Anda di halaman 1dari 36

UNSUR-UNSUR

TRANSISI PERIODE
KEEMPAT
KELOMPOK 4

- Falidz adin
- Siti shalli iqlima
- Lisu bulawan
- Letlabora yenny dwith
- Aulia nissa al karim
- Meikhel
• Pengertian dan Sifat Unsur Transisi Periode
Keempat
Secara umum,unsur transisi adalah kelompok unsur yang terlerak pada blok d di
dalam sistem periodik unsur. Berdasarkanpengertian ini, unsur transisi periode
keempat terdiri atas skandium (Sc), titanium (Ti), vanadium (V),kromium (Cr),
mangan (Mn),besi (Fe), kobalt (Co), nikel (Ni),tembaga (Cu),dan zink (Zn).
Sifat khas lainnya dari unsur transisi adalah mempunyai lebih dari satu bilangan
oksidasi dan mempunyai warna yang khas. Sifat khas unsur transisi tersebut
disebabkan oleh konfigurasi elektronnya.
• Keberadaan Unsur di Alam
• Sifat-sifat Unsur Periode
~ Sifat Atomik Keempat
~ Sifat
Fisis
Sifat Kimia

Untuk dapat mempelajari kereaktifan unsur-


unsur periode keempat, dapat digunakan data
sifat Atomik dan Konfigurasi Elektron.
• Konfigurasi
Elektron
Dalam upaya mencapai konfigurasi gas mulia, logam transisiakan melepas
elektron-elektron di subkulit s dan d -nya.
Karena jumlah elektron di subkulit d yang tergolong banyak,maka dibutuhkan
energi yang lebih besar untuk melepas elektron-elektron tersebut.
Hal ini ditunjukkan dari kecenderungan nilai energi ionisasinya yang secara
umum bertambah dari Sc ke Zn, meski ada fluktuasi. Dengan demikian,
diharapkan kereaktifan unsur-unsur transisi akan berkurang dari Sc ke Zn.
Namun demikian, di dalam prakteknya, ada faktor lain yangmempengaruhi
kereaktifan logam transisi, yakni : karakteristiklapisan oksida yang terbentuk
pada permukaan unsur sewaktuunsur teroksidasi/bereaksi.
Kereaktifan unsur-unsur transisi periode keempat
juga ditunjukan dari nilai nilai potensial reduksi
standar (E°) pada tabel berikut :
• Sifat - sifat Karakteristik Unsur Transisi Periode
Keempat
1. Sifat
Semua Logam
unsur transisi periode keempat bersifat logam, baik dalam sifat kimia maupun
dalam sifat fisis. Harga energy ionisasi yang relative rendah (kecuali seng yang agak
tinggi), sehingga mudah membentuk ion positif.
Demikian pula, harga titik didih dan titik lelehnya relative tinggi (kecuali Zn yang
membentuk TD dan TL relative rendah). Hal ini disebabkan orbital subkulit d pada
unsure transisi banyak orbital yang kosong atau tersisi tidak penuh.
Adanya orbital yang kosong memungkinkan atom-atom membentuk ikatan kovalen
(tidak permanen) disamping ikatan logam. Orbital subkulit 3d pada seng terisi penuh
sehingga titik lelehnya rendah. Bandingkan dengan unsure utama yang titik didih dan
titik lelehnya juga relative rendah.
2. Tingkat Oksidasi

