Anda di halaman 1dari 3

MATERI SLIDE 2

Pengertian Diksi atau Pilihan kata

1.Pilihan kata atau diksi adalah pemilihan kata-kata yang sesuai dengan apa yang hendak kita
ungkapkan. Diksi atau pilihan kata ini mencangkup mengenai kata-kata mana yang harus dan sesuai
untuk dipakai dalam suatu ungkapan. Ungkapan adalah gabungan kata yang membentuk arti baru
dimana tidak berhubungan dengan kata pembentuk dasarnya. Contohnya ungkapan ‘’ringan tangan’’
artinya ‘’suka membantu’’, ungkapan ‘’panjang tangan’’ artinya ‘’suka mencuri’’ dan ungkapan ‘’tangan
besi’’ artinya ‘’memerintah dengan keras ataupun dictator’’.

2. Fungsi pilihan kata atau diksi adalah ungkapan untuk memperoleh keindahan guna menambah daya
kemauan untuk berekspresi. Maka sebuah kata akan lebih jelas, jika pilihan kata tersebut sudah tepat
dan sesuai yang ditentukan. Berekspresi yaitu mengungkapkan ataupun mengutarakan maksud dari
pemikiran kita,perasaan yang timbul dalam suatu kejadian ataupun permasalahan diskusi, serta gagasan
yang kita berikan kepada seseorang untuk mencapai yang namanya persetujuan antara kedua belah
pihak, dan lain sebagainya.

3. Pilihan kata bertujuan agar tidak menimbulkan intrepretasi berlainan antara kedua bela pihak.
Intrepretasi adalah proses komunikasi melalui lisan atau sebuah gerakan antara kedua belah pihak atau
lebih yang tidak dapat menggunakan simbol kata yang sama. Dan orang yang melakukan intrepretasi
disebut dengan interpreter. Serta secara sederhana nya intrepretasi ini memberikan sebuah gambaran
terhadap suatu hal ataupun kejadian. Contohnya saya seorang reporter yang memberikan penjelasan
dan gambaran kondisi terkini dari kebakaran yang terjadi di pasar segar.

MATERIAL DIKSI. SLIDE 3

1.FONEM atau perbedaan makna satuan terkecil merupakan suatu perbedaan dalam bahasa ataupun
kata yang menujukan perbedaan makna ataupun arti dalam suatu kalimat atau kata. Contohnya kata
‘’Cagar’’ dan ‘’cakar’’ yaitu perbedaan makna ataupun arti yang terletak pada huruf K dan G, misalnya
contoh yang kata ‘’pagar’’ dan kata ‘’pakar’’ yaitu terletak perbedaannya pada huruf sebaliknya di
contoh yang pertama yaitu huruf G dan K.

2.Silabel berupa unit pembentuk kata berupa urutan fenom dari dua suku kata. Suku kata ini akan
membentuk suatu kesatuan puncak yang nyaring serta suku kata ini sama sekali tidak mengandung
pengertian. Contohnya kata adalah ‘’ka-mus’’ terdiri dari dua suku kata dan contoh suku kata
ba,bi,bu,be,bo.

3.Konjungsi atau penguhung kata, merupakan kata atau ungkapan yang menghubungkan dua satuan
bahasa atau kalimat. Contohnya dan,atau,serta.

4. Nomina atau kata benda adalah kelas kata yang menyatakan nama baik berupa
seseorang,tempatnya,atau semua benda dan segala hal yang dibendakan.

5.verba atau kata kerja, yaitu kelas kata yang menyatakan suatu tindakan ataupun perlakukan. Dan
verba ini terdiri dari jenis. 1 kata kerja transitif yang membutuhkan pelengkap atau objek agar mencapai
kesempurnaan dalam suatu kata. Contohnya ardi memukul bola. Kata pelengkap tersebut terdapat pada
kata bola.
Dan yang kedua kata kerja intransitive yang merupakan kebalikan dari transitif yang dimana tidak
membutuhkan kata pelengkap dalam suatu katanya. Contohnya lari,joget.

