Anda di halaman 1dari 13

KIMIA UNSUR

KELOMPOK 3

 DEWI SUSILOWATI
 NIRWANA MUKTI
 NUR ASGAF
 VENNI
Kelimpahan Unsur
Di alam, Sifat
Unsur Alkali Tanah,
dan Sifat Unsur
Periode Ketiga
Unsur-unsur di alam lebih banyak berupa senyawa dibandingkan
dalam keadaan bebas sesuai bentuk unsurnya. Unsur gas mulia terdapat
dalam bentuk bebas dan unsur gas mulia ditemukan dalam bentuk
senyawa alami di alam. Unsur-unsur gas mulia (helium, neon, argon,
kripton, xenon, dan radon) termasuk dalam 90 jenis unsur yang terdapat
di alam, sedangkan sisanya merupakan unsur buatan seperti plutonium
dan amerisium. Beberapa unsur logam dapat ditemukan dalam keadaan
bebas maupun dalam bentuk senyawa seperti emas, perak, platina, dan
tembaga. Unsur nonlogam juga ada yang dalam keadaan bebas dan dalam
bentuk senyawa seperti oksigen, belerang, nitrogen, dan karbon. Unsur
atau senyawa yang banyak terdapat dalam bahanbahan alam disebut
mineral.
Mineral diolah untuk diambil unsurnya,
sehingga dapat digunakan dalam kehidupan
seharihari. Tidak semua mineral dilakukan
pengolahan, tergantung besarnya kandungan
unsur di dalamnya dan tingkat kesukaran
proses pengolahannya.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi
keberadaan unsur di alam ini. Diantaranya dengan cara reaksi nyala dan reaksi
pengendapan.

1. Reaksi nyala
Jika unsur yang akan diidentifikasi berbentuk padatan dan mudah menguap,
maka digunakan reaksi nyala. Reaksi ini memberikan hasil berupa warna
nyala yang spesifik untuk unsur tertentu. Berikut ini warna reaksi nyala
beberapa unsur dari golongan alkali dan alkali tanah.

Unsur Warna reaksi Unsur Warna reaksi


nyala nyala
Litium Merah Berilium Putih
Natrium Kuning Magnesium Putih
Kalium Ungu Kalsium Merah
Rubidium Merah Stronsium Merah Muda
Cesium Biru Barium Hijau
2. Reaksi Pengendapan
Tidak jarang dijumpai unsur dalam jumlah yang sedikit dan bercampur
dengan unsur lain. Identifikasinya dengan menambahkan suatu pereaksi untuk
mengendapkan kelompok unsur tertentu dan membiarkan kelompok unsur lain
tetap dalam larutan. Cara ini dapat dilakukan secara berulang, sehingga setiap
kelompok dapat dipisahkan kembali sampai ke bagian yang kecil.
pereaksi yang digunakan untuk identifikasi ini harus bersifat selektif
untuk unsur tertentu, sehingga dapat mengendapkan unsur yang diduga ada
dalam suatu larutan.
dengan teknik ini akan diperoleh zat baru yang berbeda dengan zat
semula, yang berupa endapan. Perhatikan contoh berikut
Kation Al³⁺ direaksikan dengan KOH akan menimbulkan endapan putih
hidrofil dari alumunium hidroksida (Al(OH)₃. Al(OH)₃ larut dalam KOH
berdasarkan sifat amfoter dari Al(OH)₃ dengan reaksi :

Al³⁺(aq) + 3OH⁻(aq) Al(OH)₃(s)


Al(OH)₃(s) + OH⁻(aq) AlO₂⁻(aq) + 2H₂O(l)
1. Sifat Fisis Alkali Tanah
2. Sifat Kimia Alkali Tanah
a. Reaksi dengan Air. Sifat reaksi dengan air dalam satu golongan dari
atas kebawah makin reaktif dan eksotermis (spt.gol IA).
Mg (s) + 2 H2O (l) → Mg(OH)2 (aq) + H2 (g)

b. Reaksi dengan Asam.