Bilangan Oksidasi Unsur Transisi


Senyawa- senyawa unsur transisi alam ternyata mempunyai
bilangan oksidasi lebih dari satu. Adanya bilok lebih dari satu ini
karena mudahnya melepaskan elektron valensinya. dengan
demikian energi ionisasi pertama, kedua dan seterusnya relative
lebih kecil daripada golongan utama.
1. Sifat Magnetik
Sifat Magnet
Adanya electron-elektron yang tidak berpasangan pada sub kulit d
menyebabkan unsur-unsurtransisi bersifat paramagnetic (sedikit
ditarik kedalam medan magnet). Makin banyak electron yang tidak
berpasangan, maka makin kuat pulasifat para magnet nya. Pada
seng dimana orbital pada sub kulit d terisi penuh, maka bersifat
diamagnetic (sedikit ditolak keluar medan magnet).
Elektron yang tidak berpasangan
Berdasarkan sifatnya dalam medan magnet
luar,
sifat magnetik zat dapat dibedakan menjadi :
~ Diamagnetik
Sifat diamagnetik dimiliki zat yang semua elektronnya sudah berpasangan
(↑ ↓) dimana momen magnetiknya saling meniadakan. Sewaktu diletakkan dalam
medan magnet, zat ini akan ditolak sedikit oleh medan magnet.
~ Paramagnetik
Sifat paramagnetik dimiliki zat yang mempunyai setidaknya 1 elektrontidak
berpasangan (↑) . Dalam medan magnet luar, momen-momen magnetik atom yang
terdistribusi acak akan tersusun berjajar. Zat akan tertarik ke medan magnet luar
tersebut.
2. Warna Senyawa
Membentuk Senyawa-Senyawa
Berwarna
Senyawa unsur transisi (kecuali scandium dan seng),memberikan
bermacam warna baik padatan maupun larutannya. Warna senyawa dari unsur
transisi juga berkaitan dengan adanya orbital sub kulit d yang terisi tidak
penuh. Peralihan electron yang terjadi pada pengisian subkulit d (sehingga
terjadi perubahan bilangan oksidasi) menyebabkan terjadinya warna pada
senyawa logam transisi.
Senyawa dari Sc3+ dan Ti4+ tidak berwarna karenasubkulit 3d-nya kosong,
serta senyawa dari Zn2+tidak berwarna karena subkulit 3d-nya terisi
penuh,sehingga tidak terjadi peralihan electron.
3. Mempunyai Beberapa Tingkat Oksidasi
Kecuali Sc dan Zn, unsur-unsur transisi periode keempat mempunyai
beberapa tingkat oksidasi. Bilangan oksidasi yang mungkin bergantung
pada bilangan oksidasi yang dapat dicapai kestabilannya.
Kestabilan senyawa logam transisi diantaranya bergantung pada jenis atom
yang mengikat logam transisi, senyawa berbentuk Kristal atau larutan, PH
dalam air. Kestabilan bilangan oksidasi yang tinggi dapat dicapai melalui
pembentukan senyawa dengan oksoaniaon, fluoride, dan oksofluorida.
Tingkat Oksidasi Unsur-unsur Periode
Keempat
4. Banyak Di Antaranya dapat Membentuk
lon Kompleks
logam transisi yang bersifat
lon kompleks adalah ion yang terdiri atas atom pusat dan
ligan. Biasanya atom pusat merupakan elektro positif dan
dapat menyediakan orbital kosong sebagai tempat
masuknya ligan. Contohnya ion besi (III) membentuk ion
kompleks
[Fe(CN)6].
Tata Nama Senyawa Kompleks
1. Penamaan kation mendahului anion; sama seperti penamaan senyawa
ionik pada umumnya.
2.Dalam ion kompleks, nama ligan disusun menurut urutan abjad,
kemudian dilanjutkan dengan nama kation logam transisi.
3. Nama ligan yang sering terlibat dalam pembentukan ion kompleks dapat
dilihatpada Tabel Nama Ligan.
4.Ketika beberapa ligan sejenis terdapat dalam ion kompleks, digunakan
awalan di-, tri-,tetra-, penta-, heksa-, dan sebagainya.
