titik leleh dari fluorin sampai iodin bertambah besar,
karena ikatan antarmolekulnya makin besar pula. Antara molekul-
molekul halogen padat dan cair terdapat ikatan Van Dar Waals
yang lemah.
 Wujud fluorin dan klorin pada temperatur kamar adalah gas,
Bromin berwujud cair dan mudah menguap, sedangkan iodin
berwujud padat dan mudah menyublim.
 Warna gas fluorin adalah kuning muda, gas klorin berwarna UNSUR BENTUK
F (Florin) Gas berwarna hijau pucat
kuning hijau. Cairan Bromin berwarna merah cokelat, dan Gas berwarna kuning kehijauan
Cl (Klorin)
zat padat iodin berwarna hitam, sedangkan uap iodin Br Cairan berwarna coklat kemerahan
(Bromium)
berwarna ungu.
Padatan berwarna abu2 yg menyumblim
 Kelarutan Fluorin, Klorin, dan Bromin dalam air besar atau I (Iodine) menjadi uap bewarna ungu
mudah larut, sedangkan kelarutan iodin larut dalam air kecil At (Astatin) Padatan yg mengandung daya radioaktif

(sukar larut). Iodin mudah larut dalam KI dalam pelarut


organik, seperti alkohol, eter, kloroform (CHCl3) dan karbon

tertraklorida (CCl4). Warna larutan Bromin dalam pelarut

kloroform (CHCl3) atau karbon tetraklorida (CCI4) adalah


kuning cokelat, sedangkan warna larutan iodin dalam
pelarut kloroform (CHCl3) atau CCl4 adalah ungu.
SIFAT KIMIA

Titik didih dan Reaksi


Kereaktifan Kelarutan Daya Oksidasi Sifat Asam
titik lebur Pendesakan
• Harga kereaktifan halogen
• Kereaktifan halogen dipengaruhi Kelarutan
Kereaktifan
kelektronegatifannya
• Ikatan halogen dan jari-jari atom Kelarutan halogen dari fluor sampai iodin dalam air
semakin berkurang. Fluor selain larut juga bereaksi dengan
Semakin besar kelektronegatifan semakin reaktif karena
air, karena sangat reaktif membentuk asam florida
semakin mudah menarik elektron. ( F > Cl >Br> I ). Semakin
kecil energi ikatan halogen, semakin mudah diputuskan 2F2(g) + 2H2O(l)   → 4HF(aq) + O2(g)
ikatan tersebut sehingga makin reaktif halogen.
Iodin sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam
( F < Cl <Br< I).
larutan yang mengandung ion I- karena membentuk ion

Dalam satu golongan jari-jari atom dari unsur halogen poliiodida I3-, misalnya I2 larut dalam larutan KI.

semakin bertambah dari flour sampai astatin makin besar jari


I2(s) + KI(aq)→  KI3(aq)
jari atom semakin kurang reaktif. ( F < Cl <Br< I )
Karena molekul halogen nonpolar sehingga lebih mudah
larut dalam pelarut nonpolar, misalnya CCl4, aseton,
kloroform, dan sebagainya.
Titik didih dan titik lebur
Daya Oksidasi
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena
kecenderungannya mudah mengikat elektron atau mudah tereduksi. Semua halogen mempunyai titik lebur dan titik didih yang rendah

Data potensial reduksi: kerana molekul-molekul halogen ditarik bersama oleh daya Van
derWals yang lemah dan hanya sedikit tenaga diperlukan untuk
F            + 2e-   →  2F-  Eo= +2,87 Volt 
Cl2        + 2e-   →2Cl- Eo= +1,36 Volt mengatasinya. Semakin ke bawah, titik lebur dan titik didih halogen
meningkat.
Br2      + 2e-    →2Br-
Eo= +1,06 Volt
I2       + 2e-   →2I- Eo= +0,54 Volt
Potensial reduksi F2 paling besar sehingga akan mudah mengalami reduksi

dan disebut oksidator terkuat. Sedangkan terlemah adalah I 2 karena


memiliki potensial reduksi terkecil.
 
Sifat oksidator: F2> Cl2 > Br2> I2
Sifat reduktor : I- >Br- > Cl- > F-
Reduktor terkuat akan mudah mengalami oksidasi mudah melepas
elektron ion iodida paling mudah melepas electron sehingga bertindak
sebagai reduktor kuat.
Reaksi Pendesakkan

Berlangsungnya suatu reaksi tidak hanya ditentukan oleh


potensial sel. Tetapi, berlangsung tidaknya suatu reaksi dapat
dilihat dari reaksi pendesakkan halogen. Halogen yang terletak
lebih atas dalam golongan VII A dalam keadaan diatomik
mampu mendesak ion halogen dari garamnya yang terletak
dibawahnya.