6.infelksi yaitu proses pembentukan kata baru dengan menambahkan imbuhan terhadap suatu kata.
Imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata entah kata itu berada di awal,di akhir, atau
ditengah. Contoh nya kata ‘’Book’’ pengambaran jumlah sendiri/tunggal dengan ‘’books’ pengambaran
kata jamak atau lebih dari satu rujukan atau suatu hal di dunia nyata.

PERUBAHAN MAKNA. SLIDE 4

1.Perubahan makna dapat terjadi Dari waktu ke waktu. Yaitu berupa makna kata dapat mengalami
perubahan baik dalam segi perubahan makna yang lebih baik dari sebelumnya ataupun lebih buruk dari
sebelumnya.

2.perluasan arti yaitu perubahan makna khusus menjadi makna yang meluas. misalnya
kata berlayar dulu dipakai dengan pengertian bergerak di laut dengan menggunakan layar, tetapi
sekarang berarti semua tindakan mengarungi lautan atau perairan dengan mempergunakan alat apa
saja disebut berlayar. Baik menggunakan kapal layar yang sesuai untuk berlayar ataupun menggunakan
kapal yang modern yang diciptakan dengan peralatan canggih didalamnya.

3.Ameliorasi yaitu perubahan makna arti yang lebih bagus dibandingkan sebelumnya. Ameliorasi Suatu
proses perubahan makna dimana arti yang baru dirasakan lebih tinggi atau lebih baik nilainya
dari arti yang lama. Kata wanita dirasakan nilainya lebih tinggi dari kata perempuan yang
sekarang ini digunakan.
4.Peyorasi merupakan kebalikan dari ameliorasi. Peyorasi Adalah proses perubahan makna
sebagai kebalikan dari ameliorasi. Arti yang baru dirasakan lebih rendah nilainya dari arti yang
lama. Kata bini dianggap tinggi pada zaman lampau, sekarang dirasakan sebagai kata yang kasar
dimasa sekarang.
5.metafora yaitu perubahan makna karena persamaan kedua objek. Metafora Perubahan makna
karena persamaan sifat antara dua objek. Merupakan pengalihan berdasarkan kemiripan persepsi
makna. Kata putri malam (untuk bulan), serta dalam sebuah kaliamat ‘’pria yang sukses itu
dulunya dianggap sebagai sampah masyarakat (orang yang tidak berguna) semuanya dibentuk
berdasarkan metafora.
6.Metomini merupakan perubahan makna yang memiliki hubungan erat suatu kata-kata.
Metonimi Proses perubahan makna terjadi karena hubungan yang erat antara kata-kata yang
terlibat dalam suatu lingkungan makna yang sama, dan dapat dijelaskan menurut tempat atau
waktu, menurut hubungan isi dan kulit, hubungan antara sebab dan akibat. Mesjid berarti tempat
ibadah umat Islam, tetap dipakai juga untuk mengacu persekutuan umat islam..
KELANGSUNGAN PILIHAN KATA. SLIDE 5

1.Menjaga ketepatan kata yaitu dengan kelangsungan.

Suatu cara untuk menjaga ketepatan pilihan kata adalah kelangsungan. Kelangsungan pilihan kata
adalah teknik memilih kata yang sedemikian rupa, sehingga maksud atau pikiran seseorang dapat
disampaikan secara tepat dan benar.
2.Kelangsungan pilihan kata yaitu pemilihan kata yang disampaikan secara tepat, sehingga tidak
menimbulkan kesalahpahaman.

Kelangsungan dapat terganggu bila seorang pembicara atau pengarang mempergunakan terlalu banyak
kata untuk suatu maksud yang dapat diungkapkan secara singkat, atau mempergunakan kata-kata yang
kabur atau tidak jelas maksudnya yang bisa menimbulkna ambiguitas (makna ganda) ataupun arti yang
lain dari suatu kata tersebut.

Anda mungkin juga menyukai