5. Bilangan oksidasi kation logam transisi dinyatakan dalam bilangan
Romawi.
6. Ketika ion kompleks bermuatan negatif, nama kation logam transisi
diberi akhiran -at. Nama kation logam transisi pada ion kompleks
bermuatan negatif dapat dilihat pada tabel nama Kation pada Anion
Struktur Ion Kompleks
- Ion kompleks terbentuk karena adanya ikatan
koordinasi antara atom pusat dengan ligan.
- Atom pusat menyediakan orbital kosong yang akan di
tempati oleh pasangan elektron ligan.
Ionisasi Ion Kompleks
• Apabila senyawa kompleks mengalami ionisasidalam air, akan
dihasilkan
ion kompleks danion sederhana, atau ion kompleks keduanya
• Contoh
Unsur Transisi
6. Beberapa Diantaranya DapatDigunakan Sebagai Katalisator
Salah satu sifat penting unsur transisi dan senyawanya, yaitu kemampuannya untuk
menjadi katalis-katalis reaksi-reaksi dalam tubuh. Katalis adalah zat yang dapat
mempercepat reaksi. Di dalam tubuh, terdapat enzimsitokrom oksidase yang
berperan dalam mengoksidasi makanan. Enzim ini dapat bekerja bila terdapat ion
Cu2+. Beberapa logam transisi atau senyawanya telah digunakan secara komersial
sebagai katalis pada proses industry seperti TiCl3 (Polimerasasi alkena
padapembuatan plastic), V2O5(proses kontak padapembuatan margarine), dan Cu
atau CuO (oksidasi alcohol pada pembuatan formalin).
Kegunaan Unsur-unsur Periode Keempat
1. Kegunaan Titanium
• Sebagai bahan kontruksi, karenamempunyai sifat fisik :
~ Rapatannya rendah (logam ringan)
~ Kekuatasn struktrurnya tinggi
~ Tahan panas
~ Tahan terhadap korosi
• Sebagai badan pesawat terbang dan
pesawat supersonic
• Sebagai pigmen putih, bahan pemutihkertas, kaca, keramik, dan
kosmetik
2. Kegunaan Vanadium
• Banyak digunakan dalam industri-industri:
- Untuk membuat peralatan yang
membutuhkan kekuatan dan kelenturan yangtinggi
seperti
per mobil dan alat mesinberkecepatan tinggi
-Untuk membuat logam campuran
3. Kegunaan Kromium
• Logam kromium banyak digunakan dalambidang industry :
- Logam kromium dapat dicampur dengan besikasar membentuk baja yang
bersifatkeras danpermukaannya tetap mengkilap.
- Kromium digunakan untuk penyepuhan, karenaindah, mengkilap, dan
tidak kusam
• Larutan kromium (III) oksida, dalam asam
sulfat pekat, adalah oksidator kuat yangbiasanya digunakan untuk mencuci
alat-alat laboratorium.
4. Kegunaan Mangan
• Untuk produksi baja
• Menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh pengotor besi
• Banyak tersebar dalam tubuh yang merupakan unsur yang penting untuk
penggunaan vitamin B1

5. Kegunaan Besi
• Membuat baja
• Banyak digunakan di dalam pembuatan alat-alatkeperluan sehari-hari
seperti, cangkul, pisau, sabit, paku, mesin, dan sebagainya.
6. Kegunaan Kobalt
• sebagai aloi
• larutan Co2+ digunakan sebagai tinta rahasia untuk mengirim
pesan dan juga dalam system peramalan cuaca.

7. Kegunaan nikel
• Pembuatan aloi, electrode baterai, dan keramik
• Zat tambahan pada besi tuang dan baja, agar
mudah
ditempa dan tahan karat
• Pelapis besi (pernekel)
• Sebagai katalis
8. Kegunaan Tembaga
• Bahan kabel listrik
• Bahan uang logam
• Untuk bahan mesin tenaga uap dan untuk
aloi
9. Kegunaan Zink
• Bahan cat putih
• Pelapis lampu TL
• Layar TV dan monitor computer
• Campuran logam dengan metal
lain
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai