Yang paling penting dari elemen kelompok utama melibatkan senyawa mereka,
unsur-unsur transisi sangat berguna dalam bentuk tidak terkombinasi mereka.
Elemen transisi lain juga sangat diperlukan : Kromium di otomotif, emas dan perak dalam
perhiasan, tungsten dalam lightbulb filamen, platinum dimobil catalytic converter, titanium
dibagian-bagian sepeda dan pesawat, dan seng dalam baterai.
Zurkonium dalam bagian reactor nuklir, vanadium di as roda dan crankshafts, molybdenum,
dalam piring boiler, nikel dikoin, tantalum diorgan-suku cadang, palladium dikontak teleponrelay dan masih banyak lagi.
Gambar 23.1 menunjukkan bahwa unsur-unsur transisi (logam transisi) membuat blok d
(kelompok B) dan blok f (pusat transisi elemen).
23.1 SIFAT DARI UNSUR TRANSISI
Unsur-unsur transisi yang lebih beragam: sebagian golongan utama senyawa ion
tidak berwarna dan diamagnetik, tetapi banyak senyawa logamtransisi yang sangat
berwarna dan paramgnetik.
Konfigurasi Elektron Logam Transisi dan Ionnya
Penarikkan chromium dan copper adalah dua pegecualian untuk susunan umum:
orbital dan
dalam Crkeduanya setengah terisi untuk member [Ar]
. Alasan dari
2. Elektronegativitas
Elektronegativitas meningkat sepanjang periode tetapi pada unsure transisi
menunjukkan perubahan yang relative kecil.
3. Energi Ionisasi
Pertama energi ionisasi meningkat relatif sedikit demi sedikit karena bagian terdalam
elektron
sangat efektif, demikian bagian terluar elektron hanya sedikit
merasakan inti efektif yang lebih tinggi.
Ukuran Atom
Periode 5 dan 6 unsur transisi memiliki ukuran atom yang sama
Elektronegativitas
Peningkatan di elektronegatifitas dari periode 4 ke periode 5, tetapi setelah itu tidak
ada peningkatan di periode.
Dari atas kebawah dari suatu golongan ukuran atom sedikit meningkat dan muatan
inti meningkat lebih banyak. Karena itu logam berat transisi menujukkan karakter lebih
kovalen didalam ikatan mereka dan menarik elektron-elektron lebih kuat dari pada
golongan logam utama.
tidak berwarna karena ion logam mereka memiliki baik kosong d sublevel (
[ ]
[ ]
) Gambar 23.6
) atau satu diisi (
Sifat Kimia dalam Sebuah Group
Kenaikan reaktivitas siring denga turunnya unsur dalam satu group, begitu pula
berkurangnya energi ionisasi pertama (IE1), tidak terjadi pada group logam transisi.
23.2 Unsur Transisi Dalam
Lantanida- cerium hingga letetiu- terletak diantara lanthanium dan hafnium di blod d ketiga
gologa transisi. Dibaeahnya terdapat 14 aktinida yang radioaktif, thorium hingga lawrensium,
yang terletak diantara actinium dan rutherfordium. Lantanida dan Aktinida sisebut unsur
transisi dalam karena sering ditemukan, ketujuh orbital di 4f dan 5f mereka terisi.
Lantanida
Lntanida sering disebut sebagai unsur langka bumi karena ketersediaan yang
jarangditemukan bersama oksida, tetap tidak langka seluruhya. Sifat kimia mereka
menunjukkan kemiripan yang sangat besar sehingga lantanida sulit dipisahkan.
23.3 Hal-hal Penting Dari Beberapa Logam Transisi
Kromium sangat mengkilap, logam keperakan, yang namanya ( dari chroma Yunani, warna)
mengacu pada senyawanya yang penuh warna.Kromium dengan mudah membentuk lapisan
yang tipis, lengket, transparan diudara, menjadikan logam tersebut sangat berguna
sebagai lapisan peindung pada logam yang mudah berkarat. Senyawa Kromium (VI) didalam
asam adalah agen pengoksidasi terkuat.
Konsep Bentuk Valensi Elektronegativitas
Sebuah unsur yang oksidasinya tinggi lebih dibebankan positif, dimana meningkatkan atraksi
untuk elektron: dengan efek peningkatan elektronegativitas. Efek dari elektronegativitas ini
disebut bentuk valensi elekntronegativitas.
Mangan
Unsur mangan adalah kuat dan berkilau, dan seperti vanadium dan chromium, sering
digunakan untuk membuat mainan baja. Sedikit Mn dapat membuat baja lebih mudah
untuk digulung, menempa, dan las.
Perak
Merupakan salah satu jenis mata uang logam { IIB (II) } digunakan untuk barang perhiasan
dan piring perak, karena memiliki logam yang murni yang sangat halus untuk
digunakan.Perak merupakan koduktivitas listrik yang tinggi tetapi tidak digunakan dalam
pemasangan kawat.
Merkuri
Bijih bakunya adalah HgS, secara alami menghasilkan pigmen merah yang langsung dapat
digunakan dalam reaksi redoks dibawah panasnya api.
23.4 Ikatan Koordinasi
Kebanyakan aspek khusus pada logam transisi adalah ikatan koordinasi. Zat ini memiliki satu
ion kompleks, suatu senyawa yang memiliki logam kation dipusatyang berikatan denga
moleku dan dengan anon yang disebut ligan. Agar tetap netral ion kompleks umumnya
berikatan dengan ion lain yang disebut ion penetral
Ion Kompleks : Nomor Koordinasi, Geometri, dan Ligan
Nomor Koordinasi : nomor atomligan yang secara langsing terikat denga pusat ion logam
dan spesifik untuk member ion logam dalam kondisi kedudukan dan ikatan oksidasi tertentu.
Geometri : bentuk ion kompleks tergantung pada nomor koordinasi dan sifat ion logam.
Rumus dan Nama Koordinasi Senyawa
Tiga aturan penting untuk menulis formula koordinasi senyawa, dua pertama sama untuk
menulis dari senyawa ionik :
1. Kation in ditulis sebelum anion
2. Bertanggung jawab atas kation seimbang dengan muatan anion
3. Dalam ion kompleks, netral ligan ditulis sebelum ligan anionic, dan rumus untuk
seluruh ion ditempatkan dalam tanda kurung.
Isomer Pada Senyawa Koordinasi
Isomer adalah campuran beberapa rumus kimia dengan beda komposisi dalam bab senyawa
organic dengan mediskusikan banyak aspek dari isomer.
Tetrahedral Kompleks
Unsur ion yang memiliki sebuah d sublevel yang sudah terisi, seperti
membentuk tetrahedral kompleks.
([Ar]
), sering