Contoh: F2      + 2KCl        → 2KF + Cl2


2 Br-  + Cl2           → Br2 + 2 Cl
Br2    + 2I-            →  Br- + I2
Br2    + Cl-            → (tidak bereaksi)
I2       + Br-           → (tidak bereaksi)
Asam Halida (HX)

Titik didih asam halida dipengaruhi oleh massa atom relative


Pada suhu kamar semua asam halida (HX) berupa gas, tidak
(Mr)  dan ikatan antar molekul :
berwarna dan berbau menusuk. Asam halida terdiri dari asam
•Semakin besar Mr maka titik didih semakin tinggi.
fluorida (HF), asam klorida (HCl), asam bromida (HBr), dan asam
•Semakin
Asam Halida (HX) kuat ikatan antarmolekul maka titik didih semakin
iodida (HI). Kekuatan asam halida bergantung pada kekuatan
Sifat Asam tinggi.
ikatan antara HX atau kemudahan senyawa halida untuk
Oksilhalida
memutuskan ikatan antara HX. •Pengurutan titik didih asam halida
 
HF > HI >HBr>HCl
Dalam golongan VII A, semakin keatas ikatan antara atom
HX semakin kuat. Urutan kekuatan asam :
HF <HCl<HBr< HI
Pada senyawa HF, walaupun memiliki Mr terkecil tetapi
memiliki ikatan antar molekul yang sangat kuat “ikatan
hydrogen” sehingga titik didihnya paling tinggi.
Asam Oksihalida

Asam oksihalida adalah asam yang mengandung oksigen.


Halogennya memiliki bilangan oksidasi ( +1, +3, dan +7 ) untuk Semakin banyak atom oksigen pada asam oksilhalida maka sifat asam
Cl, Br, I karena oksigen lebih elektronegatifan. Pembentukannya akan semakin kuat. Hal tersebut akibat atom O disekitar Cl yang

X2O + H2O  →  2HXO menyebabkan O pada O-H sangat polar sehingga ion H + mudah
lepas. Urutan kekuatan asam oksilhalida: HClO>HBrO> HIO
X2O3 + H2O →   2HXO2
Asam terkuat dalam asam oksilhalida adalah senyawa HClO 4 (asam
X2O5 + H2O → 2HXO3 perklorat).
X2O7 + H2O →  2HXO4
Biloks Oksida Halogen Asam Oksilhalida Asam Oksilklorida Asam Oksilbromida Asam Oksiliodida penamaan
Halogen

+1 X 2O HXO HClO HBrO HIO Asam hipohalit

+3 X2O3 HXO2 HClO2 HBrO2 HIO2 Asam halit

+5 X2O5 HXO3 HClO3 HBrO3 HIO3 Asam halat

+7 X2O7 HXO4 HClO4 HBrO4 HIO4 Asam perhalat


REAKSI-REAKSI PEMBENTUKAN

Reaksi Reaksi dengan logam


dengan Reaksi ini
dengan nonlogam dan metaloid
nonlogam Reaksi menghasilkan garam dengan sebutan
Reaksi dengan
Kecualilogam
karbon, hidrogen
air
bereaksi membentuk senyawa
dan metaloid halida
Reaksi dengan (logam
basa + halida atau logam + halogen).
Reaksi ini membentuk
halida. antarhalogen
Reaksi Contohnya: asam kuat, namun kekuatan
dan membebaskan
Contohnya:
Reaksi ini—>
menghasilkan garam bersifat basa netral,
asam
oksigen,
Si + 2F2
Reaksi bertambah
serta
SiF4 dari F
menghasilkan
ini memiliki rumus ke I. Contohnya:
reaksi
reaksi: autoredoks.
Reaksi Reaksi Na(s)
dan +1/2
terjadi Cl2(g)
reaksi —>
redoksNaCl(s)
autoredoks. Contohnya
antarhalogen dengan H2
X2 +
+ Br2
Contohnya:
2B 3F2
nY2 —>
—> 2HBr
2BF3
2XYn ; n adalah bilangan ganjil:
2Al(s)
Cl2 + + 3Br2(g)
2NaOH —> —>
NaCl 2AlBr3(s)
+ NaClO + H2O (autoredoks)
hidrogen F2
P4 + H2O
6Cl2 —>
(klor2HF
terbatas)
+ 1/2O2 —>(asam)
4PCl3
1,3,5,dan
Br2 7. Contohnya
P4 ++++10Cl2
Cl2
3F2
2OH-—>
H2O
Cl2
—>HCl
(klor
—>
Br-++HClO
BrO- (autoredoks)
berlebih)
2ClF3
+ H2O
—> (suhu rendah)
4PCl5
3I2 + 6OH- —> 5I- + IO3- + 3H2O (suhu tinggi)
7F2 + I2 —> 2IF7