Be (s) + HCl (aq) → BeCl2 (aq) + H2 (g)

c. Reaksi dengan basa, hanya Be sebagai logam amphoter yaitu :


Be (s) + NaOH (aq) → Na2BeO2 (aq) + H2 (g)

d. Reaksi Logam Alkali Tanah ( M = Be s.d Ba ) dengan Udara.


3 M (s) + N2 (g) → M3N2 (s)

e. Reaksi Logam Alkali Tanah ( M ) dengan Halogen ( X2 ).


M (s) + X2 (g) → MX2 (s)
Contoh : Mg (s) + Br2 (g) → MgBr2 (s)

f. Reaksi Logam Alkali Tanah ( M ) dengan Hidrogen ( H2 )


M (s) + H2 (g) → MH2 (s)
Contoh : Ca (s) + H2 (g) → CaH2 (s)
Unsur-unsur yang berada dalam periode ketiga ada delapan
unsur dengan kecenderungan sifat yang teratur, yaitu
keteraturan sifat secara berurutan dari kiri kekanan .
 Sifat reduktor berkurang dan sifat oksidator bertambah.
 Sifat logam semakin lemah dan sifat non logam semakin kuat.
 Sifat basa semakin lemah dan sifat asam semakin kuat.

Unsur-unsur tersebut adalah Natrium (Na), Magnesium (Mg),


Aluminium (Al), Silikon (Si), Fosfor (P) , Belerang (S), Klor (Cl),
dan Argon (Ar).
1. Sifat Fisis Unsur Periode Ketiga

Sifat Fisis Na Mg Al Si P S Cl Ar

VIII
Golongan IA IIA IIIA IVA VA VIA VIIA
A

Jari- Jari
1,90 1,60 1,43 1,11 1,06 1,02 0,99 -
Atom (Å)

Energi Ionisasi
118 176 139 188 253 239 299 364
1 (kkal/mol)

Elektro
0,9 1,2 1,5 1,8 2,1 2,5 3,0 -
Negativitas

Titik Leleh (ᵒ c) 97,8 649 660,4 1410 44 113 -101 -189

Titik Didih (ᵒ c) 883 1090 2465 2355 280 445 -34 -186
2. Sifat Unsur Periode Ketiga

a. Sifat Reduktor dan Oksidator


 semakin mudah menangkap elektron dan semakin sukar melepas
elektron, sehingga Na (reduktor kuat) dan Cl (oksidator kuat)

 Semakin besar harga potensial elektroda, semakin mudah untuk


mengalami reduksi (sifat oksidator makin kuat)

 Semakin kecil harga potensial elektroda, semakin mudah untuk


mengalami dioksidasi (sifat reduktor makin kuat)

b. Sifat Asam Basa Hidroksida


 Hidroksida unsur periode ketiga terdiri dari NaOH, Mg(OH)2,
Al(OH)3, Si(OH)4, P(OH)5, S(OH)6, dan Cl(OH)7. Berdasarkan Energi
ionisasinya, bila energi ionisasi berikatan rendah antara unsur dengan
ion (OH-) sehingga air melepaskan ion (OH-), maka bersifat basa
 Naoh tergolong sebagai basa kuat, Mg (OH)2 tergolong basa kuat, dan
Al (OH)3 dapat bersifat basa ketika berada di lingkungan asam dan
dapat bersifat asam ketika berada pada lingkungn basa.

 Bila energi ionisasi unsur periode ketiga tinggi ikatan antara unsur
periode ketiga dengan –OH merupakan ikatan kovalen, sehingga tidak
dapat melepaskan OH– tetapi melepaskan ion H+ karena ikatan O–H
bersifat polar. Dengan demikian Si(OH)4, P(OH)5, S(OH)6, dan
Cl(OH)7 bersifat asam.

 Sifat asam dari Si(OH)4 atau H2SiO3 sampai Cl(OH)7 atau HClO4
makin kuat karena bertambahnya muatan positif atom pusat, sehingga
gaya tolak terhadap H+ makin kuat akibatnya makin mudah melepaskan
H+ berarti sifat asam makin kuat. Jadi, sifat asam H2SiO3 <>3PO4
<>2SO4 <>4.

Anda mungkin juga menyukai