Reaksi
Reaksi dengan basa
dengan logam

Reaksi
dengan air
Kegunaan Unsur Halogen

Jenis Halogen
Kegunaan
Halogen Senyawa Halogen
Ø  Membuat senyawa KloroFluoro Ø  CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin, seperti AC dan
karbon (CFC), yang dikenal dengan kulkas, freon juga digunakan sebagai propelena aerosol pada
nama Freon. bahan-bahan semprot. Penggunaan Freon dapat merusak lapisan
Ø  Membuat Teflon. ozon.
Ø  Memisahkan isotop U-235 dari U- Ø  Teflon (politetrafluoroetilena) monomernya CF2 = CF2, yaitu
238 melalui proses difusi gas. sejenis plastik yang tahan panas dan anti lengket serta tahan
1.       Florin (F)
bahan kimia, digunakan untuk melapisi panci/alat rumah tangga
yang tahan panas dan anti lengket.
Ø  Hidrogen fluotida (HF) dapat melarutkan kaca, karena itu dapat
digunaan untuk membuat tulisan, lukisan, atau sketsa di atas kaca.
Ø  Garam fluorida ditambahkan pada pasta gigi atau air minum
untuk mencegah kerusakan gigi.
Ø  Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku Ø  Senyawa naturiumhipoklorit (NaClO) dapat digunakan
industri plastik serta karet sintesis. sebagai zat pemutih pada pakaian.
Ø  Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl4). Ø  Naturium Klorida (NaCl) digunakan untuk garam dapur,
Ø  Untuk pembuatan etil klorida (C2H3Cl) yang pembuatan klorin dan NaOH, mengawetkan makanan, dan
digunakan pada pembuatan TEL (tetra etillead), yaitu mencairkan salju.
bahan aditif pada bensin. Ø  Hidrogen Klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan
Ø  Untuk industri berbagai jenis pestisida. logam dari karat pada elektroplanting, menetralkan sifat basa
Ø  Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan pada berbagai proses, dan sebagai bahan baku obat-obatan,
kolam renang. plastik dan zat warna.
Ø  Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku Ø  Kapur klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCI2) digunakan
2.       Klorin (Cl) pembuatan kertas) dan tekstil. sebagai bahan pengelantang atau pemutih pada kain.
Ø  Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator pada Ø  Polivinil klorida (PVC) untuk membuat paralon.
pembuatan bromin. Ø  Diklorodifeniltrikloroetana (DDT) untuk insektisida.
Ø  Kloroform (CHCI3­) untuk obat bius dan pelarut.
Ø  Karbon tetraklorida (CCI4) untuk pelarut.
Ø  KCI untuk pembuatan pupuk.
Ø  KCIO3 untuk bahan pembuatan korek api.

Ø  Untuk membuat etil bromida (C2H4Br2). Ø  Etil bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang dicampurkan ke
Ø  Pada pembuatan AgBr. dalam bensin bertimbal (TEL) untuk mengikat timbal,
Ø  Pembuatan senyawa organik, misalnya zat warna, sehingga tidak melekat pada silinder atau piston. Timbal
obat-obatan, dan pestisida. tersebut akan membentuk PbBr2 yang mudah menguap dan
3.     Bromin (Br) keluar bersama-sama dengan gas buangan dan aan
mencemarkan udara.
Ø  AgBr merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya dan
digunakan dalam film fotografi.
Ø  Natrium bromida (NaBr) sebagai obat penenang saraf.
Ø  Banyak digunakan untuk obat luka (larutan iodin Ø  KI digunakan sebagai obat anti jamur.
dalam alkohol yang dikenal dengan iodiumtingtur). Ø  Iodoform (CHI3) digunakan sebagai zat antiseptik.
Ø  Sebagai bahan untuk membuat perak iodida Ø  NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCI untuk
4.       Iodin (AgI). mencegah penyakit gondok. Kekurangan iodium pada
Ø  Untuk mengetes adanya amilum dalam tepung wanita hamil akan memengaruhi tingkat kecerdasan pada
tapioka. bayi yang dikandungnya.
Sekian Dan Terimakasih :D

Anda mungkin juga menyukai